PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI PENCEMARAN
LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN
PELAJARAN 2012/2013
Oleh : Faisal Asri NIM 409341020
Program Studi Pendidikan Biologi
p
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI PENCEMARAN
LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN
PELAJARAN 2012/2013.
Faisal Asri Lubis (NIM 409341020)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar biologi materi pencemaran lingkungan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Babalan Tahun Pelajaran 2012/2013.
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Babalan yang berjumlah tujuh kelas. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster sampling, kemudian diambil dua kelas sebagai sampel. Kelas X3 dengan jumlah 36 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X4 dengan jumlah 36 siswa sebagai kelas kontrol. Kelas Eksperimen diajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah dan kelas kontrol dengan pembelajaran metode ceramah. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes yang terdiri dari 30 soal berbentuk pilihan berganda, yang diberikan sebelum dan sesudah proses pembelajaran.
iv
PROBLEM BASED LEARNING EFFECT OF BIOLOGICAL MATERIALS POLLUTION STUDY RESULTS
ENVIRONMENT IN CLASS X HIGH SCHOOL 1 STATE OF BABALAN
LESSONS 2012/2013.
Faisal Asri Lubis (NIM 409341020)
ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of problem-based learning on learning outcomes environmental pollution biological material in class X SMA Negeri 1 Babalan Academic Year 2012/2013.
This type of research is quasi experiment. The population in this study were all students of class X High School 1 state of Babalan which amounts to seven classes. Sampling was performed technique with cluster sampling, and then taken two classes in the sampling. X3 class with 36 students as the experiment class and X4 classes with 36 students as the control class. Experiment classes taught with problem-based learning and the class learning control with the lecture method. Instrument in this study is a test consisting of 30 multiple-choice questions, which is given before and after the learning process.
vii
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
TAT II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 6
2.1.1. Belajar 6
2.1.2. Hasil Belajar 8
2.2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) 9 2.2.1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) 9 2.2.2. Ciri – ciri Khusus Pembelajaran Berbasis Masalah 10 2.2.3. Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Masalah 11 2.2.3.1.Keterampilan Berfikir dan Keterampilan
pemecahan masalah 12
viii
(Pembelajaran Berbasis Masalah) 13 2.2.5. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 14 2.2.6. Peran Guru dalam Pembelajaran Berbasis Masalah 15 2.2.7. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajan
Berbasis Masalah (PBM) 16
2.2.7.1. Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) 16 2.2.7.2. KekuranganModel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) 17 2.3. Pencemaran dan Perubahan Lingkungan 18 2.3.1. Pengertian Pencemaran Lingkungan 18 2.3.1.1. Macam – Macam Bahan Pencemar 19 2.3.1.1.1. Bahan Pencemar yang Terdegradasi (Biodegredeble) 19 2.3.1.1.2. Bahan Pencemar yang Tidak Terdegradasi
(Nondegredeble) 20
2.3.1.2. Macam – Macam Pencemaran Lingkungan 21
2.3.1.2.1.Pencemaran Air 21
2.3.1.2.2. Pencemaran Udara 24
2.3.1.2.2.1.Asap 25
2.3.1.2.2.2. Partikulat 25
2.3.1.2.2.3.Sulfur Dioksida dan Oksida Nitrogen 25
2.3.1.2.2.4.Smog 26
2.3.1.2.2.5. Karbon Monoksida 26
2.3.1.2.2.6. Kloroflourokarbon (CFC) 26 2.3.1.2.2.7. Karbon Dioksida (CO2) 26
2.3.1.2.3. Pencemaran Tanah 26
2.3.2. Perubahan Lingkungan 28
2.3.2.1. Perubahan Lingkungan Karena Faktor Manusia 28
2.3.2.1.1. Penebangan Hutan 28
2.3.2.1.2. Penebanga Liar 29
2.3.2.1.3. Pembangunan Rumah 30
ix
2.3.3.1. Secara Administratif 31
2.3.3.2. Secara Teknologis 31
2.3.3.3. Secara Edukatif atau Pendidikan 31
2.3.4. Pemanfaatan Limbah 32
2.3.4.1. Pemanfaatan Limbah Organik dan Anorganik 32
2.4.Kerangka Konseptual 32
2.5. Hipotesis Penelitian 33
TAT III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 34
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 34
3.3. Jenis Penelitian 34
3.4. Variabel Penelitian 34
3.5. Rancangan Penelitian 35
3.6. Instrumen Penelitian 35
3.7. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 37
3.7.1. Tahap Persiapan 37
3.7.2. Tahap Pelaksanaan 37
3.8. Uji Kesahihan Instrumen 37
3.8.1. Validitas Tes 37
3.8.2. Reliabilitas Tes 38
3.8.3. Tingkat Kesukaran Tes 39
3.8.4. Daya Beda Tes 39
3.9. Teknik Analisis Data 40
3.9.1.Uji Normalitas 40
3.9.2.Uji Homogenitas 41
3.9.3.Uji Hipotesis 41
TAT IV HASIL PENELITIAN DAN PEMTAHASAN
4.1. Deskripsi Data 43
4.1.1. Deskripsi Data Hasil Uji Instrumen Penelitian 43
x
4.1.1.2. Reliabilitas Tes 43
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Soal 43
4.1.1.4. Daya Pembeda 43
4.1.2. Deskripsi Data Pretes dan Postes Siswa 44 4.1.3. Deskripsi Hasil Uji Prasyarat Data 45
4.1.3.1. Uji Normalitas Data 45
4.1.3.2. Uji Homogenitas Data 46
4.1.4. Uji Hipotesis 46
4.2. Pembahasan 48
TAT V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 50
5.2. Saran 50
xii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 14 Tabel 2.2. Komposisi udara kering pada permukaan bumi 24
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 35
Tabel 3.2. Kisi – kisi Soal 36
Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal 38
Tabel 3.4. Indeks Kesukaran 39
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Seluruh sampah daun ini akan terdekomposisi selama
beberapa bulan 19 Gambar 2.2. Kaleng – keleng bekas dan botol plastik termasuk
pencemar yang tidak terdegredasi 20 Gambar 2.3. a. Merupakan sungai yang tercemar 21 Gambar 2.4. b. Sungai tidak tercemar 22 Gambar 2.5. Merupakan sungai yang mengalami proses eutrofikasi 23 Gambar 2.6. Polusi udara oleh industri 24 Gambar 2.7. Proses terjadinya hujan asam 25 Gambar 2.8. Pestisida merupakan salah satu polutan pencemaran tanah 27 Gambar 2.9. Penebangan hutan dapat menimbulkan masalah 29 Gambar 2.10.a. Penebangan secara liar dapat mengakibatkan
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 54
Lampiran 2 Rencana Pelaksaan Pembelajaran 58 Lampiran 3 Instrumen Penelitian uu Lampiran 4 Kunci Jawaban Tes 85
Lampiran 5 Lembar Jawaban 86
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa 8u Lampiran u Tabel Validitas Soal 90 Lampiran 8 Perhitungan Validitas Soal 91 Lampiran 9 Perhitungan Reliabilitas Soal 94 Lampiran 10 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 95 Lampiran 11 Tabel Daya Beda Soal 9u Lampiran 12 Perhitungan Daya Pembeda Soal 98 Lampiran 13 Tabel Kriteria Soal 100 Lampiran 14 Data Hasil Belajar Siswa 102 Lampiran 15 Perhitungan Rata-rata, Standard Deviasi dan Varians 104 Lampiran 16 Uji Normalitas 108 Lampiran 1u Uji Homogenitas 113 Lampiran 18 Pengujian Hipotesis 115
Lampiran 19 Dokumentasi 120
Lampiran 20 Tabel Nilai Product Moment 124 Lampiran 21 Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 125
1
BABBIB PENDAHULUANB
B 1.1.BLatarBBelakangBMasalahB
Seiring perkembangan zaman dunia pendidikan juga memerlukan berbagai inovasi. Hal itu penting dilakukan untuk kemajuan kualitas pendidikan sesuai dengan yang dikemukakan oleh Slameto (2010), bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pembelajaran harus sebanyak mungkin melibatkan peserta didik agar mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi dengan menggali berbagai potensi dan kebutuhan secara alamiah. Sehubungan dengan itu untuk menyukseskan program pendidikan perlu mengubah paradigma guru sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Namun, kenyataan di sekolah, menunjukkan sering ditemukan sejumlah siswa yang memperoleh prestasi belajar rendah, terutama untuk pelajaran eksakta yaitu Biologi. Rendahnya prestasi dalam mata pelajaran Biologi khususnya di sekolah menjadi masalah yang harus mendapat banyak perhatian dan pemecahan. Banyak faktor yang menyebabkan prestasi belajar rendah, diantaranya dapat berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) maupun dari luar diri siswa (faktor eksternal). Salah satu faktor yang berasal dari dalam diri siswa adalah aktivitas siswa. Perubahan cara pandang terhadap siswa sebagai objek menjadi subjek dalam proses pembelajaran menjadi titik tolak banyak ditemukannya berbagai pendekatan pembelajaran yang inovatif. Ivor dalam Rusman (2011) mengemukakan bahwa “salah satu kecenderungan yang sering dilupakan adalah melupakan bahwa hakikat pembelajaran adalah belajarnya siswa dan bukan mengajarnya guru”.
Dalam hal ini guru dituntut dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya. Salah satu alternative model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan berfikir siswa (penalaran,
2
komunikasi, dan koneksi) dalam memecahkan masalah adalah Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).
Menurut Tan dalam Rusman (2011) Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berfikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berfikirnya secara berkesinambungan. Pada kenyataannya, tidak semua guru memahami konsep PBM tersebut, baik disebapkan oleh kurangnya keinginan dan motivasi untuk meningkatkan kualitas keilmuan maupun karena kurangnya dukungan sistem untuk meningkatkan kualitas keilmuan tenaga pendidik. Model Pembelajaran Berbasis Masalah mengusung gagasan utama bahwa tujuan pembelajaran dapat tercapai jika kegiatan pendidikan dipusatkan pada tugas-tugas atau permasalahan yang otentik, relevan dan dipersentasikan dalam suatu konteks. Dengan kata lain, tujuan utama pendidikan adalah memecahkan problem-problem kehidupan.
Alasan peneliti tertarik dengan model pembelajaran PBM ini karena model PBM dapat memecahkan masalah dan merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran yang menyangkut dikehidupan para peserta didik. Oleh karena itu, seluruh bangunan pengetahuan yang dipelajari harus dapat digunakan secara aplikatif untuk manyelesaikan problem-problem tersebut. Konsekuensinya, bangunan pengetahuan maupun teori yang diajarkan tidak cukup hanya dihafal dan dipahami, melainkan harus dikaitkan dengan realitas yang terjadi, dan menggunakannya untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.
3
kelompok antar peserta didik. Misalnya, peserta didik menyelidiki sendiri, menemukan permasalahan sendiri, dan menyelesaikan masalah tersebut di bawah bimbingan fasilitator atau pendidik.
Peneliti telah melakukan observasi ke SMA Negeri 1 Babalan yang merupakan sekolah tempat PPL penulis. Dalam pengamatan selama masa PPL dan observasi yang telah dilakukan kepada guru, masalah di sekolah ini adalah rendahnya hasil belajar siswa yang jauh dari KKM yang ditetapkan sekolah karena pembelajaran yang diterapkan oleh guru sering kali menggunakan metode konvensional. Metode pembelajaran ini berpusat pada penceramah dengan komunikasi yang terjadi searah, dengan kata lain metode pembelajaran konvensional didominasi oleh guru. Kegiatan belajar mengajar yang menggunakan metode ini berpusat pada guru bukan pada siswa sehingga siswa terlihat pasif. Selain itu hasil belajar siswa juga masih rendah, dimana masih sedikit siswa yang berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM di SMA Negeri 1 Babalan sebesar 75, sedangkan kemampuan pencapaian siswa hanya 60. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik melakukan penelitian yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu keuntungan dari pembelajaran berbasis masalah adalah para perserta didik didorong untuk mengeksplorasi pengetahuan yang dimilikinya, kemudian mengembangkan keterampilan pembelajaran yang independen untuk mengisi kekosongan yang ada (Hamruni, 2009 dalam Suyadi, 2013). Dengan demikian, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah secara ilmiah. Didalam dunia Biologi, Pencemaran lingkungan adalah salah satu materi yang sangat dekat kaitannya pada kehidupan sehari-hari, tidak lain dari masalah tentang sampah, pembuangan limbah, dan polusi. Maka dalam hal ini materi PBM di anggap tepat, karena siswa dapat mengetahui dengan cara pemikirannya tentang bagaimana mengatasi suatu lingkungan yang tercemar.
4
disekitar lingkungannya. Selain itu dengan model pembelajaran ini tentu siswa semakin dapat mengingatnya dengan mudah.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian tentang: PengaruhB PembelajaranB BerbasisB MasalahB TerhadapB HasilB BelajarB BiologiBMateriBPencemaranBLingkunganBPadaBSiswaBKelasBXBSMABNegeriB1B BabalanBTahunBPelajaranB2012/2013.B
1.2.BIdentifikasiBMasalahB
Latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah di atas adalah:
1. Kurangnya minat siswa dalam belajar biologi. 2. Hasil belajar Biologi siswa yang masih rendah.
3. Model pembelajaran yang kurang bervariasi oleh guru.
1.3.BBatasanBMasalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Pembelajaran Berbasis Masalah
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Babalan. 2. Materi pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pencemaran
Lingkungan di kelas X SMA Negeri 1 Babalan.
1.4.BRumusanBMasalah
Dengan pembatasan masalah di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar biologi pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 1 Babalan?.
1.5.BTujuanBPenelitianB
5
1.6.BManfaatBPenelitianB
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai bahan masukan bagi para guru dan calon guru Biologi dalam upaya
meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar Biologi.
2. Bagi siswa, penelitian ini sangat dihapkan untuk keperdulian terhadap lingkungannya, agar tidak terjadinya pencemaran lingkungan di daerah siswa SMA Negeri 1 Babalan.
3. Sumbangan pikiran dalam dunia pendidikan guna peningkatan mutu
44
BABBVB
KESIMPULANBDANBSARANB
5.1.BKesimpulanB
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan metode ceramah, yaitu 81,481 > 77,778. Dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,314 > 1,994, maka H0 di tolak. Dengan demikian ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 1 Babalan.
5.2.BSaranB
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang dapat diajukan oleh peneliti yaitu:
1. Kepada guru-guru biologi untuk mencoba menggunakan Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada pembelajaran Biologi. Pembelajaran Berdasarkan Masalah dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran Biologi khususnya pada materi Pencemaran Lingkungan.
2. Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk menerapkan Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada materi Pencemaran Lingkungan untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif.
49
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, R. 2009. Rawa di Kalsel dan Luas. http://tugaslahanbasah.blogspot .com/. (di akses 9 maret 2013).
Afcariono, M. 2008. Penerapan Pembelajaran Bebasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Siswa pada Mata Pelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Ngantang. Volume 3, Hal 65.
Apin, S, B. 2012. Kehidupan Di Kampung. http://babbyantihs.blogspot.
com/2012/10/sungai-aliran-kehidupan-kami.html. (di akses 9 maret 2013).
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Aryulina, D. Muslim, C. Manaf, S. Winarmi, E, W. 2007. Biologi SMA dan MA
untuk Kelas X jilid 1, Esis, Jakarta.
Budiati, H. 2009. Biologi SMA dan MA untuk Kelas X Jilid 1. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Cepaka, W, W, 2010. Mencegah Penebangan Huntan Secara Liar Melalui
Pendekatan Neo – Humanisme. http://zona-geo.blogspot.com/2010/07/ mencegah-penebangan-hutan-secara-liar.html. (di akses 11 maret 2013).
Hadi, 2012. Bencana Banjir. http://malhadi-mglenaldi9f.blogspot.com/2012/11/ bencana-banjir.html. (di akses 11 maret 2013).
Handayani, S. Sapir. (2009). Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar, Hasil Belajar dan Respon Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Malang. Volume 2, Hal 38.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam
Menentukan Model Pembelajaran), Penerbit Media Persada, Medan.
50
Mind, A, 2010. Pemanfaatan Sampah. http://azharmind.blogspot.com /2010 /05/pemanfaatan-sampah.html. (di akses 9 maret 2013).
Pratiwi, D, A. Maryati, S. 2004, Buku Penuntun Biologi SMA untuk Kelas X Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Pujiyanto, S. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 1. Penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.
Rusman. 2011, Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sholehah, F. 2013. Mekanisme Penurunan Kualitas Air Permukaan Akibat Hujan
Asam.
http://firdatu.blogspot.com/2013/02/mekanisme-penurunan-kualitas-air.html. (di akses 11 maret 2013).
Sholihah, A. 2010, Mengelolah Sampah, Mengelolah Gaya Hidup. http://arsi 12.abatasa.com/post/detail/13629/mengelola-sampah-mengelola-gaya-hidup. (di akses 9 maret 2013).
Sihombing, A. 2013. Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga.
http://andreashombing.blogspot.com/2013/02/materi-3.html. (di akses 11 maret 2013).
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka, Jakarta.
Subiyanto, Y. 2012. Cerobong Asap. http://kfk.kompas.com/kfk/view/62340. (di akses 11 maret 2013).
Sulistyorini, A. 2009. Biologi Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X Jilid 1, Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Sudjana. 2002, Metode Statistik, Tarsito, Bandung.
Sudjana, N. 2011, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
51
Tresnaningsih, R. (2010). Eksperimentasi Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Diskusi Kelas Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas X Ditinjau Dari IQ Siswa Pada Materi Logika Matematika SMA Negeri Kabupaten Magetan Tahun Ajaran 2009/ 2010. Hal 3.
Trianto, 2011, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana, Surabaya.
Usman, H. Akbar, P, S. 2011, Pengantar Statistika Edisi Kedua, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Wibowo, S, A. Djelani. Sularmi. (2011). Meningkatkan Kemampuan Penyelesaian Soal Cerita Dalam Matematika Melalui Metode Problem Based Learning. Hal 1.
Yani, R. Musarofah. Atikah, T. Purwianingsih, W. 2009, Biologi 1 SMA dan MA
Kelas X, Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Yuniarba, F, 2012. Pestisida. http://blog.ub.ac.id/firmansyufi/2012/05/11/ pestisida/. (di akses 11 maret 2013).
ii
RIWAYAT HIDUP