• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PROSES PENYITAAN BARANG BUKTI DALAM PERKARA PIDANA Proses Penyitaan Barang Bukti Dalam Perkara Pidana Pencurian Sepeda Motor.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SKRIPSI PROSES PENYITAAN BARANG BUKTI DALAM PERKARA PIDANA Proses Penyitaan Barang Bukti Dalam Perkara Pidana Pencurian Sepeda Motor."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PROSES PENYITAAN BARANG BUKTI DALAM PERKARA PIDANA PENCURIAN SEPEDA MOTOR

Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Oleh:

BAGUS SULESTYO NIM: C.100.090.147

FAKULTAS HUKUM

(2)

Skripsi ini

Pembim

(Muchamad Iks

ii

PERSETUJUAN

psi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hada

Dewan Penguji Skripsi Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta

bimbing I Pembimbi

d Iksan, S.H., M.H.) (Bambang Sukoc

dapan

bing II

(3)

Skr

Pada :

Hari :

Tanggal :

Dosen Penguji

Ketua : Harta

Sekretaris : Mucha

Anggota : Marisa

iii

PENGESAHAN

Skripsi ini telah diterima dan disahkan oleh

Dewan Penguji Skripsi Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta

rtanto, S.H., M.Hum. (………...)

Muchamad Iksan, S.H., M.H. (………)

risa Kurnianingsih, S.H., Mkn. (………)

Mengetahui

Dekan Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Natangsa Surbakti, S.H., M.Hum.)

………...)

………)

(4)

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : BAGUS SULESTYO

NIM : C.100.090.147

Alamat : Bendorejo Rt.01/Rw.02, Lampar, Musuk, Boyolali.

(57361)

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

memperoleh gelar akademik baik di Universitas Muhammadiyah Surakarta

maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan dari Dosen Pembimbing Skripsi.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya ataupun pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang

dan judul buku aslinya dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar akademik yang

telah saya peroleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan

norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Surakarta,

Yang membuat pernyataan,

(Bagus Sulestyo)

(5)

v MOTTO

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi

pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

( Q.S. An-Nisa:58 )

“Barang siapa yang melepaskan seorang mukmin daripada satu kesusahan dunia, nisacaya Allah akan melepaskannya daripada satu kesusahan daripada

kesusahan-kesusahan Qiamat.”

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini, penulis persembahkan:

1. Bapak dan ibuku

2. Saudara-saudaraku

3. Rafiah Rahmawati

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillahirabbil'alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan hidayah-Nya kepada kita

semua, serta senantiasa memberikan petunjuk bagi penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam penulis haturkan pada Uswah

tercinta Rasullullah SAW semoga penulis selalu dapat meneladaninya.

Dalam menyelesaikan karya ini, banyak pihak yang memberikan

bantuan, bimbingan, pengarahan, dukungan, dan motivasi. Dengan kerendahan

hati penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Bapak Dr.

Natangsa Surbakti, S.H.,M.Hum., atas keikhlasan dan kesabaran yang

diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan penelitian yang dilakukan oleh

penulis.

2. Bapak Hartanto, S.H., M.Hum., selaku Pembimbing I, sekaligus kepala

bidang pidana atas keikhlasan dan kesabaran dalam memberi arahan kepada

penulis dalam menyusun skripsi ini.

3. Bapak Muchamad Iksan, S.H.MH, selaku Pembimbing II atas keikhlasan dan

kesabaran dalam memberi arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Hukum yang senantiasa memberikan bekal akademik

dan ilmu-ilmu bermanfaat bagi penulis, serta seluruh karyawan Tata Usaha

FH yang membantu demi kelancaran administrasi.

5. Polres Boyolali, khusunya Bapak Mujiyono yang berkenan memberikan

informasi.

6. Ayahanda Doto Swinarno dan ibunda Subyarti yang penulis sayangi dan

hormati, tanpa doa, kasih sayang serta perjuangan kalian tidak mungkin

(8)

viii

7. Saudara-saudaraku tersayang yang selalu memberikan semangat melalui

kepada penulis.

8. Teman-teman seperjuangan FH UMS 2009 yang sangat istimewa terutama

untuk Hendra, Nugroho, Dwi Nur, Bagus Ihink, Dian Riyadi, Lisa, Anggun,

Mahesty dan yang lain yang tidak bisa saya sebut satu per satu yang menjadi

tempat pelarian kegalauanku. Semoga kita dapat selalu menjaga silaturahmi

ini hingga hayat nanti.

9. Teman-teman seperjuangan skripsi dibawah bimbingan dosen yang sama,

Faisal, Nugroho, Anang, yang telah sama-sama saling menyemangati dari

kegalauan yang sama.

10.Sahabat- sahabatku, Ardyan, Sasa, Krisna, Ferry, Dicky yang selalu

bersama-sama dari awal kuliah sampai akhir kuliah.

11.Teman-teman kos, Riyad, Ramadhan, Sarju yang selalu ada dalam

kesusahanku.

12.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Maka

dengan kerendahan hati penulis bersedia menerima segala kritik dan saran untuk

penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis serta bagi pembaca pada umumnya.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala asa dan kebaikan serta

bantuan yang diberikan kepada penulis.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta,

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... . ix

ABSTRAK ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Kerangka Pemikiran... 6

E. Metode Penelitian ... 8

F. Sistematika Skripsi... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 14

A. Pengertian Tindak Pidana ... 14

B. Tinjauan Umum Tentang Penyitaan ... 23

C. Tinjauan Umum Tentang Barang Bukti dan Barang Sitaan... 28

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Pelaksanaan Wewenang Penyidik dalam Melakukan Penyitaan Barang Bukti Pencurian Sepeda Motor ... 32

B. Kendala yang dialami Penyidik Dalam Melakukan Penyitaan Barang Bukti Sepeda Motor ... 42

C. Kedudukan Barang Bukti dalam Proses Persidangan dan Setelah Putusan Pengadilan Memperoleh Kekuatan Hukum Tetap ... 46

BAB IV PENUTUP ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA

(10)

x

Proses Penyitaan Barang Bukti Pencurian Sepeda Motor, Bagus Sulestyo, C100090147, Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “PROSES PENYITAAN BARANG BUKTI DALAM PERKARA PIDANA PENCURIAN SEPEDA MOTOR” Tujuan penelitihan ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan wewenang penyidik dalam melakukan penyitaan barang bukti pencurian sepeda motor. Mengetahui kendala yang dialami penyidik dalam penyitaan barang bukti pencurian sepeda motor. Mengetahui kedudukan barang bukti dalam proses persidangan dan setelah putusan pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap. Berdasarkan uraian hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa Penyidik mempunyai wewenang dalam melakukan penyitaan barang bukti pencurian Sepeda Motor. Menurut ketentuan Pasal 38 KUHAP, penyitaan hanya dapat dilakukan oleh penyidik. Namun demikian, menurut Pasal 5 ayat (1) b, penyelidik juga dapat melakukan penyitaan, namun harus atas perintah penyidik. Sehingga dapat dikatakan bahwa hanya penyidik yang berwewenang melakukan tindakan penyitaan. Namun demikian, ketentuan tersebut sama sekali tidak mengurangi kemungkinan akan adanya penyitaan pada tingkat penuntutan atau tingkat pemeriksaan pengadilan sebagai konsekuensi dari Pasal 39 ayat (2) KUHAP. Namun demikian pelaksanaan penyitaan harus diminta kepada penyidik.

(11)

xi

The Prosess Of Motorcycle Evidence Forclosure, Sulestyo Bagus, C100090147, Law Faculty, Muhammadiyah University of Surakarta.

ABSTRACT

The tittle of the reseach, “THE PROSESS OF MOTOR CYCLE EVIDENCE FORCLOSURE” The aimp of this researches are, knowing authority of investigator in motorcycle forclosure. Knowing the investigator constraints in motorcycle evidence forclosure. Knowing the position of the evidence in the prosess of trial and after the court decision get legally enforceable. Based and the statement in the result of researach and data analysis, it can be conclude that the investigator have autority in motoecycle evidence forclosure. Based on article in 38 KUHP, the forclosure only can be done by investigators. But in article 5 paragraph (1) b, investigators can do the forclosure also with investigators command. So it can’t be said that only the investigators wo have an authority to do forclosure. But that provision do not means that there is no other posssibility in forclosure in the level of proseculation or trial level as the consequence of article 39 paragraph (2) KUHAP. But the prosess of forclosure have the ask by investigators.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu semester (enam bulan sejak pengesahan tesis) penulis tidak melakukan publikasi dari sebagian atau keseluruhan tesis ini, maka program

Massa yang hilang pada eliminasi CO3 2- pada tulang iga lebih besar dibandingkan dengan pengurangan massa pada tulang tibia dan kepala.. Setelah eliminasi H2O

Dengan perumusan masalah apakah penggunaan modal kerja yang dilaksanakan pada Perum Pegadaian Cabang Suruh Kabupaten Semarang Mengalami Peningkatan. Dan tujuan untuk

Tes hasil belajar (THB) siswa berbentuk tes tertulis yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dari hasil belajar, berupa soal-soal berbentuk uraian yang disusun

Kesehatan mental Islami diharapkan menghantarkan manusia ketahap yang sesuai dengan mental yang wajar dan berkontribusi dalam dunia pendidikan Islam.. Pada

Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan. Ahli Madya

Nalar ini digunakan sebagai basis epistemologi dalam mengkaji antara agama dan pengetahuan, karena masing-masing dari agama dan pengetahuan adalah sama-sama berasal

Dalam pelaksanaan strategi manajemen krisis, Humas Waskita memiliki berbagai kegiatan yang dilakukan sebagai upaya penanggulangan krisis. Kegiatan yang dijalankan adalah