• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Interior Child Care dengan Konsep Adventure with Imagination.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Interior Child Care dengan Konsep Adventure with Imagination."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vii

Abstrak

(2)

viii

Abstract

Child Care facility for infants and toddlers can be very helpful for parents who are

busy with their career in Bandung but also concerned with the security and the

needs of the motoric growth, creativity and social skill of their children. The

Adventure concept support the development of all 3, because it will give active

atmosphere, dynamic-challenging and also enhancing the communication skill. Active and dynamic movement become quite important for training the child’s motoric growth and also sensory. Shapes the used on the Adventure With

Imagination concept were dominated by geometric forms, while organic shape

applied in floor plan and ceiling. Bright color intended to show active and cheerful

(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………. i

LEMBAR PENGESAHAN ……… ii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ………... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS ……….. iv

KATA PENGANTAR ………...……….. v

(4)

x

2.5.2 Masa Anak-Anak Satu Sampai Tiga Tahun ………... 16

2.5.3 Masa Anak-Anak Tiga Sampai Lima Tahun ………... 17

2.6 Kreatifitas ………... 18

2.7 Peralatan Untuk Kegiatan Kreatif ………... 19

2.8 Arti Bermain Bagi Anak ………... 20

2.13.1 Tinggi Pemasangan Handrail ………... 35

2.13.2 Tinggi Platform ………... 35

BAB III ANALISA DATA PERANCANGAN 3.1 Deskripsi Proyek ………... 51

(5)

xi

BAB IV PENERAPAN KONSEP ADVENTURE WITH IMAGINATION PADA PERANCANGAN CHILD CARE DI BANDUNG 4.1 Konsep Perancangan ………..…. 74

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ………... 93

5.2 Saran ………...… 93

DAFTAR PUSTAKA ……….……….. 94

BIODATA PRIBADI ………... 95

(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

BAB II CHILD CARE DAN ANTOPOMETRI

Gambar 2.1 Diagram Tinggi Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun ………... 26

Gambar 2.2 Diagram Tinggi Rata-Rata Mata Anak Usia 0-18 Tahun …………... 26

Gambar 2.3 Diagram Lebar Kepala Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun …………... 27

Gambar 2.4 Diagram Lebar Bahu Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun …………... 27

Gambar 2.5 Diagram Pencapaian Vertikal Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun …... 28

Gambar 2.6 Diagram Rentang Bahu Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun …………... 29

Gambar 2.7 Diagram Lebar Telapak Tangan Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun …... 29

Gambar 2.8 Diagram Panjang Telapak Tangan Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun ….30 Gambar 2.9 Diagram Diameter Telapak Tangan Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun ...30

Gambar 2.10 Diagram Tinggi Mata Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun Saat Duduk ….31 Gambar 2.11 Diagram Lebar Telapak Kaki Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun ……….31

Gambar 2.12 Diagram Panjang Telapak Kaki Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun …….32

Gambar 2.13 Diagram Tinggi Alat Kelamin Rata-rata Anak Usia 0-18 Tahun ……….33

Gambar 2.14 Tempat Duduk/Jarak bersih ………... 34

Gambar 2.15 Meja/Zona Jarak Bersih Minimal Tanpa Sirkulasi ………... 34

(7)

xiii

Gambar 2.34 Entrance Adventureland Kids ………... 47

Gambar 2.35 Area Gym ………... 47

BAB III ANALISA DATA PERANCANGAN CHILD CARE Gambar 3.1 Tampak Aksesbilitas Site ………... 52

Gambar 3.2 Tampak Bangunan Dengan Gaya Belanda ………... 53

Gambar 3.3 Aksesbilitas 2 Arah Menuju Fasilitas ………... 53

Gambar 3.4 Denah Lantai Dasar ………... 54

Gambar 3.10 Hubungan Antara Adventure, Imagination, dan Anak …………... 64

Gambar 3.11 Study Image Lobby ………... 66

Gambar 3.12 Study Image Library ………... 67

Gambar 3.13 Study Image Room ………... 67

Gambar 3.14 Study Image Play Room ………... 68

(8)

xiv

Gambar 3.16 Study Image Penggunaan Warna Pastel ………... 69

Gambar 3.17 Warna-Warna Untuk Balita ………... 70

` Gambar 3.18 Tekstur Halus ………... 70

Gambar 3.19 Lantai Parket ………... 71

Gambar 3.20 Taraflex ………72

(9)

xv

(10)

xvi

DAFTAR TABEL

BAB II CHILD CARE DAN ANTHOPOMETRI

Tabel 2.1 Perkembangan Bayi Sesuai Tahapan Usia ………... 10 Tabel 2.2 Perkembangan Balita Berdasarkan Aspek Motorik halus, Personal Sosial,

(11)

xvii

DAFTAR DIAGRAM

BAB III ANALISA DATA PERANCANGAN CHILD CARE

Diagram 3.1 Flow Activity Baby ………... 56

Diagram 3.2 Flow Activity Balita ………... 56

Diagram 3.3 Flow Activity Orangtua ………... 56

Diagram 3.4 Diagram Kedekatan Ruang ………... 60

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan adanya peningkatan ekonomi dan desakan pemenuhan kebutuhan yang semakin meningkat, banyak orang tua yang bekerja baik itu pria maupun wanita. Akibatnya kehidupan normal keluarga menjadi terhambat dan berpengaruh terhadap jasmaniah dan batiniah seluruh anggota keluarga, terutama terhadap anak-anak yang masih memerlukan bimbingan dari kedua orang tuanya. Selain itu, dengan adanya pergerakan emansipasi wanita dan semakin meningkatnya pendidikan wanita di Indonesia, mengakibatkan para wanita mulai membangun karir dan memilih diluar rumah untuk bekerja.

(13)

2 tidak dididik secara maksimal, belum mengenal benda-benda sekitarnya dan lain sebagainya. Biasanya penanganan mereka hanya berdasarkan lahiriah saja tanpa memperhatikan perkembangan psikologis anak. Anak pun merasa kehilangan hubungan batin dengan orang tua sehingga dapat memungkinkan terjadinya ketidakharmonisan antara anak dengan orang tua dimasa anak menjadi dewasa nanti.

Kebutuhan Tempat Penitipan Anak di lingkungan tempat bekerja orang tua, khususnya ibu, sangat mendesak disebabkan karena semakin jauhnya tempat tinggal mereka dari pusat kota. Oleh sebab itu alternatif Tempat Penitipan Anak di lingkungan kerja orang tua menjadi penting sehingga kedekatan dengan anak tetap terjaga dan senantiasa dapat berkomunikasi secara langsung setiap hari.

Di samping sebagai pengganti dan pelengkap orang tua, maka Tempat Penitipan Anak tersebut juga memberi program pendidikan dan aktifitas yang sesuai dengan usia mereka sebagai sarana belajar sejak kecil. Kegiatan ini dimungkinkan dengan dasar anak-anak memerlukan pendidikan dasar sebelum memasuki usia sekolah dan sebagai pelengkap pendidikan formal. Kecerdasan seorang anak sedini mungkin ditingkatkan melalui kegiatan-kegiatan yang dibuat khusus untuk anak-anak terutama di negara-negara maju. Indonesia yang sumber daya manusianya cukup melimpah, harus mulai ikut serta dalam membudidayakan kecerdasan dini sebagai bekal meningkatkan potensi sumber daya manusia yang berkualitas di masa mendatang.

Salah satu hal yang mempengaruhi kecerdasan anak yaitu tempat sekitar/lingkungan anak berada. Dengan demikian, adanya variasi warna dan desain yang menarik serta keingintahuan anak di lingkungan sekitarnya dapat mengembangkan emosional, imajinasi dan daya kreatifitas anak. Selain memperhatikan psikologis anak, juga harus memperhatikan dan melindungi keselamatan anak dari benda-benda yang terdapat disekitarnya, misalnya furniture yang aman untuk digunakan oleh anak, serta material yang nyaman.

(14)

3 cukup penting untuk melatih perkembangan motorik juga sensori anak serta kebutuhan kreativitasan dan sosial anak.

1.2 Gagasan Perancangan

Child Care yang akan dirancang merupakan tempat penitipan anak, dari usia 3

bulan sampai dengan 5 tahun (balita), yang menjadi salah satu solusi bagi orangtua yang berkarir di luar rumah akan tetapi menginginkan penanganan yang terbaik untuk tumbuh kembang sang buah hati. Child Care dimaksud tidak hanya sekedar dititipkan saja, tetapi anak-anak diasuh oleh orang-orang yang sudah terlatih dan dirawat seperti layaknya seorang anak.

Daya keingintahuan anak untuk mencoba hal baru cukup tinggi, sebaiknya perlu didampingi dalam proses perkembangannya agar bermanfaat bagi tumbuh kembangnya. Child Care akan dirancang berdasarkan imajinasi dan petualangan anak-anak yang menarik dengan bentukan ruang yang tidak biasa, antara lain seperti;

1. Imajinasi dan petualangan didapat melalui akses-akses serta permainan warna dari satu ruang ke ruang lain.

2. Adanya ruang-ruang tak terduga yang memicu daya petualangan anak, seperti dibalik furnitur terdapat akses masuk ke ruangan lain.

Dengan memperhatikan baik dari sisi psikologi anak, penggunaan material, serta tingkat kenyamanan maupun keamanan bagi sang anak.

Perancangan Child Care ini akan menerapkan sistem bermain sambil belajar, mengingat anak pada usia balita sebaiknya tidak dibebani belajar dengan sistem yang terlalu formal melainkan harus dirancang sangat menyenangkan agar anak dengan sendirinya memiliki rasa keingintahuan yang nantinya akan didukung dengan pembelajaran-pembelajaran yang lebih mudah untuk merangsang daya ingat anak.

1.3 Rumusan Masalah

(15)

4 1. Bagaimana menerapkan “Adventure With Imagination” yang unik, aman dan nyaman

bagi anak balita sesuai usianya, berdasarkan aktivitas masing-masing?

2. Bagaimana merancang sebuah tempat penitipan anak yang menunjang perkembangan motorik, kreatifitas dan sosial pada balita sekaligus belajar dengan fun?

1.4 Tujuan dan Manfaat Perancangan 1.4.1 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini sebagai berikut.

1. Petualangan dan imajinasi balita akan terwujud dengan adanya desain fasilitas yang unik, aman dan nyaman serta mendukung pola pengasuhan bermain sambil belajar.

2. Merancang gubahan ruang yang menstimulasi kemampuan sensori dan motorik anak (sesuai fase perkembangannya) dengan atau tanpa mereka sadari melalui pola bermain sambil belajar.

1.4.2 Manfaat Perancangan

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat bagi pembaca, diharapkan agar dapat memberikan referensi dan

pengetahuan tambahan dalam merancang interior Child Care dan memberikan informasi serta masukan bagi para orangtua yang sibuk dalam berkarir.

2. Manfaat bagi penulis, diharapkan perancangan ini dapat menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam merancang sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja.

1.5 Ruang Lingkup Perancangan

(16)

5 1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan akan dibahas mengenai latar belakang alasan Child Care menjadi salahsatu alternatif pilihan utama bagi para orangtua sampai dengan pembahasan mengenai ruang lingkup perancangan, yaitu beberapa fasilitas yang akan disuguhnya ada pada Child Care yang akan didesain.

BAB II TEORI ANAK DAN ANTHPOMETRI

Bab ini menjelaskan tentang pengertian tempat penitipan anak, perkembangan dan pertumbuhan anak, kebutuhan dasar anak, teori warna, antropometri anak dan orang dewasa, ergonomi anak, serta studi banding yang digunakan penulis pada perancangan Child Care ini.

BAB III PERANCANGAN CHILD CARE

Bab ini menguraikan tentang deskripsi proyek, analisis site, tinjauan lingkungan sekitar, analisis user, fasilitas dan kebutuhan ruang, implementasi konsep, zoning dan blocking, serta studi banding.

BAB IV PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan hasil perancangan dari penerapan konsep “Adventure with Imagination” yang ditampilkan melalui denah dan perspektif yang dirancang oleh

penulis.

BAB V KESIMPULAN

(17)

93

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Anak merupakan pribadi yang kreatif dengan rasa keingintahuan yang tinggi. Hal ini disiasati dengan gubahan ruang dan permainan warna terang serta akses yang membuat anak ingin menelusuri setiap bagiannnya. Penerapan dalam desain, anak dilatih secara langsung ataupun tidak langsung untuk menggunakan motoriknya. Pola belajar sambil bermain, sangat baik khususnya balita di bawah 5 tahun, karena dengan bermain anak dapat melatih mengucapkan kata-kata, memperkuat daya ingat, serta hubungan antar teman sebayanya. Penggunaan warna-warna yang berbeda seolah memberikan petunjuk kemana anak akan melangkah, ini melatih daya kreatifasnya untuk melalukan apa yang dia inginkan.

5.2 Saran

Perancangan fasilitas publik yang dirancang untuk orangtua dan terutama anak-anak harus memperhatikan hal-hal tertentu karena anak-anak membutuhkan sangat membutuhkan keamanan dan kenyaman dalam beraktivitas. Kenyaman orang dewasa dan anak-anak sebagai user sebaiknya memperhatikan standar ergonomi yang ada. Keamanan juga sangat diperlukan dalam merancang Child Care karena user terdiri dari bayi dan anak-anak balita, dengan memperhatikan keamanan dan kenyaman bagi bayi dan anak-anak balita maka akan mudah mendaptkan kepercayaan dari para orangtua untuk mempercayakan anak-anak mereka pada lembaga tersebut.

(18)

94

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Reni. Dan Hawadi. 2001. Psikologi Perkembangan Anak (Mengenal Sifat, Bakat dan Kemampuan Anak). Jakarta: Grasindo

Femi Olivia, Lita Ariani S, SP. 2006. Inner Healing @ School. Jakarta: Elex Media Komputindo

Femi Olivia. 2007. Membantu Anak Punya Ingatan Super. Jakarta: Elex Media Komputindo

Hurlock, Elizabeth B. 1998. Perkembangan Anak

Hurlock, EB, Development Psycology, Tata Mc Grawhill Co., Ltd ., New Delhi, 1976 Joko, D, Muktiono. 2003. Aku Cinta Buku

Mahmud Mahdi Al-Istanbuli. 2006. Parenting Guide

Nurdiansyah, Nia. 2013 . Buku Pintar Ibu dan Bayi. Jakarta: Bukune

Ruth, Linda Cain. 2000. Design Standards for Children’s Environments. New York: McGraw-Hill Co

Soetjiningsih,1995.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC Purnomo, Hanifan Bambang. 1994. Memahami Dunia Anak

Yuki,2011.Pertumbuhan Fisik dan intelek Anak.http://pertumbuhan-fisik-dan-intelek-anak.htm/

http://septy00.blogspot.com/2013/10/perkembangan-motorik-anak-usia-0-2-tahun.html, diakses pada; Minggu 10 Agustus 2014, 19.04

http://furniturefortoddler.blogspot.com/2011/12/bab-iv-analisis-permasalahan-dan-data.html, diakses pada; Sabtu 23 Agustus 2014, 14.23

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilakukan untuk menganalisis ekosistem padang lamun yang meliputi keanekaragaman lamun, analisis faktor lingkungan serta asosiasi antar jenis di

Hal ini juga terjadi pada penelitian di wilayah Kamphaeng Phet, Thailand yang menunjukan meskipun penduduk sudah memiliki pengetahuan, sikap dan tindakan yang

Perangkat lunak yang digunakan dalam perekayasaan yaitu menggunakan Macromedia Dreamweaver, dan basis data menggunakan MySQL.Hasil peneltian ini adalah terwujudnya

Tujuan penelitian ini ialah mengetahui potensi aktivitas writing in the discipline yang disisipkan (embedding) ke dalam perkuliahan fisika sekolah terhadap

Pengobatan Penyakit Wasir Tanpa Operasi yaitu menggunakan obat herbal yang secara khusus di formulasikan untuk menangani penyakit wasir atau ambeien.. Obat herbal ambejoss

Peran guru adalah sebagai pengelola proses belajar mengajar, kemudian bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan proses belajar mengajar yang efektif,

dalam kumpulan huruf yang bersifat geseran berbeza dengan pandangan moden seperti yang telah dijelaskan. Walaupun terdapat huruf yang berkongsi makhraj dan sifat dan ada yang

Media pembelajaran interaktif sangat berperan penting di dalam pendidikan karena dengan media pembelajaran interaktif yang tepat materi dan sesuai dengan tujuan