• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Board Game Sarada Sebagai Upaya Melestarikan Bahasa Sunda.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Board Game Sarada Sebagai Upaya Melestarikan Bahasa Sunda."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

vii DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3

1.2.1 Permasalahan ... 3

1.2.2 Ruang Lingkup ... 3

1.3 Tujuan Perancangan ... 4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4

1.5 Skema Perancangan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Game ... 6

2.1.1 Jenis-Jenis Game ... 6

2.1.2 Board Game... 7

2.1.2.1 Contoh Board Game yang Paling Terkenal ... 8

2.2 Tinjauan Game ... 11

2.2.1 Game Production ... 11

2.2.2 Quality Assurance ... 11

2.2.3 Game Business ... 12

2.2.4 Game Development Process ... 12

2.2.5 Metodologi Game Design ... 13

2.2.6 Bekerja Dengan Elemen Formal Dalam Game ... 15

2.3 Sunda ... 17

2.3.1 Masyarakat Sunda ... 19

2.3.2 Bahasa Sunda ... 19

2.4 Desain Grafis ... 21

2.4.1 Dasar Desain ... 22

2.4.2 Desain sebagai Bidang Ilmu Disiplin Studi ... 22

2.4.3 Tujuan Desain ... 23

2.4.4 Fungsi Desain Komunikasi Visual / Desain Grafis ... 23

(2)

viii

2.4.6 Teori Komunikasi – Pendekatan ... 23

2.5 Tinjauan tentang Remaja ... 25

2.5.1 Proses Perkembangan ... 25

2.5.2 Beberapa Minat Remaja ... 26

2.6 Promosi ... 27

2.6.1 Pengertian dan Tujuan Promosi ... 27

2.6.2 Promotion Mix ... 29

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 30

3.1 Data dan Fakta ... 30

3.1.1 Perusahaan / Lembaga Terkait ... 30

3.1.2 Wawancara ... 31

3.1.3 Angket ... 32

3.1.3.1 Angket untuk Target Market Primer ... 32

3.1.4 Tinjauan dari Proyek / Persoalan Sejenis ... 37

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 39

3.2.1 Segmentasi, Targeting, Positioning ... 44

3.2.1.1 Segmentasi ... 44

3.2.1.2 Targeting ... 44

3.2.1.3 Positioning ... 44

3.2.2 Analasis SWOT ... 45

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 46

4.1 Konsep Komunikasi ... 46

4.2 Konsep Kreatif ... 46

4.3 Konsep Permainan SARADA ... 47

4.3.1 Pemain ... 47

4.3.2 Objektif ... 47

4.3.3 Prosedur Permainan ... 47

4.3.4 Aturan Permainan ... 47

(3)

ix

4.3.6 Permainan Berakhir ... 48

4.4 Konsep Logo dan Nama Board Game ... 48

4.5 Konsep Bahasa ... 49

4.6 Penggunaan Tipografi ... 49

4.7 Konsep Warna ... 50

4.8 Konsep Karakter ... 50

4.9 Konsep Media ... 51

4.10 Hasil Karya... 52

4.10.1 Board Game Sarada ... 52

4.10.1.1 Spesifikasi Perancangan Media Board Game ... 52

4.10.2 Media Poster ... 59

4.10.2.1 Spesifikasi Perancangan Poster ... 59

4.10.3 Media Flyer dan Flyer Event ... 62

4.10.3.1 Spesifikasi Perancangan Flyer ... 62

4.10.3.2 Spesifikasi Perancangan Flyer Event ... 63

4.10.4 Media Website dan Facebook ... 64

4.10.4.1 Spesifikasi Perancangan Website dan Facebook ... 64

4.10.5 Merchandise ... 67

4.10.5.1 Spesifikasi Perancangan Merchandise ... 67

4.11 Timeline... 67

4.12 Budgeting Biaya Desain, Biaya Produksi, Biaya Promosi, dan Target Harga Jual ... 68

(4)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Skema Perancangan Tabel 4.1 Timeline

Tabel 4.2 Rincian Biaya Jasa

(5)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Metode Perancangan Game Gambar 2.2 Metode Perancangan Game Gambar 3.1 Logo KUMMARA

Gambar 3.2 PT KUMMARA Gambar 3.3 Angket 1

Gambar 3.4 Angket 2 Gambar 3.5 Angket 3 Gambar 3.6 Angket 4 Gambar 3.7 Angket 5 Gambar 3.8 Angket 6 Gambar 3.9 Angket 7

Gambar 3.10 Board Game Scrabble Gambar 4.1 Logo SARADA

Gambar 4.2 Buku Mastering Chibi Character (dengan tokoh Indonesia) Gambar 4.3 Packaging

Gambar 4.4 Papan Tengah SARADA Gambar 4.5 Papan Pemain SARADA Gambar 4.6 Kartu Huruf

Gambar 4.7 Kartu Kata Gambar 4.8 Kartu Nilai Gambar 4.9 Kartu Belakang

Gambar 4.10 Buku Panduan cover + hal 9 Gambar 4.11 Buku Panduan hal 1 dan 8 Gambar 4.12 Buku Panduan hal 2 dan 7 Gambar 4.13 Buku Panduan hal 3 dan 6 Gambar 4.14 Buku Panduan hal 4 dan 5 Gambar 4.15 Poster Promosi

(6)

xii Gambar 4.19 Website

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keragaman budaya atau cultural diversity adalah kekayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada di daerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang di mana mereka tinggal tersebar di pulau-pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku bangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga mencerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat

keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradisional hingga ke modern, dan kewilayahan.

(8)

suku, bangsa Sunda merupakan cikal bakal berdirinya peradaban di Nusantara, dimulai dengan berdirinya kerajaan tertua di Indonesia, yakni Kerajaan Salakanagara dan Tarumanegara sampai ke Galuh Pakuan, Padjajaran, dan Sumedang Larang. Kerajaan Sunda merupakan kerajaan yang cinta damai, selama pemerintahannya tidak melakukan ekspansi untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Keturunan Kerajaan Sunda telah melahirkan kerajaan-kerajaan besar di Nusantara di antaranya Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Mataram, Kerajaan Cirebon, Kerajaan Banten, dll. Sama halnya dengan suku bangsa lain, suku Sunda memiliki 7 unsur kebudayaan.

Salah satu unsur kebudayaan yang memiliki peranan paling penting ialah bahasa, tanpa bahasa, baik lisan, tulisan, maupun bahasa isyarat, manusia akan mengalami kesulitan untuk berkomunikasi. Dengan kesenian manusia mampu memenuhi kebutuhan rekreasi atau

mampu mengapresiasikan perasaan seninya. Bahasa ibu (bahasa asli, bahasa pertama) secara harafiah mothertongue adalah bahasa pertama yang dipelajari seseorang. Dan orangnya disebut penutur asli dari bahasa tersebut. Biasanya seorang anak belajar dasar-dasar bahasa pertama mereka dari keluarga mereka. Semakin berkembangnya budaya asing di Indonesia, oleh sebab itu perlunya pelestarian bahasa ibu yang dalam hal ini saya masukan Bahasa Sunda karena dilihat dari latar belakang saya sebagai orang Sunda.

Masyarakat Suku Sunda pada umumnya sudah tidak memakai Bahasa Sunda, ini dikarenakan beberapa sebab. Di antaranya mereka merasa malu menggunakan Bahasa Sunda karena dianggap “kampungan” dan mereka berpikir bahwa bahasa asing lebih keren dipakai. Yang kedua dikarenakan Bahasa Sunda menggunakan kata yang sangat sulit yaitu melihat siapa yang diajak bicara. Misalnya kata makan, dalam Bahasa Sunda terdiri dari beberapa macam yaitu neda, tuang, dahar, dan nyatu. Ini tentu saja memusingkan karena jika salah penempatan pasti dianggap tidak sopan, maka dari itu dianggap susah.

Pengenalan bahasa daerah kepada generasi muda untuk mempelajari tentang pentingnya pelestarian kebudayaan Indonesia dapat didukung dengan ilmu desain komunikasi visual yang diterapkan pada pembuatan board game. Board game merupakan media permainan

(9)

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.2.1 Permasalahan

Bagaimana menarik minat remaja terhadap bahasa Sunda?

Bagaimana merancang board game sebagai media penyampaian Bahasa Sunda untuk

memberikan informasi secara menarik, efektif, sekaligus menyenangkan?

1.2.2 Ruang Lingkup

Perancangan board game dengan menggunakan tema mensosialisasikan Bahasa Sunda ini bertujuan sebagai tugas akhir MDKV 6. Dalam permainan board game terdiri dari papan permainan, kartu, dan alat penanda seperti token dan lain-lain.. Target utama adalah umur remaja dari 13-17 tahun karena terdapat 2 proses yang terjadi ketika pada masa remaja, yaitu proses individualisasi dan proses sosialisasi. Proses individualisasi adalah proses yang mencakup usaha-usaha seseorang individu dalam mencapai kemampuan untuk berdiri sendiri, terlepas dari perlindungan keluarga. Proses sosialisasi adalah proses yang meliputi usaha-usaha seseorang untuk hidup dalam hubungan dengan orang lain baik di dalam maupun di luar ikatan keluarga.

1.3 Tujuan Perancangan

Menarik minat remaja terhadap bahasa Sunda.

Merancang board game sebagai media penyampaian Bahasa Sunda untuk memberikan informasi secara menarik, efektif, sekaligus menyenangkan.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh untuk penyusunan laporan ini diperoleh dari sumber-sumber yang meliputi:

1. Observasi, mengumpulkan data-data dan informasi yang diperoleh dengan melakukan

pengamatan yang berkaitan dangan tema manfaat dari mempelajari bahasa daerah dengan media board game.

(10)
(11)

1.5 Skema Perancangan

Tabel 1.1 Skema Perancangan Bahasa Daerah (Bahasa Ibu)

Manfaat mempelajari bahasa daerah:

1. Menghargai kebudayaan Indonesia

2. Ikut melestarikan kebudayaan Indonesia

3. Bahasa daerah sebagai identitas diri

Permasalahan

Rendahnya motivasi untuk belajar bahasa daerah karena menganggap bahasa daerah kurang penting, sulit, dan sangat membosankan. Jadi permasalahan yang mendasar terletak pada metode pembelajaran bahasa daerah.

Salah satu alternatif terhadap permasalahan yang ada adalah dengan menggunakan metode belajar sambil bermain. Pada metode ini terdapat struktur tugas dan penghargaan yang berbeda dalam mengupayakan pembelajaran.

Pemecahan Masalah

Objek : Belajar Bahasa Sunda Melalui Perancangan Board Game

Board Game

Sebagai media interaktif dan menarik dalam bentuk sebuah permainan

(12)
(13)

1 BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Bahasa Sunda merupakan salah satu unsur kebudayaan yang paling penting dalam masyarakat Sunda yang didalamnya terdapat simbol dan identitas diri. Dengan perancangan board game yang bertema Bahasa Sunda ini sebagai suatu bentuk pembelajaran yang lebih interaktif dan komunikatif. Dengan memainkan permainan ini kita dapat menambah kosakata, pengetahuan, dan rasa bangga akan Bahasa Sunda serta diharapkan setiap remaja secara umum merasa terpanggil untuk melestarikan Bahasa Sunda.

5.2 Saran

(14)

DAFTAR ISTILAH

Cultural Diversity : keragaman budaya

Board Game : permainan yang dimainkan diatas papan

Game : permainan

Intellectual Playability Game : arena keputusan dan aksi pemainnya

Card Game : permainan yang menggunakan kartu

Athletic Game : permainan atletik

Children Game : permainan anak

Computer Game : permainan yang menggunakan computer Role Playing Game : peran yang kita mainkan dalam permainan

Game Developer : orang yang mengembangkan permainan

Live Cycle : masa hidup

Folklor : cerita rakyat

Hedonisme : paham yang dianut untuk mencari kesenangan

Art Paper : salah satu jenis kertas

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Schell, Jessie. 2008. The Art of Game Design. Deucsland:Morgan Kaufmann Sheldon, Sidney. Master of the Game. USA:Warner Books

Myerson, Roger B. Game Theory:Analysis of Conflict. Cambridge:Harvard University Press Henry, Samuel. 2010. Cerdas dengan Game. Jakarta:Gramedia

Gruber, Diana. 1994. Action Arcade Adventure Set. USA: Coriolis Group Books Fullerton, Tracy. 2008. Game Design Workshop.

Gunarsa, V.Singgih D. 1986, Psikologi Untuk Muda-Mudi. PT.BPK Gunung Mulia Elizabeth B. Hurlock. 2009. Perkembangan Anak dan Remaja jilid I. Jakarta:Erlangga.

Suherman, Bonnie, Adhicipta R. Wirawan. 2009. Mastering Chibi Character. Jakarta:PT.Elex

Media Komputindo

Muhammad. 2011. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media

Gambar

Tabel 1.1 Skema Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

hasil peramalan pada saat beban puncak dapat dilihat bahwa, untuk data training nilai ramalannya mengikuti pola data aktual, sedangkan pada data testing nilai

Tabel 4.3 hasil pengujian laboratorium dengan variasi diameter tulangan sengkang diperoleh nilai rata-rata dari setiap benda uji dan digunakan sebagai pembanding untuk

Secara Umum, Pengertian Sistem Operasi adalah perangkat lunak (software) pada komputer yang bertugas dalam menggontrol dan memanajemen perangkat keras dan sebagai

Patch merupakan bentuk sediaan yang bertujuan untuk menghantarkan obat melewati kulit masuk ke dalam sirkulasi darah 6.. Patch akan efektif apabila obat yang

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kualitas darah dengan konsentrasi transforming growth factor (TGF- β1) pada platelet rich plasma (PRP) yang

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan, secara langsung maupun tidak langsung, pada perseroan, yang masing-

Sejak kemajuan industri susu formula, perhatian terhadap angka lempeng total bakteri tidak hanya difokuskan pada jumlah bakteri yang hidup pada setiap produk hasil susu,

In the FMP there is an annual update of the Forestry Plan. En el PMF, existe una actualización anual del Plan de Ordenación. Verifiers: Plan de Ordenación. Procedimiento para la