vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
Internal Control Structure is one important factor to achieve corporate objectives in the midst of an increasingly competitive climate of competition. If internal control has been implemented effectively, it can prevent or detect the occurrence of errors, whether intentional or unintentional. In connection with the internal control over purchase of raw materials is very important because it directly related to production activities.
This study to review the Internal Control Structure on the purchase of raw materials in BMC unit, whether the existing Internal Control Structure are adequate in detecting and preventing the occurrence of irregularities or errors that occurred, and whether the control structure is in its application has been carried out effectively or not.
This study uses interviews and questionnaires with research methods, questionnaires and submit its final results so that research can be more focused and provide a more in-depth about the subject and the object of research.
From the results of research, it is known that the structure of the internal control over raw material purchasing system Bandung BMC unit is very adequate, and the internal control structure plays a role in avoiding the deviation.
viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Struktur Pengendalian Intern merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai tujuan perusahaan di tengah iklim persaingan yang semakin kompetitif. Jika pengendalian intern telah diterapkan secara efektif, maka dapat mencegah maupun mendeteksi terjadinya kesalahan-kesalahan, baik yang disengaja ataupun tidak disengaja. Dalam hubungan dengan pengendalian intern atas pembelian bahan baku sangat penting karena berhubungan langsung dengan kegiatan produksi.
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah Struktur Pengendalian Intern atas pembelian bahan baku di unit BMC Bandung, apakah Struktur Pengendalian Intern yang ada sudah memadai dalam mendeteksi dan mencegah terjadinya penyimpangan ataupun kesalahan yang terjadi, dan apakah struktur pengendalian tersebut dalam penerapannya sudah berjalan dengan efektif atau tidak.
Penelitian ini menggunakan, wawancara, dan penyebaran kuesioner dengan metode penelitian, menyerahkan kuesioner dan hasil akhir nya sehingga penelitian dapat lebih terpusat dan memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang subjek maupun objek penelitian.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa struktur pengendalian intern atas sistem pembelian bahan baku unit BMC Bandung sudah sangat memadai, dan struktur pengendalian intern berperan dalam menghindari adanya penyimpangan.
ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...i
HALAM PENGESAHAN...ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii
KATA PENGANTAR...iv
ABSTRACT...vii
ABSTRAK...viii
DAFTAR ISI...ix
DAFTAR GAMBAR...xiii
DAFTAR TABEL...xiv
DAFTAR LAMPIRAN...xv
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah... 4
Maksud Dan Tujuan Penulisan... 5
1.3Kegunaan Penelitian... 5
BAB II TINJAUN PUSTAKA, KERANGAKA PEMIKIRAN, PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 7
2.1 Struktur Pengendalian Intern... 7
2.1.1 Pengertian Struktur Pengendalian Intern... 7
x Universitas Kristen Maranatha
2.1.3 Tujuan Sturktur Pengendalian Inter... 13
2.1.4 Keterbatasan Struktur pengendalian Intern... 14
xi Universitas Kristen Maranatha
2.5.7 Biaya-biaya Produksi... 45
2.6 Kerangka Pemikiran... 46
2.7 Pengembangan Hipotesis... 49
BAB III METODE PENELITIAN... 50
3.1 Objek Penelitian... 50
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 50
3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Unit BMC Bandung... 52
3.1.3 Prosedur Pembelian Persediaan Bahan Baku... 58
3.1.4 Dokumen-dokumen Yang Digunakan... 63
3.1.5 Catatan-catatan Akuntansi Yang Digunakan... 65
3.1.6 Bagan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Persediaan Bahan Baku... 65
3.1.7 Pengendalian Persedian... 65
3.1.8 Peranan Struktur Pengendalian Intern Pembelian Bahan Baku di Unit BMC Untuk Menghindari Penyimpangan... 65
3.2 Metode Penelitian... 67
3.2.1 Pengujian Hipotesis ... 68
3.3 Operasional Variabel... 71
3.5 Tehnik Pengumpulan Data... 74
xii Universitas Kristen Maranatha
Bandoeng Milk Central ... 77
4.2 Peranan Struktur Pengendalian Intern Pembelian Bahan Baku di unit BMC untuk Menghindari Penyimpangan... 81
4.3 Hasil Pengujian Hipotesis... 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 89
5.1 Kesimpulan... 89
5.2 Saran... 90
5.2.1 Saran Hasil Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Bahan Baku... 90
DAFTAR PUSTAKA... 93
LAMPIRAN... 94
xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Gambar Skema Kerangka Pemikiran...48
Gambar 2 Struktur Organisasi PT. BMC unit Bandung...54
Gambar 3 Bagan Usulan Untuk Bagian Gudang...91
xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Halaman Tabel I Indikator Variabel dan Skala Pengukuran...72 Tabel II Hasil Jawaban Kuesioner Untuk Variabel Independen
Peranan Struktur Pengendalian Intern...83
Tabel III Hasil Jawaban Kuesioner Untuk Variabel Dependen
Untuk Menghindari Penyimpangan...84 Tabel IV Hasil Keseluruhan Jawaban Kuesioner Peranan Struktur
Pengendalian Intrern Pembelian Bahan Baku Untuk
xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Surat Pesanan Barang... 94
Lampiran B Badan Struktur Pengendalian Intern Bahan Susu Murni... 95
Lampiran C Buku Harian Kas... 97
Lampiran D Cek Uang Muka... 98
Lampiran E Bukti Pengeluaran Gudang... 99
Lampiran F Bukti Penerimaan Gudang...100
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, hal ini berpengaruh dalam perkembangan dunia usaha baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi dewasa ini berkembang pesat. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dan mempertahankan kontinuitas perusahaan dituntut adanya sistem informasi akuntansi dan struktur pengendalian intern yang memadai dalam menjalankan kegiatan perusahaan seefesien mungkin untuk mendapatkan hasil yang baik.
Struktur pengendalian intern adalah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan usaha yang spesifik akan dapat dicapai. Struktur Pengendalian intern satuan usaha terdiri dari tiga unsur yaitu lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian.
BAB I PENDAHULUAN 2
Universitas Kristen Maranatha Betapapun kecilnya perusahaan tetap berusaha mempertahankan kelangsungan hidup dan memacu perkembangan perusahaan terutama pimpinan perusahaan dituntut mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengawasi segala kegiatan perusahaan yang dijalankan, serta menentukan langkah yang terbaik untuk memadai dalam mengelola atau menjalankan perusahaan.
Sebagaimana diketahui bahwa definisi Pengendalian Intern yang dikemukakan commite on Auditing Procedur American Institute of Certified PractisingAccountant (APAICPA) adalah sebagai beirkut :
Pengendalian intern mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan (James 1997:155).
BAB I PENDAHULUAN 3
Universitas Kristen Maranatha yang terdiri atas aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian produksi barang dan jasa.
Untuk mencapai tujuan perusahaan manajemen bertanggung jawab terhadap praktek pembelian bahan baku dan produksi dalam perusahaan yang dikelola dan harus secara terus-menerus mengawasi sistem pengendalian intern yang sudah ditetapkan. Dari definisi yang diungkapkan di atas tersebut, dapat disimpulkan bahwa, Struktur Pengendalian Intern merupakan suatu “Sistem atau Struktur” yang
terdiri dari berbagai macam unsur dengan tujuan untuk melindungi harta benda, meneliti ketetapan dan seberapa jauh dapat dipercayai data akuntansi, mendorong efisien operasi dan menunjang dipatuhinya kebijaksanaan Pimpinan.
Menurut Mulyadi dalam buku nya” Sistem Akuntansi ” (2001 : 299-303) Pada sistem pembelian umumnya diperlukan informasi-informasi sebagai berikut: 1. Jumlah order pembelian yang diterbitkan setiap periode
2. Barang yang di-order yang belum diterima barangnya.
3. Jumlah hutang yang akan jatuh tempo (0-30, 31-60, 61-90, lebih dari 90 hari) 4. Informasi pembelian berdasarkan barang, suplier/pemasok, maupun faktur atau
urutan pembelian.
5. Informasi hutang berdasarkan suplier, maupun urutan pembayaran hutang.
Sebuah sistem informasi pembelian pada suatu perusahaan umumnya memiliki aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
1. Permintaan pembelian dari bagian yang membutuhkan, misalnya Bagian Gudang 2. Pemesanan barang dan dokumen dari suplier
BAB I PENDAHULUAN 4
Universitas Kristen Maranatha 5. Pencatatan hutang jika pembelian kredit
6. Pembayaran hutang jika pembelian kredit
Perkembangan dunia industri yang semakin pesat telah mendapat banyak perhatian dari pemerintah maupun dari masyarakat. Pemerintah selalu berusaha membantu perusahaan kecil terutama perusahaan menengah akan tetapi tidak semua perusahaan tersebut berjalan sukses. Dalam dunia industri saat ini diperlukan Sistem informasi Akuntansi dan Struktur Pengendalian Intern yang efisien dan efektif untuk lebih mempermudah kelancaran pengendalian sistem pembelian bahan baku terhadap perusahaan. Disamping itu juga dapat mempermudah pemilik perusahaan untuk melakukan peningkatan pengendalian intern persediaan bahan baku dengan sistem tersebut.
Dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi dan Struktur Pengendalian Intern yang efektif dan efisien pada suatu perusahaan diharapkan dapat mempertahankan bahkan dapat menaikan pendapatan perusahaan dan menghindari dari setiap penyimpangan. Pentingnya pengendalian persediaan yang baik sangat diperlukan oleh banyak perushaan indusrti, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang hal tersebut dan menulisnya kedalam skripsi yang berjudul : “Peranan Struktur Pengendalian Intern Pembelian Bahan Baku Untuk Menghindari Penyimpangan (Studi kasus pada Perusahaan Daerah Industri Jawa Barat unit BMC Bandung)“.
1.2 Identifikasi Masalah
BAB I PENDAHULUAN 5
Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan permasalah tersebut di atas maka penulis dapat merumuskan masalah-masalah pokok yang akan diteliti yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern dalam pembelian persediaan bahan baku pada Perusahaan Daerah Industri Jawa Barat Unit BMC Bandung.
2. Bagaimana peranan Struktur Pengendalian Intern pembelian bahan baku untuk menghindari adanya penyimpangan pembelian bahan baku di Perusahaan Daerah Industri Jawa Barat Unit BMC Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan
Maksud penulis didalam pembuatan skripsi ini adalah untuk mengetahui kewajaran persediaan bahan baku yang ditetapkan perusahaan.
Adapun tujuan lainnya adalah untuk memperoleh gambaran dan menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern dalam pembelian bahan baku pada Perusahaan Daerah Industri Jawa Barat Unit BMC Bandung. 2. Bagaimana peranan Struktur Pengendalian Intern pembelian bahan baku untuk
menghindari adanya penyimpangan pembelian bahan baku di Perusahaan Daerah Industri Jawa Barat Unit BMC Bandung
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk skripsi ini diharapkan dapat memberi kegunaan dari segi :
BAB I PENDAHULUAN 6
Universitas Kristen Maranatha Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan di bidang pengendalian intern khusus nya dalam efektivitas Struktur Pengendalian Intern terhadap pembelian bahan baku.
2. Kegunaan bagi operasional a. Bagi penulis
Penelitian ini dapat memberikan peluang untuk menambah wawasan berpikir memperluas pengetahuan, baik dalam teori maupun praktek.
Dalam teori berarti memperoleh pemahaman dan penghayatan yang diperoleh pada saat kuliah. Dalam praktek, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan penerapan dalam kegiatan perusahaan, khususnya Perusahaan Daerah Industri Jawa Barat Unit BMC Bandung.
b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapakan dapat memberikan sumbangan atau informasi untuk kemajuan Perusahaan Daerah Industri Jawa Barat Unit BMC Bandung.
c. Bagi Pihak Lain
89 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan penulis dimana penulis
melakukan praktek kerja, maka penulis menyimpulkan bahwa :
1. Penerapan sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku ini sudah
saangat baik dan memadai, hal ini disebabkan karena adanya pemisahan dan
pembagian tugas kepada bagian-bagian yang melakukan prosedur pembelian,
pengeluaran kas, pencatatan, dan pendistribusian persediaan yang ada
digudang ke bagian produksi yang melakukan permintaan. Penggunaan
dokumen-dokumen yang sudah dapat memadai mengenai transaksi pembelian
yang terjadi, persediaan bahan baku yang masih ada atau yang sudah habis
digudang, dan pengeluaran kas dari pembeliaan bahan baku tersebut.
2. Peranan Struktur Pengendalian Pembelian Bahan Baku untuk menghindari
ada nya penyimpangan dalam pembelian bahan baku di unit Bandoeng Milk
Central telah berperan baik untuk menghindari ada nya penyimpangan karena
dalam transaksi pembelian bahan baku dilakukan dengan baik dan sesuai
kebijakan yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan, sehingga dapat
menghasilkan informasi yang memadai dan aktual, terutama mengenai
persediaan bahan baku yang masih ada atau yang sudah habis, tetapi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 90
Universitas Kristen Maranatha
5.2 Saran
Dari hasil kerja praktek yang penulis laksanakan selama ini, penulis akan
memberikan beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan sebagai bahan masukan
yang berguna untuk memperlancar kegiatan atau proses produksi yang
dilaksanakan di unit Bandoeng Milk Central ini, dimana penulis ditempatkan untuk
melaksanakan
Praktek kerja . Adapun saran-saran yang akan penulis berikan adalah sebagai berikut,
antara lain :
1. Disesuaikannya jadwal pembelian persediaan dengan jadwal pemesanan dari
bagian produksi, sehingga tidak terjadi kesibukan yang tidak merata pada
harihari kerja di gudang.
2. Kartu stok yang ada di gudang sebaiknya langsung diinput ke komputer
sehingga dapat mempercepat pencarian kartu persediaan dan mempercepat
proses pembelian bahan baku kembali.
5.2.1 Saran Hasil Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Persediaan
Bahan Baku
Dari hasil analisis penulis di bab sebelumnya, penulis memberikan saran yang
berguna untuk memperlancar Sistem informasi akuntansi yang berlaku selama ini
yaitu untuk mempermudah proses pencatatan sebaiknya di bagian kasir dan
gudang proses pencatatannya dengan cara komputerisasi walaupun di bagian
akuntansi biaya diinput kembali tapi untuk mempermudah proses penginputan
sebaiknya dari bagian kasir dan gudang langsung secara komputerisasi jangan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 92
DAFTAR PUSTAKA 93
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Arens dan Loebbeke, 2000. Auditing An Intregrated Approach. Eight Edition Englewood Cliffs, Prentice Hall International Inc. New Jersey.
Bodnan, George H, Wiliam S Hopwood. Penerjemah Amir Abadi Yusuf Dkk. 2000.
Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Cushing Romney. 2003. Accounting Information System. Edisi 9, Addsion-Wesley Publishing Company.
Freddy Rangkuti. 2000. Manajemen Persediaan. Grafindo Persada, Jakarta.
George H.bodnar, Wiliam S.Hopwood Di Indonesiakan Oleh Amir Abadi Jusuf, Rudi M. Tambunan.2004. Sitem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat, Edisi 8.
Henry Simamora. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Salemba Empat.
Ikatan Audit Internal. (1999). Standar Profesional Akuntan Publik. Struktur Pengendalian Intern.
James. (1997). Definisi Pengendalian. Interncommite on Auditing Procedur
American Institute of Carified Public Accountant (ICPA), hal.155.
Kusnadi.2000. Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate). Brawijaya Malang, Edisi Pertama
La Mijan dan Azhar Susanto. 1999. Sistem Informasi Akuntansi. Lembaga
Informatika Akuntansi, Bandung, Edisi II.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. 1999. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Aditya Media, Edisi 5
Suyadi Priwiroentono.2000. Manajemen Operasi. Jakarta, Bumi Askara.
Sofyan Assauri. 1999. Manajemen Operasi dan Produksi. Jakarta: Salemba Empat-Simon Schuster-Prentice Hall, Edisi Empa.
Zaki Baridwan. 1990. Sistem Informasi Akuntansi Penyusunan Prosedur Dan Metode. Yogyakarta, BPFE, edisi 4.