• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Sistem Informasi pada Siklus Pemesanan dan Pembelian Tiket Secara Online (Studi Kasus pada Cineplex 21 Group).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Sistem Informasi pada Siklus Pemesanan dan Pembelian Tiket Secara Online (Studi Kasus pada Cineplex 21 Group)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

In Information Technology sector especially in Information System sector increasingly used in operational activity at the company for more efficient and effective. Therefore, operating system utilization will be used for all of the operational activities in Cineplex 21 Group for ordering cycle system and purchasing tickets online. With the information system, all company ordering cycle system and purchasing tickets online activities which are done manually will be changed to computer system which is expected to improve the company efficiency and effectiveness. The information system implementation is done with mobile phone application base.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Seiring perkembangan jaman, Bidang Teknologi informasi khususnya bidang sistem informasi semakin banyak dimanfaatkan dalam kegiatan operasional di perusahaan agar lebih efisien dan efektif. Oleh karena itu, penggunaan sistem operasi tersebut akan digunakan untuk kegiatan operasional di Cineplex 21 Group dalam sistem siklus pemesanan dan pembelian tiket secara online. Dengan sistem informasi tersebut, siklus pemesanan dan penjualan tiket secara online yang tadinya dilakukan secara manual akan diubah ke dalam sistem komputer yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan. Pengimplementasian sistem informasi ini dilakukan dengan aplikasi telepon genggam.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Batasan Masalah ... 5

1.5 Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi ... 7

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.2 Pengertian Informasi ... 10

2.1.1.3 Pengertian Akuntansi ... 12

2.1.1.4 Pengertian Sistem Informasi ... 15

2.1.1.5 Pengertian Sistem Akuntansi ... 22

2.1.1.6 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi... 22

2.1.1.7 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ... 24

2.1.1.8 Unsur - Unsur Sistem Informasi Akuntansi ... 26

2.1.1.9 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi ... 38

2.1.1.10Karakteristik dan Kualitas Informasi Akuntansi ... 43

2.1.2 Teknologi Informasi ... 45

2.1.2.2.2 Java2 Micro Edition ...48

2.1.2.2.3 Web Service ...49

2.1.2.2.4 Pengendalian Khusu atau Pengendalian Aplikasi...50

2.1.2.3 Konsep Transaksi Online ... 54

2.1.2.3.1 Pengertian Transaksi Online... 54

2.1.2.3.2 Sifat Transaksi Online ... 55

2.1.2.3.3 E-bussiness dan E-commerce ... 56

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.2.4 Flowchart ... 57

2.1.2.4.1 Pengertian Flowchart ... 57

2.1.2.4.2 Pedoman - Pedoman dalam Membuat Flowchart ... 57

2.1.2.4.3 Jenis - Jenis Flowchart ... 60

2.1.3 Evolusi Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer ... 63

2.1.3.1 Karakteristik Akuntansi Sistem Manual dan Terkomputerisasi ... 66

2.1.3.2 Metodologi Pengembangan Sistem Akuntansi ... 67

2.1.3.3 Tahap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi….68 2.1.3.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Pengolahan Data Elektronik (PDE) ... 70

2.1.3.5 Keunggulan Sitem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer ...71

2.1.4 Sistem Pengendalian Internal ...74

2.1.4.1 Pengertian Pengendalian Internal...74

2.1.4.2 Tujuan Pengendalian Internal ...77

2.1.4.3 Karakteristik dan Keterbatan Pengendalian Internal ..77

2.1.4.3.1 Karakteristik Pengendalian Internal ...77

2.1.4.3.2 Keterbatasan Pengendalian Internal ...78

2.1.4.4 Unsur - Unsur Pengendalian Internal ...79

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1.5 Kerangka Pemikiran ... 81

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 87

3.2 Lokasi dan Tata Letak Perusahaan... 88

3.3 Prosedur Pembelian Tiket pada Cinema 21 ... 91

3.4 Metode Penelitian ...91

3.4.1 Objek Penelitian ... 91

3.4.2 Jenis Penelitian ... 91

3.4.3 Sumber Data ... 92

3.4.4 Unit Analisis Data ... 92

3.4.5 Metode Pengumpulan Data ... 92

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Sistem Perusahaan ... 94

4.1.1 Flowchart Prosedur yang Ada ... 98

4.1.2 Kelemahan Sistem pada Prosedur yang Ada ... 106

4.1.3 Kelebihan Sistem pada Prosedur yang Ada ... 107

4.2 Gambaran Sistem Perusahaan yang Diusulkan ... 107

4.2.1 Flowchart Prosedur yang Diusulkan ... 111

4.2.2 Kelebihan Sistem pada Prosedur yang Diusulkan ... 117

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran ... 120

DAFTAR PUSTAKA………...121

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka Pemikiran………85

Gambar 2 Flowchart Proses Registrasi………...…...……….98 Gambar 3 Proses Aktivasi Awal...100 Gambar 4 Flowchart Proses Pemesanan Tiket Melalui SMS (Pesan Singkat)..101 Gambar 5 Flowchart Proses Pemesanan Tiket Melalui Call Center……....….103 Gambar 6 Flowchart Proses Pemesanan Tiket Melalui Web….….…………..105 Gambar 7 Flowchart Proses Registrasi yang Diusulkan………...111 Gambar 8 Flowchart Proses Pemesanan Tiket pada Aplikasi Mobile yang

Diusulkan………..113

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Kategori Pengendalian Aplikasi………51

Tabel II Simbol - Simbol Standar pada Flowchart……….58

Tabel III Lima Simbol Khusus Flowchart Proses………...……….62

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian.

Tidak dapat dihindari, setiap individu membutuhkan sarana hiburan dalam daftar kebutuhan hidupnya. Seiring perkembangan jaman, dapat ditemukan berbagai jenis sarana dan prasarana untuk mendapatkan hiburan tersebut. Tiap individu bebas memilih sarana hiburan seperti apa yang mereka inginkan dari segi minat dan dukungan kemampuan ekonomi masing-masing individu.

Bioskop telah menjadi salah satu sarana hiburan yang cukup banyak diminati dan dijadikan pilihan oleh sebagian besar masyarakat. Dengan banyaknya pilihan jenis film untuk berbagai kalangan usia dan biaya yang cukup terjangkau, bioskop bahkan menjadi gaya hidup beberapa individu khususnya anak-anak muda dan mereka para penggemar film.

Cineplex 21 memiliki jaringan bioskop terbanyak yang tersebar di seluruh Nusantara. Sebelum Cinema XXI berdiri, Cinema 21 menguasai keseluruhan pangsa pasar penonton bioskop Indonesia dengan memberlakukan harga tiket bervariasi dan jenis film yang diputar, sesuai dengan lokasi dan target yang dituju.

(11)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha ingin mereka tonton. Keinginan masyarakat untuk memperoleh kemudahan dalam melakukan kegiatan sehari-hari mendorong pesatnya kemajuan teknologi, misalnya internet. Dengan kemajuan teknologi internet memungkinkan seseorang untuk memperoleh informasi dan melakukan transaksi dengan bebas tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Sebagai akibat dari kemajuan teknologi tersebut, sistem pada siklus pembelian tiket telah diperbaiki yaitu dengan munculnya alternatif lain pembelian tiket. Pembelian tiket bioskop dapat dilakukan dengan SMS yang dilakukan dengan telepon genggam, dengan menghubungi call center atau bahkan secara online yaitu dengan membuka web bioskop.

Pembelian tiket dengan menggunakan sarana telepon genggam melalui SMS dilakukan oleh customer dengan mengirimkan SMS dengan format pemesanan tertentu. Kendala yang sering dihadapi sistem SMS ini adalah seringkali customer kesulitan mengingat format SMS yang ditentukan untuk melakukan transaksi pembelian tiket. Selain itu, customer yang melakukan transaksi melalui sistem ini tidak dapat memilih tempat duduk yang mereka inginkan.

Alternatif lainnya yaitu dengan menghubungi call center pada bioskop. Selain membutuhkan biaya yang lebih besar dari pada SMS, call center juga membutuhkan tenaga manusia untuk pelaksanaannya. Kesalahan yang mungkin muncul pada sistem ini biasanya diakibatkan kesalahan staff atau miss-communication antara customer dan staff.

(12)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha dengan internet. Ini berarti, akses tidak dapat dilakukan dimana saja mereka berada karena dibutuhakan hardware dan internet. Pilihan lainnya adalah dengan menggunakan telepon genggam yang menggunakan pulsa untuk mengakses web yang hendak diakses. Jika customer membuka web pada telepon genggam, maka transfer data yang dibutuhkan cukup besar sehingga pulsa yang dikeluarkan customer juga cukup besar.

Sebagai alternatif pemecahan masalah ini, penulis mencoba mencari titik tengah berupa dibentuknya perbaikan sistem pada siklus pemesanan dan pembelian tiket menggunakan aplikasi pada telepon genggam. Customer dapat memesan tiket dan juga melakukan transaksi dari manapun dan kapanpun. Customer dapat memesan tiket untuk jadwal tayang tertentu di bioskop manapun secara online tanpa harus mengantri, dan juga transaksi dapat dilakukan dari manapun dan kapanpun.

Penulisan ini dititikberatkan pada perancangan aplikasi pemesanan tiket online melalui telepon genggam dan berbasis Java sebagai perbaikan sistem pada

siklus pemesanan dan pembelian tiket pada Cineplex 21. Pembahasan akan dilakukan seputar siklus pembelian online, teknologi internet dan Java serta perancangan aplikasi itu sendiri dan tidak membahas lebih lanjut tentang kerjasama antara Cineplex 21 dengan lembaga keuangan mengenai masalah pembayaran online, maupun penanganan dan laporan keuangan dari tiap transaksi.

1.2 Identifikasi Masalah

(13)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagaimana perancangan sistem baru agar customer dapat memesan tiket dengan

cara mudah dan cepat dimanapun mereka berada dengan biaya yang ekonomis? 2. Bagaimana perancangan sistem agar customer dapat memilih sendiri posisi

tempat duduk yang mereka inginkan?

3. Bagaimana perancangan sistem agar customer dapat mengetahui tempat duduk yang sudah terisi dan masih kosong pada setiap teater sebelum melakukan transaksi?

4. Bagaimana mengetahui informasi mengenai alamat bioskop serta film apa saja yang ditampilkan dengan cepat dan mudah dengan media online?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penulis membagi-bagi tujuan pembuatan tugas akhir berdasarkan latar belakang di atas dari menjadi beberapa tujuan yaitu:

1. Dengan memberikan usulan sistem baru pada siklus pemesanan dan pembelian tiket berupa perancangan aplikasi pada telepon genggam untuk pemesanan tiket bioskop yang mudah dipakai oleh customer dimanapun mereka berada.

2. Dengan perbaikan sistem yang ada, customer dapat memilih secara langsung posisi tempat duduk yang mereka inginkan dengan melihat denah tempat duduk pada aplikasi telepon genggam untuk pemesanan dan pembelian tiket bioskop. 3. Untuk mengetahui tempat duduk yang sudah terisi dan masih kosong pada setiap

(14)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha 4. Dengan adanya perbaikan berupa aplikasi pada telepon genggam tersebut,

customer dapat melihat informasi mengenai bioskop, film-film yang sedang

ditayangkan dan jadwal film.

1.4 Batasan Masalah

Penulis membatasi pembahasan masalah menjadi sebagai berikut:

1. Pada perancangan perbaikan sistem, untuk setiap teater memiliki denah tempat duduk yang sama dan jumlah tempat duduk yang sama.

2. Aplikasi hanya dapat dijalankan pada telepon genggam yang memiliki java dan akses internet.

1.5 Kegunaan Penelitian

Pengembangan sistem pemesanan dan pembelian tiket pada Cineplex 21 akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi semua pihak yang terkait. Berikut adalah manfaat yang didapat dari rancangan perbaikan sistem pemesanan dan pembelian tiket, yaitu :

1. Akademisi

(15)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha ada pada hasil penelitian ini, dapat memperkaya ilmu bagi pembaca dan dapat menghasilkan perancangan yang lebih baik lagi.

2. Pihak yang Terkait a. Cineplex 21 (Owner)

Penelitian ini akan bermanfaat sebagai masukan dalam merealisasikan pengembangan sistem pemesanan dan pembelian tiket secara online pada Cineplex 21. Adapun manfaat yang dapat diperoleh, yaitu :

Memberikan image baru dalam sistem pemesanan dan pembelian tiket

secara online pada Cineplex 21.

 Meningkatkan kredibilitas dan profit pendapatan Cineplex 21 sebagai

salah satu jaringan bioskop terkemuka di Indonesia. b. Bagi Masyarakat (Customer )

(16)

119 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada Cinema 21, atau tepatnya Cineplex 21 Group maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan telah menerapkan sistem siklus pemesanan dan pembelian tiket secara online yang bertujuan untuk memudahkan serta meningkatkan kenyamanan konsumen. Sistem siklus pemesanan dan pembelian tiket tersebut terdiri dari tiga alternatif yaitu melalui SMS, call center dan melalui web milik Cinema 21. Sistem tersebut terdiri dari sistem pendaftaran keanggotaan atau registrasi, aktivasi dan transaksi.

2. Dari pengamatan yang telah dilakukan, sistem siklus pemesanan dan pembelian tiket online tersebut masih perlu dikembangkan lebih lagi. Prosedur pada beberapa sistem yang ada masih dianggap kurang praktis dan dapat diperbaiki pada sistem yang diusulkan. Selain itu, hal lainnya yang perlu diperbaiki adalah aspek biaya yang kurang efisien bagi konsumen dan juga bagi perusahaan.

(17)

Bab IV Simpulan dan Saran 120

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Dari analisis yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada sistem siklus pemesanan dan pembelian tiket secara online yang diberlakukan perusahaan. 2. Bagi penulis yang akan meneliti selanjutnya, agar mengembangkan sistem siklus

(18)

121 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

A. Hall, James, Thomson Learning. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.

Amir, Abadi Jusuf dan Rudi, M Tambunan. (2000). Sistem Informasi Akuntansi. Jilid Kesatu. Salemba Empat. Jakarta.

Belkaoui, Ahmed Riahi. (2000). Teori Akuntansi, Edisi Pertama, Alih Bahasa Marwata S.E., Akt, Salemba Empat. Jakarta.

Bodnar H George, Hopwood S William. (2003). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Kedelapan. PT Indeks Gramedia. Jakarta.

Chusing, Barry E. (1974). Accounting Information and Business Organization.

Addision Wesley Publishing Company. Philippines.

Hariyanto, Bambang. (2003). Sistem Operasi Lanjut. Edisi Pertama. Informatika. Bandung.

Jeffery L. Whitten, Leonnie D, Bentley, Kevin C. Dittman. (2004). Metode Desain dan Analisis Sistem. Edisi Keenam. Andi Publisher.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Cetakan Ketiga. Salemba Empat. Jakarta. S P Hariningsih. (2006). Sistem Informasi Akuntansi. Ardana. Semarang.

Susanto, Azhar. (2007). Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer. Edisi Perdana, Lingga Jaya. Bandung.

____________. (2008). Sistem Informasi Akuntansi. Gramedia. Jakarta.

Warren, Reeve, dan Fess. (2008). Pengantar Akuntansi. Edisi Dua Puluh Satu. Salemba Empat. Jakarta.

Wilkinson, JW., MJ Cerullo, Vasant Raval, Bernard Wong-On-Wing. (2000). Accounting Information Systems: Essential Concepts and Applications, 4th edition, John Wiley &Sons.

Referensi

Dokumen terkait

angkutan umum, sehingga harus menggunakan motor, baik itu di antar oleh orang tua atau membawa motor sendiri ke sekolah. Adapun faktor intern lain seperti halnya

He also provided six principles for listening: listen as much as possible, preparation is vital , once may not be enough, students should be encouraged to respond

JUDUL : RS UGM TANGANI TRAUMA EKS GAFATAR MEDIA : TRIBUN JOGJA. TANGGAL : 03

Pengaruh Waktu Pelapisan Spermatozoa Sapi Pada Media TALP yang Disuplementasi bovine serum albumin (BSA) Terhadap Jenis Kelamin Embrio In vitroT. The Influence of Time Veneering Cow

JUDUL : 60 PERSEN PENDERITA TAK SADAR IDAP DIABETES. MEDIA : KEDAULATAN RAKYAT TANGGAL : 7

Sehingga temperatur substrat yang dimasukkan pada reaktor metanogenesis dapat digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme selama proses anaerob berlangsung.. Pada proses seeding

Mengingat penelitian ini hanya meneliti khusus tentang pekerja rumahan, maka saran untuk penelitian selanjutnya adalah meneliti social sustainability industri

Step pertama yaitu penambahan sabut kelapa terdiri dari 1/5 sabut kelapa dan 1/10 sabut kelapa, step kedua yaitu perlakuan frekuensi penyiraman terdiri dari sekali penyiraman ,dan