• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kebangkrutan pada PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) dengan Menggunakan Model Altman Z-Score untuk Periode 2008-2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kebangkrutan pada PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) dengan Menggunakan Model Altman Z-Score untuk Periode 2008-2010."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

xi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the bankruptcy prediction using the Altman Z-Score model, so that the company can avoid the risk of bankruptcy. The research object is PT Bentoel Internasional Investama Tbk which is the information is derived from the financial statement 2008 until 2010. The result shows that economic condition and corporate health of PT Bentoel Internasional Investama Tbk, according to Altman Z-Score model, at 2008 until 2010 PT Bentoel Internasional Investama Tbk is on the health corporate category, although at the 2009 PT Bentoel Internasional Investama Tbk decreased their finance performance . Based on the result of this research, investors can make the investments for PT Bentoel Internasional Investama Tbk for if the company always maintenance their performance and its better when they can increase their performance.

(2)

xii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prediksi kebangkrutan dengan menggunakan model Altman Z-Score, sehingga perusahaan dapat terhindar dari risiko kebangkrutan. Objek penelitian dilakukan pada PT Bentoel Internasional Investama Tbk yang bersumber utama pada laporan keuangan tahun 2008 sampai dengan tahun 2010. Hasil penelitian yang didapatkan kondisi dan kinerja PT Bentoel Internasional Investama Tbk pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 menurut prediksi kebangkrutan Altman Z-Score berada pada kategori perusahaan yang sehat, walaupun sempat terjadi penurunan kinerja pada tahun 2009. Berdasar kepada hasil penelitian ini investor dapat melakukan investasi pada PT Bentoel Internasional Investama Tbk selama perusahaan dapat terus mempertahankan kinerjanya dan lebih baik jika terjadi peningkatan di tahun terakhirnya.

(3)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

KATA PENGANTAR ... v

2.1.1 Definisi Laporan Keuangan ... 8

2.1.2 Jenis-jenis Laporan Keuangan ... 8

2.1.3 Tujuan Laporan Keuangan ... 11

2.1.4 Sifat Laporan Keuangan ... 12

2.1.5 Keterbatasan Laporan Keuangan ... 13

2.1.6 Pihak-pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan ... 15

2.2 Investasi... 17

2.3 Kebangkrutan ... 18

2.3.1 Definisi Kebangkrutan ... 18

2.3.2 Sebab-sebab Kebangkrutan ... 19

2.3.3 Manfaat Prediksi Kebangkrutan ... 21

2.3.4 Model Prediksi Kebangkrutan... 22

2.3.4.1 Model Altman Z-Score ... 23

2.3.4.1.1 Skor Kebangkrutan ... 23

2.3.4.1.2 Modal Kerja/Jumlah Aktiva ... 24

(4)

xiv Universitas Kristen Maranatha

2.3.4.1.4 EBIT/Jumlah Aktiva ... 25

2.3.4.1.5 Ekuitas/Total Hutang ... 25

2.3.4.1.6 Penjualan/Total Aktiva ... 25

2.3.4.1.7 Kelebihan dan Kelemahan Metode Altman Z-Score ... 26

2.4 Kerangka Pemikiran ... 27

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 30

3.1.1 Sejarah Singkat PT Bentoel Internasional Investama Tbk ... 30

3.1.2 Dewan Direksi PT Bentoel Internasional Investama Tbk ... 32

3.1.3 Dewan Komisaris PT Bentoel Internasional Investama Tbk ... 33

3.1.4 Visi dan Misi Perusahaan ... 34

3.2 Metode Penelitian... 34

3.2.1 Jenis Penelitian ... 34

3.2.2 Jenis dan Sumber Data ... 34

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.4 Analisis Data ... 35

3.5 Variabel ... 37

3.5.1 Jenis Variabel ... 37

3.5.2 Definisi Operasionalisasi Variabel ... 38

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Altman Z-Score pada PT Bentoel Internasional Investama Tbk ... 40

4.1.1 Perhitungan X1 ... 40

4.1.2 Persentase Perubahan X1 ... 41

4.1.3 Perhitungan X2 ... 42

4.1.4 Persentase Perubahan X2 ... 43

4.1.5 Perhitungan X3 ... 44

4.1.6 Persentase Perubahan X3 ... 46

4.1.7 Perhitungan X4 ... 47

4.1.8 Persentase Perubahan X4 ... 49

4.1.9 Perhitungan X5... 50

4.1.10 Persentase Perubahan X5 ... 51

4.1.11 Perhitungan Prediksi Altman Z-Score ... 53

4.1.12 Analisis Kondisi PT Bentoel Internasional Investama Tbk ... 55

4.1.13 Presentase Perubahan Nilai Z-Score ... 61

(5)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(6)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 ... 26

Tabel 3.1 ... 36

Tabel 3.2 ... 39

Tabel 4.1 ... 40

Tabel 4.2 ... 41

Tabel 4.3 ... 42

Tabel 4.4 ... 43

Tabel 4.5 ... 44

Tabel 4.6 ... 46

Tabel 4.7 ... 47

Tabel 4.8 ... 48

Tabel 4.9 ... 49

Tabel 4.10 ... 50

Tabel 4.11 ... 51

Tabel 4.12 ... 53

Tabel 4.13 ... 56

(7)

BAB I PENDAHULUAN N

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kondisi perekonomian pada saat sekarang ini menyebabkan persaingan

dalam berbisnis yang semakin ketat. Para pelaku bisnis harus memiliki keunikan

tersendiri dan juga memiliki daya saing yang tinggi agar dapat terus bertahan di

tengah keragaman pasar yang ada.

Perusahaan yang memiliki kinerja yang baik dan selalu memiliki inovasi,

akan dapat bertahan, tetapi tidak sedikit juga perusahaan yang tidak dapat mengikuti

perkembangan pasar sehingga perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan.

Laporan keuangan yang telah dipublikasikan perusahaan merupakan salah

satu tolok ukur dalam menilai kinerja perusahaan. Dari laporan keuangan tersebut

dapat dihitung kesehatan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan

yang ada. Setiap perusahaan tentu menginginkan adanya keuntungan dalam setiap

kegiatan yang dilaksanakannya, maka agar perusahaan dapat memiliki penilaian di

setiap kegiatan yang dilakukannya dan dapat pula memperbaiki kesalahan-kesalahan

yang telah dilakukan maka perusahaan memerlukan analisis laporan keuangan. Hal

ini juga dipergunakan untuk pertimbangan perusahaan dalam mengambil keputusan

di masa yang akan datang.

Selain itu, perusahaan yang memiliki kinerja baik yang terlihat dari laporan

keuangan yang dipublikasikan akan mengundang para investor untuk berinvestasi

pada perusahaan tersebut, dan ini dapat menambah keuntungan yang dimiliki

perusahaan dan dapat lebih memudahkan perusahaan dalam menjalani

(8)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha kinerjanya agar terus baik dan dapat menambah investor yang ada.

Perusahaan yang baik harus dapat mengevaluasi kegiatan yang dilakukannya

agar tidak mengalami kerugian bahkan kebangkrutan. Kebangkrutan bukan

merupakaan hal yang asing bagi para pelaku bisnis dan sangat ditakuti oleh seluruh

perusahaan. Kebangkrutan itu sendiri dapat diartikan kondisi dimana perusahaan

tidak mampu membayar hutang (Arifin, 1999: 33). Kebangkrutan itu sendiri

biasanya berawal dari ketidakmampuan perusahaan dalam menjalani aktivitasnya

karena kesulitan dalam bersaing dengan pasar yang ada.

Kebangkrutan suatu perusahaan itu sendiri dapat disebabkan oleh beberapa

faktor, yaitu, faktor internal, faktor umum, dan faktor eksternal. Faktor-faktor

internal yang dapat menyebabkan kebangkrutan menurut Harnanto (2000:140) yaitu,

terlalu besarnya kredit yang diberikan, manajemen yang tidak efisien, dan

penyalahgunaan wewenang dan kecurangan. Selain itu menurut Jauch dan Glueck

dalam Akhyar (2000:139) faktor-faktor yang dapat menyebabkan kebangkrutan

yaitu, faktor umum yang terdiri dari sektor ekonomi, sektor sosial, teknologi, dan

sektor pemerintah, sedangkan faktor eksternalnya yaitu, faktor pelanggan, faktor

pemasok atau kreditur, dan faktor pesaing. Dalam memprediksi kebangkrutan

terdapat beberapa cara untuk menghitungnya, yaitu dengan menggunakan Model

Altman Z-Score, Model Ohlzon, Springate, dan Beaver.

Di Indonesia perusahaan rokok merupakan perusahaan yang sangat

mendominasi pasar dan perekonomian di Indonesia. Oleh karena itu perusahaan yang

ada tentu mengalami persaingan yang sangat ketat sehingga harus benar-benar

mempertimbangkan segala jenis keputusan yang dibuat dan juga inovasi-inovasi

(9)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha tidak dapat dianggap mudah. Pada dasarnya masyarakat hanya melihat beberapa

merek rokok terkenal sehingga tidak semua rokok yang ada dapat diterima pasar.

Banyak perusahaan-perusahaan yang mencoba peruntungannya dalam pasar ini tetapi

kurang dapat berinovasi dan memiliki pemasaran yang kurang baik sehingga sulit

untuk tetap bertahan.

PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) merupakan salah satu

perusahaan rokok yang bersaing di pasar Indonesia. Walau namanya tidak terlalu

bersinar dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan rokok yang lain, tetapi

perusahaan ini tetap bertahan sampai sekarang. Pada tahun 2009 tercatat laba bersih

PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) mengalami penurunan laba bersih

sebesar 80,4% dibandingkan pada tahun 2008 menjadi Rp24,81 miliar selama 9

bulan pertama. (_

http://bisnis.vivanews.com/news/read/101963-laba_bersih_bentoel_tergerus_80)

Oleh karena itu, PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA)

melakukan penggabungan perusahaan pada akhir tahun 2009, dan mulai efektif

berlaku pada 1 Januari 2010, dengan British American Tobacco (BAT) agar dapat

terus bersaing di dalam pasar rokok di Indonesia ini. Dengan adanya penggabungan

perusahaan tersebut PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) menutup

salah satu pabriknya yang terdapat di Cirebon, dan memindahkan proses produksinya

ke Malang, Jawa

Timur.(http://bisnis.vivanews.com/news/read/142826-bentoel_tutup_pabrik_di_cirebon)

Penjualan dan laba bersih PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA)

sempat meningkat pada tahun 2010 dan 2011, tetapi pada tahun 2011 terjadi banyak

(10)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha tersebut dan juga patut dipertanyakan, hal ini seperti perusahaan yang melakukan

akuisisi dengan PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) yaitu BAT,

menjual saham RMBA yang dimiliknya kepada publik, hal ini dapat menimbulkan

pertanyaan, apabila saham yang dimiliki dapat menguntungkan mengapa harus dijual

oleh pemilik sahamnya. Selain itu, karyawan PT Bentoel Internasional Investama

Tbk (RMBA) mengadakan unjuk rasa untuk menuntut pembagian THR yang lebih

besar pada tahun 2011 karena dikatakan THR yang dibagikan tidak sesuai dengan

apa yang sudah dijanjikan oleh perusahaan sebelumnya, jika perusahaan memang

memiliki laba bersih yang tinggi dan meningkat tentu masalah seperti ini tidak perlu

ada.

(http://regional.kompas.com/read/2011/08/13/14014880/Buruh.Linting.Bentoel.Tunt

ut.THR.Naik)

Dari permasalahan- permasalahan yang terjadi pada PT Bentoel Internasional

Investama Tbk, maka menarik untuk dilakukan suatu penelitian untuk menghitung

kinerja perusahaan guna mengevaluasi kinerja yang telah dilakukannya dan juga agar

mengetahui apakah perusahaan itu cukup sehat atau diprediksi akan bangkrut jika

tidak memperbaiki kinerja yang dimilikinya saat ini. Model Altman Z Score

merupakan model yang menarik bagi penulis, selain itu Model Altman ini memiliki

keakuratan yang lebih baik dibandingkan dengan model-model yang lainnya. Oleh

karena itu, penulis tertarik untuk menelitinya lebih lanjut dalam penyusunan skripsi

dengan judul ”Analisis Kebangkrutan pada PT Bentoel Internasional Investama

Tbk (RMBA) dengan Menggunakan Model Altman Z-Score Untuk Periode

2008- 2010”

(11)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin mengetahui bagaimana

kesehatan dan kinerja perusahaan PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA)

pada tahun 2008-2010 dengan metode Altman.Maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) dilihat

dengan menggunakan model ALTMAN?

2. Apakah PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) diprediksi akan

bangkrut dilihat dengan menggunakan model ALTMAN?

3. Apakah investor dapat berinvestasi pada PT Bentoel Internasional Investama

Tbk (RMBA)?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kinerja PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA)

dengan menggunakan model ALTMAN.

2. Untuk mengetahui PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA)

diprediksi akan bangkrut atau tidak dilihat dengan menggunakan model

ALTMAN.

3. Untuk memberikan informasi kepada investor mengenai investasinya setelah

mengetahui kondisi laporan keuangan perusahaan dan analisis kebangkrutan

dengan menggunakan model ALTMAN.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari pengumpulan informasi dan penelitian ini diharapkan dapat memberikan

(12)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis untuk

menambah wawasan penulis dalam ilmu teori maupun praktiknya, khususnya

mengenai analisis kebangkrutan dengan model Altman. Selain itu penelitian

ini dimaksudka sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi dan menempuh sidang sarjana (S1) Fakultas Ekonomi, Jurusan

Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

2. Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan diharapkan penelitian ini dapat menjadi sebuah informasi

dalam hal penilaian kinerja perusahaan tahun 2008-2010 dan juga dapat

menjadi sebuah evaluasi akan kinerja perusahaan yang harus diperbaiki untuk

menghindari risiko kebangkrutan yang mungkin terjadi. Penelitian ini juga

dapat menjadi pertimbangan perusahaan dalam mengambil

keputusan-keputusan keuangan selanjutnya agar tidak terulang kesalahan yang sama.

3. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca

yang membacanya dan juga bagi para peneliti lebih lanjut yang

membutuhkan. Pembaca atau pihak lain diharapkan dapat menambah ilmu

dengan membaca penelitian ini, khususnya ilmu mengenai analisis

kebangkrutan dengan menggunakan model Altman dan model Ohlson.

4. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan pula dapat bermanfaat bagi investor yang ingin

memutuskan investasi yang akan dilakukannya. Dengan penilaian kinerja

(13)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha kinerja dan kesehatan perusahaan sehingga dapat membantu para investor

dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi atau tidak pada perusahaan

(14)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN N

64 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT Bentoel Internasional Investama Tbk dengan menggunakan model Altman Z-Score pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kinerja PT Bentoel Internasional Investama Tbk pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 dilihat dengan prediksi kebangkrutan model Altman Z-Score mengalami fluktuasi yang beragam. Hal ini dapat dilihat dari nilai Z yang dimiliki pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 sempat mengalami naik dan turun. Kinerja PT Bentoel Internasional Investama Tbk sempat menurun pada tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2008 jika dilihat dari prediksi kebangkrutan model Altman Z-Score, tetapi pada tahun 2010 kinerja PT Bentoel Internasional Investama Tbk mengalami kenaikan yang cukup tinggi menjadi lebih baik.

2. Dengan menggunakan analisis kebangkrutan model Altman Z-Score dihasilkan data pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 kondisi keuangan PT Bentoel Internasional Investama Tbk menunjukkan bahwa kondisi keuangannya sehat dan itu berarti PT Bentoel Internasional Investama Tbk memiliki kinerja yang baik pada usahanya, sehingga dengan menggunakan prediksi kebangkrutan model Altman Z-Score PT Bentoel Internasional Investama Tbk diprediksi tidak akan bangkrut.

(15)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 65

Universitas Kristen Maranatha

dan kinerja PT Bentoel Internasional Investama Tbk pada tahun 2008 sampai dengan 2010. Kondisi keuangan pada 3 tahun terakhir ini menunjukkan bahwa kinerja PT Bentoel Internasional Investama Tbk sempat mengalami penurunan dan juga kenaikan. Pada setahun terakhir PT Bentoel Internasional Investama Tbk mengalami kenaikan yang cukup baik dan juga menghasilkan laba yang cukup besar, jika keadaan PT Bentoel Internasional Investama Tbk dapat dipertahankan seperti ini dan dapat terus meningkat maka para investor dapat berinvestasi pada PT Bentoel Internasional Investama Tbk.

5.2Saran

Berdasarkan hasil simpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil prediksi kebangkrutan model Altman Z-Score pada PT Bentoel Internasional Investama Tbk tahun 2008 sampai dengan tahun 2010, PT Bentoel Internasional Investama Tbk mengalami fluktuasi akan kinerja yang dimilikinya, sempat mengalami penurunan pada tahun 2009 dan kembali bangkit pada tahun 2010 setelah menggabungkan usahanya dengan BAT (British American Tobacco). Menurut peneliti, PT Bentoel Internasional Investama Tbk telah membuat keputusan yang tepat dengan menggabungkan usahanya sehingga dapat memperbaiki kinerja yang dimiliki, selain itu PT Bentoel Internasional Investama Tbk harus dapat terus mempertahankan kinerja yang sudah dimiliki bahkan harus meningkatkannya agar BAT dapat bekerja sama dalam jangka waktu yang panjang dan terus mempertahankan eksistensi PT Bentoel Internasional Investama Tbk.

(16)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 66

Universitas Kristen Maranatha

(17)

DAFTAR PUSTAKA

67 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, M. A dan M. Taufik. (2001). Analisis ketepatan prediksi metode Altman terhadap terjadinya likuidasi pada lembaga perbankan. Jurnal Ekonomi dan Auditing Vol 5, No. 2, Desember.Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Almilia, Luciana Spica dan Krisrijadi, Emanuel. (2003). Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia (JAAI), 7(2), hal. 3

Altman, Edward I (1983), Corporate Financial Distress: A Complete Guide to Predicting, Avoiding, and Dealing With Bancruptcy, USA: John Willey & Sons.

Arifin, Johan dan M Fakrudin. (1999). Kamus Istilah Pasar Modal, Akuntansi, Keuangan Dan Perbankan. PT Elexmedia Komputindo. Jakarta

Endri. (2009). Prediksi Kebangkrutan Bank untuk Menghadapi dan Mengelola Perubahan Lingkungan Bisnis: Analisis Model Altman's Z-Score. Perbanas Quarterly Review, hal 41-43

Halim, Abdul. (2003). Analisis Investasi dan Portofolio. Salemba Empat. Jakarta

Hanafi, Mamduh M. (2004). Manajemen Keuangan. BPFE. Yogyakarta

Hanafi, Mamduh M., dan Halim, Abdul. (1996). Analisis Laporan Keuangan. UPP –

AMP YKPN. Yogyakarta

Jogiyanto. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. BPFE. Yogyakarta

Kasmir. (2010). Analisis Laporan Keuangan. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta

(18)

DAFTAR PUSTAKA 68

Universitas Kristen Maranatha Kemungkinan Kebangkrutan dengan Model Diskriminan Altman pada Tiga Perusahaan Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia. Jakarta

Munawir, S. (2002). Analisis Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Andi. Yogyakarta

Tandelilin, Eduardus. (2010). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Kanisius. Yogyakarta

www.bentoel.co.id

www.idx.com

www.kompas.com

Referensi

Dokumen terkait

Bagi perusahaan, metode prediksi kebangkrutan Altman Z-score dapat digunakan sebagai salah satu penilaian kinerja perusahaan, yang mana juga dapat menghindarkan perusahaan

Penelitian ini diharapkan untuk dapat menambah pengetahuan dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan khususnya mengenai analisis diskriminan model Altman Z-Score

Setelah dilakukan penelitian tentang Analisis Penggunaan Z-Score Altman Untuk Memprediksi Tingkat Kebangkrutan Pada Industri Telekomunikasi Di Bursa Efek Indonesia

Model Altman Z-Score yang dikenal untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan di masa-masa mendatang dengan melihat dari sisi laporan keuangan, dapat digunakan

Dengan menggunakan laporan keuangan 2007-2010 yang diaudit dan juga laporan Juni 2011 yang telah dianalisis dengan menggunakan Model Altman Z score dapat diketahui bahwa sejak

Hasil dari analisis kebangkrutan mengunakan metode Altman (Z-Score) pada tahun 2011 sampai dengan 2015 kelima perusahaan farmasi yaitu PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PT Kalbe

Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah hasil dari analisis kebangkrutan menggunakan metode Altman Z-Score, yaitu dari 11 perusahaan yang dianalisis ada 5

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE DAN SPRINGATE PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI