• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN MITRA PEMBIAYAAN SYARIAH DENGAN METODE MULTI ATTRIBUT GLOBAL INFERENCE OF QUALITY (MAGIQ) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN MITRA PEMBIAYAAN SYARIAH DENGAN METODE MULTI ATTRIBUT GLOBAL INFERENCE OF QUALITY (MAGIQ) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN MITRA

PEMBIAYAAN SYARIAH DENGAN METODE MULTI ATTRIBUT

GLOBAL INFERENCE OF QUALITY (MAGIQ) DAN ANALYTICAL

HIERARCHY PROCESS (AHP)

(STUDI KASUS BMT ‘IBAADURRAHMAN SUKABUMI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Ilmu Komputer

Oleh :

MUHAMMAD ANDY ANDIANSYAH

0608831

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Mitra

Pembiayaan Syariah dengan Metode Multi

Attribut Global Inference of Quality (MAGIQ)

dan Analytical Hierarchy Process (AHP)

Studi Kasus BMT ‘Ibaadurrah a Sukabu i

Oleh

Muhammad Andy Andiansyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Muhammad Andy Andiansyah Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

ii

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN MITRA

PEMBIAYAAN SYARIAH DENGAN METODE MULTI ATTRIBUT

GLOBAL INFERENCE OF QUALITY (MAGIQ) DAN ANALYTICAL

HIERARCHY PROCESS (AHP)

(STUDI KASUS BMT ‘IBAADURRAHMAN SUKABUMI)

Oleh:

LINGGA KRESNA ADIPUTRA

0608837

Disetujui dan disahkan oleh:

Dosen Pembimbing I,

Novi Sofia Fitriasari, M.T. NIP. 197811042010122001

Dosen Pembimbing II,

Jajang Kusnendar, M.T. NIP. 197506012008121001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Komputer

Rasim, M.T.

(4)

ABSTRAK

Salah satu tahapan dalam pembiayaan adalah analisis pembiayaan.

Analisis pembiayaan pada BMT ‘Ibaadurrahman Sukabumi menghasilkan suatu rekomendasi yang merupakan keputusan kelayakan mitra pembiayaan dalam menerima pembiayaan. Dalam proses analisis pembiayaan ini dibutuhkan sebuah Sistem Pendukung Keputusan sebagai bahan rujukan tambahan bagi pengambil keputusan. Metode yang dapat digunakan untuk Sistem Pendukung Keputusan adalah metode yang termasuk kedalam analisis keputusan multikriteria, diantaranya metode Multi Attribut Global Inference of Quality (MAGIQ) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode MAGIQ dipilih karena dapat mencari nilai bobot dari setiap atribut berdasarkan urutan peringkat dengan jumlah atribut yang besar dan metode AHP memiliki perbandingan berpasangan untuk mencari nilai bobot yang lebih akurat. Pada penelitian ini diambil 10 data mitra pembiayaan untuk diproses melalui tahapan analsis pembiayaan BMT dan tahapan metode MAGIQ - AHP. Metode MAGIQ digunakan dalam mencari bobot kriteria analisis pembiayaan dan metode AHP digunakan untuk mencari bobot nilai kualitas dari kriteria tersebut. Dari hasil penelitian dengan menggunakan perbandingan antara analisis pembiayaan BMT dengan metode MAGIQ - AHP untuk 10 data mitra pembiayaan, ternyata memberikan perubahan status rekomendasi untuk 3 data mitra pembiayaan dimana perubahan tersebut menjadi sedikit lebih selektif.

Kata Kunci: MAGIQ, AHP, Sistem Pendukung Keputusan, Keputusan, Analisis

(5)

ABSTRACT

One of financing steps is financing analysis. The financing analysis on

BMT ‘Ibaadurrahman Sukabumi generates a recommendation which is a form of

financing customers’ feasibility decision in receiving the finance. The process of

financing analysis requires a decision support system as an additional reference

for decision maker. Method which can be used for decision supporting system is

method which is included into multicriteria decision analysis, such as method of

Multi Attribut Global Inference of Quality (MAGIQ) and Analytical Hierarchy

Process (AHP). MAGIQ method is chosen since it can find some values of each

attribute based on rank with great attribute number and AHP method is chosen

since it has paired comparison to find more accurate value. In this research, 10

data of financing customers was taken to be processed through financing analysis

steps of BMT and MAGIQ – AHP method. MAGIQ was used in finding criteria

value of financing analysis and AHP was used in finding quality value of that

criteria. Based on the findings of research using the comparison between financing

analysis of BMT and MAGIQ – AHP method toward 10 data of financing

customers, it can be seen that there is a change of recommendation status toward 3

data of financing customers in which the change is little bit more selective.

Key Words: MAGIQ, AHP, Decision Support System, Decision, Financing

(6)

DAFTAR ISI

1.7. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Pembiayaan ... 9

2.2 Sistem Pendukung Keputusan ... 15

2.3. Rational Unified Process ... 17

2.4. Teori Metode Multi Atribut Global Inference of Quality (MAGIQ) ... 20

2.5. Teori Metode Analitical Hierarchy Process (AHP)... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 44

3.1. Desain Penelitian ... 44

3.2. Metode Penelitian ... 59

(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

4.1. Proses Pembiayaan di BMT Ibaadurrahman Sukabumi ... 54

4.2. Analisis Kebutuhan Sistem ... 56

4.3. Analisis Sistem Penilaian BMT ... 61

4.4. Penentuan Kriteria dan Nilai Kualitas ... 70

4.5. Penggunaan Metode MAGIQ ... 72

4.6. Penggunaan Metode AHP ... 80

4.6. Perhitungan dengan MAGIQ dan AHP ... 83

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian ... 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 95

5.1. Kesimpulan ... 95

5.2. Saran ... 96

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Arsitektur Rational Unified Process ... 19

Gambar 2.2 Urutan proses dari metode MAGIQ ... 21

Gambar 2.3 Diagram Atribut Contoh Penilaian Analisis Pembiayaan ... 23

Gambar 3.1 Alur Penelitian... 44

Gambar 3.2 Diagram Proses Pengolahan Data ... 46

Gambar 4.1 Diagram Proses Pembiyaan BMT ... 55

Gambar 4.2 Flowmap Sistem Analisis Pembiayaan ... 56

Gambar 4.3 Use Case Diagram Sistem ... 57

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.2 Comparing MCDA Methods ... 3

Tabel 2.1 Prioritas Atribut Utama ... 24

Tabel 2.3 Prioritas Sub-Atribut X ... 24

Tabel 2.3 Prioritas Sub-Atribut Y ... 24

Tabel 2.3 Prioritas Sub-Atribut Z... 24

Tabel 2.5 Urutan Peringkat Calon Berdasarkan Atribut ... 26

Tabel 2.6 Matrik Kualitas Akhir Calon Mitra ... 27

Tabel 2.7 Analisis Skala Perbandingan ... 30

Tabel 2.8 Daftar Indeks Random Konsistensi ... 33

Tabel 2.9 Matriks Perbandingan Berpasangan... 35

Tabel 2.10 Matriks Nilai Kriteria ... 36

Tabel 2.11 Matriks Penjumlahan Setiap Baris ... 37

Tabel 2.12 Perhitungan Rasio Konsistensi ... 38

Tabel 2.13 Matriks Perbandingan Berpasangan Subkriteria ... 40

Tabel 2.14 Matriks Nilai Subkriteria ... 40

Tabel 2.15 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Subkriteria ... 40

Tabel 2.16 Perhitungan Rasio Konsistensi Subkriteria ... 41

Tabel 2.17 Matriks Hasil ... 42

Tabel 2.18 Data Nilai Dosen ... 42

Tabel 2.19 Hasil Akhir ... 43

Tabel 4.1 Definisi Use Case ... 58

Tabel 4.2 Penilaian 5C BMT ‘Ibaadurrahman ... 62

Tabel 4.3 Data Penilaian 5C Mitra Pembiayaan BMT ... 66

Tabel 4.4 Hasil Penilaian 5C Mitra Pembiayaan BMT... 68

Tabel 4.5 Skala Rekomendasi BMT ‘Ibaadurrahman ... 69

Tabel 4.6 Hasil Rekomendasi Sistem Analisis Pembiayaan BMT ... 69

Tabel 4.7 Daftar Kriteria 5C BMT ‘Ibaadurrahman ... 70

(10)

Tabel 4.9 Perhitungan ROC’s Kriteria ... 74

Tabel 4.10 Perhitungan Rata-rata Bobot Kriteria ... 77

Tabel 4.11 Bobot Kriteria MAGIQ ... 79

Tabel 4.12 Matriks Perbandingan Berpasangan... 80

Tabel 4.13 Matriks Nilai ... 81

Tabel 4.14 Matriks Penjumlahan Setiap Baris ... 81

Tabel 4.15 Perhitungan Rasio Konsistensi ... 82

Tabel 4.16 Bobot Nilai Kualitas... 83

Tabel 4.17 Data Penilaian MAGIQ dan AHP Mitra Pembiayaan BMT ... 83

Tabel 4.18 Hasil Penilaian MAGIQ dan AHP Mitra Pembiayaan BMT ... 85

Tabel 4.19 Skala Rekomendasi AHP ... 87

Tabel 4.20 Hasil Rekomendasi Metode MAGIQ dan AHP ... 87

Tabel 4.21 Perbandingan Hasil Rekomendasi ... 88

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Formulir Analisis Pembiayaan dan Lembar Observasi Rekapitulasi

Data Analisis Pembiayaan ... 100

Lampiran B Surat Izin Penelitian ... 107

Lampiran C Surat Keterangan Penelitian ... 109

Lampiran D Lembar Penelitian ... 111

Lampiran E Skenario Pengujian Hasil Analisis SPKAP ... 116

(12)

DAFTAR SIMBOL

Notasi Deskripsi Simbol

Aktor Pengguna Sistem

Use case Menjelaskan kegiatan yang

dilakukan aktor dan sistem untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Interaksi Digunakan untuk menunjukkan baik

aliran pesan atau informasi antar obyek maupun hubungan antar obyek.

Dependency Relasi yang menunjukan bahwa perubahan salah satu elemen memberi pengaruh pada elemen lain

Decision Keadaan kondisional yang

menyebabkan lebih dari satu kemungkinan

Initial State Keadaan awal untuk memulai aksi Final State Keadaan akhir jika proses aksi

tersebut telah selesai dilakukan Activity Menunjukkan tugas yang dilakukan

selama alur kerja

Document Menunjukkan proses input & output baik untuk proses manual maupun komputer

(13)

Terminal Menunjukkan awal dan akhir dari diagram alir dokumen atau diagram alir sistem

Proses Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer

Hardisk Penyimpanan dari/dalam hardisk Keputusan /

Pencabangan

Menunjukkan proses seleksi atas suatu kondisi untuk memperoleh proses berikutnya

Kegiatan Manual Menunjukkan kegiatan manual Penghubung Menunjukkan penghubung ke

(14)

GLOSSARY

5C = Character, Capital, Capacity, Collateral dan Condition of Economic AHP = Analytical Hierarchy Process

BMT = Baitul Maalwat-Tamwil

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu jenis lembaga keuangan mikro di Indonesia yaitu LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah). Lembaga keuangan mikro berdasarkan konsep syariah ini di Indonesia dikenal dengan nama Baitul Maalwat-Tamwil (BMT). Kegiatan utama BMT diantaranya sebagai Baitul Tamwil, yaitu BMT bergiat mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan pengusaha menengah ke bawah dan pengusaha kecil dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan ekonomi. BMT bersedia dan berhasil menjangkau pihak-pihak yang selama ini dapat dikatakan tak mempunyai akses kepada pembiayaan oleh perbankan (unbankable). Sebagai contoh, pembiayaan yang “hanya” bernilai ratusan ribu rupiah, dapat dilayani secara profesional. Sekalipun nominalnya kecil, pembiayaan tersebut terbukti sangat membantu para anggota atau mitra untuk mengembangkan usahanya. Setidaknya BMT membantu mereka untuk dapat mempertahankan penghasilan dari usahanya. Pembiayaan yang diberikan dalam konteks kebutuhan konsumsi pun terbukti mampu melindungi para anggota atau mitra dari jeratan rentenir. (BMT Perhimpunan, 2012:1-4)

(16)

2

analisis pembiayaan yang berjalan belum terkomputerisasi. Pada BMT sebelum menyalurkan dana melalui pembiayaan pada mitra yang merupakan istilah untuk nasabah, pihak BMT terlebih dahulu melakukan penilaian mitra (analisis pembiayaan) untuk mengetahui layak atau tidaknya mitra tersebut menerima pembiayaan. Analisis pembiayaan ini menggunakan konsep 5C sebagai kriteria penilaian, bagaimana karakter nasabah (character), kapasitas melunasi pembiayaan (capacity), kemampuan modal yang dimiliki nasabah (capital), jaminan yang dimiliki nasabah untuk menanggung resiko pembiayaan (collateral), dan kondisi ekonomi saat ini yang mempengaruhi usaha nasabah (condition of economic).

Pihak manajemen BMT memerlukan suatu analisis pembiayaan yang terkomputerisasi sebagai bahan rujukan tambahan bagi pengambil keputusan (decision maker). Serta dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan BMT terhadap mitra muamalah dalam hal pembiayaan.

Analisis pembiayaan ini termasuk kedalam analisis multikriteria, dan dapat diselesaikan menggunakan suatu analisis tertentu yang disebut

Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA). MCDA memiliki beberapa metode yang

(17)

3

pendukung keputusan, yaitu Efficiency, Usability, Pairwise comparisons,

Compensatory. Beberapa metode berdasarkan kategori metode tersebut

dibandingkan pada tabel 1.1: (Rita A. Ribeiro, 2011: 6)

Tabel 1.1 Comparing MCDA Methods.

Selain metode MCDA diatas, terdapat metode baru berdasarkan peringkat yaitu MAGIQ (Multi Attribut Global Inference of Quality) yang di temukan oleh James Mc Caffrey pada tahun 2005. Teknik MAGIQ memiliki beberapa kesamaan dengan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Simple

Multi-Attribute Rating Technique Exploiting Ranks (SMARTER). (McCaffrey,

2006)

(18)

4

(Rank Order Centroid) MAGIQ dalam perhitungan bobot serta kemampuan perbandingan kriteria dengan kapasitas lebih besar. (McCaffrey, 2006).

Pengambilan keputusan terkomputerisasi dengan menggunakan kedua metode ini diharapkan dapat menambah bahan rujukan bagi pengambil keputusan, meningkatkan mutu analisis pembiayaan yang sudah ada, serta meningkatkan kualitas kegiatan operasional BMT Ibaadurrahman.

1.2 Perumusan Masalah

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah merancang bangun sistem pendukung keputusan untuk menganalisis kelayakan mitra BMT dalam pembiayaan syariah dengan menggunakan metode MAGIQ & AHP.

Perumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas antara lain:

1. Bagaimana mengimplementasikan sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode MAGIQ dan AHP yang diaplikasikan pada proses kelayakan mitra pembiayaan.

2. Bagaimana perbandingan hasil analisis pembiayaan BMT dan analisis pembiayaan menggunakan metode MAGIQ dan AHP.

1.3 Batasan Masalah

(19)

5

1. Analisis yang akan dibangun dalam menentukan kelayakan pemberian pembiayaan menggunakan konsep 5C (Character, Capital, Capacity,

Collateral dan Condition of economic) sebagai parameter.

2. Studi kasus yang digunakan adalah kelayakan mitra pembiayaan syariah di BMT Ibaadurrahman Sukabumi Cabang Suryakencana.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dapat dicapai berdasarkan permasalahan diatas adalah:

1. Menerapkan metode MAGIQ dan AHP pada penilaian pembiayaan BMT dengan menggunakan konsep 5C sebagai parameter.

2. Membandingkan hasil analisis pembiayaan BMT dan analisis metode MAGIQ dan AHP.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian yaitu

1. Sistem ini dapat membantu BMT sebagai bahan rujukan tambahan dalam pengambilan keputusan.

(20)

6

1.6 Metode Penelitian

1. Metode Pengumpulan Data

Salah satu masalah yang terpenting dalam penelitian adalah melalui metode tertentu untuk memecahkan suatu masalah yang diperoleh dengan tujuan agar mendapat hasil yang dapat dipertanggungjawabkan. Adapun langkah - langkah dalam teknik pengumpulan data suatu penelitian adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Dengan mengadakan penelitian dan menganalisis secara langsung terhadap kondisi BMT, sehingga dapat dilihat kebutuhan aplikasi yang dirancang, dimana observasi ini meliputi pengamatan terhadap perangkat lunak, perangkat keras dan sebagainya. Observasi juga mencakup pencarian dan pengambilan data.

b. Studi Literatur

Dalam mempelajari data manual dan referensi yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi akan digunakan dalam perencanaan dan perancangan aplikasi yang akan dibuat.

(21)

7

d. Mempelajari dokumen-dokumen terkait, yaitu formulir-formulir yang digunakan selama ini untuk dianalisis lebih lanjut.

2. Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode pembangunan perangkat lunak Rational Unified Process dengan pendekatan berbasis objek akan digunakan dalam penelitian ini.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini, sistematika penulisan dibagi menjadi beberapa bab sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini merupakan pembahasan masalah yang akan diteliti secara umum terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi landasan teori yang berfungsi sebagai sumber atau alat pengetahuan dalam memahami permasalahan yang berkaitan dengan teori – teori mengenai Pembiayaan, SPK, Metode MAGIQ & AHP.

Bab III Metodologi Penelitian

(22)

8

pengembangan sistem yang digunakan yaitu Rational Unified Process dengan pendekatan berbasis objek.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini akan dijabarkan hasil penelitian serta pembahasannya. Kemudian dikupas secara lebih rinci hal-hal yang menjawab apa yang sudah dirumuskan dalam rumusan masalah.

Bab V Kesimpulan dan Saran

(23)

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain penelitian

Berikut merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses rancang bangun aplikasi sistem pendukung keputusan untuk pemilihan calon mitra pembiayaan dengan menggunakan metode MAGIQ (Multi Attribut Global

Inference of Quality) dan AHP (Analytical Hierarchy Process).

Gambar 3.1 Alur Penelitian.

1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan

2. Mengumpulkan data yang dibutuhkan 3. Mempersiapkan Alat dan Bahan Penelitian

(24)

45

Gambar diatas menunjukkan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah penjelasan dari tahapan penelitian diatas:

1. Studi Literatur dilakukan dengan mempelajari dan memahami teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini seperti decision support

system, masalah analisis pembiayaan, metode MAGIQ dan AHP, dan

yang berkaitan dengan pengembangan perangkat lunak.

2. Observasi dan wawancara dilakukan dengan survey langsung untuk mengumpulkan data penelitian yang berkaitan dengan pemilihan calon mitra pembiayaan di BMT „Ibaadurrahman Sukabumi.

3. Data penelitian yang diperoleh berupa kriteria – kriteria analisis pembiayaan kemudian diproses dan diolah dengan menggunakan MAGIQ untuk menentukan bobot kriteria dan AHP untuk menentukan nilai kualitas kriteria tersebut Diagram proses pengolahan data menggunakan metode MAGIQ dan AHP dapat dilihat pada gambar 3.2.

4. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Object Oriented dengan model proses

Rational Unified Process

(25)

46

Gambar 3.2 Diagram Proses Pengolahan Data.

Berikut penjelasan tahapan-tahapan proses pada gambar 3.2 diatas: 1. Tahapan Penilaian Pembiayaan dimulai dengan penentuan data

penelitian berupa data kriteria dan nilai kualitas yang akan digunakan serta contoh data mitra yang akan di hitung.

2. Tahapan Analisis Sistem Penilaian BMT

Pada tahapan ini dilakukan penelitian mengenai sistem penilaian BMT. Setelah itu dilakukan perhitungan penilaian pembiayaan menurut BMT tersebut pada contoh data mitra yang diambil.

(26)

47

3. Tahapan pada bagian MAGIQ

Setelah kriteria yang akan digunakan ditentukan, maka pertama-tama dilakukan pengurutan kriteria berdasarkan prioritas masing-masing kriteria tersebut dari yang paling penting hingga paling akhir. Kemudian mencari nilai bobot masing-masing kriteria tersebut dengan rumus ROC‟s ∑ , dimana Wk = Atribut

ke-1 sampai dengan yang terakhir, N = jumlah atribut.

Jika terdapat prioritas yang sama antara 1 kriteria dengan kriteria yang lain, maka bobot kedua prioritas tersebut dirata-ratakan. Setelah itu total perhitungan bobot kriteria di sajikan dalam tabel bobot kriteria.

4. Tahapan pada bagian AHP

Setelah nilai kualitas yang akan digunakan ditentukan, kemudian dipilih skala untuk masing-masing nilai kualitas tersebut yang ditentukan oleh pihak BMT berdasarkan tabel 2.8 mengenai Analisis Skala Perbandingan AHP. Selanjutnya nilai kualitas dan skala tersebut disajikan kedalam matriks perbandingan berpasangan, berikut tahapan selanjutnya:

a. Matriks Perbandingan Berpasangan

(27)

48

b. Membuat Matriks Kriteria

Tahap ini dihitung untuk memperoleh keseluruhan bobot nilai kualitas.

c. Matriks Penjumlahan Setiap Baris

Matriks ini dihitung sebagai proses untuk mengukur konsistensi keputusan pada perbandingan nilai kualitas.

d. Perhitungan Rasio Konsistensi

Perhitungan ini dilakukan untuk memastikan bahwa nilai rasio konsistensi pada matriks perbandingan berpasangan dapat diterima yaitu apabila CR≤0,1. Apabila CR>0,1 maka dilakukan

kembali penentuan nilai skala yang akan digunakan nilai kualitas pada tahap awal AHP.

Kemudian didapatkan bobot untuk setiap nilai kualitas yang diterima dan disajikan ke dalam tabel bobot nilai kualitas.

5. Tahapan Penilaian Pembiayaan Lanjutan

(28)

49

6. Tahapan Penilaian Pembiayaan Akhir

Langkah terakhir yaitu membandingkan hasil kesimpulan perhitungan menurut MAGIQ dan AHP dengan analisis penilaian BMT untuk memperoleh kesimpulan akhir.

3.2 Metode Penelitian

Metode merupakan tahapan dalam melakukan penelitian untuk dapat mendapatkan data yang akurat, adapun metode yang dilakukan adalah sebagai berikut:

3.2.1 Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, data dan informasi yang dikumpulkan adalah data yang menunjang penelitian. Berikut ini merupakan metode pengumpulan data:

a. Studi Literatur

Mengumpulkan dan mempelajari data yang berhubungan dengan metode MCDA khususnya MAGIQ dan AHP serta konsep analisis pembiayaan

b. Wawancara

(29)

50

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk melihat kondisi dan situasi lokasi penelitian, serta proses analisis pembiayaan yang berlangsung.

3.2.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Dalam pengembangan sistem pendukung keputusan penilaian kelayakan calon mitra pembiayaan ini menggunakan model proses Rational Unified Process sedangkan pemodelan analisis dengan analisis object oriented.

a. Model Proses

Model proses ini merupakan tahapan yang mendukung penelitian dalam tahap komputasi, yaitu dalam rancang bangun perangkat lunak sistem pendukung keputusan dan penyusunan dokumen teknis untuk perangkat lunak tersebut. Model proses Rational Unified Process ini memiliki beberapa tahapan atau fase yang akan digunakan pada penelitian tahap komputasi diantaranya:

1. Inception

a. Menentukan ruang lingkup proyek rancang bangun sistem pendukung keputusan kelayakan mitra pembiayaan syariah dengan menggunakan metode MAGIQ dan AHP di lokasi penelitian.

b. Membuat „Business Case’ untuk sistem pendukung keputusan kelayakan mitra pembiayaan syariah.

(30)

51

bangun sistem pendukung keputusan ini dapat dilanjutkan atau tidak”.

2. Elaboration

a. Menganalisis berbagai persyaratan dan resiko yang menunjang dalam perancangan perangkat lunak sistem pendukung keputusan.

b. Menetapkan „base line’ sebagai pondasi perancangan dan

desain sistem.

c. Merencanakan fase berikutnya yaitu construction 3. Construction

a. Melakukan sederetan iterasi untuk pengerjaan proyek agar pengerjaan tahap komputasi lebih terorganisir.

b. Pada setiap iterasi diatas akan melibatkan proses berikut: analisis desain, implementasi dan testing dari perangkat lunak.

4. Transistion

a. Membuat model yang merupakan hasil dari deretan iterasi menjadi suatu produk jadi, yaitu sistem pendukung keputusan analisis pembiayaan.

b. Dalam fase ini dilakukan:

i. Beta dan performance testing dari perangkat lunak sistem pendukung keputusan.

ii. Membuat dokumentasi tambahan seperti: training, user

(31)

52

3.3 Alat dan Bahan Penelitian

3.3.1 Alat Penelitian

a. Spesifikasi minimal komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Processor setara Intel Core2Duo 2.93 GHz

2. RAM 2 GB

3. Hard disk 60 GB dengan freespace 1 GB

4. Monitor dengan resolusi 1024 x 768 pixel, 32 bit color

5. Perangkat Mouse dan Keyboard

6. Perangkat USB Flashdrive, CD dan DVD

b. Sistem operasi menggunakan Microsoft Windows 7 Ultimate c. Perangkat lunak untuk perancangan sistem informasi :

2. XAMPP 1.8.1 (PhpMyAdmin 5.4.7, MySql 5.5.27, Apache 2.4.3) 3. Notepad ++, Rational Rose 2003

4. Internet Browser (Mozzila Firefox dan Google Chrome).

3.3.2 Bahan Penelitian

Bahan penelitian berupa informasi yang diperoleh dari studi literatur, wawancara, dan lembar observasi. Diantaranya adalah:

a. Form aplikasi permohonan pembiayaan atau surat permohonan pembiayaan BMT.

(32)

53

c. Daftar kriteria analisis pembiayaan BMT, kriteria mengenai 5C (Character, Capital, Capacity, Collateral dan Condition of economic).

(33)

96

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan antara lain:

1. Implementasi metode MAGIQ dan AHP pada analisis pembiayaan yaitu dengan menggunakan metode MAGIQ untuk mencari bobot 23 kriteria analisis pembiayaan dan metode AHP digunakan untuk mencari bobot 4 nilai kualitas dari setiap kriteria. Kemudian perhitungan data mitra dilakukan dengan mengkalikan bobot kriteria (MAGIQ) dan bobot nilai kualitas (AHP) untuk setiap kriteria lalu dijumlahkan untuk mendapatkan total perhitungan. Serta penggunaan bobot nilai kualitas (AHP) untuk mencari skala rekomendasi AHP.

(34)

96

dengan keterangan pembiayaan: baru berjalan dan lancar, status direkomendasikan dengan catatan berubah menjadi tidak direkomendasikan. Data mitra G dengan keterangan pembiayaan: sudah selesai dan macet, status direkomendasikan dengan catatan berubah menjadi tidak direkomendasikan. Perubahan status rekomendasi ini menunjukkan bahwa penilaian dengan metode MAGIQ dan AHP lebih selektif dan objektif dari penilaian BMT.

5.2 Saran

Saran untuk pengembangan perangkat lunak ataupun penelitian yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Sistem yang dibangun terdiri dari fitur dan fasilitas standar untuk menunjang kebutuhan analisis. Penulis menyarankan, dalam pengembangan berikutnya sistem pendukung keputusan analisis pembiayaan ditambah dengan fitur dan fasilitas pendukung yang lebih baik. Sistem dapat dilengkapi dengan Automatic Repeating

Mitra (Track Record & History Mitra). Sistem yang dapat

(35)

96

laporan cetak untuk manajer. Dengan penambahan fasilitas tersebut, sistem semakin lebih baik digunakan sehingga manfaatnya akan jauh lebih terasa.

(36)

98

DAFTAR PUSTAKA

Andrita, Eka. 2010. Sistem Promosi Jabatan Karyawan dengan Metode Analytical

Hierarchy Process(AHP) dan Multi-Attribute Utility Theory (MAUT) : (Studi Kasus pada PT. Ginsa Inti Pratama). [online] Tersedia :

Modeling Language User Guide. Addison Wesley.

Fauzi, Bakti. 2011. Rancang Bangun Sistim Pendukung Keputusan Pemilihan

Mitra Bisnis (Franchisee) Berdasarkan Daya Tarik Lokasi dengan Menggunakan Metode Multi Attribute Global Inference of Quality (MAGIQ) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus di PT. Yomart). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

James A. O’brien. 2005. Pengantar SI: Perspektif Bisnis dan Manajerial (Introduction to Information Systems). Jakarta: PT Salemba Empat.

Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Kroll, Per. dan Kruchten, Philippe. 2003. The Rational Unified Process Made

Easy. Addison Wesley.

(37)

98

Mc Caffrey, James. 2006. Rank Order Centroids in Testing. [online]. Tersedia :

http://jamesmccaffrey.wordpress.com/2006/09/28/rank-order-centroids-in-testing/ [03 Oktober 2012]

Mc Caffrey, James. dan Koski, Nasa. 2006. Competitive Analysis Using MAGIQ. [online]. Tersedia : http://msdn.microsoft.com/en-us/magazine/cc300812.aspx [03 Oktober 2012]

Muhammad. 2005. Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Ribeiro, Rita A. 2011. Hybrid Assessment Method for Software Engineering

Decisions. [online]. Tersedia : http://eprints.eemcs.utwente.nl/19244/ [3 Juni 2013]

Saputra, David Hari. 2009. Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian

Kredit Nasabah dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) di PT.BPRS Bumi Rinjani Batu. [online] Tersedia : http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/fullchapter/04550001-david-hari-saputra.ps [20 April

2013]

Wahyudin, Asep. 2007. Metode Berorientasi Objek. Handout Kuliah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Gambar

Gambar 2.1 Arsitektur Rational Unified Process ................................................
Tabel 1.1 Comparing MCDA Methods.
Gambar 3.1 Alur Penelitian.
Gambar diatas menunjukkan desain penelitian yang digunakan dalam
+2

Referensi

Dokumen terkait

Setelah bobot dari masing-masing kriteria diperoleh dan prioritas keseluruhan telah ditentukan, maka masing-masing bobot tersebut dikalikan dengan nilai yang

Dalam jurnal ini, peneliti hanya menemukan masalah untuk menentukan kriteria kinerja guru di SD Negeri 095224 masih menggunakan cara yang manual, penilaian kinerja guru

Setelah penginputan data perbandingan antar kriteria selesai dimasukan kedalam Expert choice, akan menghasilkan normalisasi matriks antar alternatif yang akan menentukan

Pada halaman admin, admin memasukkan data siswa, kemudian data siswa yang sudah disimpan akan diproses sistem menggunakan metode profile matching dan AHP. setelah

Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode AHP yang dilakukan, diperoleh prosentase prioritas kriteria pemilihan jenis pondasi dari yang tertinggi ke yang terendah yaitu:

Penentuan instruktur terbaik pada Bimba AIUEO Grand Wisata, Bekasi, Jawa Barat dengan pendekatan AHP (Analytical Hierachy Process) menggunakan 10 kriteria dalam menentukan keputusan

Alat bantu tersebut berupa aplikasi sederhana menggunakan Microsoft Excel untuk menentukan peringkat supplier yang akan dipilih berdasarkan kriteria yang ditentukan

Setelah Bobot dari masing-masing kriteria dan setiap asisten laboratorium diperoleh selanjutnya untuk melihat mana di antara asisten laboratorium yang memiliki