• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SMKN 1 CIDAUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SMKN 1 CIDAUN."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS

BELAJAR SISWA DI SMKN 1 CIDAUN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknologi Agroindustri di Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh

YATIN DWI RAHAYU

NIM. 1006578

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS

BELAJAR SISWA DI SMKN 1 CIDAUN

Oleh Yatin Dwi Rahayu

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknologi Agroindustri Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Yatin Dwi Rahayu 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Siswa Di SMKN 1 Cidaun

Yatin Dwi Rahayu 1006578

Penelitian ini dilakukan karena mata pelajaran produktif di SMKN 1 Cidaun bisa dikatakan kurang kegiatan praktikum sehingga pemahaman siswa tidak maksimal dan aktivitas belajar siswa menjadi kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pre eksperimen dengan bentuk one group pretest posttest design. Penelitian ini dilakukan pada kelas X konsentrasi Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) di SMK Negeri 1 Cidaun dengan jumlah responden sebanyak 24 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan. Nilai gain yang diperoleh sebesar 0,57 dengan kriteria sedang, yang termasuk kriteria tinggi sebanyak 17%, lebih sedikit daripada yang memiliki kriteria sedang sebanyak 83%. Aktivitas belajar siswa memiliki kriteria baik dengan rata-rata nilai 79. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa, siswa menjadi aktif dengan diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek pada kompetensi dasar menerapkan proses pengeringan.

(5)

ii

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The Application of Project-Based Learning Model To Improve The Results of Learning And Learning Activities of Students In SMK N 1 Cidaun

Yatin Dwi Rahayu 1006578

This research was conducted because the productive subjects in SMK N 1 Cidaun can be said to lack understanding of the practical activities so that students are not learning activities and students become less. The purpose of this research is to know the application of project-based learning models can improve learning outcomes and student learning activities. This research uses pre experiments with form one group pretest posttest design. This research was conducted on a class X concentration of Agricultural processing technology (TPHP) at SMK Negeri 1 Cidaun with the number of respondents as many as 24 students. The results showed that the application of the model project-based learning, student learning outcomes can improve significantly. The value of the gain obtained by 0.57 per criteria are criteria, which included high as much as 17%, less than that has criteria are as much as 83%. Learning activities students have good criteria with an average value of 79. The application of project-based learning models can improve student learning outcomes, students become active with project -based learning model applied in the basic competence to implement the process of drying.

(6)

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

1.3 Batasan Masalah Penelitian ... 4

1.4 Rumusan Masalah Penelitian ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

1.7 Struktur Organisasi Penelitian ... 5

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 7

2.1.2 Hasil Belajar... 12

2.1.3 Aktivitas Belajar ... 15

2.1.4 Mata Pelajaran Produktif ... 18

2.2 Kerangka Pemikiran ... 18

2.3 Hipotesis Penelitian ... 19

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 20

3.1 Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 20

3.1.1 Lokasi... 20

(7)

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.1.3 Sampel... 20

3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 20

3.1.1 Metode Penelitian ... 20

3.1.2 Desain Penelitian ... 21

3.3 Definisi Operasional ... 21

3.4 Teknik Pengumpulan Data... 22

3.4.1 Tes ... 22

3.4.2 Observasi... 22

3.5 Instrumen Penelitian ... 22

3.6Proses Pengembangan Instrumen ... 23

3.6.1 Uji Validitas Instrumen ... 23

3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen ... 25

3.6.3 Uji Indeks Kesukaran ... 26

3.6.4 Uji Daya Pembeda... 27

3.7 Analisis Data... 28

3.7.1 Analisis Observasi ... 28

3.7.2 Uji N-Gain ... 29

3.7.3 Uji Normalitas Data ... 29

3.7.4 Uji Hipotesis ... 30

3.8 Prosedur Penelitian ... 32

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1Pemaparan Data ... 36

4.1.1 Hasil Pretest ... 36

4.1.2 Hasil Posttest ... 36

4.1.3 Hasil Ranah Afektif ... 37

4.1.4 Hasil Ranah Psikomotorik ... 38

4.1.5 Hasil Aktivitas Belajar ... 40

4.2 Analisis Data... 43

4.2.1 Uji N-Gain ... 43

4.2.2 Uji Normalitas Data ... 44

(8)

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.3 Pembahasan ... 45

4.2.1 Hasil Belajar... 45

4.2.2 Aktivitas Belajar ... 46

4.4 Matriks Penelitian... 49

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ... 51

5.1 Simpulan ... 51

5.2 Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 53

(9)

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Korelasi ... 24

Tabel 3.2 Hasil Validasi Soal ... 24

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas ... 26

Tabel 3.4 Kriteria Indeks Kesukaran ... 26

Tabel 3.5 Kriteria Daya Pembeda ... 27

Tabel 3.6 Konversi Nilai ... 29

Tabel 3.7 Kriteria Normalized Gain ... 29

Tabel 3.8 Tabel Distribusi Frekuensi ... 30

Tabel 3.9 Tabel Distribusi Frekuensi K-S ... 32

Tabel 4.1 Data Frekuensi Pretest ... 36

Tabel 4.2 Data Frekuensi Post-test ... 37

Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Ranah Afektif... 37

Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Ranah Psikomotorik... 38

Tabel 4.5 Hasil Aktivitas Belajar Siswa ... 41

Tabel 4.6 Data N-Gain ... 43

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data ... 44

(10)

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 9

Gamabr 2.2 Kerangka Pemikiran ... 18

Gambar 3.1 One Group Pretest Post-test Design ... 21

Gambar 3.2 Tahapan Penelitian ... 35

Gambar 4.1 Kriteria Gain Siswa... 43

(11)

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran... ... 55

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... ... 56

Lampiran 3. Kisi-kisi Instrumen Soal uji Coba. ... 65

Lampiran 4. Instrumen Soal Uji Coba ... 66

Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Soal Uji Coba... 71

Lampiran 6. Hasil Validasi Judgement Ahli ... 72

Lampiran 7. Perhitungan Manual... 80

Lampiran 8. Hasil Uji Validasi Instrumen Soal ... 83

Lampiran 9. Hasil Uji Validasi Instrumen Soal ... 84

Lampiran 10. Hasil Uji Indeks Kesukaran dan Daya Pembeda ... 85

Lampiran 11. Kisi-kisi Instrumen Observai Ranah Afektif. ... 86

Lampiran 12. Instrumen Observasi Ranah Afektif ... 87

Lampiran 13. Instrumen Observasi Ranah Psikomotorik ... 89

Lampiran 14. Kisi-kisi Instrumen Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 95

Lampiran 15. Instrumen Observasi Aktivitas Belajar Siswa... 96

Lampiran 16. Hasil Pretest, Posttest, dan Gain ... 100

Lampiran 17. Hasil Pengukruan Ranah Afektif ... 101

Lampiran 18. Hasil Pengukruan Ranah Psikomotorik ... 102

Lampiran 19. Hasil Perhitungan Keseluruhan Hasil Belajar ... 103

Lampiran 20. Hasil Perhitungan Aktivitas Belajar ... 104

Lampiran 21. Hasil Uji Normalitas Pretest ... 105

Lampiran 22. Hasil Uji Normalitas Posttest ... 107

Lampiran 23. Hasil Uji Hipotesis... 108

Lampiran 24. Tabel Konsultasi ... 110

Lampiran 25. Administrasi Penelitian... 113

(12)

1

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sekolah Menengah Kejururan (SMK) berupaya untuk meningkatkan

dan mengembangkan diri agar selalu dapat mengikuti perkembangan. SMK

menyiapkan lulusannya untuk bekerja dalam bidang tertentu dengan bekal

sikap kerja, terampil, dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan dunia

kerja atau industri. Pembelajaran di SMK menanamkan sikap kemandirian,

kreatif, tekun, inovatif, etos kerja tinggi, terampil dan berkarakter. Sikap

tersebut merupakan syarat yang dibutuhkan dalam dunia kerja dan industri.

Hal tersebut selaras dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

dalam penjelasan pasal 15, yaitu pendidikan kejuruan merupakan pendidikan

menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam

bidang tertentu. Perkembangan pembelajaran di sekolah dewasa ini pada

kenyataannya sangat kurang. Banyak penelitian pendidikan yang terus

mengembangkan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas siswa

dalam belajar. Namun, upaya tersebut hingga kini belum menunjukkan hasil

yang memuaskan.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa siswa pasif dalam belajar

dan hanya menerima apa yang diajarkan oleh gurunya. Hal ini terlihat pada

proses pembelajaran di SMK Negeri 1 Cidaun konsentrasi Teknologi

Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP). Proses pembelajaran cenderung berpusat

pada guru, dimana metode pembelajaran yang diterapkan berupa ceramah,

diskusi, dan tanya jawab. Guru yang lebih aktif berperan mentransfer materi,

terkadang kurang melibatkan keaktifan siswa sehingga tidak mengembangkan

proses partisipasi aktif dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan rendahnya

prestasi belajar peserta didik sehingga berpengaruh terhadap penguasaan

kompetensi.

Mata pelajaran produktif yang terdapat pada SMK merupakan mata

(13)

2

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dasar-dasar kejuruan yang diambil oleh siswa diajarkan dan dipraktikan. Mata

pelajaran produktif merupakan program mata pelajaran yang berfungsi

membekali peserta didik agar memiliki kompetensi standar atau kemampuan

produktif pada suatu pekerjaan atau keahlian tertentu yang relevan dengan

tuntutan dan permintaan pasar kerja. Mata pelajaran produktif yang lebih

menitikberatkan pada kajian teori, menyebabkan praktikum tidak terlaksana

sehingga tidak menghasilkan sebuah produk.

Kegiatan pembelajaran yang tidak diikuti dengan praktikum

menyebabkan pemahaman siswa menjadi berkurang. Keaktifan siswa dan

daya kreativitas siswa juga tidak muncul sehingga pembelajaran cenderung

monoton. Akhirnya berdampak pada hasil pembelajaran yang tidak

memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hal ini selaras dengan hasil

observasi, nilai ulangan harian pada kompetensi dasar menerapkan proses

pengeringan, 65% siswa masih memiliki nilai yang belum tuntas atau masih

berada dibawah 75. Oleh karena itu, perlu dicari model pembelajaran yang

tepat untuk mata pelajaran produktif agar dapat meningkatkan hasil belajar

dan dapat membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

Pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran yang mengarahkan

peserta didik pada prosedur kerja yang sistematis dan standar untuk membuat

atau menyelesaikan suatu produk (barang atau jasa), melalui proses produksi

atau pekerjaan yang sesungguhnya. Oleh karena itu, model pembelajaran

berbasis proyek dapat diterapkan pada mata pelajaran produktif di SMK

karena dengan pembelajaran berbasis proyek selain siswa dituntut memiliki

pengetahuan, siswa akan memiliki keterampilan sesuai dengan indikator

pencapaian kompetensi.

Model pembelajaran berbasis proyek berfokus konsep dan prinsip

utama dari suatu disiplin, melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan

masalah dan tugas-tugas bermakna lainya, memberi peluang siswa bekerja

secara otonom mengkonstruk belajar mereka sendiri, dan puncaknya

(14)

3

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membutuhkan kemampuan untuk berpikir kreatif dalam mencari identik

produknya.

Istilah produk dalam hal ini tidak terbatas pada produk komersial, tetapi

meliputi keragaman dari benda atau gagasan (misalnya konsep kreativitas

yang baru) (Munandar, 2004). Tindakan khusus dalam menghasilkan produk,

siswa harus menerapkan aspek kerja ilmiah, seperti perencanaan,

perancangang, penggunaan alat, pelaksanaan, observasi, pencatatan dan

tanggung jawab. Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi untuk

merangsang siswa menjadi aktif. Siswa menjadi terdorong di dalam belajar

mereka, peran guru dalam pembelajaran berbasis proyek ini sebagai mediator

dan fasilitator.

Berdasarkan masalah dan gambaran umum yang telah dipaparkan di

atas, peneliti memandang model pembelajaran berbasis proyek cukup

potensial untuk diterapkan pada mata pelajaran produktif kompetensi dasar

menerapkan proses pengeringan untuk meningkatkan hasil belajar dan

aktivitas siswa.

1.2 Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah disusun, terdapat

beberapa permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Kegiatan pembelajaran di kelas cenderung menggunakan metode

pembelajaran yang monoton sehingga menurunkan aktivitas belajar siswa

ketika di kelas.

2. Kegiatan praktikum yang tidak terlaksana menyebabkan pemahaman siswa

akan materi tersebut menjadi berkurang sehingga mempengaruhi hasil

belajar siswa.

3. Hasil belajar siswa yang masih rendah, hal ini dibuktikan dengan hanya

35% dari total siswa kelas X TPHP yang nilainya memenuhi KKM

(15)

4

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.3 Batasan Masalah Penelitian

Beberapa batasan masalah yang terdapat pada penelitian sebagai

berikut:

1. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek dilakukan pada siswa

kelas X TPHP (Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian) di SMK Negeri 1

Cidaun Cianjur tahun ajaran 2013/2014.

2. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran

produktif, standar kompetensi menerapkan teknik pengendalian kandungan

air dalam pengolahan. Kompetensi dasar yang digunakan adalah

menerapkan proses pengeringan.

3. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini berupa ranah kognitif, afektif, dan

psikomotor. Ranah kognitif diperoleh dari tes berupa pretest dan posttest,

sedangkan untuk ranah afektif dan psikomotorik diperoleh melalui

observasi.

4. Aktivitas belajar siswa pada penelitian ini adalah kegiatan siswa selama

pembelajaran kompetensi dasar menerapkan proses pengeringan. Aktivitas

belajar siswa dalam penelitian ini berupa mengamati, mengajukan

pertanyaan, melakukan diskusi, menulis, menggambar, melakukan

percobaan atau praktikum, membuat keputusan, dan keberanian. Data

aktivitas berlajar diperoleh melalui observasi tiap siswa.

1.4 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian

sebagai berikut:

1. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar

menerapkan proses pengeringan dengan penerapan model pembelajaran

berbasis proyek?

2. Bagaimana aktivitas belajar siswa pada kompetensi dasar menerapkan

proses pengeringan dengan penerapan model pembelajaran berbasis

(16)

5

5

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang diteliti, tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar

menerapkan proses pengeringan dengan penerapan model pembelajaran

berbasis proyek.

2. Mengetahui aktivitas belajar siswa pada kompetensi dasar menerapkan

proses pengeringan dengan penerapan model pembelajaran berbasis

proyek.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya

sebagai berikut:

1. Meningkatkan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran berbasis

proyek.

2. Memberikan gambaran umum mengenai aktivitas belajar siswa dalam

mata pelajaran produktif dengan menggunakan model pembelajaran

berbasis proyek.

3. Memberikan pengalaman kepada siswa dalam membuat proyek yang

menghasilkan sebuah produk.

4. Memberikan informasi bagi para guru mata pelajaran produktif untuk

meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran berbasis proyek.

5. Memberikan masukan bagi sekolah untuk menentukan tindakan yang tepat

dalam mengantisipasi menurunnya aktivitas dan hasil belajar siswa serta

menambah wawasan bagi guru lain.

1.7 Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi atau sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari

(17)

6

6

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah penelitian,

batasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Bab ini berisi tentang landasan teoritis dalam menyusun pertanyaan

penelitian, tujuan serta hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk

beberapa komponen lainnya, yaitu: lokasi dan subjek populasi dan sampel

penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian,

proses pengembangan instrumen, serta teknik pengolahan data, dan prosedur

penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi mengenai pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan

temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian,

hipotesis, pembahasan temuan dari penelitian ini, serta matriks penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab simpulan dan saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti

(18)

20

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Cidaun yang berlokasi di Jl.

Pelabuhan Jayanti Cidaun Cianjur, pada siswa keahlian agribisnis dan

agroteknologi khususnya konsentrasi Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian.

3.1.2 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X konsentrasi Teknologi Pengolahan

Hasil Pertanian (TPHP) di SMK N 1 Cidaun yang berjumlah 1 kelas dengan

siswa 24 orang.

3.1.3 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2010). Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

sampel total. Sampel total merupakan sampel yang jumlahnya sama besar

dengan jumlah populasi. Oleh karena itu, sampel yang diambil adalah siswa

kelas X konsentrasi TPHP sebanyak 24 orang.

3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh

data dengan tujuan dan keguanaan tertentu. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pre-exsperimental. Istilah pre-experimental karena

desain ini belum merupakan desain sungguh-sungguh. Masih terdapat

variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen.

Hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata

dipengaruhi oleh variabel independen, hal ini disebabkan tidak adanya

(19)

21

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.2 Desain Penelitian

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah One Group

Pretest-Posttest Design. The one group pretest-posttest design, terdapat pretest

sebelum diberi perlakuan, hasil perlakuan dapat diketahui dengan lebih

akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi

perlakuan. Bentuk bagan desain tersebut adalah sebagai berikut Desain

penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1. One Group Pretest Posttest Design

Keterangan:

O1 : Nilai Pretest

O2 : Nilai Posttest

X : Perlakuan menggunakan pembelajaran berbasis proyek

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu

variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti, atau mempersepsikan

kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk

mengatur konstruk atau variabel tersebut. Guna menghindari salah penafsiran

dalam penelitian, maka penulis menjelaskan istilah yang digunakan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu model pembelajaran yang

melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis

proyek merupakan bagian dari metoda instruksional yang berpusat pada

pebelajar. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran

yang menuntut peserta didik membuat “jembatan” yang menghubungkan

antar berbagai subjek materi. Selain itu, pembelajaran berbasis proyek

(20)

22

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah

perubahan mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris yang

berorientasi pada proses belajar mengajar yang dialami siswa (Sudjana,

2005). Hasil belajar dalam penelitian ini adalah mampu meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran

berbasis proyek.

3. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan suatu proses kegiatan belajar siswa

yang menimbulkan perubahan-perubahan atau pembaharuan dalam tingkah

laku atau kecakapan.

3.4 Teknik Pengumpulan data 3.4.1 Tes

Tes merupakan sekumpulan pertanyaan atau latihan yang digunakan

untuk mengukur pengetahuan, intelegensi, keterampilan, bakat atau

kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2013). Tes

juga merupakan metode pengumpul data dengan memberikan sejumah item

soal kepada siswa. Tes dalam penelitian ini dilakukan untuk mengukur hasil

belajar siswa ranah kognitif.

3.4.2 Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan teknik mengumpulkan data

yang dilakukan secara langsung terhapad kegiatan yang sedang diteliti

(Sukmadinata, 2005). Metode observasi ini digunakan untuk melakukan

penilaian atau mengukur aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa berupa

ranah afektif dan psikomotorik.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan sebagai alat mengumpulkan data

(21)

23

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk memantau siswa selama proses

pembelajaran melalui model pembelajaran berbasis proyek. Lembar observasi

meliputi penilaian ranah afektif, psikomotorik dan aktivitas belajar siswa.

Tahapan yang dilakukan dalam penyusunan instrumen penelitian berupa

lembar observasi yaitu membuat kisi-kisi observasi sesuai dengan aspek yang

akan diamati.

2. Tes Tertulis

Tes hasil belajar siswa ranah kognitif berupa soal tes dalam penelitian

ini diberikan sebanyak dua kali yaitu pre-test atau tes sebelum diberi

perlakuan dan posttest atau tes setelah diberi perlakuan. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes pilihan ganda. Instrumen

penelitian harus berdasarkan pertimbangan bahwa data yang dikehendaki

adalah berupa data yang menunjukkan penugasan dari kompetensi dasara

menerapkan proses pengeringan. Sedangkan untuk instrumen penelitian

berupa soal tes terdapat beberapa tahapan, yaitu: membuat kisi-kisi soal

sesuai dengan kompetensi dasar yang diambil, penyusunan item-item soal,

melakukan uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran.

3.6 Proses Pengembangan Instrumen 3.6.1 Uji Validitas Instrumen

Uji validitas alat evaluasi bertujuan untuk mengetahui valid tidaknya

suatu instrumen tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes itu dapat tepat

mengukur apa yang hendak diukur. Uji Validitas instrumen menurut Arikunto

(2013) yaitu dengan cara mencari koefisien menggunakan rumus product

moment sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

(22)

24

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

Rxy : koefisien korelasi

X : skor tiap siswa pada item soal

Y : skor total seluruh siswa

n : banyaknya siswa

Tabel 3.1. Kriteria Korelasi

Rentang r Kriteria Korelasi

0,80 ≤ rxy < 1,00 Sangat Tinggi 0,60 ≤ rxy < 0,80 Tinggi

0,40 ≤ rxy < 0,60 Cukup 0,20 ≤ rxy < 0,40 Rendah 0,00 ≤ rxy < 0,20 Sangat Rendah

Kriteria korelasi (Tabel 3.1) untuk mengetahui tinggi, sedang, atau

rendahnya validitas instrumen. Berdasarakan uji tes dengan jumlah siswa

sebanyak 24 orang, maka derajat kebebasan (dk= n-2) yaitu 22 dengan

tingkat kepercayaan yang digunakan sebesar 95%, diperoleh ttabel = 1,7.

Butir soal akan dinyatakan valid apabila thitung > ttabel. Hasil dari uji validitas

instrumen 30 butir soal, diperoleh 25 butir soal dinyatakan valid sedangkan

5 soal tidak valid (Lampiran 8). Oleh karena itu, 5 soal yang tidak valid

dibuang sehingga instrumen soal yang digunakan berjumlah 25 soal.

(23)

25

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen harus cukup baik sehingga mampu mengungkapkan data

yang bisa dipercaya. Suatu tes dikatakan reliabel apabila hasil tes tersebut

tetap walaupun dilakukan tes berulang kali. Suatu tes dapat mempunyai taraf

kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap

Arikunto (2003). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

rumus Kuder-Richardson 20 (K-R20) Arikunto (2013).



rumus (Arikunto, 2013) sebagai berikut:

2

Selanjutnya harga r11 dibandingkan dengan nilai dari tabel product

moment, jika r11 > rtabel, maka instrumen dinyatakan reliabel. Sebaliknya, jika

r11 < rtabel, maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Besarnya koefisen

reliabilitas yang diperoleh diinterpretasikan dengan melihat tabel nilai r

(24)

26

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3. Kriteria Reliabilitas

Reabilitas Kriteria Reliabilitas

0,81< r11≤1,00 Sangat Tinggi

0,61< r11≤0,80 Tinggi

0,41< r11≤0,60 Sedang

0,21< r11≤0,40 Rendah

r11≤0,20 Sangat Rendah

Hasil analisis instrumen (Lampiran 9) diperoleh reliabilitas tes sebesar

0,85, dengan taraf signifikan 5%, dengan derajat kebebasan (dk= n-2) yaitu

22 diperoleh rtabel = 0,404. Instrumen dapat dikatakan reliabel, karena nilai r11

(0,85) > rtabel (0,404) dengan kriteria reliabel yang tinggi.

3.6.3 Uji Indeks Kesukaran

Indeks kesukaran menyatakan sukar atau mudahnya sebuah soal.

Rumus yang digunakan untuk mengetahui indeks kesukaran tiap butir soal

adalah sebagai berikut (Arikunto, 2013):

Keterangan:

P : Indeks kesukaran butir soal

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.4. Kriteria Indeks Kesukaran

Rentang P Kriteria

0,00 ≤ P< 0,30 Mudah

0,30 ≤ P< 0,70 Sedang

0,70 ≤ P≤ 1,00 Sukar

(25)

27

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil perhitungan indeks kesukaran dari uji coba tes sebanyak 25 soal

yang dinyatakan valid, memiliki 4 soal sukar, 10 soal sedang, dan 11 soal

mudah (Lampiran 10).

3.6.4 Uji Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang

berkemampuan rendah (Arikunto, 2013). Menghitung daya pembeda setiap

butir soal menggunakan rumus sebagai berikut:

Pb

Ja : banyaknya peserta kelompok atas

Jb : banyaknya peserta kelompok bawah

Ba : banyaknya kelompok peserta atas yang menjawab soal dengan benar

Bb : banyaknya kelompok peserta bawah yang menjawab soal dengan benar

Pa : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

Pb : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda yang digunakan adalah

(26)

28

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji coba tes sebanyak 25 soal diperoleh 5 soal baik, 13 soal cukup dan

7 soal jelek daya pembedanya (Lampiran 10). Soal jelek ditetap digunakan,

akan tetapi sebelumnya dilakukan revisi karena selain uji coba terhadap

siswa, instrumen ini di judgement oleh guru mata pelajaran produktif.

3.7 Analisa Data

3.7.1 Analasis Observasi

Data observasi diperoleh dengan melihat data pada lembar observasi.

Data hasil observasi dapat diketahui sejauh mana perubahan aktivitas siswa

pada pembelajaran mata pelajaran produktif dengan menggunakan model

pembelajaran berbasis proyek. Data hasil obsevrasi juga digunakan untuk

mengukur hasil belajar siswa dalam ranah afektif dan ranah psikomotorik.

Menurut Sudjana (2006), skala penilaian yang digunakan yaitu dengan

rentang nilai dalam bentuk angka 1, 2, 3, dan 4. Angka tersebut memiliki arti

sebagai berikut:

1 : kurang

2 : cukup

3 : baik

4 : baik sekali

Data yang diperoleh akan dihitung dengan rumus (Sudjana, 2006),

perhitungan ini digunakan dalam pengukuran ranah afektif dan aktivitas

belajar.

N =

Sedangkan untuk nilai ranah psikomotorik menggunakan rumus

perhitungan BNSP (2012) yang dimodifikasi:

Nilai Komponen (NK) : Perkalian jumlah skor komponen dengan bobot

Nilai Praktik (NP) : (NK/Total Komponen)X100

Hasil perhitungan kemudian dikonversikan sesuai dengan nilai yang

(27)

29

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6. Konversi Nilai

Nilai Keterangan

10-29 Sangat kurang

30-49 Kurang

50-69 Cukup

70-89 Baik

90-100 Baik sekali

3.7.2 Uji N-Gain

Pengolahan data dilakukan untuk mengetahui tinggi rendahnya hasil

belajar siswa. Sedangkan untuk mengetahui efektifitas peningkatan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek

yaitu dihitung menggunakan teknik Normalized Gain. Normalized Gain

dihitung dengan rumus:

N-Gain =

Skor N-gain menurut Hake (1998) yang digunakan terdapat pada tabel

di bawah ini:

Tabel 3.7. Kriteria Normalized Gain

Skor N-gain Kriteria N-gain

0,70 < N-gain Tinggi

0,30 ≤ N-gain < 0,70 Sedang

N-gain , 0,30 Rendah

3.7.3 Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah sampel yang sedang

diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas dengan chi–kuadrat, langkah–langkah pengerjaanya sebagai

(28)

30

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Menentukan jumlah kelas interval

Pengujian normalitas dengan Chi-kuadrat, jumlah kelas interval

disesuaikan dengan kurva normal baku, yaitu 6 kelas interval.

2. Menentukan panjang kelas interval (PK)

3. Menyusun data tabel distribusi frekuensi

Tabel 3.8. Tabel Distribusi Frekuensi

Interval Fo fh fo-fh (fo-fh)2

Keterangan:

fo : jumlah data hasil observasi

fh : jumlah data yang diharapkan

4. Menghitung frekuensi yang diharapkan

5. Memasukan data fh, dan menghitung harga-harga (fo – fh ) dan

serta menjumlahkannya.

merupakan harga

chi-kuadrat (χ2)

6. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel.

Berlaku ketentuan jika χ2 hitung ≤ χ2

tabel maka data terdistribusi

normal. Sedangkan jika χ2

hitung ≥ χ2 tabel maka data terdistribusi

tidak normal.

3.7.4 Uji Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu:

H0: Penerapan model pembelajaran berbasis proyek tidak dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar

(29)

31

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ha: Penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar

menerapkan proses pengeringan secara signifikan.

Analisis data eksperimen menurut Arikunto (2013) dengan desain

pre-test postpre-test group dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

1. Mencari rata-rata nilai tes awal (O1)

2. Mencari rata-rata nilai tes akhir (O2)

3. Menghitung perbedaan rata-rata dengan uji-t dengan rumus berikut:

thitung<ttabel, maka Ha ditolak.

Apabila data tidak normal maka dilakukan uji non-parametrik

menggunakan kolmogorov-smirnov eksponensial. Langkah-langkah

pengujian kolmogorov-smirnov (K-S) eksponensial:

1. Menetapkan hipotesis

2. Menghitung statistik uji

(30)

32

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 

x : nilai rata rata

3. Menentukan nilai probabilitas eksponensial

X

e X

F( )1 

4. Menentukan S(X) diperoleh dari frekuensi kumulatif masing-masing

Xi dibagi dengan jumlah data.

5. Membuat tabel distribusi frekuensi K-S

Tabel 3.9. Tabel Distribusi Frekuensi K-S

KELAS

8. Menentukan daerah penolakan

 1

W didapatkan dari tabel Kolmogorov-Smirnov sesuai dengan

jumlah data n

tahap. Adapun urutan dari tahapan prosedur penelitian adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Persiapan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini terdiri dari beberapa

kegiatan, di antaranya yaitu:

(31)

33

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Melakukan observasi dan wawancara terhadap guru dan siswa yang ada

disekolah tempat penelitian.

3) Menganalisis Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan materi ajar.

4) Menyusun silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

5) Menyusun instrumen penelitian berupa soal tes.

6) Melakukan uji coba instrumen penelitian

7) Menganalisis data yang diperoleh dari uji coba instrumen penelitian.

8) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan untuk

penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan tes awal pada sampel untuk mengetahui pengetahuan

awal siswa.

2) Memberikan perlakuan yaitu menerapkan pembelajaran berbasis

proyek. Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek, terdiri dari:

(1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential

Question)

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu

pertanyaan yang dapat memberi penugasan siswa dalam

melakukan suatu aktivitas. Mengambil tema yang sesuai dengan

realitas dunia nyata, guru memilih tema yang relevan untuk siswa.

(2) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa.

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif agar siswa diharapkan

akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Pada tahap ini berisi

tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung

dalam menjawab pertanyaan esensial.

(3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule)

Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas

dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini, yaitu:

(32)

34

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyelesaian proyek, membawa peserta didik agar merencanakan

cara yang baru, membimbing peserta didik ketika mereka

membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan

meminta peserta didik untuk membuat alasan tentang pemilihan

suatu cara.

(4) Memonitor siswa dan kemajuan proyek (Monitor teh Students and

the Progress of the Project)

Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap

aktivitas siswa selama penyelesaian proyek. Monitoring dilakukan

dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap proses, dengan kata

lain guru menjadi mentor bagi siswa.

(5) Menguji Hasil (Assess the Outcome)

Pada tahap ini, siswa melakukan uji mutu produk untuk

mengetahui kelayakan produk.

(6) Presentasi (Presentation)

Pada tahap ini, siswa melakukan presentasi bertujuan untuk

mengkomunikasikan produk yang telah dihasil oleh siswa.

3) Pada saat pelaksanaan pembelajaran, dilakukan observasi tentang

pelaksanaan pembelajaran dan aktivitas belajar siswa.

4) Melakukan tes akhir (posttest) untuk mengetahui sejauh mana

peningkatan hasil belajar siswa dalam kompetensi dasar menerpakan

proses pengeringan setelah diterapkan pembelajaran berbasis proyek.

3. Tahap akhir

Tahap ini meliputi analisis dan hasil penelitian, yaitu:

1) Menganalisis Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar

(1) Analisis Hasil Belajar

Analisis hasil belajar siswa meliputi ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik. Ranah kognitif dilakukan dengan cara mengukur

hasil pretest dan posttest siswa. Ranah afektif dan psikomotrik

pengukuran menggunakan hasil observasi.

(33)

35

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis aktivitas belajar dilakukan dengan cara melakukan

observasi pada saat pembelajaran.

2) Menguji hipotesis penelitian

3) Menarik sebuah kesimpulan

Tahapan dalam prosedur penelitian dapat digambarkan seperti berikut:

(34)

51

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya

mengenai penerapan model pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar

dan aktivitas belajar siswa, dapat disimpulkan menjadi sebagai berikut:

1. Model pembelajaran berbasis proyek meningkatkan hasil belajar siswa

dalam mata pelajaran produktif khususnya kompetensi dasar menerapkan

proses pengeringan, karena N-Gain atau indeks prestasi yang ternormalisasi

yang diperoleh memiliki kriteria sedang. Hasil pengukuran ranah afektif

siswa memiliki kriteria baik, dan hasil pengukuran ranah kognitif siswa

memiliki kriteria baik.

2. Aktivitas belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran berbasis

proyek membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Hasil

pengukuran aktivitas belajar siswa mendapatkan nilai dengan kriteria baik.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diajukan beberapa

saran, yaitu:

1. Perlu dilakukan pengembangan pada tahap perencanaan proyek berupa

modul atau LKS dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek

pada mata pelajaran produktif agar menghasilkan indeks prestasi

ternormalisasi atau N-Gain yang tinggi.

2. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat menjadi alternatif

dalam pembelajaran mata pelajaran produktif oleh guru terutama untuk

meningkatkan aktivitas, kreatifitas, dan kekompakan siswa. Namun,

harus dapat memilah materi yang sesuai dengan karakteristik model

pembelajaran berbasis proyek ini.

3. Pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu model

(35)

52

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek ini guru harus

memperhatikan fasilitas dan manajamen waktu. Manajemen waktu yang

baik, sehingga akan memberikan dampak yang prositif terhadap hasil

belajar yang ingin dicapai.

5. Perumusan masalah dan langkah kerja proyek harus diinformasikan

kepada siswa secara jelas dan lebih terarah agar siswa dapat menjalani

(36)

53

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Bloom BS, et al. (1956). Taxonomy of Educational Objectives. New York: Handbook 1, Cognitive Domain.

BSNP. (2012). Lembar Penilaian Ujian Praktik Kejuruan. Jakarta: BSNP.

Buck Institute for Education. (1999). Project-Based Learning, dalam http://www.bgsu.edu/organization.etl/proj.html. Diakses 2 Maret 2014.

Ellis, T. J. dan W. Hafner. (2008). Building A Framework to Support Project-Based Collaborative Learning Experiences in An Asynchronous Learning Network (ALN). Interdisciplinary Journal of E-Learning and Learning

Objects. Vol.4. [Online]. Tersedia di:

http://ijklo.org/volume4/IJELLOv4p167-190Eliis454.pdf. Diakses 10 Maret 2014.

Gaer, S. (1998). What is Project Based Learning?.[Online]. Tersedia di: http//members.aol.com. Diakses 10 Maret 2014.

Hake. (1998). Interactive Engagement Methods in Introductory Mechanic Cours. [Online]. Tersedia di: http://www.Physics.indana/edu/IEM_2bfdf. Diakses 2 Maret 2014.

Hamalik. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya

Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara

Santyasa, I W., et al. (2006). Pengembangan Teks Bermuatan Model Perubahan Konseptual Dan Komunitas Belajar Serta Pengaruhnya Terhadap Perolehan Kompetensi Siswa di SMA. Laporan Penelitian RUKK Menristek tahun Kedua. Lembaga Penelitian Universitas Pendidikan Ganesha.

(37)

54

Yatin Dwi Rahayu, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar D an Aktivitas Belajar Siswa D i SMKN 1 Cidaun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, N. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudjana. (2006). Metoda statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman. (2008). Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi

Siswa. [Online]. Tersedia di:

http://pkab.wordpress.com/2008/04/29/model-belajar-dan-pembelajaran-berorientasi-kompetensi-siswa/. Diakses 20 Juni 2014

Sukmadinata, S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Karya

Usman dan Setiawati, L. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wena. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontamporer Suatu Pendekatan Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Gambar

Gambar 2.1 Tahapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ...............................
Tabel 3.1. Kriteria Korelasi
Tabel 3.3. Kriteria Reliabilitas
Tabel 3.5. Kriteria Daya Pembeda
+4

Referensi

Dokumen terkait

17 Menerapkan tata laksana perikanan yang bertang-gungjawab 80 18 Menerapkan penanganan dan penyimpanan hasil tangkap 80 19 Melakukan penangkapan ikan dengan berbagai alat 80 20

Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis pengaruh jumlah tenaga kerja sektor pertanian, luas lahan sektor pertanian, dan ekspor sektor pertanian terhadap produk domestik

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi mempengaruhi keputusan pembelian pada TV berlangganan Transvision di

Persentase kolonisasi ektomikoriza pada akar (Gambar 7) menunjukkan bahwa persen kolonisasi tertinggi terdapat pada tanaman yang diinokulasi dengan inokulum yang telah dipanaskan

[r]

Jika sebuah elektron menghasilkan satu foton pada saat elektron tersebut menumbuk target, panjang gelombang minimum yang dihasilkan oleh tabung tersebut dalam nm adalah ...9.

bisnis sepeda dengan konsep baru, produk sepeda yang memiliki. kesan muda, fungky, dinamis