• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISILENGKUNG DI KELAS IX MTS. AL – JAMIATUL WASHLIYAH TEMBUNG TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISILENGKUNG DI KELAS IX MTS. AL – JAMIATUL WASHLIYAH TEMBUNG TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISILENGKUNG DI KELAS IX MTs. AL –JAMI’ATUL WASHLIYAH

TEMBUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

Oleh:

Siti Maryam Lubis NIM 409311048

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

i

Judul Skiripsi : Penerapan Metode Inkuiri dengan Menggunakan Alat Peraga untuk meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa Pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di Kelas IX MTs. Al - Jami’atul Wasliyah Tembung Tahun Ajaran 2013 / 2014

Nama Mahasiswa : Siti Maryam Lubis

Nim : 409311048

Program Studi : Pendidikan Matematika

Jurusan : Matematika

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Skripsi,

Drs. W. L Sihombing, M.Pd NIP.19610713 198703 1 001

Mengetahui :

FMIPA UNIMED Jurusan Matematika

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D Drs. Syafari, M.Pd

NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19540929 198903 1 001

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan ridha-Nya sehingga penelitian dan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Penerapan Metode Inkuiri Dengan Menggunakan Alat Peraga Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sisi

Lengkung Tahun Ajaran 2013/2014” disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. W. L Sihombing, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan proposal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Zul Amry, M.Si., Bapak Dr. Edy Surya, M.Si, dan Bapak Dr. KMS. M. Amin Fauzi, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya skripsi ini dan kepada Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta jajarannya. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan beserta jajarannya. Terima kasih juga kepada Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry M.Si selaku Ketua

Program Studi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Matematika, Mutia Khairani selaku Pegawai Jurusan

Matematika, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai Jurusan Matematika yang telah banyak membantu kelancaran selama penyusunan skripsi ini.

(4)

v

Wahyudi, S.Pd selaku guru bidang studi Matematika kelas IX MTs. Al – Jami’atul Washliyah Tembung yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.

Teristimewa rasa terima kasih penulis ucapkan kepada Ayahanda Wasiddin Lubis dan Ibunda Tiamrina Pane yang telah mengasuh dan membesarkan penulis serta selalu setia memberikan dukungan, doa, bantuan moril

maupun materil. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada adik – adik saya tercinta yaitu Fahrul Husein Lubis, Anwar Hidayat Lubis dan M. Ramadhan Lubis serta Bujing dan Tulang Ku (Vika Santi Pane, Jenni Surtina Pene dan Surya Darma Pane) yang setia juga memberikan dukungan, semangat dan doanya kepada penulis.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada sahabat seperjuangan saya (Rizka Evalina Rangkuti dan Eflida Yanti Nasution) yang selalu memberikan dukungan dan semangat saat suka dan duka. Buat orang yang memberikan semangat dan motivasi kepada penulis Asri Fahdian serta rekan-rekan seperjuangan kelas Eks A’09.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan matematika.

Medan, April 2014 Penulis,

(5)

iiiiiiii

PENERAPAN METODE INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISILENGKUNG DI KELAS IX MTs. AL –JAMI’ATUL WASHLIYAH

TEMBUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

Siti Maryam Lubis (NIM. 409311048) ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IX MTs Al – Jami’atul Washliyah Tembung pada materi bangun ruang sisi lengkung dengan menggunakan Metode Inkuiri. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX MTs Al – Jami’atul Washliyah yang berjumlah 35 orang dan objek penelitian ini adalah penggunaan metode inkuiri untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi bangu ruang sisi lengkung. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes, observasi, dan wawancara.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX MTs. Al –Jami’atul Washliyah yang berjumlah 35 orang, yang terdiri dari 35 orang siswa perempuan sedangkan objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan metode inkuiri dengan menggunakan alat peraga dan LAS pada materi bangun ruang sisi lengkung.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dari 35 siswa terdapat 31 siswa yang mencapai skor 65% dan 4 orang siswa yang mencapai skor < 65%. Dan dari hasil tes belajar II diperoleh nilai rata-rata siswa 75,64. Berdasarkan kriteria keefektifan pembelajaran yang terpenuhi yakni: 1) Ketuntasan belajar siswa secara klasikal dan individu mencapai 89% yang memperoleh nilai 65 dan siswa lainnya atau 11% memperoleh nilai < 65, maka pembelajaran ini dikatakan tuntas 2) Tingkat penguasaan siswa dari hasil tes belajar II mencapai kriteria sedang, maka pembelajaran ini dikatakan telah tercapai, 3) Hasil observasi pembelajaran berjalan dengan baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan meode inkuiri dengan menggunakan alat peraga dan LAS dalam pembelajaran materi bangun ruang sisi lengkung.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Grafik xii

Daftar Lampiran xiii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 6

1.3 Batasan Masalah 6

1.4 Rumusan Masalah 7

1.5 Tujuan Penelitian 7

1.6 Manfaat Penelitian 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 9

2.1 Kerangka Teoritis 9

2.1.1 Pengertian Belajar 9

2.1.2 Pengertian Aktivitas Belajar 10

2.1.3 Pengertian Hasil Belajar 12

2.1.4 Alat Peraga Pembelajaran Matematika 14

2.1.5 LAS ( Lembar Aktivitas Siswa ) 15

2.1.6 Metode 16

2.1.7 Metode Inkuiri 18

(7)

vii

2.1.8.1 TABUNG 26

2.1.8.1.1 Melukis Jaring – jaring Tabung 26

2.1.8.1.2 Menghitung Luas Selimut dan Volume Tabung 27

2.1.8.2 KERUCUT 28

2.1.8.2.1 Melukis Jaring – jarring Kerucut 28

2.1.8.2.2 Menghitung Luas Selimut dan Volume Kerucut 29

2.1.8.3 BOLA 30

2.1.8.3.1 Luas Permukaan Bola dan Volume Bola 31 2.1.9 Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Lengkung dengan Metode

Inkuiri 31

2.2 Kerangka Konseptual 33

2.3 Hipotesis Tindakan 35

BAB III METODE PENELITIAN 36

3.1 Jenis Penelitian 36

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 36

3.2.1 Lokasi Penelitian 36

3.2.2 Waktu Penelitian 36

3.3 Subjek dan Objek Penelitian 36

3.3.1 Subjek Penelitian 36

3.3.2 Objek Penelitian 36

3.4 Prosedur Penelitian 37

3.5 Instrumen Pengumpulan Data 40

3.5.1 Tes 40

3.5.2 Observasi 41

3.5.3 Wawancara 41

3.6 Teknik Analisis Data 41

3.6.1 Reduksi Data 41

3.6.2 Interpretasi Hasil 42

3.6.2.1. Analisis Hasil Observasi Pembelajaran 42

(8)

viii

3.6.3 Menarik Kesimpulan 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 47

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I 47

4.1.1.1 Tahap Permasalahan I 47

4.1.1.2 Alternatif Pemecahan I ( Rencana Tindakan I ) 49

4.1.1.3 Pelaksanaan Tindakan I 49

4.1.1.4 Observasi Siklus I 51

4.1.1.5 Analisis Data I 52

4.1.1.6 Refleksi I 58

4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II 59

4.1.2.1. Tahap Permasalahan II 59

4.1.2.2. Alternatif Pemecahan Siklus II 59

4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II 59

4.1.2.4 Observasi Siklus II 61

4.1.2.5. Analisis Data II 62

4.1.2.6. Refleksi II 68

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 80

5.1. Kesimpulan 80

5.2 Saran 81

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Nilai Hasil Belajar 4

Tabel 3.1 Kriteria Hasil Observasi Pembalajaran 42

Tabel 3.2 Tingkat Penguasaan Siswa 44

Tabel 4.1 Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Awal 48 Table 4.2 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal 48 Table 4.3 Deskripsi Hasil Observasi Guru Mengelola Pembelajaran

Siklus 1 52

Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 53 Tabel 4.5 Rekaptulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 55 Tabel 4.6 Nilai Minimum, Maksimum, Rata-Rata Siswa Berdasarkan

Nilai Tes Hasil Belajar I Siklus I 56

Table 4.7 Nilai Minimum, Maksimum, Rata-Rata Siswa Berdasarkan

Nilai Tes Hasil Belajar II Siklus I 56

Tabel 4.8 Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pertemuan I Siklus I 56

Table 4.9 Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pertemuan II Siklus I 56 Table 4.10Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pertemuan I

Siklus I 57

Table 4.11Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pertemuan II

Siklus I 57

Tabel 4.12 Deskripsi Hasil Observasi Guru Mengelola Pembelajaran

Siklus II 62

Tabel 4.13 Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 63 Table 4.14 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 65 Tabel 4.15 Nilai Maksimum, Minimum, Dan Rata- Rata Siswa

Berdasarkan Nilai Tes Hasil Belajar I Siklus II 65 Tabel 4.16 Nilai Maksimum, Minimum, Dan Rata- Rata Siswa

(10)

xi

Tabel 4.17 Tingkat Penguasaan Siswa I Pada Siklus II 66 Tabel 4.18 Tingkat Penguasaan Siswa II Pada Siklus II 66 Table 4.19 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar I Siklus II 67 Table 4.20 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar II Siklus II 67 Tabel 4.21 Rekapitulasi Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Pada

Siklus I dan Siklus II 69

(11)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses Inkuiri 21

Gambar 2.2 Jaring – jaring Tabung 26

Gambar 2.3 Tabung 26

Gambar 2.4 Jaring – jaring Kerucut 28

Gambar 2.5 Kerucut 29

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang sangat penting diajarkan kepada siswa. Matematika juga merupakan sarana berpikir ilmiah yang sangat diperlukan oleh siswa untuk mengembangkan kemampuan logisnya. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), matematika memegang peranan penting karena dalam pembelajaran matematika dituntut untuk berpikir kritis dan teliti untuk mengelola informasi, memecahkan suatu persoalan/permasalahan sehingga berguna baik dalam kehidupan sehari-hari serta sebagai bahasa atau sebagai pengembangan sains dan teknologi.

Seperti yang dikemukakan oleh Cornelius (Abdurrahman,2009:253) bahwa:

“Matematika merupakan sarana berfikir yang jelas dan logis, sarana untuk memecahkan masalah sehari-hari, sarana mengenal pola hubungan dan generalisasi pengalaman, sarana untuk mengembangkan kreativitas, serta sarana untuk menghasilkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.”

Matematika memiliki struktur keterkaitan yang kuat dan jelas satu sama

lain serta pola pikir yang bersifat deduktif dan konsisten. Selain itu, matematika merupakan alat bantu yang dapat memperjelas dan menyederhanakan suatu keadaan atau situasi yang sifatnya abstrak menjadi konkrit melalui bahasa dan ide matematika serta generalisasi, untuk memudahkan pemecahan masalah. Matematika disadari sangat penting peranannya. Karena matematika merupakan salah satu pelajaran dasar dan sarana berfikir ilmiah yang sangat diperlukan oleh siswa untuk mengembangkan kemampuan logisnya.

Sejalan dengan hal itu, Concroft (dalam Abdurrahman, 2009:253) mengemukakan alasannya perlu belajar matematika, yaitu:

Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena: (1) selalu digunakan dalam segala kehidupan (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika

(13)

2

yang sesuai, (3) memerlukan sasaran komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas, (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran ruangan, dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah.

Demikian Syaban membenarkan pentingnya matematika melalui pendapatnya,

“Sumber daya manusia yang memiliki pemikiran seperti yang telah disebutkan, lebih mungkin dihasilkan dari lembaga pendidikan sekolah. Salah satu mata pelajaran yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah mata pelajaran matematika. Hal ini tercermin pada fungsi mata pelajaran matematika pada kurilulum mata pelajaran matematika tahun 2006 yaitu, matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari – hari melalui materi pengukuran, geometri, aljabar, peluang, statistika, kalkulus, dan trigonometri. Selain itu matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika, diagram, grafik, atau table”.

(http://madfirdaus.wordpress.com/2013/11/20/menumbuhkembangkan- daya-dan-disposisi-matematis-siswa-smp-melalui-model-pembelajaran-investigasi/)

Matematika juga pelajaran yang sering dipakai dalam kehidupan sehari – hari, seperti yang dikatakan oleh Kusumah,

“Matematika adalah pelajaran penting yang harus dikuasai oleh para peserta didik disekolah. Pelajaran matematika ini penting dikuasai karena setiap hari manusia berhubungan dengan matematika”.

(http://wijayalabs.wordpress.com/2013/11/20/benarkah-matematika-itu-sulit/)

“Pandangan ini terbukti dari pernyataan laporan hasil studi programme for internasional student assessment (PISA) 2012 menunjukkan system pendidikan Indonesia masih sangat jeblok. Dari 65 negara anggota PISA, pendidikan Indonesia berada dibawah peringgkat 64. Untuk literasi matematika, pelajar Indonesia berada diperingkat 64 dengan skor 375.” (http://nces.ed.gov/surveys/pisa/pisa2012/indekx.asp).

(14)

3

ilmiah lain bahkan dalam kehidupan sehari – hari. Pentingnya matematika seharusnya mendapat respon yang baik bagi siswa. Faktanya, ada bahkan siswa tidak begitu menyukai matematika. Hal ini dapat dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dikelas belum sesuai. Sehingga mempengaruhi aktivitas belajar siswa dikelas. Metode pembelajaran yang digunakan justru mengakibatkan anak – anak lemah dlam menghitung. Hal ini merupakan kasus dasar yang mengakibatkanbenci siswa.

Tanggapan siswa akan matematika sangat mempengaruhi keinginannya untuk belajar. Hal ini tampak dari aktivitas belajar yang dilakukan siswa dikelas seperti bertanya, mengajukan pendapat, berdiskusi bahkan mengerjakan tugas sangat rendah. Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Sukamti (2009:3),

“Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa siswa banyak yang menganggap metematika merupakan pelajaran yang sulit. Matematika seperti sesuatu kalau bisa dihindari. Hal ini menyebabkan rendahnya aktivitas belajar dan prestasi belajar yang ditunjukkan oleh siswa”.

Untuk lebih menegaskan hal tersebut peneliti melakukan wawancara dengan guru bidang studi matematika ( Bapak Wahyudi ) diperoleh bahwa siswa hanya cendrung sebagai pendengar saja, mereka akan mengerjakan jika guru menyuruhnya. Mereka sangat jarangbertanya, menguji, mengajukan pendapat, bahkan berdiskusi dengan teman ataupun guru.

Dari wawancara tersebut , juga diperoleh bahwa pada materi bangun ruang sisi lengkung umumya hanya 30% siswa yang tuntas dengan Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) sebesar 70. Hal ini menunjukkan bahwa hasil dan aktivitas siswa masih jauh dari harapan.

(15)

4

“Aktivitas siswa selama pembelajaran merupakan slah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau prilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan – kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada pembelajaran seperti bertanya, mengejukan pendapat, mengerjakan tugas – tugas, dapat menjawab pertanyaan dari guru dan bisa bekerja sama denga siswa lain, serta bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.”

(http://matematikamobile.uni.cc/aktivitas-belajar-matematika).

Rendahnya hasil belajar matematika yang peling mendominasi adalah guru matematika itu sendiri, antara lain adalah guru matematika itu sendiri, antara lain adalah metode pelajaran yang digunakan disekolah belum sesuai dengan yang diharapkan.

Tabel 1.1 : Nilai rata – rata hasil belajar matematika pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung.

Tahun Pelajaran Nilai Persentase

2010/2011 < 70

7,00 – 7,90 8,00 – 8,90 9,00 – 10,0

27,8% 50% 22,2% -

2011/2012 < 70

7,00 – 7,90 8,00 – 8,90 9,00 – 10,0

14,3% 65,7% 20% -

http://jurnal.PTK.uns.ac.id

Hal ini karena kelas didominasi oleh guru sedangkan siswa hanya mendengar, mencatat, mengerjakan ke depan ( hanya yang pinta ), dan

(16)

5

Dalam hal ini diperlukan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga, agar siswa dapat bekerja setelah memiliki alat peraga diperlukan juga petunjuk penggunaan alat peraga tersebut. Banyak manfaat yang diperoleh dari penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika.

Ruseffendi (dalam Mulyadi, 2008:8) mengemukakan bahwa :

“ Ada beberapa manfaat dari penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika, diantaranya :

1.Dengan adanya alat peraga, anak – anak akan lebih mengikuti pelajaran matematika dengan gembira, sehingga minatnya dalam mempelajari matematika semakin besar.

2.Dengan disajikannya konsep abstrak matematika dalam bentuk konkrit, maka siswa pada tingkat – tingkat yang lebih rendah akan lebih mudah memahami dan mengerti.

3.Alat peraga dapat membantu daya tarik ruang, karena tidak membayangkan bentuk – bentuk geometri terutama bentuk geometri ruang sehingga dengan melalui gambar dan benda – benda nyatanya akan terbantu daya tiliknya sehingga lebih berhasil dalam belajarnya. Salah satu manfaat penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika yang dikemukaan Ruseffendi diatas adalah bahwa : “Dengan alat peraga, anak – anak akan lebih mengikuti pelajaran matematika dengan gembira, sehingga dengan minatnya dalam mempelajari matematika semakin besar. Anak akan bersifat pasif terhadap matematika”.

Dari kenyataan diatas diperlikan suatu kemampuan guru untuk

menentukan metode pembelajaran yang dapat membuat aktivitas belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan. Sebagaimana yang dikemukaan oleh Gulo (2008) bahwa:

“Berbagai streteri pembelajaran kreatif terbukti berhasil meningkatkan aktifitas para siswa. Strategi – strategi tersebut sebaiknya diterapkan sebagai aktifitas yang terintegrasi”.

(17)

6

belajar mengajar yang dilakukan menekankan keterlibatan siswa akibatnya aktivitas siswa terlihat. Hal ini dikemukakan oleh Gulo (2008:84) bahwa:

“Metode inkuiri berarti seluruh rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, logis, dan analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan percaya diri”.

Diharapkan dengan metode ini, siswa secara aktif terlibat didalam menemukan suatu prinsip dasar matematika, sehingga siswa akan memahami konsep dengan baik, ingat lebih lama dan membuat siswa dapat berfikir secara abstrak. Disamping itu metode inkuiri juga dapat melatih keberanian siswa untuk mengemukakan pendapatnya tentang konsep yang telah ia temukan.

Berdasarkan uraian diatas, dalam hal ini penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Penerapan Metode Inkuiri dengan Menggunakan Alat Peraga untuk meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa Pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di Kelas IX MTs. Al – Jami’atul Wasliyah Jalan Besar Tembung T.A 2013 / 2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar matematika siswa masih rendah. 2. Aktivitas belajar siswa masih kurang.

3. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran yang kurang optimal. 4. Penerapan metode pembelajaran yang kurang efektif.

1.3. Batasan Masalah

(18)

7

alat peraga di kelas IX MTs. Al – Jami’atul Wasliyah Jalan Besar Tembung T.A 2013 / 2014”..

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu:

1. Apakah penerapan metode inkuiri dengan menggunakan Alat Peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di kelas IX MTs. Al – Jami’atul Wasliyah Jalan Besar Tembung T.A 2013 / 2014?

2. Apakah penerapan metode inkuiri dengan menggunakan Alat Peraga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di kelas IX MTs. Al – Jami’atul Wasliyah Jalan Besar Tembung T.A 2013 / 2014?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penerapan metode inkuiri dengan menggunakan Alat Peraga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di kelas IX MTs. Al –Jami’atul Washliya T.A 2013/2014. 2. Untuk mengetahui penerapan metode inkuiri dengan menggunakan Alat

Peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di kelas IX MTs. Al –Jami’atul Washliya T.A 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian

Dengan diadakan penelitian diharapkan akan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

(19)

8

2. Bagi siswa: Sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam matematika melalui penerapan metode inkuiri.

3. Pihak Sekolah: Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran dan membantu pihak sekolah menjalin komunikasi yang positif dengan siswa.

4. Bagi peneliti: Sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan pegangan bagi peneliti dalam menjalankan tugas pengajaran sebagai calon tenaga pengajar di masa akan datang.

(20)

80

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Aktivitas siswa mengalami peningkatan selama melakukan pembelajaran melalui penerapan metode inkuiri dengan menggunakan alat peraga dan LAS. Hal ini dapat dilihat dari analisis data. Setelah pemberian tindakan dengan penerapan metode inkuiri berbantuan alat peraga dan LAS, aktivitas siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata presentase siswa 65,64% pada siklus I. Kemudian setelah diberikan tindakan II pada siklus II, rata – rata presentase aktivitas siswa menjadi mencapai 76,18%, ini berarti presentase aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 10,54%. 2. Terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Dimana pada

siklus I banyak siswa yang belum tuntas belajar ada 6 siswa (17,14%) dan siswa yang telah tuntas ada 29 siswa (82,86%). Sedangkan pada siklus II, Banyaknya siswa yang tuntas belajar adalah 31 siswa dari 35 siswa dengan persentase 88,57%. Oleh karena itu berdasarkan kriteria ketuntasan belajar

klasikal dapat disimpulkan kelas tersebut telah tuntas.

3. Berdasarkan hasil penelitian maka metode inkuiri efektif digunakan pada

pembelajaran bangun ruang sisi lengkung dan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

(21)

81

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran yaitu:

1. Kepada guru matematika untuk dapat mempertimbangkan metode inkuiri dalam pembelajaran matematika pada materi bangun ruang sisi lengkung karena metode inkuiri dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

2. Kepada guru matematika disarankan agar membuat Alat Peraga dan Lembar Aktivitas Siswa (LAS) yang bertujuan untuk melatih dan membantu siswa dalam menyelesaikan soal – soal matematika.

3. Agar siswa tertarik dan termotivasi dalam belajar, hendaknya guru selalu melibatkan siswa secara aktif dan membuat suasana yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar sehingga siswa tidak beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran sulit.

(22)

82

DAFTAR PUSTAKA

Abbas (2013) http : //www.depdiknas. go . id (diakses 13 Maret 2013)

Abdurrahman, Muyono., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta

Ahmad, Suedi (2013), Media Pembelajaran Alat Peraga dan Alat Bantu Belajar. http://suediguru.blogspot.com/2013/06/media-pembelajaran-alat-peraga-dan-alat.(diakses tanggal 3 september 2013).

Arikunto, S., (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Akasara: Jakarta.

Budhi, Wono S.,(2007), Matematika untuk SMP Kelas IX Semester 1, Erlangga, Jakarta

Dimayati & Mudjiono, (2002). Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, (2006). Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman Skripsi dan Proposal Penelitian, FMIPA Unimed, Medan.

Faiq, Muhammad (2014)

http://pendekatan-scientific-dalam-implementasi-kurikulum-2013.html. (diakses tanggal 19 maret 2014).

Firdaus, mad (2013),http://menumbuhkembangkan-daya-dan-disposisi-matematis-siswa-smp-melalui-model-pembelajaran-investigasi/. ( diakses tanggal 20 november 2013).

Gulo, W.,(2008), Strategi Belajar Mengajar. Grasindo, Jakarta

Hamalik, Oemar., (2010), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

(23)

83

Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan

Kumpulan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional,.(2006) nomor 22, 23, 24,Jakarta

Rohani, Ahmad ( 1997 ). Media Intruksional Edukatif. Jakarta : PT. Rineka Cipta Ruseffendi, E.T, (1993), pendidikan Matematika , Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Proyek Pengembangan Mutu Guru, Jakarta

Sagala, Syaiful., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung

Sanjaya, Wina., (2008), Strategi Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Slameto, (2010), Belajar & Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

Sudjana, Nana, 2010., Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar, PT Remaja Rosda Karya, Jakarta

Sunarno, Widya (2013),. http://jurnal.pasca.uns.ac.id ( diakses 20 november 2013)

Sutrisno, 2012., Pilihan Terbaik Matematika SMP, PT Trans Media, Jakarta Selatan.

Wijaya, (2013) http:// benarkah-matematika-itu-sulit/.(Diakses tanggal 20 november 2013).

Gambar

Tabel 4.17 Tingkat Penguasaan Siswa I Pada Siklus II
Gambar 2.1 Proses Inkuiri
Tabel 1.1 : Nilai rata – rata hasil belajar matematika pada Materi Bangun

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan studi pendahuluan terhadap peserta didik di SMPN 34 Pekanbaru, terdapat fenomena – fenomena yang sering terjadi antara lain:peserta didik

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dan kepercayaan diri dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3

Tingkatan organisasi kehidupan dimulai dari molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, ekosistem, hingga ke tingkatan bioma (Campbell, et

dalam penelitian ini, diantaranya adalah mengetahui besar alih fungsi lahan pertanian sawah dan faktor yang mempengaruhinya, mengetahui keterse- diaan pangan, dan mengetahui

Walaupun kenyataan yang tidak dapat dipungkiri adalah pada mulanya para pedagang Quraish merupakan pedagang eceran, tetapi dalam perkembangan selanjutnya

Pelaksanaan kegiatan ini berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day) di Idjen Kota Malang, terutama yang berhubungan

Suryawan (2006) mengemukakan bahwa sebuah minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta ketersediaan untuk bekerja keras atau berkemauan untuk mampu berdiri

Inovasi ini adalah diilhamkan oleh Unit Teknikal dan Pekerja Awam Saliran Bandar JPS Daerah Kuantan yang mana unit ini selalu menghadapi masalah untuk memotong rumput dan