• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA PADA MATAKULIAH ILMU PENGETAHUAN LINGKUNGAN DI UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA PADA MATAKULIAH ILMU PENGETAHUAN LINGKUNGAN DI UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA PADA

MATAKULIAH ILMU PENGETAHUAN LINGKUNGAN DI UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

AL KHUDRI SEMBIRING NIM: 8136173001

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Al Khudri Sembiring, Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains Mahasiswa pada Matakuliah Ilmu Pengetahuan Lingkungan di Universitas Lancang Kuning Pekanbaru 2015.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pengaruh model Project Based Learning menggunakan Mind map, model Project Based Learning menggunakan Concept map, dan pembelajaran konvensional terhadap penguasaan konsep pada mahasiswa program studi pendidikan Biologi FKIP Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, (2) Pengaruh model Project Based Learning menggunakan Mind map, model Project Based Learning menggunakan Concept map, dan pembelajaran konvensional terhadap keterampilan proses sains mahasiswa program studi pendidikan Biologi FKIP Universitas Lancang Kuning Pekanbaru. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen bentuk pretest dan posttest control group desing yang melibatkan Mahasiswa pendidikan biologi semester II Tahun Akademik 2014/2015 yang terdiri dari tiga kelas yaitu kelas B sebagai kelas eksperimen 1 berjumlah (20), kelas A kelas eksperimen 2 berjumlah (23), dan kelas C sebagai kelas kontrol berjumlah (20). Instrument penelitian ini terdiri dari tes yang sudah distandarisasi. Teknik analisis data digunakan software SPSS versi 18 dan hipotesis di uji menggunakan teknik Analisis Kovariat (Anakova) dengan uji lanjut Least Signifikan Difference (LSD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap penguasaan konsep mahasiswa (P = 0.000). Tidak terdapat perbedaan antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan Project Based Learning menggunakan Mind map dengan yang diberikan dengan model Project Based Learning menggunakan Concept map (P = 0.521) tetapi keduanya berbeda signifikan dengan pembelajaran konvensional (P = 0.000). (2) Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap keterampilan proses sains mahasiswa (P = 0.000). Tidak terdapat perbedaan antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan Project Based Learning menggunakan Mind map dengan yang diberikan dengan model Project Based Learning menggunakan Concept map (P = 0.760) tetapi keduanya berbeda signifikan dengan pembelajaran konvensional (P = 0.000). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model Project Based Learning menggunakan Mind map dan model Project Based Learning menggunakan Concept map lebih baik dari pembelajaran konvensional.

(5)

ii ABSTRACT

Al KhudriSembiring,The Effect of Learning Model on Under-graduate Students’ Concept Mastery and Science Process Skill, at Environmental Science Course at Universitas Lancang Kuning Pekanbaru 2015.

The aim of this study is to understand (1) the effect of Project based learning using Mind-map, Project based learning using concept Mind-map, and conventional learning on undergraduate student concept mastery at Biology study program FKIP Universitas Lancang Kuning Pekanbaru; (2) the effect of Project based learning using Mind-map, Project based learning using concept map, and conventional learning on undergraduate student process science skill at Biology study program FKIP Universitas Lancang Kuning Pekanbaru. This quasy – experiment was conducted in form of pretest dan posttest control group desing, which involve second semester undergraduate students Academic year 2014/2015, consisted of Class B as experimental class (20 students), Class A, second class experiment (23 students), and Class C as control class (20 students). The research instruments used in this study was a standardized test. The data were analyzed using SPSS v.18 software and the ANCOVA was used for hypotheses testing, followed by Least Signifikan Difference (LSD) test. The results showed that: (1) Learning model had significantly affecting undergraduate students’ concept mastery (P = 0.000). There were no significant difference between those who were taught with project based learning using mind-map and those who were introduced with project based learning using concept map (P = 0.521) but the two models were significantly differ with conventional learning (P = 0.000). (2) Learning model had significantly affecting undergraduate students’ science process skills (P = 0.000). There were no significant difference between those who were taught with project based learning using mind-map and those who were introduced with project based learning using concept map (P = 0.760) but the two models were significantly differ with conventional learning (P = 0.000). It can be concluded that project based learning using mind map and project based learning using concept map is better than conventional learning

(6)
(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat yang telah diberikan kepada peneliti hinga dapat merampungkan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains Mahasiswa pada Matakuliah Ilmu Pengetahuan Lingkungan di Universitas Lancang Kuning Pekanbaru” ini sesuai dengan yang diharapkan, shawalat serta salam ke Nabi Muhammad SAW yang menerangi jalan kita menuju nur islam dan iman.

Dalam pelaksanaan pengumpulan bahan-bahan pustaka maupun dalam data-data di lapangan yang telah diperoleh, penulis menghadapi berbagai kendala, namun dengan kesabaran dan motivasi untuk menyelesaikannya, serta do’a kepada Allah SWT, alhamdulilah tesis ini dapat penulis selesaikan.

Keberhasilan penulis dalam penyelesaian tesis ini, tidak terlepas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati dan rasa tulus, penulis mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd. selaku Pembimbing Tesis I dan Ibu Fauziyah Harahap, M.Si. selaku Pembimbing Tesis II yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan motivasi mulai dari penyusunan proposal hingga penulisan tesis ini. Kepada Bapak Syarifuddin, M.Sc.,Ph.D., Bapak Prof. Dr. rer. nat Binari Manurung, M.Si dan Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si selaku narasumber yang memberikan masukan atau sumbangan pemikiran sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis dan lebih menyempurnakan hasil tesis ini. Ucapan terima kasih juga turut penulis sampaikan kepada Ibu Mariana, M.Pd dan Ibu Jumiati, M.Pd yang juga mempunyai andil yang tidak terharga sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Selain itu, ucapan terimakasih dan penghargaan juga penulis sampaikan kepada:

1. Direktur Pascasarjana Unimed yang telah memberikan kemudahan pelayanan adminitrasi dalam penyusunan tesis

(8)

iv

3. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Prodi Pendidikan Biologi yang telah membekali penulis dengan berbagai disiplin ilmu, pengalaman dan kematangan berpikir.

4. Bapak Prof. Dr. Syafrani, M.Si selaku Rektor Universitas Lancang Kuning Pekan baru dan Bapak Dr. Adolf Bastian, M.Pd selaku Dekan FKIP

5. Mahasiswa/i Prodi Biologi FKIP Universitas Lancang Kuning angkatan 2014 6. Teman-teman seperjuangan Dik-Bio Pascasrjana angkatan 2013 terkhususnya

kelas (A) Amrullah, Dewi, Dina, Dian, Erlia, Elena, Maiderawati, Mahfuzah, Jhonas, Novi, Siska, Sukma yang senantiasa bersama-sama dalam perkuliahan.

Dalam kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Ibunda tercinta yang senantiasa memberikan motivasi dan doanya serta seluruh keluarga Kancan Hariyanto, Verawati, Awaliddin, Jumlika, Ghina Naila, Gibran Nabil atas bantuan moril dan materil sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan.

Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuannya, penulis menyerahkan semuanya kepada Allah SWT, semoga mendapat ganjaran yang setimpal di sisi-Nya. Amin. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan. Akhir kata, semoga tesis ini dapat bermanfaat terutama bagi penulis dan pembaca yang membutuhkannya.

Medan, 12 Juni 2015 Penulis,

(9)

v

2.1.1.Belajar dan Pembelajaran ... 11

2.1.2. Project Based Learning ... 15

2.1.3. Mind Map………….... ... 23

2.1.4. Concept map…….. ... 26

2.1.5. Keterampilan Proses Sains... 29

2.1.6 Penguasaan Konsep ... 34

2.2. Penelitian Relevan... 38

2.3. Kerangka Berpikir ... 40

(10)

vi

3.5. Definisi Operasional... 46

3.6. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 47

3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.8. Teknik Analisis Data Hasil Penelitian ... 67

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 70

4.1.1. PenguasaanKonsep ... 71

4.1.2. Hasil Uji Normalitas Data Penguasaan Konsep ... 73

4.1.3. Hasil Uji Homogenitas Data Penguasaan Konsep ... 73

4.1.4. Pengujian Hipotesis ... 74

4.1.5. Keteraampilan Proses Sains ... 76

4.1.6. Normalitas Data Keterampilan Proses Sains ... 78

4.1.7. Homogenitas Data Keterampilan Proses Sains ... 78

4.1.8. Pengujian Hipotesis ... 79

4.2. Pembahasan ... 81

4.2.1. Penguasaan Konsep ... 82

4.2.2. Keterampilan Proses Sains... 89

4.3. Keterbatasan Penelitian ... 95

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 97

5.2. Implikasi ... 97

5.3. Saran ... 98

(11)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Indikator dan Sub Indikator Keterampilan Proses Sains ... 33

Tabel 2.2. Taksonomi Bloom Revisi ... 37

Tabel 3.1. Desain Penelitian ... 46

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar ... 55

Tabel 3.3. Kisi-kisi Tes KPS ... 57

Tabel 3.4. Kategori Validitas Butir Soal ... 58

Tabel 3.5. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Butir Soal Penguasaan ... 59

Tabel 3.6. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Keterampilan Proses Sains... 59

Tabel 3.7. Kategori Reliabilitas Butir Soal ... 61

Tabel 3.8. Kategori Tingkat Kesukaran ... 62

Tabel 3.9. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal Penguasaan Konsep . 62 Tabel 3.10. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tingkat Kesukaran KPS ... 63

Tabel 3.11. Kategori Daya Pembeda ... 65

Tabel 3.12. Hasil Uji Daya Pembeda Butir Soal Penguasaan Konsep ... 65

Tabel 3.13. Hasil Uji Daya Pembeda Soal Uraian KPS ... 66

Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Pretest dan Posttest Penguasaan Konsep . 71 Tabel 4.2.Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Penguasaan Konsep 73

Tabel 4.3. Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest Penguasaan Konsep 73 Tabel 4.4. Hasil uji lanjut post hoc Least Signifikan Difference (LSD) ... 75

Tabel 4.5. Statistik Deskriptif Pretest dan Posttest Keterampilan Proses 76

Tabel. 4.6. Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest KPS ... 78

Tabel 4.7. Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest KPS ... 79

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Alur Prosedur Penelitian ... 53 Gambar 4.1.Rerata nilai pretest dan posttest penguasaan konsep pada

Pembelajaran PjBL Mind map, Pembelajaran PjBL Concept map dan Pembelajaran Konvensional ... 72 Gambar 4.2. Pengaruh model pembelajaran terhadap penguasaan

konsep pada mahasiswa FKIP di Universitas Lancang

Kuning Pekanbaru (F = 9,323; P = 0,000). Huruf yang berbeda diatas diagram berarti berbeda secara signifikan (Uji LSD) (PjBL Mind map, PjBL Concept map, dan KONV:

pembelajaran konvensional). ... 74 Gambar 4.3. Perbandingan rerata nilai pretest dan posttest keterampilan

proses sains (KPS) pada masing-masing kelas sampel yang menggunakan pembelajaran yang berbeda. ... 77 Gambar 4.4. Pengaruh model pembelajaran terhadap Keterampilan Proses

Sains pada mahasiswa FKIP di Universitas Lancang Kuning Pekanbaru (F = 8,726; P = 0,000). Huruf yang berbeda diatas diagram berarti berbeda secara signifikan (Uji LSD) (PjBL Mind map, PjBL Concept map, dan KONV:

(13)
(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.Satuan Acara Perkuliahan PjBL Mind Map ... 105

Lampiran 2. Satuan Acara Perkuliahan PjBL Concept Map ... 110

Lampiran 3. Satuan Acara Perkuliahan Konvensional ... 115

Lampiran 4. Tes Hasil Belajar Penguasaan Konsep ... 119

Lampiran 5. Tes Uraian KPS ... 124

Lampiran 6 a. Uji Normalitas Data Pretest Penguasaan Konsep ... 126

Lampiran 6 b. Uji Normalitas Data Posttest Penguasaan Konsep ... 127

Lampiran 7 a. Uji Homogenitas Data Pretest Penguasaan Konsep... 128

Lampiran 7 b. Uji Homogenitas Data Posttest Penguasaan Konsep ... 129

Lampiran 8. Hasil Uji Anova Penguasaan Konsep ... 130

Lampiran 9 a. Uji Normalitas Data Pretest KPS ... 132

Lampiran 9 b. Uji Normalitas Data Posttest KPS ... 133

Lampiran 13 a. Uji Homogenitas Data Pretest KPS ... 134

Lampiran 13 b. Uji Homogenitas Data Posttest KPS ... 135

Lampiran 11. Hasil Uji Anova KPS ... 136

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Lingkungan sebagai salah satu sains merupakan sebuah

proses dan produk. Proses yang dimaksud disini adalah proses melalui kerja ilmiah,

yaitu krisis terhadap masalah, sehingga peserta didik (mahasiswa) mampu merasakan

adanya masalah, mengembangkan hipotesis atau pertanyaan-pertanyaan, merancang

percobaan atau pengamatan untuk menjawab pertanyaan dan menarik kesimpulan.

Menurut Hamdiyati & Kusnadi (2006), bahwa proses melalui kerja ilmiah dapat

dikembangkan oleh guru, antara lain melalui pendekatan keterampilan proses sains.

Penerapan metode atau model pembelajaran yang kurang memperhatikan

karakteristik materi dan peserta didik diduga sebagai penyebab utama prestasi

belajar siswa yang rendah, terutama pada materi pencemaran lingkungan.

Karakteristik materi pencemaran lingkungan adalah adanya keterkaitan antara

kegiatan manusia dengan masalah perusakan atau pencemaran lingkungan dan

upaya pelestarian lingkungan. Program studi pendidikan Biologi FKIP Universitas

Lancang Kuning masih sering menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan

materi pencemaran lingkungan hal ini tidak sesuai dengan karakteristik materi

karena materi pencemaran lingkungan memiliki sifat yang konkret dan dapat

diamati secara langsung.

Dalam melaksanakan proses belajar mengajar di bangku kuliah diperlukan

suatu keterampilan khusus, agar indikator maupun tujuan pembelajaran dapat tercapai

(16)

2

seperti yang diharapkan. Yerigan (2008) mengatakan bahwa pembelajaran yang

peserta didiknya aktif akan dapat meningkatkan interaksi antar siswa dan taraf

berpikir tingkat tinggi mahasiswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

pembelajaran Biologi adalah pembelajaran yang menghendaki dan membawa peserta

didik (mahasiswa) menjadi aktif dan kreatif dalam menemukan berbagai fakta ilmiah.

Fakta ilmiah maupun konsep yang ditemukan sendiri oleh mahasiswa akan lebih

bertahan lama dalam memorinya dibandingkan dengan materi yang disuguhkan oleh

pengajarnya.

Ilmu Pengetahuan Lingkungan merupakan pelajaran yang menyenangkan,

karena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi apa yang diharapkan

berlainan dengan kenyataan. Pada pembelajaran pencemaran lingkungan materi

pencemaran tanah, air dan udara mahasiswa kurang memahami hubungan antara

konsep yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari yang berakibat penguasaan

konsep dan keterampilan proses sains mahasiswa masih rendah. Hal ini terjadi karena

penggunaan pendekatan pembelajaran yang kurang tepat oleh dosen dalam mengajar

dikelas. Dosen lebih banyak menanamkan konsep-konsep materi pelajaran melalui

transfer informasi dan pemberian contoh-contoh yang bersifat hafalan kepada

mahasiswa sehingga tidak membentuk konsepsi yang benar. Pembelajaran seperti ini

akan menciptakan suasana kelas yang monoton, statis, dan membosankan.

Hasil observasi awal melalui wawancara dan pengamatan langsung di FKIP

Universitas Lancang Kuning Pekanabaru diketahui bahwa dosen-dosen tersebut

(17)

3

latihan dalam proses pembelajaran biologi. Kegiatan mahasiswa hanya mendengar

dan mencatat penjelasan dosen. Selama proses pembelajaran berlangsung, dosen

sudah mengaitkan konsep-konsep yang dipelajari dengan permasalahan-permasalahan

yang ada di lingkungan, akan tetapi solusi terhadap permasalahan tersebut belum

tampak jelas. Hal demikian mengakibatkan mahasiswa kurang mengembangkan

keterampilan yang diperolehnya untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di

lingkungan.

Salah satu pendekatan pembelajaran yang mengarahkan terciptanya suasana

kegiatan yang dapat mengembangkan keterampilan proses sains dan selanjutnya juga

mampu meningkatkan penguasaan konsep (kognitif) melalui kegiatan perencanaan

dan pelaksanaan kegiatan lapangan (proyek) adalah pembelajaran Project Based

Learning. Fokus dari pembelajaran Project Based Learning terletak dari

konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti dari sauatu disiplin studi, sehingga memberi

kesempatan peserta didik (mahasiswa) bekerja secara otonom untuk

mengkonstruksikan pengetahuan mereka sendiri. Pembelajaran Project Based

Learning merupakan sebuah pembelajaran inovatif yang menekankan belajar

kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Menurut Mahanal (2009)

pembelajaran Project Based Learning memiliki pedoman langkah: Planing

(perencanaan); Creating (mencipta atau mengimplementasi); Proccesing

(pengolahan). Selanjutnya dikemukakan bahwa Project Based Learning mendukung

(18)

4

pembelajaran Project Based Learning merupakan pembelajaran yang komprehensif

mengikutsertakan peserta didik melakukan investigasi secara kolaboratif.

Pada pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) peserta didik

dapat terbiasa memecahkan persoalan nyata. Setelah itu peserta didik mudah

melakukan penyelidikan dan inquiri. Peserta didik seharusnya mampu

mengkonstruksikan pemahamannya serta terlibat aktif dalam pembelajaran mulai dari

keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat, dan bahan secara

baik dan benar dengan selalu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja,

mengajukan pertanyaan, menggolongkan, dan menafsirkan data, serta

mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan atau tertulis. Jika hal tersebut sudah

benar-benar dapat dijalankan oleh peserta didik, maka tentunya

pengalaman-pengalaman yang sudah didapat oleh peserta didik akan mudah diingat dalam

kehidupannya, dan akan terisimpan dalam memori pikirannya, denga demikian

keterampilan-keterampilan proses sains mahasiswa akan muncul dengan baik.

Berbagai penelitian terdahulu menunjukkan beberapa diantaranya: Titin & Sunarno

(2012), tentang pembelajaran biologi menggunakan Project Based Learning pada

mahasiswa program studi fisika semester 2, menunjukkan hasil belajar mahasiswa

pada aspek kognitif, afektif, dan keterampilan proses. Yalcin, et al (2009), melakukan

penelitian tentang pengaruh model Project Based Learning terhadap sikap fisika,

prestasi siswa dan pengembangan keterampilan proses ilmiah di The Science Teacher

Training Department in Bayburt Education Faculty in Turkey, menunjukkan bahwa

(19)

5

fisika dan keterampilan proses ilmiah siswa. Hal senada juga diungkapkan oleh

Baharruddin

(2009), bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan motivasi

dan berpikir tingkat tinggi serta memperkaya siswa dalam memecahkan masalah.

Penggunaan model Project Based Learning dengan teknik concept map

dan mind map dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan agar siswa mudah

memahami dan mengingat konsep yang telah didapat. Hal ini relevan dengan

Novak & Gowin dalam Puspita et al (2014), bahwa jika siswa menggunakan

concept map pada saat belajar, maka siswa akan lebih mudah untuk

menghubungkan konsep-konsep yang berkaitan. Hal ini didukung oleh pendapat

Buzan (2012) mengungkapkan bahwa jika siswa menggunakan mind map maka

akan mempermudah siswa dalam memahami dan mengingat kembali konsep atau

informasi. Kedua teknik ini akan mempermudah siswa untuk mengingat kembali

materi pelajaran yang sudah dipelajarinya.

Mind map merupakan sebuah diagram yang digunakan untuk

mempresentasikan kata-kata, ide-ide (pikiran), tugas-tugas atau hal-hal lain yang

dihubungkan dari ide pokok otak. Peta pikiran juga digunakan untuk

menggeneralisasikan, memvisualisasikan serta mengklasifikasikan ide-ide dan

sebagai bantuan dalam belajar, berorganisasi, pemecahan masalah, pengambilan

keputusan serta dalam menulis. Buzan (2012) berpendapat bahwa mind mapping

adalah cara mudah menggali informasi dari dalam dan dari luar otak. Dalam hal ini

(20)

6

Concept map merupakan ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan

bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep lain pada kategori yang

sama Martin (dalam Trianto, 2007). Pembuatan peta konsep dilakukan dengan

membuat suatu sajian visual atau suatu diagram tentang bagaimana ide penting atau

suatu topik tertentu dihubungkan satu sama lain. Dalam hal ini perencanaan dan

pelaksanaan proyek dilaporkan dalam bentuk concept map.

Pembelajaran yang menggunakan model PjBL dengan teknik concept map

dan mind map menekankan pada aktivitas siswa dalam memecahkan masalah

untuk menghasilkan solusi. Melalui concept map diharapkan siswa membangun

konsep-konsep tentang pencemaran lingkungan melalui serangkaian kegiatan/proyek,

kemudian siswa membuat kesimpulan dalam bentuk concept map. Pembuatan

concept map ini lebih menekankan pada aktivitas siswa untuk menggali

informasi dari berbagai sumber pembelajaran yang ada. Concept map juga

menekankan agar para pendidik mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki

peserta didik supaya belajar bermakna dapat berlangsung (Ratna, 2011).

Melalui penggunaan Project Based Learning dengan teknik mind map,

diharapkan peserta didik mampu membangun konsep-konsep tentang pencemaran

lingkungan melalui serangkaian perencanaan dan pelaksanaan proyek, kemudian

membuat kesimpulan dalam bentuk mind map. Mind map adalah suatu teknik

grafis yang memungkinkan kita untuk mengeksplorasi seluruh kemampuan otak

untuk keperluan berpikir dalam belajar dan merupakan suatu cara mencatat yang

(21)

7

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan

dalam penelitian ini adalah:

1. Pembelajaran ilmu pengetahuan lingkungan tidak melibatkan mahasiswa secara

aktif dalam menemukan pengetahuan dan investigasi.

2. Pembelajaran ilmu pengetahuan lingkungan lebih banyak menggunakan

konsep-konsep materi sebatas transfer informasi dan pemberian contoh-contoh.

3. Kurangnya penguasaan konsep dan keterampilan proses sains mahasiswa dalam

mata kuliah ilmu pengetahuan lingkungan khususnya pada materi pencemaran

lingkungan.

4. Proses pembelajaran belum menerapkan metode dan pendekatan yang dapat

menstimulasi mahasiswa dalam meningkatkan penguasaan konsep dan

keterampilan proses sains.

1.3. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah merupakan suatu usaha untuk menetapkan ruang lingkup

permasalahan supaya jelas, efektif, dan efisien. Masalah dalam penelitian ini dibatasi

pada:

1. Kelas (sampel) yang diteliti dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu,

kelompok pertama proses pembelajaran dengan Project Based Learning

menggunakan Mind map, kelompok kedua Project Based Learning

(22)

8

2. Materi yang diajarkan adalah pencemaran lingkungan yang terdiri atas empat sub

konsep yaitu: pencemaran air, udara, tanah dan peran vegetasi dalam mengatasi

global warming.

3. Penguasaan konsep yang diukur berdasarkan pada indikator jenjang kognitif

Bloom revisi meliputi: mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis,

mengevalusi dan mencipta (Anderson, 2001).

4. Keterampilan proses sains yang diukur berdasarkan indikator yang dikemukakan

oleh Sukmadinata (2008) mencakup observasi, klasifikasi, menafsirkan,

meramalkan, mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan,

menggunakan alat/bahan, menerapkan konsep, dan berkomunikasi.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah, maka rumusan masalah yang

penulis kaji dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengaruh pembelajaran Project Based Learning menggunakan

Mind map, pembelajaran Project Based Learning menggunakan Concept map, dan

pembelajaran konvensional terhadap penguasaan konsep pencemaran lingkungan

pada mahasiswa program studi pendidikan Biologi FKIP Universitas Lancang

Kuning Pekanbaru?

2. Bagaimanakah pengaruh pembelajaran Project Based Learning menggunakan

Mind map, pembelajaran Project Based Learning menggunakan Concept map, dan

(23)

9

program studi pendidikan Biologi FKIP Universitas Lancang Kuning Pekanbaru

pada konsep pencemaran lingkungan?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh pembelajaran Project Based Learning menggunakan Mind map,

pembelajaran Project Based Learning menggunakan Concept map, dan

pembelajaran konvensional terhadap penguasaan konsep pencemaran lingkungan

pada mahasiswa program studi pendidikan Biologi FKIP Universitas Lancang

Kuning Pekanbaru.

2. Pengaruh pembelajaran Project Based Learning menggunakan Mind map,

pembelajaran Project Based Learning menggunakan Concept map, dan

pembelajaran konvensional terhadap keterampilan proses sains mahasiswa

program studi pendidikan Biologi FKIP Universitas Lancang Kuning Pekanbaru

pada konsep pencemaran lingkungan.

1.6. Manfaat Penelitian

Secara teoritis, hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat digunakan

untuk memperoleh gambaran dan khasanah pengetahuan pembelajaran Project Based

Learning menggunakan Mind map, pembelajaran Project Based Learning

menggunakan Concept map, dan pembelajaran konvensional yang dapat

meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains mahasiswa dan

sebagai rujukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap variabel-variabel

(24)

10

Sedangkan secara praktisi hasil penelitian ini bermanfaat: (1) sebagai

masukan dan informasi bagi proses pembelajaran biologi untuk meningkatkan

kualitas dan hasil belajar biologi mahasiswa; (2) Sebagai sumbangan pemikiran bagi

dosen-dosen, pengelola, pengembang, dan pengambil kebijakan dalam menentukan

(25)

97

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis penelitian, maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Perkuliahan dengan model pembelajaran project based learning menggunakan mind map

dan pembelajaran project based learning menggunakan concept map memberikan

pengaruh terhadap penguasaan konsep mahasiswa dibandingkan mahasiswa yang

mengikuti perkuliahan dengan model pembelajaran konvensional.

2. Perkuliahan dengan model pembelajaran project based learning menggunakan mind map

dan pembelajaran project based learning menggunakan concept map memberikan

pengaruh terhadap keterampilan proses sains mahasiswa dibandingkan mahasiswa yang

mengikuti perkuliahan dengan model pembelajaran konvensional.

5.2. Implikasi

Hasil penelitian ini diharapan dapat memberikan masukan kepada guru/dosen, tenaga

pendidik serta pemangku kebijakan. Implikasi dalam penelitian berdasarkan pembahasan dan

simpulan penelitian adalah model pembelajaran project based learning menggunakan mind

map dan pembelajaran project based learning menggunakan concept map dapat

meningkatkan penguasaan konsep sekaligus keterampilan proses sains mahasiswa biologi.

Proses pembelajaran awal dalam model pembelajaran project based learning

menggunakan mind map dan pembelajaran project based learning menggunakan concept

map para mahasiswa merasa khawatir karena gugup dalam melakukan tugas yang diberikan

namun, setelah satu materi tugas ditemukan mereka merasa senang, semakin termotivasi dan

(26)

98

tertantang dengan tugas-tugas yang diberikan. Hasil pencarian yang mereka lakukan

kemudian didiskusikan dan dipresentasikan dan mendapat bimbingan dosen. Hal ini menjadi

pemicu sekaligus memacu mahasiswa untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.

Proses pembelajaran project based learning menggunakan mind map dan

pembelajaran project based learning menggunakan concept map ini memberikan dampak

yang positif terhadap mahasiswa diantaranya meningkatnya daya kritis, mampu memberikan

solusi, menghargai pendapat orang lain, mandiri, inovatif.

5.3. Saran

Saran-saran dalam penelitian ini berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian di

atas adalah sebagai berikut :

1. Bagi dosen diharapkan agar dapat menggunakan model project based learning

menggunakan mind map dan model project based learning menggunakan concept map

pada saat proses pembelajaran dikelas

2. Bagi dosen agar dapat memberikan kebebasan kepada mahasiswa dalam berkarya serta

membuat laporanya dalam bentuk mind map ataupun concept map, agar tidak monoton

dalam pengumpulan tugas-tugas yang diberikan.

3. Kepada peneliti lain untuk mengkaji pengaruh, faktor, sebab-sebab lain yang

berhubungan dengan model project based learning menggunakan mind map dan model

project based learning menggunakan concept map untuk meningkatkan penguasaan

(27)

99

DAFTAR PUSTAKA

Alquryah, Y., Suciati., Prayitno, B.A. 2014. Pengembangan Modul Biologi berbasis

Reasoning and Problem Solving disertai Concept Mapping Tipe Network Tree

pada Materi Pencemaran Lingkungan untuk Memberdayakan Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan Mengevaluasi. Jurnal Bioedukasi. 7 (2): 27-31.

Ahmad, Y. 2011. Meningkatkan Science Process Skills Mahasiswa Melalui Lesson Study Pada Pembelajaran Sains pada Mahasiswa Biologi. Action Research.

Gorontao: Universitas Negeri Gorontalo.

Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing; A revision of Bloom’s Taxonomy of Education Objectives.

New York: Addison Wesley Lonman Inc.

Arikunto, S. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakteik, Edisi Revisi VI.

Jakarta: RinekaCipta.

Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan , Edisi Revisi, Jakarta: Bumi

Aksara.

Atikasari, S., Wiwi, I., dan Andreas, P.B.P. 2012. Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning dalam Materi Pencemaran Lingkungan Terhadap Kemampuan Analisis, Unnes Journal of Biology Education. 18-25.

Baharuddin, R, W. 2009. Project Based Learning (PjBL) Practice at Politeknik Kota Bharu Malaysia. Journal International Education Studies. 2(4): 140-148

Bas, Gokhan. 2011. Investigating The Effects Of Project-Based Learning on Students Academic Achievement and Attitudes Towards English Lesson. The Online Journal Of New Horizons In Education, 1(4): 1-15.

Buzan, T. 2012. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Capraro, R.M. dan Slough, S.W.(Eds.) 2009. Project-Based Learning: An Integrated, Techology, Engineering, and Mathematics (STEM) Approach.

(28)

100

Chabalengula, V. M, Mumba, F and Mbewe. Simeon. 2012. How Pre-service Teachers’ Understand and Perform Science Process Skills. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education. Carbondale USA: Southern

Illinois University. 8 (3): 167-176.

Dahar, R.W. 2003. Teori-teori Belajar, Jakarta : Erlangga.

Dahar, R.W. 2006. Teori-teori Belajar, Jakarta : Erlangga.

Djamarah dan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Renika Cipta.

Djamarah dan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Renika Cipta.

Edward, C. 2009. Mind Map untuk anak sehat dan cerdas.Yogyakarta: Sakti.

Hamalik, O. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, O. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hamalik, O. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdiyati Y. dan Kusnadi. 2006. Profil Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Melalui Pembelajaran Berbasis Kerja Ilmiah pada Matakuliah Mikrobiologi,

(Online), (http://file.upi.edu/pdf diakses 16 Agustus 2014).

Harahap, M, A, dan Prastowo, P. 2014. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning Dengan Problem

Based Learning Pada Materi Pencemaran Lingkungan. Prosiding. Seminar

Nasional Biologi dan Pembelajarannya. Medan: Universitas Negeri Medan. Haryono. 2006. Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses

Sains. Jurnal Pendidikan Dasar. 7(1): 1-13.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.

Ghalia Indonesia : Jakarta.

(29)

101

Jagantara, I.M.W., Adnyana, P. B & Widiyanti, N.L.P.M. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa SMA. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA. (4): 13.

Ismawati, H. 2007. Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Sains-Fisika Melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Untuk Sub Pokok Bahasan pemantulan

Cahaya Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007. Universitas Negeri Semarang.

Liem, Tik L. 2007. Invitations to Science Inquiry Asyiknya Meneliti Sains. Bandung:

PUDAK Scientific.

Mahanal, S. & Wibowo, A.L. 2009. Penerapan Pembelajaran Lingkungan Hidup Berbasis Proyek untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis, Penguasaan Konsep, dan Sikap Siswa (Studi di SMAN 9 Malang). “Makalah

Disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Lingkungan Hidup dan Interkonferensi BKPSL”. Universitas Negeri Malang. 20 - 21 Juni 2009. Marnita. 2013. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Melalui Pembelajaran

Kontekstual Pada Mahasiswa Semester I Materi Dinamika. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 9(4): 43-52.

Mulyasa, E. 2003. Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2009. Menjadi Guru ProfesionalMenciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung.

Nurohman, S. 2007. Pendekatan Project Based Learning Sebagai Upaya Internalisasi Scientific Method bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika. (Online),

(http://staff.uny.ac.id, 23 Agustus 2014).

Ozgelen, S. 2012. Students Science prosses skills within a cognitive domain framework. Journal of mathematics science and technology education 8(4):

283-292.

Puspita, L., Suciati., dan Maridi. 2014. Pengaruh Model Problem Based Learning Dengan Metode Eksperimen Disertai Teknik Concept Map Dan Mind Map Terhadap Prestasi Belajar Biologi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Aktivitas Belajar Siswa. Jurnal Inkuiri, 3 (1): 85-95.

(30)

102

Ratna, W. 2011. Teori-teori Belajar. Bandung: Gelora Aksara Pratama.

Rais, M. 2010. Project Based Learning: Inovasi Pembelajaran yang Berorientasi Soft skills. Makalah disajikan sebagai Makalah Pendamping dalam Seminar

Nasional Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya tahun 2010. Surabaya: Unesa.

Rezba, R.J., Sprague, C. R., McDonnough, T.J., & Matkins, J.J. 2006. Learning & Assessing ScienceProcess Skills, Fifth Edition. USA: Hunt Publishing.

Ruseffendi, E.T. 2001. Dasar-dasar Penelitian pendidikan dan Bidang Non-Eksata lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.

Rustaman, Y. Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Rustaman, Y. Nuryani.2007. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas

Negeri Malang.

Sagala, S. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Semiawan, C1992. Pendekatan Keterampilan Proses Sains. Jakarta: Gramedia.

Silberman, Melvin L. 2010 Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:

Nusamedia.

Slavin, R.E. 2000. Educational Psychology: Theory and Practice. Sixth Edition.

Boston: Allyn and Bacon.

Suciati, R. 2009. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, S. 2008. Pengembangan Kurikulum dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(31)

103

Sutarto. 2005. Buku Ajar Fisika (BAF) dengan Tugas Analisis Foto Kejadian Fisika (AFKF) Sebagai Alat Bantu Penguasaan Konsep Fisika, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 11 (054): 326-348.

Sutirman. 2013. Media dan Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Graha

Ilmu.

Syah, M. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Syafitri, W. 2010. Analisis Keterampilan Proses Sains Melalui Pendekatan Inkuiri Pada Konsep System Koloid. Skripsi. Jakarta: Universitas Syarif Hidayatullah.

Titin dan Sunarno, W. 2012. Pembelajaran Biologi menggunakan Model Sains Masyarakat Berbasis Proyek untuk Meningkatka Hasil Belajar dan Sikap Peduli Lingkungan, Jurnal Inkuiri UNS, 1(3): 245-257.

The George Lucas Educational Foundation. 2005. Instructional Module Project

Based Learning. (Online),

(http://www.edutopia.org/modules/PBL/whatpbl.php diakses 8 Oktober 2014). Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Terpadu dan Praktek. Jakarta: Prestasi

Pustaka.

Trianto. 2007. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya:

Kencana.

Turgut, H. 2008. Prospective Science Teachers Conceptualizations About Project Based Learning. International Journal of Instruction, 1(1): 61-79.

Turiman, P., Omar, J,. & Osman, R. 2012 Fostering the 21st Century Skills through Scientific Literacy and Science Process Skills. Procedia - Social and Behavioral Sciences Faculty of Education, Malaysia: UKM, (59): 110-116.

Yalcin, A., Turgut, U,. dan Buyukkap, E. 2009. The Effect Of Project based Learning on Science Undergraduates’ Learning Of Electricity, Attitude Towards Phisycs and Scientific Prosess Skills. International Online Journal of Education Science. 1(1): 81-105.

.

(32)

104

Wang, S., Rydeheard, D.E., Wood, M.M., David, S. 2009. On the semantics of continuous quantities in natural. (Online).(http://en.scientificcommons. org/42627550. Diakses tgl 20 April 2015).

Wena, M. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Wibowo, A.L.P. 2013. Peningkatan Sikap Serta Hasil Belajar Peserta Didik SMAN 9 Malang Melalui Metode Project Based Learning (PjBL). Prosiding. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Widayat, A. 2006. Analisis Tingkat Penguasaan Konsep Besaran dan Satuan.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UNNES. Semarang: UNNES.

Windura. 2008. Mind Map: Langkah Demi Langkah. Jakarta: Penerbit PT Elex Media

Komputindo.

Winkel, W.S. 2007. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia.

Gambar

Gambar 3.1. Alur Prosedur Penelitian ...................................................

Referensi

Dokumen terkait

Pada siklus II putaran pertama hasil peningkatan sikap sosial dengan bermain kelompok dari 19 anak yang tuntas dalam pembelajaran adalah 10 anak atau 62% dan yang tidak

Persaingan bisnis dalam Rumah Sakit di sekitar kota medan tengah berkembang sangat pesat.Dan menuntut setiap perusahaan untuk melakukan strategi baik dari segi kualitas layanan

Bilamana suatu tanggul yang sudah ada akan diperlebar atau dinaikkan, atau keduanya atau tanggul ditempatkan pada lereng, permukaan lereng dibuat bertangga seperti ditunjukkan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa variabel Enveronmental Consequence, Brand Preference, Brand Awareness, Core Brand Image, Attitude Advertisement, Brand

Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan atau dapat dikatakan bahwa struktur modal, capital

Pendekatan parodi merupakan konsep iklan yang digunakan untuk menarik perhatian konsumen melalui kontennya. Setiap konten dari iklan televisi dapat dinilai berdasarkan unsur-unsur

dengannya ketika ia masih menjadi pengajar di Departemen Ilmu Politik, Universitas Chicago. Menjelang tahun 1940an, tepatnya tahun 1939, politik dunia kian memanas. Perang Dunia

1) Anekdotal  catatan pengamatan guru terhadap siswa selama kbm untuk mencatat kompetensi yang belum terlihat pada hasil kerja siswa, e.g. kerjasama, praktek 2) Skala