• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA KOLAM ABADI DI KECAMATAN SEI BINGAI KABUPATEN LANGKAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA KOLAM ABADI DI KECAMATAN SEI BINGAI KABUPATEN LANGKAT."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA

KOLAM ABADI DI KECAMATAN SEI BINGAI

KABUPATEN LANGKAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

OSWALD SITANGGANG

NIM. 3113331025

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)

viii

ABSTRAK

OSWALD SITANGGANG. NIM 3113331025. Strategi Pengembangan Objek

Wisata Kolam Abadi Di Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Keadaan Sarana (Transportasi, WC Umum, Tempat Parkir, Tempat Sampah, Warung Makan, Souvenir, Pondok Pengunjung, dan Promosi. (2) Keadaan Prasarana (Jalan, Jaringan Listrik, Air Bersih, Jaringan Komunikasi). (3) Strategi Pengembangan Objek Wisata Kolam Abadi.

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah seluruh kawasan objek wisata kolam abadi. Sumber data dari penelitian ini adalah Pemerintah Daerah khususnya Kantor Kebudayaan dan Kepariwisataan Langkat, Pengelola Objek Wisata, Masyarakat Setempat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan komunikasi langsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

kasih dan rahmatNya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul

Strategi Pengembangan Objek Wisata Kolam Abadi Di Kecamatan Sei Bingai Kabupaten

Langkat. Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar

sarjana pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

karena keterbatasan dan kurangnya pengetahuan penulis untuk itu penulis mengharapkan kritik

dan saran yang sifatnya membangun. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan

ketulusan hati saya ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Dosen di Jurusan Pendidikan

Geografi Universitas Negeri Medan

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan

4. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.

5. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.

6. Bapak Dr. Sugiharto, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing

penulis selama perkuliahan.

7. Ibu Dra. Rosni, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membantu serta

membimbing dalam penulisan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu yang

(5)

9. Bapak Hajat Siagian selaku pegawai di jurusan pendidikan geografi yang telah

memperlancar administrasi

10. Bapak Kepala BAPPEDA Kabupaten Langkat yang sudah membantu dalam menerbitkan

Surat Rekomendasi Izin Penelitian.

11. Bapak Kepala Kantor Kebudayaan Dan Kepariwisataan Kabupaten Langkat yang sudah

memberikan data yang penulis butuhkan.

12. Bapak Sekretaris Camat Sei Bingai yang telah memberikan kemudahan dalam

memperoleh data selama penulis melakukan penelitian.

13. Seluruh Pengelola Objek Wisata Kolam Abadi yang sudah membantu penulis dalam

melakukan penelitian.

14. Teristimewa kepada kedua orangtua saya yang tercinta yakni ayahanda Nelson Sitanggang

dan Ibunda Renta Sirait yang telah bersusah payah dalam mengasuh, memberi semangat

dan dukungan doa, moril dan kasih sayang selama penulis kuliah sampai menyelesaikan

skripsi ini.

15. Kepada adik – adikku (Osnalda Sitanggang, dan Osman Sitanggang) yang telah banyak

memberi dukungan kepada penulis.

16. Seluruh teman – teman Jurusan Pendidikan Geografi Stambuk 2011 kelas A – B Ekstensi

dan Reguler yang telah banyak memberikan dukungan doa dan semangat sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

17. Seluruh teman – teman Konsentrasi Geografi Sosial yang telah banyak memberi semangat

dan dukungan doa.

18. Seluruh teman – teman PPLT UNIMED 2014, Siswa/i, Kepala Sekolah, Guru – guru, staff,

dan pegawai SMA Negeri 2 Kisaran yang telah banyak memberikan dukungan doa dan

(6)

Semoga kebaikan yang mereka berikan mendapat imbalan dari Tuhan. Penulis telah

berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun penulisan. Oleh karena

itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun untuk perbaikan skripsi

ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Maret 2015 Penulis

Oswald Sitanggang

(7)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... ...iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ...vi

DAFTAR ISI ... ...vii

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teoritis ... 7

B. Penelitian yang Relevan ... 35

C. Kerangka Berfikir ... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41

A. Lokasi Penelitian ... 41

B. Populasi Dan Sampel ... 41

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 41

D. Teknik Pengumpulan Data ... 42

E. Teknik Analisa Data ... 43

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 44

A. Keadaan Fisik ... 44

B. Keadaan Non Fisik ... 50

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Hasil Penelitian ... 56

B. Pembahasan ... 74

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 78

A. Kesimpulan ... 78

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA...81

(8)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Luas Wilayah Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2013 ... 47

2. Penggunaan Lahan Kecamatan Sei Bingai Tahun 2013 (Ha) ... 49

3. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Dirinci Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2013 ... 50

4. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2013 ... 52

5. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2013 ... 53

6. Sarana Kesehatan Kecamatan Sei Bingai Tahun 2013 ... 54

7. Sarana Ibadah Kecamatan Sei Bingai Tahun 2013 ... 54

8. Prasarana Transportasi Kecamatan Sei Bingai Tahun 2012 ... 55

9. Penilaian Sarana Objek Wisata Kolam Abadi ... 64

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir ... 40

2. Peta Administrasi Kabupaten Langkat ... 45

3. Peta Administrasi Kecamatan Sei Bingai ... 46

4. Spanduk Pelaruga Objek Wisata Kolam Abadi ... 57

5. Pengunjung Sedang Berenang Di Objek Wisata Kolam Abadi ... 57

6. Objek Wisata Kolam Abadi ... 58

7. WC Umum Yang Sedang Di Bangun ... 60

8. Tempat Parkir Sepeda Motor Di Objek Wisata Kolam Abad... 60

9. Warung Makan Di Objek Wisata Kolam Abadi ... 61

10.Pondok Pengunjung ... 62

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Hal

1. Lembar Observasi Sarana Objek Wisata Kolam Abadi ... 83

2. Lembar Observasi Prasarana Objek Wisata Kolam Abadi ... 85

3. Wawancara Terhadap Pemerintah Daerah (Kantor Kebudayaan Dan

4. Kepariwisataan Kabupaten Langkat) ... 87

5. Pertanyaan Kepada Pengelola Objek Wisata ... 91

6. Pertanyaan Kepada Masyarakat Sekitar Objek Wisata Kolam Abadi

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang Masalah

Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

mengupayakan pengembangan kepariwisataan. Kepariwisataan merupakan

perangkat yang penting dalam pembangunan diantaranya untuk menciptakan

lapangan kerja, meratakan pendapatan masyarakat, memperkenalkan seni

budaya dan keindahan alam, serta memupuk rasa cinta tanah air dan kesatuan

bangsa. Pembangunan pariwisata Indonesia dimaksudkan sebagai salah satu

sumber penghasil devisa Negara.

Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan pariwisata

menjadi sektor andalan yang mampu menggalakkan kegiatan ekonomi, termasuk

kegiatan sektor lain yang terkait, sehingga lapangan kerja, pendapatan

masyarakat, pendapatan daerah, dan pendapatan negara, serta penerimaan devisa

meningkat melalui upaya pengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi

kepariwisataan nasional. (Pendit, 1994)

Pengembangan pariwisata di suatu daerah tujuan wisata harus didasarkan

pada perencanaan, pengembangan, dan arah pengelolaan yang jelas agar semua

potensi yang dimiliki suatu daerah tujuan wisata dapat diberdayakan secara

optimal. pengembangan dalam bidang kepariwisataan tidak hanya didukung oleh

satu pihak melainkan kerjasama dari berbagai pihak, baik kalangan usaha

(12)

2

Dalam pengembangan suatu daerah tujuan wisata ada beberapa hal yang

harus diperhatikan: (1) harus mampu bersaing dengan objek wisata yang ada di

daerah lain. (2) memiliki sarana pendukung yang memiliki ciri khas tersendiri.

(3) harus tetap tidak berubah dan tidak berpindah – pindah kecuali di bidang

pembangunan dan pengembangan (4) harus menarik.

Objek Wisata adalah suatu tempat atau keadaan alam yang memiliki

sumber daya alam yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya

tarik yang diusahakan sebagai tempat yang menarik banyak wisatawan.

Anonymous (online) (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20910

/3/Chapter%20II.pdf) diakses pada 02 Juni 2014 (21:00) WIB

Sumatera Utara dengan ibukotanya berada di Medan, merupakan salah

satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak objek pariwisata salah satu

diantaranya yang sangat terkenal adalah objek wisata Danau Toba. Sumatera

Utara merupakan salah satu provinsi yang ditunjuk sebagai daerah wisata

nasional disebabkan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi berupa

sumber daya alam yang berlimpah. Semua potensi alam yang ada memiliki

peranan yang penting dalam pengembangan kepariwisataan.

Kabupaten Langkat adalah salah satu kabupaten yang terdapat di

Sumatera Utara. Kabupaten Langkat memiliki banyak tempat – tempat wisata

namun masih banyak diantaranya yang belum dikembangkan secara optimal.

Peran masyarakat dan pemerintah daerah masih belum optimal bahkan bisa

dikatakan tidak ada dalam pengembangan sebuah objek wisata. Salah satu

diantaranya terdapat di Kecamatan Sei Bingai yang mempunyai objek wisata

(13)

3

ini bukan sebuah kolam melainkan sebuah sungai, namun masyarakat setempat

menyebutnya sebagai Kolam Abadi. Dinamakan Kolam Abadi dikarenakan air

sungai di Kolam Abadi tidak pernah kering. Selain itu Objek Wisata Kolam

Abadi ini memiliki air yang sangat jernih dan berwarna biru kehijauan. Untuk

menuju ke lokasi objek wisata ini dibutuhkan waktu sekitar ± 3 jam dengan rute

dari Medan (Jl. Gatot Subroto dan Jl. Lintas Medan – Binjai) kemudian menuju

Desa Namu ukur tepatnya di Jl. Namu Ukur Pekan (melewati Kantor Kecamatan

Sei Bingai) dan menuju Desa Rumah Galuh. Setelah itu perjalanan dilanjutkan

dengan tracking atau berjalan melewati hutan dengan waktu tempuh sekitar 20

menit. Objek wisata ini sudah ramai dikunjungi oleh wisatawan dari dalam

negeri maupun luar negeri, namun pengelolaannya masih kurang memadai.

Berdasarkan pengamatan penulis, objek wisata Kolam Abadi ini

memiliki potensi alam yang bisa dikembangkan untuk menarik lebih banyak

wisatawan, dan menambah sumber pendapatan daerah, namun karena kurangnya

perhatian masyarakat setempat dan belum adanya peran pemerintah

menyebabkan lambatnya perkembangan objek wisata ini, misalnya dalam hal

sarana yang kurang baik dan belum memadai seperti Transportasi, WC Umum,

Tempat Parkir, Tempat Sampah, Warung Makan, Souvenir, Pondok

Pengunjung, dan Promosi serta dalam hal prasarana seperti Jalan, Jaringan

Listrik, Air Bersih, dan Jaringan Komunikasi. Padahal objek wisata ini sudah

(14)

4

Selain itu jalan menuju objek wisata ini hanya bisa ditempuh dengan

menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil, hal ini

dikarenakan tidak adanya angkutan atau transportasi umum (angkot/bus) yang

langsung menuju daerah objek wisata kolam abadi. Selain itu tidak tersedianya

pemondokan, kamar mandi, tempat parkir dan sarana pendukung lainnya.

Potensi wisata yang dimiliki Kolam Abadi ini dapat dijadikan sebagai

salah satu lokasi atau objek wisata yang sangat potensial untuk dikembangkan,

karena berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, lokasi objek wisata

kolam abadi ini sangat strategis, relatif tidak jauh dan memiliki pemandangan

alam disekeliling yang sangat indah. Berdasarkan informasi yang penulis dapat,

jumlah pengunjung yang datang ke lokasi objek wisata ini rata – rata mencapai

sekitar 150 – 500 pengunjung. tarif yang dikenakan untuk masuk ke objek

wisata ini adalah Rp. 20.000,-/orang. Pengelolaan Objek Wisata Kolam Abadi

ini dilakukan oleh masyarakat setempat sementara peran pemerintah dapat

dikatakan belum ada. Peran pemerintah sangat diharapkan dalam pengembangan

potensi objek wisata kolam abadi ini, karena dengan adanya peran pemerintah

dalam mengembangkan potensi objek wisata kolam abadi ini maka objek wisata

ini dapat berkembang dan menarik lebih banyak minat wisatawan. Oleh karena

itu untuk mengoptimalkan potensi yang ada dan untuk meningkatkan kunjungan

wisatawan diperlukan upaya dan suatu strategi dalam pengembangan pariwisata

yang dapat dilakukan dengan melalui kerjasama pemerintah, pengelola objek

wisata dan masyarakat dalam pengembangan objek wisata Kolam Abadi di Desa

(15)

5

B. Identifikasi Masalah

Pengembangan Pariwisata perlu dilakukan mengingat pariwisata

merupakan komoditi yang sangat potensial untuk dikembangkan. Objek Wisata

Kolam Abadi ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan dalam hal

sarana dan prasarana agar dapat menarik lebih banyak wisatawan, dan

menambah kenyamanan pengunjung. Oleh karena itu perlu diperhatikan

bagaimana sarana (Transportasi, WC Umum, Tempat Parkir, Tempat Sampah,

Warung Makan, Souvenir, Pondok Pengunjung, dan Promosi) dan prasarana

(Jalan, Jaringan Listrik, Air Bersih, dan Jaringan Komunikasi), dan strategi apa

yang perlu dilakukan agar objek wisata kolam abadi ini menjadi tempat wisata

yang lebih baik.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan Identifikasi Masalah, maka masalah dalam penelitian

dibatasi pada keadaan Sarana (Transportasi, WC Umum, Tempat Parkir, Tempat

Sampah, Warung Makan, Souvenir, Pondok Pengunjung, dan Promosi) dan

Prasarana (Jalan, Jaringan Listrik, Air Bersih, dan Jaringan Komunikasi), serta

mencari Strategi pengembangan yang tepat agar objek wisata ini lebih baik.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Keadaan Sarana (Transportasi, WC Umum, Tempat Parkir,

Tempat Sampah, Warung Makan, Souvenir, Pondok Pengunjung, dan

Promosi) objek wisata Kolam Abadi?

2. Bagaimana Keadaan Prasarana (Jalan, Jaringan Listrik, Ketersediaan Air

Bersih, dan Jaringan Komunikasi) Objek Wisata Kolam Abadi?

(16)

6

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui keadaan Sarana (Transportasi, WC Umum, Tempat

Parkir, Tempat Sampah, Warung Makan, Souvenir, Pondok Pengunjung, dan

Promosi) Objek Wisata Kolam Abadi.

2. Untuk mengetahui keadaan Prasarana (Jalan, Jaringan Listrik, Air Bersih,

dan Jaringan Komunikasi) Objek Wisata Kolam Abadi.

3. Untuk mengetahui Strategi Pengembangan Objek Wisata Kolam Abadi.

F. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pengelola objek wisata terutama

Pemerintah Daerah khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Langkat dalam melakukan kebijakan dan strategi pengembangan objek

wisata kolam abadi di Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat.

2. Memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu geografi, khususnya

untuk pengembangan ilmu geografi pariwisata.

3. Bagi ilmu pengetahuan, sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi

penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini.

4. Sebagai dasar pengalaman bagi peneliti dalam mengadakan penulisan secara

(17)

78

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan maka kesimpulan yang dapat dikemukakan

adalah sebagai berikut:

1. Keadaan sarana di lokasi objek wisata kolam abadi termasuk dalam Kategori

Sedang dengan skor 17 (Range untuk kategori sedang adalah 14,3 – 22,3).

Artinya keadaan sarana wisata sudah cukup baik, namun masih memerlukan

perhatian yang lebih baik dari pihak pemerintah, pengelola, dan masyarakat

dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pembangunan, dan pengembangan

objek wisata.

2. Kondisi prasarana di lokasi objek wisata kolam abadi termasuk dalam

Kategori Sedang dengan skor 8 (Range untuk kategori sedang adalah 7,6 –

10,2). Artinya keadaan prasarana wisata sudah cukup baik, namun masih

memerlukan perhatian yang lebih baik dari pihak pemerintah, pengelola, dan

masyarakat dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pembangunan, dan

pengembangan.

3. Strategi Pengembangan Pengembangan Objek Wisata

a. Pemerintah Daerah

Strategi yang sudah dilakukan pemeritah dalam pengembangan objek wisata

kolam abadi dalam hal sarana adalah (1) Pemerintah telah melakukan

koordinasi dengan Dinas Perhubungan dalam menyediakan transportasi atau

angkutan umum yang menuju langsung ke lokasi objek wisata kolam abadi.

(18)

79

angkutan umum. (2) Melakukan promosi dengan mencetak brosur, booklet,

dan leaflet. Selain itu promosi juga dilakukan pada saat diselenggarakannya

HUT Kabupaten Langkat di Lapangan Kantor Bupati Langkat. Strategi yang

sudah dilakukan pemeritah hal prasarana adalah (1) Melakukan perbaikan

jalan menuju lokasi objek wisata kolam abadi guna meningkatkan

aksesibilitas dan menambah kenyamanan pengunjung. Pemerintah daerah

akan bekerjasama dengan instansi terkait dalam hal ini adalah Dinas

Pekerjaan Umum. (2) Pemerintah daerah sudah menyediakan jaringan listrik

di lokasi objek wisata kolam abadi

b. Pengelola Objek Wisata

strategi yang dilakukan oleh pengelola objek wisata kolam abadi adalah (1)

Pengelola objek wisata sudah memberikan fasilitas seperti pelampung untuk

memberikan keamanan dan kenyamanan dalam melakukan kegiatan wisata

di lokasi objek wisata. Selain itu pengelola juga sudah menambah 4 unit WC

Umum. (2) Melakukan promosi dengan menggunakan media internet seperti

facebook dan mempromosikannya melalui website. (3) Bekerjasama dengan

HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia). Hal ini dimaksudkan agar para

pemandu/guide dan pengunjung mendapatkan asuransi apabila terjadi

sesuatu hal yang tidak di inginkan ketika melakukan kegiatan wisata. (4)

Memberdayakan masyarakat setempat untuk menjadi pemandu/guide.

c. Masyarakat Setempat

Masyarakat di sekitar objek wisata ini masih kurang peduli dengan

(19)

80

B. Saran

Sesuai dengan uraian kesimpulan diatas, maka didapat saran sebagai berikut:

1. Pemerintah hendaknya bekerja secara cepat dan tepat dalam meningkatkan

infrastruktur, seperti melakukan perbaikan jalan menuju ke lokasi objek

wisata kolam abadi, melakukan pembenahan terhadap jaringan komunikasi

yang belum tersedia, dan menyediakan transportasi yang memadai sehingga

memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pengunjung.

2. Diharapkan kepada pemerintah untuk lebih bekerja keras lagi dalam

melakukan promosi dan melakukan penyuluhan kepada masyarakat

mengenai pentingnya pengembangan pariwisata di suatu daerah untuk

(20)

81

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. Objek Wisata (online)

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20910/3/ Chapter%20II.pdf) diakses pada 02 Juni 2014 (21:00) WIB

Anonymous. Strategi Pengembangan (online).

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33736/4/Chapter%20II.pd f) diakses pada 08 agustus 2014 (18:58) WIB

Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat. 2014

Bagus, Tirta Yoga Ida. 2013. Pengertian Asas, tujuan dari wisata. (online)

(http://kunaruh.blogspot.com/2013/02/pengertianasastujuan-dari-wisata.html) diakses pada 24 Juni 2014 (14:52) WIB

Bayu, Made. 2012. Pengertian Potensi Wisata. (online)

(http://madebayu.blogspot.com/2012/02/pengertian-potensi-wisata.html) diakses 09 agustus 2014 (11:43) WIB

Dini, Putri Rahma. 2013. Strategi Pengembangan Objek Wisata Pemandian Air Panas Menjadi Kawasan Wisata di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.

Fajar, Muhammad. 2013. Studi Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Simonang – Monang Di Kecamatan Bandar Pulau Kabupaten Asahan.

Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.

Kantor Kebudayaan Dan Kepariwisataan Kabupaten Langkat

Kantor Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat

Muliana, I Made Wahyudi. 2014. Strategi Pengembangan Objek Wisata Arung Jeram Di Desa Muncan Kecamatan Selat Kabupaten Karangasem (Tinjauan Geografi Pariwisata). Jurnal, (online), Vol. 5, No. 1, Tahun 2014, (http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPG/article/view/1966), diakses 08 agustus 2014 (20:53) WIB.

Murniatmo, Gatut 1994. Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap

Kehidupan Sosial Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT PRADNYA PARAMITA

(21)

82

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar – Dasar Pariwisata. Yogyakarta: ANDI

Sari, Putri Puspita. 2013. Analisis Pengembangan Pariwisata Di Kota Medan.

Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial. UNIMED.

Sitepu, Jenni M. 2013. Potensi Wisata Batu Hoda Di Desa Tigaras Kecamatan

Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan: Jurusan

Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, UNIMED.

Sirait, Yusriani. 2013. Studi Tentang Objek Wisata Pantai Sialang Buah Di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai.

Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, UNIMED.

Tim Dosen. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ditunjukan bahwa pengembangan objek wisata di Kabupaten Langkat khususnya pada Masjid Azizi belum mengalami perkembangan yang maksimal, baik dari

Strategi Pengembangan Objek Wisata Istana Basa Pagaruyung di Kabupaten Tanah Datar sudah bisa dilaksanakan dengan baik hal ini berkaitan erat dengan berbagai

BAB IV : UPAYA PENINGKATAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI OBYEK WISATA ALAM KOLAM ABADI DESA RUMAH GALUH KABUPATEN LANGKAT. Bab IV ini menguraikan gambaran umum obyek wisata

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan strategi dan arahan kebijakan pengembangan objek wisata TWA Bukit Serelo kedalam sebelas alternatif

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada objek wisata kolam renang Tirta Plamboyan maka dapat diartikan bahwa dari hasil perhitungan IFAS dan EFAS

STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DANUM LAYONG KABUPATEN PASER BERDASARKAN PERSEPSI PENGUNJUNG Nama Mahasiswa : Abd Malik Salman NIM : 08151001 Dosen Pembimbing Utama : Rossana

Data Wardana, Zainal, dan Arwanto Harimas Ginting 2020 dengan judul “Strategi Pemerintah Dalam Pengembangan Objek Wisata Alam Teluk Jering Kabupaten Kampar Provinsi Riau” Dessy Daria

Strategi untuk objek wisata Cemoro Sewu termasuk pada strategi Rapid growth strategy strategi pertumbuhan cepat, yaitu suatu strategi untuk memacu pertumbuhan kunjungan wisatawan dalam