PERAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa. L)
( Kasus : Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)
SKRIPSI
SASUETATA 140304064 AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2018
Universitas Sumatera Utara
PERAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa. L)
( Kasus : Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)
SKRIPSI
SASUETATA 140304064 AGRIBISNIS
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2018
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
i ABSTRAK
Sasuetata (140304064) dengan judul skripsi Peran Kelompok Tani Dalam Meningkatkan Produksi Usahatani Padi Sawah (Oryza sativa L.). Kasus:
Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang yang dibimbing oleh ibu Dr.Ir. Salmiah, Ms sebagai ketua komisi pembimbing dan ibu Siti Khadijah, SP, M.Si sebagai anggota komisi pembimbing.
Tujuan penelitian ini adalah Untuk menganalisis bagaimana motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani di daerah penelitian; Untuk menganalisis peran kelompok tani dalam pelaksanaan kegiatan usahatani padi sawah didaerah penelitian; dan untuk menganalisis hubungan peranan kelompok tani dalam meningkatkan produksi usahatani padi sawah di daerah penelitian.
Metode penelitian analisis data dilakukan dengan menggunakan metode pemberian skor dan Uji Korelasi Pearson.
Hasil penelitian menunjukkan Motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mendukung petani menjalankan kegiatan usahatani padi sawah adalah tinggi. variabel kelompok tani sebagai kelas/ wahana belajar, wahana kerjasama, dan unit produksi secara kumulatif tergolong sudah tingi.
variabel peran kelompok tani sebagai kelas/wahana belajar, wahana kerjasama dan unit produksi usahatani dengan produksi usahatani memiliki arah hubungan yang positif dan signifikan.
Kata Kunci :Produksi ,Peran Kelompok Tani, Padi Sawah.
Universitas Sumatera Utara
ii ABSTRACT
Sasuetata (140304064) with thesis title Role of Farmers Group in Increasing Rice Paddy Farming Production (Oryza sativa L.). Case: Desa Tanjung Rejo, Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, supervised by Ibu Dr. Ir. Salmiah, Ms as chair of the supervisory committee and Ibu Siti Khadijah, SP, M.Si as a member of the supervising commission.
The purpose of this study was to analyze how the motivation of farmers in following the activities of farmer groups in the research area; To analyze the role of farmer groups in the implementation of rice farming activities in the research area; and to analyze the relationship of the role of farmer groups in increasing the production of lowland rice farming in the study area.
Data analysis research method was carried out using scoring method and Pearson Correlation Test.
The results showed the motivation of farmers in following the activities of farmer groups to support farmers in carrying out farming activities in lowland rice was high. Variable farmer groups as learning classes / vehicles, means of collaboration, and production units are cumulatively classified as high. Variables of the role of farmer groups as learning classes / vehicles, means of collaboration and farming production units with farm production have a positive and significant relationship.
Keywords: Production, Role of Farmers Group, Rice Fields
Universitas Sumatera Utara
iii
Universitas Sumatera Utara
iv
Universitas Sumatera Utara
v
Universitas Sumatera Utara
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT... ii
RIWAYAT HIDUP ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1
1.2 Identifikasi Masalah...5
1.3 Tujuan Penulisan...5
1.4 Kegunaan Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TinjauanPustaka ... 6
2.2.1 Padi Sawah ... 6
2.2.2 KelompokTani ... 6
2.2. landasan Teori ... 9
2.2.1 Motivasi ... 12
2.2.2 Peran Kelompok Tani ... 12
2.2.3 Teori Pembentukan Kelompok ... 13
2.2.4 Konsep Usahatani ... 18
2.2.5 Produksi Pertanian ... 19
2.3. Penelitian Terdahulu ... 19
2.4.Kerangka Pemikiran ... 23
2.5. Hipotesis ... 26
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 MetodePenentuan Daerah Penelitian ... 27
3.2MetodePenentuanSampel ... 28
3.3MetodePengumpulan Data ... 29
3.4MetodeAnalisis Data ... 30
3.5 Definisi dan Batasan Operasional ... 33
3.5.1 Definisi ... 33
3.5.2 Batasan Operasional ... 34
Universitas Sumatera Utara
vii
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian ... 35
4.1.1 Letak Geografis ... 35
4.2 Keadaan Penduduk... 36
4.2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 37
4.2.2 Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan ... 37
4.3 Sarana dan Prasarana ... 38
4.4 Karakteristik Sampel ... 38
4.4.1Umur Petani ... 38
4.4.2 Pendidikan ... 39
4.4.3 Pengalaman Berusahatani ... 40
4.4.4 Luas Lahan ... 41
4.4.5 Status Penguasaan Luas Lahan... 42
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Motivasi Petani Dalam Mengikuti Kegiatan Kelompok Tani...43
5.2 Peranan Kelompok Tani ... 49
5.2.1 Kelompok Tani Sebagai/Kelas Wahana Belajar ... 49
5.2.2 Kelompok Tani Sebagai Wahana Kerjasama ... 50
5.2.3 Kelompok Tani Sebagai Unit Produksi ... 51
5.3 Analisis Hubungan Peran Kelompok Tani (X) Dalam Meningka Produksi Usahatani Anggota Kelompok Tani (Y)...51
5.3.1 Hubungan Peranan Kelompok Tani(X) Sebagai Wahana Kelas/ Belajar Dalam Meningkatkan Produksi Usahatani (Y) ... 52
5.3.2 Hubungan Peranan Kelompok Tani(X) Sebagai WahanA Kerjasama Dalam Meningkatkan Produksi Usahatani (Y) ... 53
5.3.3 Hubungan Peranan Kelompok Tani(X) Sebagai Wahana Unit Produksi Dalam Meningkatkan Produksi Usahatani (Y)...54
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 55
6.2 Saran ... 56 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
1.1. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman Di Kabupaten Deli Serdang (Ton) Tahun 2012-2016
2 1.2. Perkembangan Luas Panen, [Roduksi, Dan Produktivitas
Padi Sawah Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012-2016
2 1.3. Jumlah Kelompok Tni Dan Jumlah Anggota Kelompok
Tani Menurut Desa/Kelurahan Di Kecamatan Sunggal, 2016
3
3.1. Luas Panen Dan Produksi Padi Sawah Menurut Desa/
Kelurahan Di Kecamatan Precut Sei Tuan, 2016
27 3.2. Jumlah Kelompok Tani Dan Anggota Kelompok Tani Dan
Luas Areal Di Desa Tanjung Rejo, 2016
28
3.3. Jumlah Indikator Dan Skor Jawaban 30
3.4. Interpretasi Koefisien Korelasi 32
4.1. Luas Wilayah Menurut Desa/Kelurahan Di Kecamatan Percut Sei Tuan, 2016 (Ha)
35 4.2. Banyaknya Curah Hujan Dan Hari Hujan Di Kecamatan
Percut Sei Tuan Selama Tahun 2016
36 4.3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Desa Tanjung
Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2016
36
4.4. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang 2016
37
4.5. Sarana Dan Prasarana Di Desa Tanjung Rejo Tahun 2017 38 4.6. Karakteristrik Petani Sampel Di Desa Tanjung Rejo 39 4.7. Tingkat Pendidikan Formal Petani Di Desa Tanjung Rejo 40
4.8 Pengalaman Berusahatani Brpengaruh Responden Di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang
41
4.9. Luas Lahanr Responden Di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Tanjung Rejo, Kabupaten Deli Serdang
42 4.10. Status Penguasaan Lahan Responden Di Desa Tanjung
Rejo, Kecamatan Tanjung Rejo, Kabupaten Deli Serdang
42
5.1. Jumlah Jawaban Responden Yang Termotivasi Mengikuti Kelompok Tani Untuk Meningkatkan Produksi
44 5.2. Jumlah Jawaban Responden Yang Termotivasi Mengikuti
Kelompok Tani Untuk Meningkatkan Pendapatan
44
Universitas Sumatera Utara
ix
5.3. Jumlah Jawaban Responden Yang Termotivasi Mengikuti Kelompok Tani Untuk Meningkatkan Bantuan Pemerintah
45 5.4. Jumlah Jawaban Responden Yang Termotivasi Mengikuti
Kelompok Tani Untuk Mengetahui Cara Bercocok Tanam
46 5.5. Jumlah Jawaban Responden Yang Termotivasi Mengikuti
Kelompok Tani Untuk Meminimalisir Biaya
46 5.6 Jumlah Jawaban Responden Yang Termotivasi Mengikuti
Kelompok Tani Untuk Mempermudah Kegiatan Usahatani Padi Sawah
47
5.7. Jumlah Jawaban Responden Yang Termotivasi Mengikuti Kelompok Tani Untuk Memenuhi Kebutuhan Keluarga
47 5.8. Skor Motivasi Petani Mengikuti Kegiatan Kelompok Tani 48 5.9. Skor Kumulatif Kelas/Wahana Belajar Di Desa Tanjung
Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang
50
5.10. Skor Kumulatif Wahana Belajar Di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang
51 5.11. Skor Kumulatif Menurut Unit Produksi Di Desa Tanjung
Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang
52
5.12. Hubungan Peran Kelompok Tani Sebagai Kelas/Wahana Belajar Dengan Produksi Usahatani
53 5.13. Hasil Uji Korelasi Peran Kelompok Tani Sebagai Wahana
Kerjasama Dengan Produksi Usahatani
54 5.14. Hasil Uji Korelasi Peran Kelompok Tani Sebagai Unit
Produksi Dengan Produksi Usahatani
55
Universitas Sumatera Utara
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
1 KerangkaPemikiran 23
Universitas Sumatera Utara
xi
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Padi merupakan sumber bahan makanan pokok bagi hampir 95% penduduk indonesia. Setiap orang mengkonsumsi beras seiap tahun sebesar 139,5 kg.
Konsumsi tersebut lebih besar dua kali lipat konsumsi beras dunia yang hanya sebesar 60 kg pertahun. Tingginya kebutuhan pangan tersebut tidak sejalan dengan ketersedian yang ada. stok saat ini hanya memcapai 2 juta ton, sedangkan target sekitar 3 juta ton sesuai dengan kebutuhan secara nasioal yang besarnya 3,6 juta pertahun (Mubyarto, 2007)
Laju pertumbuhan penduduk semakin meningkat setiap tahunnya, dengan kondisi tersebut produksi pangan khususnya harus ditingkat, sehingga diperlukan adanya penanganan yang serius dalam upaya peningkatan produksinya. Besarnya peran pemerintah dalam pengelolaan komoditas pangan khususnya dapat dilihat mulai dari kegiatan pra produksi seperti penyediaan bibit unggul, pupuk, obat- obatan, sarana irigasi, kredit produksi dan penguatan modal kelembagaan petani (Ikbal, 2014). Produksi tanaman pangan dapat dilihat tabel berikut
Tabel 1.1. Prduksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten Deli Serdang (Ton) Tahun 2012-2016
Jenis Tanaman Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
Padi Sawah 446.144 448.463 423.698 425.588 489.766,07
Padi Ladang 794 1.339 1.646 1.546 998,32
Jagung 72.125 73.310 87.923 81.169 105.878,63 Ubi Kayu 121.304 253.301 187.435 152.543 155.624,39
Ubi Jalar 4.559 2.990 2.446 1.659 2.376,49
Kacang Tanah 345 293 264 270 197,93
Kacang Kedelai 242 790 148 1.573 40,95
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, 2017
1
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa produksi tanaman pangan tertinggi di Kabupaten Deli Serdang yaitu tanaman padi sawah. Tanaman padi sawah cenderung mengalami peningkatan pada tahun 2012-2016.
Tabel 1.2. Perkembangan Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi Sawah di Kabupaten Deli Serdang tahun 2012-2016.
No Tahun Luas Panen
(Ha) Produksi (Ton) Produktivitas (Kw/Ton)
1 2012 80.508 446.114 55,41
2 2013 79.741 448.463 56,24
3 2014 74.481 423.060 56,80
4 2015 75.105 425.588 56,66
5 2016 81.955,50 489.766,07 59,76
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, 2017
Berdasarkan tabel 1.2 Dapat dilihat bahwa perkembangan produksi padi sawah di Kabupaten Deli Serdang cenderung meningkatkan pada tahun 2012-2016, produksi padi sawah sempat mengalami penurunan pada tahun 2014 , namun kembali meningkat pada tahun 2016.
Untuk menjalankan kegiatan usahatani padi sawah, petani harus mempunyai pengetahuan tentang bagaimana cara berusahatani padi sawah sawah dengan benar sehingga nantinya pascapanen hasil yang di harapkan berusahatani oleh petani padi sawah dapat tercapai. Dengan hal tersebut petani membutuhkan wadah dimana mereka bisa belajar dan mencari informasi bagaimana caranya berusahatani padi sawah dengan benar.
Peranan kelompok tani dalam dunia pertanian dilatarbelakangi oleh banyak hal diantaranya minat atau keinginan yang sama yang dimiliki oleh para petani meningkatkan kerjasama para petani, tempat bagi petani menghadapi masalah pertanian bersama-sama. Kecamatan Percut merupakan salah satu daerah yang memiliki sejumlah kelompok tani dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.3. Jumlah Kelompok Tani dan Jumlah Anggota Kelompok Tani Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Sunggal, 2016.
Universitas Sumatera Utara
No Desa/ Kelurahan Jumlah Kelompok Tani
Jumlah Anggota (Jiwa)
1 Pematang Lalang 16 868
2 Cinta damai 16 1.314
3 Percut 16 1.222
4 Tanjung Rejo 16 1.357
5 Tanjung Selamat 11 490
6 Kolam 16 1.195
7 Cinta Rakyat 1 124
8 Saentis 7 630
9 Sampali - -
10 Bandar Setia 5 179
11 Bandar Khalipah - -
12 Medan Estate - -
13 Laut Dendang 2 60
14 Sei Rotan 7 293
15 Sambirejo Timur 8 246
16 Amplas 13 656
17 Bandar Klippa 2 80
18 Tembung 2 58
19 Kenangan - -
20 Kenangan Baru - -
Jumlah 138 8.772
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, 2017
Berdasarkan tabel 1.3 dapat dilihat bahwa jumlah kelompok tani di Kecamatan Sunggal berjumlah 138 kelompok tani dengan anggota berjumlah 8.772, sedangkan jumlah kelompok tani di Desa Tanjung Rejo berjumlah 16 kelompok tani dengan anggota berjumlah 1.357.
Kelompok tani merupakan kumpulan petani yang tumbuh berdasarkan keakraban dan keserasian, serta kesamaan kepentingan dalam memanfaatkan sumber daya pertanian untuk bekerja sama menigkatkan produksi usahatani dan kesejahteran anggotanya, yang mana fungsi kelompok tani tersebut adalah sebagai kelas mengajar, sebagai wahana kerjsama, sebagai unit produksi dan sebagai kelompok usaha. Ide membuat suatu kelompok berasal dari kenyataan bahwa setiap individu tidak akan dapat memenuhi kegiatan dan harapan seseorang diri.
Bekerjasama dalam kelompok adalah lebih murah daripada kunjungan individu.
Universitas Sumatera Utara
Penyuluh pertanian jumlahnya jelas terbatas, berarti bekerjasama dengan kelompok lebih rendah biayanya. Alasan terbentuknya suatu kelompok tani adalah oleh karena beberapa orang mempunyai.persoalan yang sama (Sugiono,2009).
Kegiatan-kegiatan kelompok tani berperan penting bagi petani dalam menjalankan kegiatan usahataninya, dengan adanya kegiatan kelompok tani memudahkan petani dalam melakukan kegiatan usahatani padi sawah. Dalam hal ini kegiatan usahatani padi sawah adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh anggota kelompok tani dan bertujuan untuk meningkatkan produksi dan meningkatkan pendapatan petani. Kegiatan usahatani tersebut seperti pembajakan sawah, menanam padi, mengendalikan hama, pemanenan, doa bersama agar mendapatkan hasil yang diharapkan yaitu hasil produksi tinggi. Dan semua kegiatan usahatani tersebut tidak akan berjalan tanpa adanya motivasi dari petani untuk meningkatkan produksi petani padi sawah. Dalam hal ini para anggota kelompok tani berperan untuk saling memberi motivasi kepada antar anggota kelompok tani.
Pembentukan kelompok tani bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petani dalam menghadapi berbagai masalah pertanian serta salah satu potensi yang mempunyai peranan penting dalam membentuk perubahan perilaku anggotanya. Dengan membentuk kelompok akan lebih mudah mencapai tujuan yang dinginkan dibandingkan dengan bekerja sendiri atau perorangan. Hal ini dikarenakan dengan kegiatan berkelompok, petani bisa saling bertukar pikiran, pengalaman, pengetahuan, dan kemampuan berinovasi untuk menjadikan sistem pertanian menjadi lebih maju. Dari uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam upaya meningkatkan produksi padi sawah melalui Universitas Sumatera Utara
peranan anggota kelompok tani di Desa Tanjung rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang perlu diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimana motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang?
2. Bagaimana peran kelompok tani dalam pelaksanaan kegiatan usahatani padi sawah di Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang?
3. Bagaimana hubungan antara peran kelompok tani dalam meningkatkan produksi usahatani padi sawah di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis bagaimana motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani di daerah penelitian
2. Untuk menganalisis peran kelompok tani dalam pelaksanaan kegiatan usahatani padi sawah didaerah penelitian.
3. Untuk menganalisis hubungan peranan kelompok tani dalam meningkatkan produksi usahatani padi sawah di daerah penelitian.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara
1. Sebagai bahan informasi bagi pihak kelompok tani yang ada di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang
2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan instansi terkait lainnya dalam mengambil kebijakan, khususnya yang berhubungan dengan kelompok tani di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang
3. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan studi di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA2.1.1. Padi Sawah
Padi termasuk dalam suku padi-padian atau Poaceae (sinonim: Graminae atau Glumiflorae). Sistematika (taksonomi) tumbuh an, kedudukan tanaman padi diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae Genus : Oryza
Species : Oryza sativa (Nugraheni, 2016).
Tumbuhan padi sawah adalah tumbuhan yang tergolong tanaman air (water plant). Sebagai tanaman air bukan berarti bahwa tanaman padi hanya bisa tumbuh di atas tanah yang terus menerus di genangan air, baik penggenangan secara alamiah yang terjadi pada rawa-rawa, maupun penggenangan itu disengaja terjadi pada tanah-tanah sawah. Padi juga dapat tumbuh di tanah kering asalkan curah hujan mencukupi kebutuhan tanaman akan air. Tanaman padi termasuk golongan tanaman semusim atau tanaman muda yaitu tanaman yang biasanya berumur pendek, kurang dari satu tahun dan hanya satu kali berproduksi, setelah berproduksi akan mati (Utomo dan Nazaruddin, 2003).
7
Universitas Sumatera Utara
Iklim merupakan faktor penting untuk pertumbuhan tanaman padi. Tanaman padi tumbuh baik di daerah berhawa panas dan tempatnya terbuka serta banyak sinar matahari, terutama pada masa berbunga. Temperatur optimum untuk pertumbuhan dan perkembangannya adalah antara 20-30oC. Padi memerlukan curah hujan rata-rata 200 mm/ tahun (Aak, 2003).
Tanaman padi termasuk golongan akar serabut, akar berfungsi sebagai penguat atau penunjang tanaman unduk dapat tumbuh tegak, menyerap hara dan air didalam tanah, kemudian diteruskan ke organ lainnya di atas tanah yang membutuhkannya (Makarim dan Suhartatik, 2009 ).
Daun tanaman padi berbentuk lenset, berwarna hijau muda hingga hijau tua memiliki urat daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang. Bunga padi secara keseluruhan disebut malai. Tiap unit bunga pada malai dinamakan spikelet yang padahakikatnya adalah bunga yang terdiri atas tangkai, bakal buah, lamma, palea, putik, dan benang. Tiap unit bunga malai terletak pada cabang- cabang bulir yang terdiri atas cabang primer dan sekunder. Buah bertipe bulir kariopis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya, berbentuk bulat hingga lonjong (Nugraheni, 2016)
Batang tanaman pada terdiri atas beberapa ruas dan buku. Ruas batang padi berongga dan bulat, di antara ruas batang padi terdapat buku, pada tiap tiap buku duduk sehelai daun. Daun dan tunas batang berfungsi sebagai penopang tanaman, snyawa kimia dan air dalam tanaman sebagai cadangan makanan. Hasil tanaman padi didukung oleh tanaman padi didukung oleh tanaman yang kokoh, jika batang tanaman tidak kokoh maka tanaman mudah robah (Sudirman dan Iwan,2003).
Universitas Sumatera Utara
2.1.2. Kelompok Tani
Sesuai dengan SK Menteri Pertanian No.93/kpts/OT, Tanggal 18 maret 1997 kelompok tani adalah kumpulan petani yang tumbuh berdasarkan keakraban dan keserasian, serta kesamaan kepentingan dalam memanfaatkan sumber daya pertanian untuk bekerja sama meningkatkan produksi usahatani dan kesejahteraan anggotanya.
Kelompok tani adalah kumpulan petani yang terikat secara non formal dan dibentuk atas dasar kesamaan, kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya), keakraban dan keserasian, serta mempunyai impian untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok tani merupakan suatu bentuk perkumpulan petani yang berfungsi sebagai media penyuluhan. Kelompok tani sebagai media penyuluhan bertujuan untuk mencapai petani tangguh yang memiliki keterampilan dalam menerapkan inovasi, mampu memperoleh tingkat pendapatan guna meningkatkan kualitas (Dinas Pertanian Pangan, 2002).
Sedangkan menurut Departemen Pertanian (2007), kelompoktani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan anggota/petani dalam mengembangkan usahanya
Kelompok tani salah satu contoh program pemerintah untuk mengaplikasikan pertanian secara berkelanjutan. Kelompok tani secara tidak langsung dapat dipergunakan sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan produksi usahatani melalui pengelolaan usaha tani
Universitas Sumatera Utara
Kelompok tani juga digunakan sebagai media belajar organisasi dan kerjasama antar petani. Dengan adanya kelompok tani, para petani dapat bersama -sama memecahkan permasalahan yang antara lain berupa pemenuhan sarana produksi pertanian, teknis produksi dan pemasaran hasil. Kelompok tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat tani, sebab segala kegiatan dan permasalahan dalam berusahatani dilaksanakan oleh kelompok secara bersamaan.
Perry dan Perry (Winardi, 2004) mengemukakan bahwa yang menjadi ciri- ciri suatu kelompok adalah:
1. ada interaksi antar anggota yang berlangsung secara kontinyu untuk waktu yang relatif lama.
2. setiap anggota menyadari bahwa ia merupakan bagian dari kelompok, dan sebaliknya kelompoknya pun mengakuinya sebagai anggota.
3. adanya kesepakatan bersama antar anggota mengenai norma-norma yang berlaku, nilai-nilai yang dianut dan tujuan atau kepentingan yang akan dicapai.
4. adanya struktur dalam kelompok, dalam arti para anggota mengetahui adanya hubungan-hubungan antar peranan, norma tugas, hak dan kewajiban yang semuanya tumbuh di dalam kelompok itu.
Sedangkan menurut Mardikanto (2009), kelompok tani adalah himpunan atau kesatuan yang hidup bersama sehingga terdapat hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi serta memiliki kesadaran untuk saling tolong-menolong.
Beberapa keuntungan dari pembentukan kelompok tani, antara lain sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Semakin eratnya interaksi dalam kelompok dan semakin terbinanya kepemimpinan kelompok.
b. Semakin terarahnya peningkatan secara cepat tentang jiwa kerjasama antar petani.
c. Semakin cepatnya proses difusi penerapan inovasi atau teknologi baru.
d. Semakin naiknya kemampuan rata-rata pengembalian hutang petani.
e. Semakin meningkatnya orientasi pasar, baik yang berkaitan dengan masukan (input) atau produk yang dihasilkannya..
Sedangkan alasan utama dibentuknya kelompok tani adalah :
a. Untuk memanfaatkan secara lebih baik (optimal) semua sumber daya yang tersedia.
b. Dikembangkan oleh pemerintah sebagai alat pembangunan.
c. Adanya alasan ideologis yang mewajibkan para petani untuk terikat oleh suatu kelompok tani pada dasarnya adalah organisasi non formal di perdesaan yang ditumbuh kembangkan dari, oleh dan untuk petani
2.2. Landasan Teori 2.2.1 Motivasi
Motivasi berasal dari dua kata yaitu motif dan asi. Motif berarti dorongan, sedangkan asi berarti usaha sehingga motivasi merupakan usaha yang dilakukan manusia untuk menimbulkan dorongan berbuat dan melakukan tindakan (Soedijanto 1994). Secara umum motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Menurut Kartono (2006), motivasi adalah:
1. Gambaran penyebab yang akan menimbulkan tingkah laku menuju sasaran tertentu.
Universitas Sumatera Utara
2. Pikiran dasar, dorongan bagi seseorang untuk berbuat.
3. Ide pokok yang sementara berpengaruh besar terhadap tingkah laku manusia, biasanya merupakan satu peristiwa masa lampau.
Motivasi sebagai salah satu karakteritik pribadi yang mempengaruhi persepsi. Menurut Terry dalam Riduwan (2007), motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk m elakukan tindakan. Sedangkan menurut Hasibuan dalam Riduwan (2007), teori motivasi mempunyai sub variabel yaitu motif, harapan, dan insentif.
Menurut Moekijat (1990), ada dua pengaruh yang paling penting pada proses motivasi yaitu pengaruh dari diri sendiri berupa memahami diri sendiri, bayangan dan ide-ide yang dimiliki. Pengaruh penting lainnya dalam proses motivasi adalah bagaimana individu - individu melihat lingkungan dimana mereka berada.
Abraham (1994), mengungkapkan bahwa motivasi manusia tidak akan terlepas dari lingkungan sekitarnya baik dari situasi dengan orang. Setiap teori motivasi dengan sendririnya harus memperhitungkan fakta ini, dengan menyertakan peranan penentuan kebudayakan dalam lingkungannya.
2.2.2. Peran Kelompok Tani
Peran adalah suatu konsep perilaku yang dapat dilaksanakan oleh individu- individu dalam masyarakat sebagai organisasi. Pembentukan kelompok tani dalam sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dalam memenuhi kebutuhan dari para anggotanya, untuk para petani harus melaksanakan perannya berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor.67/Permentan/SM.050/12/2016,
Universitas Sumatera Utara
dalam upaya peningkatan kemampuan Kelompok tani dalam melaksanakan perannya sebagai berikut:
a. Kelas belajar
Kelompok tani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap (PKS) serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani, sehingga produksi meningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera.
b. Wahana kerjasama
Kelompok tani merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompok tani dan antar kelompok tani serta dengan pihak lain.Melalui kerjasama ini diharapkan usaha taninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (Nainggolan dkk, 2014).
c. Unit Produksi
Usahatani yang dilaksanakan oleh masing-masing anggota kelompoktani, secara keseluruhan harus dipandangsebagai satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untukmencapai skala ekonomi, baik dipandang dari segi kuantitas,kualitas maupun kontinuitas. Sebagai uit produksi, kelompok tani diarahkan untuk memiliki kemampuan mengambilan keputusan dan menentukan pengembangan produksi yang menguntungkan berdasarkan informasi yang tersedia dalam bidang teknologi, sosial, permodalan, sarana produksi dan sumber daya alam, menjalin kerjasama dengan pihak lain yang terkait dalam pelaksanaan usahatani (Nainggolan dkk,2014)
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Teori Pembentukan Kelompok
Thomas (2005) mengemukakan beberapa teori tentang terbentuknya kelompok, antara lain :
1. Teori Kedekatan (Propinguity Theory)
Merupakan teori yang sangat dasar tentang terbentuknya kelompok, yang menjelaskan bahwa kelompok terbentuk karena adanya afiliasi (perkenalan) di antara orang-orang tertentu. Seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya.
2. Teori Interaksi (George Homans)
Teori interaksi berdasarkan pada aktivitas, interaksi dan sentiment (perasaan atau emosi) yang berhubungan secara langsung. Ketiganya dapat dijelakan sebagai berikut:
a. Semakin banyak aktivitas seseorang dengan orang lain, semakin beraneka interaksinya dan semakin kuat tumbuhnya sentiment mereka.
b. Semakin banyak interaksi diantara orang-orang, maka semakin banyak kemungkinan aktivitas dan sentiment yang ditularkan pada orang lain.
c. Semakin banyak aktivitas dan sentimen yang ditularkan pada orang lain, dan semakin banyak sentiment orang dipahami oleh orang lain, maka semakin banyak kemungkinan ditularkannya aktivitas dan interaksi-interaksi.
3. Teori Keseimbangan (Theodore Newcomb)
Salah satu teori yang agak menyeluruh. (comprehensive) penjelasannya tentang
pembentukan kelompok ialah teori keseimbangan (a balance theory of group formation) yang dikembangkan oleh Theodore
Newcomb. Teori ini menyatakan bahwa seseorang tertarik pada yang lain karena ada kesamaan sikap di dalam menanggapi suatu tujuan.
Universitas Sumatera Utara
4. Teori Pertukaran
Teori ini ada kesamaan fungsinya dengan teori motivasi dalam bekerja. Teori kedekatan, interaksi, keseimbangan, semuanya memainkan peranan di dalam teori ini. Secara praktis pembentukan kelompok bisa saja terjadi dengan alasan ekonomi, keamanan, atau alasan social. Para pekerja umumnya memiliki keinginan afiliasi kepada pihak lain.
5. Teori Alasan Praktis (Practical Theory)
Teori ini menyatakan bahwa kelompok terbentuk karena kelompok cenderung memberikan kepuasan atas kebutuhan-kebutuhan sosial yang mendasar dari orang-orang yang berkelompok. Kebutuhan-kebutuhan sosial praktis tersebut dapat berupa alasan ekonomi, status sosial, keamanan, politis dan alasan sosial lainnya.
6. Teori Kontrak Sosial/Perjanjian Sosial
Teori ini dikembangkan oleh Rousseau, Hobbes, dan Locke. Mereka sama- sama berangkat dari sebuah pemikiran awal yang menyatakan bahwa terbentuknya sebuah negara adalah karena adanya kesepakatan dari masyarakat atau individu-individu dalam masyarakat untuk melakukan kesepakatan atau perjanjian. Mereka sama-sama mendasarkan analisis-analisis mereka pada anggapan dasar bahwa manusialah sebagai sumber dari kewenangan sebuah negara.
7. Teori Hasrat Sosial
Teori ini berpendapat, manusia yang tadinya hidup terpisah-pisah kemudian hidup dalam pergaulan antar manusia disebabkan karena pada diri tiap individu Universitas Sumatera Utara
terdapat hasrat sosial yang senantiasa mendorong untuk bergaul dengan sesamanya.
8. Teori Tenaga yang Menggabungkan
Pencetus teori ini adalah P.J. Bowman. Ia berteori bahwa kelompok terbentuk karena manusia senantiasa hidup bersama dalam suatu pergaulan yang didorong oleh tenaga-tenaga yang menggabungkan atau mengintegrasikan individu ke dalam suatu pergaulan.
Tahap Pribadi Tahap ini merupakan tahap pemantapan saling ketergantungan antar anggota kelompok yaitu :
a. Tahap harmoni Semua pas, semua bahagia karena saling percaya, saling memenuhi harapan. Produktivitas kelompok pada tahap ini cukup tinggi.
b. Tahap identitas pribadi, pribadi-pribadi mulai merasa tertekan oleh kelompok. Masing-masing pribadi menginginkan identitas pribadinya.
Kelompok terbagi dua antara yang mau mempertahankan situasi seperti apa adanya (status quo) dan yang mau mencari aktivitas individual walaupun tetap dalam kelompok.
c. Tahap pencairan masalah pribadi Setiap anggota kelompok sudah mengetahui persis posisi masing-masing, sudah dapat saling menerima, dapat saling berkomunikasi dengan baik. Setiap anggota diberi peran yang sesuai dengan kemampuan dan sifat masing-masing. Individu tidak kehilangan identitas diri dan kebebasannya walaupun tetap terikat pada keanggotaan kelompok. Tahap ini merupakan tingkat yang maksimal dalam perkembangan kelompok
Universitas Sumatera Utara
2.2.4. Konsep Usahatani
Ilmu usahatani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat ditempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tumbuhan, tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan atas tanah itu, sinar matahari,
bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah dan sebagainya (Mubyarto 2007).
Menurut Prawirokusumo (1990) dalam Surantiyah (2015), Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana membuat atau menggunakan sumber daya secara efisien pada suatu usaha pertanian, peternakan, atau perikanan. Selain itu, juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana membuat dan melaksanakan keputusan pada usaha pertanian, peternakan, atau perikanan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati oleh petani atau peternak tersebut.
Hermanto (2008) dalam Najmudin rohman (2010) menyebutkan bahwa unsur pokok dalam usahatani meliputi lahan, tenaga kerja, modal dan pengelolaan. Lahan merupakan tempat aktivitas produksi dan tempat tinggal keluarga petani. Lahan merupakan faktor produksi yang dipengaruhi oleh tingkat kesuburan, luas lahan, letak lahan, intensifikasi, dan fasilitas-fasilitas. Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang berpengaruh pada produktivitas. Modal merupakan perpaduan faktor prouksi lahan dan tenaga kerja, modal ditujukan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan kekayaan usahatani sendiri. Unsur terakhir yaitu pengelolaan atau manajemen, pengelolaan merupakan kemampuan petani dalam menentukan, mengorganisasikan, dan mengkoordinasikan faktor- faktor produksi pertanian. Universitas Sumatera Utara
2.2.5. Produksi Pertanian
Produksi adalah suatu kegiatan dalam penciptaan nilai tambah dari input untuk menghasilkan output berupa barang dan jasa yang diperoleh dengan suatu kegiatan yang dinamakan proses produksi, dengan ssasaran menetapkan cara yang optimal dalam mengabungkan masukan untuk meminimumkan biaya sehingga dapat menciptakan kualitas produk yang lebih baik dan efisien (Hernanto,1989).
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu No Nama
Peniliti
Judul Penelitian
Indentifikasi Masalah
Metode Analisis
Kesimpulan 1 Rafika
Rafi (2010)
Peranan Kelompok Tani terhadap Peningkatan Produksi dan Pendapatan Petani
Rumput Laut di Kecamatan Riattang Timur, Kabupaten Bone
Bagaimana peranan
kelompok tani terhadap peningkatan produksi rumput laut?
Berapa besar peningkatan
pendapatan petani rumput laut
setelah
kelompok tani melakukan
pembinaan anggotanya?
analisis kualitatif dan analisis kuan titatif.
Peranan
kelompok tani dalam
peningkatan produksi dan pendapatan petani rumput laut tergolong sedang, dimana kelima peranan kelompok masing–masing menunjukkan berada pada kategori rendah.
2. Pendapatan petani rumput laut sebelum menjadi anggota kelompok
tani Rp.
16.487.211,- sedangkan setelah menjadi anggota
kelompok tani Rp 28.370.981,-.
Peningkatan ini disebabkan jumlah produksi, jumlah
bentangan dan Lanjutan tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara
harga rumput laut yang tinggi.
2 Moham
ad Ikbal (2014)
Peranan Kelompok tani dalam meningkatka n Pendapatan Petani padi sawahdi Desa Margamulya Kecamatan Bungku Barat Kabupaten morowali
Berapa besarnya pendapatan usahatani padi sawah di Desa Margamulya Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali ? Bagaimana hubungan antara peranan
kelompok tani terhadap pendapatan usahatani Padi sawah di Desa Margamulya Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali
Analisis Simple Random Sampling dan analis skala likert
hasil analisis data dan pembahasan maka di simpulkan sebagai berikut Rata-rata pendapatan usahatani padi sawah petani responden musim tanam Januari sampai dengan April 2013 di Desa Margamulya Kec
amatan Bungku Barat kabupaten Mor
owalisebesar Rp 12,625,470, -per ha.Hasil Pengujian Chi-Square peranan
kelompok tani dalam
meningkatkan pendapatan petani diperoleh nilai ChiSquare hitung sebesar (9,67)>Chi square tabel sebesar (7,78) pada taraf nyata (db ;α= 10) maka Hoditolak dan Ha diterima dari hasil uji chi -square
diketahui bahwa terdapat hubungan nyata antara peranan Lanjutan tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara
kelompok Tani terhadap
pendapatan usahatani padi sawah
3. Daniel Matana ri (2008)
Peranan Kelompok Tani terhadap Peningkatan Produksi Padi Sawah (Oriza Sativa) di Desa
Hutagugung Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi.
Bagaimana peranan
Kelompok Tani Berdaulat Baru dalampeningkatan produksi padi sawah di daerah penelitian.
bagaimana
motivasi petani dalam mengikuti kegiatan
Kelompok Tani Berdaulat Baru.
Bagaimana efektivitas penerimaan
sarana produksi terhadap anggota Kelompok Tani Berdaulat Baru
Analisi sensus dan diskr iptif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan kelompok tani terhadap peningkatan produksi padi sawah di Desa Hutagugung Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi, dapat di lihat bahwa semua kegiatan kelompok tani dapat membantu petani dalam meningkatkan produksi padi sawahnya
melalui kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tani bersama petani anggota.
Dari hasil
penelitian secara keseluruhan diperoleh skor rata rata untuk motivasi petani dalam mengikuti kegiatan
kelompok tani adalah 92,95%, artinya motivasi petani dalam mengikuti kegiatan
Kelompok Tani Berdaulat Baru di Desa
Lanjutan tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara
Hutagugung Kecamatan Sumbul
Kabupaten Dairi adalah tinggi, atau dengan kata lain kelompok tani berpengaruh dalam
peningkatan produksi usahatani padi sawah di daerah penelitian
4. Cut Farhani Rizky (2009)
Hubungan Dinamika Kelompok Tani dengan Produktivitas dan
Pendapatan Usahatani Kopi, kasus : Keluruhan Tigarunggu, Kabupaten Simalungun.
Bagaimana kelompok tani kopi di daerah penelitian Bagaimana tingkat
produktivitas dan pendapatan usaha tani kopi di
daerah penelitian, Bagaimana
hubungan dinamika kelompok tani kopi dengan produktivitas usaha tani kopi serta hubungan dinamika kelompok tani kopi dengan pendapatan usaha tani kopi di
daerah penelitian.
Bagaimana masalah-masalah yang terdapat dalam
meningkatkan produktivitas dan pendapatan usahatani kopi di daerah penelitian.
bagaimana
Analisis penilaian skor korelasi sederhana dan metode deskriptif
Hasil penelitian adalah pada tanaman dalam 1 Ha akan terdapat ± 1.600 batang dan pada setiap batangnya akan dihasilkan
± 1kg biji kopi kering setiap musim panen.
Maka pada saat panen raya produktivitas rata-rata tanaman kopi meningkat.Berd asarkan nilai klasifikasi hubungan statiska antara dua peubah, maka pada r ≤1 berarti tidak terdapat
hubungan antara dinamika
kelompok tani kopi dengan produktivitas usaha tani kopi di daerah penelitian atau hubungannya Lanjutan tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara
mengetahui
upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam
meningkatkan produktivitas dan pendapatan
usahatani kopi di daerah penelitian
sangat
lemah.tingkat signifikansi 0.933357≤2.
110 maka H0 diterima dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara dinamika
kelompok tani dengan
produktivitas dan pendapatan usahatani kopi di daerah penelitian ditolak.
5. Libra Candro (2012
Peranan Kelompok Tani Melati I terhadap kesejahteraan kelompok tani di desa Nagori Dolok Hataran kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun
Bagaimana peranan
kelompok tani melati terhadap kesejahteraan kelompok tani di desa Nagori Dolok Hataran kecamatan Siantar Kabupaten
Simalungun
Analisis secara kualitatif dengan mendeskrip sikan perkasus data-data yang telah dikumpulka n
Berdasarkan hasil
analisis data, maka dapat disimpulkan:
Kelompok tani adalah suatu kumpulan dalam organisasi yang dibentuk oleh petani di Desa Nagori Dolok Hataran dimana petani
-petani tersebut mempunyai kepentingan bersama sehingga melakukan kerjasama.
Kepentingan bersama tersebut adalah kepentingan meningkatkan hasil pertanian yang lebih baik.
Berdasarkan Lanjutan tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara
analisis data, diperoleh bahwa peranan
Kelompok Tani Melati 1
terhadap kesejahteraan petani telah meningkatkan hasil pertanian.
Hal tersebut dapat dilihat dari indikator kesejahteraan yaitu
pendidikan , dimana biaya pendidikan anak tercukupi lewat hasil pertanian responden dimana
kelompok tani memberikan pengaruh yang sangat besar dalam peningkatan hasil tani. dari segi
kesehatan Lanjutan tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Penelitian
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive yaitu di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Deli Serdang serta PPL yang bertugas di Desa Tanjung Rejo. Desa Tanjung Rejo dipilih karena desa tersebut memiliki produksi padi sawah yang tinggi sebesar 13.932 ton dan daerah tersebut memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan lebih lanjut.
Tabel 3.1. Luas Panen dan Produksi Padi Sawah Menurut Desa/ Kelurahan di Kecamatan Percut Sei Tuan , 2016
No Desa/Kelurahan Luas (Ha) Produksi (Ton)
1 Amplas 463 3.227
2 Kenanga - -
3 Tembung 36 229
4 Sumber Rejo Timur 174 1.178
5 Sei Rotan 292 1.873
6 Bandar Kelippa - -
7 Bandar Khalipa - -
8 Medan Estate - -
9 Laut Dendang 10 68,14
10 Sampali 8 53
11 Bandar Setia 37 268,14
12 Kolam 1.412 9312
13 Saentis 450 2998
14 Cinta Rakyat 88 558
15 Cinta Damai 2.032 14.020
16 Pematang Lalang 1.362 9.261
17 Percut 1.284 8.491
18 Tanjung Rejo 2.181 13.932
19 Tanjung Selamat 869,6 5.182
20 Kenanga Baru - -
Percut Sei Tuan 7.400,26 48.190,31
Sumber : Badan Pusat Statistik Deli Serdang, 2016
3.2. Metode Penentuan Populasi Dan Sampel 24
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2. Jumlah Kelompok Tani dan Anggota Kelompok Tani dan Luas Areal, di Desa Tanjung Rejo, 2016
No Kelompok Tani Ketua Jumlah
Anggota
Luas Areal
1 Mawar Rusli 75 30
2 Makmur A.Rahim Purba 85 65
3 Sadar I Saroni 103 25
4 Sadar II Legion 66 25
5 Sri Rahayu II Pujionto 77 30
6 Sri Mulia Eramno 59 23
7 Mulia Marman 87 23
8 Kenanga Hardi 82 30
9 Kuntum Mekar Sopyan 82 25
10 Sri Rahayu I Turiman 86 30
11 Sri Lestari Hariadi 100 32
12 Lestari Sartono 46 48
13 Mekar Sudar 100 44
14 Harapan Fraeze 68 45
15 Sri Asih Utip Purba 109 62
16 Mandiri Wilter Purba 123 78
Jumlah 1348 615
Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Percut Sei Tuan, 2017
Populasi dalam penelitian ini adalah petani padi sawah di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Kelompok tani Desa Tanjung Rejo memiliki 16 kelompok tani dengan anggota sebanyak 1348 anggota. Penentuan sampel ditentukan dengan metode simple random sampling dengan jumlah sampel yang dihitung dengan Metode Slovin ( Supriana, 2013), yaitu dengan rumus :
Keterangan :
n = Jumlah sampel
Universitas Sumatera Utara
N = Jumlah pupulasi
E = Taraf kesalahan (dalam penelitian ini digunakan α = 15 % ) Dari rumus tersebut dapat diperoleh sampel sebesar :
( )
( )
Berdasarkan hasil dari rumus Slovin di atas, jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini adalah sebanyak 43 orang dari 1348 orang dengan penentuan sampel ditentukan secara metode pengambilan sampel ditentukan secara sengaja kepada petani yang berada dilokasi penelitian untuk dipilih sebagai sampel.
Metode penentuan sampel petani secara Simple Random Sampling yaitu metode untuk pengembalian sampel sedemekian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara kepada petani dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.
Data sekunder diperoleh isntansi-instansi terkait seperti Dinas Pertanian, Badan Penyuluhan Pertanian (BPP), Badan Pusat Statistik (BPS), Kementrian Pertanian, Perpustakaan USU serta dari berbagai jurnal dan literatur serta dari sumber lain yang mendukung untuk penelitian ini
3.4. Metode Analisis Data
= 43
Universitas Sumatera Utara
3.4.1 Untuk membuktikan hipotesis Analisis 1 yaitu menentukan motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani di daerah penelitian. Dalam menentukan motivasi petani mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mendukung petani dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah dianalisis dengan menggunakan metode pemberian skor.
Tabel 3.3. Jumlah Indikator dan skor jawaban
No Indikator Jawaban Skor
1 Meningkatkan Produksi Ya
Ragu-ragu Tidak
3 2 1
2 Meningkatkan Pendapatan Ya
Ragu-ragu Tidak
3 2 1
3 Bantuan Pemerintah Ya
Ragu-ragu Tidak
3 2 1 4 Mengetahui Cara Bercocok Tanam Ya
Ragu-ragu Tidak
3 2 1
5. Meminimilis Biaya Ya
Ragu-ragu Tidak
3 2 1 6 Mempermudah Kegiatan Usahatani Ya
Ragu-ragu Tidak
3 2 1
7 Memenuhi Kebutuhan Keluarga Ya
Ragu-ragu Tidak
3 2 1
Range = Range =
Jumlah skor motivasi petani mengikuti kegiatan kelompok tani antara lain 7 – 21 dengan range 5, sehingga dapat dikategorikan sebagai berikut :
7 – 11 = rendah 12 –16 = sedang
Data Terbesar-Data Terkecil Jumlah kriteria
21 – 7 3 = 5
Universitas Sumatera Utara
17– 21 = tinggi
3.4.2. Untuk membuktikan hipotesis Analisis 2 yaitu menentukan bagaimana peranan kelompok tani di Desa Tanjung Rejo, analisis yang digunakan adalah metode skoring yaitu untuk mengukur peranan kelompok tani dari indikator kelas wahana/belajar, wahana kerjasama, dan unit produksi.
Penentuan Skor
Secara sistematis menurut (Junaedi,2012 )interval kelas pengkategorian Peranan kelompok tani adalah sebagi berikut:
Keterangan : i = Interval kelas
a = jumlah skor maksimum b = jumlah skor minimum k = jumlah kelas/kategori
3.4.3. Untuk membuktikan hipotesis Analisis 3 yaitu Hubungan peranan kelompok tani dalam meningkatkan produksi digunakan Uji Korelasi Pearson.
Pada analisis korelasi hubungan X bukanlah sebuah hubungan kualitas atau sebab akibat, melainkan hanya sebagai hubungan searah (linier) saja. Hubungan dua variable tersebut ada yang positif dan ada yang negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y. Sebalikanya dikatan negatif bila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh penurunan (kenaikan) Y. Korelasi Pearson digunakan untuk menguji hubungan linier pada minimal dua variabeL dengan skala data numerik (Interval maupun Rasio) (Setiawan B, 2003). Untuk mengetahui hubungan keeratan tersebut dibantu dengan software SPSS 20. Adapun Rumus Korelasi Pearson yaitu :
i =
Universitas Sumatera Utara
Keterangan :
r = Koefisien korelasi n = Jumlah sampel X = Skor variabel X Y = Skor variabel Y
∑X = Jumlah skor variabel X
∑Y = Jumlah skor variabel Y
∑X2 = Jumlah kuadrat skor variabel X
∑Y2 = Jumlah kuadrat skor variabel Y
Interpretasi terhadap koefisien korelasi secara konvensional diberikan oleh Guilford (1956) sebagai berikut :
Tabel 3.4. Interpretasi Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Interpretasi
0,80 – 1,00 Sangat kuat
0,60 – 0,80 Kuat
0,40 – 0,60 Cukup kuat
0,20 – 0,40 Lemah
0,00 – 0,20 Sangat lemah
Untuk menguji hipotesis : (Besar signifikansi α = 0,05)
H1 = Terdapat hubungan peranan kelompok tani dengan produksi padi sawah.
H0 = Tidak terdapat hubungan peranan kelompok tani dengan produksi padi sawah.
3.5. Defenisi Dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami penelitian ini, maka perlu ditampilkan definisi dan batasan operasional, sebagai berikut:
3.5.1 Definisi
n y y n
x x
n y xy x
r
2 2
2 2
Universitas Sumatera Utara
1. Petani adalah orang yang melakukan kegiatan usahatani padi sawah dan tergabung di dalam kelompok tani di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan.
2. Kelompok tani adalah kumpulan orang-orang tani atau petani, yang terdiri atas petani dewasa (pria/wanita) maupun petani (pemuda/i), yang terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada dilingkungan pengaruh dan pimpinan seorang kontak tani
3. Usahatani adalah kegiatan dalam mengelola yang dilakukan oleh anggota kelompok tani untuk memnuhi kehidupan keluarganya.
4. Motivasi merupakan proses atau faktor yang menyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan dengan cara-cara tertentu. Memotivasi maksudnya mendorong seseorang mengambil tindakan tertentu.
5. Kelas belajar adalah wadah belajar mengajar bagi anggota kelompok tani dalam menjalankan perannya guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusahatani.
6. Wahana kerjasama adalah kegiatan kelompok tani yang dilakukan dalam menjalin kerjasama dengan lembaga terkait atai kelompok tani lainnya guna membuat usahatani menjadi lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan, serta dapat mencapai tujuan bersama.
7. Unit produksi adalah kelompok tani diarahkan untuk memiliki kemampuan mengambil keputusan menjalakan perannya dalam kegiatan berupa unit penyediaan sarana dan prasarana produksi. Universitas Sumatera Utara
8. Produksi adalah seluruh hasil usahatani padi sawah yang dapat dipanen dalam satu musim tanam yang dinyatakan dalam satuan ton.
3.5.2 Batasan Operasional
1. Penelitian ini dilakukan di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupatn Deli Serdang, Sumatera Utara.
2. Sampel penelitian adalah anggota petani yang tergabung dalam kelompok tani 3. Penelitian dilakukan tahun 2018.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Kerangka Pemikiran
Luasnya lahan persawahan di Indonesia ternyata tidak mampu membuat taraf hidup petani meningkat, masih banyak petani sawah yang mengalami kesulitan dalam menjalani hidup, tidak jarang petani sawah di desa-desa berada dalam garis kemiskinan. Meningkatnya berbagai kebutuhan-kebutuhan hidup baik kebutuhan primer maupun sekunder yang tidak terselesaikan. Maka dari itu petani dalam melakukan kegiatan usahatani padi mempunyai motivasi untuk mempermudah kegiatan usahatani padi.
Pemerintah membuat kelompok tani yang didampingi oleh penyuluh pertanian untuk membantu para petani dalam meningkatkan taraf hidup petani melalui pemberdayaan dengan pengembangan SDM salah satu program yang harus dilakukan adalah pendidikan, keterampilan dan pekerjaan. Peran kelompok tani memiliki peran sebagai kelas/ wahana belajar, wahana kerjasama petani dan unit produksi.
Desa Tanjung Rejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang yang mayoritas penduduknya bermata perncaharian sebagai petani padi sawah. Kelompok tani yang berada di Desa Tanjung Rejo terdapat 16 kelompok tani. Melalui partisipasi kelompok tani dikelompok tani Desa Tanjung Rejo diharapkan dapat diketahui peranan kelompok tani dalam meningkatkan produksi usahatani padi sawah. Menurut peraturan Menteri Pertanian fungsi kelompok tani dibagi menjadi 3 yaitu, kelas belajar, wahana kerjasama dan unit produksi. Secara sistematis kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Petani
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Peran Kelompok Tani Dalam Meningkatkan Produksi Padi Sawah (Oryza Sativa L.)
Keterangan
: Menyatakan hubungan
Motivasi
Peran Kelompok Tani
1. Kelas Wahana/belajar 2. Wahana Kerjasama 3. Unit Produksi
Produksi
Berhubungan Tidak berhubungan
Universitas Sumatera Utara
2.7 . Hipotesis Penelitian.
Berdasarkan identifikasi masalah, landasan teoridan kerangka pemikiran , maka hipotesis dari penelitian sebagai berikut :
1. Terdapat motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani di Desa sawah di Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang 2. Terdapat peran kelompok tani dalam pelaksanaan kegiatan usahatani padi
sawah di Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang 3. Terdapat hubungan antara peran kelompok tani dalam meningkatkan produksi usahatani padi sawah di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang
Universitas Sumatera Utara
BA
B IV
DESKRIPSI DAERAH
PENELITIAN4.1. Deskripsi Daerah Penelitian 4.1.1 Letak dan Geografis
Penelitian dilakukan di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah sebesar 190,79 Ha. Kecamatan Percut Sei Tuan memiliki 18 desa. Desa Tanjung Rejo berjarak 18,00 km dari kantor Kecamatan Percut Sei Tuan.
Tabel 4.1. Luas wilayah Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Percut Sei Tuan, 2016 (Ha)
No Desa/Kelurahan Luas (Km2) Presentase
1. Amplas 3.10 1.81
2. Kenangan 1.27 0.74
3. Tembung 5.35 3.13
4. Sumber Rejo Timur 4.16 2.44
5. Sei Rotan 5.16 3.02
6. Bandar Kalippa 18.48 10.82
7. Bandar Khalipa 7.25 4.24
8. Medan Estate 6.90 4.04
9. Laut Dendang 1.70 1.00
10. Sampali 23.93 14.01
11. Bandar Setia 3.50 2.05
12. Kolam 5.98 3.50
13. Saentis 24.00 14.05
14. Cinta Rakyat 1.48 0.87
15. Cinta Damai 11.76 6.89
16. Pematang Lalang 20.10 11.77
17. Percut 10.63 6.22
18. Tanjung Rejo 19.00 11.12
19. Tanjung Selamat 16.33 9.56
20. Kenangan Baru 0.72 0.42
Percut Sei Tuan 170.79 100.00
Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Percut Sei Tuan, 2017
Desa ini mempunyai luas wilayah sekitar 19,00 km2 atau 11,12% dari luas wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan. Dengan letak geografis dari Desa Tanjung Rejo ialah 3o69’ LU - 98o74’ BT. Batas wilayah Desa Tanjung Rejo sebagai berikut:
35
Universitas Sumatera Utara
1. Sebelah Utara : Selat Malaka
2. Sebelah Selatan : Kecamatan Batang Kuis dan Pantai Labu 3. Sebelah Timur : Kecamatan Labuhan Deli dan Kota Medan 4. Sebelah Barat : Kota Medan
Curah hujan di Kecamatan Percut Sei Tuan pada tahun 2016 sebesar rata- rata curah hujan sebesar 196,25 mm/tahun, jumlah hari hujan yaitu sebesar hari dengan rata-rata hari hujan sebesar 17 hari.
Tabel 4.2. Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan di Kecamatan Percut Sei Tuan Selama Tahun 2016
Bulan Curah Hujan Hari Hujan
Januari 12 70
Februari 17 289
Maret 6 11
April 8 30
Mei 19 219
Juni 14 207
Juli 16 106
Agustus 21 234
September 25 616
Oktober 26 323
November 21 138
Desember 19 112
Jumlah 204 2355
Rata-rata 17 196.25
Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Percut Sei Tuan, 2017 4.2. Keadaan Penduduk
Terdapat total 13 Dusun di Desa Tanjung Rejo beserta 33 Rukun Tetangga dan 8 Perangkat Desa yang ada dan tersebar di Desa Tanjung Rejo. Penduduk Desa Tanjung Rejo sendiri pada tahun 2016 tercatat berjumlah 10.797 jiwa yang terdiri dari berbagai suku, agama dan ras. Suku dominan di Desa Tanjung Rejo adalah Suku Jawa sebesar 55,63% dari penduduk Desa Tanjung Rejo.
4.2.1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2016
Desa/Kecamatan
Penduduk (Orang) Laki-
Laki
Persentase
(%) Perempuan Persentase
(%) Jumlah
Desa Tanjung Rejo 5.555 51,44 5.242 48,56 10.797
Sumber : BPS Kecamatan Dalam Angka (Diolah,2016
Tabel 4.3. diketahui Desa Tanjung Rejo memiliki jumlah laki-laki sebesar 5.555 dengan persentase 51,44% lebih banyak dibandingkan dengan jumlah perempuan sebesar 5.242 dengan persentase 48,56%.
4.2.2. Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan
Tabel 4.4. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang 2016
Jenis pekerjaan Jumlah Persentase (%)
Pertanian 2.333 86,60
Industri/ Kerajinan 26 0,97
PNS & ABRI 46 1,70
Perdagangan 168 6,24
Angkutan 23 0,86
Jasa Masyarakat 98 3,63
Total 2.694 100
Sumber : BPS Kecamatan Percut Sei Tuan Dalam Angka (Diolah), 2017
Tabel 4.4. dapat dijelaskan bahwa mata pencarian penduduk di Desa Tanjung Rejo yang beragam, akan tetapi pencarian yang dominan adalah petani.
Hal ini disebabkan luas dan produksi lahan yang tinggi sehingga mendorong petani untuk bertani.
Universitas Sumatera Utara
4.3. Sarana dan Prasarana
Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang memiliki berbagai sarana dan prasarana yang dapat dilihat pada tabel 4.5. antara lain memiliki 3 Sekolah, 1 Puskesmas, 6 Posyandu, 6 masjid, 14 musholla dan 3 gereja.
Tabel 4.5. Sarana dan Prasarana di Desa Tanjung Rejo Tahun 2017
Desa Sekolah Puskesmas Posyandu Masjid Musholla Gereja Tanjung
Rejo 3 1 6 6 14 3
Sumber : BPS Kecamatan Percut Sei Tuan Dalam Angka (Diolah), 2017
Berdasarkan data yang telah diperoleh, Desa Tanjung Rejo sudah cukup memadai untuk menunjang kegiatan penduduk setempat karena terdapat fasilitas penting yang dapat membantu kegiatan penduduk seperti kesehatan, rumah ibadah, dan fasilitas pendidikan.
4.4. Karakteristik Sampel
Karakteristik responden yang dimaksud adalah karakteristik anggota kelompok tani bengawan yang dijadikan sebagai responden dalam penelitan ini.
Gambaran umum responden yang meliputi umur, pendidikan, status berstatus, pengalaman berusahatani, status penguasaan lahan.
4.4.1. Umur Petani
Umur petani merupakan salah satu faktor yang berkaitan erat dengan kemampuan kerja petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani nya. Semakin tua umur petani, maka kemampuan kerja akan cenderung menurun yang akan berpengaruh terhadap produksi yang diperoleh. Hal ini karena pekerjaan sebagai petani lebih banyak menggunakan fisik yang lebih kuat dan jasmaninya memiliki kemampuan fisik yang lebih kuat .
Universitas Sumatera Utara