• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPRESI WAJAH DALAM KARYA LUKIS KHAIRUL MAHMUD NIM 12335/2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EKSPRESI WAJAH DALAM KARYA LUKIS KHAIRUL MAHMUD NIM 12335/2009"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

EKSPRESI WAJAH DALAM KARYA LUKIS

KHAIRUL MAHMUD NIM 12335/2009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA JURUSAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2017

(2)
(3)

Abstrak

Tujuan menciptakan lukisan adalah menggambarkan ekspresi wajah manusia seperti perasaan sedih, ketakutan, kekecewaan, ancaman, kebahagiaan, kebahagiaan, emosi, rasa sakit, kesusahan, kejutan dan berbagai ungkapan lain.

Metode dalam mewujudkan gagasan seni meliputi: persiapan, tahap elaborasi, sintesis, realisasi dan penyelesaian. Hasil pembahasan adalah manusia memiliki kodrat sebagai makhluk sosial, sehingga manusia diharuskan untuk saling berinteraksi untuk menjalin kehidupan yang harmonis dalam bermasyarakat.

Kata kunci: Ekspresi wajah, Seni Lukis

Abstract

The purpose of creating a painting is to describe the human facial expressions such as feelings of sadness, fear, disappointment, threat, happiness, happiness, emotion, pain, distress, surprise and other expressions. Methods in realizing the idea of art include: preparation, elaboration, synthesis, realization and completion.

The results of the discussion is that humans have the nature as a social creature, so that humans are required to interact with each other to establish a harmonious life in the community.

Keywords: Facial expressions, Art

(4)

1 EKSPRESI WAJAH DALAM KARYA LUKIS

Khairul Mahmud1,Yasrul Sami2,Erfahmi3 Program Studi Pendidikan Seni Rupa

FBS Universitas Negeri Padang Email: [email protected]

Abstrack

The purpose of creating a painting is to describe the human facial expressions such as feelings of sadness, fear, disappointment, threat, happiness, happiness, emotion, pain, distress, surprise and other expressions. Methods in realizing the idea of art include: preparation, elaboration, synthesis, realization and completion.

The results of the discussion is that humans have the nature as a social creature, so that humans are required to interact with each other to establish a harmonious life in the community.

Keywords: Facial expressions, Art

A. PENDAHULUAN

Dalam berkomunikasi, bahasa merupakan hal yang paling penting dalam membina sebuah hubungan bermasyarakat. Bahasa dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya bahasa kata-kata dan bahasa tubuh. Bahasa verbal merupakan bahasa yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan bahasa tubuh lebih kepada isyarat seperti gerakan tangan, anggukan kepala, mimik wajah, dan pada dasarnya bahasa tubuh meliputi semua bagian tubuh manusia seperti tangan, kaki, pundak, kepala dan wajah. Bahasa tubuh bersifat instan karena penggunaannya yang spontan dan dipengaruhi oleh perasaan atau emosi. Seperti pada saat seseorang dalam keadaan marah, maka akan terlihat pada ekspresi wajah, kepalan tangan, dan posisi tubuh. Namun Bahasa tubuh yang paling mudah dibaca adalah ekspresi wajah. Wajah dapat menggambarkan tentang situasi perasaan manusia,

(5)

2 karena wajah merupakan organ yang langsung berhubungan dengan emosi atau perasaan.

Perasaan menjadi faktor penting berkaitan dengan ekspresi wajah, karena ekspresi wajah merupakan visual yang tampak sebagai bentuk dari adanya sebuah perasaan. Perasaan adalah sebuah kondisi yang dialami seseorang pada saat tertentu sebagai bentuk respon dari keadaan sekitarnya. seperti rasa suka atau tidak suka, marah, gembira maupun sedih. Apapun yang dirasakan dalam hati, dapat langsung tergambar pada wajah seperti saat merasakan kesedihan, wajah akan memperlihatkan ekspresi wajah yang sedih.

Ekspresi adalah ungkapan perasaan makhluk hidup yang ditunjukan atau disampaikan melalui media tubuh terutama pada bagian wajah. Sikap seluruh anggota tubuh dengan kecenderungannya masing-masing yang menjadi karakteristik tersendiri dari media tubuh dalam mengungkapkan rasa sedih, senang, bahagia, kecewa, takut ,tertindas, haru, murung, terkejut dan berbagai bentuk perasaan lainnya. Ekspresi wajah atau mimik adalah hasil dari satu atau lebih gerakan atau posisi otot pada wajah. Ekspresi wajah merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal dan dapat menyampaikan keadaan emosi dari seseorang kepada orang yang mengamatinya. Ekspresi wajah merupakan salah satu cara penting dalam menyampaikan pesan sosial dalam kehidupan manusia.

Wajah merupakan sebuah cara dalam mengekspresikan perasaan, namun pada kenyataannya banyak manusia berkamuflase dengan cara menipu perasaan mereka sendiri dengan menampilkan mimik yang tidak sejalan dengan perasaannya. Seperti senyum kepada seseorang yang dibenci, atau tertawa pada saat suasana hati sedang berduka. Kadang hal ini terpaksa dilakukan manusia karena terikat dengan norma-norma yang ada disekitarnya. Sebagai contoh adanya norma dalam masyarakat adalah pada waktu seseorang sedang dalam kondisi perasaaan marah, tidak mungkin dia mengeluarkan kemarahannya di depan orang banyak. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia dituntut untuk dapat mengerti tentang ekspresi wajah. Karena ekspresi wajah ibarat sebuah senjata, kesalahan penggunaanya dapat menjadi boomerang bagi penggunanya sendiri.

(6)

3 Ditinjau dari segi estetikanya, ekspresi wajah manusia dapa tmenjadi wujud penuangan yang sangat menarik dan tanpa batas. Ekspresi wajah manusia memiliki keunikan serta keindahan tersendiri, dapat terlihat ketika manusia sedang menangis, tertawa, marah, dan terkejut. Pada dasarnya seni tidak bisa lepas dari segala sisi kehidupan manusia baik secara sadar ataupun tidak sadar setiap manusia membutuhkan sesuatu yang bersifat indah bagi dirinya. Oleh karena itu seni hadir sebagai sebuah bentuk pengalaman dari penjelajahan batin seseorang, tentang apa yang dilihat, direkam, dan dirasakan, kemudian dituangkan menjadi karya yang menghadirkan sebuah keindahan.

Alasan tersendiri bagi penulis memilih mendalami ketertarikan pada ekspresi wajah manusia selain setiap manusia itu memiliki karakteristik wajah yang menjadi keindahan tersendiri ketika seseorang berekspresi, dan juga dikarenakan ekspersi tubuh dan wajah manusia adalah sebuah kejujuran yang alami dan tidak dapat disembunyikan oleh manusia itu sendiri. Dalam karya akhir ini penulis menghadirkan karya lukis yang menggambarkan ekspresi wajah-wajah manusia, adanya keinginan untuk lebih mengenal dan menambah pengetahuan penulis tentang visual maupun pemaknaan ekspresi wajah.

Penulis mengunakan ekspresi wajah sebagai bahasa visual dengan menggunakan kecenderungan gaya lukis pop art untuk mengekplorasi berbagai ekspresi wajah yang akan ditampilkan dalam karya akhir penulis. Gaya pop art merupakan gaya lukis yang menurut penulis cocok untuk membahas ekspresi wajah, karena secara visual penulis mendapatkan kebebasan dalam mengolah ekspresi wajah ke dalam bentuk-bentuk yang memiliki nilai estetis dan dekat dengan penulis sendiri. Bertitik tolak dari latar belakang di atas, penulis mengambil keputusan akhir bahwa karya lukis pop art ( kontemporer) merupakan pilihan yang cocok dalam memvisualkan ide dan gagasan untuk karya akhir ini dengan judul ”Ekspresi wajah Dalam Karya Lukis.”

(7)

4 B. METODE / PROSES PENCIPTAAN

Perwujudan Ide-Ide Seni

Perwujudan karya lukis ini penulis membuat karya yang berjumlah sepuluh buah karya terpilih. Terdapat beberapa tahapan penciptaan karya seni antara lain:

(1) Persiapan, (2) Elaborasi, (3) Sintesis, (4) Realisasi Konsep, (5) Penyelesaian 1. Persiapan

Merupakantahap yang paling awal. Pada tahap ini penulis mempersiapkan diri mulai melakukan pengamatan terhadap lingkungan, mengumpulkan informasi yang terkait dengan gagasan. Sumber gagasan yang diangkat seputar fenomena kehidupan di lingkungan sekitar yang merujuk pada ketidakseimbangan antara manusia dengan ego manusia itu sendiri sekaligus lingkungan yang tumbuh dengan kekentalan hubungan social dalam bermasyarakat yang telah mencair dan hilang..

2. Elaborasi

Merupakan tahap penghayatan gagasan pokok melalui analisis, integrasi, abstraksi, generalisasi, dan transmutasi. Dalam tahap ini, penulis menganalisis gejolak yang timbul dari turunnya nilai-nilai tatanan budaya dalam kepribadian manusia yang penulis amati dalam memerankan sebagai satu bagian dari masyarakat kekinian. Pada tahap ini pula penulis memandang bahwa manusia sebagai peranan penting dalam menciptakan keharmonisan hidup, kini telah menjadi lemah dalam kepribadiannya.

3. Sintesis

Dalam tahap ini penulis melakukan penetapan penyaringan atau pun penyimpulan dari data-data yang di dapatkan baik dari bertanya, membaca, maupun hasil pengamatan objek sebagai perwujudan konsep karya. Dalam data yang penulis telusuri, dari tuntutan kebutuhan masyarakat yang kianbertambah, kini telah terjebak dalam perkembangan teknologi dimana saat ini teknologi menguasai sebagai saran adalah melengkapi tanpa menumbuhkan penguasaan diri sebagai manusia yang dewasa.

(8)

5 4. Realisasi Konsep

Dalam tahap ini penulis memulai untuk memvisualisasikan konsep-konsep yang telah dipersiapkan sebelumnya, dimulai dari persiapan alat dan bahan, pembuatan sketsa dan kemudian memindahkannya ke dalam media kanvas atau media lainnya sebagai media ungkap.

5. Penyelesaian

Merupakan tahap akhir dalam penyelesaian karya-karya lukis dengan melakukan persiapan membuat katalog, yaitu: buku yang mewakili bentuk karya yang berada didalam ruang pamer sekaligus membahas data terkait dalam tema pameran yang diangkat. Selanjutnya publikasi, yaitu: memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat dalam dan luar lingkungan daerah tentang pameran yang akan diselenggarakan, sehingga tujuan utama penulis menyampaikan pengetahuan baru tercapai dengan maksimal. Display karya, yaitu penataan karya di dalam ruang pamer sebagai bentuk akhir dari penyajian karya kepada masyarakat lingkungan sekitar sehingga memiliki tata letak yang baik dan pembukaan pameran.

C. HASIL KARYA DAN PEMBAHASAN PembahasanKarya

Setelah mengurai kaitan umum di atas selanjutnya penulis akan membahas setiap karya satu per satu sebagai berikut:

(9)

6 Karya 1

Gambar 1

Judul Karya“bahagia”(Diameter 120 cm) Mixed media on wood (2017)

Dalam karya yang di beri judul“Bahagia”ini, penulis membuat figur diri sendiri yang sedang tertawa ,tampak dari bagian kepala, wajah sampai dengan bagian bahu. Pada bagian wajah yang sedang tertawa terlihat bagian mata yang mengecil, mulut yang terbuka lebar seperti tertawa lepas. Pada bagian mata sebelah kiri terdapat warna biru yang dikuaskan secara spontan. Raut wajah dengan pipi tertarik ke atas dan kepala sedikit condong ke belakang karena tertawa.

Dalam karya tersebut menggunakan media kayu pallet yang telah disusun melingkar dan diberi garis tepi lingkaran berwarna hitam supaya objek dan latar menyatu. Latar belakang karya ini penulis menggunakan kayu pallet sebagai background dengan sedikit di beri sentuhan api agar mengeluarkan corak natural dari kayu tersebut.

Didalam lukisan ini penulis mencurahkan rasa bahagia dengan tertawa riang, akan tetapi rasa tersebut tidak sesuai dengan apa yang penulis rasakan sebenarnya. Bahagia yang terlihat adalah sebuah kebohongan dari dalam diri, agar orang-orang yang berada disekitar tidak ikut merasakan hal yang dirasakan.

Penulis ingin orang-orang yang disekitar tahu bahwa dirinya selalu bahagia.

(10)

7 Karya 2

Gambar 2

Judul Karya“Eerrgght” (130 cm x 170 cm) Mixed media on canvas (2017)

Judul karya “Eerrgght”yang terlihat dari kedua mata yang tertutup dengan kedua bibir terbuka. Warna yang terang menjadi corak pada karya ini dengan campuran bias warna kontras. Pada bagian depan objek terlihat bercakwarna dengan bentuk kusut dan melingkar. Pada sisi lain dari gambaran karya terlihatsapuan warna putih dengan bentuk awan yang meleleh. Pada bagian latar belakang hanya terlihat garis putih yang menyimpang berwarna putih dengan bagian lain yang berwarna hidup yaitu orange, merah, coklat, hitam sehingga memberikan kesan yang jauh berbeda dari objek utama.

Ekspresi wajah yang hadir terjadi karena masalah yang dirasakan cukup berat menjadi sebuah kepanikan. Sehingga menimbulkan efek stres yang membuat otak menjadi kacau balau. Hingga menjadi hilang kendali dan masalah baru yang tidak bisa diselesaikan seperti halnya masalah-masalah yang lain. Di tambah lagi dengan masalah akademik dengan tenggang waktu yang sangat singkat membuat fikiran menjadi tambah kacau balau.

Selama ini terbiasa menghadapi hari-hari tanpa terlalu banyak masalah jika terdapat masalah pasti dapat dilalui dengan tenang. Warna merah dan hitam pada latar belakang merupakan penekanan pada objek yang sedangmenghadapi tumpukan masalah dan ditekan oleh waktu,sehingga menimbulkan depresi yang sangat berat. Efek yang terjadi ketika masalah tersebut tidak bisa terpecahkan

(11)

8 akan menimbulkan dampak besar bagi pridadi penulis. Seperti halnya marah tanpa sebab, menggerutu dengan sendirinya, dan otak tidak dapat berfikir dengan jernih

Karya 3

Gambar 3

Judul Karya “Argght” (102 cm x 122 cm) Mixed media on canvas (2017)

Pada karya ini terlihat kedua mata yang terbuka dengan pandangan lurus kedepan. Tampak pula mulut yang terbuka lebar seolah berteriak dengan kencang.

Pada pewarnaan objek ekspresi wajah terlihat paduan warna gelap dan terang dari penempatan dan tata letakwarnayang mencolok, dalam gambaran lainnya terlihat bercak warna biru, putih, merah dan hijau memenuhi bagian bawah dari wajah.

Sedangkan warna merah kental tampak berantakan pada bagian atas objek.

Bagian latar belakang tampak corak dari serat kayu yang terpanggang, tersusun denganwarna coklat dan coklat muda yang dipadu.

Ekspresi yang hadir pada objek di atas menunjukkan sebuah emosi yang sangat memuncak dan tidak dapat ditahan lagi ketika sudah mencapai batasnya.

Hal itu terjadi karena rasa yang terpendam secara terus menerus sehingga menimbulkan emosi yang meluap sampai tidak dapat dibendung lagi. Ketika menghadapi masalah lain hanya emosi yang timbul yang bisa diungkapkan, sehingga menciptakan sebuah ekspresi dengan emosi memuncak.

(12)

9 Karya 4

Gambar 4

Judul Karya“Spontanitas” (103 cm x 123 cm) Mixed media on canvas (2017)

Pada karya ini terlihat ekspresi wajah dengan mata yang terbuka menghadap kebawah. Tampak jelas rautan dikening dan pada bagian mulut terbuka lebar. Warna dari objek utama tampak berkesan meredup yang tergambar dari warna hitam putih. Pada bagian lain tanpak bercak warna yang meleleh dari ekspresi yang kuat. Warna yang terang menyatu membentuk lingkaran yang tak sempurna, dengan tambahan dari warna yang meleleh di bagian-bagian tertentu pada bidang karya.

Pada dasarnya ekspresi terkejut sudah biasa dilakukan oleh manusia, karena ekspresi terkejut merupakan hal spontan yang tidak akan lepas dari manusia.

Spontanitas mendapatkan hal yang baru dengan didukung oleh bingkai yang terbuat dari pallet kayu bekas packing yang seolah-olah mendapatkan sesuatu hadiah entah dari mana. Sehingga timbul ekspresi spontan dari wajah penulis, entah itu terkejut atau riang.

(13)

10 Karya 5

Gambar 5

Judu Karya“Mati Kesenangan” (122 cm x 180 cm) Mixed media on canvas (2017)

Pada karya ini terlihat ekspresi wajah dengan gambaran yang sedang berpose/bergaya ceria. Posisi wajah yang menghadap ke atas sedikit miring menjadi gerak berbeda dari biasanya. Pada warna ceria seperti kuning, hijau, merah, biru menjadi pengisi ekspresi wajah pada karya kali ini bercak warna merah pada bagian atas objek utama dengan sapuan sepontan dari kuas yang penulis ekspresikan. Pada teknik warna transparan pada bagian latar terlihat warna gelap yang membelenggu sehingga memberi bentuk yang menonjol untuk tampilan objek utama.

Penulis memvisualisasikan ekspresikesenangan yang berlebihan di kala itu.

Rasa senang itu timbul ketika apa yang kita inginkan terwujud. Ditambah lagi apa yang kita rasakan menjadi nyaman, rileks, senang membuat sebuah kebahagian mejadi lengkap dan sangat dicari-cari selama ini.

(14)

11 Karya 6

Gambar 6

Judul Karya“Wanted” (120 cm x 140 cm) Mixed media on canvas (2017)

Ekspresi wajah pada karya ini terlihat sedang memberikan gambaran pandangan yang tajam dan emosi yang tinggi. Kedua mata yang terbuka lebar dengan pandangan yang lurus dibandingkan bagian gigi yang menutup.

Objek ekspresi wajah pada karya ini berwarna hitam putih, akan tetapi bercak warna merah muda dengan tehnik transparan pada sapuan kuas yang liar memberi kesan tersendiri pada objek utama. Tampak tulisan tegas yang melintang pada bagian atas dan bawah objek utama dengan tulisan wanted. Pada bagian latar belakang terlihat gradasi warna dengan ragam warna bersifat terang agar dapat memperkuat objek utama pada karya ini.

Dalam karya ini penulis merasakan ketakutan mendalam yang dirasakan sehari-hari. Ketakutan tersebut timbul disaat penulis merasakan adanya masalah yang terjadi, dengan wajah geram dan sangar yang melibatkan emosi itu muncul.

Masalah yang menghantui diri sendiri yang sempat terjadi sebelumnya, kesalahan- kesalahan fatal yang menimbulkan sifat geram dan kesal. Sehingga penulis merasakan ketakutan dan mencoba lari dari masalah tersebut.

(15)

12 Karya 7

Gambar 7

Judul Karya“Terbawa suasana” (120 cm x 140 cm) Mixed media on canvas (2017)

Didalam karya ini ekspresi wajah dibuat seperti mencemeeh (dalam bahasa minang)atau menganggap sepele. Bibir dan mata sedikit tertutup dan ekspresi pada bagian kepala sedikit melengah. Terdapat tiga warna utama yaitu orange, hijau dan kuning. Pada bagian latar dibuat seperti suasana luar angkasa agar memberikan kesan objek yang sedang melyang. Pada bagian bawah wajah terdapat warna putih menyerupai awan.

Dalam karya ini penulis menyampaikan suatu hal yang terjadi ketika penulis sedang merasakan seperti melayang-layang diangkasa. Penulis merasakan seperti menghayal karena ingin menggapai suatu impian yang belum terpenuhi. Sehingga terhanyut dalam suasana galau dan menyepelekan apa yang ada. Memandang langit merupakan hal kesukaan penulis sambil melihat bintang jatuhdalam suasana tenang dan damai. Ekspresi yang terlihat penulis menvisualkan ekspresi menganggap remeh dari apa yang terjadi sehingga terlarut dalam dunia mimpi yang membuat diri menjadi malas dan lupa waktu.

(16)

13 Karya 8

Gambar 8

Judul Karya“Sendu” (100 cmx 130 cm) Mixed media on canvas (2017)

Judul karya Sendu tampak ekspresi wajah dengan kedua mata yang separuh terbuka dan bibir yang tertutup rapat pada gerak yang tampak. Ekspresi yang memberi kesan menyumputkan keharuan diri. Pada warna hitam putih pada objek karya memberi kesan tegas pembeda dari warna lainnya. Corak warna merah yang melintang pada bagian mata dengan bentuk meleleh menghadirkan kesan yang memiliki maksud dan tujuan. Pada bagian latar belakang tampak warna merah muda memenuhi bidang lainnya dengan tambahan warna kuning dan hijau menjadi paduannya.

Penulis menvisualisasikan objek dengan ekspresi kesedihan yang berlarut.

Untuk meraih apa yang kita inginkan kita harus melakukan usaha yang sebanding agar mendapatkan hasil yang maksimal. Keberhasilan orang lain tidak luput dijadikan motivasi untuk memacu semangat diri.

(17)

14 Karya 9

Gambar 9

Judul Karya“Menceringik” (100 cm x 140 cm) Mixed media on canvas (2017)

Pada karya ini terlihat ekspresi wajah yang tampak mengerutkan bagian mata dan hidung dengan mulut bagian bibir atas terbuka, selain itu pada bagian lain dalam karya terlihat bercak warna yang beragam dengan bentuk yangliar.

Pada bagian latar penulis memberikan sapuan warna dengan ukuran goresan sama antarasatu dengan yang lainnya. Pada tiap goresan latar diberi warna-warna yang terang sehingga terlihat persatuan objek dengan warna mendukung antara satudan lainnya.

Apa yang dirasakan dari penulis sendiri yaitu terjepit oleh waktu dan terhimpit oleh beban pikiran yang semakin mendesak. Hal ini yang membuat tingkah laku menjadi aneh dan diri terasa terancam. Terikat dengan sebuah problematika,bingung dan tidak jelas. Namun tetap berusaha tenang dalam memikirkan solusi agar masalah dapat terselesaikan. Rasa yang tertekan dapat memancing emosi yang semakin bergejolak didalam diri penulis, sehinggadengan ekspresi ini dapat menahan beban yang dirasakan penulis.

(18)

15 Karya 10

Gambar 10

Judul Karya“Otak Buntu” (95 cm x 128 cm) Mixed media on canvas (2017)

Karya ini berjudul “otak buntu” dengan gambaran ekspresi wajah yang terlihat seperti merasakan kesedihan. Terlihatdari kedua mata yang tak terbuka dengan arah menatap kebawah. Pada bagian mulut terlihat sedikit membuka dengan satu sudut bibir di mainkan, terlihat beragam warna yang cerah, yaitu merah, merah muda, kuning, hijau, biru dan putih. Pada bagian lainnya terlihat sapuan warna gelap dan terang mengelilingi objek utama dengan bentuk yang liar.

Pada bagian latartampak corak warna coklat gelap dengan raduan warna yang terang mengikuti bentuk gerak serat kayu.

Penulis merasakan suatu masalah yang berat dan tidak menemukan jalan keluarnya. Sehingga merasakan panik, gelisah, kecewa, dan timbul rasa putus asa dalam menjalani keseharian. Berusaha untuk mengungkapkan kepada orang lain malah hal tersebut menjadi sebuah candaan tanpa menemukan jalan keluarnya.

Hal tersebut yang membuat penulis menjadi tidak mau menceritakan masalahnya kepada orang lain dan akhirnya masalah tersebut di pendam sendiri.

D. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan

Seorang seniman selalu merasakan kegelisahan dalam dirinya yang merupakan akumulasi respon dari keadaan di sekitarnya. Kegelisahan inilah yang yang menjadi latar belakang dalam berkarya. Bagi seorang seniman lukis, kanvas

(19)

16 merupakan media dalam mencurahkan kegelisahan-kegelisahan yang ia rasakan dan dengan sapuan kuas seorang seniman mewarnai kanvas yang kosong dengan ekspresi jiwanya. Dalam kehidupan penulis sehari-hari, banyak masalah-masalah yang penulis hadapi sehingga menjadi kumpulan kegelisahan yang kemudian mengangkatnya ke dalam karya lukis surealis.

Dari kesepuluh karya lukis yang penulis hadirkan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia memiliki kodrat sebagai makhluk sosial, sehingga manusia diharuskan untuk saling berinteraksi untuk menjalin kehidupan yang harmonis dalam bermasyarjakat. Dalam bersosialisasi manusia harus dapat membaca mimic wajah orang lain agar tidak terjadi kesalah pahaman yang akhirnya dapat menimbulkan masalah. Pada dasarnya kehidupan social manusia tidak akan jauh dari masalah, tinggal bagaimana manusia menyikapinya.

a. Saran

1. Semoga karya akhir dapat berguna bagi mahasiswa Jurusan Seni Rupa untuk terus mengembangkan kreatifitasnya dalam bentuk karya lukis.

2. Semoga dapat menjadi motivasi bagi rekan-rekan mahasiswa maupun seniman untuk selalu berkarya.

3. Semoga dengan adanya karya lukis ini memberikan informasi tentang pentingnya pengetahuan akan mimik wajah.

4. Di harapkan dengan adanya karya lukis ini dapat meningkatkan wawasan serta apresiasi masyarakat terhadap karya

Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan karya akhir penulis dengan pembimbing I Yasrul Sami, S.Sn., M.Sn. dan Pembimbing II Drs. Erfahmi, M.Sn.

Daftar Pustaka

Darmawan, Budiman. (1989). Pendidikan Seni Rupa. Bandung: PT. Genesha Darsono. 2003. Tinjauan Seni Rupa Modern (Buku Ajar). Surakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Daryanto.1998. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: APOLO.

Gie, The Liang. 2004. Filsafat Keindahan. Yogyakarta : PUBIB

(20)

17 Hogarth, Burne. 1989. Drawing The Human Head. New York: Watson-Guptill

Publications.

Kartika, Darsono.Soni, (2004). Seni Rupa Modern.Bandung:Rekayasa Sains.

Susanto, Mikke. (2002). Diksi Rupa. Yogyakarta :Kanisius.

Referensi

Dokumen terkait