• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAQ terkait Kebijakan Dana Desa dalam rangka penanganan Covid-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FAQ terkait Kebijakan Dana Desa dalam rangka penanganan Covid-19"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

FAQ terkait Kebijakan Dana Desa dalam rangka

penanganan Covid-19

(2)

Q #1: Bagaimana penyesuaian pagu Dana Desa dalam Perpres No. 54 Tahun 2020?

• Sesuai dengan Perpres No. 54 Tahun 2020, Dana Desa TA 2020 mengalami penyesuaian menjadi sebesar Rp71,19 triliun dari sebelumnya sebesar Rp72 triliun, atau berkurang sebesar Rp810 miliar.

Q #2: Apakah pagu Dana Desa setiap kabupaten/kota berubah?

• Penyesuaian pagu Dana Desa dalam Perpres No. 54 Tahun 2020 akan mengakibatkan perubahan

pada pagu Dana Desa setiap kabupaten/kota. Hal tersebut disebabkan karena nilai pengurangan

pagu Dana Desa sebesar Rp810 miliar tersebut akan diperlakukan secara proporsional terhadap nilai

Alokasi Dasar.

(3)

Q #3: Dengan adanya penyesuaian pagu anggaran Dana Desa, apakah pemerintah daerah perlu melakukan perubahan APBD dan peraturan bupati/wali kota?

• Dengan adanya penyesuaian pagu anggaran Dana Desa dalam APBN-P TA 2020, secara otomatis akan mempengaruhi pagu Dana Desa setiap daerah kabupaten/kota.

• Dengan adanya penyesuaian pagu tersebut, maka pemerintah daerah harus melakukan perubahan APBD atau terlebih dahulu melakukan perubahan perkada mengenai penjabaran APBD TA 2020.

• Atas dasar perubahan perkada tersebut di atas, bupati/wali kota melakukan perubahan perkada mengenai tata cara penghitungan Dana Desa dan rincian Dana Desa setiap desa.

Q #4: Apakah ada rincian Dana Desa setiap Daerah kabupaten/kota atas pagu Dana Desa yang telah disesuaikan?

• Pagu anggaran Dana Desa TA 2020 ditetapkan dalam Perpres, selanjutnya pengalokasian Dana Desa

(4)

Q #5: Siapakah penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa?

• Calon Penerima BLT Desa adalah keluarga miskin atau tidak mampu di desa yang belum mendapatkan program bantuan dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah.

Q #6: Siapakah yang menyalurkan BLT kepada penduduk miskin di Desa?

• Dana yang digunakan untuk BLT Desa bersumber dari Dana Desa yang telah disalurkan ke Rekening Kas Desa, dan kegiatan BLT Desa juga tercantum dalam APBDesa sebagai program/kegiatan yang didanai dengan Dana Desa. Oleh karena itu, yang menyalurkan BLT Desa kepada penduduk miskin di desa adalah Kepala Desa dan aparat desa, serta dibantu pengawasannya oleh aparat pemda

setempat.

(5)

Q #7: Apakah seluruh Dana Desa digunakan untuk BLT Desa dan kegiatan penanganan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19)?

• Tidak, hanya sebagian dari Dana Desa yang digunakan untuk jaring pengaman sosial dalam bentuk BLT Desa dan/atau digunakan untuk kegiatan penanganan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di desa. Sebagian Dana Desa yang lain dapat digunakan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan Peraturan Menteri Desa PDTT.

Q #8: Jika Dana Desa yang dialokasikan berdasarkan klaster tidak dapat memenuhi BLT Dana Desa apakah dapat ditambah lagi??

• BLT Desa dianggarkan dalam APBDesa setinggi-tingginya sebesar 35% dari Dana Desa yang diterima Desa yang bersangkutan.

• Dalam hal besaran Dana Desa untuk BLT Desa tidak mencukupi, kepala desa dapat menggunakan Dana Desa melebihi batasan 35% setelah mendapatkan persetujuan dari bupati/wali kota.

(6)

Q #10: Bagaimana Dana Desa yang sudah disalurkan apakah harus digunakan untuk BLT Desa atau tetap sesuai program??

• Bagi desa yang sudah disalurkan Dana Desa tahap I sebesar 40%, Dana Desa tersebut dapat tetap digunakan sesuai dengan APBDesa, selanjutnya penyaluran Dana Desa tahap II harus dianggarkan untuk pendanaan BLT Desa. Dalam hal Dana Desa tahap I yang sudah salur belum dibelanjakan, maka Dana Desa tersebut dapat digunakan untuk mendanai BLT Desa.

Q #9: Jenis kegiatan apa yang dikategorikan sebagai kegiatan penanganan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19)?

• Jenis kegiatan yang termasuk dalam kategori penanganan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19),

antara lain: (i) pengadaan bahan kebutuhan pokok bagi penduduk Desa terdampak; (ii) pengadaan

bahan-bahan/alat-alat kesehatan; dan (iii) kegiatan lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.

(7)

Q #11: Apakah program Dana Desa yang sudah ada tetap boleh dijalankan?

• 70% dari Dana Desa selain digunakan untuk mendanai kegiatan penanganan COVID-19, sisanya tetap digunakan untuk mendanai kegiatan prioritas yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 11 Tahun 2019.

Q #12: Apakah Dana Desa yang belum salur akan punya persyaratan baru dan bagaimana

penggunaannya? Perhitungannya apakah tetap sesuai tahapan penyaluran Dana Desa?

• Dana Desa yang belum salur untuk tahap I dan tahap II tidak ada penambahan dokumen persyaratan, namun pada penyaluran tahap III terdapat tambahan persyaratan yaitu berupa peraturan kepala desa mengenai daftar keluarga penerima manfaat BLT Desa.

• Persentase penyaluran Dana Desa untuk tahap I, tahap II, dan tahap III tidak mengalami perubahan. Namun demikian, dengan adanya penyesuaian pagu Dana Desa, maka besaran Dana Desa yang akan disalurkan akan disesuaikan dengan rincian Dana Desa setiap kabupaten/kota yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri

(8)

Q #13: Untuk pemudik yang datang ke daerah apakah ada kebijakan khusus untuk mendapatkan BLT Desa?

Hanya sebagian Dana Desa digunakan untuk BLT Desa, oleh karena itu target sasaran penerima BLT Desa diprioritaskan untuk:

a. Keluarga miskin atau tidak mampu yang berdomisili di desa bersangkutan; dan

b. Penerima BLT Desa tidak termasuk sebagai penerima bantuan dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah

Referensi

Dokumen terkait

apabila situasi ini tidak segera diantisipasi, indonesia hampir dapat dipastikan akan lebih bergantung pada produk pangan impor, jauh dari target nasional kita untuk

Tahap Kedua sebesar 40% (empat puluh perseratus) dari keseluruhan Alokasi Dana Desa yang akan diterima oleh setiap Desa apabila telah mempertanggung jawabkan dana tahap

Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Pengamatan dilakukan dengan merekam semua

(1) Pemerintah Desa yang tidak melaksanakan BLT Desa selama 9 bulan pada tahun 2020, dikenakan sanksi pemotongan Dana Desa sebesar 50% dari Dana Desa yang akan disalurkan pada tahap

(2) Dalam rangka pelaksanaan penyelenggaraan kewenangan Desa, kepada Desa diberikan dana yang bersifat transfer yang terdiri atas jenis alokasi dana Desa, dana

Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi.

Bahan bersifat reaktif adalah bahan yang mudah menyebabkan kebakaran atau ledakan karena sifat kimia yang tidak stabil pada suhu tinggi karena mengalami oksidasi.. Bahan infeksius

Jadi, mung- kin itu bisa menguntungkan kita, tapi untuk [musim] ini persaingan akan sangat tinggi karena kurang lebih motornya akan sama untuk semua orang seperti tahun lalu.