• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci : Pengembangan, Buku teks, pendekatan realistik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Kata Kunci : Pengembangan, Buku teks, pendekatan realistik"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BUKU TEKS GEOMETRI TRANSFORMASI BERBASIS PENDEKATAN REALISTIK

Nola Nari*

Jurusan Tadris Matematika IAIN Batusangkar nola.nari@iainbatusangkar.ac.idatau nolanari84@gmail.com

ABSTRAK

Masalah yang peneliti temukan adalah kurangnya sumber belajar yang digunakan dalam proses perkuliahan Geometri Transformasi di UIN Imam Bonjol, IAIN Batusangkar dan IAIN Bukittinggi. Dalam pemilihan sumber belajar, pengajar hanya menggunakan buku teks dengan sesekali memanfaatkan laptop. Buku teks yang ada hanya dimiliki oleh dosen saja dan terbitan yang sudah lama tanpa ada pembaruan. Belum dimanfaatkan secara optimal fasilitas komputer di kampus untuk perkuliahan Geometri transformasi. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu sumber belajar yang bisa digunakan oleh mahasiswa dan dosen yaitu buku teks. Dalam buku teks, terdapat materi, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi. Di tengah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, dimana sarana penunjang untuk menggunakan buku sangat mudah dijumpai, seperti penggunaan berbagai macam software yang berhubungan dengan pembelajaran geometri.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan. Rancangan penelitian pengembangan terdiri dari 3 tahap yaitu(1) tahap define, dilakukan untuk mendapatkan gambaran kondisi di lapangan, dalam tahap ini dilakukan wawancara dengan ketua jurusan tadris/pendidikan matematika PTAIN di Sumatera Barat, analisis silabus, SAP, dan sumber belajar serta meriview literatur,(2) tahap design, hasil dari tahap define digunakan untuk merancang design buku teks. Hasil dari tahap design yang dirancang dilanjutkan dengan (3) tahap develop, tahap ini adalah lanjutan dari tahap design untuk melihat validitas, praktikalitas dan efektifitas buku teks.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa buku teks geometri transformasi berbasis pendekatan realistik yang dirancang telah valid dengan hasil validitas yang diperoleh adalah 76,22%, praktikalitas sebesar 71,32 dan efektivitas dari hasil angket respon positif.

Kata Kunci : Pengembangan, Buku teks, pendekatan realistik PENDAHULUAN

Sumber belajar mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Proses pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang menggunakan berbagai ragam sumber belajar (Sanjaya, 2008,p.228). Hal tersebut dipertegas oleh Association for Educational Communications and Technology (Depdiknas, 2008) bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran.

Berdasarkan observasi dan pengamatan penulis selama menjadi pengajar dan dosen pengampu mata kuliah Geometri Transformasi di IAIN Batusangkar terlihat masih minim sekali sumber belajar yang terkait dengan mata kuliah geometri Transformasi. Sumber belajar yang dapat digunakan mahasiswa dari tahun ke tahun umumnya adalah sebuah sumber yang sama tanpa ada penyegaran. Mahasiswa tidak punya referensi lain selain bahan yang diberikan dosen karena diperpustakaan juga tidak tersedia cukup. Informasi yang diperoleh mahasiswa juga sebatas informasi yang diberikan dosen, itupun dalam alokasi waktu yang terbatas yakninya 2 sks. Hal yang serupa juga ditemukan di PTKIN lainnya di Sumatera Barat, minimnya sumber belajar menjadi kendala dalam proses perkuliahan.

Perkuliahan geometri transformasi memuat materi-materi geometri lanjutan dari geometri bidang ruang dan geometri analitik bidang dan ruang. Geometri trnsformasi

(2)

menjelaskan tentang konsep-konsep perubahan posisi sebuah objek geometri yang dapat dibahas secara analisis dan aljabar. Perubahan posisi dan sifat-sifat yang melekat pada objek geometri dapat divisualisasikan secara realistik sehingga mampu meningkatkan pemahaman.

Selain itu, materi geometri transformasi merupakan bagian dari materi matematika Sekolah Menengah Atas.

Bahan kuliah ataupun buku ajar geometri transformasi yang tersedia di perpustakaan IAIN Batusangkar sangat minim sekali bahkan tidak ada. Buku geometri transformasi yang dipakai satu-satunya yaitu buku dengan ejaan lama. Buku yang ada sangat bersifat kaku dan sangat teoritis seperti berikut :

Gambar 1 : Tampilan Materi buku

Berdasarkan gambar 1 terlihat bahwa buku tidak menampilkan pengantar yang realistik tentang masalah yang dibahas, akibat lanjutnya mahasiswa kurang mampu memahami masalah tersebut secara realistik dan pada akhirnya sewaktu berada dilapangan sebagai guru juga akan mengalami kesulitan. Buku teks tersebut sulit dipahami oleh mahasiswa karena menggunakan ejaan dan pengetikan lama, pengetikan yang sering tidak beraturan. Buku tersebut juga kurang menarik dari segi tampilan. Akan lebih baik bagi mahasiswa dan calon guru untuk dapat menguasai materi dengan baik jika materi kuliah yang di peroleh dapat tersaji secara realistik.

Selain ini pembelajaran matematika realistik juga termuat pada KTSP yaitu: 1) siswa belajar matematika harus berada pada konteks kehidupan nyata yang familiar, 2) menggunakan pendekatan kontruktivisme dalam proses pembelajaran matematika.

Menurut De Lange (jurnal Edumatica 2013, p. 20) mengatakan pembelajaran matematika dengan pendekatan pendidikan matematika realistik memiliki aspek-aspek berikut: 1) memulai pelajaran dengan mengajukan masalah (soal) yang real bagi mahasiswa sesuai dengan pengalaman dan tingkat pengetahuan, sehingga siswa segera terlibat dalam pembelajaran bermakna, 2) Pemasalahan yang diberikan harus diarahkan sesuai dengan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran tersebut, 3) siswa mengembangkan atau menciptakan model-model simbolik secara informal terhadap permasalahan/ persoalan yang diajukan, 4) pelajaran berlangsung secara interaktif, 5) Fenomena matematik dimanifestasikan kedalam keterkaitan berbagai pokok bahasan. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik merupakan salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang berorientasi pada mahasiswa, bahwa matematika adalah aktivitas manusia dan matematika harus dihubungkan secara nyata terhadap konteks kehidupan sehari-hari mahasiswa kepengalaman belajar yang berorientasi pada hal-hal yang real (nyata). Van den Heuvel- Panhuizen,1998, Penggunaan kata “realistik” sebenarnya berasal dari bahasa Belanda

”zich realiseren” yang berarti untuk di bayangkan atau “to imagine”. Menurut Van den Heuvel-Panhuizen, penggunaan “realistic” tersebut tidak sekedar menunjukkan adanya suatu koneksi dengan dunia nyata (real-word) tetapi lebih mengacu pada fokus Pendidikan matematika realistik dalam menempatkan penekanan penggunaan suatu situasi yang bisa dibayangkan (imagineable) oleh siswa. (Wijaya, 2011).

KAJIAN TEORITIS Geometri

(3)

Geometri menempati posisi khusus dalam kurikulum matematika, karena banyaknya konsep-konsep yang termuat di dalamnya. Dari sudut pandang psikologi, geometri merupakan penyajian abstraksi dari pengalaman visual dan spasial, misalnya bidang, pola, pengukuran dan pemetaan. Sedangkan dari sudut pandang matematik, geometri menyediakan pendekatan-pendekatan untuk pemecahan masalah, misalnya gambar-gambar, diagram, sistem koordinat, vektor, dan transformasi. Geometri juga merupakan lingkungan untuk mempelajari struktur matematika (Burger & Shaughnessy, 1993:140). Geometri merupakan salah satu cabang matematika. Dengan mempelajari geometri dapat menumbuhkan kemampuan berfikir logis, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan pemberian alasan serta dapat mendukung banyak topik lain dalam matematika (Kennedy, 1994: 385).

Usiskin (1987:26-27) mengemukakan bahwa geometri adalah (1) cabang matematika yang mempelajari pola-pola visual, (2) cabang matematika yang menghubungkan matematika dengan dunia fisik atau dunia nyata, (3) suatu cara penyajian fenomena yang tidak tampak atau tidak bersifat fisik, dan (4) suatu contoh sistem matematika.

Tujuan pembelajaran geometri adalah agar mahasiswa memperoleh rasa percaya diri mengenai kemampuan matematikanya, menjadi pemecah masalah yang baik, dapat berkomunikasi secara matematik, dan dapat bernalar secara matematik (Bobango, 1992:148).

Sedangkan Budiarto (2000:439) menyatakan bahwa tujuan pembelajaran geometri adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis, mengembangkan intuisi keruangan, menanamkan pengetahuan untuk menunjang materi yang lain, dan dapat membaca serta menginterpretasikan argumen-argumen matematik.

Van de Walle (1994:35) mengungkap lima alasan mengapa geometri sangat penting untuk dipelajari. Pertama, geometri membantu manusia memiliki apresiasi yang utuh tentang dunianya, geometri dapat dijumpai dalam sistem tata surya, formasi geologi, kristal, tumbuhan dan tanaman, binatang sampai pada karya seni arsitektur dan hasil kerja mesin.

Kedua, eksplorasi geometrik dapat membantu mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. Ketiga, geometri memainkan peranan utama dalam bidang matematika lainnya.

Keempat, geometri digunakan oleh banyak orang dalam kehidupan mereka sehari- hari.Kelima, geometri penuh dengan tantangan dan menarik.

Tiga alasan mengapa geometri perlu diajarkan, menurut Usiskin (dalam Kahfi, 1999:8). Pertama, geometri merupakan satu-satunya ilmu yang dapat mengaitkan matematika dengan bentuk fisik dunia nyata. Kedua, geometri satu-satunya yang mengaitkan ide-ide dari bidang matematika yang lain untuk digambar. Ketiga, geometri dapat memberikan contoh yang tidak tunggal tentang sistem matematika.

Buku Teks

Dalam banyak kesempatan beberapa ahli telah menyusun pengertian dari buku teks. Banyak ahli yang mengemukakan batasan buku teks (paket, teks) ini. Di antaranya Hall-Quest dalam Tarigan mengatakan “Buku teks adalah rekaman pikiran rasial yang disusun untuk maksud- maksud dan tujuan-tujuan instruksional”(Tarigan,1984,p.11). Ahli lain seperti Lange mengatakan “buku teks adalah buku standar atau buku setiap cabang khusus studi dan terdiri dari dua tipe yaitu buku pokok atau utama dan suplemen atau tambahan”(Tarigan,1984, p.11). Dari sini terlihat penekanan terhadap pernyataan bahwa buku ajar merupakan rujukan dalam mata pelajaran tertentu dalam hal ini penulis mengarahkan kepada mata kuliah geometri transformasi.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (Research and development). Metode penelitian ini dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk meneliti, merancang, memproduksi dan menguji validitas produk yang telah dihasilkan (Sugiyono,

(4)

2015, h. 30). Berdasarkan perngertian tersebut, maka penelitian ini menghasilkan suatu produk berupa buku Teks Geometri Transformasi berbasis pendekatan realistik. Berdasarkan rancangan penelitian yang digunakan maka prosedur penelitian buku teks menggunakan model 4-D dengan tahap yaitu define, design, dan develop.

Hasil dan Pembahasan

Hasil validasi buku teks secara garis besar dapat dilihat pada Tabel 1 berikut : Tabel 1. Hasil Validasi Buku teks Geometri Transformasi

berbasis Pendekatan Realistik.

No Aspek yang divalidasi

Validator Jml Skor Maks

% Kategori

1 2

1 Kelayakan isi

30 38 68 88 77,27 Valid 2 Kelayakan

Penyajian

18 18 36 48 75 Valid

3 Kelayakan Bahasa

18 17 35 48 72,9 Valid 4 Kelayakan

Kegrafikan

24 27 51 64 79,7 Valid Jumlah 87 100 190 248 304,87

Rata-rata 76,22 Valid

Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil validasi buku Teks Geometri Transformasi berbasis pendekatan realistik untuk setiap aspek berkisar 61% - 80%. Secara keseluruhan buku Teks Geometri Transformasi berbasis pendekatan realistik tergolong valid dengan persentase 76,22%. Jadi, secara umum buku Teks Geometri Transformasi berbasis pendekatan realistik telah memenuhi kriteria mutu kelayakan suatu produk.

Tujuan yang diharapkan dari buku teks geometri transformasi berbasis pendekatan realistik sudah tercapai karena telah menghasilkan buku teks geometri transformasi berbasis pendekatan realistik yang valid. Sebagaimana dikemukakan S. Winkel dalam (Isra, 2008, h.

89) yaitu: (1) materi pelajaran harus relevan terhadap tujuan perkuliahan yang hendak dicapai, (2) materi pelajaran harus sesuai dengan taraf kesulitannya dengan kemampuan mahasiswa untuk menerima dan mengolah data tersebut. Hal ini juga disampaikan oleh E.

Mulyasa dalam (Susi, 2012, h. 59), kriteria mendisain materi harus memperhatikan: (1) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spritual mahasiswa, (2) kebermanfaatan bagi mahasiswa, (3) struktur keilmuan, (4) kedalaman dan keluasaan materi, (5) relevansi dengan kebutuhan mahasiswa dan tuntutan lingkungan dan (6) alokasi waktu.

Teori yang disampaikan oleh ahli di atas sudah sesuai dengan hasil validasi buku teks. Hasil validasi menunjukkan bahwa buku Teks Geometri Transformasi berbasis pendekatan realistik untuk setiap aspek berkisar 64% - 75% sudah valid.

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang No. 20 Th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

National Research Council, (2001), Adding It Up: Helping Children to Learn Mathematics.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Menteri No 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.

Sobel, M.A. dan Maletsky, E.M., (2001), Teaching Mathematics, Printice Hall, Boston.

Van der Wall, J.A., (2007), Elementary and Middle School Mathematics: Teaching Developmentally, Pearson Education, Inc., Boston.

(5)

Prof. Dr. Suyono, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta disampaikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika UAD, 29 Desember 2012., di akses 17 April 2016

Hohenwarter, M., et al. (2008). Teaching and Learning Calculus with FreeDynamic

Matgematics Software GeoGebra. Tersedia;

http://www.publications.uni.lu/record/2718/files/ICME11-TSG16.pdf. [10 April 2016]

Hohenwarter, M. & Fuchs, K. (2004). Combination of Dynamic Geometry,Algebra,and Calculus in the Software System Geogebra.

Tersedia:www.geogebra.org/publications/pecs_2004.pdf. [11 April 2016].

Erman Suherman. (2003). Common Text Book: Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Hamzah B. Uno. (2008). Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013, Pusat Kurikulum dan Pembukuan, (BSNP)

PD

Sugiyono, 2006. Metode Penelitian, Jakarta

Richey, Rita C. & Nelson, W. 1996. Developmental research. In D. Jonassen (Ed.) Handbook of Research for Educational Communications and Technology (pp. 1213-1245). New York: Macmillan Simon & Schuster.

Kusumah, Yaya S. (2003). Desain dan Pengembangan Bahan Ajar matematika Interaktif Berbasiskan Teknologi Komputer. Makalah terdapat pada SeminarProceeding National Seminar on Science and Math Education. Seminardiselenggarakan oleh FMIPA UPI Bandung bekerja sama dengan JICA

Gambar

Gambar 1 : Tampilan Materi buku
Tabel  1  menunjukkan bahwa hasil validasi buku Teks Geometri Transformasi  berbasis pendekatan realistik untuk setiap aspek berkisar 61% -  80%

Referensi

Dokumen terkait

manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan. mampu mencapai

1. Daya/kapasitas mesin injeksi kurang. Desain barang plastic injection yang tidak tepat. Ada kesalahan pada desain dan profil dies. Pemilihan material yang tidak tepat. Setting

(2) Bagi mahasiswa calon guru, hasil penelitian keterampilan proses sains siswa yang memiliki rata-rata paling terendah pada penelitian model inquiry training

Hasil penelitian menunjukkan nilai Hasil tangkapan per upaya penangkapan atau CPUE ( Catch Per Unit Effort ) sumberdaya Kakap merah yang didaratkan di PPN Brondong tahun

Kadar IGF-1 dalam serum meningkat selama masa kanak-kanak dan memuncak saat pubertas: peningkatan ini terjadi bersamaan dengan dehidroandropiandrosteron (DHEA) dan

a) Permasalahan utama adalah adanya ketidaksinkronan data dalam pengukuran kemiskinan. Namun demikian, berdasarkan hasil FGD yang dilakukan, Pemerintah Kab. Semarang memiliki

Pada penelitian ini ditemukan bahwa terdapat perbedaan rerata yang bermakna antara saturasi oksigen perokok dan bukan perokok di dataran tinggi, dimana saturasi

Modal manusia dipengaruhi oleh indeks pembangunan manusia dimana terdapat tiga indikator komposit yang digunakan untuk mengukur pencapaian rata-rata suatu negara dalam