• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN ON THE JOB TRAINING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN ON THE JOB TRAINING"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

PROSEDUR PENYALURAN KREDIT PEGAWAI

TETAP (KRETAP) PADA PT. BANK RAKYAT

INDONESIA (PERSERO)Tbk

KCP HAYAM WURUK

LAPORAN ON THE JOB TRAINING

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Kelulusan Program Pendidikan Profesi Satu Tahun JURUSAN KOMPUTER APLIKASI BISNIS ADMINISTRASI

PERKANTORAN DAN EKSPOR IMPOR

(2)
(3)

WEARNES EDUCATION CENTER BALI

KOMPUTER APLIKASI BISNIS ADMINISTRASI

(4)

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN ON THE JOB TRAINING

PROSEDUR PENYALURAN KREDIT PEGAWAI TETAP (KRETAP) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO),

TBK KCP HAYAM WURUK

Telah disetujui pada tanggal ... oleh :

Pembimbing Utama Pembimbing Lapangan

Kordinator Litbang Non Komputer Supervisor Kredit Wearnes Education Center Bali BRI KCP Hayam Wuruk

Ni Made Sudianti,SE Jhon Hendry

Kabag. Akademik Pimpinan Cabang Pembantu

Wearnes Education Center Bali BRI KCP Hayam Wuruk

Eko Maisusanto, S.AB Muhamad Sukri

(5)

LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI

LAPORAN ON THE JOB TRAINING

Telah Diuji di Hadapan Dewan Penguji Pada Tanggal 16 Juni 2014

Dewan Penguji :

1. Fitrarka Noviard, SE ………

2. Aloisius Sai, A.Md ………

(6)

RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Komang Jaga Kumara

Tempat, Tgl Lahir : Bengkel, 8 Desember 1992

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat Asal :Desa Bengkel, Kec. Busungbiu, Kab Buleleng Alamat Sekarang : Jl Akasia XVI, Denpasar Timur

Pekerjaan Mahasiswa : -Nama Perusahaan/Kantor : -No. Telepon Rumah :

-No. Handphone : 089618929649

Agama : Hindu

Nama Ayah : Gede Kampyun

Pekerjaan : Petani

Nama Ibu : Wayan Simben

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Riwayat Pendidikan Formal :

No Nama sekolah Alamat sekolah Tahun

Kelulusan

1 SD N 2 Bengkel Desa Bengkel 2005

2 SMP N 4 Busungbiu Desa Busungbiu 2008

3 SMA N 1 Banjar Desa Banyuatis 2011

(7)

RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : I Gusti Ngurah Pandi Purnawan Tempat, Tgl Lahir :Besakih, 17 September 1994

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat Asal :Besakih Kec.Rendang Kab.Karangasem Alamat Sekarang : Jl. Tukad Pakerisan XXA Panjer-Denpasar Pekerjaan Mahasiswa :

-Nama Perusahaan/Kantor : -No. Telepon Rumah :

-No. Handphone : 085737025467

Agama : Hindu

Nama Ayah : I Gusti Ngurah Arya Utama

Pekerjaan : Akuntan

Nama Ibu : I Gusti Ayu Feni

Pekerjaan : Pedagang

Riwayat Pendidikan Formal :

No Nama sekolah Alamat sekolah Tahun

Kelulusan

1 SDN 6 Besakih Ds. Besakih Kec. Rendang Kab. Karangasem

2007

2 SMPN 2 Semarapura Jl. Dewi Sasrtika, Klungkung, Bali

2010

3 SMAN 2

(8)

RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : I Komang Rudi Wiranata

Tempat, Tgl Lahir : Seririt, 23 Juni 1995

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat Asal : Banjar Dinas Kundalini, BTN Uma Anyar, Singaraja, Bali

Alamat Sekarang : Banjar Latu Sari, Gang Giri Sari Abiansemal, Denpasar

Pekerjaan Mahasiswa : -Nama Perusahaan/Kantor : -No. Telepon Rumah :

-No. Handphone : 085792989596

Agama : Hindu

Nama Ayah : I Made Rawat

Pekerjaan : Polisi

Nama Ibu : Ni Made Jinarti

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Riwayat Pendidikan Formal :

No Nama sekolah Alamat sekolah Tahun

Kelulusan

1 SD N 1 Seririt Seririt 2007

2 SMP N 1 Seririt Seririt 2010

3 SMA N 1 Seririt Seririt 2013

(9)

“Learning Is Never Done

Without Errors and Defeat”

“If you’re doing your best, you

won’t have any time to worry

(10)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya, sehingga laporan ini dapat

terselesaikan dengan baik. Laporan ini dimaksudkan untuk memperoleh

pemahaman serta gambaran mengenai Admisitrasi Perkantoran sehingga dapat

diterapkan di dunia kerja dan juga sebagai salah satu syarat kelulusan Program

Pendidikan Profesi 1 Tahun Jurusan Komputer Aplikasi Bisnis Administrasi

Perkantoran dan Ekspor Impor di Wearnes Education Center Bali.

Penyusunan laporan ini merupakan hasil dari On the Job Training pada

Sebuah Bank yaitu Bank BRI Denpasar, Bali. Selain hasil peninjauan, laporan ini

pun disusun berdasarkan data dari perusahaan yang bersangkutan, serta ditambah

dari materi perkuliahan dan buku-buku yang sesuai dengan judul laporan ini yaitu

“PROSEDUR PENYALURAN KREDIT PEGAWAI TETAP (KRETAP) PADA

PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk KCP HAYAM WURUK”

Dengan tersusunnya laporan ini, maka dalam kesempatan ini kami mengucapkan

terima kasih atas segala bantuan dan bimbingan serta petunjuk yang berharga

kepada :

1. Bapak Putu Teja Eka Susila, S.Pd selaku Branch Manager Wearnes Education

Center Bali.

2. Ibu Made Sudianti, selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan dan arahan

yang beliau berikan dalam penyusunan laporan ini.

3. Bapak Muhahamd Sukri, selaku Pimpinan Cabang Pembantu (PINCAPEM)

(11)

The Job Training di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk KCP Hayam

Wuruk

4. Bapak Jhon Hendri, selaku Suvervisor Administarsi Kredit PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) KCP Hayam Wuruk sekaligus sebagai pembimbing

lapangan dan seluruh karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) KCP

Hayam Wuruk yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, yang telah

banyak memberikan informasi penting demi tersusunnya laporan ini.

5. Perpustakaan Wearnes Education Center Bali yang telah menyediakan

buku-buku sebagai sumber informasi tertulis tentang Admisitrasi Perkantoran,

seluruh staff Wearnes Education Center Bali dan teman-teman yang tidak bisa

penulis sebutkan satu per satu yang juga banyak membantu dalam penyelesaian

laporan ini. Kami mengucapkan banyak terima kasih.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Hal ini

karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Harapan penulis, semoga laporan ini bermanfaat bagi banyak pihak.

Denpasar, Mei 2014

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank adalah lembaga keuangan yang salah satu usaha pokoknya

adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran. Menurut

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10

November 1998 tentang perbankan menyatakan bahwa pengertian bank adalah

suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

tabungan dan menyalurkan dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian

tersebut di jelaskan bahwa bank berfungsi sebagai finansial intermediary

dengan usaha utama menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat serta

memberikan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk KCP Hayam Wuruk adalah

salah satu jenis bank yang tergolong ke dalam bank umum yang memiliki 3

pokok jenis produk, yaitu : tabungan, deposito, dan kredit untuk melayani

masyarakat Denpasar khususnya kawasan Jl. Hayam Wuruk dan sekitarnya.

dengan motto “melayani dengan setulus hati” serta dengan prinsip “Integritas,

Profesionalisme, Keteladanan, Kepuasaan Nasabah dan Penghargaan Kepada

SDM”

Maka dari itu Bank Rakyat Indonesia senantiasa berusaha untuk

meningkatkan mutu kualitas produk perbankan yang dimilikinya salah satunya

adalah kredit, sehingga banyak calon debitur yang mempercayakan kreditnya

(13)

2

pada BRI. Adapun beberapa jenis kredit yang ditawarkan di BRI, antara lain:

Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit

Multi Guna, dan Kredit Pegawai Tetap (Kretap). Untuk meningkatkan efisiensi

dalam penyaluran kredit setiap Kantor Cabang (kanca) PT Bank Rakyat

Indonesia dibantu oleh beberapa Kantor Cabang Pembantu (KCP). Dan setiap

KCP hanya diberikan kewenangan untuk melayani satu jenis produk kredit.

Dan untuk KCP Hayam Wuruk sendiri diberikan kewenangan untuk melayani

Kredit Pegawai Tetap (Kreatap) saja. Sehingga efisiensi dan efektifitas

penyaluran kredit dapat terus berjalan dengan optimal

Namun dalam penyaluran kredit pegawai tetap (Kretap), BRI KCP

Hayam Wuruk sering menghadapi kesulitan misalnya pembayaran kredit tidak

lancar, yang dilakukan oleh debitur bersangkutan (kredit macet) sehingga

mengakibatkan ketidakpastian dalam pengambilan kredit. Untuk itulah dengan

adanya prosedur yang baku dalam penyaluran kredit, diharapkan Bank Rakyat

Indoesia (Persero) Tbk KCP Hayam Wuruk dapat mengurangi resiko piutang

tak dapat ditagih dari debitur bersangkutan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membahas

perkreditan ini dan telah memilih judul “PROSEDUR PENYALURAN

KREDIT PEGAWAI TETAP (KRETAP) PADA PT. BANK RAKYAT

INDONESIA (PERSERO) Tbk KCP HAYAM WURUK”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis akan

membahas tentang Bagaimanakah Prosedur Penyaluran Kredit Pegawai Tetap

(14)

C. Tujuan On The Job Training dan Penulisan Laporan

1. Tujuan On The Job Training a. Bagi Mahasiswa

1) Sebagai pelatihan dan pengembangan skill di dunia kerja selama

pelaksanaan On the Job Training.

2) Agar mahasiswa mampu menerapkan teori-teori yang telah

diperoleh selama di bangku perkuliahan dan menerapkan teori-teori

tersebut di perusahan sehingga dapat mengetahui kondisi di dunia

kerja secara langsung.

3) Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk belajar bersosialisasi

dan menempatkan diri, serta mampu secara baik dalam

mengaplikasikan materi maupun dalam menghadapi lingkungan

perusahaan di tempat pelaksanaan On the Job Training.

b. Bagi Lembaga

1) Sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui kemampuan mahasiswa

dalam menyerap ilmu yang telah diberikan oleh lembaga dengan

mengaplikasikannya di dunia kerja.

2) Sebagai sarana untuk memperkenalkan lembaga pendidikan secara

meluas terutama untuk jurusan program pendidikan yang diajarkan

terhadap perusahaan.

3) Mendukung dan melaksanakan program yang telah dicanangkan

dalam menempuh pendidikan di Wearnes Education Center. c. Bagi Perusahaan

1) Memberi bantuan operasional khususnya terkait dengan keahlian

prosedur ekspor melalui laut.

2) Sebagai bahan pertimbangan guna menggali potensi Sumber Daya

Manusia baru. 2. Tujuan Penulisan Laporan

(15)

1) Memenuhi persyaratan di dalam menempuh pendalaman materi

serta memperoleh kelulusan Program Pendidikan Profesi 1 Tahun

Jurusan Komputer Aplikasi Bisnis Administrasi Perkantoran dan

Ekspor Impor.

2) Sebagai media pengamatan dan laporan mahasiswa terkait

pelaksanaan On the Job Training secara nyata melalui bentuk

laporan tertulis. b. Bagi Lembaga

Sebagai pertimbangan untuk memberikan penilaian dan mengevaluasi

kemampuan yang dimiliki mahasiswa selama pelaksanaan On the Job

Training.

c. Bagi Perusahaan

Memperkenalkan perusahaan yang mencakup nama perusahaan, sejarah

perusahaan, kinerja perusahaan, perkembangan perusahaan, serta

prosedur yang dijalankan perusahaan dalam pengaplikasiannya di

bidang ekspor impor.

D. Kegunaan On The Job Training dan Penulisan Laporan 1. Kegunaan On The Job Training

a. Bagi Mahasiswa

1) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang situasi dunia

kerja secara langsung sehingga dapat memperkaya skill yang

dimiliki.

2) Untuk mengukur kemampuan diri dalam bekerja sama dan

berkomunikasi dengan orang lain dalam dunia bisnis atau kerja. 3) Mahasiswa dapat menerapkan keterampilan dan menuangkan

ide-ide yang diperoleh selama On the Job Training untuk digunakan

(16)

1) Sebagai tolak ukur untuk mengetahui kemampuan mahasiswa

dalam menyerap ilmu pengetahuan yang didapatkan selama On the

Job Training untuk dipraktekkan di dunia kerja.

2) Sebagai sarana untuk menjalankan kerjasama dengan pihak

perusahaan.

3) Sebagai media untuk menyalurkan tenaga kerja lulusan Wearnes

Education Center yang berpotensi dan sesuai dengan yang pihak

perusahaan harapkan. c. Bagi Perusahaan

1) Untuk menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan, sebagai

penyedia tenaga kerja yang terdidik dan terlatih.

2) Menambah relasi bisnis dengan menjalin hubungan dengan

lembaga pendidikan.

2. Kegunaan Penulisan Laporan a. Bagi Mahasiswa

1) Sebagai bukti mahasiswa telah melaksanakan On the Job Training

sehingga telah memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

Pendidikan 1 Tahun Jurusan Komputer Aplikasi Administrasi

Perkantoran dan Ekspor Impor.

2) Dapat mengetahui teori secara mendalam dan praktek nyata dalam

ekspor impor sehingga dapat menerapkannya dalam dunia kerja. 3) Melatih diri dalam penulisan laporan yang bersifat ilmiah. b. Bagi Lembaga

1) Sebagai masukan dalam melakukan penyempurnaan program studi

sehingga ke depannya akan terjalin hubungan baik antar lembaga

dengan perusahaan.

2) Sebagai bahan pertimbangan demi kemajuan pendidikan yang akan

(17)

1) Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan

pengambilan keputusan terutama dalam rumusan masalah yang

diangkat dalam laporan ini.

2) Sebagai masukan untuk melakukan perubahan-perubahan yang

nantinya dapat memajukan perusahaaan.

E. Ruang Lingkup Penulisan

Dalam penulisan laporan On The Job Training ini penulis membatasi

ruang lingkup permasalahan hanya pada prosedur penyaluran kredit pegawai

tetap (Kretap) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk KCP hayam

Wuruk, mulai dari nasabah mengajukan kredit sampai dengan realisasi kredit

tersebut.

F. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penyusunan laporan On

the JobTraining ini adalah sebagai berikut : a. Data kualitatif .

Data kualitatif adalah data yang berupa uraian-uraian, gambaran,

serta deskripsi tentang suatu hal dan tidak memiliki nilai hitung, seperti

sejarah perusahaan dan struktur organisasi.

b. Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka, gambaran,

serta deskripsi tentang suatu hal yang memiliki niai hitung seperti

tingkat suku bunga bank. 2. Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan penyusunan dalam penulisan

laporan On the Job Training ini adalah sebagai berikut : a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari PT. Bank

(18)

melaksanakan On the Job Training. Seperti data yang didapatkan

melalui wawancara atau pengamatan langsung (observasi). b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

pada saat melaksanakan On the Job Training, seperti data yang

didapatkan dengan membaca dokumentasi perusahaan atau dengan

membaca literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang

dibahas.

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penyusunan laporan On the Job Training ini adalah sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada pihak

yang diberi wewenang oleh perusahaan untuk memberikan penjelasan

mengenai data yang diperlukan penulis dalam penyusunan laporannya. 2. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

melakukan pengamatan secara langsung di tempat On the Job

Training. 3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan bukti dan keterangan seperti gambar dan dokumen,

yang diperlukan penulis dalam penyusunan laporannya yang terdapat

(19)

Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

membaca buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang

(20)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Prosedur

1. Pengertian Prosedur

Berbagai definisi tentang pengertian prosedur yang dijelaskan oleh

para ahli, memiliki sedikit perbedaan yang terletak pada sudut pandang

para ahli dalam merumuskan pengertian prosedur itu sendiri. Namun pada

dasarnya para ahli memiliki tujuan yang sama yaitu merumuskan untuk

mengarah kepada suatu pemahaman.

Menurut Susanto (2004:198), “Prosedur adalah rangkaian aktivitas

atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang

sama”.

Menurut Nafarin (2004:9), “Prosedur merupakan suatu urut-urutan

seri tugas yang saling berhubungan yang diadakan untuk menjamin

pelaksanaan kerja yang seragam”.

2. Jenis-Jenis Prosedur

Menurut Mulyadi (2001:6), prosedur dapat di bagi menjadi 2 jenis,

antara lain : a. Prosedur Umum

Prosedur umum adalah prosedur yang menyangkut bidang

pekerjaan yang bersifat umum (general) dan berlaku secara rasional

yang menjadi tanggung jawab manager atas. b. Prosedur Khusus

Prosedur khusus atau prosedur lokal adalah prosedur yang

dibuat dan hanya berlaku secara lokal. Artinya, untuk lingkungan

(21)

11

tertentu yang menjadi tanggung jawab manager di tempat itu (atas,

menengah maupun bawah) tergantung ruang lingkup prosedur itu. 3. Manfaat Prosedur

Menurut Susanto (2004:195), beberapa manfaat yang dapat

diperoleh dari penggunaan suatu prosedur, yaitu :

a. Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan di

masa yang akan datang

b. Mengubah pekerjaan berulang-ulang menjadi rutinitas dan terbatas,

sehingga menyederhanakan pelaksanaan dan untuk selanjutnya

mengerjakan yang seperlunya saja.

c. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus

dipatuhi oleh seluruh pelaksana.

d. Membantu suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus

dipatuhi oleh seluruh pelaksana

e. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam

pengawasan, bila terjadi penyimpangan akan dapat segera diadakan

perbaikan-perbaikan sepanjang dalam tugas dan fungsinya

masing-masing.

4. Faktor-faktor Pembentuk Prosedur

Menurut Baridwan (2001:15), faktor-faktor pembentuk prosedur

yang perlu diperhatikan dalam penyusunan prosedur yaitu :

a. Mudah dilakukan oleh orang-orang berkepentingan dan hendaknya

dengan cepat menjadi tanda “kebiasaan” dalam tingkah laku.

b. Buatlah diagram sketsa atau bentuk lain dari prosedur itu, sehingga

mudah diikuti oleh orang yang berkepentingan.

c. Perlu adanya kelengkapan form yang sifatnya sama antara prosedur,

(22)

12

Berdasarkan beberapa definisi para ahli diatas, maka dapat

disimpulkan pengertian dari prosedur adalah urut-urutan suatu rangkaian

aktivitas menurut tingkatannya yang dilakukan secara berulang-ulang

untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam.

5. Jenis-Jenis Prosedur

Menurut Mulyadi (2001:6), jenis-jenis prosedur yaitu : a. Prosedur Umum

Prosedur umum adalah prosedur yang menyangkut bidang

pekerjaan yang bersifat umum (general) dan berlaku secara rasional

yang menjadi tanggung jawab manager atas. b. Prosedur Khusus

Prosedur khusus atau prosedur lokal adalah prosedur yang

dibuat dan hanya berlaku secara lokal. Artinya, untuk lingkungan

tertentu yang menjadi tanggung jawab manager di tempat itu (atas,

menengah maupun bawah) tergantung ruang lingkup prosedur itu. 6. Faktor-faktor Pembentuk Prosedur

Menurut Baridwan (2001:15), faktor-faktor pembentuk prosedur

yang perlu diperhatikan dalam penyusunan prosedur yaitu :

a. Mudah dilakukan oleh orang-orang berkepentingan dan hendaknya

dengan cepat menjadi tanda “kebiasaan” dalam tingkah laku.

b. Buatlah diagram sketsa atau bentuk lain dari prosedur itu, sehingga

mudah diikuti oleh orang yang berkepentingan.

c. Perlu adanya kelengkapan form yang sifatnya sama antara prosedur,

sehingga dapat diawasi dan diikuti secara baik.

B. Kredit

1. Pengertian Kredit

Menurut Firdaus (2011:2), kredit adalah suatu reputasi yang

(23)

barang-13

barang atau buruh atau tenaga kerja, dengan jalan menukarkannya dengan

suatu janji untuk membayarnya disuatu waktu yang akan datang.

Menurut Aryanti (2012:101), kredit adalah system keuangan untuk

memudahkan ppemindahan modal dari pemilik kepada pemakai dengan

pengharapan memperoleh keuntungan. Kredit diberikan berdasarkan

kepercayaan orang lain yang memberikannya terhadap kecakapan dan

kejujuran si peminjam.

Menurut Kasmir (2008:101), kredit adalah kepercayaan pemberi

kredit kepada penerima kredit, bahwa kredit yang disalurkan pasti akan

dikembalikan sesuai perjanjian, sedangkan bagi si penerima kredit berarti

menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar

kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya.

Dari pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kredit

adalah suatu reputasi yang dimiliki seseorang, dalam pertukaran atau

pemindahan suatu yang berharga dengan barang lainnya baik itu berupa

barang, uang maupun jasa, yang akan diberian berdasarkan kepercayaan

orang lain yang memberikannya terhadap kejujuran si peminjam.

2. Unsur- unsur Kredit

Menurut Firdaus (2011:3), unsur-unsur kredit terdiri dari :

a. Adanya orang atau badan yang memiliki uang, barang atau jasa yang

bersedia untuk meminjamkan kepada pihak lain. Orang atau badan

demikian lazim disebut kreditur.

b. Adanya pihak yang membutuhkan atau meminjam uang, barang atau

jasa. Pihak ini lazim disebut Debitur.

c. Adanya kepercayaan dari kreditur terhadap debitur.

(24)

14

e. Adanya perbedaan waktu yaitu perbedaan antara saat penyerahan uang,

barang atau jasa oleh kreditur dengan pada saat pembayaran kembali

dari debitur.

f. Adanya resiko yaitu sebagai akibat dari adanya perbedaan waktu seperti

di atas, dimana masa yang akan datang merupakan sesuatu yang belum

pasti, maka kredit itu pada dasarnya mengandung resiko. Resiko

tersebut berasal dari dari bermacam-macam sumber, termasuk

didalamnya penurunan nilai uang karena inflasi dan sebagainya.

g. Adanya bunga yang harus di bayar oleh debitur kepada kreditur

(walaupun ada kredit yang tidak berbunga). 3. Fungsi Kredit

Menurut Aryanti (2011:5), Fungsi kredit secara umum pada

dasarnya ialah pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat

dalam rangka mendorong dan melancarkan produksi, jasa-jasa dan bahkan

konsumsi yang kesemuanya itu pada akhirnya ditujukan untuk menaikan

taraf hidup rakyat banyak.

Kalau dijabarkan lebih rinci, maka fungsi-fungsi kredit adalah

sebagai beikut:

a. Kredit dapat memajukan arus tukar menukar barang-barang dan

jasa-jasa.

b. Kredti dapat mengaktifkan alat pembayaran

c. Kredit dapat menciptakan alat pembayaran yang baru d. Kredit sebagai alat pengendalian harga

e. Kredit dapat mengaktifkan dan meningkatkan manfaat atau faedah atau

keguanaan potensi-potensi ekonomi yang ada.

4. Manfaat kredit bagi masyarakt Luas

(25)

15

a. Dengan adanya kredit bank yang mendorong pertumbuhan dan

perluasan ekonomi, maka akan mengurangi tingkat pengangguran dan

meningkatkan tingkat pendapatan masyarakt.

b. Untuk kelompok masyarakat yang memiliki keahlian dan profesi

tertentu dapat terlibat dalam proses pemberian kredit, misalnya seorang

konsultan proyek dapat turut serta dalam pembuatan project proposal

atau studi kelayakan proyek (Project feasibility study).

c. Para pemilik dana menyimpan di bank, berharap agar kredit bank

berjalan lancer, sehingga dana mereka yang digunakan atau disalurkan

oleh bank dapat diterima kembali secara utuh beserta sejumlah

bunganya sesuai kesepakatan.

d. Adanya jenis kresit-kredit tertentu seperti bank garansi atau L/C, akan

memberikan rasa aman dan ketenangan bagi pihak yang terlibat

misalnya pimpinann proyek, kontraktor atau supplier atau penjual yang

terlibat didalamnya. 5. Macam-macam Kredit

Menurut Aryanti (2011:10), macam-macam kredit adalah : 1. Kredit menurut tujuan penggunaannya kredit terdiri dari :

a. Kredit konsumtif yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai

pembelian barang-barang atau jasa-jasa yang dapat memberikan

kepuasan langsung terhadap kebutuhan manusia.

b. Kredit produktif yaitu kredit yang digunakan untuk tujuan-tujuan

produktif dalam arti dapat menimbulkan atau meningkatkan utility.

Kredit produktif ini terdiri dari :

1) Kredit investasi yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai

pembelian barang modal tetap dan tahan lama seperti

(26)

16

2) Kredit modal kerja yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai

keperluan modal lancar yang biasanya habis dalam satu atau

beberapa kali proses produksi. Misalnya untuk pembelian

bahan-bahan mentah, gaji, atau upah pegawai.

3) Kredit liquiditas yaitu kredit yang tidak mempunyai tujuan

konsumtif tapi secara langsung tidak pula bertujuan produktif

melainkan mempunyai tujuan untuk membantu perusahaan yang

sedang ada dalam kesulitan liquiditas dalam rangka pemeliharaan

kebutuhan minimlanya.

2. Kredit ditinjau dari segi materi yang dialihkan haknya, terdiri dari : a. Kredit dalam bentuk uang (money credit)

Kredit perbankan konvensional pada umumnya diberikan dalam

bentuk uang dan pengembaliannya pun dalam bentuk uang juga b. Kredit dalam bentuk bukan uang (non-money credit)

Kredit demikian berupa benda-benda atau jasa yang biasanya

diberikan oleh perusahaan-perusahaan dagang dan sebagainya.

3. Kredit ditinjau dari cara penguangannya (tunai atau tidak), terdiri dari : a. Kredit Tunai (Cash Credit)

Yaitu kredit yang penguangannya dilakukan atau dengan

jalan pemindah/bukukan kedalam rekening debitur atau yang

ditunjuk olehnya pada saat perjanjian ditanda tangani. b. Kredit Bukan Tunai (Non Cash Credit)

Yaitu kredit yang tidak dibayarkan langsung pada saat

perjanjian ditanda tangani, melainkan diperlukan adanya tenggang

waktu tertentu sesuai dengan yang dipersyaratkan. 4. Kredit menurut jangka waktunya

Menurut jangka waktunya dapat dibagi menjadi :

a. Kredit jangka pendek yaitu kredit yang berjangka waktu maksimal 1

(27)

17

b. Kredit jangka menengah yaitu kredit yang berjangka waktu antara

1(satu) sampai dengan 3 (tiga) tahun. Kredit ini biasanya berupa

kredit modal kerja, atau kredit investasi yang relative tidak terlalu

besar jumlahnya.

c. Kredit jangka panjang yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari 3

(tiga) tahun. Kredit macam ini biasanya cocok untuk kredit investasi

seperti pembelian mesin-mesin berat, pembangunan gedung, pabrik,

perkebunan, kredit pembelian rumah (KPR) dan lain sebagainya.

5. Dilihat dari segi jaminannya, terdiri dari : a. Kredit dengan jaminan

Kredit yang diberikan dengan harus menyertakan jaminan

tertentu yang disesuaikan dengan besasrnya pinjaman. Jaminan yang

digunakan berupa barang berwujud atau tak berwujud. Artinya setiap

kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang

diberikan oleh debitur. b. Kredit tanpa jaminan

Kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang

tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha,

karakter serta loyalitas si calon debitur selama berhubungan dengan

bank yang bersangkutan. 6. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit

Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa

yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali.

Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit

(28)

18

penilaian yang dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang

benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis 5C dan 7P.

1) Analisis Kredit dengan 5C yaitu:

a) Character

Suatu keyakinan bahwa sifat atau watak dari

orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat

dipercaya, hal ini tercermin dari latar bealakang nasabah, cara

hidup yang dianutnya, keadaan kelaurga, hobi dan social

standing-nya.

b) Capacity

Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam

membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya

mengelola bisnis serta melihat kemampuannya memperoleh

laba.

c) Capital

Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja

modal yang ada sekarang ini. Karena biasanya bank tidak

akan bersedia untuk membiayai usaha debitur 100%,

sehingga bank harus mengetahui sumber dana usaha debitur

selain pinjaman dari bank.

d) CollateralI

Jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang

bersifat fisik maupun nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi

jumlah kredit dan diteliti keabsahan pemiliknya. Jaminan

juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu

masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapt

(29)

19

e) Condition

Sebelum kredit diberikan alangkah baiknya juga

melakukan penilaian terhadap kondisi ekonomi dan politik

sekarang dan masa yang akan datang sesuai dengan sector

masing-masing, serta prospek usaha yang akan dijalankan

nasabah.

2) Analisis Kredit dengan 7P yaitu:

a) Personality

Menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah

lakunya sehari-hari ataupun masa lalunya.

b) Party

Mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi

tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal,

loyalitas serta karakternya. Sehingga nasabah dapat

digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan

fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.

c) Prospect

Menilai usaha nasabah di masa yang akan datang

menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai

prospek atau tidak.

d) Purpose

Mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,

termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan

pengambilan kredit dapat bermacam-macam, dapat untuk

konsumtif ataukah untuk modal usaha.

e) Payment

Merupakan pengukuran bagaimana cara nasabah

untuk mengembailkan kredit yang diambil atau dari sumber

mana saja dana untuk pengembailan kredit.

(30)

20

Menganalisis bagaimana kemampuan nasabah untuk

dapat mencari laba, yang diukur dari period ke periode

apakah akan tetap sama atau semakin meningkat apalagi

dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.

g) Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjagaa kredit yang

akan dikucurkan oleh bank namun melalui suatu

perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang

atau orang atau jaminan asuransi. 7. Pengertian Kredit Pegawai Tetap

Menurut Surat Edaran No. S.9-DIR/ADK/04/2007.PT Bank

Rakyat Indonesia,Jakarta. Kredit Pegawai Tetap( Kretap) adalah kredit

yang diberikan kepada calon debitur dengan sumber pembayaran

(Repayment) berasal dari Fixed Income (gaji per bulan).

Kretap dapat digunakan untuk membiayai pembelian barang

bergerak maupun tidak bergerak, untuk biaya perbaikan rumah, biaya

kuliah/sekolah, biaya pengobatan, pernikahan dan lain-lain. Kretap

dapat pula diberikan untuk keperluan produktif. Namun terdapat

beberapa pengeculian pada kredit yang diberikan adalah kredit yang

bersifat tidak produktif untuk :

a. Pegawai negeri sipil golongan IV/a keatas b. Anggota TNI/POLRI pangkat Letnan II keatas c. Pejabat yaitu :

1) Pejabat di tingkat pusat yang menduduki jabatan eselon III keatas 2) Pejabat tingkat propinsi : Gubernur dan jabatan eselon II keatas. 3) Pejabat ditingkat kabupaten/kotamadya: bupati/walikota dan

jabatan eselon II keatas

4) Pejabat ditingkat daerah : camat Pasar sasaran dari kretap ini adalah :

(31)

21

c) Anggota POLRI d) Anggota BUMN e) Anggota BUMD

f) Pegawai perusahaan swasta yaitu pegawai tetap dari badan

usaha atau badan hukum bukan milik Negara, yang didirkan

berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

8. Prosedur Kredit

Prosedur kredit merupakan tahapan-tahapan yang harus dilakukan

dalam pengajuan kredit. Dimulai dari permohonan kredit sampai

dengan pencairan kredit tersebut. Seperti yang telah dikemukakan oleh

Thomas Suyatno, dkk (2003:69-87) bahwa prosedur kredit adalah :

Permohonan Kredit-Penyidikan dan Analisis Kredit-Keputusan Atas

Permohonan Kredit-Penolakan Permohonan Kredit-Persetujuan

Permohonan Kredit-Pencairan Fasilitas Kredit-Pelunasan Fasilitas

Kredit.

1. Permohonan Kredit

Permohonan fasilitas kredit mencakup:

a. Permohonan baru untuk mendapatkan suatu jenis fasilitas kredit. b. Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan.

c. Permohonan perpanjangan/pembaruan masa laku kredit yang

telah berakhir jangka waktunya.

Berkas-berkas kredit permohonan kredit dari nasabah terdiri dari:

a. Surat-surat permohonan nasabah yang ditandatangani secara

lengkap dan sah.

b. Daftar isian yang disediakan oleh bank secara sebenarnya dan

lengkap diisi oleh nasabah

c. Daftar lampiran lainnya yang diperlukan menurut jenis fasilitas

kredit.

2. Penyidikan dan analisis Kredit

(32)

22

1) Wawancara dengan pemohon kredit dan debitur

2) Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan

kredit yang diajukan nasabah.

3) Pemeriksaan/penyidikan atas kebenaran dan kewajiban

mengenai hal-hal yang dikemukakan nasabah dan informasi

lainnya yang diperoleh.

4) Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan

yang telah dilaksanakan.

b. Pengertian analisis kredit adalah pekerjaan yang meliputi:

1) Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala

aspek, baik keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui

kemungkinan dapat/tidak dapat dipertimbangkan suatu

permohonan kredit.

2) Menusun laporan analisis yang diperlukan, yang berisi

penguraian dan kesimpulan serta penyajian

alternative-alternatif sebagai bahan baku pertimbangan untuk pengambilan

keputusan pimpinan dari permohonan kredit nasabah. 3. Keputusan Atas Permohonan Kredit

a. Pengertian

Yang dimaksud dengan keputusan adalah setiap tindakan

pejabat yang berdasarkan wewenangnya berhak mengambil

keputusan berupa menolak, menyetujui dan atau mengusulkan

permohonan failitas kredit kepada pejabat yang lebih tinggi. b. Bahan pertimbangan pengambilan keputusan

Yang pada dasarnya tercantum dalam laporan

pemeriksaan kredit dan analisis kredit. 4. Penolakan Permohonan Kredit

Dapat terjadi untuk permohonan kredit yang nyata-nyata

(33)

23

a. Semua keputusan penolakan harus disampaikan secara tertulis

kepada nasabah dengan disertai alasan penolakannya.

b. Surat penolakan permohonan minimal dibuat rangkap tiga, asli

dikirimkan kepada pemohon, lembar kedua bersama copy surat

permohonan nasabah dikirimkan kepada direksi, lembar ketiga

untuk arsip bagian kredit atau kantor cabang. 5. Persetujuan Permohonan Kredit

Adalah keputusan bank untuk mengabulkan sebagian atau

seluruh permohonan kredit dari calon debitur. Langkah-langkah yang

harus diambil antara lain seperti dibawah ini :

a. Surat penegasan permohonan kredit kepada pemohon b. Pengikatan jaminan

c. Penandatanganan perjanjian kredit d. Penandatanganan surat askeb e. Informasi untuk bagian lain f. Pembayaran bea materai kredit g. Pembayaran provisi kredit

penandatangan watkat-watkat kredit mutlak harus mendahului

(34)

24

7. Pelunasan Fasilitas Kredit

Pelunasan kredit adalah dipenuhinya semua kewajiban

utang nasabah terhadap bank yang berakibat hapusnya ikatan

perjanjian kredit. Untuk mencegah timbulnya claim dari nasabah

karena tidak lengkap pengembalian dokumen-dokumen jaminan,

bank harus mengadakan investigasi atas dokumen yang tersimpan

pada berkas jaminan dan dicocokkan dengan catatan yang tersedia.

C. Lembaga Keuangan

1. Pengertian Bank

Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai

lembaga intermediasi, membantu kelancaran sister pembayaran dan

yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi

sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah yaitu kebijakan

moneter.

Di Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.

23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Yang dimaksud dengan bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kembali kepada

masyarakt dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. 2. Jenis-Jenis Bank

Menurut (Suwerti:2008), Pembagian jenis-jenis bank dapat

dikelompokan menurut fungsinya, kepemilikian, bentuk hukum, dan

(35)

25

a. Jenis bank menurut fungsinya 1) Bank Sentral

Pada awalnya bank sentral disebut sebagai bank of

issue atau bank sirkulasi karena tugasnya dalam menerbitkan

uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran yang sah dalam

suatu Negara dan mempertahankan konversi uang dimaksud

terhadap emas atau perak atau keduanya

Tujuan dan tugas Bank Indoesia ditetapkan untuk

mencapai dan memlihara kesetabilan rupiah terhadap barang

dan jasa serta terhadap mata uang Negara lain. Kestabilan nilai

tukar rupiah dalam undang-undang menjadikan sasaran yang

harus diccapai dan batas tanggung jawab Bank Indonesia akan

semakin jelas dan terfokus. 2) Bank Umum

Bank umum atau bank perdagangan adalah bank yang

bukan saja dapat meminjam atau menginvestasikan berbagai

jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat

memberikan pinjaman dari menciptakan sendiri uang giral. Sedangkan usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh

bank umum di antaranya :

1. Memberi dan menerima pinjaman dari perusahaan lain atau

masyarakat.

2. Menerima titipan barang-barang berharga 3. Melakukan kegiatan valuta asing

4. Melayani jasa pengiriman uang (transfer) antar bank 5. Melakukan giro dan inkaso antar bank

(36)

26

Menurut Kasmir (2008;19), Bank Perkreditan Rakyat

sesuai dengan Undang-Undang Perbankan No 10 Tahun 1998

pasal 5 dijelaskan bahwa bank Perkreditan Rakyat adalah bank

yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau

berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya

jasa-jasa perbankan yan ditawarkan BPR jauh lebih sempit jika

dibandingkan dengan kegiatan atau jasa bank umum”.

Kegiatan usaha yang dilakukan oleh BPR sesuai diatur

dalam UU Perbankan No.10 tahun 1998 pasal 13 yaitu

meliputi:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

berupa deposito berjangka, tabungan, dan bentuk lainnya

yang disamakan dengan itu. 2. Memberikan kredit

3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana

berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan bank Indonesia

b. Jenis bank menurut kepemilikannya

Menurut kepemilikannya bank dikelompokkan berikut ini. 1. Bank Milik Negara

Bank milik Negara adalah bank yang modal sebagian

besar atau keseluruhannya berasal dari Negara, misalnya, BRI,

BNI 1946, dan Bank Mandiri. 2. Bank Milik Swasta

Bank milik swasta adalah bank yang modalnya berasal

dari perorangan atau swasta. Misalnya, BCA, Bank Lippo,

(37)

27

3. Bank Koperasi

Bank milik koperasi adalah bank yang modalnya berasal

dari perkumpulan koperasi, misalnya, Bukopin (Bank Umum

Koperasi Indoesia)

c. Jenis bank menurut bentuk hukumnya

Menurut bentuk hukumnya bank dikelompokan menjadi: 1. Bank berbentuk Perseroan Terbatas (PT)

2. Bank berbentuk Firma (Fa)

3. Bank berbentuk badan usaha perseorangan 4. Bank berbentuk koperasi

d. Jenis bank menurut organisasinya

Menurut organisasinya bank dikelompokan menjadi:

1. Unit banking adalah bank yang hanya mempunyai datu

organisasi dan tidak memiliki cabang di daerah lain.

2. Branco banking adalah bank yang memiliki cabang-cabang di

daerah lain

3. Corresponden banking adalah bank yang dapat melakukan

pemeriksaan dokumen ekspor-impor dan kegiatan utamanya di

(38)

BAB III

PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data

1. Sejarah Perusahaan

Bank Rakyat Indoneisa (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah

yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)

didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wiraatmaja

dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenan atau

Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan

Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian

dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan peraturan

pemerintah no.1 tahun 1946 pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai

Bank Pemerintah pertama di republik Indoensia. Dalam masa perang

mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948. Kegiatan BRI sempat

terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah

perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank

Rakyat Indoensia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun

1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang

merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche

Maatscappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden

(Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank

Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan

Nelayan.

Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965

tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia.

(39)

34

Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan

Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia

unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia

unit IIBidang Ekspor Impor (EXIM).

Berdasarkan Undang-Undang No.14 tahun 1967 tentang

undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan funsi Bank Indoesia

sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indoesia unit II Bidang Rural dan

Ekpsor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank

Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indoesia. Selanjutnya

berdasarkan Undang-Undang No.21 tahun 1968 menetapkan kembali

tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7

tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI

berubah menjadi perseroan terbatas.

Sampai sekarang PT. BRI (Perserro) yang didirikan sejak tahun 1895

tetap konsisten memfoksukan pada pelayanan kkepada masyarakt kecil,

diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan

pengusaha kecil. Hal ini anatara lain tercermin pada perkembangan

penyaluran Kredit pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang

meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun

1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar.

Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat

maka sampai saait ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang

berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor

(40)

35

Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor cabang Khusus, 1 New York Agency, 1

Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas

bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.Point, 3.705 BRI Unit dan 357 Pos

Pelayanan Desa. Kepemilikannya Bank Rakyat Indonesia (Persero) masih

100% ditangan Pemerintah Republik Indonesia.

2. Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Visi Bank BRI :

Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan

nasabah

Misi Bank BRI :

1) Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan

pelayanan kepada nasabah mikro, kecil dan menengah untuk

menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.

2) Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja

yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang

professional dengan melaksanakan praktek Good Corporate

Governance.

3) Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak

yan berkepentingan.

3. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas a. Struktur Organisasi

Pada dasarnya suatu perusahaan perlu membuat sturktur

organisasi, diamana menjelaskan secara rinci mengenai tugas, tanggung

jawab dan wewenang masing-masing jabatan yang terdapat di struktur

organisasi tersebut, sehingga kerja sama antara masing-masing jabatan

terjalin secara harmonis dan menguntungkan perusahaan. Struktur

organisasi merupakan gambaran sistematis mengenai hubungan antara

(41)

36

diketahui dengan jelas. Struktur organisasi yang simple dan tidak rumit

akan dapat menunjang dan mewujudkan perusahaan dalam mencapai

visi dan misinya.

Oleh karena itu perusahaan perlu merancang sturktur organisasi

seefektif dan seefisien mungkin yang mampu mengkordinasikan semua

jabatan sehingga perusahaan mampu mewujudkan tujuan dan

sasarannya. Adapaun struktur organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia

KCP Hayam Wuruk dapat dilihat pada bagan III.1.

Bagan III.1 Struktur organisasi

PT.Bank Rakyat Indonesia KCP Hayam Wuruk

Sumber :PT.BRI (Persero),Tbk KCP Hayam Wuruk

Dari bagan III.1 tentang struktur organisasi pada PT.BRI KCP

Hayam Wuruk, dapat diuraikan sebagai berikut : Pincapem

Supervisor Kas

Teller

Costumer Service

Supervisor Kredit

Administrasi Kredit

AMO

Account Officer

(42)

37

1) Pimpinan Kantor Cabang (PINCAPEM) Tugas dan tanggung jawab :

a) Menciptakan dan menjamin kelancaran pelayanan operasional di

Kantor Cabang Pembantu.

b) Melakukan kegiatan pemasaran untuk dana dan jasa kredit.

c) Melakukan pembinaan dan hubungan dengan nasabah penyimpan dan

peminjam kantor cabang pembantu baik nasabah kerjasama maupun

individual.

d) Memantau, memeriksa ulang dan mengevaluasi kinerja Kantor Cabang

Pembantu

2) Asisten Manajer Operasional Tugas dan tanggung jawab

a) Memastikan bahwa tidak terjadi transaksi dalam kurun waktu setelah

close system pada hari kerja sebelumnya sampai dengan awal hari kerja

berikutnya.

b) Memastikan bahwa semua pegawai di bawahnya telah siap di

tempatnya masing-masing dan melaksanakan Flag Operational

(mengaktifkan atau menonaktifkan terminal user).

c) Melaksanakan tambahan kas awal hari.selama jam pelayanan kas bagi

Supervisor/Teller dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) serta menerima

setoran kas dari teller/supervisor.

d) Mengaktifkan rekening pinjaman dan simpanan agar pembukuan

rekening tersebut dipastikan telah memenuhi persyaratan sesuai

ketentuan. 3) Supervisor Kas

Tugas dan tanggung jawab :

a) Menyiapkan kuitansi tambahan kas supervisor dan ATM

b) Menyetujui tambahan kas awal teller, membuku dan mendistribusikan

uangnya kepada teller.

c) Mengisi kas ATM bersama petugas yang ditunjuk 4) Supervisor Administrasi Kredit

Tugas dan tanggung jawab :

(43)

38

b) Memantau portofolio kredit sesuai dengan informasi yang dibutuhkan

Kantor cabang pembantu

c) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Putusan Kredit (PTK)

terutama mengenai pemenuhan persyaratan kredit dan dokumentasi

kredit

d) Menginformasikan kredit-kredit yang akan jatuh tempo 3 bulan yang

akan datang kepada Pejabat Pemrakarsa Kredit. 5) Teller

Tugas dan tanggung jawab :

a) Melakukan tambahan kas agar kelancaran pelayanan kepada nasabah

dapat berjalan dengan baik dan memuaskan.

b) Menerima uang setoran dari nasabah dan mencocokan dengan tanda

setorannya guna memastikan kebenaran transaksi dan keaslian uang

menjamin pinjaman yang sehat, menghasilkan dan menguntungkan. b) Menyiapkan dan mengisi formulir pengawasan/kordinasi ADK atas

setiap permohonan kredit dalam rangka monitoring penyelesaian

pemberian kredit oleh pejabat kredit. c) Menyiapkan perjanjian kredit.

a) Melakukan analisis/identifikasi terhadap debitur potensial secara

kolektif (instansi).

(44)

39

c) Mempersiapkan dan melaksanakan rencana atas account yang menjadi

tanggung jawab serta memantau hasil laba/pendapatan yang dapat

Tugas dan tanggung jawab :

a) Memberikan informasi kepada nasabah/calon nasabah mengenai

produk BRI guna menunjang pemasaran produk BRI

b) Memberikan informasi saldo simpanan, transfer maupun pinjaman bagi

nasabah yang memerlukan.

c) Melayani permintaan salinan rekening Koran bagi nasabah yang

memerlukan.

d) Membantu nasabah yang memerlukan pengisian aplikasi dana maupun

jasa BRI. 9) Funding Officer

Tugas dan tanggung jawab :

a) Menyusun rencana kerja tahunan berdasarkan target yang telah

ditetapkan oleh Pemimpin Cabang Pembantu.

b) Mengidentifikasi sumber dana potensial/calon Penyimpanan Potensial

(CPP) baik perorangan maupun Perusahaan/Instansi.

c) Menyusun rencana kerja tiga bulanan berdasarkan rencana kerja

tahunan yang telah ditetapkan untuknya oleh PINCAPEM

d) Menusun renacana kerja bulanan, sebagai rincian dari rencana kerja tiga

bulanan, untuk mengevaluasi hasil penjualan yang dicapai setiap akhir

bulan.

e) Membuat rencana kunjungan mingguan, yang menuju kepada

(45)

40

Bidang usaha pada PT.BRI KCP Hayam Wuruk adalah bergerak

dalam bidang kegiatan simpan pinjam dengan produk perbankan yang

dimiliki yaitu :Britama, Simpedes,Tabungan Haji,Deposito dan Kredit

Pegawai Tetap untuk melayani masyarakat di Denpasar dan sekitarnya. Aktifitas di bidang usaha pada PT.BRI KCP Hayam Wuruk adalah

menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat serta memberikan

jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran dalam upaya pemberian

pelayanan yang terbaik kepada masyarakat tanpa mengabaikan prinsip

kehati-hatian bank dan upaya pengembangan ekonomi masyarakat

lingkungan dimana PT.Bank Rakyat Indonesia(Persero) KCP Hayam

Wuruk beroperasi.

5. Laporan Kegiatan On The Job Training

Kegiatan On The Job Training yang dilaksanakan oleh penulis

selama 1 (Satu) bulan terhitung dari tanggal 2 April hingga 30 April 2014.

Ada beberapa kegiatan yang penulis kerjakan pada saat berlangsungnya

On The Job Training. Pada minggu pertama penulis melakukan perkenalan

terhadap perusahaan tempat on the job training, mengenal instrument

kerja, mengenal dasar-dasar program aplikasi perbankan serta belajar

meng-entry berkas pelunasan kredit. Pada minggu kedua penulis

mengerjakan kegiatan mengarsip berkas-berkas baik berkas peminjaman

maupun berkas pelunasan kerdit, menginput data-data nasabah, membuat

SPH (Surat Pengajuan Hutang). Minggu Ketiga penulis belajar mengenai

alur/sistematika kredit pegawai tetap (Kretap), membuat surat Kuasa

Debet Rekening, Meng-entry pelunasan kredit, serta membuat Costumer

(46)

41

mapping bisnis di jalan Hayam Wuruk, Denpasar serta Mencari nasabah

baru dalam rangka program EGM (Employee Get Member).

B. Pembahasan

Pada hakekatnya tugas pokok bank adalah menerima dan memberi

kredit. Sumber utama pendapatan bank adalah berasal dari bunga kredit.

Dengan demikian bagaimanapun juga bank harus menaruh perhatian

sepenuhnya terhadap segala hal yang berkaiatan dengan operasi perkreditan. Dengan adanya prosedur yang baku dalam penyaluran kredit, di

harapkan bank, terutama BRI Kcp Hayam Wuruk dapat mengurangi resiko

piutang yang tidak dapat ditagih. Maka, dalam hal penyaluran kredit harus

ada pedoman tentang prosedur penyaluran kredit. Untuk itulah, PT. Bank

Rakyat Indonesia KCP Hayam Wuruk menerapkan prosedur penyaluran

Kredit yang dapat dilihat pada bagan III.2

Bagan III.2

Alur Bagan Prosedur Kretap Tahap 1

Nasabah/Debitur

1. Foto copy KTP&KK suami istri 7. Surat kuasa potong gaji

Memeriksa kelengkapan syarat pengajuan kredit nasabah/kreditur

1. Meneliti data nasabah/debitur 2. Form analisa dan PTK 3. Form CRS

Memberikan persetujuan atau tidaknya atas kredit yang diajukan.

1

2

(47)

42

Sumber :PT BRI KCP Hayam Wuruk

Keterangan Alur Bagan III.2

1. Nasabah/debitur datang mengajukan permintaan Kretap. Petugas

Administrasi Kredit bagian Konsumer memberikan penjelasan dan

syarat-syarat yang diperlukan untuk mengajukan Kretap, antara lain :

a) Pegawai memiliki SK Pengangkatan pertama sebagai

PNS/TNI/POLRI/BUMN/BUMD/Swasta, serta asli SK Kenaikan

pangkat terakhir atau disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di

masing-masing instansi/perusahaan.

b) Batas usia debitur, maksimum sampai dengan : a) Masa Persiapan Pensiunan (MPP);atau b) Masa Pensiunan

c) Jangka waktu kredit

Disesuaikan dengan usia debitur saat pengajuan kredit :

Debitur Jangka Waktu

1. PNS, TNI, POLRI, BUMN/BUND Maksimal 96 bulan 2. Pegawai Tetap Perusahaan Swasta Maksimal 60 bulan

3. Pensiunan Maksimal 60 bulan

d) Maksimal Kretap

Jumlah kredit yang diberikan untuk Kretap adalah sebesar :

Rp 10.000.000 s/d Rp 250.000.000

e) Bunga kredit yang ditawarkan : 1) 0.8% Untuk pinjaman 1-2 tahun 2) 0,9% Untuk pinjaman 3-5 tahun 3) 0.95 Untuk pinjaman 6-10 tahun f) Agunan

Diterima Ditolak

Jika diterima maka akan dilanjutkan ke tahap berikutnya, jika tidak oleh admin kredit berkas akan diarsipkan.

(48)

43

Agunan/jaminan utama adalah gaji debitur yang bersangkutan,

namun apabila dipandang perlu adanya agunan tambahan sebagai

pendukung bagi keamanan kredit, maka dalam pelaksanaannya

(termasuk untuk pengikatan agunan tambahan), sepenuhnya diserahkan

kepada pertimbangan pejabat pemutus.

Jika nasabah/debitur menyetujui syarat-syarat tersebut, petugas

Administrasi Kredit bagian Konsumer akan menyediakan

formulir-formulir yang diperlukan untuk pengajuan Kretap. Formulir tersebut

harus dilengkapi dengan :

b. Foto copy KTP & KK suami/istri c. Pas photo suami dan istri

d. SK pengangkatan sebagai Calon Pegawai e. SK Pengangkatan sebagai Pegawai Tetap f. SK Kenaikan Pangkat Terakhir

g. Daftar Rincian Gaji h. Surat Rekomendasi atasan i. Surat Kuasa Potong Gaji

2. Setelah semua formulir di isi dan syarat-syarat telah dipenuhi maka

petugas Administrasi Kredit bagian Konsumer meneliti dan memeriksa

setiap kelengkapan formulir dan syarat. Bila semua telah lengkap, formulir

berkas pinjaman tersebut diserahkan kepada Account Officer bagian

Konsumer.

3. Account Officer bagian Konsumer bertugas untuk mencocokan data antara

form dan permohonan dengan data pendukung dan aslinya, mengecek SID

(Sistem Informasi Data) dan mengecek bahwa debitur tidak masuk dalam

Daftar Hitam BI. Setelah semua cocok Account Officer bagian Konsumer

membuatkan Putusan Kredit (PTK) untuk selanjutnya diserahkan kepada

(49)

44

4. Apabila persyaratan yang diajukan oleh calon debitur memenuhi syarat,

maka berkas akan dilanjutkan ke tahap II akan tetapi jika analisis yang

dilakukan oleh AO kurang memuaskan, maka Pimpinan Cabang Pembantu

(50)

45

Gambar III.3

Alur Bagan Prosedur Kretap Tahap II

Sumber :PT BRI KCP Hayam Wuruk

Pemutus/Pinca

1. mengentry account opening berdasarkan approval AO

2. Membuat

kwitansi,SPH, dan slip setoran

(51)

46

Keterangan Alur Bagan Gambar III.3

1) Apabila berkas pengajuan kredit yang diajukan oleh calon debitur telah

memenuhi syarat, maka Pimpinan Cabang Pembantu akan menanda

tangani form analisa dan PTK sebagai tanda pengajuan kredit telah

disetujui.

2) Setelah berkas pengajuan kredit tersebut mendapat tanda tangan Pimpinan

Cabang, diserahkan ke Account Officer bagian Konsumer kembali untuk

dibuatkan CIF (Jika debitur tersebut merupakan debitur lama) dan facility

approval untuk selanjutnya diserahkan kembali ke Administrasi Kredit

bagian Konsumer.

3) Petugas Administrasi Kredit bagian Konsumer meng-entry account

opening berkas pinjaman tersebut berdasarkan facility yang telah di

approve oleh Account Officer bagian Konsumer. Dibagian ini, dibuatkan

kwitansi, Surat Pengakuan Hutang (SPH) dan slip setoran serta

overbooking (pembukuan) jika terjadi suplesi (perpanjangan kredit, untuk

debitur lama yang pinjamannya telah berjalan 6 bulan). Ketika realisasi

debitur beserta suami/istri menandatangani berkas-berkas : kwitansi, Surat

Pengakuan Hutang diatas materai Rp 6.000 dan slip setoran untuk

potongan-potongan pinjaman debitur. Setelah semua berkas selesai

ditandatangani, debitur dipersilahkan menunggu di Teller. Petugas

Administrasi Kredit bagian Konsumer memintakan tanda tangan dan

(52)

47

4) Jika debitur tersebut baru, maka setelah mendapat tanda tangan Supervisor

Administrasi Kredit berkas-berkas yang telah siap dicairkan seperti

Kwitansi dan slip-slip setoran diserahkan ke Teller untuk dicairkan dan

uang pinjaman bisa dibawa debitur.

5) Akan tetapi, jika debitur tersebut merupakan debitur lama yang suplesi

(perpanjangan kredit), maka setelah ditandatangani Supervisor

Administrasi Kredit diperlukan tanda tangan dari Asisten Manager

Operasional

6) Setelah mendapat tanda tangan Asisten Manajer Operasional berkas-berkas

tersebut dibawa ke Teller untuk dicairkan dan uang pinjaman tersebut

(53)

48

2. Contoh Perhitungan Realisasi Kredit

a. Besar Kredit

Maksimum besarnya plafond Kretap yang dapat diberikan

didasarkan atas besasrnya Take Home Pay (THP) calon debitur, jangka

waktu kredit, suku bunga Kretap yang berlaku dan kebutuhan calon debitur

dengan ketentuan angsuran Kretap setiap bulan maksimum adalah sebesar

60% dari penghasilan bersih THP perbulan.

Adapun yang dimaksud dengan Take Home Pay (THP) adalah

penghasilan per bulan yaitu gaji, termasuk tunjangan yang sifatnya tetap dan

diterima setiap bulan (tidak termasuk honor, uang lembur, dan lain-lain

dikurangi dengan potongan-potongan rutin termasuk pinjaman (apabila ada)

per bulan.

Besarnya maksimum plafond Kretap dapat dihitung dengan

menggunakan rumus :

1

1+ ( i x n )

Keterangan :

1= konstanta

i = suku bunga flat per bulan

n= jangka waktu kredit

(54)

49

contoh perhitungan :

“X” seorang calon debitur Kretap BRI dengan THP sebesar Rp.

15.000.000,- per bulan mengajukan permohonan Kretap BRI dengan jangka

waktu 3 (tiga) tahun atau 36 (tiga puluh enam) bulan, dengan suku bunga

Kretap 0,90 % perbulan(berdasarkan data pada table). Dari uraian data

tersebut diatas, maka maksimum plafond Kretap yang dapat diberikan

adalah :

1

1+(0,90% x 36)

Dengan demikian Account Officer (AO) dapat menganalisa

kebutuhan debitur yang sebenarnya, sehingga Kretap dapat diberikan

dalam jumlah dan jangka waktu pengembalian yang wajar sesuai

kebutuhan debitur.

b. Provisi dan Biaya Percetakan

Biaya provisi dan percetakan harus dibayar lunas pada saat

realisasi kerdit baik secara tunai maupun overbooking sepanjang tidak

berasal dari rekening pinjaman yang akan direalisasi, dengan ketentuan

sebagai berikut :

1) Plafond Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 15.000.000,- biaya percetakan

(55)

245.454.545,-50

2) Pladfond > Rp. 15.000.000, s/d Rp.30.000.000,- biaya percetakan

Rp.150.000,-3) Pladfond > Rp. 30.000.000,- biaya percetakan Rp. 200.000

Sedangkan biaya provisi sebesar 1,5 % dari jumlah pinjaman.

Contoh perhitungan :

“A” seorang calon debitur Kretap BRI mengajukan pinjaman

sebesar Rp.30.000.000,- dengan jangka waktu 48 bulan, biaya provisi

1,5% dari pokok pinjaman, biaya percetakan Rp.150.000,- dan titipan

asuransi sebesar 0,94% dari pokok pinjaman. Dari ketentuan tersebut,

maka besarnya uang yangditerima oleh debitur tersebut adalah :

Penyelesaian :

Biaya provisi = 1,5% x Rp. 30.000.000,- = Rp.

450.000,-Biaya Percetakan = Rp.

150.000,-Titipan Asuransi = 0,94% x Rp. 30.000.000,- = 282.000

Jumlah yang diterima oleh debitur tersebut adalah :

=Nilai pinjaman – ( Biaya provisi + Biaya percetakan + titipan asuransi)

= Rp. 30.000.000 – (Rp.450.000 + Rp.150.000+ Rp. 282.000)

=Rp.30.000.000 – Rp. 882.000

(56)

29.118.000,-51

c. Perhitungan Bunga Pinjaman

Tiap-tiap jumlah angsuran baik angsuran pokok dan bunga yang

terlambat dibayarkan oleh yang berhutang, maka debitur harus membayar

tunggakan angsuran pokok + bunga ditambah dengan denda saat

membayar pinjamannya. Jika tidak ada keterlambatan pembayaran maka

untuk selanjutnya debitur hanya membayar angsuran pokok + bunga tiap

bulan sampai dengan lunas.

Contoh perhitungan :

“A” seorang debitur Kretap BRI telah meminjam Rp.

30.000.000,-dengan jagka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan, jadi suku bunga yang

berlaku sebesar 0,90% (berdasarkan data pada table), debitur tersebut

menunggak selama dua bulan, maka besarnya angsuran pokok dan bunga

ditambah denda yang harus dibayar oleh debitur tersebut adalah :

Angsuran pokok/bulan = Rp. 30.000.000 : 48 bulan=

625.000,-Bunga/bulan = 0,90% x Rp. 30.000.000,- = Rp.

270.000,-Angsuran yang harus dibayar setiap bulan = angsuran pokok + bunga

= Rp. 625.000,- + Rp. 270.000

=Rp.895.000,-Catatan mengenai daftar angsuran “lihat lampiran”

Tunggakan angsuran pokok + bunga = Rp. 895.000,- x 2 bulan =Rp.

(57)

1.790.000,-52

Denda yang harus dibayar = 50% x Tunggakan angsuran pokok dan bunga

x 1 %

= 50% x ( Rp. 1790.000,- x 1%)

= 50% x (( Rp. 1.790.000,- x 1%)

= 50% x

Rp.17.900,-=Rp.

8.950,-Jadi total tunggakan angsuran pokok dan bunga ditambah denda

Gambar

Gambar III.3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini, setiap masyarakat yang akan melakukan pinjaman atau yang disebut dengan kredit pada bank harus melalui prosedur yang ditetapkan. Masyarakat harus memenuhi

Adanya bunga yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur (walaupun ada kredit yang tidak berbunga). Pihak bank harus memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam

Dengan selesainya laporan Pelaksanaan Praktek Kerja Industri atau Prakterin.ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan

dan tidak malu untuk bertanya pada pegawai jika sudah memiliki

I started my on-the-job training at United Coconut Planters Bank (UCPB) on May 10, 2017 and assigned to work with my Senior Teller.. All of the employees in this branch were

Berdasarkan uraian diatas mengenai fasilitas kredit yang diberikan oleh suatu bank maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang prosedur pemberian

kredit, maka pengikatan kredit dan pengikatan jaminan kredit adalah hal yang harus dilakukan

Hal tersebutlah yang membuat Dana Pihak Ketiga dari bank hanya tersimpan dan tidak tersalurkan secara maksimum, dalam data yang didapatkan penyaluran kredit yang