PROSEDUR PENYALURAN KREDIT PEGAWAI
TETAP (KRETAP) PADA PT. BANK RAKYAT
INDONESIA (PERSERO)Tbk
KCP HAYAM WURUK
LAPORAN ON THE JOB TRAINING
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Kelulusan Program Pendidikan Profesi Satu Tahun JURUSAN KOMPUTER APLIKASI BISNIS ADMINISTRASI
PERKANTORAN DAN EKSPOR IMPOR
WEARNES EDUCATION CENTER BALI
KOMPUTER APLIKASI BISNIS ADMINISTRASI
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN ON THE JOB TRAINING
PROSEDUR PENYALURAN KREDIT PEGAWAI TETAP (KRETAP) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO),
TBK KCP HAYAM WURUK
Telah disetujui pada tanggal ... oleh :
Pembimbing Utama Pembimbing Lapangan
Kordinator Litbang Non Komputer Supervisor Kredit Wearnes Education Center Bali BRI KCP Hayam Wuruk
Ni Made Sudianti,SE Jhon Hendry
Kabag. Akademik Pimpinan Cabang Pembantu
Wearnes Education Center Bali BRI KCP Hayam Wuruk
Eko Maisusanto, S.AB Muhamad Sukri
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI
LAPORAN ON THE JOB TRAINING
Telah Diuji di Hadapan Dewan Penguji Pada Tanggal 16 Juni 2014
Dewan Penguji :
1. Fitrarka Noviard, SE ………
2. Aloisius Sai, A.Md ………
RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Komang Jaga Kumara
Tempat, Tgl Lahir : Bengkel, 8 Desember 1992
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat Asal :Desa Bengkel, Kec. Busungbiu, Kab Buleleng Alamat Sekarang : Jl Akasia XVI, Denpasar Timur
Pekerjaan Mahasiswa : -Nama Perusahaan/Kantor : -No. Telepon Rumah :
-No. Handphone : 089618929649
Agama : Hindu
Nama Ayah : Gede Kampyun
Pekerjaan : Petani
Nama Ibu : Wayan Simben
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Riwayat Pendidikan Formal :
No Nama sekolah Alamat sekolah Tahun
Kelulusan
1 SD N 2 Bengkel Desa Bengkel 2005
2 SMP N 4 Busungbiu Desa Busungbiu 2008
3 SMA N 1 Banjar Desa Banyuatis 2011
RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : I Gusti Ngurah Pandi Purnawan Tempat, Tgl Lahir :Besakih, 17 September 1994
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat Asal :Besakih Kec.Rendang Kab.Karangasem Alamat Sekarang : Jl. Tukad Pakerisan XXA Panjer-Denpasar Pekerjaan Mahasiswa :
-Nama Perusahaan/Kantor : -No. Telepon Rumah :
-No. Handphone : 085737025467
Agama : Hindu
Nama Ayah : I Gusti Ngurah Arya Utama
Pekerjaan : Akuntan
Nama Ibu : I Gusti Ayu Feni
Pekerjaan : Pedagang
Riwayat Pendidikan Formal :
No Nama sekolah Alamat sekolah Tahun
Kelulusan
1 SDN 6 Besakih Ds. Besakih Kec. Rendang Kab. Karangasem
2007
2 SMPN 2 Semarapura Jl. Dewi Sasrtika, Klungkung, Bali
2010
3 SMAN 2
RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : I Komang Rudi Wiranata
Tempat, Tgl Lahir : Seririt, 23 Juni 1995
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat Asal : Banjar Dinas Kundalini, BTN Uma Anyar, Singaraja, Bali
Alamat Sekarang : Banjar Latu Sari, Gang Giri Sari Abiansemal, Denpasar
Pekerjaan Mahasiswa : -Nama Perusahaan/Kantor : -No. Telepon Rumah :
-No. Handphone : 085792989596
Agama : Hindu
Nama Ayah : I Made Rawat
Pekerjaan : Polisi
Nama Ibu : Ni Made Jinarti
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Riwayat Pendidikan Formal :
No Nama sekolah Alamat sekolah Tahun
Kelulusan
1 SD N 1 Seririt Seririt 2007
2 SMP N 1 Seririt Seririt 2010
3 SMA N 1 Seririt Seririt 2013
“Learning Is Never Done
Without Errors and Defeat”
“If you’re doing your best, you
won’t have any time to worry
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya, sehingga laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik. Laporan ini dimaksudkan untuk memperoleh
pemahaman serta gambaran mengenai Admisitrasi Perkantoran sehingga dapat
diterapkan di dunia kerja dan juga sebagai salah satu syarat kelulusan Program
Pendidikan Profesi 1 Tahun Jurusan Komputer Aplikasi Bisnis Administrasi
Perkantoran dan Ekspor Impor di Wearnes Education Center Bali.
Penyusunan laporan ini merupakan hasil dari On the Job Training pada
Sebuah Bank yaitu Bank BRI Denpasar, Bali. Selain hasil peninjauan, laporan ini
pun disusun berdasarkan data dari perusahaan yang bersangkutan, serta ditambah
dari materi perkuliahan dan buku-buku yang sesuai dengan judul laporan ini yaitu
“PROSEDUR PENYALURAN KREDIT PEGAWAI TETAP (KRETAP) PADA
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk KCP HAYAM WURUK”
Dengan tersusunnya laporan ini, maka dalam kesempatan ini kami mengucapkan
terima kasih atas segala bantuan dan bimbingan serta petunjuk yang berharga
kepada :
1. Bapak Putu Teja Eka Susila, S.Pd selaku Branch Manager Wearnes Education
Center Bali.
2. Ibu Made Sudianti, selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan dan arahan
yang beliau berikan dalam penyusunan laporan ini.
3. Bapak Muhahamd Sukri, selaku Pimpinan Cabang Pembantu (PINCAPEM)
The Job Training di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk KCP Hayam
Wuruk
4. Bapak Jhon Hendri, selaku Suvervisor Administarsi Kredit PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) KCP Hayam Wuruk sekaligus sebagai pembimbing
lapangan dan seluruh karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) KCP
Hayam Wuruk yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, yang telah
banyak memberikan informasi penting demi tersusunnya laporan ini.
5. Perpustakaan Wearnes Education Center Bali yang telah menyediakan
buku-buku sebagai sumber informasi tertulis tentang Admisitrasi Perkantoran,
seluruh staff Wearnes Education Center Bali dan teman-teman yang tidak bisa
penulis sebutkan satu per satu yang juga banyak membantu dalam penyelesaian
laporan ini. Kami mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Hal ini
karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Harapan penulis, semoga laporan ini bermanfaat bagi banyak pihak.
Denpasar, Mei 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank adalah lembaga keuangan yang salah satu usaha pokoknya
adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran. Menurut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10
November 1998 tentang perbankan menyatakan bahwa pengertian bank adalah
suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
tabungan dan menyalurkan dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian
tersebut di jelaskan bahwa bank berfungsi sebagai finansial intermediary
dengan usaha utama menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat serta
memberikan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk KCP Hayam Wuruk adalah
salah satu jenis bank yang tergolong ke dalam bank umum yang memiliki 3
pokok jenis produk, yaitu : tabungan, deposito, dan kredit untuk melayani
masyarakat Denpasar khususnya kawasan Jl. Hayam Wuruk dan sekitarnya.
dengan motto “melayani dengan setulus hati” serta dengan prinsip “Integritas,
Profesionalisme, Keteladanan, Kepuasaan Nasabah dan Penghargaan Kepada
SDM”
Maka dari itu Bank Rakyat Indonesia senantiasa berusaha untuk
meningkatkan mutu kualitas produk perbankan yang dimilikinya salah satunya
adalah kredit, sehingga banyak calon debitur yang mempercayakan kreditnya
2
pada BRI. Adapun beberapa jenis kredit yang ditawarkan di BRI, antara lain:
Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit
Multi Guna, dan Kredit Pegawai Tetap (Kretap). Untuk meningkatkan efisiensi
dalam penyaluran kredit setiap Kantor Cabang (kanca) PT Bank Rakyat
Indonesia dibantu oleh beberapa Kantor Cabang Pembantu (KCP). Dan setiap
KCP hanya diberikan kewenangan untuk melayani satu jenis produk kredit.
Dan untuk KCP Hayam Wuruk sendiri diberikan kewenangan untuk melayani
Kredit Pegawai Tetap (Kreatap) saja. Sehingga efisiensi dan efektifitas
penyaluran kredit dapat terus berjalan dengan optimal
Namun dalam penyaluran kredit pegawai tetap (Kretap), BRI KCP
Hayam Wuruk sering menghadapi kesulitan misalnya pembayaran kredit tidak
lancar, yang dilakukan oleh debitur bersangkutan (kredit macet) sehingga
mengakibatkan ketidakpastian dalam pengambilan kredit. Untuk itulah dengan
adanya prosedur yang baku dalam penyaluran kredit, diharapkan Bank Rakyat
Indoesia (Persero) Tbk KCP Hayam Wuruk dapat mengurangi resiko piutang
tak dapat ditagih dari debitur bersangkutan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membahas
perkreditan ini dan telah memilih judul “PROSEDUR PENYALURAN
KREDIT PEGAWAI TETAP (KRETAP) PADA PT. BANK RAKYAT
INDONESIA (PERSERO) Tbk KCP HAYAM WURUK”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis akan
membahas tentang Bagaimanakah Prosedur Penyaluran Kredit Pegawai Tetap
C. Tujuan On The Job Training dan Penulisan Laporan
1. Tujuan On The Job Training a. Bagi Mahasiswa
1) Sebagai pelatihan dan pengembangan skill di dunia kerja selama
pelaksanaan On the Job Training.
2) Agar mahasiswa mampu menerapkan teori-teori yang telah
diperoleh selama di bangku perkuliahan dan menerapkan teori-teori
tersebut di perusahan sehingga dapat mengetahui kondisi di dunia
kerja secara langsung.
3) Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk belajar bersosialisasi
dan menempatkan diri, serta mampu secara baik dalam
mengaplikasikan materi maupun dalam menghadapi lingkungan
perusahaan di tempat pelaksanaan On the Job Training.
b. Bagi Lembaga
1) Sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui kemampuan mahasiswa
dalam menyerap ilmu yang telah diberikan oleh lembaga dengan
mengaplikasikannya di dunia kerja.
2) Sebagai sarana untuk memperkenalkan lembaga pendidikan secara
meluas terutama untuk jurusan program pendidikan yang diajarkan
terhadap perusahaan.
3) Mendukung dan melaksanakan program yang telah dicanangkan
dalam menempuh pendidikan di Wearnes Education Center. c. Bagi Perusahaan
1) Memberi bantuan operasional khususnya terkait dengan keahlian
prosedur ekspor melalui laut.
2) Sebagai bahan pertimbangan guna menggali potensi Sumber Daya
Manusia baru. 2. Tujuan Penulisan Laporan
1) Memenuhi persyaratan di dalam menempuh pendalaman materi
serta memperoleh kelulusan Program Pendidikan Profesi 1 Tahun
Jurusan Komputer Aplikasi Bisnis Administrasi Perkantoran dan
Ekspor Impor.
2) Sebagai media pengamatan dan laporan mahasiswa terkait
pelaksanaan On the Job Training secara nyata melalui bentuk
laporan tertulis. b. Bagi Lembaga
Sebagai pertimbangan untuk memberikan penilaian dan mengevaluasi
kemampuan yang dimiliki mahasiswa selama pelaksanaan On the Job
Training.
c. Bagi Perusahaan
Memperkenalkan perusahaan yang mencakup nama perusahaan, sejarah
perusahaan, kinerja perusahaan, perkembangan perusahaan, serta
prosedur yang dijalankan perusahaan dalam pengaplikasiannya di
bidang ekspor impor.
D. Kegunaan On The Job Training dan Penulisan Laporan 1. Kegunaan On The Job Training
a. Bagi Mahasiswa
1) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang situasi dunia
kerja secara langsung sehingga dapat memperkaya skill yang
dimiliki.
2) Untuk mengukur kemampuan diri dalam bekerja sama dan
berkomunikasi dengan orang lain dalam dunia bisnis atau kerja. 3) Mahasiswa dapat menerapkan keterampilan dan menuangkan
ide-ide yang diperoleh selama On the Job Training untuk digunakan
1) Sebagai tolak ukur untuk mengetahui kemampuan mahasiswa
dalam menyerap ilmu pengetahuan yang didapatkan selama On the
Job Training untuk dipraktekkan di dunia kerja.
2) Sebagai sarana untuk menjalankan kerjasama dengan pihak
perusahaan.
3) Sebagai media untuk menyalurkan tenaga kerja lulusan Wearnes
Education Center yang berpotensi dan sesuai dengan yang pihak
perusahaan harapkan. c. Bagi Perusahaan
1) Untuk menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan, sebagai
penyedia tenaga kerja yang terdidik dan terlatih.
2) Menambah relasi bisnis dengan menjalin hubungan dengan
lembaga pendidikan.
2. Kegunaan Penulisan Laporan a. Bagi Mahasiswa
1) Sebagai bukti mahasiswa telah melaksanakan On the Job Training
sehingga telah memenuhi salah satu syarat kelulusan Program
Pendidikan 1 Tahun Jurusan Komputer Aplikasi Administrasi
Perkantoran dan Ekspor Impor.
2) Dapat mengetahui teori secara mendalam dan praktek nyata dalam
ekspor impor sehingga dapat menerapkannya dalam dunia kerja. 3) Melatih diri dalam penulisan laporan yang bersifat ilmiah. b. Bagi Lembaga
1) Sebagai masukan dalam melakukan penyempurnaan program studi
sehingga ke depannya akan terjalin hubungan baik antar lembaga
dengan perusahaan.
2) Sebagai bahan pertimbangan demi kemajuan pendidikan yang akan
1) Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan
pengambilan keputusan terutama dalam rumusan masalah yang
diangkat dalam laporan ini.
2) Sebagai masukan untuk melakukan perubahan-perubahan yang
nantinya dapat memajukan perusahaaan.
E. Ruang Lingkup Penulisan
Dalam penulisan laporan On The Job Training ini penulis membatasi
ruang lingkup permasalahan hanya pada prosedur penyaluran kredit pegawai
tetap (Kretap) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk KCP hayam
Wuruk, mulai dari nasabah mengajukan kredit sampai dengan realisasi kredit
tersebut.
F. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penyusunan laporan On
the JobTraining ini adalah sebagai berikut : a. Data kualitatif .
Data kualitatif adalah data yang berupa uraian-uraian, gambaran,
serta deskripsi tentang suatu hal dan tidak memiliki nilai hitung, seperti
sejarah perusahaan dan struktur organisasi.
b. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka, gambaran,
serta deskripsi tentang suatu hal yang memiliki niai hitung seperti
tingkat suku bunga bank. 2. Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan penyusunan dalam penulisan
laporan On the Job Training ini adalah sebagai berikut : a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari PT. Bank
melaksanakan On the Job Training. Seperti data yang didapatkan
melalui wawancara atau pengamatan langsung (observasi). b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
pada saat melaksanakan On the Job Training, seperti data yang
didapatkan dengan membaca dokumentasi perusahaan atau dengan
membaca literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang
dibahas.
G. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penyusunan laporan On the Job Training ini adalah sebagai berikut :
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada pihak
yang diberi wewenang oleh perusahaan untuk memberikan penjelasan
mengenai data yang diperlukan penulis dalam penyusunan laporannya. 2. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
melakukan pengamatan secara langsung di tempat On the Job
Training. 3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan bukti dan keterangan seperti gambar dan dokumen,
yang diperlukan penulis dalam penyusunan laporannya yang terdapat
Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
membaca buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Prosedur
1. Pengertian Prosedur
Berbagai definisi tentang pengertian prosedur yang dijelaskan oleh
para ahli, memiliki sedikit perbedaan yang terletak pada sudut pandang
para ahli dalam merumuskan pengertian prosedur itu sendiri. Namun pada
dasarnya para ahli memiliki tujuan yang sama yaitu merumuskan untuk
mengarah kepada suatu pemahaman.
Menurut Susanto (2004:198), “Prosedur adalah rangkaian aktivitas
atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang
sama”.
Menurut Nafarin (2004:9), “Prosedur merupakan suatu urut-urutan
seri tugas yang saling berhubungan yang diadakan untuk menjamin
pelaksanaan kerja yang seragam”.
2. Jenis-Jenis Prosedur
Menurut Mulyadi (2001:6), prosedur dapat di bagi menjadi 2 jenis,
antara lain : a. Prosedur Umum
Prosedur umum adalah prosedur yang menyangkut bidang
pekerjaan yang bersifat umum (general) dan berlaku secara rasional
yang menjadi tanggung jawab manager atas. b. Prosedur Khusus
Prosedur khusus atau prosedur lokal adalah prosedur yang
dibuat dan hanya berlaku secara lokal. Artinya, untuk lingkungan
11
tertentu yang menjadi tanggung jawab manager di tempat itu (atas,
menengah maupun bawah) tergantung ruang lingkup prosedur itu. 3. Manfaat Prosedur
Menurut Susanto (2004:195), beberapa manfaat yang dapat
diperoleh dari penggunaan suatu prosedur, yaitu :
a. Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan di
masa yang akan datang
b. Mengubah pekerjaan berulang-ulang menjadi rutinitas dan terbatas,
sehingga menyederhanakan pelaksanaan dan untuk selanjutnya
mengerjakan yang seperlunya saja.
c. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus
dipatuhi oleh seluruh pelaksana.
d. Membantu suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus
dipatuhi oleh seluruh pelaksana
e. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam
pengawasan, bila terjadi penyimpangan akan dapat segera diadakan
perbaikan-perbaikan sepanjang dalam tugas dan fungsinya
masing-masing.
4. Faktor-faktor Pembentuk Prosedur
Menurut Baridwan (2001:15), faktor-faktor pembentuk prosedur
yang perlu diperhatikan dalam penyusunan prosedur yaitu :
a. Mudah dilakukan oleh orang-orang berkepentingan dan hendaknya
dengan cepat menjadi tanda “kebiasaan” dalam tingkah laku.
b. Buatlah diagram sketsa atau bentuk lain dari prosedur itu, sehingga
mudah diikuti oleh orang yang berkepentingan.
c. Perlu adanya kelengkapan form yang sifatnya sama antara prosedur,
12
Berdasarkan beberapa definisi para ahli diatas, maka dapat
disimpulkan pengertian dari prosedur adalah urut-urutan suatu rangkaian
aktivitas menurut tingkatannya yang dilakukan secara berulang-ulang
untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam.
5. Jenis-Jenis Prosedur
Menurut Mulyadi (2001:6), jenis-jenis prosedur yaitu : a. Prosedur Umum
Prosedur umum adalah prosedur yang menyangkut bidang
pekerjaan yang bersifat umum (general) dan berlaku secara rasional
yang menjadi tanggung jawab manager atas. b. Prosedur Khusus
Prosedur khusus atau prosedur lokal adalah prosedur yang
dibuat dan hanya berlaku secara lokal. Artinya, untuk lingkungan
tertentu yang menjadi tanggung jawab manager di tempat itu (atas,
menengah maupun bawah) tergantung ruang lingkup prosedur itu. 6. Faktor-faktor Pembentuk Prosedur
Menurut Baridwan (2001:15), faktor-faktor pembentuk prosedur
yang perlu diperhatikan dalam penyusunan prosedur yaitu :
a. Mudah dilakukan oleh orang-orang berkepentingan dan hendaknya
dengan cepat menjadi tanda “kebiasaan” dalam tingkah laku.
b. Buatlah diagram sketsa atau bentuk lain dari prosedur itu, sehingga
mudah diikuti oleh orang yang berkepentingan.
c. Perlu adanya kelengkapan form yang sifatnya sama antara prosedur,
sehingga dapat diawasi dan diikuti secara baik.
B. Kredit
1. Pengertian Kredit
Menurut Firdaus (2011:2), kredit adalah suatu reputasi yang
barang-13
barang atau buruh atau tenaga kerja, dengan jalan menukarkannya dengan
suatu janji untuk membayarnya disuatu waktu yang akan datang.
Menurut Aryanti (2012:101), kredit adalah system keuangan untuk
memudahkan ppemindahan modal dari pemilik kepada pemakai dengan
pengharapan memperoleh keuntungan. Kredit diberikan berdasarkan
kepercayaan orang lain yang memberikannya terhadap kecakapan dan
kejujuran si peminjam.
Menurut Kasmir (2008:101), kredit adalah kepercayaan pemberi
kredit kepada penerima kredit, bahwa kredit yang disalurkan pasti akan
dikembalikan sesuai perjanjian, sedangkan bagi si penerima kredit berarti
menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar
kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya.
Dari pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kredit
adalah suatu reputasi yang dimiliki seseorang, dalam pertukaran atau
pemindahan suatu yang berharga dengan barang lainnya baik itu berupa
barang, uang maupun jasa, yang akan diberian berdasarkan kepercayaan
orang lain yang memberikannya terhadap kejujuran si peminjam.
2. Unsur- unsur Kredit
Menurut Firdaus (2011:3), unsur-unsur kredit terdiri dari :
a. Adanya orang atau badan yang memiliki uang, barang atau jasa yang
bersedia untuk meminjamkan kepada pihak lain. Orang atau badan
demikian lazim disebut kreditur.
b. Adanya pihak yang membutuhkan atau meminjam uang, barang atau
jasa. Pihak ini lazim disebut Debitur.
c. Adanya kepercayaan dari kreditur terhadap debitur.
14
e. Adanya perbedaan waktu yaitu perbedaan antara saat penyerahan uang,
barang atau jasa oleh kreditur dengan pada saat pembayaran kembali
dari debitur.
f. Adanya resiko yaitu sebagai akibat dari adanya perbedaan waktu seperti
di atas, dimana masa yang akan datang merupakan sesuatu yang belum
pasti, maka kredit itu pada dasarnya mengandung resiko. Resiko
tersebut berasal dari dari bermacam-macam sumber, termasuk
didalamnya penurunan nilai uang karena inflasi dan sebagainya.
g. Adanya bunga yang harus di bayar oleh debitur kepada kreditur
(walaupun ada kredit yang tidak berbunga). 3. Fungsi Kredit
Menurut Aryanti (2011:5), Fungsi kredit secara umum pada
dasarnya ialah pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat
dalam rangka mendorong dan melancarkan produksi, jasa-jasa dan bahkan
konsumsi yang kesemuanya itu pada akhirnya ditujukan untuk menaikan
taraf hidup rakyat banyak.
Kalau dijabarkan lebih rinci, maka fungsi-fungsi kredit adalah
sebagai beikut:
a. Kredit dapat memajukan arus tukar menukar barang-barang dan
jasa-jasa.
b. Kredti dapat mengaktifkan alat pembayaran
c. Kredit dapat menciptakan alat pembayaran yang baru d. Kredit sebagai alat pengendalian harga
e. Kredit dapat mengaktifkan dan meningkatkan manfaat atau faedah atau
keguanaan potensi-potensi ekonomi yang ada.
4. Manfaat kredit bagi masyarakt Luas
15
a. Dengan adanya kredit bank yang mendorong pertumbuhan dan
perluasan ekonomi, maka akan mengurangi tingkat pengangguran dan
meningkatkan tingkat pendapatan masyarakt.
b. Untuk kelompok masyarakat yang memiliki keahlian dan profesi
tertentu dapat terlibat dalam proses pemberian kredit, misalnya seorang
konsultan proyek dapat turut serta dalam pembuatan project proposal
atau studi kelayakan proyek (Project feasibility study).
c. Para pemilik dana menyimpan di bank, berharap agar kredit bank
berjalan lancer, sehingga dana mereka yang digunakan atau disalurkan
oleh bank dapat diterima kembali secara utuh beserta sejumlah
bunganya sesuai kesepakatan.
d. Adanya jenis kresit-kredit tertentu seperti bank garansi atau L/C, akan
memberikan rasa aman dan ketenangan bagi pihak yang terlibat
misalnya pimpinann proyek, kontraktor atau supplier atau penjual yang
terlibat didalamnya. 5. Macam-macam Kredit
Menurut Aryanti (2011:10), macam-macam kredit adalah : 1. Kredit menurut tujuan penggunaannya kredit terdiri dari :
a. Kredit konsumtif yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai
pembelian barang-barang atau jasa-jasa yang dapat memberikan
kepuasan langsung terhadap kebutuhan manusia.
b. Kredit produktif yaitu kredit yang digunakan untuk tujuan-tujuan
produktif dalam arti dapat menimbulkan atau meningkatkan utility.
Kredit produktif ini terdiri dari :
1) Kredit investasi yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai
pembelian barang modal tetap dan tahan lama seperti
16
2) Kredit modal kerja yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai
keperluan modal lancar yang biasanya habis dalam satu atau
beberapa kali proses produksi. Misalnya untuk pembelian
bahan-bahan mentah, gaji, atau upah pegawai.
3) Kredit liquiditas yaitu kredit yang tidak mempunyai tujuan
konsumtif tapi secara langsung tidak pula bertujuan produktif
melainkan mempunyai tujuan untuk membantu perusahaan yang
sedang ada dalam kesulitan liquiditas dalam rangka pemeliharaan
kebutuhan minimlanya.
2. Kredit ditinjau dari segi materi yang dialihkan haknya, terdiri dari : a. Kredit dalam bentuk uang (money credit)
Kredit perbankan konvensional pada umumnya diberikan dalam
bentuk uang dan pengembaliannya pun dalam bentuk uang juga b. Kredit dalam bentuk bukan uang (non-money credit)
Kredit demikian berupa benda-benda atau jasa yang biasanya
diberikan oleh perusahaan-perusahaan dagang dan sebagainya.
3. Kredit ditinjau dari cara penguangannya (tunai atau tidak), terdiri dari : a. Kredit Tunai (Cash Credit)
Yaitu kredit yang penguangannya dilakukan atau dengan
jalan pemindah/bukukan kedalam rekening debitur atau yang
ditunjuk olehnya pada saat perjanjian ditanda tangani. b. Kredit Bukan Tunai (Non Cash Credit)
Yaitu kredit yang tidak dibayarkan langsung pada saat
perjanjian ditanda tangani, melainkan diperlukan adanya tenggang
waktu tertentu sesuai dengan yang dipersyaratkan. 4. Kredit menurut jangka waktunya
Menurut jangka waktunya dapat dibagi menjadi :
a. Kredit jangka pendek yaitu kredit yang berjangka waktu maksimal 1
17
b. Kredit jangka menengah yaitu kredit yang berjangka waktu antara
1(satu) sampai dengan 3 (tiga) tahun. Kredit ini biasanya berupa
kredit modal kerja, atau kredit investasi yang relative tidak terlalu
besar jumlahnya.
c. Kredit jangka panjang yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari 3
(tiga) tahun. Kredit macam ini biasanya cocok untuk kredit investasi
seperti pembelian mesin-mesin berat, pembangunan gedung, pabrik,
perkebunan, kredit pembelian rumah (KPR) dan lain sebagainya.
5. Dilihat dari segi jaminannya, terdiri dari : a. Kredit dengan jaminan
Kredit yang diberikan dengan harus menyertakan jaminan
tertentu yang disesuaikan dengan besasrnya pinjaman. Jaminan yang
digunakan berupa barang berwujud atau tak berwujud. Artinya setiap
kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang
diberikan oleh debitur. b. Kredit tanpa jaminan
Kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang
tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha,
karakter serta loyalitas si calon debitur selama berhubungan dengan
bank yang bersangkutan. 6. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit
Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa
yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali.
Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit
18
penilaian yang dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang
benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis 5C dan 7P.
1) Analisis Kredit dengan 5C yaitu:
a) Character
Suatu keyakinan bahwa sifat atau watak dari
orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat
dipercaya, hal ini tercermin dari latar bealakang nasabah, cara
hidup yang dianutnya, keadaan kelaurga, hobi dan social
standing-nya.
b) Capacity
Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam
membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya
mengelola bisnis serta melihat kemampuannya memperoleh
laba.
c) Capital
Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja
modal yang ada sekarang ini. Karena biasanya bank tidak
akan bersedia untuk membiayai usaha debitur 100%,
sehingga bank harus mengetahui sumber dana usaha debitur
selain pinjaman dari bank.
d) CollateralI
Jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang
bersifat fisik maupun nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi
jumlah kredit dan diteliti keabsahan pemiliknya. Jaminan
juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu
masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapt
19
e) Condition
Sebelum kredit diberikan alangkah baiknya juga
melakukan penilaian terhadap kondisi ekonomi dan politik
sekarang dan masa yang akan datang sesuai dengan sector
masing-masing, serta prospek usaha yang akan dijalankan
nasabah.
2) Analisis Kredit dengan 7P yaitu:
a) Personality
Menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah
lakunya sehari-hari ataupun masa lalunya.
b) Party
Mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi
tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal,
loyalitas serta karakternya. Sehingga nasabah dapat
digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan
fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.
c) Prospect
Menilai usaha nasabah di masa yang akan datang
menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai
prospek atau tidak.
d) Purpose
Mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,
termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan
pengambilan kredit dapat bermacam-macam, dapat untuk
konsumtif ataukah untuk modal usaha.
e) Payment
Merupakan pengukuran bagaimana cara nasabah
untuk mengembailkan kredit yang diambil atau dari sumber
mana saja dana untuk pengembailan kredit.
20
Menganalisis bagaimana kemampuan nasabah untuk
dapat mencari laba, yang diukur dari period ke periode
apakah akan tetap sama atau semakin meningkat apalagi
dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.
g) Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjagaa kredit yang
akan dikucurkan oleh bank namun melalui suatu
perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang
atau orang atau jaminan asuransi. 7. Pengertian Kredit Pegawai Tetap
Menurut Surat Edaran No. S.9-DIR/ADK/04/2007.PT Bank
Rakyat Indonesia,Jakarta. Kredit Pegawai Tetap( Kretap) adalah kredit
yang diberikan kepada calon debitur dengan sumber pembayaran
(Repayment) berasal dari Fixed Income (gaji per bulan).
Kretap dapat digunakan untuk membiayai pembelian barang
bergerak maupun tidak bergerak, untuk biaya perbaikan rumah, biaya
kuliah/sekolah, biaya pengobatan, pernikahan dan lain-lain. Kretap
dapat pula diberikan untuk keperluan produktif. Namun terdapat
beberapa pengeculian pada kredit yang diberikan adalah kredit yang
bersifat tidak produktif untuk :
a. Pegawai negeri sipil golongan IV/a keatas b. Anggota TNI/POLRI pangkat Letnan II keatas c. Pejabat yaitu :
1) Pejabat di tingkat pusat yang menduduki jabatan eselon III keatas 2) Pejabat tingkat propinsi : Gubernur dan jabatan eselon II keatas. 3) Pejabat ditingkat kabupaten/kotamadya: bupati/walikota dan
jabatan eselon II keatas
4) Pejabat ditingkat daerah : camat Pasar sasaran dari kretap ini adalah :
21
c) Anggota POLRI d) Anggota BUMN e) Anggota BUMD
f) Pegawai perusahaan swasta yaitu pegawai tetap dari badan
usaha atau badan hukum bukan milik Negara, yang didirkan
berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
8. Prosedur Kredit
Prosedur kredit merupakan tahapan-tahapan yang harus dilakukan
dalam pengajuan kredit. Dimulai dari permohonan kredit sampai
dengan pencairan kredit tersebut. Seperti yang telah dikemukakan oleh
Thomas Suyatno, dkk (2003:69-87) bahwa prosedur kredit adalah :
Permohonan Kredit-Penyidikan dan Analisis Kredit-Keputusan Atas
Permohonan Kredit-Penolakan Permohonan Kredit-Persetujuan
Permohonan Kredit-Pencairan Fasilitas Kredit-Pelunasan Fasilitas
Kredit.
1. Permohonan Kredit
Permohonan fasilitas kredit mencakup:
a. Permohonan baru untuk mendapatkan suatu jenis fasilitas kredit. b. Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan.
c. Permohonan perpanjangan/pembaruan masa laku kredit yang
telah berakhir jangka waktunya.
Berkas-berkas kredit permohonan kredit dari nasabah terdiri dari:
a. Surat-surat permohonan nasabah yang ditandatangani secara
lengkap dan sah.
b. Daftar isian yang disediakan oleh bank secara sebenarnya dan
lengkap diisi oleh nasabah
c. Daftar lampiran lainnya yang diperlukan menurut jenis fasilitas
kredit.
2. Penyidikan dan analisis Kredit
22
1) Wawancara dengan pemohon kredit dan debitur
2) Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan
kredit yang diajukan nasabah.
3) Pemeriksaan/penyidikan atas kebenaran dan kewajiban
mengenai hal-hal yang dikemukakan nasabah dan informasi
lainnya yang diperoleh.
4) Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan
yang telah dilaksanakan.
b. Pengertian analisis kredit adalah pekerjaan yang meliputi:
1) Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala
aspek, baik keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui
kemungkinan dapat/tidak dapat dipertimbangkan suatu
permohonan kredit.
2) Menusun laporan analisis yang diperlukan, yang berisi
penguraian dan kesimpulan serta penyajian
alternative-alternatif sebagai bahan baku pertimbangan untuk pengambilan
keputusan pimpinan dari permohonan kredit nasabah. 3. Keputusan Atas Permohonan Kredit
a. Pengertian
Yang dimaksud dengan keputusan adalah setiap tindakan
pejabat yang berdasarkan wewenangnya berhak mengambil
keputusan berupa menolak, menyetujui dan atau mengusulkan
permohonan failitas kredit kepada pejabat yang lebih tinggi. b. Bahan pertimbangan pengambilan keputusan
Yang pada dasarnya tercantum dalam laporan
pemeriksaan kredit dan analisis kredit. 4. Penolakan Permohonan Kredit
Dapat terjadi untuk permohonan kredit yang nyata-nyata
23
a. Semua keputusan penolakan harus disampaikan secara tertulis
kepada nasabah dengan disertai alasan penolakannya.
b. Surat penolakan permohonan minimal dibuat rangkap tiga, asli
dikirimkan kepada pemohon, lembar kedua bersama copy surat
permohonan nasabah dikirimkan kepada direksi, lembar ketiga
untuk arsip bagian kredit atau kantor cabang. 5. Persetujuan Permohonan Kredit
Adalah keputusan bank untuk mengabulkan sebagian atau
seluruh permohonan kredit dari calon debitur. Langkah-langkah yang
harus diambil antara lain seperti dibawah ini :
a. Surat penegasan permohonan kredit kepada pemohon b. Pengikatan jaminan
c. Penandatanganan perjanjian kredit d. Penandatanganan surat askeb e. Informasi untuk bagian lain f. Pembayaran bea materai kredit g. Pembayaran provisi kredit
penandatangan watkat-watkat kredit mutlak harus mendahului
24
7. Pelunasan Fasilitas Kredit
Pelunasan kredit adalah dipenuhinya semua kewajiban
utang nasabah terhadap bank yang berakibat hapusnya ikatan
perjanjian kredit. Untuk mencegah timbulnya claim dari nasabah
karena tidak lengkap pengembalian dokumen-dokumen jaminan,
bank harus mengadakan investigasi atas dokumen yang tersimpan
pada berkas jaminan dan dicocokkan dengan catatan yang tersedia.
C. Lembaga Keuangan
1. Pengertian Bank
Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai
lembaga intermediasi, membantu kelancaran sister pembayaran dan
yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi
sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah yaitu kebijakan
moneter.
Di Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.
23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Yang dimaksud dengan bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kembali kepada
masyarakt dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. 2. Jenis-Jenis Bank
Menurut (Suwerti:2008), Pembagian jenis-jenis bank dapat
dikelompokan menurut fungsinya, kepemilikian, bentuk hukum, dan
25
a. Jenis bank menurut fungsinya 1) Bank Sentral
Pada awalnya bank sentral disebut sebagai bank of
issue atau bank sirkulasi karena tugasnya dalam menerbitkan
uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran yang sah dalam
suatu Negara dan mempertahankan konversi uang dimaksud
terhadap emas atau perak atau keduanya
Tujuan dan tugas Bank Indoesia ditetapkan untuk
mencapai dan memlihara kesetabilan rupiah terhadap barang
dan jasa serta terhadap mata uang Negara lain. Kestabilan nilai
tukar rupiah dalam undang-undang menjadikan sasaran yang
harus diccapai dan batas tanggung jawab Bank Indonesia akan
semakin jelas dan terfokus. 2) Bank Umum
Bank umum atau bank perdagangan adalah bank yang
bukan saja dapat meminjam atau menginvestasikan berbagai
jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat
memberikan pinjaman dari menciptakan sendiri uang giral. Sedangkan usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh
bank umum di antaranya :
1. Memberi dan menerima pinjaman dari perusahaan lain atau
masyarakat.
2. Menerima titipan barang-barang berharga 3. Melakukan kegiatan valuta asing
4. Melayani jasa pengiriman uang (transfer) antar bank 5. Melakukan giro dan inkaso antar bank
26
Menurut Kasmir (2008;19), Bank Perkreditan Rakyat
sesuai dengan Undang-Undang Perbankan No 10 Tahun 1998
pasal 5 dijelaskan bahwa bank Perkreditan Rakyat adalah bank
yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya
jasa-jasa perbankan yan ditawarkan BPR jauh lebih sempit jika
dibandingkan dengan kegiatan atau jasa bank umum”.
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh BPR sesuai diatur
dalam UU Perbankan No.10 tahun 1998 pasal 13 yaitu
meliputi:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
berupa deposito berjangka, tabungan, dan bentuk lainnya
yang disamakan dengan itu. 2. Memberikan kredit
3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana
berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan bank Indonesia
b. Jenis bank menurut kepemilikannya
Menurut kepemilikannya bank dikelompokkan berikut ini. 1. Bank Milik Negara
Bank milik Negara adalah bank yang modal sebagian
besar atau keseluruhannya berasal dari Negara, misalnya, BRI,
BNI 1946, dan Bank Mandiri. 2. Bank Milik Swasta
Bank milik swasta adalah bank yang modalnya berasal
dari perorangan atau swasta. Misalnya, BCA, Bank Lippo,
27
3. Bank Koperasi
Bank milik koperasi adalah bank yang modalnya berasal
dari perkumpulan koperasi, misalnya, Bukopin (Bank Umum
Koperasi Indoesia)
c. Jenis bank menurut bentuk hukumnya
Menurut bentuk hukumnya bank dikelompokan menjadi: 1. Bank berbentuk Perseroan Terbatas (PT)
2. Bank berbentuk Firma (Fa)
3. Bank berbentuk badan usaha perseorangan 4. Bank berbentuk koperasi
d. Jenis bank menurut organisasinya
Menurut organisasinya bank dikelompokan menjadi:
1. Unit banking adalah bank yang hanya mempunyai datu
organisasi dan tidak memiliki cabang di daerah lain.
2. Branco banking adalah bank yang memiliki cabang-cabang di
daerah lain
3. Corresponden banking adalah bank yang dapat melakukan
pemeriksaan dokumen ekspor-impor dan kegiatan utamanya di
BAB III
PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data
1. Sejarah Perusahaan
Bank Rakyat Indoneisa (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah
yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)
didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wiraatmaja
dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenan atau
Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan
Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian
dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan peraturan
pemerintah no.1 tahun 1946 pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai
Bank Pemerintah pertama di republik Indoensia. Dalam masa perang
mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948. Kegiatan BRI sempat
terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah
perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank
Rakyat Indoensia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun
1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang
merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche
Maatscappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden
(Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank
Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan
Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965
tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia.
34
Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan
Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia
unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia
unit IIBidang Ekspor Impor (EXIM).
Berdasarkan Undang-Undang No.14 tahun 1967 tentang
undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan funsi Bank Indoesia
sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indoesia unit II Bidang Rural dan
Ekpsor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank
Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indoesia. Selanjutnya
berdasarkan Undang-Undang No.21 tahun 1968 menetapkan kembali
tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7
tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI
berubah menjadi perseroan terbatas.
Sampai sekarang PT. BRI (Perserro) yang didirikan sejak tahun 1895
tetap konsisten memfoksukan pada pelayanan kkepada masyarakt kecil,
diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan
pengusaha kecil. Hal ini anatara lain tercermin pada perkembangan
penyaluran Kredit pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang
meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun
1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar.
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat
maka sampai saait ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang
berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor
35
Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor cabang Khusus, 1 New York Agency, 1
Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas
bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.Point, 3.705 BRI Unit dan 357 Pos
Pelayanan Desa. Kepemilikannya Bank Rakyat Indonesia (Persero) masih
100% ditangan Pemerintah Republik Indonesia.
2. Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Visi Bank BRI :
Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan
nasabah
Misi Bank BRI :
1) Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan
pelayanan kepada nasabah mikro, kecil dan menengah untuk
menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
2) Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja
yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang
professional dengan melaksanakan praktek Good Corporate
Governance.
3) Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak
yan berkepentingan.
3. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas a. Struktur Organisasi
Pada dasarnya suatu perusahaan perlu membuat sturktur
organisasi, diamana menjelaskan secara rinci mengenai tugas, tanggung
jawab dan wewenang masing-masing jabatan yang terdapat di struktur
organisasi tersebut, sehingga kerja sama antara masing-masing jabatan
terjalin secara harmonis dan menguntungkan perusahaan. Struktur
organisasi merupakan gambaran sistematis mengenai hubungan antara
36
diketahui dengan jelas. Struktur organisasi yang simple dan tidak rumit
akan dapat menunjang dan mewujudkan perusahaan dalam mencapai
visi dan misinya.
Oleh karena itu perusahaan perlu merancang sturktur organisasi
seefektif dan seefisien mungkin yang mampu mengkordinasikan semua
jabatan sehingga perusahaan mampu mewujudkan tujuan dan
sasarannya. Adapaun struktur organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia
KCP Hayam Wuruk dapat dilihat pada bagan III.1.
Bagan III.1 Struktur organisasi
PT.Bank Rakyat Indonesia KCP Hayam Wuruk
Sumber :PT.BRI (Persero),Tbk KCP Hayam Wuruk
Dari bagan III.1 tentang struktur organisasi pada PT.BRI KCP
Hayam Wuruk, dapat diuraikan sebagai berikut : Pincapem
Supervisor Kas
Teller
Costumer Service
Supervisor Kredit
Administrasi Kredit
AMO
Account Officer
37
1) Pimpinan Kantor Cabang (PINCAPEM) Tugas dan tanggung jawab :
a) Menciptakan dan menjamin kelancaran pelayanan operasional di
Kantor Cabang Pembantu.
b) Melakukan kegiatan pemasaran untuk dana dan jasa kredit.
c) Melakukan pembinaan dan hubungan dengan nasabah penyimpan dan
peminjam kantor cabang pembantu baik nasabah kerjasama maupun
individual.
d) Memantau, memeriksa ulang dan mengevaluasi kinerja Kantor Cabang
Pembantu
2) Asisten Manajer Operasional Tugas dan tanggung jawab
a) Memastikan bahwa tidak terjadi transaksi dalam kurun waktu setelah
close system pada hari kerja sebelumnya sampai dengan awal hari kerja
berikutnya.
b) Memastikan bahwa semua pegawai di bawahnya telah siap di
tempatnya masing-masing dan melaksanakan Flag Operational
(mengaktifkan atau menonaktifkan terminal user).
c) Melaksanakan tambahan kas awal hari.selama jam pelayanan kas bagi
Supervisor/Teller dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) serta menerima
setoran kas dari teller/supervisor.
d) Mengaktifkan rekening pinjaman dan simpanan agar pembukuan
rekening tersebut dipastikan telah memenuhi persyaratan sesuai
ketentuan. 3) Supervisor Kas
Tugas dan tanggung jawab :
a) Menyiapkan kuitansi tambahan kas supervisor dan ATM
b) Menyetujui tambahan kas awal teller, membuku dan mendistribusikan
uangnya kepada teller.
c) Mengisi kas ATM bersama petugas yang ditunjuk 4) Supervisor Administrasi Kredit
Tugas dan tanggung jawab :
38
b) Memantau portofolio kredit sesuai dengan informasi yang dibutuhkan
Kantor cabang pembantu
c) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Putusan Kredit (PTK)
terutama mengenai pemenuhan persyaratan kredit dan dokumentasi
kredit
d) Menginformasikan kredit-kredit yang akan jatuh tempo 3 bulan yang
akan datang kepada Pejabat Pemrakarsa Kredit. 5) Teller
Tugas dan tanggung jawab :
a) Melakukan tambahan kas agar kelancaran pelayanan kepada nasabah
dapat berjalan dengan baik dan memuaskan.
b) Menerima uang setoran dari nasabah dan mencocokan dengan tanda
setorannya guna memastikan kebenaran transaksi dan keaslian uang
menjamin pinjaman yang sehat, menghasilkan dan menguntungkan. b) Menyiapkan dan mengisi formulir pengawasan/kordinasi ADK atas
setiap permohonan kredit dalam rangka monitoring penyelesaian
pemberian kredit oleh pejabat kredit. c) Menyiapkan perjanjian kredit.
a) Melakukan analisis/identifikasi terhadap debitur potensial secara
kolektif (instansi).
39
c) Mempersiapkan dan melaksanakan rencana atas account yang menjadi
tanggung jawab serta memantau hasil laba/pendapatan yang dapat
Tugas dan tanggung jawab :
a) Memberikan informasi kepada nasabah/calon nasabah mengenai
produk BRI guna menunjang pemasaran produk BRI
b) Memberikan informasi saldo simpanan, transfer maupun pinjaman bagi
nasabah yang memerlukan.
c) Melayani permintaan salinan rekening Koran bagi nasabah yang
memerlukan.
d) Membantu nasabah yang memerlukan pengisian aplikasi dana maupun
jasa BRI. 9) Funding Officer
Tugas dan tanggung jawab :
a) Menyusun rencana kerja tahunan berdasarkan target yang telah
ditetapkan oleh Pemimpin Cabang Pembantu.
b) Mengidentifikasi sumber dana potensial/calon Penyimpanan Potensial
(CPP) baik perorangan maupun Perusahaan/Instansi.
c) Menyusun rencana kerja tiga bulanan berdasarkan rencana kerja
tahunan yang telah ditetapkan untuknya oleh PINCAPEM
d) Menusun renacana kerja bulanan, sebagai rincian dari rencana kerja tiga
bulanan, untuk mengevaluasi hasil penjualan yang dicapai setiap akhir
bulan.
e) Membuat rencana kunjungan mingguan, yang menuju kepada
40
Bidang usaha pada PT.BRI KCP Hayam Wuruk adalah bergerak
dalam bidang kegiatan simpan pinjam dengan produk perbankan yang
dimiliki yaitu :Britama, Simpedes,Tabungan Haji,Deposito dan Kredit
Pegawai Tetap untuk melayani masyarakat di Denpasar dan sekitarnya. Aktifitas di bidang usaha pada PT.BRI KCP Hayam Wuruk adalah
menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat serta memberikan
jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran dalam upaya pemberian
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat tanpa mengabaikan prinsip
kehati-hatian bank dan upaya pengembangan ekonomi masyarakat
lingkungan dimana PT.Bank Rakyat Indonesia(Persero) KCP Hayam
Wuruk beroperasi.
5. Laporan Kegiatan On The Job Training
Kegiatan On The Job Training yang dilaksanakan oleh penulis
selama 1 (Satu) bulan terhitung dari tanggal 2 April hingga 30 April 2014.
Ada beberapa kegiatan yang penulis kerjakan pada saat berlangsungnya
On The Job Training. Pada minggu pertama penulis melakukan perkenalan
terhadap perusahaan tempat on the job training, mengenal instrument
kerja, mengenal dasar-dasar program aplikasi perbankan serta belajar
meng-entry berkas pelunasan kredit. Pada minggu kedua penulis
mengerjakan kegiatan mengarsip berkas-berkas baik berkas peminjaman
maupun berkas pelunasan kerdit, menginput data-data nasabah, membuat
SPH (Surat Pengajuan Hutang). Minggu Ketiga penulis belajar mengenai
alur/sistematika kredit pegawai tetap (Kretap), membuat surat Kuasa
Debet Rekening, Meng-entry pelunasan kredit, serta membuat Costumer
41
mapping bisnis di jalan Hayam Wuruk, Denpasar serta Mencari nasabah
baru dalam rangka program EGM (Employee Get Member).
B. Pembahasan
Pada hakekatnya tugas pokok bank adalah menerima dan memberi
kredit. Sumber utama pendapatan bank adalah berasal dari bunga kredit.
Dengan demikian bagaimanapun juga bank harus menaruh perhatian
sepenuhnya terhadap segala hal yang berkaiatan dengan operasi perkreditan. Dengan adanya prosedur yang baku dalam penyaluran kredit, di
harapkan bank, terutama BRI Kcp Hayam Wuruk dapat mengurangi resiko
piutang yang tidak dapat ditagih. Maka, dalam hal penyaluran kredit harus
ada pedoman tentang prosedur penyaluran kredit. Untuk itulah, PT. Bank
Rakyat Indonesia KCP Hayam Wuruk menerapkan prosedur penyaluran
Kredit yang dapat dilihat pada bagan III.2
Bagan III.2
Alur Bagan Prosedur Kretap Tahap 1
Nasabah/Debitur
1. Foto copy KTP&KK suami istri 7. Surat kuasa potong gaji
Memeriksa kelengkapan syarat pengajuan kredit nasabah/kreditur
1. Meneliti data nasabah/debitur 2. Form analisa dan PTK 3. Form CRS
Memberikan persetujuan atau tidaknya atas kredit yang diajukan.
1
2
42
Sumber :PT BRI KCP Hayam Wuruk
Keterangan Alur Bagan III.2
1. Nasabah/debitur datang mengajukan permintaan Kretap. Petugas
Administrasi Kredit bagian Konsumer memberikan penjelasan dan
syarat-syarat yang diperlukan untuk mengajukan Kretap, antara lain :
a) Pegawai memiliki SK Pengangkatan pertama sebagai
PNS/TNI/POLRI/BUMN/BUMD/Swasta, serta asli SK Kenaikan
pangkat terakhir atau disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di
masing-masing instansi/perusahaan.
b) Batas usia debitur, maksimum sampai dengan : a) Masa Persiapan Pensiunan (MPP);atau b) Masa Pensiunan
c) Jangka waktu kredit
Disesuaikan dengan usia debitur saat pengajuan kredit :
Debitur Jangka Waktu
1. PNS, TNI, POLRI, BUMN/BUND Maksimal 96 bulan 2. Pegawai Tetap Perusahaan Swasta Maksimal 60 bulan
3. Pensiunan Maksimal 60 bulan
d) Maksimal Kretap
Jumlah kredit yang diberikan untuk Kretap adalah sebesar :
Rp 10.000.000 s/d Rp 250.000.000
e) Bunga kredit yang ditawarkan : 1) 0.8% Untuk pinjaman 1-2 tahun 2) 0,9% Untuk pinjaman 3-5 tahun 3) 0.95 Untuk pinjaman 6-10 tahun f) Agunan
Diterima Ditolak
Jika diterima maka akan dilanjutkan ke tahap berikutnya, jika tidak oleh admin kredit berkas akan diarsipkan.
43
Agunan/jaminan utama adalah gaji debitur yang bersangkutan,
namun apabila dipandang perlu adanya agunan tambahan sebagai
pendukung bagi keamanan kredit, maka dalam pelaksanaannya
(termasuk untuk pengikatan agunan tambahan), sepenuhnya diserahkan
kepada pertimbangan pejabat pemutus.
Jika nasabah/debitur menyetujui syarat-syarat tersebut, petugas
Administrasi Kredit bagian Konsumer akan menyediakan
formulir-formulir yang diperlukan untuk pengajuan Kretap. Formulir tersebut
harus dilengkapi dengan :
b. Foto copy KTP & KK suami/istri c. Pas photo suami dan istri
d. SK pengangkatan sebagai Calon Pegawai e. SK Pengangkatan sebagai Pegawai Tetap f. SK Kenaikan Pangkat Terakhir
g. Daftar Rincian Gaji h. Surat Rekomendasi atasan i. Surat Kuasa Potong Gaji
2. Setelah semua formulir di isi dan syarat-syarat telah dipenuhi maka
petugas Administrasi Kredit bagian Konsumer meneliti dan memeriksa
setiap kelengkapan formulir dan syarat. Bila semua telah lengkap, formulir
berkas pinjaman tersebut diserahkan kepada Account Officer bagian
Konsumer.
3. Account Officer bagian Konsumer bertugas untuk mencocokan data antara
form dan permohonan dengan data pendukung dan aslinya, mengecek SID
(Sistem Informasi Data) dan mengecek bahwa debitur tidak masuk dalam
Daftar Hitam BI. Setelah semua cocok Account Officer bagian Konsumer
membuatkan Putusan Kredit (PTK) untuk selanjutnya diserahkan kepada
44
4. Apabila persyaratan yang diajukan oleh calon debitur memenuhi syarat,
maka berkas akan dilanjutkan ke tahap II akan tetapi jika analisis yang
dilakukan oleh AO kurang memuaskan, maka Pimpinan Cabang Pembantu
45
Gambar III.3
Alur Bagan Prosedur Kretap Tahap II
Sumber :PT BRI KCP Hayam Wuruk
Pemutus/Pinca
1. mengentry account opening berdasarkan approval AO
2. Membuat
kwitansi,SPH, dan slip setoran
46
Keterangan Alur Bagan Gambar III.3
1) Apabila berkas pengajuan kredit yang diajukan oleh calon debitur telah
memenuhi syarat, maka Pimpinan Cabang Pembantu akan menanda
tangani form analisa dan PTK sebagai tanda pengajuan kredit telah
disetujui.
2) Setelah berkas pengajuan kredit tersebut mendapat tanda tangan Pimpinan
Cabang, diserahkan ke Account Officer bagian Konsumer kembali untuk
dibuatkan CIF (Jika debitur tersebut merupakan debitur lama) dan facility
approval untuk selanjutnya diserahkan kembali ke Administrasi Kredit
bagian Konsumer.
3) Petugas Administrasi Kredit bagian Konsumer meng-entry account
opening berkas pinjaman tersebut berdasarkan facility yang telah di
approve oleh Account Officer bagian Konsumer. Dibagian ini, dibuatkan
kwitansi, Surat Pengakuan Hutang (SPH) dan slip setoran serta
overbooking (pembukuan) jika terjadi suplesi (perpanjangan kredit, untuk
debitur lama yang pinjamannya telah berjalan 6 bulan). Ketika realisasi
debitur beserta suami/istri menandatangani berkas-berkas : kwitansi, Surat
Pengakuan Hutang diatas materai Rp 6.000 dan slip setoran untuk
potongan-potongan pinjaman debitur. Setelah semua berkas selesai
ditandatangani, debitur dipersilahkan menunggu di Teller. Petugas
Administrasi Kredit bagian Konsumer memintakan tanda tangan dan
47
4) Jika debitur tersebut baru, maka setelah mendapat tanda tangan Supervisor
Administrasi Kredit berkas-berkas yang telah siap dicairkan seperti
Kwitansi dan slip-slip setoran diserahkan ke Teller untuk dicairkan dan
uang pinjaman bisa dibawa debitur.
5) Akan tetapi, jika debitur tersebut merupakan debitur lama yang suplesi
(perpanjangan kredit), maka setelah ditandatangani Supervisor
Administrasi Kredit diperlukan tanda tangan dari Asisten Manager
Operasional
6) Setelah mendapat tanda tangan Asisten Manajer Operasional berkas-berkas
tersebut dibawa ke Teller untuk dicairkan dan uang pinjaman tersebut
48
2. Contoh Perhitungan Realisasi Kredit
a. Besar Kredit
Maksimum besarnya plafond Kretap yang dapat diberikan
didasarkan atas besasrnya Take Home Pay (THP) calon debitur, jangka
waktu kredit, suku bunga Kretap yang berlaku dan kebutuhan calon debitur
dengan ketentuan angsuran Kretap setiap bulan maksimum adalah sebesar
60% dari penghasilan bersih THP perbulan.
Adapun yang dimaksud dengan Take Home Pay (THP) adalah
penghasilan per bulan yaitu gaji, termasuk tunjangan yang sifatnya tetap dan
diterima setiap bulan (tidak termasuk honor, uang lembur, dan lain-lain
dikurangi dengan potongan-potongan rutin termasuk pinjaman (apabila ada)
per bulan.
Besarnya maksimum plafond Kretap dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
1
1+ ( i x n )
Keterangan :
1= konstanta
i = suku bunga flat per bulan
n= jangka waktu kredit
49
contoh perhitungan :
“X” seorang calon debitur Kretap BRI dengan THP sebesar Rp.
15.000.000,- per bulan mengajukan permohonan Kretap BRI dengan jangka
waktu 3 (tiga) tahun atau 36 (tiga puluh enam) bulan, dengan suku bunga
Kretap 0,90 % perbulan(berdasarkan data pada table). Dari uraian data
tersebut diatas, maka maksimum plafond Kretap yang dapat diberikan
adalah :
1
1+(0,90% x 36)
Dengan demikian Account Officer (AO) dapat menganalisa
kebutuhan debitur yang sebenarnya, sehingga Kretap dapat diberikan
dalam jumlah dan jangka waktu pengembalian yang wajar sesuai
kebutuhan debitur.
b. Provisi dan Biaya Percetakan
Biaya provisi dan percetakan harus dibayar lunas pada saat
realisasi kerdit baik secara tunai maupun overbooking sepanjang tidak
berasal dari rekening pinjaman yang akan direalisasi, dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) Plafond Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 15.000.000,- biaya percetakan
245.454.545,-50
2) Pladfond > Rp. 15.000.000, s/d Rp.30.000.000,- biaya percetakan
Rp.150.000,-3) Pladfond > Rp. 30.000.000,- biaya percetakan Rp. 200.000
Sedangkan biaya provisi sebesar 1,5 % dari jumlah pinjaman.
Contoh perhitungan :
“A” seorang calon debitur Kretap BRI mengajukan pinjaman
sebesar Rp.30.000.000,- dengan jangka waktu 48 bulan, biaya provisi
1,5% dari pokok pinjaman, biaya percetakan Rp.150.000,- dan titipan
asuransi sebesar 0,94% dari pokok pinjaman. Dari ketentuan tersebut,
maka besarnya uang yangditerima oleh debitur tersebut adalah :
Penyelesaian :
Biaya provisi = 1,5% x Rp. 30.000.000,- = Rp.
450.000,-Biaya Percetakan = Rp.
150.000,-Titipan Asuransi = 0,94% x Rp. 30.000.000,- = 282.000
Jumlah yang diterima oleh debitur tersebut adalah :
=Nilai pinjaman – ( Biaya provisi + Biaya percetakan + titipan asuransi)
= Rp. 30.000.000 – (Rp.450.000 + Rp.150.000+ Rp. 282.000)
=Rp.30.000.000 – Rp. 882.000
29.118.000,-51
c. Perhitungan Bunga Pinjaman
Tiap-tiap jumlah angsuran baik angsuran pokok dan bunga yang
terlambat dibayarkan oleh yang berhutang, maka debitur harus membayar
tunggakan angsuran pokok + bunga ditambah dengan denda saat
membayar pinjamannya. Jika tidak ada keterlambatan pembayaran maka
untuk selanjutnya debitur hanya membayar angsuran pokok + bunga tiap
bulan sampai dengan lunas.
Contoh perhitungan :
“A” seorang debitur Kretap BRI telah meminjam Rp.
30.000.000,-dengan jagka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan, jadi suku bunga yang
berlaku sebesar 0,90% (berdasarkan data pada table), debitur tersebut
menunggak selama dua bulan, maka besarnya angsuran pokok dan bunga
ditambah denda yang harus dibayar oleh debitur tersebut adalah :
Angsuran pokok/bulan = Rp. 30.000.000 : 48 bulan=
625.000,-Bunga/bulan = 0,90% x Rp. 30.000.000,- = Rp.
270.000,-Angsuran yang harus dibayar setiap bulan = angsuran pokok + bunga
= Rp. 625.000,- + Rp. 270.000
=Rp.895.000,-Catatan mengenai daftar angsuran “lihat lampiran”
Tunggakan angsuran pokok + bunga = Rp. 895.000,- x 2 bulan =Rp.
1.790.000,-52
Denda yang harus dibayar = 50% x Tunggakan angsuran pokok dan bunga
x 1 %
= 50% x ( Rp. 1790.000,- x 1%)
= 50% x (( Rp. 1.790.000,- x 1%)
= 50% x
Rp.17.900,-=Rp.
8.950,-Jadi total tunggakan angsuran pokok dan bunga ditambah denda