LAPORAN
ON THE JOB TRAINING
REGIONAL II – DIVISI BISNIS AREA IV
KREDIT RETAIL UKMK DAN LEGAL
Disusun oleh: Mira Nuryawati
MANAGEMENT DEPELOPMENT PROGRAMANGKATAN X PT BANK BUKOPIN TBK
A. PENDAHULUAN
1.1 Tujuan dan Manfaat Tujuan :
a) Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, memiliki tingkat pengetahuan keterampilan etos kerja yang sesuai dengan ketentuan perusahaan.
Manfaat :
a) Membentuk kemampuan peserta MDP (Manajemen Depelopment Program) sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja.
b) Sebagai pengalaman melatih diri dengan mengkaji konsep yang didapat pada saat pendidikan.
c) Diharapkan dari penulisan ini dapat memberikan pemikiran kepada unit kerja dalam mengambil kebijakan di masa akan datang
1.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu : Tanggal 11 – 21 Maret 2014
Tempat : Kantor Cabang Gunung Sahari, Oil Centre, dan Mangga Dua.
B. BISNIS AREA VI
2.1 Kredit Retail UKMK
Kredit Retail UKMK adalah salah satu bagian unit kerja yang ada pada setiap Kantor Cabang Bank Bukopin. Visi dan Misi Kredit Retail UKMK adalah menjadi bank yang dipercaya dalam penyaluran kredit, dan memberikan pelayan yang terbaik kepada seluruh nasabah dalam penyaluran kredit dengan berpegangan kepada prinsip-prinsip kehati-hatian dengan penekatan pada usaha koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah.
Kredit yang diberikan oleh retail UKMK kepada badan usaha baik perorangan atau badan usaha badan hokum atau non badan hokum, plafon yang diberikan 500 juta – 25 Miliyar, yang tujuan penggunaannya untuk usaha dan pengembalian kredit tersebut didapatkan dari hasil keuntungan usahanya.
2.2 Legal Area
Legal yang berada di kantor cabang berfungsi sebagai supporting kredit. Supporting kredit memiliki peranan sebagai filter atas proses calon nasabah yang akan melakukan hubungan hukum, menjadi sekertaris komite kredit, melindungi dari resiko kemungkinan diterimanya nasabah dan atau agunan yang mempunyai kelemahan dan cacat hukum. Serta melindungi PT Bank Bukopin Tbk dari kerugian yang timbul dari hubungan hukum dengan nasabah/calon debitur.
C. PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING 3.1 Alur Proses Kredit
Mapping adalah proses pertama yang dilakukan seorang Account Officer dalam melakukan proses kredit. Memetakan wilayah kerja cabang tersebut dengan menggambarkan potensi-potensi yang ada. Potensi disini adalah badan usaha baik perorangan atau perusahaan. Di pisah-pisahkan berdasarkan pangsa dari kredit UKMK. Setelah itu setiap masing-masing Account Officer memiliki cara masing-masing untuk menawarkan kredit yang ada di PT Bank Bukopin Tbk, kita pisahkan menjadi cara langsung dan tidak langsung. Jika Proses penawarannya disetujui oleh calon debitur maka Account Officer akan melakukan Solisitasi.
b) Solisitasi
Solisitasi adalah proses untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh calon debitur. Proses solisitasi dapat dikatakan juga mendatangi calon debitur tidak untuk langsung menawaran produk tetapi kita melakukan pendekatan dan membuat calon debitur merasa nyaman sehingga calon debitur muncul kepercayaan kepada Account Officer tersebut. Hingga saatnya Account Officer mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan calon debitur. Disitulah kita harus mulai memberikan solusi atas kebutuhan dan keinginan calon debitur.
c) Pendaftaran calon debitur
Calon debitur sudah mendapatkan solusi dari segala masalahnya dan calon debitur melakukan permohonan untuk menyelesaikan kebutuhannya kepada bank. Debitur juga memberikan data pendukung yang dibutuhkan untuk membetuk kepercayaan pihak bang kepada calon debitur. Data yang dibutuhkan :
PERMOHONAN ASPEK YURIDIS
a. Surat Permohonan a. Akte pendirian e. Pengumuman di LBNRI b. Proposal Usaha b. Akte Perubahan f. KTP/SIM pemohon/pengurus
LAIN-LAIN c. Pengesahan dinas koperasi g. KK dan Surat Nikah
a. Copy rekening Koran d. Pendaftaran di PN h. Pengesahan Kemen Keuangan b. data data penjualan
c. Surat Kontrak Kerja dan Kuasa ASPEK USAHA&KEUANGAN IZIN USAHA JAMINAN a. Neraca & L/R, 3 tahun a. SIUP a. Copy Sertifikat / BPKB b. Proyeksi Cash Flow b. NPWP b. Copy IMB & PBB c. Kelayakan usaha c. TDP
c. SIPTB ( denah lokasi kios) d. RAT dan ADART d. Surat Keterangan Domisili d. Faktur + 3 kuitansi kosong (BPKB) e. Company profile
d) Proses dan analisa dokumen-dokumen calon debitur
kolektabilitasnya), Trade Checking (hubungan calon debitur dengan para suppliyer dan distributornya), Personal/Corporate Checking dan Taksasi Agunan (peninjauan langsung kepada objek yang dijaminkan oleh calon debitur). Bagian Legal akan menganalisa kebenaran, kelengkapan, keabsahan dan aspek hukam lainnya dari Subjek dan Objek Hukum yang berkaitan dengan fasilitas kredit yang akan diberikan yang akan menghasilkan Analisa Yuridis.
e) Proposal Kredit dan MKK
Pembuatan proposal didasarkan dari hasil analisa dan opini dari pihak yang terkait sehingga menjadi lebih fokus dalam menganalisa, merekomendasikan dan memutuskan permohonan kredit dari nasabah dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian (asas prudential banking).
Isi dari proposal kredit adlah sebagai berikut : 1. Pendahuluan
2. Analisa karakter debitur (character) 3. Analisa kondisi Usaha debitur (capacity)
4. Analisa prospek dan kelayakan debitur (Condition of economy) 5. Analisa keungan dan permodalan (capital)
6. Anaisa Agunan (collateral)
7. Analisa resiko dan mitigasi resiko 8. APR dan NIM yan diberikan 9. Pencairan kredit lembar 4 : Ringkasan kuantitatif, lembar 5 : Keputusan komite kredit (meeting), lembar 6 : Keputusan komite kredit (circulate).
f) Opini RMG dan Kepatuhan
Opini RMG dan kepatuhan dimintakan jika kredt diatas 5 Miliyar. Untuk kredit dibawah 5 MIliyar menggunakan CSA (Complience Self Assessment) untuk opini kepatuhan dan CRSA (Complience Risk Self Assesment) untuk opini manajemen resiko. Setelah itu melakukan input ICRR (Internal Credit Risk Rating) untuk mendapatkan informasi Borrower Grade dan Facility Grade.
Borrower Grade Facility Grade g) Komite kredit
sebelum dilakukan komite kredit. Komite kredit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu meeting dan circulate.Meeting dilakukan dengan cara mengumpulkan semua anggota komite dalam satu ruangan, Account Officer menjelaskan kepada seluruh anggota komite kredit atas kredit calon debiturnya tersebut. Circulate dilakukan dengan cara menjelaskan proposal kredit kepada anggota komite secara perorangan. Jika proposal kredit disetujui maka semua berkas akan di tanda tangani oleh yang berwenang.
h) SPPK (Surat Persetujuan Pemberian Kredit)
Account Officer akan membuat SPPK ( Surat Persetujuan Pemberian Kredit) jika proposal kredit di telah di setujui dan ditanda tangani, SPPK berisikan tentang balasan surat permohonan dari calon debitur yang terdiri dari hal-hal yang boleh dan tidak diperbolehkan dilakukan dari pihak debitur SPPK ini di serahkan kepada bagian legal untuk di verifikasi dengan melampirkan MKK yang telah disetujui oleh anggota komite.
Jika SPPK telah diverifikasi dan telah di berikan kembali kepada Account Officer maka SPPK tersebut dimintakan persetujuan kepada pihak yang berwenang. Setelah di setujui SPPK di berikan kepada calon debitur untuk disetujui. jika dalam waktu 14 hari calon debitur tidak mengembalikan SPPK maka akan di anggap batal atau jika calon debitur masih menginginkan kredit tersebut maka hanya dilakukan komite kredit ulang.
i) PK (Pengikatan Kredit)
Pengikatan Kredit ini terdiri dari perjanjian kredit pengiatan jaminan. perjanjian adalah suatu perbuatan dengan satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu oang atau lebih. sedangkan pengikatan adalah suatu hubungan hokum antara dua orang atau dua pihak, dimana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu. dalam pengikatan kredit ini dihadiri oleh pihak dari debitur, pihak dari bank dan notaris.
j) Droping
Droping kredit dilakukan oleh pedgas ADMK yang sebelumnya talah mendapatkan data dan berkas dari ADML dan AO. Berkas yang dibutuhkan pada saat droping adalah, sebagai berikut :
1. Memorandum Komite Kredit
2. Surat Persetujuan Peemberian Kredit 3. Surat Permohonan Droping dari AO 4. Surat Permohonan Pencairan dari debitur 5. Rencana Anggaran Biaya
Monitoring debitur dilakukan setelah kredit dicairkan hingga lunas. media yang digunakan oleh Account Officer dalam melakukan monitoring kepeda debitur adalah call visit atau on the spot dengan membuat status report yang kemudian di dokumntasikan pada file kredit.
3.2 Peran Legal dalam Proses Kredit a) Subjek Hukum
Aspek subjek hukum adalah legalitas debitur dan legalitas usaha debitur. Yang dimaksudkan debitur disini adalah :
1. Perorangan
Legalitas dokumen adalah identitas, kartu keluarga dan buku nikah
Legalitas unuk Uasaha adalah NPWP
2. Badan Usaha
2.1 Badan Usaha Badan Hukum
D. HASIL PELAKSANAAN 4.1 Permasalahan
a) Pada Saat melalui proses kredit, para ACCOUNT OFFICER (Account Officer) menginput SIKT pada saat Kredit tersebut sudah di setujui. Hal ini terjadi dikarenakan seringnya jaringan internet yang offline yang berakibat mundurnya proses kredit.
b) Kami mendapatkan beberapa informasi yang berbeda-beda dari setiap individu pada unit tersebut
4.2 Kesimpulan dan Saran
Setelah melakukan OJT ini, manfaat saya peroleh adalah sebagai berikut :
a) Saya telah mengerti system dan proses kerja yang digunakan pada divisi kredit retail UKMK dan Legal.
b) Saya mendapatkan pengalaman secara langsung bagaimana proses kredit pada divisi kredit retail UKMK.
c) Saya telah mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai divisi Kredit Retail UKMK dan Legal.