• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTEGRASI IMTAQ DAN IPTEK DALAM PENGEMBANGAN MAN INSAN CENDEKIA MENURUT BACHRUDDIN JUSUF HABIBIE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "INTEGRASI IMTAQ DAN IPTEK DALAM PENGEMBANGAN MAN INSAN CENDEKIA MENURUT BACHRUDDIN JUSUF HABIBIE"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

i

INTEGRASI IMTAQ DAN IPTEK DALAM PENGEMBANGAN MAN INSAN CENDEKIA MENURUT BACHRUDDIN JUSUF HABIBIE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh:

AHMAD ROMADHON ABDILLAH NIM: 1703016079

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2021

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ahmad Romadhon Abdillah NIM : 1703016079

Jurusan : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:

INTEGRASI IMTAQ DAN IPTEK DALAM

PENGEMBANGAN MAN INSAN CENDEKIA MENURUT BACHRUDDIN JUSUF HABIBIE

Secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 17 April 2021 Pembuat pernyataan,

Ahmad Romadhon Abdillah NIM. 1703016079

(3)

iii

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Jl. Prof. Hamka (Kampus 2), Ngaliyan, Semarang 50185, Indonesia

Phone : +62 24 7601295 Fax. : +62 24 7615387 Email : [email protected] Website: http://fitk.walisongo.ac.id/

PENGESAHAN SKRIPSI Naskah skripsi yang ditulis:

Judul : INTEGRASI IMTAQ DAN IPTEK DALAM

PENGEMBANGAN MAN INSAN

CENDEKIA MENURUT BACHRUDDIN JUSUF HABIBIE

Nama : Ahmad Romadhon Abdillah

NIM : 1703016079

Program Studi : S.1 Pendidikan Agama Islam Jurusan : Pendidikan Agama Islam

telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana dalam bidang Ilmu Pendidikan Agama Islam.

Semarang, 17 April 2021 DEWAN PENGUJI

Ketua/Penguji 1,

H. Ridwan, M. Ag NIP: 196301061997031001

Sekretaris/Penguji 2,

Aang Kunaepi, M. Ag NIP: 19771026 2005041009 Penguji 3,

Dr. H. Karnadi, M.Pd.

NIP: 196803171994031003

Penguji 4,

Dr. Fihris, M.Ag.

NIP: 197711302007012024 Pembimbing,

Dr. Mahfud Junaedi, M. Ag.

NIP: 19690320199803004

(4)

iv NOTA DINAS

Semarang, 17 April 2021 Kepada

Yth. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu ‘alaikum Wr.Wb.

Dengan ini saya memberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Integrasi Imtaq dan Iptek dalam Pengembangan MAN Insan Cendekia Menurut Bachruddin Jusuf Habibie

Nama : Ahmad Romadhon Abdillah NIM : 1703016079

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut dapat diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu ‘alaikum Wr.Wb.

Pembimbing

Dr. Mahfud Junaedi, M.Ag.

NIP: 196903201998031004

(5)

v ABSTRAK

Judul : INTEGRASI IMTAQ DAN IPTEK DALAM PENGEMBANGAN MAN INSAN CENDEKIA MENURUT BACHRUDDIN JUSUF HABIBIE Penulis : Ahmad Romadhon Abdillah

NIM : 1703016079

Sebagai salah satu cendekiawan Muslim di Indonesia yang mempelopori konsep imtaq (iman taqwa) dan iptek (ilmu pengetahuan teknologi) dalam pendidikan Islam ialah Bachruddin Jusuf Habibie.

Peneliti berusaha menggali secara komprehensif untuk mengetahui pemikirannya mengenai integrasi imtaq dan iptek beserta impilkasinya dalam pengembangan pendidikan Islam di Indonesia. Sehingga, lahir pertanyaan penelitian ini diantaranya: (1) Bagaimana konsep integerasi imtaq dan iptek menurut Bachruddin Jusuf Habibie? (2) Bagaimana implikasi konsep integrasi imtaq dan iptek menurut Bachruddin Jusuf Habibie dalam sistem pendidikan Islam di Indonesia.

Metode penelitian ini menggunakan metdeologi studi tokoh dengan jenis penelitian kepustakaan (libary research). Sumber data primer yang berasal dari buku–buku karangan BJ Habibie yang memiliki kaitan dengan integrasi imtaq dan iptek serta dokumentasi dalam bentuk tayangan video beliau. Sedangkan, sumber data sekunder berasal dari buku-buku yang memiliki keterkaitan dengan topik penelitian. Analisa data yang digunakan adalah metode kesinambungan historis dan kohernsi intern.

Berdasarkan hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Bachruddin Jusuf Habibie merupakan teknokrat, akademisi, dan cendekiawan Muslim. Konsep dam gagasan beliau mengenai perlu adanya integrasi antara imtaq dan iptek dalam lembaga pendidikan Islam untuk menjawab ketertinggalan umat Islam di bidang sains dan teknologi, namun tetap memiliki pondasi iman dan takwa yang kuat. Menurut Habibie imtaq merupakan sinergi positif elemen budaya dan elemen agama dari proses pembudayaan di keluarga. Sementara Iptek ialah hasil dari proses pendidikan yang ditempu oleh manusia. Proses pendidikan yang memadukan imtaq dan iptek akan melahirkan manusia yang mampu berfikir analitis, sistematis, mendalam dan jangka

(6)

vi

panjang. Hasilnya akan lahir ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan nantinya melahirkan teknologi. Kedua dimensi tersebut harus disinergikan untuk membentuk manusia unggul. Berdasarkan pemikirannya tersebut ketika beliau menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) & Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) mendesain lembaga pendidikan Islam bernama

‘Magnet School’ atau sekarang yang dikenal MAN Insan Cendekia.

Pengembangan lembaga pendidikan Islam MAN Insan Cendekia telah memberikan banyak perubahan terutama dalam bidang sains. Melalui komposisi kurikulum 25 % Agama dan 75% sains dan teknologi dengan sistem boarding school menjadikan MAN Insan Cendekia sebagai madrasah favorit dengan melahirkan berbagai lulusan yang kompeten dengan berbagai prestasi ditingkat lokal, nasional dan internasional.

Hasil penelitian ini memberikan saran bahwa lembaga pendidikan Islam hendaknya perlu memadukan dimensi imtaq dan iptek dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan menerapkan sistem asrama (boarding school). Sehingga, lembaga pendidikan Islam selalu dibutuhkan oleh umat Islam untuk mengejar ketertinggalan di bidang teknologi dan sains. Dengan demikian eksistensi madrasah tidak akan kalah dibandingkan dengan sekolah umum.

Kata Kunci: Integrasi, Imtaq, Iptek, Bachruddin Jusuf Habibie

(7)

vii

TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158/1987 dan Nomor: 0543b/U/1987.

Penyimpangan penulisan kata sandang [al-] disengaja secara konsisten agar sesuai teks Arabnya.

ا A ط t}

ب B ظ z}

ت T ع „

ث s| غ G

ج J ف F

ح h} ق Q

خ K

h

ك K

د D ل L

ذ z| م M

ر R ن N

ز Z و W

س S ه H

ش Sy ء ‟

ص s{ ي Y

ض d}

Bacaan Madd: Bacaan Diftong:

a> = a panjang au= و َ ا

i> = i panjang ai = َ اي

ū = u panjang iy = يَ ا

(8)

viii MOTTO

اذانأاه لوقي نم تىفلا نكلو بىا ناك لوقي نم تىفلا سيل

“Bukanlah dikatakan seorang pemuda yang mengatakan inilah ayahku, tetapi pemuda yang sejati ialah yang mengatakan inilah aku”

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Rasa syukur selalu terucap didalam hati dan jiwa untuk senantiasa mengingat segala karunia dan nikmat yang diberikan oleh Allah Swt.

Semoga kita termasuk ke dalam ketegori hambanya yang senantiasa pendai bersyukur. Shalawat dan Salam selalu kita basahkan lisan kepada baginda Nabi Muhammad saw, semoga kelak Akan mendapatkan syafaat di hari akhir.

Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Strata Satu (S1) di perguruan tinggi termasuk di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang yang mengharuskan mahasiswa tingkat akhir membuat karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi. Latar belakang tersebut menjadikan penulis menyusun skripsi dengan judul

“INTEGRASI IMTAQ DAN IPTEK DALAM PENGEMBANGAN MAN INSAN CENDEKIA MENURUT BACHRUDDIN JUSUF HABIBIE”.

Selama menyusun skripsi ini, banyak berbagai rasa suka dan duka yang dirasakan oleh penulis. Mulai dari ditolaknya judul skripsi saat proses mengajukan, sulitnya mencari sumber rujukan ditengah kondisi pandemi covid19, maupun revisi kepenulisan skripsi akibat adanya perubahan pedoman penulisan skripsi dari fakultas. Namun, melalui kerja keras disertai dengan iringan doa segala bentuk kesulitan dapat dilalui dan diatasi. Sehingga, dapat menyelesaikan proses penyusunan skripsi dengan tepat waktu. Tentunya, keberhasilan ini didukung oleh berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi atas terselesaikan skripsi ini, terutama dosen pembimbing yang selalu memberikan

(10)

x

arahan, masukan, dan bimbingan selama proses penyusunan skripsi.

Oleh karena itu, penulis menghanturkan rasa terima kasih kepada berbagai pihak:

1. Seluruh Civitas Akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.

2. Kedua orang tua saya, Bapak Agus Subiantoro dan Ibu Maryanih yang telah banyak memberikan dukungan, motivasi, dan materi.

3. Rekan-rekan seperjuangan PAI angkatan 2017 terkhusus PAI B 4. Dosen Pembimbing Dr. Mahfud Djunaidi, M.Ag. yang telah

banyak memberikan arahan dalam proses penulisan skripsi 5. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat

FITK Korkom Walisongo Cabang Semarang

6. Keluarga Besar Pondok Pesantren Bina Insani Semarang terkhusus Mahasantri Angkatan 2017.

Mudah-mudahan segala bentuk kontribusi yang telah diberikan menjadi amal kebaikan untuk tabungan di akhirat nanti. Aamiiiin.

Semoga melalui penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan cakrawala ilmu pengetahuan bagi penulis dan pembaca umumnya, serta bisa menjadi referensi dan evaluasi untuk kemajuan lembaga pendidikan Islam di Indonesia.

Semarang, 17 April 2021 Peneliti

Ahmad Romadhon Abdillah NIM: 1703016079

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

PERNYATAAN KEASLIAN...ii

PENGESAHAN...iii

NOTA PEMBIMBING...iv

ABSTRAK...v

TRANSLITERASI...vii

MOTTO...viii

KATA PENGANTAR...ix

DAFTAR ISI...xi

DAFTAR TABEL...xiv

DAFTAR GAMBAR...xv

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...7

D. Kajian Pustaka...8

E. Metode Penelitian...12

F. Sistematika Pembahasan...19

BAB II: BIOGRAFI BACHRUDDIN JUSUF HABIBIE A. Riwayat Kehidupan...21

B. Latar Belakang Pendidikan...23

C. Riwayat Pekerjaan...25

D. Karya-karya...29

(12)

xii

E. Bachruddin Jusuf Habibie sebagai bapak teknologi

Indonesia...30

BAB III: INTEGRASI IMTAQ DAN IPTEK MENURUT BACHRUDDIN JUSUF HABIBIE A. Konsep Imtaq Menurut Bachruddin Jusuf Habibie ...33

B. Konsep Iptek Menurut Bachruddin Jusuf Habibie...36

C. Pentingnya Integrasi Imtaq dan Iptek Menurut Bachruddin Jusuf Habibie...39

D. Integrasi Imtaq dan Iptek menurut Bachruddin Jusuf Habibie dalam pendidikan Islam...45

BAB IV: MAN INSAN CENDEKIA SEBAGAI WUJUD INTEGRASI IMTAQ DAN IPTEK BACHRUDDIN JUSUF HABIBIE A. Latar Belakang Berdirinya MAN Insan Cendekia...48

B. Tujuan Berdirinya MAN Insan Cendekia...50

C. Kurikulum MAN Insan Cendekia...52

D. Model Pendidikan MAN Insan Cendekia...59

E. Prestasi MAN Insan Cendekia...61

F. Profil Alumni MAN Insan Cendekia...64

(13)

xiii BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan...69

B. Saran...71

DAFTAR PUSTAKA...72

RIWAYAT PENULIS...78

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Alokasi waktu pelajaran agama...53 Tabel 4.2 Alokasi Waktu Pelajaran Umum...53 Tabel 4.3 Aspek Pengembangan MAN Insan Cendekia...67

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1: Proses Pembentukan Imtaq...35 Gambar 3.2: Proses Pembentukan Iptek...38 Gambar 3.3: Integrasi Imtaq dan Iptek BJ Habibie...44

(16)

xvi

(17)

1

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ketertinggalan umat Islam di bidang pengembangan sains dan teknologi menjadi problematika yang sampai saat ini belum bisa terselesaikan. Hal ini yang menjadi penyebab mengapa umat Islam sampai saat ini belum dapat keluar dari keterbelakangan. Sehingga, kondisi tersebut berdampak pada kualitas kehidupan masyarakat dan kemajuan suatu bangsa. Jika umat Islam hanya berdiam diri tanpa melakukan usaha dengan mengembangkan kreatifitas dan inovatifitas, maka dapat dipastikan ketertinggalan umat Islam akan terus berlarut-larut tanpa menemukan adanya solusi. Kondisi tersebut akan memunculkan gejala sosial seperti, kemiskinan, pengangguran dan tingkat kriminalitas yang tinggi.

Berdasarkan data yang dilansir dari Assosiasi Profesor Bidang Geostrategi di Universitas Teknologi Malaysia (UTM), mengungkapkan bahwa sebanyak 60 % sampai 70 % dari jumlah total 56 negara Muslim masih berada dalam garis kemiskinan.1 Hasil data tersebut memberikan gambaran nyata kondisi yang sesungguhnya umat Islam pada saat ini. Tentunya, permasalahan tersebut dapat terselesaikan melalui peningkatan kualitas pendidikan terkhusus pendidikan Islam. Melalui jalur tersebut

1“Mayoritas Negara Muslim Miskin | Republika Online,” diakses 18 November 2020, https://republika.co.id/berita/q30ivb366/mayoritas-negara- muslim-miskin.

(19)

2

dampaknya Akan menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas secara spiritual dan intelektual. Dengan demikian, maka umat Islam mampu mengejar ketertinggalan di bidang sains dan teknologi.

Kehidupan manusia saat ini telah memasuki fase globalisasi.

Artinya, akan hadir berbagai problematika yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Selain ketertinggalan umat Islam dibidang sains dan teknologi. Berbagai permasalahan hadir pada fase ini, terutama menyangkut kerusakan moral dan akhlak. Arus globaliasi telah memberikan pengaruh besar pada tatanan pola kehidupan manusia yang menyangkut aspek jasmaniah dan rohaniah. Oleh karena itu, pendidikan Islam mengambil andil besar untuk bisa menghasilkan manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan.

Pendidikan Islam menjadi sarana untuk membina jasmani dan rohani pada tataran individu dan kehidupan sosial untuk mengembangkan fitrah manusia berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam, sehingga bisa tercapai kebahagian hidup di dunia dan akhirat.2 Untuk bisa mencapai makna kebahagian di dunia pendidikan Islam harus senantiasa bisa menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan dunia. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Azyumardi Azra, bahwa pendidikan Islam harus senantiasa berorientasi kepada menjawab kebutuhan dan

2Ahmad Syukri dan Billah Ghazali, Moh Murtado, dan Ibnu Jazari,

“Pemikiran KH. Tholhah Hasan dan BJ. Habibie Tentang Pendidikan Islam”, Vicratina 5 (2020): 29.

(20)

3

tantangan yang muncul dalam masyarakat sebagai konsekuensi logis dari perubahan.3

Namun, sayangnya kondisi dan realita pendidikan Islam masih menyimpan berbagai problematika dari berbagai aspek mulai dari tata pengelolaan, kurikulum, tenaga pengajar, dan lulusan. Sehingga, kontribusi lembaga pendidikan Islam masih belum memenuhi harapan masyarakat. Menurut Abuddin Nata, menjelaskan bahwa salah satu aspek problematika pendidikan Islam saat ini adanya sikap dikotomi ilmu pengetahuan. Seperti menerima ilmu pengetahuan agama, tetapi menolak ilmu umum dalam kurikulum. Hilangnya semangat menuntut dan mengembangkan ilmu pengetahuan bagian dari ideologi pendidikan Islam.4

Selain itu, menurut Azyumardi Azra mengungapkan bahwa problematika pendidikan Islam salah satunya adalah krisis orientasi. Lembaga-lembaga pendidikan Islam atau sistem pendidikan Islam pada umumnya lebih berorientasi pada arah masa lalu dibandingkan masa depan. Hal ini terlihat pendidikan Islam saat ini masih sering terlambat merumuskan diri untuk merespon perubahan dan kecenderungan perkembangan masyarakat sekarang dan masa depan. Sistem pendidikan Islam masih banyak

3Azyumardi Azra, Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium Baru (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), 57.

4Abuddin Nata, Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2020), 103.

(21)

4

fokus berpusat pada bidang-bidang humaniora dan ilmu-ilmu sosial, dibandingkan dengan ilmu-ilmu eksakta semacam fisika, kimia, biologi dan matematika modern.5

Penyesuaian pendidikan Islam dengan situasi dan perkembangan zaman sangat perlu dilakukan sebagai upaya untuk menjaga eksistensi. Bahkan, Prospek pembaruan pendidikan Islam di masa mendatang Akan semakin tinggi. Dengan adanya ancaman kerusakan moral generasi muda yang diakibatkan dampak globalisasi. Namun, animo masyarakat yang besar terhadap pendidikan Islam belum sesuai dengan ekspetasi yang diharapkan.

Paradigma masyarakat mengharapkan melalui pendidikan Islam bisa memberikan dasar moral dan akhlak mulia yang kokoh disertai dengan menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.6

Melihat realita kondisi pendidikan Islam pada saat ini perlu adanya upaya untuk melakukan dekonstruksi paradigma baru, agar bisa menyelesaikan keterbelakangan pendidikan Islam di Indonesia. Maka dari itulah perlu usaha untuk melakukan modernisasi pendidikan Islam, agar bisa menyesuaikan dengan situasi perkembangan zaman. Sehingga, bisa memenuhi kebutuhan

5Azra, Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium Baru, 59.

6Nata, Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, 40.

(22)

5

masyarakat yang berkembang tanpa menghilangkan jati diri nilai- nilai pendidikan Islam.

Permasalahan pendidikan Islam diatas turut menghadirkan berbagai gagasan dan pemikiran para cendikiawan Muslim untuk menuangkan gagasannya dengan mendesain lembaga pendidikan Islam yang memadukan antara aspek iman dan taqwa (Imtaq) serta ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Konsep tersebut sebagai upaya untuk memperbaiki pendidikan Islam agar tetap relevan dengan perkembangan zaman dan menjawab kebutuhan umat Islam. Salah satu cendikiawan Muslim sekaligus pemimpin bangsa Indonesia yang menuangkan konsep pemikirianya adalah Bachruddin Jusuf Habibie atau yang sering disebut BJ Habibie. BJ Habibie merupakan sosok yang dikenal sebagai pakar dalam pengembangan teknologi terkhusus dalam bidang penerbangan.

Namun beliau juga memiliki kekuatan nilai-nilai spiritual yang kuat. Sehingga, beliau sempat menaruh perhatiannya untuk mendesain model pendidikan Islam yang memadukan antara nilai- nilai imtaq serta iptek. Hadirnya gagasan modernisasi pendidikan Islam BJ Habibie memberikan dampak besar bagi kemajuan pendidikan Islam. Langkah modernisasi pendidikan Islam yang dilakukan BJ Habibie sebagai upaya untuk merekontruksi kembali pendidikan Islam dari berbagai aspeknya agar disesuaikan dengan perkembangan zaman, namun tidak menghilangkan nilai-nilai spiritual.

(23)

6

Melalui pendekatan kajian melalui mengindentifikasi masalah, mengumpulkan bahan tulisan, menyeleksi dan mengklasifikasi menghasilkan sebuah konsep integrasi imtaq dan iptek BJ Habibie Setelah itu, melakukan analisis dengan berbagai pendekatan mulai dari historis, sosiologis dan filosofis menjadikan gagasan integrasi imtaq dan iptek BJ Habibie mempunyai implikasi dalam pengembangan sistem pendidikan Islam di Indonesia.

Dengan memperhatikan berbagai perkembangan yang terjadi di dunia pendidikan Islam, maka secara tidak langsung akan memberikan gambaran prospek modernisasi pendidikan Islam di masa sekarang dan yang akan datang cukup cerah. Modernisasi pendidikan Islam bukan dilihat sebagai paksaan atau kewajiban, melainkan hal yang menjadi kebutuhan yang tidak dapat diabaikan.7

Konsep pendidikan Islam yang memadukan imtaq dan iptek yang didesain oleh Bachruddin Jusuf Habibie memiliki kontribusi penting terhadap perbaikan sistem dan kelembagaan pendidikan Islam. MAN Insan Cendekia menjadi gagasannya telah memberikan perbaikan bagi sistem pendidikan dan kelembagaan pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan modernitas dan gelombang globalisasi. Penelitian pustaka ini akan berusaha menggali bentuk dari konsep integrasi imtaq dan iptek B.J Habibie

7Nata, 43.

(24)

7

dan implikasinya dalam pengembangan pendidikan Islam di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat ditarik rumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana konsep integerasi imtaq dan iptek menurut Bachruddin Jusuf Habibie?

2. Bagaimana konsep integrasi imtaq dan iptek menurut Bachruddin Jusuf Habibie dalam pengembangan MAN Insan Cendekia?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Menemukan teori integerasi imtaq dan iptek menurut Bachruddin Jusuf Habibie

b. Memperoleh pemahaman makna konsep integrasi imtaq dan iptek menurut Bachruddin Jusuf Habibie dalam pengembangan MAN Insan Cendekia

2. Manfaat Penelitian

Berakar dari kedua tujuan tersebut dan keyakinan bahwa segala sesuatu memberikan manfaat, penulis berharap penelitian ini bisa memberikan manfaat baik secara teoritis dan praktis. Diantara manfaat tersebut yaitu:

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini sekiranya dapat memberikan manfaat dalam mendesain dan mengembangkan pendidikan Islam

(25)

8

di era globalisasi dengan mengambilpandangan Bachruddin Jusuf Habibie mengenai konsep integrasi imtaq dan iptek serta melihat pengembangan MAN Insan Cendekia

b. Manfaat secara praktis

1) Menambah dan memperluas cakrawala keilmuan dalam pengembangan lembaga pendidikan Islam yang diambil dari pandangan Bachruddin .Jusuf Habibie mengenai konsep integrasi imtaq dan iptek.

2) Memberikan pandangan kepada pembaca mengenai konsep integrasi imtaq dan iptek menurut Bachruddin Jusuf Habibie dalam pengembangan MAN Insan Cendekia.

D. Kajian Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini mencoba berupaya untuk menggali dan memahami berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya untuk membandingkan dan menambah cakrawala berfikir dalam menyusun skripsi ini. Ada beberapa skripsi yang membahas tentang topik integrasi pendidikan Islam adalah sebagai berikut:

Hamdani8 dalam penelitiannya menjelaskan bahwa integrasi pendidikan Islam yang didesain Mohammad Natsir memiliki arah

8Hamdani, “Konsep Integrasi Pendidikan Islam Mohammad Natsir dan Implementasinya dalam Pengembangan Kurikulum” (Skripsi, Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, 2015), 123.

(26)

9

menjadikan manusia mengabdi kepada Allah swt dengan arti yang seluas-luasnya dengan misi mencari kebahagian di dunia dan di akhirat. Dengan demikian, muatan materi dalam pendidikan Islam menyeimbangkan antara dunia-akhirat, badan-roh dan jasmani dan rohani.

Penelitian di atas memiliki persamaan dengan pembahasan yang relevan dengan penyusunan skripsi ini dengan mengkaji mengenai konsep integrasi dalam pendidikan Islam. Namun, dalam hal ini penulis memiliki letak perbedaan dalam objek kajian tokoh pendidikan. Penulis lebih memfokuskan mengkaji tokoh B.J Habibie untuk dijadikan objek penelitian. Selain itu, penelitian diatas lebih menekankan pada arah pengembangan kurikulum, sedangkan dalam skripsi ini mengarah lebih luas dengan mengkaji mengenai pengembangan pendidikan Islam secara luas. Penelitian diatas bisa menjadi rujukan dalam penyusunan skripsi ini untuk membandingkan hasil dan memberikan gambaran desain integrasi dalam pendidikan Islam dari masing-masing tokoh.

Muhammad Arwani9 dalam penelitiannya menjelaskan bahwa Muhammad Fethullah Gulen memberikan desain integrasi antara ilmu agama Islam dan sains. Menurutnya pentingnya mengembangkan ilmu pengetahuan dan penelitian ilmiah diimbangi dengan iman sempurna, akhlak, moral, kebersihan hati

9Muhammad Arwani, “Integrasi Ilmu Agama Islam dan Sains dalam Pendidikan Perspektif Muhammad Fethullah Gulen” (Skripsi, Surabaya, UIN Sunan Ampel, 2018), 105.

(27)

10

dalam mencari ilmu. Karena output mengkaji ilmu pengetahuan adalah untuk mengenal tuhan, maka perlu adanya integrasi ilmu agama dan sains.

Penelitian Muhammad Arwani memiliki korelasi yang Sama dengan topik penyusunan skripsi ini. Secara garis besar mengkaji mengenai desain integrasi pendidikan Islam yang memadukan anatara ilmu agama dan sains. Penelitian ini bisa dijadikan rujukan dalam penyusunan skripsi untuk memberikan gambaran menganai desain integrasi dalam pendidikan Islam. Namun, dalam penyusunan skripsi ini memiliki letak perbedaan dalam objek kajian tokoh pendidikan. Penulis lebih mengarah untuk mengkaji tokoh pendidikan B.J Habibie.

Hadi Putra10 dalam penelitiannya mengenai integrasi sains dan agama perspektif pendidikan agama Islam menjelaskan, bahwa sains dan agama merupakan suatu kesatuan. Sebab sekulerasi akan berdampak pada Gaya hidup manusia yang cenderung duniawi, sehingga melahirkan sikap materialisme yang bertentangan dengan tujuan pendidikan Islam.

Dalam penelitian di atas, memiliki topik kajian yang memiliki kesamaan mengenai desain integrasi dalam pendidikan Islam.

Namun, dalam penelitian diatas mengkaji integrasi sains dan agama dari sudut pandang pendidikan agama Islam secara umum.

Sedangkan dalam hal ini penyusunan skripsi ini mengarah kepada

10Hadi Putra, “Integrasi Sains dan Agama Perspektif Pendidikan Agama Islam” (Skripsi, Lampung, UIN Raden Intan, 2019), 80.

(28)

11

kajian yang lebih spesifik mengenai integrasi Imtaq dan Iptek dari tokoh B.J Habibie.

Sulthon Hidayat11 dalam penelitiannya menjelaskan konsep integrasi agama dan sains menurut Syed Naquib Al-Attas mengarah pada pendekatan tasawuf yang menyuarakan intuisi sebagai elemen dasar. Sedangkan, menurut Mulayadhi Kartanegara memberikan pendekan dengan melihat aktivitas sains pada masa Islam klasik yang bernuansa filosofis. Namun keduanya dapat dapat menyatukan sains dan agama.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sulthon Hidayat, memiliki relevansi yang Sama mengenai integrasi agama dan sains. Namun, objek kajian memiliki perbedaan dan penelitian di atas masih secara umum belum ada penerapan dalam pendidikan Islam. Sehingga, dalam penyusunan skripsi ini berusaha menggali konsep integrasi yang dapat diterapkan dalam pendidikan Islam.

Emy Musyafaah12 dalam penelitiannya menjelaskan bahwa agama dan Ilmu Pengetahuan memiliki hubungan, kebenaran, dan asal yang Sama Allah Swt. maka pendidikan Islam berorientasi pada pengembangan teknologi yang dilandasi dengan nilai-nilai spiritual agar lebih manusiawi dan terarah.

11Sulthon Hidayat, “‘Konsep Integrasi Agama dan Sains (Studi Komparatif Syed Muhamad Naquib Al-Attas dan Mulyadhi Kartanegara’”

(Skripsi, Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, 2017), 71.

12Emy Musyafa’ah, “Integrasi Agama dan Ilmu Pengetahuan (Suatu Kajian Pustaka Tentang Peran Pendidikan Islam dalam Perkembangan Iptek)”

(Skripsi, Tulungagung, STAIN Tulungagung, 2010), 86.

(29)

12

Penelitian yang dilakukan Emy Musyafaah, memiliki kedekatan dengan kajian skripsi ini dengan berusaha mendesain pendidikan Islam yang memadukan antara agama dan sains secara umum. Selain itu, penelitian diatas juga mengkaitkan dengan peran pendidikan Islam sebagai implementasi integrasi agama dan ilmu pengetahuan, terutama pada pengembangan iptek. Penelitian ini bisa menjadi rujukan dalam penulisan skripsi ini untuk membandingkan dan memberikan gambaran terkait dengan desain integrasi agama dan sains dalam pendidikan Islam.

E. Metode Penelitian

Dalam melakukan proses penelitian ilmiah tentunya membutuhkan metode untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan. Dengan demikian, metode penelitian sebagai upaya untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi suatu permasalahan.13 Metodologi yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metodologi studi tokoh. Metodologi tersebut berusaha untuk melakukan pengkajian secara sistematis terhadap pemikiran/gagasan tokoh pemikiran yang meliputi latar belakang internal, eksternal, perkembangan pemikiran, pemikiran tokoh, serta kontribusi bagi zamannya dan masa sesudahnya.14

13Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatof, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 6.

14Syharin Harahap, Metodologi Studi Tokoh & Penulisan Biografi (Kencana, 2011), 6.

(30)

13 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian pustaka (Libary Reserach). Karena proses penelitian libary reserach termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif yang hasil dari penelitian skripsi ini lebih menekankan untuk memperoleh pemahaman makna dan menemukan teori yang bersifat deskripsi bukan angka. Sesuai dengan makna penelitian kualitatif menurut Sugiyono, bahwa dalam melakukan penelitian kualitatif lebih menkankan makna yang dilandasi filsafat post positivisme untuk meneliti obyek yang bersifat alamiah.15 Penelitian Kepustakaan/literatur (library research) memfokuskan kajian ilmiah terhadap literatur-literatur kepustakaan yang memiliki relevansi dengan tema panelitian.16 Alasan penggunaan penelitian kepustakaan sesuai dengan jenis penelitian kualitatif ini adalah karena belum adanya kejelasan dinamis dan penuh makna dari sumber tertulis. Alasan lain yang lebih konkrit adalah karena penelitian kepustakaan ditunjukan untuk memahami problematika secara mendasar guna menemukan pola, hipotesis atau teori.17

15Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatof, dan R&D, 15.

16Tim Dosen FITK, Buku Pedoman Penulisan Skripsi, (Semarang:

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2020), 15.

17Tim Dosen FITK, 10.

(31)

14

Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan historis- filosofis. Alasan Pendekatan historis digunakan untuk mempermudah melakukan menurut melakukan penelitian terhadap peristiwa yang telah terjadi, kemudian direkam ulang dengan menggunakan data primer berupa kesaksian pelaku sejarah jika ada, kesaksian tak sengaja, catatan atau rekaman dokumen tertulis, dan peninggalan sejarah.18 Pendekatan ini digunakan penulis untuk melakukan melihat secara aktual dan autentik biografi, karya, pengalaman BJ Habibie untuk dikaji dan dianalisa.

Kedua, pendekatan filosofis. Alasan pendekatan filosofis digunakan untuk memudahkan penemuan teori dan makna diperlukan proses menganalisa sejauh mungkin pemikiran yang diungkapkan sampai kepada landasan yang mendasari pemikiran tersebut.19 Pendekatan ini mencakup sudut ontologi, epistimologi dan aksiologi. Sudut ontologi berusaha menampilkan biografi BJ Habibie yang bersifat alamiah sesuai data yang diperoleh, sudut epistimologi melihat dari latar belakang BJ Habibie, sedangkan, aksiologi untuk melihat

18Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), 63.

19Achmad Charis Zubair Bekker, Metodologi Penelitian Filsafat (Jakarta: Rajawali Press, 2011), 74.

(32)

15

kontribusi BJ Habibie bagi perkembangan masyarakat dan ilmu pengetahuan.20

2. Sumber Penelitian

Sumber data penelitian kepustakaan merupakan buku yang memeiliki keterkaitan dengan kajian tema atau problematika yang digunakan dalam penelitian. Sumber data penelitian kepustakaan terbagi menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah semua bahan tertulis yang berasal langsung/asli dari sumber pertama yang membahas masalah yang dikaji. Sedangkan, sumber sekunder merupakan bahan-bahan tertulis yang berasal tidak langsung/asli dari sumber pertama yang membahas masalah yang dikaji.21 Berikut ini klasifikasi dari sumber-sumber data yang dikaji, antara lain :

a. Data primer

Data yang diperoleh langsung dari karya-karya Bachruddin Jusuf Habibie berupa buku-buku, cuplikan maupun naskah-naskah. Adapun data primer yang dibahas yaitu :

1) BJ Habibie, The Power of Ideas, Jakarta, Kencana, 2020

20Harahap, Metodologi Studi Tokoh & Penulisan Biografi, 7.

21Tim Dosen FITK, Buku Pedoman Penulisan Skripsi, 15.

(33)

16

2) BJ Habibie, Ilmu Pengetahuan, Teknologi &

Pembangunan Bangsa Menuju Dimensi Baru, Jakarta, CIDES, 1995

b. Data sekunder

Data ini diperoleh dari karya penulis lain yang relevan dengan kajian yang dibahas. Sumber data ini bersifat mendukung dan memperkuat sumber dari data primer, diantaranya:

1) Andi Makmur Makka, Jejak Pemikiran B.J.

Habibie, Jakarta, Mizan, 2010.

2) Andi Makmur Makka, 60 Tahun BJ Habibie, Jakarta, Pustaka Cidensido, 1996

3) Andi Makmur Makka, Habibie Totalitas Sang Teknosof, Solo, PT Tiga Serangkai, 2018

4) Andi Makmur Makka, Habibie: Kecil Tapi Otak Semua 2, Edelweiss, 2011

5) A. Makmur Makka, The True Life of Habibie Cerita dibalik kesuksesan, Surabaya, Pustaka Iman, 2008 6) Gina S Noer, Rudy Kisah Masa Muda Sang

Visioner, Yogyakarta, Bentang dan THC Mandiri, 2016

7) Weda S Atma, Kisah, Perjuangan & Inspirasi B.J Habibie , Yogyakarta, Checklist, 2017

(34)

17

8) Jonar S.H Situmorang, B.J Habibie. Si Jenius sehimpun cerita, cita dan karya, Yogyakarta, IRCiSod, 2017

9) A Novi, Habibie, Bapak Bangsaku, Temanggung : Desa Pustaka Indonesia, 2019

10) Ahmad Syukri dkk, Pemikiran KH Tholhah Hasan dan B.J Habibie Tentang Pendidikan Islam, Jurnal Vicratina, (Vol.5, No.5, 2020).

3. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan obyek khusus dalam penelitan sesuai dengan rumusan masalah yang ditetapkan.22 Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka fokus penelitian ini adalah integrasi imtaq dan iptek dan pengembangan pendidikan Islam menurut Bachruddin Jusuf Habibie. Untuk mendalami fokus penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kepustakaan kualitatif.

Adapun jenis data yang dibutuhkan berupa buku-buku, jurnal, Surat kabar, majalah, web (internet) maupun makalah atau artikel yang relevan dengan pembahasan penelitian. Dengan tujuan agar data yang diperoleh memiliki tingkat akurasi yang tinggi.

22Tim Dosen FITK, 16.

(35)

18 4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini jenis teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi. Pengumpulan studi dokumentasi yaitu dengan mengindentifikasi wacana dari buku-buku/literasi atau karya-karya yang lainnya, seperti majalah, artikel atau makalah; jurnal, web (internet) ataupun informasi yang lainnya yang berhubungan dengan pembahasan penelitian. Terutama dalam karya aslinya Bachruddin Jusuf Habibie. Hal ini ditunjukan untuk mencari dan menganalisis data, informasi atau variabel yang memiliki keterkaitan dengan kajian tentang integrasi imtaq dan iptek dalam pengembangan MAN Insan Cendekia menurut Bachruddin Jusuf Habibie.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data yang penyusunan skripsi ini menggunakan analisis kesinambungan historis. Analisis ini dilakukan untuk melihat benang merah dari latar belakang internal BJ Habibie yang menghubungkan pemikiran, pendidikannya, pengaruh yang diterima, dan segala macam bentuk pengalaman yang didapatkan.

Selain itu, penyusunan skripsi ini menggunakan analisis koherensi Intern untuk mencari pemahaman yang tepat mengenai integrasi imtaq dan iptek dari pemikiran BJ Habibie

(36)

19

dilihat dari keselarasan satu dengan yang lainnya. Sehingga, dapat menemukan substansi dari pemikiran BJ Habibie.23 F. Sistematika Pembahasan

Dalam penyusunan skripsi ini mengunakan susunan yang Terbagi menjadi Lima bab yang akan dibahas, yaitu:

BAB I: Pendahuluan, yang berfungsi untuk mengantarkan secara metodologis penelitian ini. Berisi latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB II: Biografi Bachruddin Jusuf Habibie. Berhubungan dengan penelitian ini berupa pemikiran tokoh, maka dalam bab ini skan dipaparkan mengenai biografi, riwayat hidup, latar belakang pendidikan, riwayat pekerjaan, dan karya-karya dari Bachruddin Jusuf Habibie.

BAB III: Integrasi imtaq dan Iptek menurut Bachruddin Jusuf Habibie. Dalam Bab ini akan membahas mengenai konsep imtak, konsep iptek, pentingnya integrasi imtaq dan iptek, dan Bachruddin Jusuf Habibie sebagai bapak teknologi Indonesia.

BAB IV: MAN Insan Cendekia sebagai wujud integrasi imtaq dan iptek Bachruddin Jusuf Habibie. Dalam bab ini akan membahas mengenai latar belakang, tujuan beridiri, kurikulum, model, prestasi dan alumni dari MAN Insan Cendekia yang dibahas dalam bab ini.

23Harahap, Metodologi Studi Tokoh & Penulisan Biografi, 53.

(37)

20

BAB V: Penutup. Pada Bab ini meiluputi kesimpulan dari analisis dan kajian yang telah dilakukan dan didampingi dengan saran-saran dari keseluruhan pembahasan, termasuk melampirkan daftar pustaka, lampiran yang terkait dengan penelitian skripsi.

(38)

1 BAB II

BIOGRAFI BACHRUDDIN JUSUF HABIBIE A. Riwayat Kehidupan

Bachruddin Jusuf Habibie yang akrab dipanggil BJ Habibie merupakan sosok yang familiar di telinga masyarakat Indonesia.

Beliau Lahir di Pare-pare Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Ayahnya bernama Alwi Abdul Jalil, yang lahir pada 17 Agustus 1908 di Gorontalo. Beliau merupakan keturunan suku Bugis Makassar. Selain itu, beliau sejak kecil sudah mengenal dunia pendidikan. Ia mengenyam pendidikan di Hollandsch Inlandche School (HIS), sekolah lanjutan pertama (MULO), sekolah pertanian di Bogor. Setelah selesai menyelesaikan studi pendidikannya, Alwi Abdul Jalil ditempatkan menjadi ahli pertanian di Pare-pare. Beliau dikenal sebagai orang yang disiplin, pekerja keras, dan kreatif. Dengan karakteristik kepribadiannya tersebut, beliau diangkat menjadi Mantri Pertanian dengan melakukan eksperimen menciptakan jenis Taman yang unggul.

Alwi Abdul Jalil merupakan keturuan dari Abdul Jalil Habibie seorang haji dan tokoh agama di daerah Kabila, sekaligus pemangku adat dan anggota majelis Agama. 1

1Makmur Makka, The True Life of Habibie Cerita dibalik kesuksesan (Surabaya: Pustaka Iiman, 2008), 11–16.

(39)

2

Sedangkan, ibu BJ Habibie bernama R.A (Raden Ajeng) Tuti Saptomarini Poespowardjo, Lahir 23 Maret 1909. Berasal dari keluarga berlatar belakang Jawa Yogyakarta. Beliau berasal dari keturunan ningrat. Ayahnya R. Poespowardjo memimpin sebuah sekolah, sedangkan ibunya Rr. Goemoek bekerja sebagai spesialis mata di Yogyakarta. Dengan latar belakang tersebutlah keluarga R.A Tuti Marini sangat mengutamakan pendidikan.2

Ibu BJ Habibie merupakan keturuan dari Tjitrowardojo merupakan seorang dokter jawa pertama pada masa kolonial Belanda. Walaupun dari kalangan terdidik Tjitrowardojo tidak pernah melupakan agama. Ia mendidik keturunannya untuk tetap mengenal dan tidak jauh dari ajaran agama.

Dari rangkaian silsilah BJ Habibie terlahir dari keluarga yang mempunyai perpaduan genetika antara manusia terdidik yang mengutamakan ilmu pengetahuan dan genetika orang beragama terdapat perpaduan antara imtaq dan iptek. Garis keturunan imtaq berasal dari ayah dan garis keturunan iptek berasal dari ibu.3

BJ Habibie merupakan anak ke empat dari delapan bersaudara diantaranya, Titi Sri Sulaksumi, Satoto Muhammad Duhri, Alwini Khalsum, Bachruddin Jusuf Habibie, Jusuf Effendy, Sri Rejeki, Sri

2Jonar S.H Situmorang, B.J. Habibie Si Jenius Sehimpun Cerita, Cita, dan Karya (Yogyakarta: IRCiSoD, 2017), 21–23.

3Makka, The True Life of Habibie Cerita dibalik kesuksesan, 21.

(40)

3

Rahayu, dan Suyatim Abdurrahman.4 Diusia remaja Ayahnya meninggal dunia saat mengimami shalat isya akibat serangan jantung, tepatnya pada 13 September 1950. Sejak saat itu ibunya harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Kondisi ini yang menjadikan kehidupan dari BJ Habibie untuk selalu bekerja keras ditengah keterbatasan.5 Sejak kecil BJ Habibie sudah diasuh dan dibimbing dalam suasana keagamaan. Karena Ayahnya memang kuat dan taat beragama6 pendidikan yang diberikan orang tuanya ini menjadi bekal BJ Habibie mempunyai dasar ke-Islaman yang kuat dalam hidupnya.

B. Latar Belakang Pendidikan

Bachruddin Jusuf Habibie memulai pendidikan dasar Sekolah Rakyat di Pare-pare. Ketika menempu pendidikan dasar BJ Habibie sudah dikenal sebagai anak yang rajin belajar dan suka membaca buku. Disamping itu BJ Habibie juga menempu pendidikan agama dengan Hasan Alamudi. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar Habibie melanjutkan pendidikan di Concordante HBS. Akibat terjadinya krisis sekolah tersebut tutup. Habibie kemudian berlayar ke Jakarta masuk ke sekolah Carpentier Alting Stichting (CAS) setara SMP dan SMA. Namun, karena kondisi

4Makka, 23.

5Weda S Atma, Kisah Perjuangan dan Inspirasi B.J. Habibie (Yogyakarta: Checklist, 2019), 2.

6A Novi, Habibie, Bapak Bangsaku (Temanggung: Desa Pustaka Indonesia, 2019), 8.

(41)

4

Jakarta yang terlalu padat dan panas karena mengganggu aktivitas belajarnya. Habibie malanjutkan perjalanan ke Bandung.7

Setelah di Bandung Habibie melanjutkan sekolahnya di Christelijk Lyceum namun sudah ditutup. Kemudian BJ Habibie masuk di sekolah SMA peralihan yang diselengarakan oleh Yayasan Kristen Protestan. Di SMA Kristen Habibie terlihat lincah, cerdas dan senang ngobrol. Kecerdasan BJ Habibie taerlihat ketika menyelesaikan pelajaran Streo dan Goneo dalam waktu dua puluh menit.8

Setelah lulus dari SMA Kristen selama enam bulan, Habibie melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Mesin. Kemudian, beliau melanjutkan ke Rhenisc Wesfalishe Tehnisce Hochscule, Aachen, Jerman pada tahun 1955 dengan mengambil jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi Pesawat Terbang. Ketertarikan BJ Habibie dengan Prof. Willy Messerchmitt pionir aeronautika menjadikan beliau tertarik dengan dunia penerbangan. Dalam jangka waktu Lima tahun, BJ Habibie menyelesaikan studi dengan meraih gelar Diploma Ingenenieur dengan predikat summa cumlaude kalkulasi nilai rata-rata 9, 5. Setelah itu, beliau melanjutkan studinya untuk

7S.H Situmorang, B.J. Habibie Si Jenius Sehimpun Cerita, Cita, dan Karya, 40.

8S.H Situmorang, 43–44.

(42)

5

meraih gelar doktor di Technische Hochschule Die Facultaet Feur Maschinenwesen Aachean.9

C. Riwayat Pekerjaan

Bachruddin Jusuf Habibie banyak memiliki pengalaman dalam berkarir di dunia pekerjaan baik di tingkat nasional maupun internasional dan dilingkup pemerintahan dan non pemerintahan.

Diantara karier pekerjaan BJ Habibie Ditingkat internasional, yakni:

1. Januari 1960-1965 dipercaya sebagai asisten peneliti Prof. Dr.

Ing. Hans Ebner di Institut Konstruksi Ringan Technical University Aachen Jerman, Departemen Aeronautika di Fakultas Teknik Mesin.

2. 1965-1969, Kepala Riset dan Pengembangan Departemen Analisis Struktur, Hamburger Flugzeugbau GmbH, Hamburg, Jerman Barat.

3. 1969-1973, Kepala Departemen Pengembangan dan Aplikasi Metode dan Teknologi untuk pesawat komersial militer, MBB GmbH, Hamburg/Muechen, Jerman Barat.

4. 1974-1978, Wakil Presiden dan Direktur Teknologi, MBB GmbH, Hamburg/Muechen, Jerman Barat.

5. 1997-sekarang, Presiden Forum Internasional untuk Sains, Teknologi, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (IFTIHAR).

9Atma, Kisah Perjuangan dan Inspirasi B.J. Habibie, 21–23.

(43)

6

6. Agustus, 2000-sekarang, anggota dewan InterAction.

7. Oktober 2000, Anggota Dewan Wali Amanat Liga Muslim Dunia (Rabithah A’lam Islami), Mekkah.

8. Oktober 2002, pendiri dan anggota Association for The International Ethical, Polithical and Scientific Colloquium, Paris.

9. 2005, Wakil Ketua Komisi “Visi 1440H (2005)” The Islamic Development Bank (IDB), Jeddah.10

Sedangkan, karier pekerjaan BJ Habibie ditingkat nasional, meliputi:

1. 1974-1978, Penasihat Presiden Direktur/CEO Perusahan Minyak Negera Pertamina.

2. 1974-1978, Kepala Divisi Teknologi dan Teknologi Penerbangan (ATTP) Pertamina, Jakarta.

3. 1976-Maret 1998, Presiden Direktur Industri Pesawat Terbang Nutanio.

4. 1978-Maret 1998, Presiden Direktur PT PAL Indonesia.

5. 1983-Maret 1998, Presiden Direktur/CEO Perindustrian Angkatan Darat (PT PINDAD).

6. 1983-Maret 1998- Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Minyak Negara Pertamina, bertangging jawab untuk pengembangan teknologi dan informasi.

10Gina S Noer, Rudy Kisah Masa Muda Sang Visioner (Yogyakarta:

Bentang dan THC Mandiri, 2016), 275.

(44)

7

7. 1984-sekarang, Ketua Yayasan Pengembangan Teknologi Indonesia (YPTI), Dewan Pelindung.

8. 1984-sekarang, Ketua Asosiasi Insinyur Indonesia (PPI), Dewan Pembina.

9. 1984-Maret 1998, Anggota Dewan Korutator “Rumah Sakit Bersalin Harapan Kita”

10. 1985-sekarang, Ketua Dewan Pembina, Perhimpunan Ahli Teknik Indonesia (PATI).

11. 1990-November 2000, Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI).

12. 1991-sekarang, Ketua Komisi Ilmu Teknik Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.

13. 1992-sekarang, Ketua Dewan Pembina Yayasan Abdi Bangsa.

14. 1993-sekarang, Ketua Institut Aeronautika dan Astronotika Indonesia

15. 1992-sekarang, Penasihat Badan Pengembangan Wallacea.

16. 1993-sekarang, Ketua Dewan Pembina Pusat Informasi dan Studi Pembangunan (CIDES).

17. 1994-sekarang, Anggota Dewan Kurator Institut Teknologi Indonesia (ITI).11

B.J Habibie juga memiliki perjalanan karier di dunia pemerintahan dan politik diataranya:

11Noer, 274.

(45)

8

1. Januari 1974-Maret 1978, Penasihat Pemerintah Indonesia dibidang Teknologi Maju dan Teknologi Pesawat, bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia.

2. Agustus 1978-Maret 1998, Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

3. Maret 1978-Maret 1998, Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.

4. 11 Maret 1998-21 Mei 1998, Wakil Presiden Republik Indonesia.

5. 21 Mei 1998- 20 Oktober 1999, Presiden Republik Indonesia.

6. 1982-Maret 1998, Anggota Terpilih Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) dari Golongan Karya (Golkar)

7. 1983-Juni 1998, Wakil Ketua Dewan Pelindung Golkar.

8. 1993, Koordinator Harian Dewan Pembina Golkar.

9. 1998, Koordinator Harian Dewan Pembina Golkar.12 D. Karya-karya

Bachruddin Jusuf Habibie sebagai sosok yang jenius, meninggalakan berbagai karya dibidang karya tulis dan teknologi.

Melalui karyanya memberikan kontribusi besar bagi masyarakat dan bangsa Indonesia sampai saat ini. Karya terbesar beliau dalam bidang penerbangan ialah teori crack progression yang membuat

12Noer, 272.

(46)

9

pesawat menjadi lebih aman. Diantara karya beliau dibidang teknologi yakni:

1. Pengembangan dan desain pesawat Fokker F-28 2. VTOL (Vertikal Take-OFF & Landing) Hansa Jet 320 3. Airbus A-300

4. CN-235 5. N-250 6. R-80

7. Helikopter BO-105

8. Pesawat tempur Multi Peran (MRCA).13

BJ Habibie selain mempunyai karya di bidang teknologi. Beliau juga menuangkan karya tulis diberbagai bidang kelimuan yang meliputi:

1. Proceedings of the International Symposium on Anronautical Science adn Technology of Indonesia.

2. Eine Berechnungsmethode zum Voraussagen des Fortschritts von Rissen unter beliebigen Belastungen und Vergleiche mit entsprechenden Versuchsergebnissen.

3. Beitrag zur Temperaturbeanspruchung der orthotropen Kragscheibe.

13Noer, 279.

(47)

10

4. Sophisticated Technologies: Taking Root in Developing Countries.

5. Einfuhrung in die finite Elementen Methode

6. Entwicklung eines Verfahrens zur Bestimmung des Rifsfortschritts in Schalenstrrukturen

7. Entwicklung eines berechnungsverfahrens zur bBestimmung der Ribfortschrittsgeschwindigkeit an Schalenstrukturen aus A- Legierungen und Titanium

8. Detik-detik yang menentukan: jalan panjang Indonesia menuju demokrasi

9. Habibie & Ainun14

E. Bachruddin Jusuf Habibie Sebagai Bapak Teknologi Indonesia

Bachruddin Jusuf Habibie dikenal sebagai Bapak teknologi Indonesia. Kontribusinya dalam mengembangkan teknologi di Indonesia sangatlah besar. Hasil karyanya dibidang teknologi pesawat terbang CN-235 dan N-250 dan perkapalan Craka Jaya dan Palwo Bowono. Serta, gagasanya dalam mendirikan lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Laboratorium Pusat Penelitian Ilmu

14S.H Situmorang, B.J. Habibie Si Jenius Sehimpun Cerita, Cita, dan Karya, 92–93.

(48)

11

Pengetahuan (Puspiptek), Dewan Riset Nasional (DRN), dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).15

BJ Habibie memiliki corak pemikiran yang visioner. Gagasan dan konsepnya baru dapat dipahami dan disadari setelah sampai pada waktunya. Hal ini terlihat dari keinginan BJ Habibie untuk menciptakan pesawat untuk Indonesia disaat masyarakat belum mengenal teknologi. Hal tersebut terbukti saat ini bahwa pesawat menjadi transportasi ideal di negeri kepulauan. Pemikiran BJ Habibie sering tidak dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia, tetapi dimanfaatkan oleh bangsa lain.16

Selain dikenal sebagai sosok yang cerdas secara ilmu pengetahuan, IA juga memiliki juga ketaatan terhadap agama yang kuat. Hal ini terlihat dari latar belakang keluarga BJ Habibie yang menekankan pendidikan agama. Praktik spiritual sering dilakukan seperti, puasa Senis-Kamis dan shalat Lima waktu. Sehingga, terlihat dari ilmu pengetahuan yang didapatkan digunakan untuk kebaikan. Perpaduan antara kecerdasan intelektual dan dilandasi dengan spiritual yang kuat akan sangat berpengaruh terhadap corak pemikiran beliau.17

15Makmur Makka, Habibie Totalitas Sang Teknosof (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2018), 77.

16Makmur Makka, Jejak Pemikiran B.J. Habibie Peradaban Teknologi untuk Kemandirian Bangsa (Bandung: Mizan, 2010), 5.

17Atma, Kisah Perjuangan dan Inspirasi B.J. Habibie, 14–15.

(49)

12

Pemikiran BJ Habibie mengarah pada

fungsionalisasi/pelaksanaan-pelaksanaan ajaran Islam dengan situasi dan kondisi yang terjadi saat ini. Khususnya yang berkaitan dengan permasalahan umat Islam di Indonesia dan di dunia, melalui meningkatkan kualitas manusia untuk meraih kehidupan yang sejahtera. Karena menurut BJ Habibie Islam telah memberikan peringatan bahwa kebodohan Akan berdampak pada lemahnya sumber daya manusia. Nantinya akan berpengaruh pada kemiskinan yang akan menghantarkan pada kekufuran.18

Oleh karena itu, BJ Habibie menekankan agar umat Islam tidak hanya berfokus pada pembenahan imtaq. Namun, perlu pembekalan iptek untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan.

Konsep keseimbangan antara imtak dan iptek ini didapatkan dari hasil pembudayaan yang ditanamkan dari keluarga dengan kecerdasannya. Sehingga, lahir manusia yang unggul dan produktif.

18Amar Makruf, “Dimensi Pemikiran Keisalaman BJ Habibie dalam Mengembangkan Sumber Daya Manusia (Studi Komparasi dengan Ismail Raji al-Faruqi dengan Pergerakan Islam Kultural Indonesia)” (Tesis, Depok, Universitas Indonesia, 2004), 67–68.

(50)

1 BAB III

INTEGRASI IMTAQ DAN IPTEK MENURUT BACHRUDDIN JUSUF HABIBIE

A. Konsep Imtaq menurut Bachruddin Jusuf Habibie

Iman dan taqwa (imtaq) menjadi dimensi penting dari manusia yang perlu dioptimalkan. Menurut Bachruddin Jusuf Habibie imtaq ialah sinergi positif antara elemen agama dan budaya dari hasil proses pembudayaan yang dibentuk dan di pupuk dari lingkungan keluarga.1 Tinggi rendahnya kualitas imtaq manusia akan bergantung sejauh mana orang tua menanamkan kepada anaknya. Jika orang tua selalu menanamkan nilai-nilai imtaq kepada anaknya maka akan menghasilkan imtaq yang tinggi.

Dengan demikian, Peran orang tua sangat berpengaruh terhadap proses pembudayaan untuk mendukung nilai tambah pribadi setiap anaknya.2

Proses pembudayaan yang dilakukan orang tua harus positif dengan agama. Seperti, menampilkan perilaku yang baik, membaca Alquran, shalat Lima waktu atau berpuasa. Upaya ini dilakukan untuk menghasilkan imtaq yang kuat. Akibatnya, anak

1PRISMA TOEJOEH SEMBILAN, Hari Sumpah Pemuda 2016 - Wawancara dengan B.J. Habibie mengenai Teknologi Iptek dan Imtaq, 2020, https://www.youtube.com/watch?v=vzTpqeAi_-c.

2Afif Habibi, BJ Habibie - SDM yang unggul untuk kemajuan indonesia, 2015, https://www.youtube.com/watch?

v=mEcb8U0Gyss&t=2765s.

(51)

2

akan memiliki pondasi yang kokoh tanpa harus khawatir ia berada dimana. Karena sudah timbul rasa kesadaran dalam menjalankan ajaran agama akibat dari proses pembudayaan yang dilakukan.3

Pembentukan imtaq merupakan hasil dari sinergi positif antara elemen budaya dan agama. Elemen budaya yang terlebih dahulu hadir sekitar 200.000 tahun silam dibandingkan dengan agama yang baru ada sekitar 1400 tahun silam.4 Keduanya harus saling mengisi dan memperkuat satu Sama lain tanpa adanya ketimpangan. Sehingga, menghasilkan perilaku manusia yang luhur dan menguntungkan diri sendiri dan orang lain.5

Elemen budaya menurut BJ Habibie diartikan sebagai identitas atau karakter suatu bangsa. Budaya akan menjadi pembeda masyarakat suatu negara yang tercermin dari bentuk perilaku.

Melalui budaya menjadi alat pemersatu bangsa. Karena masyarakat tidak akan mempermasalahkan perbedaan agama, suku ataupun ras.6 Melalui elemen budaya ini hasilnya akan

3BeritaSatu, Inspirasi Ramadan: Mencetak Manusia Unggul # 2, 2019, https://www.youtube.com/watch?v=hT7-RJ5UdOo.

4Nugroho Purnomo, BJ Habibie Memberikan Pesan Penting Untuk Para Pelajar, 2017, https://www.youtube.com/watch?v=3Oumnx4o18A.

5BeritaSatu, Inspirasi Ramadan: Mencetak Manusia Unggul # 1, 2019, https://www.youtube.com/watch?v=bI1sgCNaTqg.

6“BJ Habibie: Budaya Berperan Meningkatkan Mutu SDM,”

Republika Online, 29 Juli 2017, https://republika.co.id/share/otuhui384.

(52)

3

menghasilkan manusia yang berbudaya. Sehingga, akan menghasilkan manusia yang taat dalam bernegara.

Sementara elemen agama diartikan sebagai proses transformasi atau pembentukan manusia yang berlandaskan pada ajaran agama.

Sehingga, hasilnya akan membentuk manusia yang taat dalam beragama.7 Proses pembentukan imtaq tidak bisa hanya mengandalkan agama saja atau budaya saja. Tetapi perlu adanya sinergi positif antara keduanya.8

Gambar 3.1: Proses Pembentukan Imtaq

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, makna imtaq menurut BJ Habibie dapat digambarkan seperti di atas. Bahwa imtaq dihasilkan dari proses sinergi positif antara agama dan

7Makmur Makka, 60 Tahun BJ Habibie (Jakarta: Pustaka Cidesindo, 1996), 687.

8Redaksi ICMI, “BJ Habibie Beri Wejangan Pentingnya Tingkatkan Kualitas SDM | Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia,” icmi.or.id, diakses 2 April 2021, https://icmi.or.id/berita/berita-nasional/bj-habibie-beri- wejangan-pentingnya-tingkatkan-kualitas-sdm.

IMTAQ

Budaya Agama

(53)

4

budaya. Agama akan menghasilkan manusia yang taat beragama.

Sementara budaya akan menghasilkan manusia yang berbudaya.

Dengan demikian, BJ Habibie memandang imtaq tidak hanya dari sisi agama melainkan memberikan makna yang lebih luas dengan memadukan unsur budaya.

B. Konsep Iptek Menurut Bachruddin Jusuf Habibie

Menurut Bachruddin Jusuf Habibie ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) merupakan hasil dari proses pendidikan yang ditempu oleh manusia. Dari proses pendidikan tersebut akan melahirkan manusia yang mampu berfikir analitis, sistematis, mendalam dan jangka panjang. Hasilnya akan lahir ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan nantinya melahirkan teknologi.9

Proses pengembangan iptek menurut BJ Habibie perlu mencakup dua proses yaitu, proses persiapan dan proses penyempurnaan. Proses persiapan merupakan proses pendidikan yang dimulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Pada proses ini dibutuhkan sistem pendidikan yang rasional dan efektif untuk melatih interaksi antara pancaindra, otak dan lingkungannya. Berhasil atau tidaknya proses ini akan sangat dipengaruhi oleh: kurikulum dan perlengkapan pendidikan, keadaan ekonomi, lingkungan sosial, falsafah hidup, kehidupan beragama dan bernegara.

9Bachruddin Jusuf Habibie, The Power of Ideas (Jakarta: Republika Penerbit, 2020), 114.

(54)

5

Setelah itu, pada proses penyempurnaan merupakan bagian dari proses aktualisasi keterampilan, potensi dan kemampuannya sehingga menjadi unggul di bidang keahliannya. Baik berkaitan dalam menerapkan dan mengintegrasikan teknologi atau mengelola penerapan dan integrasi teknologi. Maka ia harus berkerja untuk mengembangkan keahliannya dibidang masing- masing.10

Penerapan dan penguasaan iptek sangat berkaitan dengan pengembangan dan produktivitas sumber daya manusia. Teknologi menjadi jalan untuk mencapai tujuan tersebut. Karenanya iptek Sama pentingnya dengan asupan yang bergizi. Ketika gizi tidak terpenuhi tubuh akan menjadi kurus. Dalam hal ini diartikan terjadinya kesenjangan kualitas sumber daya manusia.

Kesenjangan tersebut akan berdampak pada semakin luasnya jurang kemiskinan. Kondisi tersebut semakin memperlambat daya saing negara.11

Iptek menjadi salah satu kunci membangun sumber daya manusia. Karenanya Indonesia tidak hanya cukup mengandalkan sumber daya alam.12 Karenanya bangsa Indonesia perlu memperhatikan pengembangan iptek. Jika tidak maka

10Makka, Jejak Pemikiran B.J. Habibie Peradaban Teknologi untuk Kemandirian Bangsa, 122–23.

11Makka, Habibie Totalitas Sang Teknosof, 45.

12Sutanto Sastraredja, Jangan Pernah Berhenti (jadi) Habibie (Solo:

Tiga Serangkai, 2018), 60.

(55)

6

dikhawatirkan bangsa Indonesia akan tertinggal dengan bangsa- bangsa dunia yang lain. Perlu adanya usaha untuk meningkatkan level menjadi bangsa yang mampu memanfaatkan sumber daya alam dan manusia.13

Gambar 3.2: Proses Pembentukan Iptek

Dari pemaparan konsep iptek menurut BJ Habibie dapat dibuat visualisasi skema konsep seperti diatas. Bahwa iptek dapat dibentuk dari hasil proses pendidikan yang ditempu oleh manusia.

Proses pendidikan tersebut mencakup dua aspek mencakup aspek persiapan dan aspek penyempurnaan. Aspek persiapan dilakukan sebagai langkah awal untuk memberikan landasan ilmu pengetahuan. Sedangkan aspek penyempurnaan dilakukan sebagai wadah eksplorasi pengetahuan dan ketrampilan yang telah

13Sastraredja, 52.

IPTEK Pendidika

n

Penyem - purnaan Persia-

pan

(56)

7

diperoleh. Sehingga, terbentuk manusia yang meningkatkan nilai tambah.

C. Pentingnya Integrasi Imtaq dan Iptek Menurut Bachruddin Jusuf Habibie

Penerapan gagasan integrasi imtaq dan iptek di Indonesia dilakukan pertama kali oleh BJ Habibie. Gagasan tersebut hadir disebabkan adanya kondisi pengembangan iptek dalam sistem pendidikan di Indonesia tampaknya masih berjalan sendiri walaupun sudah hadir wacana ilmu agama yang diselaraskan dengan ilmu pengetahuan umum dan teknologi.14 Karena Integrasi imtaq dan iptek menurut BJ Habibie merupakan syarat utama dalam membentuk manusia yang produktif dan efisien bagi suatu bangsa.15 Karena keduanya harus berjalan beriringan. Jika salah satu tidak ada, maka hidup ini akan terasa hampa.16

Iptek tidak bisa dilepaskan dengan sumber daya manusia.

Hanya manusia yang mempunyai keterampilan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu membesarkan kapasitas

14Rifa’i, “Implementasi Pembelajaran Intergrated Anatara Imtaq dan Iptek,”, Tadris, 41.

15KompasTV, Dialog Kebangsaan Bersama Presiden RI Ke-4

Bachruddin Jusuf Habibie, 2017,

https://www.youtube.com/watch?v=2oLVsWEWsvM&t=2726s.

16Ade Ma’ruf, B.J Habibie Guru Terbesar Saya Adalah Otak Saya (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 71.

Gambar

Gambar 3.1: Proses Pembentukan Imtaq
Gambar 3.2: Proses Pembentukan Iptek
Gambar 3.3 : Integrasi Imtaq dan Iptek BJ Habibie
Tabel 4.2 Alokasi Waktu Pelajaran Umum
+2

Referensi

Dokumen terkait

Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki oleh seorang tentang dirinya yang didasarkan pada tiga dimensi konsep diri yaitu gambaran diri, ideal diri, harga diri.. 5imana P!sisi

Kejadian disminorea masih cukup tinggi namun masih sedikit remaja putri yang mencari informasi mengenai masalah yang timbul saat menstruasi, dampaknya serta

Proses belajar mengajar yang efektif memerlukan strategi dan media atau teknologi pendidikan yang tepat ( Hakikat Belajar Mengajar). Jadi proses belajar mengajar yang efektif

Jumlah yang diperakukan itu dan perb~zaan dengan jumlah yang Ielah dibayar terse but akan menjadi bayaran terakhir klien kepada kontraktor atau pun hutang yang perlu

Metode pelaksanaan : Membuat poster dengan materi PSBB yang bersumber terpercaya dan dapat di verifikasi Respon peserta : Repon dari masyarakat merasa terdukasi dengan

Hasil survei yang dilakukan INES selama periode 14-21 Maret 2014 menunjukkan bahwa Capres Partai Gerindra Prabowo2. Subianto memiliki elektabilitas paling tinggi, dan Partai

ya, ssebagaimana saya mendapatkan sebuah tantangan dimana tantangan itu merupakan tanggung jawab saya sebagai hal yang dapat membuat saya menjadi lebih berkualitas dan

Mamalia mempunyai beberapa ciri umum antara lain mempunyai kelenjar susu, tubuhnya berambut, bersifat vivivar, mempunyai anus, homoitermal, mempunya daun telinga, bernafas