• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI A."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

4 BAB III METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktik produksi penembangan produk “Roll Cake Ubi Ungu dengan Isian Spicy Serundeng Ikan” dilakukan pada bulan Desember 2019 – April 2021 di rumah penulis yang beralamat Merakan, RT 01/ RW 04, Girilayu, Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah; Laboratorium Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta; dan Laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

B. Alat, Bahan dan Metode 1. Alat

Alat yang digunakan dalam proses produksi roll cake ubi ungu dengan isian spicy serundeng ikan terbagi menjadi dua yaitu alat untuk membuat cake dan serundeng. Dalam membuat cake digunakan alat diantaranya timbangan analitik, panci tim, mangkuk, baskom, spatula, saringan, sendok teh, sendok makan, mixer, kompor gas, gas LPG, loyang ukuran 20 cm x 20 cm, kertas roti, kuas, oven tangkring. Sedangkan alat yang digunakan untuk membuat serundeng ikan adalah blender, baskom, pisau, spatula, wajan, kompor gas, dan gas LPG.

2. Bahan

Bahan yang digunakan untuk pembuatan roll cake ubi ungu dengan isian spicy serundeng ikan terbagi menjadi dua yaitu bahan untuk membuat cake dan serundeng.

a. Cake

Untuk membuat cake bahan yang digunakan adalah tepung terigu serbaguna “Mila”, tepung ubi ungu “Hasil Bumiku”, tepung maizena, susu bubuk full cream, margarin, telur, dan ovalet. Tepung ubi ungu diperoleh dari marketplace online produksi UMKM Kusuka Ubiku daerah Banguntapan, Bantul, Jogja. Tepung terigu, tepung maizena, susu bubuk full cream, margarin,

(2)

dan ovalet didapatkan di Toko Pusat Grosir Bahan Roti pasar Jungke, Karanganyar. Sedangkan telur didapatkan di pasar Matesih, Karanganyar.

b. Serundeng ikan

Bahan yang digunakan untuk membuat serundeng ikan adalah ikan pindang layang, cabai, bawang merah, bawang putih, daun jeruk, serai, jahe, kencur, ketumbar, kemiri, minyak sawit, gula merah, gula pasir, dan garam. Semua bahan pembuatan serundeng ikan didapatkan di pasar Matesih, Karanganyar.

3. Metode

Pada pembuatan roll cake ubi ungu dengan isian spicy serundeng ikan dilakukan beberapa tahapan percobaan, pertama adalah kajian literatur mengenai penentuan bahan penyusun yang akan digunakan. Kemudian dilakukan trial & error terhadap beberapa bahan, sehingga ditemukan formula yang tepat. Dari percobaan tersebut didapatkan dua bahan penyusun utama yaitu tepung terigu (control) dan tepung ubi ungu. Berikut uraian proses pembuatan roll cake ubi ungu dengan isian spicy serundeng ikan:

(3)

a. Pembuatan serundeng ikan

Cabai, bawang merah, bawang putih, daun jeruk, serai, jahe, kencur, ketumbar,

kemiri, gula merah, gula pasir, dan garam

Penghalusan bumbu

Penumisan dengan nyala kompor sangat kecil

Minyak goreng Ikan pindang layang

Penyiangan

Penyuwiran

Suwiran ikan pindang Pemasukan

Pengadukan hingga bumbu merata

Penyangraian dengan nyala kompor sangat kecil hingga berwarna kuning kecoklatan

Serundeng ikan pindang Bumbu halus Ikan pindang bersih

Gambar 3. 1 Diagram Alir Proses Pembuatan Serundeng Ikan

(4)

b. Penyangraian wijen

Wijen

Penuangan pada wajan sangrai

Penyangraian dengan nyala api kecil

Wijen sangrai

Gambar 3. 2 Diagram alir proses penyangraian wijen

(5)

c. Pembuatan roll cake ubi ungu dengan isian spicy serundeng ikan

Telur dan ovalet

Pemixeran dengan kecepatan 1 – 5 secara bertahap hingga adonan berwarna putih pucat dan kental selama (20 ± 3)

menit

Margarin

Pelelehan dengan metode steam Waktu = (10 ± 3) menit

Suhu = 100oC

Margarin cair

Tepung ubi ungu, tepung maizena, susu bubuk full cream Pemasukan sedikit demi

sedikit

Pengadukan hingga homogen dengan metode aduk balik

Penambahan

Pengolesan loyang dengan margarin

Penuangan adonan pada loyang ukuran 20 cm x 20 cm

x 2 cm

Pengovenan waktu 20 ± 3 menit suhu = 180oC – 200oC

Cake ubi ungu

Pengisian

Serundeng ikan pindang, wijen sangrai

Penggulungan

Roll cake ubi ungu dengan isian spicy serundeng ikan pindang

Adonan cake

Gambar 3. 3 Diagram alir proses Roll Cake Ubi Ungu dengan Isian Spicy Serundeng Ikan

(6)

C. Analisis Produk 1. Analisis sensoris

Analisis sensoris pada tugas akhir ini dilakukan dengan uji organoleptik perbandingan jamak (multiple comparison test). Uji perbandingan jamak merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan besarnya perbedaan antara satu atau lebih sampel dengan sampel baku (reference) (Setyaningsih dkk., 2010). Pada pengujian ini panelis disajikan 4 sampel produk dengan perbedaan tingkat substitusi tepung ubi jalar ungu dan 1 sampel baku (reference) yaitu sampel roll cake tanpa substitusi atau dibuat dari 100%

tepung terigu. Panelis diminta untuk membandingkan 4 sampel produk dan 1 sampel baku (reference), kemudian menunjukkan apakah sampel lebih baik, sama dengan atau lebih buruk dari reference, dan menentukkan besar tingkat perbedaan dari sangat sedikit (skor 1) hingga sangat banyak (skor 5). Uji ini dilakukan oleh 30 panelis tidak terlatih untuk mendapatkan formula terbaik roll cake. Panelis tidak terlatih yang dilibatkan dalam uji ini merupakan warga dan kerabat terdekat dari penulis. Parameter uji perbandingan jamak (multiple comparison test) yang digunakan meliputi warna, aroma, rasa, tekstur, dan overall. Hasil pengujian kemudian dikonversikan dengan menggunakan 9 skala, yang menyatakan tingkat perbedaan dari amat sangat lebih baik dari R(1) hingga amat sangat lebih buruk dari R(9). Dari pengujian organoleptik didapatkan sampel terpilih, dimana sampel ini memiliki kualitas sesoris yang lebih baik dari sampel reference (R). Sampel yang terpilih kemudian dilakukan analisis kimia dan analisis ekonomi kelayakan usaha.

(7)

Tabel 3.1 Formula Roll Cake Ubi Ungu dengan Isian Spicy Serundeng Ikan

Bahan R F1 F2 F3 F4

Tepung terigu 100 % 70 % 80 % 90 % 0 % Tepung ubi ungu 0 % 30 % 20 % 10 % 100 % Tepung maizena 13,8 % 13,8 % 13,8 % 13,8 % 13,8 %

SP 13,8 % 13,8 % 13,8 % 13,8 % 13,8 %

Susu bubuk full cream 13,8 % 13,8 % 13,8 % 13,8 % 13,8 %

Telur 431 % 431 % 431 % 431 % 431 %

Margarin 103 % 103 % 103 % 103 % 103 % Keterangan:

%bahan tambahan = terhadap total dari bahan baku yaitu jumlah tepung terigu dan tepung ubi ungu

2. Analisis kimia

Analisis kimia yang akan dilakukan pada tugas akhir “Roll Cake Ubi Ungu dengan Isian Spicy Serundeng Ikan” meliputi analisis komponen gizi makro (proksimat) dan analisis kadar serat pangan. Macam analisis dan metode analisis yang dilakukan disaikan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Metode Analisis Kualitas Gizi

No Analisa Metode

1 Analisis kadar air Thermogravimetri (BSN, 2011)

2 Analisis kadar abu Dry ashing (AOAC, 2005 dalam Budiarti dkk., 2016)

3 Analisis kadar lemak Soxhlet (AOAC, 2005 dalam Budiarti dkk., 2016)

4 Analisis kadar protein Merode Kjeldhal (BSN, 2011)

5 Analisis kadar karbohidrat By different (AOAC, 2005 dalam Budiarti dkk., 2016)

6 Analisis serat pangan Enzymatic gravimetric (Asp et al., 1983 dalam Putri, 2011)

Keterangan: penjelasan metode analisis kualitas gizi terlampir 3. Analisis Kelayakan Usaha

Analisiskelayakan usaha dilakukan untuk mengetahui suatu usaha akan memberikan profit secara kontinu atau tidak. Tujuan dari analisis kelayakan usaha adalah untuk menghindari keterlanjuran investasi yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan (Yasuha dan Muhammad, 2017). Adapun analisis yang dilakukan adalah menentukan biaya produksi (Suryaningrat, 2011); Harga Pokok Produksi (HPP) (Thoriq dkk., 2017); perhitungan laba rugi (Rispiyanto, 2013); Break

(8)

Event Point (BEP) (Choiriyah dkk., 2016); Return of Investment (ROI) (Adiwinata dkk., 2017); Payback period (PP) (Purnatiyo, 2014 ); Benfeit Cost Ratio (B/C Ratio) (Rukmana dan Much Aziz, 2016); Net Present Value (NPV) (Pasaribu dkk., 2016); dan Internal Rate of Return (IRR) (Supit dkk., 2014).

a. Biaya produksi

𝑇𝐶 (𝑥) = 𝐹𝐶 + 𝑉𝐶 Keterangan:

TC (x) : Total Cost (biaya produksi total) untuk membuat produk sejumlah x unit (Rp/tahun);

FC : Fixed Cost (baiya tetap) (Rp/tahun);

VC : Variable Cost (biaya variabel) untuk membuat x unit Produk (Rp/tahun);

b. HPP (Harga Pokok Produksi)

𝐻𝑃𝑃 = 𝑇𝐶 (𝑥) 𝑄 Keterangan:

HPP : Harga Pokok Produksi (Rp/tahun);

TC (x) : Total Cost (biaya produksi total) untuk membuat produk sejumlah x unit (Rp/tahun);

Q : produksi total (unit/tahun);

c. BEP (Break Event Point)

BEP(unit) = 𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶𝑜𝑠𝑡

ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑠𝑎𝑛 − ( 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡)

d. Analisis laba rugi 1) Laba kotor

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟 = ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 − 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2) Laba bersih

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ = 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 − 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 e. ROI (Return of Investment)

1) ROI sebelum pajak = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 (𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎)/𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑥 100%

(9)

2) ROI setelah pajak = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 (𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎)/𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑥 100%

f. PP (Payback period)

1) PP sebelum pajak = 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖

𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛+𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 2) PP setelah pajak = 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖

𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛+𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘

g. NPV (Net Present Value)

𝑁𝑃𝑉 = ∑ (𝐵𝑡− 𝐶𝑡 (1 + 𝑖)𝑛)

𝑛

𝑡=0

Keterangan:

B1, B2...Bn : arus penerimaan (benefit) mulai tahun ke 1 sampai dengan tahun ke n (akhir umur usaha);

C1, C2...Cn : arus pengeluaran (cost) mulai tahun ke 1 sampai dengan tahun ke n (akhir umur usaha);

i : tingkat discount rate (%);

Jika NPV > 0 maka usaha layak untuk dijalankan Jika NPV< 0 maka usaha tidak layak untuk dijalankan h. IRR (Internal Rate of Return)

IRR = NPV+ + 𝑁𝑃𝑉+

𝑁𝑃𝑉1+ − 𝑁𝑃𝑉− * (iNPV+ - iNPV-)

Jika IRR > suku bunga yang berlaku (MARR) maka usaha untung Jika IRR < suku bunga yang berlaku (MARR) usaha tidak untung i. B/C Ratio (Benfit Cost Ratio)

B/C Ratio = ∑𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡

∑𝐶𝑜𝑠𝑡

Jika B/C Ratio < 1, maka usaha tersebut tidak layak untuk dijalankan Jika B/C Ratio = 1, maka usaha layak untuk dijalankan

Jika B/C Ratio > 1, maka usaha layak untuk dijalankan

Gambar

Gambar 3. 1 Diagram Alir Proses Pembuatan Serundeng Ikan
Gambar 3. 2 Diagram alir proses penyangraian wijen
Gambar 3. 3 Diagram alir proses Roll Cake Ubi Ungu dengan Isian Spicy  Serundeng Ikan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian – penelitian ini tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi pada XL, dimana penggunaan Dian Sasatrowardoyo sebagai celebrity endorser pada periode

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2046). sehingga menjadi tercantum dalam Lampiran

Acara yang dipusatkan di Bundaran HI Jakarta tersebut merupakan program Korlantas Polri untuk lebih menekan angka kecelakaan lalu lintas dan lebih membudayakan tertib berlalu

Hasil instrumen observasi dan wawancara menunjukkan bahwa karakteristik masalah kontekstual dalam PMRI sudah terlaksana dengan ditandai (1) guru memulai pembelajaran

Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut Pasal 32 Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah

Sedangkan kami akan meningkatkan promosi dan memperbanyak persediaan spare part, sehingga diharapkan banyak konsumen yang puas akan servis kami, dengan harga mahasiswa..

Etika merupakan cabang dari ilmu filsafat yang berbicara tentang praktik manusiawi, atau tentang tindakan atau perilaku manusia sebagai manusia. Etika bertujuan untuk

Berdasarkan hasil penelitian kemampuan membaca puisi siswa kelas VII MTs Al- Uswah Pekanbaru berkategori sedang jika dilihat secara keseluruhan, namun jika dilihat