• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPRESENTASI HEDONISME DALAM VIDEO BLOG (VLOG) AWKARIN DALAM PERSPEKTIF SEMIOTIKA JOHN FISKE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "REPRESENTASI HEDONISME DALAM VIDEO BLOG (VLOG) AWKARIN DALAM PERSPEKTIF SEMIOTIKA JOHN FISKE"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

“REPRESENTASI HEDONISME DALAM VIDEO BLOG (VLOG) AWKARIN DALAM PERSPEKTIF

SEMIOTIKA JOHN FISKE”

Oleh Zahra Annisa

362014016

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Komunikasi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA 2019

(2)
(3)
(4)
(5)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Zahra Annisa

NIM : 362014016

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Satya Wacana

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir, dengan judul :

REPRESENTASI HEDONISME DALAM VIDEO BLOG (Vlog) AWKARIN DALAM PERSPEKTIF SEMIOTIKA JOHN FISKE

Yang dibimbing Oleh :

1. Dr. Ir. Sri Suwartiningsih, M.Si 2. Sih Natalia Sukmi, S.Sos., M.I.Kom Adalah benar-benar hasil karya saya.

Di dalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan maupun sebagian tulisan serta gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol yang saya akui seolah-olah sebagai karya saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis atau sumber aslinya.

Salatiga, 16 MEI 2019 Yang Memberi Pernyataan,

Zahra Annisa

(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas kesempatan, berkah dan rahmatnya dimana peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini yang berjudul “Representasi Hedonisme Dalam Video Blog (Vlog) Awkarin Dalam Perspektif Semiotika John Fiske”. Skripsi ini ditulis dengan tujuan yaitu untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar sarjana Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi di Universitas Kristen Satya Wacana.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini atas bimbingan dan bantuan serta dukungan moral maupun material dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Alm. Papa tercinta, Mama dan Kakak maupun keluarga besar saya. Terima kasih atas kasih sayang, doa, semangat, maupun arahan yang telah diberikan penulis selama menjalani proses penulisan skripsi hingga selesai.

2. Dosen pembimbing Ibu Sri dan Mbak Nat, yang selalu sabar membimbing penulis selama proses pelaksanaan skripsi dan juga memberikan saran dan arahan yang terbaik agar penelitian ini bisa saya selesaikan dengan baik.

3. Bapak Dekan sekaligus Wali Studi saya Ir. Royke R. Siahainenia yang telah membimbing dan menyemangati saya dari proses perkuliahan sampai mengerjakan skripsi di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

4. Seluruh staff dosen dan staff administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi terutama Pak Budi yang selalu menyuport saya dan memberikan dukungan serta bantuannya selama ini selama saya melakukan perkuliahan di Universitas Kristen Satya Wacana.

5. Seluruh teman-teman fakultas angkatan 2014 dan teman-teman lainnya dari kampus UKSW, baik yang sudah lulus maupun yang sedang menjalani proses skripsi, terima kasih atas dukungan dan kerja samanya selama duduk di bangku perkuliahan sampai dengan saat ini.

6. Kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih atas perhatian serta doanya selama penulis menjalani masa perkuliahan dan penulisan skripsi.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Karena apabila terdapat kekurangan didalam menyusun skripsi ini, peneliti dengan senang hati menerima segala saran dan kritik demi sempurnanya skripsi ini.

(8)

Salatiga, 16 MEI 2019 Penulis,

Zahra Annisa

(9)

MOTTO

“Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir, kecuali orang – orang

yang melaksanakan salatnya.”

(QS. AL – MA’ARIJ, 70 : 19-23)

“Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui. Biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan silakan mereka (hidup)

bersenang – senang (dalam kekafiran). Maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya).”

(QS. AR - RUM, 30 : 64 & 66)

“Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan dibumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong

dan membanggakan diri. Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.

Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”

(QS. LUKMAN, 31 : 18-19)

(10)

SARIPATI

Perkembangan new media menjadi salah satu kebutuhan primer bagi setiap orang. New media (media baru) dapat membawa pengaruh besar dikalangan remaja salah satunya adalah Youtube. Dengan adanya Youtube menghadirkan para vlogger dengan berbagai macam konten yang mereka buat. Karin Novilda atau yang lebih dikenal dengan nama Awkarin adalah Vlogger perempuan muda di Indonesia yang sangat fenomenal dengan gaya hidupnya yang sangat kontroversial.

Penelitian ini berjudul “Representasi Hedonime dalam Video Blog (Vlog) Awkarin dalam Perspektif Semiotika John Fiske”. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan pengamatan, kepustakaan dan dokumentasi. Tujuannya adalah menjelaskan “Representasi Hedonisme dalam Vlog Awkarin (KVlog 20, Day 5 – Sakit Banget Nontonnya)” dengan cara menganalisis dengan menggunakan semiotika John Fiske yaitu Level Realitas, Level Representasi dan Level Ideologi.

Berdasarkan analisis, dapat diketahui bahwa vlog Awkarin (KVlog 20, Day 5 – Sakit Banget Nontonnya) menjelaskan unsur hedonisme, dimana dalam level realitas terdapat penggunaan baju bermerek dan sexy, make up yang menghabiskan biaya puluhan juta, dan tingkah laku serta penggunaan kalimat-kalimat yang tidak sopan. Dalam level representasi, teknik penggunaan cahaya selalu berwarna-warni, dan pemilihan musik keseluruhannya bergenre hiphop / rap dari luar negeri. Dalam level Ideologi, Awkarin selalu mengunjungi tempat-tempat mewah dengan memiliki karakter yang selalu berdebat. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah dalam vlog Awkarin (KVlog 20, Day 5 – Sakit Banget Nontonnya) terdapat representasi hedonisme pada diri Awkarin.

Kata Kunci : Representasi, Video Blog Awkarin, Semiotika John Fiske, Hedonisme.

(11)

ABSTRACT

The development of new media is one of the primary needs for everyone. New media can bring a big influence among teenagers, one of which is Youtube. With the presence of youtube, present the vloggers with various kinds of content that they make. Karin Novilda, better known as Awkarin, is a phenomenal Vlogger of young women in Indonesia with a very controversial lifestyle.

This study is entitled "Hedonime Representation in Video Blog (Vlog) Awkarin in the Semiotics Perspective of John Fiske". This type of research is descriptive research and qualitative approach. Data collection techniques used with observation, literature and documentation. The aim is to describe "Representation of Hedonism in Vlog Awkarin (#Kvlog 20, Day 5 - Very sick to watch it)" by analyzing it using John Fiske's semiotics, namely Level of Reality, Level Representation and Level of Ideology.

Based on the analysis, it can be seen that the Awkarin vlog (#KVlog, Day 5 - Very sick to watch it) explains the element of hedonism, where at the reality level there are uses of branded and sexy clothes, tens of millions of make-up, and behavior and the use of sentences rude. In the level of representation, the technique of using light is always colorful, and the overall music selection is hiphop / rap genre from foreign. At the level of Ideology, Awkarin always visits luxurious places by having characters who always argue. The conclusion that can be drawn is that in Awkarin's vlog (#Kvlog 20, Day 5 - Very sick to watch it) there is a representation of Awkarin's hedonism.

Keywords: Representation, Awkarin Video Blog, John Fiske Semiotics, Hedonism.

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... iii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

MOTTO ... vii

SARIPATI ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 10

1.4.2 Manfaat Praktis ... 10

1.5 Definisi Konsep ... 10

1.6 Batasan Penelitian ... 12

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian New Media (Media Baru) ... 13

2.2 Pengertian Hedonisme ... 14

2.2.1 Karakteristik dan Kekhasan Hedonisme ... 14

2.2.2 Ciri-Ciri Hidup Hedonisme ... 15

(13)

2.3 Semiotika Menurut John Fiske ... 16

2.4 Penelitian Sebelumnya ... 18

2.5 Kerangka Berpikir ... 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ... 21

3.2 Jenis Penelitian ... 21

3.3 Unit Analisa dan Unit Amatan ... 21

3.3.1 Unit Analisa ... 21

3.3.2 Unit Amatan ... 21

3.4 Jenis Data dan Sumber Informasi ... 22

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.6 Analisa Data ... 23

BAB IV PENYAJIAN DATA 4.1 Deskripsi Video Blog Awkarin :”#KVlog 20, Day 5 – Sakit Banget Nontonnya” .... 24

4.2 Breakdown per sceen vlog Awkarin ... 25

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis pada Level Realitas, Representasi dan Ideologi ... 38

5.1.1 Level Realitas ... 38

5.1.2 Level Representasi ... 44

5.1.3 Level Ideologi ... 46

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 53

6.2 Saran ... 54

Daftar Pustaka ... 55

(14)

DAFTAR BAGAN

Halaman 2.5 Kerangka Berpikir ... 20

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Perilaku Pengguna Internet ... 3

Gambar 2 Foto Pertemuan Pihak Awkarin dengan KPAI ... 6

Gambar 3 Komentar Haters & Lovers Awkarin ... 7

Gambar 4a Gaya Berpakaian / Penampilan Awkarin ... 38

Gambar 4b Gaya Berpakaian / Penampilan Awkarin ... 38

Gambar 4c Gaya Berpakaian / Penampilan Awkarin ... 38

Gambar 4d Gaya Berpakaian / Penampilan Awkarin ... 39

Gambar 5 Make-up Awkarin ... 41

Gambar 6 Villa di Bali ... 47

Gambar 7 Restaurant di Bali ... 48

Gambar 8 Religion ... 48

Gambar 9 The People 1st ... 49

Gambar 10 Bamboo Blonde ... 49

Gambar 11 Salah satu mall di Bali ... 50

(16)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Urutan 5 Vlog Awkarin “Hedonisme” Berdasarkan Viewers Tertinggi ...9

Tabel 2.4 Penelitian Sebelumnya ...18

Tabel 4.2 Breakdown Video Sakit Banget Nontonnya ...25

Tabel 5.1 Breakdown Gaya Bicara Awkarin dalam Vlog ...43

Tabel 5.2 Breakdown Daftar Lagu di Dalam Vlog Awkarin ...45

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu peneliti juga melihat bahwa film The Bling Ring ini sesuai dengan The Codes of Television milik John Fiske yang mana menurutnya realitas dapat dikodekan,

Penelitian ini berjudul Representasi Perempuan Dewasa yang Terbelenggu dalam Tayangan Iklan Televisi, dan akan dikaji menggunakan pendekatan semiotika John Fiske

(Analisis Semiotika John Fiske Mengenai Perbudakan Dalam Film 12 Years a Slave Karya Sutradara Steve

Dengan menggunakan kodekode televisi John Fiske, peneliti ingin menemukan tanda-tanda yang direpresentasikan dalam teks sinetron Asisten Rumah Tangga serta representasi budaya

Dari hasil penelitian menunjukan ada representasi Islamphobia dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika yang dilihat dari tiga level yang dikemukakan John

Dalam penelitian ini peneliti mengamati iklan Ramayana Mudik menggunakan metode analisis semiotika dengan pendekatan teori kode-kode televisi oleh John Fiske, dalam kode-kode

Berdasarkan latar belakang di atas, dengan menggunakan analisis semiotika milik John Fiske, penulis ingin menganalisis 3 kode sosial yang dimaksud dalam video klip

“Ideologi Patriarki Dalam Film Semiotika John Fiske Pada Interaksi Ayah Dan Anak Dalam Film Chef.” ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia 602: 251–62.. “Representasi