• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Metode Toyota Business Practices untuk Perbaikan pada Proses Produksi Karak Tradisional : Studi Kasus di Industri Karak Tradisional Desa Dukuh Mojolaban.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Metode Toyota Business Practices untuk Perbaikan pada Proses Produksi Karak Tradisional : Studi Kasus di Industri Karak Tradisional Desa Dukuh Mojolaban."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi dan sistematika penulisan.

1.1. Latar Belakang

Karak merupakan salah satu makanan olahan yang terbuat dari beras. Camilan khas Kota Solo ini sering dikonsumsi oleh masyarakat Solo karena harganya yang sangat murah dan enak sebagai makanan pelengkap dari makanan utama. Menurut Ayu (2009), karak tidak hanya digemari oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah, namun juga digemari oleh masyarakat menengah ke atas. Oleh karena banyak masyarakat yang mengkonsumsi karak beras, maka permintaan akan karak pun terus bertambah seiring meningkatnya jumlah penduduk di Kota Solo Raya ini. Banyaknya permintaan karak tersebut membuat produsen-produsen karak terus berkembang dan semakin banyak sehingga membuat persaingan yang sangat ketat diantara produsen-produsen karak khususnya di salah satu daerah sentra penghasil karak tradisional Mojolaban.

Berdasarkan survei yang telah dilakukan di beberapa produsen karak yang ada di Mojolaban, semua produsen-produsen karak melakukan cara pengolahan yang sama dari tahun ke tahun yaitu dengan cara yang manual atau tradisional. Dan berdasarkan observasi yang dilakukan di salah satu produsen karak di desa Dukuh, kecamatan Mojolaban diperoleh bahwa produsen karak tersebut memiliki kesulitan dalam meningkatkan produktivitas serta kualitas karak yang dihasilkan.

(2)

I-2

dari segi kualitas geometri karak yang dihasilkan pun tidak seragam. Ketidakseragaman geometri karak tersebut disebabkan oleh cara pemotongan balok yang melintang dengan kemiringan tertentu yang dilakukan secara manual.

Pendekatan penyelesaian masalah yang sesuai dengan permasalahan tersebut adalah dengan memperbaiki produktivitas dan kualitas karak yang dihasilkan oleh produsen karak tradisional. Metode yang digunakan yaitu dengan memadukan beberapa metode yang dapat menguraikan masalah dan cara penyelesaiannya lebih sistematis, terarah, jelas, detail, dan fokus ke penyelesaian akar masalah yang dihadapi, serta lebih mudah dipahami khususnya oleh orang awam atau oleh industri kecil. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan antara lain Toyota Business

Practices, Seven Tools, dan Fault Tree Analysis.

Dibandingkan dengan metode dalam analisis dan improvisasi masalah yang lain, Toyota Business Practices memiliki kelebihan pada framework yang sudah terstruktur, sistematis, efektif, dan terarah. Namun kelemahan dari TBP ini yaitu metodenya kurang terperinci dan kurang familiar dikalangan para engineer dan bahkan orang awam. Biasanya TBP hanya digunakan untuk perusahaan-perusahaan besar khususnya di perusahaan Toyota, namun belum ada yang menggunakan TBP di perusahaan kecil yang bahkan di tingkat industri rumahan seperti pada penelitian ini. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Ariyanto (2010) yang meletiti mengenai implementasi TBP dalam analisis peningkatan akurasi system manajemen material di perusahaan Toyota.

Sedangkan seven tools dapat digunakan untuk mengidentifikasikan masalah dan mempersempitkan ruang lingkup masalah tersebut serta menemukan faktor penyebab terjadinya masalah. Seperti pada artikel ilmiah yang ditulis oleh Sokovic, dkk. (2009)

dengan judul “Basic Quality Tools in Continuous Improvement Process”. Dengan

demikian dapat dengan mudah mencari tindakan perbaikan dan pencegahan dengan tepat sehingga permasalahan yang sama tidak akan muncul lagi (Kho, 2015). Selain itu, seven tools juga lebih familiar di kalangan engineer sehingga akan lebih mudah dipahami oleh kebanyakan orang atau para engineer. Selain menggunakan seven

(3)

I-3

melibatkan fault tree analysis untuk mengetahui akar masalah atau basic event yang menyebabkan terjadinya suatu masalah dan menemukan tahapan kejadian yang kemungkinan besar sebagai penyebab masalah sehingga dapat membuat tindakan pencegahan yang tepat untuk meminimumkan penyebab masalah dasar sehingga kerugian yang sama tidak akan muncul lagi.

Selain kelebihan-kelebihan yang ada pada masing-masing metode, terdapat kelemahan dari TBP ini yaitu metodenya kurang terperinci dan kurang familiar dikalangan para engineer dan bahkan orang awam. Sedangkan kelemahan dari seven

tools adalah seven tools hanyalah sebagai alat statistik untuk membantu pemecahan

masalah sehingga secara framework belum terstruktur. Jadi apabila hanya dilakukan dengan menggunakan seven tools, penelitian ini secara framework belum terstruktur dan sistematis.

Karena metodenya yang sangat bebas, Toyota Business Practices masih sangat bergantung pada keahlian dari pemakainya. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan menggunakan metode seven tools dan fault tree analysis (FTA) yang akan dipadukan dengan metode Toyota Business Practices sehingga dapat menghasilkan output penyelesaian masalah yang lebih detail, terstruktur, dan lebih mudah dipahami.

Dengan adanya perbaikan kualitas dan produktivitas dengan metode Toyota

Business Practices, Seven Tools, dan FTA yang terintegrasi diharapkan akan mampu

meningkatkan produktivitas dan kualitas karak, sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian pihak produsen karak dan dapat memberikan solusi untuk permasalahan yang dihadapi produsen karak tradisional.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan yaitu bagaimana mengimplementasikan Toyota Business

Practice untuk memperbaiki produktivitas dan kualitas karak di industri karak

(4)

I-4

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mampu mengimplementasikan metode Toyota Business Practices untuk perbaikan pada proses produksi karak tradisional.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas output produksi industri karak dengan pendekatan Toyota Business Practices.

1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah yang ada di dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut.

a. Seven Tools yang digunakan dalam penelitian ini adalah checksheet,

diagram pareto, histogram, dan fishbone diagram.

b. Dari kedelapan tahapan di Toyota Business Practice, tahapan Toyota

Business Practice yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tahap

klarifikasi masalah, perincian masalah, menentukan target, analisis akar masalah, dan pengembangan tindakan pencegahan.

1.6. Asumsi Penelitian

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah proses produksi berjalan normal, intensitas matahari normal.

1.7. Sistematika Penulisan

(5)

I-5

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan berbagai hal mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, asumsi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan teori-teori yang akan dipakai untuk mendukung penelitian, sehingga perhitungan dan analisis dilakukan secara teoritis. Tinjauan pustaka diambil dari berbagai sumber yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tahapan yang dilalui dalam penyelesaian masalah secara umum yang berupa gambaran terstruktur dalam bentuk flowchart sesuai dengan permasalahan yang ada mulai dari studi pendahuluan, pengumpulan data sampai dengan pengolahan data dan analisis.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisi data-data yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah, kemudian dilakukan pengolahan data secara bertahap.

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Bab ini memuat uraian analisis dan intepretasi dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan Ucha, ketua Indonesian Subculture Club, dan Ignacio Yoedhi, ketua alumni SMSR Jabodetabek, perlu dilakukan upaya untuk

Daniel Adi 3 kali Keluarga Sepeda motor Ingin tahu Tidak Ya Ya Orang Tua. Paulus Sulistyo 3 kali Rombongan Mobil Ingin tahu Tidak Ya Ya

Tercapainya tujuan organisasi bergantung pada adanya kesesuaian antara budaya individu dengan budaya organisasinya (person-culture fit). Sosialisasi merupakan salah satu

Bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang memiliki warisan budaya bernilai tinggi, salah satunya adalah peninggalan situs purbakala Kerajaan Barus di Lobu Tua

Today’s Internet has a multi-tiered open network architecture featuring multiple national backbones, regional hubs, campus area networks, and local client computers.... that

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif karena analisis datanya non- statistik.Subyek peneliatian adalah buku siswa pelajaran matematika kelas VII semester 1 dan

International Space Law” mengemukakan tentang pengertian yurisdiksi negara dengan menyatakan sebagai berikut : “Yurisdiksi negara dalam hukum internasional berarti

Dengan hasil ini, maka dapat dikatakan bahwa proporsi anggota dewan komisaris independen yang besar dan frekuensi rapat komite audit yang tinggi menyebabkan