BROMOMETRI
&
SERIMETRI
Dr. apt. Hariyanti, M.Si.
(Tim Dosen Analisa Farmasi)
Capaian Pembelajaran Materi 11
QS. AL KAHFI AYAT 96
OKSIDIMETRI
• Suatu titrasi yang menggunakan prinsip reaksi oksidasi-reduksi
Ok sidi me tri
Permanganometri Iodometri/IodimetriBromometri Serimetri
REAKSI OKSIDASI & REDUKSI
Reduksi : ↓ BilOks
• Ce4+ + 1e- → Ce3+
• MnO4- + 5e- → Mn2+
Oksidasi : ↑ Biloks
• 2 I- → I2 + 2e-
• S2O32- → S4O62- + e-
BROMOMETRI
• Bromometri → Penetapan Kadar Zat
berdasarkan reaksi redoks menggunakan Brom
• Bromatometri → Penetapan Kadar Zat berdasarkan reaksi redoks menggunakan Kalium Bromat
• Titran
– Bromometri : Brom
– Bromatometri : Kalium Bromat
BROMOMETRI
• Titran : Larutan Brom
• Prinsip penetapan : zat uji direaksikan dengan brom berlebih dalam suasana asam. Kelebihan brom direaksikan dengan KI berlebih lalu
iodium yg terbentuk dititrasi dengan larutan Na tiosulfat menggunakan indikator kanji hingga warna biru tepat hilang.
BROMOMETRI
• Langsung – KBrO3 (oksidator)
– Suasana asam – Titik Akhir
• Tidak langsung
BROMATOMETRI
• Titran: Kalium Bromat
• Kalium bromat adalah oksidator kuat dalam suasana asam yang oleh reduktor akan
direduksi menjadi bromida
• Reaksi :
Reduktor → Oksidator + e-
FAKTOR-FAKTOR
• Keasaman
• Waktu Brominasi
• Suhu
• Jumlah Brom
• Sinar Matahari
INDIKATOR
• Bromometri → Amilum, Kloroform
• Kelebihan Br2 diberi KI → Iodium (I2) yg terbentuk dititrasi dengan Na tiosulfat (Na2S2O3)
• Reaksi :
Iodium + amylum → Iod-amylum (biru)
Iod-amylum + Na2S2O3 → NaI + Na2S2O6 + amylum
(biru) (tidak berwarna)
INDIKATOR
• Bromatometri : metil jingga atau metil merah (merah → tdk berwarna)
• Selain menggunakan indikator, TAT dapat ditandai dengan terbentuknya Brom bebas yang menyebabkan warna larutan menjadi kuning muda
• Reaksi :
O + HBr → H2O + Br2 (kuning)
Br2 + indikator (merah) → (tidak berwarna)
INDIKATOR
• Irreversibel
– Jingga metil – Merah metil
– Naftol blue black – Brilliant sonceau SR – Fuchsine
• Reversibel
– α-Naftoflavon → hijau – coklat orange
– P-etoksikrisoidin → merah – kuning orange – Kuning kuinolin → kuning – tak berwarna
STRUKTUR INDIKATOR
R1 R2 R3 R4
Kuning metil -H -H -H -N(CH3)2
Jingga metil -SO3Na -H -H -N(CH3)2
Merah metil -H -H -COOH -N(CH3)2
Senya Farmasi → Bromometri FI IV
• Klorokresol
• Fenol
• Fenol cair
• Fenileprin HCl
• Resorsinol
• Timol
GOL FENOL
• Gol Fenol
• Resorsinol
PK Fenol → Bromometri FI VI
PK Resorsin → Bromometri FI VI
SERIMETRI
SERIMETRI
• Serimetri adalah penetapan kadar reduktor dengan secara titrasi menggunakan Ce 4+ dari larutan Seri SO4 sebagai titran
• Prinsip : Reaksi Reduksi – Oksidasi
• Titrasi ini berlangsung dalam suasana asam Harga E tergantung pada asam dan
konsentrasi
PRINSIP REAKSI SERIMETRI
• Reaksi : Reduksi-Oksidasi
• Titrasi ini berlangsung dalam suasana asam, harga E⁰ tergantung pada asam dan
konsentrasi:
– 1 M HClO4 E⁰ = 1.71 Volt – 1 M HNO3 E⁰ = 1.61 Volt – 1 M H2SO4 E⁰ = 1.44 Volt – 1 M HCl E⁰ = 1.28 Volt
• Pembakuan Seri SO4 : FeSO4
Ce4+ (BS) + Fe2+ (BP) → Ce4+ + Fe3+
Kelebihan Ce4+ (BS) + Fe2+ (Ind) → Ce4+ + Fe2+
Ind Ferroin (merah orange) (TB)
• Penetapan Kadar Sampel (Reduktor)
Ce4+ (Titran) + Fe2+ (Sampel) → Ce4+ + Fe3+
Kelebihan Ce4+ (BS) + Fe2+ (Ind) → Ce4+ + Fe2+
Ind Ferroin (merah orange) (TB)
PRINSIP REAKSI SERIMETRI
KEUNTUNGAN SERIMETRI
• Stabil dalam waktu yang cukup lama (Seri-SO4)
• Dapat untuk zat reduktor dalam suasana adanya HCl dalam konsentrasi yang cukup besar
• Larutan Seri-SO4 0.1 N tidak berwarna pekat sehingga mempermudah pembacaan data di buret
• Reaksinya sederhana
• Seri-SO4 merup oksidator kuat sehingga dapat pengganti KMnO4
• Larutan Sero (Ce3+) tidak berwarna
KEKURANGAN SERIMETRI
• Suasana basa/netral membentuk Ce(OH)4 koloid shg mengganggu penetapan kadar
• Ada kemungkinan terdapatnya ion yang dapat membentuk kompleks stabil dengan Ce4+
yaitu CeX62- shg potensial oksidasi menurun
PEMBAKUAN Ce(SO
4)
2• As2O3 + NaOH + as sulfat + 2 tetes osmic acid, kmd titrasi dengan Ce(SO4)2
• Fe murni
• Fero Amonium sulfat
• Fero etilendiamin sulfat
• K4Fe(CN)6
PENENTUAN TAT PD SERIMETRI
– Autoindikator : Kuning Orange – Tidak Berwarna (biru pucat)
Indik at or
PotensiometriAutoindikator Ind Redoks
INDIKATOR
✓ Ferroin (Ferro-O-Fenantrolin) E⁰ = 1.06 Volt . Perubahan warna : Merah orange – biru pucat
✓ Asam-N-fenil antranilat E⁰ = 1.08 Volt. Perubahan warna: TB/hijau muda – merah violet
✓ 5,6-dimetil feroin E⁰ = 0.97 Volt. Perubahan warna
dalam H2SO4 (merah – kuning hijau), dalam HCl (orange – hijau)
✓ Difenilamin E⁰ = 0.76 Volt. Perubahan warna : TB – Biru
✓ Difenilbenzidin E⁰ = 0.76 Volt. Perubahan warna : TB - Biru
✓ α – α’ dipiridilferosulfat E⁰ = 0.97 Volt. Perubahan warna : Merah – Biru Muda
PK SENYAWA DGN SERIMETRI
• Garam-garam Fero seperti: Besi(II)fumarat, Besi(II)glukonat, Besi(ii)sulfat
• Menadion (Vit K)
• Vitamin C
• Hidrokuinon
• Vitamin E
• Seny Polihidroksi seperti : Glukosa, Gliserol, Sukrosa, Asam Sitrat, Asam Tartrat
PK MENADION FI VI → SERIMETRI
SERIMETRI MENADION
• Naftokuinon direduksi dulu dengan Zn/HCl atau asam asetat membentuk nahtohidrokuinon kemudian dioksidasi oleh larutan Ce(SO4)2, indikator Ferroin
• Lakukan blanko
PK GLISEROL SERIMETRI
• Direaksikan dengan Ce (SO4)2 berlebih.
Kelebihan Ce4+ ditentukan dengan Fe SO4