PENINGKATAN
PEMBELAJARANDARING MELALUI
PENDAMPINGANGURU DENGANPEMBUATAN MEDIAPEMBELAJARAN VIDEOASYNCHRONOUS DIPAUDINKLUSI
SAYMARA
Wahyu Wijaya Widiyanto*1, Dwi Iskandar2, Markus Utomo Sukendar3
1 Politeknik Indonusa Surakarta
* Wahyu Wijaya Widiyanto Email :
wahyuwijaya@poltekindonusa.ac.id
Abstract
The implementation of social distancing in an effort to stop the spread of the Corona virus, a number of schools have eliminated teaching and learning activities, so a study from home policy has been issued by utilizing technology through e-learning to zoom. However, in practice, many complaints are experienced by both students and parents. The purpose of this activity is to provide knowledge and get to know about learning media that attracts students' attention by utilizing media in the form of videos with Power Point, OBS, and Google Meet. This training explores the creativity of PAUD teachers because the teacher plays an important role in attracting students. The benefits of this teacher assistance are inviting teachers and parents to motivate students in learning, the results of this activity itself are videos that have been made or compiled by teachers related to the learning themes that have been prepared according to the material and practice presented, 98% of the participants in the activity convey satisfaction in training events and according to current needs.
Keywords: Blended learning, Covid-19, Creativity, PAUD.
Abstrak
Pemberlakuan social distancing dalam upaya memutus penyebaran virus Corona, sejumlah sekolah meniadakan aktivitas belajar mengajar, maka dikeluarkanlah kebijakan belajar dari rumah dengan memanfaatkan teknologi melalui e-learning hingga zoom. Namun dalam praktiknya, banyak keluhan yang dialami baik peserta didik maupun orang tua siswa. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan mengenal tentang media belajar yang menarik perhatian anak didik dengan memanfaatkan media dalam bentuk video dengan Power Point, OBS, dan Google Meet. Pelatihan ini menggali Kreativitas guru PAUD karena guru sangat berperan penting sebagai daya Tarik peserta didik. Manfaat dari Pendampingan Guru ini yaitu mengajak Guru serta Orang tua untuk memotivasi anak didik dalam belajar, hasil dari kegiatan ini sendiri berupa video yang telah dibuat atau disusun oleh guru terkait dengan tema pembelajaran yang telah dipersiapkan sesuai materi dan praktik yang disampaikan, 98% peserta kegiatan menyampaikan kepuasan dalam acara pelatihan dan sesuai dengan kebutuhan saat ini.
Kata Kunci: Blended learning, Covid-19, Kreativitas, PAUD.
Received: April 28, 2022 / Accepted: April 28, 2022 / Published Online: April 30, 2022
PENDAHULUAN
Wabah corona virus disease 2019 (Covid-19) yang telah melanda 215 negara di dunia, memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan, khususnya Perguruan Tinggi. Untuk melawan Covid-19 Pemerintah telah melarang untuk berkerumun, pembatasan sosial (social distancing) dan menjaga jarak fisik (physical distancing), memakai masker dan selalu cuci tangan.
Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah telah melarang perguruan tinggi untuk melaksanakan tatap muka (konvensional) dan memerintahkan untuk menyelenggarakan pembelajaran secara daring (Surat Edaran Kemendikbud Dikti No. 1 tahun 2020). Perguruan tinggi dituntun untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran secara daring atau online (Firman & Rahayu, 2020). Untuk mencegah penyebaran Covid-19, WHO memberikan himbauan untuk menghentikan acara-acara yang dapat menyebabkan massa berkerumun. Maka dari itu, pembelajaran tatap muka yang mengumpulkan banyak siswa di dalam kelas ditinjau ulang pelaksanaanya. Proses belajar mengajar harus diselenggarakan dengan skenario yang mampu mencegah berhubungan secara fisik antara siswa dengan guru. Masa pandemi COVID 19 memberikan warna baru dalam dunia pendidikan di Indonesia dimana sekolah-sekolah dan kampus dirumahkan dan membuat para siswa dan mahasiswa memulai sistem pembelajaran daring dengan menggunakan Elearning, Zoom dan lainnya. Masa pandemi Covid-19 yang melakukan pembatasan sosial mengakibatkan guru dan siswa tidak bisa berkumpul dalam satu ruangan untuk melakukan pembelajaran karena itu perlu media yang tepat untuk mengumpulkan tugas siswa. Pemberlakuan social distancing dalam upaya memumutus penyebaran virus Corona (Covid-19), sejumlah sekolah, meniadakan aktivitas belajar mengajar. Dengan begitu, pihak membuat kebijakan belajar dari rumah dengan memanfaatkan teknologi, dari elearning, meetingroom hingga zoom. Namun dalam prakteknya, banyak keluhan yang dialami baik peserta didik maupun orang tua siswa. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran, penggunaan internet dan teknologi multimedia mampu merombak cara penyampaian pengetahuan dan dapat menjadi alternatif pembelajaran yang dilaksanakan dalam kelas tradisional. Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang mampu mempertemukan siswa dan guru untuk melaksanakan interaksi pembelajaran dengan bantuan internet (Kuntarto, 2017).
Pada tataran pelaksanaanya pembelajaran daring memerlukan dukungan perangkat-perangkat mobile seperti smarphone atau telepon android, laptop, komputer, tablet, dan iphone yang dapat dipergunakan untuk mengakses informasi kapan saja dan dimana saja (Candra et al., 2020).
Media daring adalah salah satu media yang bisa mengakomodir pembatasan social tersebut.
Media daring juga mempunyai cakupan yang luas dan mengurangi tempat penyimpanan hasil karya siswa. Pemilihan media daring yang tepat mempertimbangkan beberapa hal, yaitu: mudah digunakan, tidak perlu menginstall, dan tidak berbayar (gratis). Pertimbangan ini perlu agar tidak membebani siswa ataupun orangtua di rumah. Media daring yang bisa digunakan oleh guru untuk mengelola portofolio siswa yaitu google drive, google form, google slides, dan google sites.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini membawa berbagai perubahan dalam kehidupan manusia. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) semakin dirasakan di berbagai sektor, termasuk di bidang pendidikan. Pembelajaran Daring adalah pembelajaran dengan jumlah partisipan tanpa batas yang diselenggarakan melalui jejaring web.
Pembelajaran Daring merupakan program penyelenggaraan kelas pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan luas. Melalui jaringan, pembelajaran dapat diselenggarakan secara masif dengan peserta yang tidak terbatas. Pembelajaran Daring dapat saja diselenggarakan dan diikuti secara gratis maupun berbayar. Pada bagian ini dibahas latar belakang, permasalahan, tujuan pengembangan Pembelajaran Daring, ruang lingkup dan dasar hukumnya. Sistem Pembelajaran Daring bersifat terbuka dalam artian terbuka aksesnya bagi kalangan pendidikan, kalangan industri, kalangan usaha, dan khalayak masyarakat umum. Dengan sifat terbuka, tidak ada syarat pendaftaran khusus bagi pesertanya. Siapa saja, dengan latar belakang apa saja dan pada usia berapa saja, bisa mendaftar. Hak belajar tak mengenal latar belakang dan batas usia.
Dalam belajar harusnya memerhatikan beberapa hal yang harus diperhatikan seperti:
Dengan menggunakan sistem daring, siswa tetap belajar dan mengasah kemampuan akademik maupun non akademik. Didukung kerja kreatif para guru, siswa tetap memperoleh pendidikan yang tepat meski dalam keterbatasan ruang. Kreativitas guru dalam menyajikan kegiatan belajar terus mendukung perkembangan dan menstimulus kecerdasan siswa. Seperti memberikan tugas sesuai dengan tema belajar yang sedianya sudah dirancang. Jika biasanya siswa akan langsung melaksanakan praktik, kali ini sedikit berbeda. Dengan media video atau foto atau gambar yang dibuat oleh tenaga pendidik akan membuat gambaran atau contoh-contoh. Kemudian peserta didik mengikuti atau memberikan modifikasi untuk berkarya sesuai tema program merdeka belajar. Pembelajaran daring juga memiliki kelebihan mampu menumbuhkan kemandirian belajar (self regulated learning). Penggunaan aplikasi on line mampu meningkatkan kemandiri belajar (Pengabdian et al., 2021). menyatakan bahwa pembelajaran daring lebih bersifat berpusat pada
siswa yang menyebabkan mereka mampu memunculkan tanggung jawab dan otonomi dalam belajar (learning autuonomy). Belajar secara daring menuntut siswa mempersiapkan sendiri pembelajarannya, mengevaluasi, mengatur dan secara simultan mempertahankan motiviasi dalam belajar (Jasaputra & Hilianti, 2020). Pembelajaran daring dapat meningkatkan minat peserta didik.
Pembelajaran daring memiliki tantangan khusus, lokasi siswa dan guru yang terpisah saat melaksanakan pembelajaran menyebabkan guru tidak dapat mengawasi secara langsung kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Tidak ada jaminan bahwa siswa sunguhsungguh dalam mendengarkan ulasan dari guru pengampu. Tidak sedikit siwa yang kesulitan dalam memahami materi yang diberikan secara daring. Bahan ajar biasa disampaikan dalam bentuk bacaan yang tidak mudah dipahami secara menyeluruh olehsiswa atau bahkan kurang menarik. Peran orang tua tidak serta merta dapat membantu atau membuat anak mereka mau belajar secara daring karena belum begitu pahamnya anakanak atau siswa dalam memahami teknologi, disini guru berperan penting untuk menbuat kajian belajar, membuat media belajar yang menarik perhatian anak didik dengan memanfaatkan media dalam bentuk video dengan Power Point, Obs, dan secara Online menggunakan Google Meet.
Kreativitas guru sangat berperan penting sebagai daya Tarik peserta didik untuk mau atau mengikuti kegiatan belajar secara daring atau online menggunakan media video ini, dapat di pahami atau dipelajari pembuatan Media Pembelajaran Video Asynchronous Di PAUD Inklusi Saymara Melalui Pendampingan Guru ini bertujuan untuk mengajak Guru serta Orang tua untuk mengajak anak didik atau siswa untuk belajar menggunakan video yang telah dibuat atau disusun oleh guru terkait dengan tema pembelajaran yang telah dipersiapkan dimana saja dan kapan saja secara offline atau online dengan memanfaatkan waktu dengan seefisien mungkin.
METODE PENGABDIAN
Sasaran kegiatan ini adalah Guru pembimbing PAUD Inklusi Saymara dengan tahapan kegiatan program PkM dapat dilihat berdasarkan tabel 1. berikut:
Tabel 1. Tahapan Kegiatan Tahap Persiapan
Pra-Survei Identifikasi permasalahan yang dialami oleh pihak Mitra
Pembentukan Tim PkM Pembentukan Tim disesuaikan dengan jenis kepakaran untuk menyelesaikan permasalahan mitra
Pembuatan Proposal Pembuatan proposal digunakan untuk menuliskan permasalahan yang dihadapi mitra kemudian dituliskan pemecahan masalah yang diberikan
Koordiasi Tim & Mitra Perencanaan pelaksanaan program secara konseptual, operasional dan job describtion dari Tim & Mitra
Persiapan Alat & Bahan Pelatihan Persiapan alat serta pembuatan materi penyuluhan
Tahap Pelaksanaan
(Kegiatan Dilaksanakan di PAUD Inklusi Saymara, Jl. Indronoto, Area Sawah, Ngabeyan, Kec. Kartasura, Kab. Sukoharjo)
1. Memberikan pengenalan mengenai fitur Google Classroom dan Google Meet 2. Memberikan pengarahan tentang cara
pengoperasian Power Point 2016 3. Pengenalan tentang aplikasi OBS untuk
streaming melalui youtube
Persentasi, dan diskusi
Evaluasi Program 1. Dilakukan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan PkM Indikator keberhasilan dilihat dari peserta dapat:
1. Mengetahui bagaimana cara pembelajaran daring menggunakan fitur Google Classroom dan Google Meet
2. Mengetahui cara pengoperasian Power Point untuk membuat materi yang menarik
3. Membuat dokumentasi pembelajaran secara daring melalui youtube supaya dapat dilihat oleh orang banyak
Pelaporan
2. Pelaporan Penyusunan laporan dilakukan sebagai
bentuk pertanggung jawaban atas pelaksanaan program untuk kemudian dilakukan publikasi
Ada beberapa metode pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan program, meliputi:
Pemaparan
Pemaparan digunakan sebagai penjelasan awal mengenai tema yang akan disampaikan pada PkM, pembagian paparan yang dilakukan terlihat pada tabel 2.
Demonstrasi
Demonstrasi digunakan sebagai media menjelaskan secara teknik kepada para peserta PkM Diskusi
Diskusi meliputi hal hal yang menjadi kendala teknin maupun non teknis berkaitan dengan kegiatan PkM
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
Tempat pelaksanaan pengabdian Peningkatan Layanan Pembelajaran Daring Masa Covid 19 Di PAUD Inklusi Saymara Melalui Pendampingan Guru Dengan Pembuatan Media Pembelajaran Video Asynchronous di Jl. Indronoto, Area Sawah, Ngabeyan, Kec. Kartasura, Kab.
Sukoharjo.
Waktu keseluruhan pelaksanaan program PkM ini dilaksanakan pada Senin-Rabu, tanggal 14- 16 September 2020 Pukul 09.00 – 14.00 WIB.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan penyampaian materi 3 narasumber dengan materi yang sudah disepakati bersama.
Tabel 2. Paparan Narasumber
No Pemateri Materi Program
1
2
3
Wahyu Wijaya Widiyanto, M.Kom
Markus Utomo Sukendar, S.Sos, M.I.Kom
Dwi Iskandar, M.Kom
1. Pengenalan Video Asnychronous 2. Pengenalan Fitur Google Classroom 3. Video Conference Dengan Google Meet 4. Record Materi Pembelajaran dari Google
Meet
1. Pengenalan Ms. Power Point 2016 Menarik dan Interaktif
2. Pengenalan Menu Animasi Pada Ms. Power Point 2016
3. Pembuatan Ms. Power Point 2016 Menarik, Interkatif dan Full Animasi
1. Pengenalan Aplikasi OBS
2. Membuat Video Asynchronous Dengan Aplikasi OBS
3. Pengenalan Video Asnychronous Dengan Youtube
4. Upload Video Asynchronous di Youtube Peningkatan Layanan Pembelajaran Daring Masa Covid 19 di PAUD Inklusi Saymara Melalui Pendampingan Guru Dengan Pembuatan Media Pembelajaran Video Asynchronous yang beralamat Jl. Indronoto, Area Sawah, Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo. Peserta Mengikuti Kegiatan Dengan antusias karena mereka merasa kegiatan ini memiliki peran penting dalam menghadapi kegiatan ajar mengajar secara daring dalam masa Covid 19 seperti terlihat pada gambar 1-5 kegiatan dibawah
Gambar 1. Paparan Google Classroom
Gambar 2. Paparan PowerPoint Interaktif
Gambar 3. Paparan OBS
Gambar 4. Diskusi Aktif Peserta
Gambar 5. Penugasan Peserta
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan akhir dari pelaksanaan PkM Peningkatan Layanan Pembelajaran Daring Masa Covid 19 di PAUD Inklusi Saymara Melalui Pendampingan Guru Dengan Pembuatan Media Pembelajaran Video Asynchronous yang beralamat Jl. Indronoto, Area Sawah, Ngabeyan, Kartasura,Sukoharjo. adalah:
a. Pelatihan berjalan sesuai dengan rencana yang sudah dijadwalkan sebelumnya.
b. Peserta dapat lebih memaksimalkan Media pembelajaran daring.
c. Peserta dapat memahami manfaat software office, Google meet dan classroom
DAFTAR PUSTAKA
Candra, E. N., Mufliharsi, R., Candra, E. N., & Mufliharsi, R. (2020). SOSIALISASI PENGGUNAAN QR CODE SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK SISWA SMK
SOCIALIZATION THE USE OF QR CODE Salah satu agar tujuan sistem pendidikan di Indonesia
sukses adalah diperlukan suatu inovasi ataupun pengembangan bahan ajar atau modul . 4(2).
Firman, F., & Rahayu, S. (2020). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19. Indonesian Journal of Educational Science (IJES), 2(2), 81–89. https://doi.org/10.31605/ijes.v2i2.659 Jasaputra, D. K. D., & Hilianti, F. (2020). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Kelurahan Jelekong
Kabupaten Bandung. 4(2).
Kuntarto, E. (2017). Keefektifan Model Pembelajaran Daring Dalam Perkuliahan Bahasa
Indonesia di Perguruan tinggi. Journal Indonesian Language Education and Literature, 3(1), 53–
Pengabdian, J., Zakiy, M., & Zakiy, M. (2021). Inisiasi Pembentukan Usaha Baru Melalui 65.
Pemberdayaan untuk Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Warga Initiation for the Establishment of New Enterprises Through Empowerment to Create Citizens Economic Independence. 5(1), 1–
6. https://doi.org/10.30595/jppm.v5i1.7159
Munawaroh, M., Parimita, W., Parlyna, R., Susanti, S., Sumiati, A., & Zulaihati, S. (2021).
PELATIHAN PEMBUATAN BAHAN AJAR UNTUK PEMBELAJARAN DARING MENGGUNAKAN APLIKASI VIDEO EDITING BAGI GURU DAN CALON GURU.
Jubaedah: Jurnal Pengabdian dan Edukasi Sekolah (Indonesian Journal of Community Services and School Education), 1(2), 190-194.