• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH DAN PEMBELAJARAN BERBASIS DARING DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KONSEP PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH DAN PEMBELAJARAN BERBASIS DARING DI INDONESIA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1 KONSEP PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH DAN PEMBELAJARAN

BERBASIS DARING DI INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Landasan Pendidikan SD Oleh Dosen Pengampu : Dita Prihatna Wati, M. Pd.

Disusun Oleh:

1. Endah Setyaningsih (2101025226) 2. Indah Kumalasari (2101025185) 3. M Ikmal Akbar (2101025053) 4. Sabila Fazriah (2101025063)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

(2)

2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

“Konsep Pendidikan Muhammadiyah dan Pembelajaran Berbasis Daring di Indoneisa” ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok di mata kuliah Landasan Pendidikan Sekolah Dasar.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dita Prihatna Wati, M.Pd.

selaku Dosen Landasan Pendidikan Sekolah Dasar. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran dan masukan dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk pembacanya.

Jakarta, 04 Desember 2021

Penulis

(3)

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I ... 4

PENDAHULUAN ... 4

1.1 Latar Belakang ... 4

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan ... 5

1.4 Manfaat ... 6

BAB II ... 7

PEMBAHASAN ... 7

2.1 Definisi Pendidikan Muhammadiyah ... 7

2.2 Latar belakang pelaksanaan pendidikan kemuhammadiyahan ... 9

2.3 Jenis-Jenis Pendidikan Muhammadiyah ... 10

2.4 Definisi Pembelajaran Berbasis Daring ... 12

2.5 Latar belakang pelaksanaan pembelajaran daring ... 13

2.6 Jenis – jenis pembelajaran daring ... 14

2.7. Permasalahan pembelajaran daring di Indonesia ... 15

BAB III ... 18

PENUTUP ... 18

3.1 Kesimpulan ... 18

3.2 Saran ... 19

DAFTAR PUSTAKA ...20

(4)

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang mempunyai sejarah pendidikan yang beragam. Hal ini dikarenakan banyak organisasi-organisasi yang juga mencantumkan pendidikan sebagai sarana pergerakan maupun komitmen. Dari sekian banyak organisasi tersebut dapat kita ketahui Muhammadiyah adalah salah satu organisasi yang sampai saat ini masih menunjukkan eksistensinya, dan bahkan berkembang dengan sangat pesat seiring perkembangan zaman.

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia.

Muhammadiyah saat ini menjadi organisasi yang berpengaruh dalam dunia pendidikan. Walaupun awalnya didirikan oleh kelompok Islam, namun Muhammadiyah mampu berkembang dengan baik seiring kemajuan zaman sehingga mudah diterima oleh seluruh elemen masyarakat Indonesia. Banyak hal yang mendorong kemajuan organisasi ini seperti halnya visi-misi, konsep pendidikan, tujuan, maupun kuriukulum yang saling berkesinambungan sehingga Muhammadiyah dapat berproses dengan baik dalam masyarakat. Organisasi Muhammadiyah aktif menyelenggarakan lembaga pendidikan sekolah pada semua jenjang pendidikan dan tersebar ke berbagai pelosok tanah air. Tujuannya adalah terwujudnya manusia muslim, berakhlak, cakap, percaya kepada diri sendiri dan berguna bagi masyarakat dan negara.

K.H. Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadaiyah sangat berharap pembaharuan yang ia bawakan dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan pencerahan mental kepada bangsa ini. Sejarah panjang yang dialami Muhammadiyah dan K.H. Ahmad Dahlan sebagai pendiri organisasi perlu kita ketahui, karena Muhammadiyah sebagai organisasi yang bergerak pada bidang pendidikan yang juga ikut serta membangun dan mencerdaskan bangsa memiliki

(5)

5 latar belakang dan tujuan yang baik yang berguna bagi kemajuan bangsa khususnya pada bidang pendidikan saat ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari pendidikan Muhammadiyah?

2. Apa saja latar belakang pelaksanaan pendidikan kemuhammadiyahan?

3. Apa saja jenis pendidikan Muhammadiyah?

4. Apa definisi dari pembelajaran berbasis daring ?

5. Apa saja latar belakang pelaksanaan pembelajaran daring?

6. Apa saja jenis pembelajaran berbasis daring ?

7. Apa saja permasalahan pembelajaran daring di Indonesia?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari pendidikan Muhammadiyah 2. Untuk mengetahui latar belakang pelaksanaan pendidikan

kemuhammadiyahan

3. Untuk mengetahui jenis-jenis pendidikan Muhammadiyah 4. Untuk mengetahui definisi dari pembelajaran berbasis daring 5. Untuk mengetahui jenis-jenis pembelajaran berbasis daring 6. Untuk mengetahui permasalahan pembelajaran daring di Indonesia

(6)

6

1.4 Manfaat

1. Untuk memberi manfaat kepada pembaca apa saja perbedaan antara pendidikan Muhammadiyah dengan pendidikan di sekolah formal 2. Untuk memberi pengetahuan tentang pembelajaran berbasis daring serta

permsalahan dalam pembelajaran daring

(7)

7

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pendidikan Muhammadiyah

Secara umum pendidikan artinya proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Menurut perngertian tersebut, pendidikan dimaknai sebagai upaya yag dilakukan untuk mencapai tujuan melalui proses pelatihan dan cara mendidik.

Pendidikan Muhammadiyah adalah semua kegiatan pendidikan yang dilaksanakan oleh persyarikatan Muhammadiyah baik yang formal maupun non formal. Pendidikan Muhammadiyah adalah pendidikan yang telah menggunakan cara-cara modern. Pendidikan yang tidak hanya berfokus pada pendidikan keagamaan semata, akan tetapi juga telah memasukan materi-materi pengetahuan umum. Hal tersebut selaras dengan tujuan pendidikan Muhammadiyah yang dipetik dari gagasan KH. Ahmad Dahlan.

Pendidikan Muhammadiyah memiliki empat fungsi, yaitu: Pertama sebagai sarana pendidikan dan pencerdasan, Kedua, pelayanan masyarakat, dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan Keempat, lahan kaderisasi. Misi pendidikan Muhammadiyah tersebut sekaligus menjadi solusi dan respon terhadap keringnya ruh keagamaan dalam pendidikan, Muhammadiyah memiliki ciri khas yaitu pendidikan al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

Dua hal itu menjadi ciri khas sekaligus solusi dalam mengisi kekeringan ruh spiritual dalam pendidikan, baik pada pendidikan dasar dan menengah maupun pada pendidikan tinggi di Muhammadiyah. Seluruh Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) pendidikan harus melaksanakan pendidikan al Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai fondasi pendidikan. AIK yang sudah berjalan pada lembaga Muhammadiyah harus di vitalkan kembali fungsinya. Sehingga empat

(8)

8 peran dan misi pendidikan Muhammadiyah dapat berjalan seperti yang di cita- citakan.

Adapun karakteristik yang menjadi ciri khas khusus dari pendidikan Muhammadiyah ialah:

1. keberadaan pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK).

Dengan AIK menjadikan pendidikan Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi Islam yang memiliki ciri utama dalam sistem pendidikan. Al-Islam merupakan penjabaran dari Pendidikan Agama Islam (PAI) yang meliputi: Al-Qur‟an/Hadits, Aqidah, Akhlak, Ibadah, dan Tarikh. Adapun Kemuhammadiyahan merupakan pendidikan terhadap ideologi khusus dari Muhammadiyah serta sejarah yang menyertai keberadaan Muhammadiyah sejak awal didirikan sampai saat ini. Pelajaran AIK menjadi preferensi orangtua siswa dalam memilih sekolah Muhammadiyah dan daya tarik yang dimiliki oleh lembaga pendidikan Muhammadiyah. Tanpa pendidikan AIK, sekolah Muhammadiyah akan terjebak dalam kubangan pendidikan yang berakar dari paradigma positivistik yang lebih mengutamakan hal-hal bersifat materil-ekonomi dan mengabaikan dimensi non-materil

2. Tata kelola pendidikan Muhammadiyah dengan model kepemimpinan yang kolektif-kolegial. Salah satu kunci sukses pendidikan Muhammadiyah terletak pada model kepemimpinannya yang memiliki ciri khas, dan umum dikenal sebagai kolektif-kolegia Secara konseptual, model kepemimpinan kolektif-kolegial tidak didasarkan pada pribadi atau satu orang tokoh saja. Tata kelola kepemimpin yang memiliki kualifikasi kompetensi sebagai berikut; (1) ke-Islaman, (2) kepribadian, (3) ke-Muhammadiyahan, (4) manajerial, (5) kewirausahaan (sosial), (6) sosial serta kerjasama,(7) loyalitas organisasi, (8) regenerasi, dan (9) kompetensi individu

3. kader Muhammadiyah sebagai sumber daya manusia (SDM) dalam menjalankan lembaga pendidikan Muhammadiyah. Kader

(9)

9 Muhammadiyah adalah tenaga inti penggerak persyarikatan yang memiliki totalitas jiwa, sikap, pemikiran, wawasan, kepribadian, dan keahlian sebagai pelaku atau subyek dakwah Muhammadiyah di segala lapangan kehidupan Karena itu, kader Muhammadiyah harus senantiasa teruji dan terdidik dalam keseluruhan dimensi kemanusiaannya itu, sehingga mampu mengemban misi Muhammadiyah kini dan masa mendatang dalam berbagai tantangan zaman (M. Darson Hamid, M. Yusron Asrofie, dkk., 2000). Kader Muhammadiyah dipersiapkan agar dapat membawa misi Muhammadiyah sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah (AUM).

4. Adanya pelibatan dari masyarakat dan orangtua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan Muhammadiyah. Kesadaran masyarakat dan orangtua untuk turut berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia selama ini masih sangat rendah. Berbeda dengan apa yang terjadi di negara-negara maju, terutama penganut sistem desentralisasi, yang menunjukkan tingginya kesadaran masyarakat sebagai pemilik dan penanggungjawab lembaga pendidikan. Partisipasi dari masyarakat disebabkan karena kesadaran dan yakin bahwa pendidikan adalah modal utama bagi peningkatan kualitas hidup keluarga, masyarakat, dan bangsa Pelibatan masyarakat dan orangtua siswa tidak dapat ditinggalkan. Pendidikan Muhammadiyah harus dapat membangun pola komunikasi ideal agar tidak terjadi komunikasi satu arah, yaitu dari pihak lembaga pendidikan kepada masyarakat atau orangtua dan tidak ada hubungan timbal balik.

2.2 Latar belakang pelaksanaan pendidikan kemuhammadiyahan K.H. Ahmad Dahlan adalah tokoh islam yang sadar bahwa pendidikan merupakan dasar bagi terjadinya semua perubahan dalam masyarakat. Tidak heran, jika empat tahun sebelumnya organisasi Muhammadiyah didirikan,

(10)

10 tepatnya tahun 1908. K.H. Ahmad Dahlan telah melakukan pembaharuan dalam bidang pendidikan. Beliau mendirikan sebuah sekolah formal di Kampung Kauman Yogyakarta. Setelah jauh sebelumnya juga telah merintis sekolah non formal di tempat yang sama (sekarang bisa disebut Madrasah Diniyah).

Pendidikan bisa dikatakan sebagai wahana untuk mempersiapkan manusia dalam memecahkan problema kehidupan dimasa ini maupun masa depan. Karena itu, sistem pendidikan yang baik harus disusun atas dasar kondisi lingkungan masyarakat, baik kondisi kini, maupun antisipasi mendatang. Perubahan kondisi lingkungan merupakan tantangan dan peluang yang harus di respon secara tepat dan memberikan nilai tambah yang positif.

Organisasi muhammadiyah yang sejak didirikannya telah menegaskan sebagai gerakan islam yang sudah tentu membutuhkan sumber daya manusia yang tidak sedikit dan berkualitas untuk meraih tujuannya. Maksud dan tujuannya adalah menegakan dan menjunjung tinggi agama islam, sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya.

Muhammadiyah memang membutuhkan perinti pendukung yang terdidik dan militan, serta memiliki kemampuan menggerakan organisasi. Urgensi inilah yang membuat Muhammadiyah harus memiliki dan mencetak generasi yang mampu diharapkan memikul tanggung jawab melanjutkan cita-cita persyarikatan.

Jadi dapat dipahami bahwa pendidikan Kemuhammadiyahan adalah salah satu upaya pimpinan Muhammadiyah untuk memberikan pengertian dan pemahaman kepada para kader dan anggotanya supaya mengerti tujuan dan cita- cita Muhammadiyah sebagai persyarikatan. Pendidikan ini adalah daya upaya Muhammadiyah dalam mempersiapkan para pengganti yang di harapkan mampu memecahkan problema yang dihadapi oleh Muhammadiyah di masa kini dan masa depan.

2.3 Jenis-Jenis Pendidikan Muhammadiyah

1. Integralistik (Menyatu): Cita-cita pendidikan yang digagas beliau adalah lahirnya manusia-manusiabaru yang mampu tampil sebagai

(11)

11

“ulama-intelek” atau “ intelek-ulama”, yaitu seorang muslim yang memiliki keteguhan iman dan ilmu yang luas, kuat dan jasmani dan rohani.

2. Mengadopsi Substansi dan Metodologi Pendidikan Modern Belanda Dalam Madrasah-Madrasah Pendidikan Agama: Mengambil beberapa komponen pendidikan yang dipakai oleh lembaga pendidikan Belanda.

Dari ide ini, K.H. Ahmad Dahlan dapat menyerap dan kemudian dengan gagasan dan praktek pendidikannya dapat menerapkan metode pendidikan yang dianggap baru saat itu ke dalam sekolah yang didirikannya dan madrasah-madrasah tradisional. Metode yang ditawarkan adalah sintesis antara metode pendidikan Barat dengan tradisional. Dari sini tampak bahwa lembaga pendidikan yang didirikna K.H Ahmad Dahlan berbeda dengan lembaga pendidikan yang dikelola oleh masyarakat pribumi saat itu.

3. Memberi Muatan Pengajaran Islam Pada Sekolah-sekolah Umum Modern Belanda: Muhammadiyah baru memutuskan meminta kepada pemerintah agar memberi izin bagi orang Islam untuk mengajarkan agama Islam di sekolah-sekolah Goebernemen pada bulan April. Sebenarnya sebelum Muhammadiyah didirikan ini sudah diusahakan namun baru mendapat izin saat itu.

4. Menerapkan Sistem Kooperatif dalam Bidang Pendidikan: Kita dapat melihat adanya kerjasama yang harmonis antara pemerintahan Belanda dengan Muhammadiyah. Keduanya sama-sama memperoleh keuntungan.

Pertama, dari sikap non oposisional. Kedua, mendukung program pembaharuan keagamaan termasuk di dalam bidang pendidikan. Sikapnya yang akomodatif dan kooperatif memberikan ketentuan mutlak untuk bertahan hidup di tengah iklim yang sangat tidak ramah terhadap gerakan nasionalis pribumi dan disaat tidak satupun gerakan yang sebanding dengannya dapat bertahan saat itu. Sehingga K.H. Ahmad Dahlan dapat masuk lebih dalam pada lingkungan pendidikan kaum misionaris yang

(12)

12 diciptakan oleh pemerintah Belanda, yang saat itu lebih maju kedepan dari pada sistem pendidikan pribumi yang tradisional.

2.4 Definisi Pembelajaran Berbasis Daring

Pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online) Hal ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.

Semua sektor merasakan dampak corona. Dunia pendidikan salah satunya.

Dilihat dari kejadian sekitar yang sedang terjadi, baik siswa maupun orangtua siswa yang tidak memiliki handphone untuk menunjang kegiatan pembelajaran daring ini merasa kebingungan, sehingga pihak sekolah ikut mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut. Beberapa siswa yang tidak memiliki handphone melakukan pembelajaran secara berkelompok, sehingga mereka melakukan aktivitas pembelajaran pun bersama. Mulai belajar melalui videocall yang dihubungkan dengan guru yang bersangkutan, diberi pertanyaan satu persatu,

(13)

13 hingga mengapsen melalui VoiceNote yang tersedia di WhatsApp. Materi- materinya pun diberikan dalam bentuk video yang berdurasi kurang dari 2 menit.

Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet.

Hal ini pun menjadi permasalahan yang sangat penting bagi siswa, jam berapa mereka harus belajar dan bagaimana data (kuota) yang mereka miliki, sedangkan orangtua mereka yang berpenghasilan rendah atau dari kalangan menengah kebawah (kurang mampu). Hingga akhirnya hal seperti ini dibebankan kepada orangtua siswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring.

Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.

2.5 Latar belakang pelaksanaan pembelajaran daring

Saat ini dunia dikejutkan dengan mewabahnya suatu penyakit yang disebabkan oleh sebuah virus yang bernama corona atau dikena dengan istilah covid-19 (Corona Virus Diseases-19). Virus yang disnyalir mulai mewabah 31 Desember 2019 di Kota Wuhan Provinsi Hubei, Tiongkok. Saat ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia dengan sangat cepat, sehingga WHO pada tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global.

(14)

14 Virus corona COVID-19 saat ini telah berdampak bagi seluruh masyarakat dan bagi pendidikan di Indonesia. Hal ini telah diakui oleh (UNESCO) bahwa wabah Virus Corona telah bedampak terhadap sektor pendidikan. Hampir 300 juta siswa terganggu kegiatan sekolahnya diseluruh dunia dan mengancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan. Jokowi meminta masyarakat indonesia melakukan sosial distancing untuk mencegah penyebaran virus corona.

Sejak diberlakukannya sosial distancing memberi dampak bagi pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mendukung kebijakan pemerintah daerah untuk meliburkan sekolah karena penyebaran virus corona yang semakin mengkhawatirkan.

Instansi pendidikan mengalihkan pertemuan kelasnya dengan pertemuan daring ataupun tugas rumah gua meminimalisir pertemuan satu dengan yang lain disuatu ruangan yang sama dalam jarak yang dekat serta menghindari kerumunan.

Persekolahan mengganti pertmuan kelas dengan pemberian tugas rumah kepada murid, pemberian tugas bertujuan agar murid belajar dirumah.

2.6 Jenis – jenis pembelajaran daring

Ada beberapa jenis pembelajaran daring antara lain:

1. Asynchronous online courses: pemebelajaran yang dilakukan secara tunda, maksudnya pembelajaran yang tidak harus sama-sama online akan tetapi dilakukan dengan LMS (Learning Management sistem), dimana materi sudah dipersiapkan guru/dosen supaya dapat diakses oleh siswa/mahasiswa secara fleksibel yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Pelajar tidak harus belajar secara live atau real-time. Tugas dan materi yang sudah diberikan dalam jangka waktu tertentu dan siswa dapat mengerjakannya kapan saja hingga batas waktu yang sudah diberikan. Asynchronous online course memfasilitasi hubungan kerja antara guru dan pelajar, bahkan jika salah satunya tidak online pada saat yang sama. Tingkat fleksibilitas yang tinggi adalah kunci dalam

(15)

15 pembelajaran online. Hal ini memungkinkan pelajar untuk dapat menggabungkan waktu pendidikan dengan keluarga, pekerjaan, dan tanggung jawab lainnya. Tipe ini sangat cocok untuk pelajar yang sibuk atau memiliki keleluasaan waktu.

2. Synchronous online courses: Pembelajaran yang dilakukan secara real time yaitu dimana pemebelajaran yang dilakukan antara guru dengan siswa/mahasiswa sama-sama online dan dapat melakukan kominikasi dua arah secara langsung memberikan feedback. Pelajar harus mengikuti kelas secara langsung dan berinteraksi di saat bersamaan atau real-time. Tipe ini mengharuskan para pelajar dari manapun berpartisipasi di saat yang bersamaan.

3. Hybrid courses: kombinasi dari kedua jenis pembelajaran daring di atas.

Pelajar dapat memilih mengikuti kelas sinkron atau asinkron. Hybrid courses adalah pendekatan model pendidikan yang menggabungkan pembelajaran online dengan pengajaran di ruang kelas nyata seperti waktu sekolah tatap muka pada umumnya. Dalam desain pembelajaran hybrid ini, mengkombinasikan kelas-kelas pembelajaran tatap muka tradisional dengan pembelajaran online berbasis web dan atau pembelajaran yang dimediasi komputer atau smartphone. Skema dan waktu pembelajaran di dalam dan di luar kelas diatur sedemikian rupa agar mendapatkan kelebihan dari masing-masing pembelajaran.

2.7. Permasalahan pembelajaran daring di Indonesia

Permasalahan-permasalahan inilah yang sejatinya menjadi program utama dalam upaya pengembangan pendidikan di Indonesia. Jika perhatian pemerintah luput dari program utama pengembangan pendidikan nasional ini sudah dapat dipastikan bahwa generasi bangsa ini secara perlahan tapi pasti akan tergerus oleh roda kemajuan zaman generasi bangsa ini hanya akan menjadi generasi yang latah konsumeris aku tanpa sedikitpun daya produksi.

(16)

16 Dan jika keadaan ini terjadi maka bukan angin segar bonus demografi di tahun 2045 yang akan diperoleh oleh negara melainkan bencana demografi yang terjadi. Kenapa karena generasi muda nyata unggul dan tak mampu bersaing era revolusi industri 4.0 yang penuh dengan akselerasi dan kecepatan yang tinggi.

Sudah saatnya pemerintah bangun dari tidur panjangnya sadari bahwa pendidikan kita sedang terpuruk contoh yang paling nyata adalah kualitas pendidikan Indonesia masih kalah bersaing dengan kualitas pendidikan di Negara Serumpun seperti Malaysia terlebih Singapura.

Media pembelajaran daring biasanya menggunakan media grup Whatsapp, aplikasi Zoom, google meet, dan lain sebagainya. Karena hal tersebut banyak menimbulkan masalah terkait pembelajaran daring ini. Seperti misalnya: ada beberapa siswa yang tidak memiliki sarana berupa Hp dan laptop, jaringan yang tidak stabil, permasalhan tentang kuota dan masih banyak lagi permasalahan yang sering terjadi, bahkan hingga menelan korban jiwa seperti pada kasus seorang siswi SMA di Gowa yang bunuh diri karena frustasi ketika menjalani pembelajaran daring.

Ada beberapa hal yang menyebabkan pembelajaran secara daring ini kurang efektif, yaitu: ketidaksiapan guru, pelajar, serta sarana dan prasarana yang ada untuk menjunjung keberhasilanpembelajaran secara daring kurang begitu lengkap. Guru dan para pelajar dituntut untuk segera menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran daring yang diterapkan pada saat ini. Dari pihak guru-guru sendiri ada beberapa yang tidak memahami proses pembelajaran secara online.

Saat ini guru hanya berfikir untuk menuntaskan kurikulum dan memindahkan pelajaran disekolah ke rumah. Serta biasanya setiap guru akan memberi tugas, sehingga tugas pun menjadi numpuk dan membebani pelajar. Selain itu, ketidaksiapan peran orang tua baik secara material maupun akademik juga menjadi salah satu penyebabnya. Banyak orang tua yang mengeluh karena harus membagi waktu antara bekerja dan juga mengajarkan anaknya. Adapun hal lain yang menyebabkan pembelajaran daring ini kurang efektif seperti kendala kuota, jaringan internet yang lemah karena setiap wilayah berbeda, kurangnya

(17)

17 pemahaman materi yang telah disampaikan guru, sarana dan prasarana seperti laptop dan hp dan sebagainya.

Dalam situasi yang normal, idealnya sistem pembelajaran ditandai dengan keefektifan sistem pembelajaran, sehingga mahasiswa atau pelajar dapat fokus untuk memahami materi yang disampaikan oleh dosen atau guru. Tidak hanya itu, pembelajaran yang yang ideal juga dapat mendorong seorang mahasiswa atau pelajar untuk kreatif, aktif, berperilaku baik serta dapat memahami dan mengaplikasi ilmu yang di dapat dalam kehidupan. Walaupun hal tersebut sulit untuk dilakukan dalam kondisi saat ini, namun pembelajaran daring juga dapat dikatan efektif, apabila terdapat interaksi antara mahasiswa atau pelajar dengan dosen atau guru. Misalnya seperti dilakukannya video conference.

(18)

18

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Misi pendidikan Muhammadiyah menjadi solusi dan respon terhadap keringnya ruh keagamaan dalam pendidikan. Muhammadiyah sendiri memiliki ciri khas yaitu pendidikan al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Dua hal itu menjadi ciri khas sekaligus solusi dalam mengisi kekeringan ruh spiritual dalam pendidikan, baik pada pendidikan dasar dan menengah maupun pada pendidikan tinggi di Muhammadiyah.

Kader Muhammadiyah adalah tenaga inti penggerak persyarikatan yang memiliki totalitas jiwa, sikap, pemikiran, wawasan, kepribadian, dan keahlian sebagai pelaku atau subyek dakwah Muhammadiyah di segala lapangan kehidupan. Oleh karena itu, kader Muhammadiyah harus senantiasa teruji dan terdidik dalam keseluruhan dimensi kemanusiaannya, sehingga mampu mengemban misi Muhammadiyah pada masa kini dan masa mendatang dalam berbagai tantangan zaman

Definisi Pembelajaran Berbasis Daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). Dalam desain pembelajaran hybrid ini, guru dapat mengkombinasikan kelas-kelas pembelajaran tatap muka tradisional dengan pembelajaran online berbasis web dan pembelajaran yang dimediasi komputer atau smartphone.

Adapun hal lain yang menyebabkan pembelajaran daring ini kurang efektif seperti kendala kuota, jaringan internet yang lemah karena setiap wilayah berbeda, kurangnya pemahaman materi yang telah disampaikan guru, sarana dan prasarana seperti laptop dan hp dan sebagainya.

(19)

19

3.2 Saran

Bagi pendidik harusnya lebih aktif lagi dan lebih memperhatikan materi pembelajaran yang guru berikan menyarankan untuk meningkatkan kemampuan mengelola stres akademik. Siswa dapat meluangkan waktu untuk beristirahat, membentuk lingkungan yang positif, serta siswa dapat berdiskusi mengenai permasalahan akademik yang dihadapi kepada orang terdekat. Hal ini penting dilakukan untuk menurunkan stres akademik yang memengaruhi motivasi pada siswa.

(20)

20

Daftar Pustaka

Rusydi R. Peran Muhammadiyah (Konsep Pendidikan, Usaha-Usaha Di Bidang Pendidikan, Dan Tokoh). TARBAWI: Jurnal Pendidikan Agama Islam.

2016;1(2):139-48.https://id.scribd.com/document/512671166/MAKALAH- MASALAH-PEMBELAJARAN-PANDEMI

Hidayat, Rahmat dan Abdillah. Ilmu Pendidikan Konsep, Teori dan Aplikasinya.

2019. Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia.

Yusuf, Munir. Pengantar Ilmu Pendidikan. 2018. Palopo: Lembaga Penerbit Kampus IAIN Palopo.

Berlian Amalia. 2020. Ketidakefektifan Pembelajaran Secara Tatap Muka Pada

Pembelajaran Daring. Makalah.

https://www.scribd.com/document/537067622/Makalah-Fix

Referensi

Dokumen terkait

Sitem pembelajaran online/ daring disekolah menggunakan media whatsapp aplikasi berbasis internet pembelajaran daring di sekolah menggunakan media WhatsApp aplikasi

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara guru mata pelajaran akuntansi keuangan cukup baik melalukan proses pembelajaran daring menggunakan media pembelajaran daring seperti

Berdasarkan hasil analisis perbaikan maka inovasi yang dilakukan dalam pembelajaran daring adalah menggunakan media pembelajaran menulis paragraf berbasis android..

Melalui konsep pembelajaran secara daring ini, guru dapat melakukan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan karakter bagi peserta didik, contohnya yaitu

menunjukan bahwa pembelajaran daring banyak sekali kekurangan menurut pelajar dan mahasiswa 89% setuju dengan pernyataan tersebut, Kekurangannya diantaranya banyak

1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia. Dosen dapat memanfaatkan media sosial sebagai media pembelajaran berbasis literasi

media pembelajaran daring, madrasah juga mengadakan workshop dalam inovasi pengembangan media pembelajaran daring yamg diikuti oleh seluruh guru MAN 1 Sleman. Berdasarkan hasil

Hal ini berarti terdapat perubahan atau peningkatan pengetahuan peserta setelah diberikan pelatihan pembuatan media ICT sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan