• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN NILAI PJOK MATERI LARI JARAK PENDEK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENINGKATAN NILAI PJOK MATERI LARI JARAK PENDEK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN NILAI PJOK MATERI LARI JARAK PENDEK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VI

Di SDN 1 MADUREJO TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Apollo, S.Pd.SD

Sekolah Dasar Negeri 01 Madurejo

Jl. H Maid Badir, Kelurahan Madurejo Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat Abstract

PJOK learning experiences a very different process change when compared between before the pandemic and during the Covid-19 pandemic. Based on the phenomena in the field, during the pandemic the learning system was carried out online. Using Zoom Meeting and WhatsApp media. However, there are still obstacles faced by students, where students still experience technological stuttering. Based on this, the author will use a Project based learning learning model using Zoom meeting media to see the process of improving student learning outcomes in PJOK subjects with short distance running material. This type of research is a qualitative descriptive research using classroom action research techniques. The object of this research is 33 grade VI students of SDN I Madurejo, West Kotawaringin Regency. Data collection techniques are observation, test methods, documentation and interviews. Based on the results of the study, it was found that there was a significant increase in the data that occurred in the second cycle, namely that 100% of the students reached the level of completeness.

Keyword : PJOK, Zoom meeting, Daring and Classroom Action Research Abstraks

Pembelajaran PJOK mengalami perubahan proses yang sangat berbeda jika dibandingkan antara sebelum pandemik maupun semasa pandemik Covid-19. Berdasarkan fenomena di lapangan, selama pandemik sistem pembelajaran dilakukan secara daring. Menggunakan media Zoom Meeting dan Whatapps. Akan tetapi masih ditemukan kendala yang dihadapi oleh para siswa, dimana siswa masih mengalami gagap teknologi.

Berdasarkan hal tersebut maka penulis akan menggunakan model pembelajaran Project based learning dengan menggunakan media Zoom meeting untuk melihat proses peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PJOK dengan materi lari jarak pendek. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik penelitian tindakan kelas. Objek dari penelitian ini adalah 33 orang siswa kelas VI SDN I Madurejo, Kabupaten Kotawaringin Barat. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, metode tes, dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan data bahwa ada peningkatan yang signifikan yang terjadi pada siklus II yaitu siswa 100% siswa tersebut mencapai tingkat ketuntasan.

Kata Kunci : PJOK, Zoom Meeting, Daring dan Penelitian Tindakan Kelas PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan hak setiap warga negara yang harus dilaksanakan oleh pemerintah dalam kondisi apa pun agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.

Masa Pandemi Covid-19 membuat pola pendidikan berubah. Semula proses belajar mengajar dilakukan dengan tatap muka.

Tetapi kini, proses belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan internet, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK) (Oktavia dkk, 2021). Perubahan yang terjadi juga berdampak pada pembelajaran PJOK sebelum dan sesudah pandemi Covid-19, dimana realitanya menunjukkan proses yang sangat berbeda. Tatap muka di sekolah- sekolah di Indonesia telah berubah menjadi

proses pembelajaran yang mewajibkan Belajar Dari Rumah (BDR). Terlebih, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 yang berisikan Pedoman Pembelajaran dari Rumah terkait dengan intensitas peningkatan jumlah warga yang terindikasi positif Covid-19.

Menurut Winata dkk (2021), Proses Belajar dari Rumah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas

(2)

maupun kelulusan;

b. Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid- 19;

c. Aktivitas dan tugas pembelajaran Belajar dari Rumah dapat bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah;

d. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/

nilai kuantitatif.

Dari uraian diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah Peningkatan nilai PJOK materi lari jarak pendek Melalui Media Zoom Meeting Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning Pada Siswa Kelas VI SDN 1 Madurejo Tahun Pelajaran 2020/2021 dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di SDN 1 Madurejo pada kelas VI dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 33 orang siswa dan dilaksanakan selama tiga bulan mulai dari September sampai November 2021. Untuk lebih lanjut waktu dan kegiatan penelitian ini dipaparkan sebagai berikut:

Tabel 1

Waktu Dan Kegiatan Penelitian

Sumber: Data Primer, 2021

Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Keterampilan guru dalam menggunakan media zoom meeting dengan model pembelajaran project based learning b. Aktivitas siswa dalam media zoom

meeting dengan model pembelajaran project based learning.

c. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran materi lari jarak pendek pada mata pelajaran PJOK.

Prosedur PTK

Rancangan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dengan tahap sebagai berikut;

a. Perencanaan

Menelaah materi pembelajaran

Menyusun RPP sesuai indikator yang telah ditetapkan dan sekenario penggunaan media zoom meeting dengan model pembelajaran project based learning.

a) Menyiapkan media pembelajaran.

b) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis, dan lembar kerja siswa.

c) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan rancangan yang telah ditetapkan yaitu mengenai tindakan kelas (Arikunto 2001). Dalam pelaksanaan PTK ini direncanakan dalam dua siklus. Siklus pertama yaitu bulan Oktober 2021 siklus kedua juga masih sama yaitu Oktober 2021.

c. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat (Arikunto, 2001). Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat untuk mengamati kegiatan pembelajaran antara guru dan siswa.

d. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi dan sudah dilakukan (Arikunto, 2001) Setelah mengkaji proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa dan guru, serta ketrampilan proses mata pelajaran PJOK, apakah sudah efektif dengan melihat ketercapaian dalam

(3)

indikator kinerja pada siklus pertama, serta mengkaji kekurangan dan membuat daftar permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan siklus pertama, kemudian bersama tim kolaborasi membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan data hasil nilai yang diperoleh siswa pada tes formatif sebelum perbaikan yaitu siswa yang mendapat nilai ≥ 75 hanya 10 siswa yang dinyatakan lulus KKM. Penjelasannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini;

Tabel 2

Hasil Tes Formatif Pra siklus No Nama Nilai Keterangan

1 Agustin MH 80 Tuntas 2 Ahmad Yusuf 60 Tidak Tuntas 3 Alhafiz Daffa 60 Tidak Tuntas 4 Almira RS 50 Tidak Tuntas 5 Andini F 50 Tidak Tuntas 6 Angel N 60 Tidak Tuntas

7 Anisa NF 80 Tuntas

8 Ari Febrian 80 Tuntas 9 Dimas WF 60 Tidak Tuntas 10 Herlina 60 Tidak Tuntas

11 Irma D 80 Tuntas

12 Isnaini M 50 Tidak Tuntas 13 Jumrotus NA 60 Tidak Tuntas

14 Luna 50 Tidak Tuntas

15 Muhammad IS 80 Tuntas 16 Musfin Alfari 60 Tidak Tuntas 17 Nabila 60 Tidak Tuntas 18 Najwa UM 50 Tidak Tuntas 19 Nazmudin A 50 Tidak Tuntas 20 Nelly Andini 60 Tidak Tuntas 21 Rafi Septa DN 80 Tuntas 22 Reyfan B 80 Tuntas 23 Rezky M 60 Tidak Tuntas 24 Ridho A 60 Tidak Tuntas 25 Riyo Hardoyo 80 Tuntas 26 Robiyatul A 50 Tidak Tuntas

27 Rojib 60 Tidak Tuntas

28 Saana T 50 Tidak Tuntas 29 Sapriyansyah 80 Tuntas 30 Siti Latifah 50 Tidak Tuntas 31 Tri Dwi AP 60 Tidak Tuntas 32 Zaskia AD 50 Tidak Tuntas 33 Zayyan Alya 80 Tuntas

Nilai Rata-Rata 62,90

Jumlah Siswa Tuntas

10 Prosentase

Ketuntasan

30,30%

Sumber: Data Primer, 2021

Siklus I

1. Perencanaan

1) Menyusun silabus pembelajaran.

2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi lari jarak pendek

3) Menyusun instrumen penelitian (tes tertulis dan lembar observasi)

4) Menyiapkan media pembelajaran.

2. Pelaksanaan 1) Pertemuan I

a. Kegiatan pendahuluan

• Guru melakukan pembukaan kepada peserta didik melalui aplikasi zoom meeting

• Guru mempersilakan peserta didik untuk berdoa yang dipimpin oleh salah satu perwakilan peserta didik

• Guru mengabsensi siswa

• Peserta didik mengikuti ice breaking dan mendengarkan motivasi belajar yang disampaikan oleh guru.

b. Kegiatan inti

• Guru menjelaskan materi lari jarak pendek melalui aplikasi zoom meeting

• Guru meminta siswa menonton video youtube pada link

https://youtu.be/6M7ymu3MnZw mengenai berbagai variasi tehnik start lari jarak pendek.

• Guru memberi tugas projek berupa: mempraktikkan variasi gerak spesifik jalan dan lari

• Guru meminta siswa mendokumentasikan hasil karyanya lalu dokumentasi tersebut di kirim ke WA guru c. kegiatan penutup

• Guru bersama peserta didik membuat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari

• Guru memberikan pertanyaan tentang materi

• Menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya serta diakhiri salam penutup.

(4)

2) Pertemuan 2

a. Kegiatan pendahuluan

• Guru melakukan pembukaan kepada peserta didik melalui aplikasi zoom meeting

• Guru mempersilakan peserta didik untuk berdoa yang dipimpin oleh salah satu perwakilan peserta didik

• Guru mengabsensi siswa

• Peserta didik mengikuti ice breaking dan mendengarkan motivasi belajar yang disampaikan oleh guru.

b. Kegiatan inti

• Guru menjelaskan materi variasi teknik start lari jarak pendek melalui aplikasi zoom meeting

• Peserta didik diminta membaca pada link

https://salamadian.com/lari-jarak- pendek/

• Guru memberi tugas projek berupa:

Mempraktikkan variasi gerak spesifik jalan dan lempar dalam berbagai permainan sederhana

• Guru meminta siswa

mendokumentasikan hasil karyanya lalu dokumentasi tersebut di kirim ke WA guru

c. Kegiatan penutup

• Guru bersama peserta didik membuat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari

• Guru memberikan pertanyaan tentang materi

• Menyampaikan rencana

pembelajaran selanjutnya serta diakhiri salam penutup. Adapun data hasil tes formatif pada Siklus I adalah sebagai berikut.

Tabel 3

Hasil Tes Formatif Siklus I No Nama Nilai Keterangan

1 Agustin MH 80 Tuntas 2 Ahmad Yusuf 80 Tuntas 3 Alhafiz Daffa 80 Tuntas 4 Almira RS 60 Tidak Tuntas 5 Andini F 70 Tidak Tuntas

6 Angel N 80 Tuntas

7 Anisa NF 80 Tuntas

8 Ari Febrian 80 Tuntas

9 Dimas WF 80 Tuntas

10 Herlina 80 Tuntas

11 Irma D 80 Tuntas

12 Isnaini M 60 Tidak Tuntas 13 Jumrotus NA 90 Tuntas

14 Luna 80 Tuntas

15 Muhammad IS 60 Tidak Tuntas 16 Musfin Alfari 60 Tidak Tuntas 17 Nabila 60 Tidak Tuntas 18 Najwa UM 80 Tuntas 19 Nazmudin A 80 Tuntas 20 Nelly Andini 80 Tuntas 21 Rafi Septa DN 80 Tuntas 22 Reyfan B 80 Tuntas

23 Rezky M 80 Tuntas

24 Ridho A 80 Tuntas

25 Riyo Hardoyo 80 Tuntas 26 Robiyatul A 60 Tidak Tuntas

27 Rojib 90 Tuntas

28 Saana T 80 Tuntas

29 Sapriyansyah 60 Tidak Tuntas 30 Siti Latifah 60 Tidak Tuntas 31 Tri Dwi AP 90 Tuntas 32 Zaskia AD 80 Tuntas 33 Zayyan Alya 60 Tidak Tuntas

Nilai Rata-Rata 74,06 Jumlah Siswa

Tuntas 23

Prosentase

Ketuntasan 69,69%

Sumber: Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa siswa yang nilainya tuntas mengalami peningkatan, dari 10 siswa (30,30%) menjadi 23 siswa (69,69%), sementara yang tidak tuntas berjumlah 10 siswa (30,30%).

3. Pengamatan

Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, hasilnya seperti tertera dalam tabel berikut ini:

Tabel 4

Observasi Siswa Siklus I

Sumber: Data Primer, 2021

(5)

Pengamatan Terhadap Siswa:

1) Masih ada siswa yang kurang memahami materi.

2) Masih ada siswa yang kurang terampil dalam menjawab soal.

3) Siswa ada yang belum jelas tentang materi yang diamati.

4) Siswa cukup antusias dalam mengikuti proses pembelajaran jarak jauh.

5) Masih ada siswa yang kurang perhatian pada mata pelajaran.

4. Refleksi

Pada tahap refleksi ini dilaksanakan dengan cara melakukan konsultasi dengan pengamat dan kepala sekolah dan untuk mencatat semua temuan yang muncul pada pembelajaran Siklus I, baik itu kekurangan atau kelebihan. Peneliti lebih menitikberatkan pada model pembelajaran melalui menggunakan media zoom meeting dengan model pembelajaran project based learning. Adapun kelebihan pada Siklus I adalah sebagai berikut:

a) Melalui menggunakan media zoom meeting dengan model pembelajaran project based learning dapat meningkatkan hasil belajar PJOK materi lari jarak pendek.

b) Keaktifan siswa meningkat.

c) Proses pembelajaran lebih variatif.

Adapun kekurangan pada Siklus I adalah sebagai berikut:

a) Sebagian siswa jenuh dengan pelaksanaan mengamati pelajaran melalui zoom meeting

b) Guru belum mengelola Media zoom meeting dengan model pembelajaran project based learning dengan baik.

c) Siswa terlihat tidak aktif semua dalam Media zoom meeting dengan model pembelajaran project based learning.

Siklus II

1. Perencanaan

1) Menyusun silabus pembelajaran.

2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi lari jarak pendek

3) Menyusun instrumen penelitian (tes tertulis dan lembar observasi)

4) Menyiapkan media pembelajaran.

2. Pelaksanaan 1) Pertemuan I

a. Kegiatan pendahuluan

• Guru melakukan pembukaan kepada peserta didik melalui aplikasi zoom meeting

• Guru mempersilakan peserta didik untuk berdoa yang dipimpin oleh salah satu perwakilan peserta didik

• Guru mengabsensi siswa

• Peserta didik mengikuti ice breaking dan mendengarkan motivasi belajar yang disampaikan oleh guru.

b. Kegiatan inti

• Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik lari jarak pendek melalui aplikasi zoom meeting

• Guru berkomunikasi dengan siswa

• Guru memberi tugas projek berupa: memperkenalkan teknik lari jarak pendek

• Guru meminta siswa mendokumentasikan hasil karyanya lalu dokumentasi tersebut dikirim ke WA guru c. kegiatan penutup

• Guru bersama peserta didik membuat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari

• Guru memberikan pertanyaan tentang materi

• Menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya serta diakhiri salam penutup

2) Pertemuan 2

a. Kegiatan pendahuluan

• Guru melakukan pembukaan kepada peserta didik melalui aplikasi zoom meeting

• Guru mempersilakan peserta didik untuk berdoa yang dipimpin oleh salah satu perwakilan peserta didik

• Guru mengabsensi siswa

• Peserta didik mengikuti ice breaking dan mendengarkan motivasi belajar yang disampaikan oleh guru.

(6)

b. Kegiatan inti

• Guru menjelaskan materi start jongkok/ sprint start lari jarak pendek melalui aplikasi zoom meeting

• Guru berkomunikasi dengan siswa

• Guru memberi tugas projek berupa:

mempraktekkan start jongkok/

sprint start lari jarak pendek

• Guru meminta siswa

mendokumentasikan hasil karyanya lalu dokumentasi tersebut di kirim ke WA guru

c. kegiatan penutup

• Guru bersama peserta didik membuat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari

• Guru memberikan pertanyaan tentang materi

• Menyampaikan rencana

pembelajaran selanjutnya serta diakhiri salam penutup

Untuk lebih jelasnya mengenai hasil tes siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini;

Tabel 5

Hasil Tes Formatif Siklus II No Nama Nilai Keterangan

1 Agustin MH 80 Tuntas 2 Ahmad Yusuf 80 Tuntas 3 Alhafiz Daffa 80 Tuntas 4 Almira RS 80 Tuntas

5 Andini F 80 Tuntas

6 Angel N 90 Tuntas

7 Anisa NF 100 Tuntas 8 Ari Febrian 90 Tuntas

9 Dimas WF 80 Tuntas

10 Herlina 80 Tuntas

11 Irma D 80 Tuntas

12 Isnaini M 80 Tuntas 13 Jumrotus NA 90 Tuntas

14 Luna 80 Tuntas

15 Muhammad IS 80 Tuntas 16 Musfin Alfari 80 Tuntas

17 Nabila 80 Tuntas

18 Najwa UM 80 Tuntas 19 Nazmudin A 80 Tuntas 20 Nelly Andini 90 Tuntas 21 Rafi Septa DN 100 Tuntas 22 Reyfan B 90 Tuntas

23 Rezky M 80 Tuntas

24 Ridho A 80 Tuntas

25 Riyo Hardoyo 80 Tuntas

26 Robiyatul A 80 Tuntas

27 Rojib 90 Tuntas

28 Saana T 80 Tuntas

29 Sapriyansyah 80 Tuntas 30 Siti Latifah 80 Tuntas 31 Tri Dwi AP 90 Tuntas 32 Zaskia AD 80 Tuntas 33 Zayyan Alya 80 Tuntas

Nilai Rata-Rata 81,12 Jumlah Siswa

Tuntas 30

Prosentase

Ketuntasan 100%

Sumber: Data Primer, 2021

3. Pengamatan

Berdasarkan pengamatan yang dalam Siklus II adalah siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran serta dalam melaksanakan diskusi pada kerja kelompok. Ternyata melalui menggunakan media zoom meeting dengan model pembelajaran project based learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa telah sesuai dengan rencana yang telah diharapkan. Adapun dari hasil pengamatan guru sebagai berikut:

Tabel 6

Observasi Siswa Siklus II

Sumber: Data Primer, 2021

Pengamatan Terhadap Siswa:

1) Siswa terlihat tidak merasa jenuh dengan proses pembelajaran.

2) Siswa lebih banyak berinteraksi dan aktif 3) Siswa tidak mengalami kesulitan dalam

mengerjakan soal.

4) Siswa dapat memahami materi pembelajaran.

5) Siswa lebih percaya diri dalam mengutarakan pertanyaan.

6) Hasil kerja diselesaikan dengan tepat waktu

(7)

4. Refleksi

Berdasarkan pada hasil refleksi Siklus II terlihat siswa sudah sesuai dengan skenario yang direncanakan.

Beberapa hal yang ditemukan pada tahap ini sangat memuaskan karena peningkatan keaktifan siswa dan lebih percaya diri dalam mengutarakan pertanyaan dan pendapat. Dan guru sudah mengoptimalkan penyampaian materi.

Proses pembelajaran siklus ke II dinilai baik karena sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Adapun kelebihan Siklus II adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan pembelajaran lebih variatif.

2) Penggunaan model dan metode pembelajaran tepat.

3) Siswa memiliki tingkat pemahaman lebih tinggi.

4) Peningkatan perolehan nilai kelas memuaskan.

Adapun kekurangan Siklus II adalah sebagai berikut:

1) Guru kesulitan untuk fokus membagi perhatian pada kelompok belajar.

2) Guru lebih banyak mempersiapkan materi karena tingkat pemahaman siswa lebih tinggi.

3) Siswa masih terlihat jenuh terhadap materi pembelajaran.

Pembahasan

Pembelajaran PJOK sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 menunjukkan proses yang sangat berbeda. Tatap muka di sekolah-sekolah di Indonesia telah berubah menjadi proses pembelajaran yang berjudul Belajar Dari Rumah (BDR). Berdasarkan pengalaman peneliti selama mengajar daring di kelas VI SDN 1 Madurejo bahwa siswa sudah mulai terbiasa, akan tetapi tentu saja harus di dukung dengan media pembelajaran daring yang memadai seperti aplikasi WhatsApp, zoom meeting dan lain-lain.

Kegagapan pembelajaran daring masih nampak terlihat di SDN 1 Madurejo. Oleh karenanya guru yang disini berperan sebagai peneliti hendak menggunakan media zoom meeting dengan model pembelajaran project based learning.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 1 Madurejo, Kabupaten Kotawaringin Barat pada kelas VI. Adapun

waktu penelitian dari bulan September- November 2020. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI sebanyak 33 siswa. Penelitian dilaksanakan di SDN 1 Madurejo. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode observasi, metode tes, dokumentasi dan wawancara.

Setelah diadakan perbaikan pembelajaran menggunakan media zoom meeting dengan model pembelajaran project based learning dapat dinyatakan ada peningkatan hasil belajar siswa dari 33 siswa kelas VI yang semula hanya ada 10 siswa pada pra siklus lalu pada siklus I ada 23 siswa yang nilainya sesuai KKM atau diatas KKM.

Peningkatan hasil belajar siswa tersebut karena peneliti dalam melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran menggunakan media zoom meeting dengan model pembelajaran project based learning, dengan menggunakan metode ini Ketuntasan belajar siswa yang ditunjukkan dengan prosentase ketuntasan meningkat dari 30,30% menjadi 69,69%.

Berdasarkan pengolahan data dan diskusi dengan pengamat dan kepala sekolah serta pembimbing, untuk menuntaskan hasil belajar siswa peneliti mengadakan perbaikan pada siklus II yang hasilnya menunjukkan peningkatan lebih baik lagi, pada perbaikan siklus I dari 33 siswa yang mendapat nilai ≥ 75 ke atas yang semulanya 23 siswa atau 69,69% dan pada siklus II meningkat menjadi 33 siswa atau 100 % mencapai tingkat ketuntasan.

KESIMPULAN

Pembelajaran PJOK sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 menunjukkan proses yang sangat berbeda. Berdasarkan pengolahan data ditemukan hasil dari siklus I dan siklus II. Untuk menuntaskan hasil belajar siswa peneliti mengadakan perbaikan pada siklus II yang hasilnya menunjukkan peningkatan lebih baik lagi, pada perbaikan siklus I dari 33 siswa yang mendapat nilai ≥ 75 ke atas yang semulanya 23 siswa atau 69,69% dan pada siklus II meningkat menjadi 33 siswa atau 100% mencapai tingkat ketuntasan.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Aristo, Rahadi. 2003. Media Pembelajaran.

Departemen Pendidikan Nasional.

Jakarta

Hamalik, O. 2011. Proses Belajar Mengajar.

Bumi Aksara. Jakarta

Kasbolah, K. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Depdikbud Dirjen Dikti. Jakarta

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru.

Rajawali Press. Jakarta

Oktavia, Mutiara., S Rahma., R Akmalia., A Teguh., A Ramadhani., A Kusuma dan Darmadi. 2021. Tantangan Pendidikan Di Masa Pandemi Semua Orang Harus Menjadi Guru. Jurnal Pendidikan Dan Konseling Research

& Learning in Primary Education, Volume 3 Nomor 2 Tahun 2021.

Halaman 122-128. Universitas Pahlawan. Riau

Saminanto. 2010. Ayo Praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas).

Rasail. Jakarta

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Prenada Media Group.

Jakarta

Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta

Surtikanti dan Santoso. 2007. Strategi Belajar Mengajar. FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta

Suharsimi Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. PT. Bumi Aksara.

Jakarta

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan.

Remaja Rosdakarya. Bandung Wardani, I.G.A.K dkk. 2007. Penelitian

Tindakan Kelas. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta Winata, K Adya., Qiqi Y Z., Supian dan

Helmawati. 2021. Kebijakan Pendidikan Di Masa Pandemi. Jurnal Manajemen Pendidikan, Volume 4 Nomor 1 Tahun 2021. Halaman 1-6.

Universitas Muhammadiyah.

Palembang

Referensi

Dokumen terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI JARAK PENDEK. MELALUI PENERAPAN MEDIA

Karya Mulya, untuk mempertegas penilaian gerakan dalam observasi penelitian. Peniliain dari gerak dasar lari jarak pendek peneliti menyesuaikan dengan, pola. gerak

di luar daerah penerimaan H 0. Dengan demikian hipotestis penelitian yang berbunyi “ Terdapat pengaruh latihan Sirkuit terhadap lari jarak pendek 100 meter pada siswa

Lari jarak pendek merupakan salah satu materi yang cukup menarik dalam atletik, hanya tinggal kreasi seorang guru yang dapat lebih meragamkan bentuk kegiatan dengan

Berdasarkan observasi dilapangan, hasil tes kemampuan gerak dasar lari jarak pendek melalui permainan simpan kelereng dengan model kooperatif tipe TGT pada siswa kelas V

Kategori Aspek yang dinilai Skor % Kriteria Skor Riil Skor Maks 1 Media SORSA sudah disesuaikan dengan materi lari jarak pendek 4 5 80 Layak 2 Media SORSA efektif untuk membantu

Tujuannya peneliti dapat memberikan kesimpulkan untuk menentukan jenis produk yang sesuai untuk dijadikan pedoman berupa modul yang tergambar dari jenis permainan kecil pada materi lari

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PJOK materi lari sprint melalui permainan hitam-hijau pada kelas V SD Negeri 1 Jero