• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas V di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas V di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK

(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas V di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani

Oleh :

SALMAN PARIS

(0804228)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Salman Paris , 2013

Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR HAK CIPTA

PENERAPAN LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK

(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas V di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat)

Oleh Salman Paris

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani pada Fakultas

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Salman Paris 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

PENERAPAN LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK

(Studi Eksperimen)

Oleh :

Salman Paris

NIM. 0804228

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes NIP.1962 0718 1988 031004

Pembimbing II

Alit Rahmat, M.Pd NIP. 1972 0828 2005 01001

Mengetahui

Ketua Program Studi PGSD Pendidikan Jasmani FPOK UPI Bandung

(4)

Salman Paris , 2013

Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

v

BAB I ... Error! Bookmark not defined.

PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang Masalah... Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined.

D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined. BAB II ... Error! Bookmark not defined.

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIANError! Bookmark not

(5)

1). Teknik gerakan start jongkok ... Error! Bookmark not defined. BAB III ... Error! Bookmark not defined.

METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.

(6)

Salman Paris , 2013

Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

v

G. Program Latihan ... Error! Bookmark not defined.

H. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV ... Error! Bookmark not defined.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Analisis... Error! Bookmark not defined.

B. Analisis Statistika Inferensial ... Error! Bookmark not defined.

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB V ... Error! Bookmark not defined.

KESIMPULAN DAN SARAN... Error! Bookmark not defined.

A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

B.Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA...55

(7)

DAFTAR TABEL

3.2 Langkah-langkah penelitian...30

3.3 Kisi-kisi Penilaian...32

3.4 Tabel Program Latihan Lari ABC...38

4.1 Skor rata-rata dan Simpangan baku...42

4.3 Gerakan start sebelum diberikan latihan lari ABC...44

4.4 Gerakan lari jarak pendek sebelum diberikan latihan lari ABC...44

4.5 Gerakan finish sebelum diberikan latihan lari ABC...45

4.6 Gerakan start sesudah diberikan latihan lari ABC...45

4.7 Gerakan lari jarak pendek sesudah diberikan latihan lari ABC...46

4.8 Gerakan finish sesudah diberikan latihan lari ABC...46

4.9 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov...48

(8)

Salman Paris , 2013

Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

v

DAFTAR DIAGRAM dan GRAFIK

4.2 Diagram Skor rata-rata sebelum dan sesudah diberikan latihan lari ABC...43

Grafik Plot Normalitas Gerakan Start...49

Grafik Plot Normalitas Gerakan lari jarak pende...49

(9)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Lari Gawang... 9

2.2 Lari Estafet... 10

2.3 Posisi “Bersedia”... 11

2.4 Posisi “Siap”... 12

2.5 Posisi “Menolak Dari Balok Start”... 12

2.6 Gerakan Sprint... 13

2.7-2.8 Gerakan Finish... 14

2.9 Berjalan Lutut di angkat... 21

2.10 Mengangkat lutut tinggi dengan pelurusan bagian bawah... 22

2.11 Berlari dengan lutut diangkat tinggi disertai dengan pelurusan tungkai bagian bawah... 23

2.12 Menendang pantat... 23

2.13 Gerakan lengan sprint... 24

(10)

Salman Paris , 2013

Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1...57

Lampiran 2...61

Lampiran 3...67

Lampiran 4...73

Lampiran 5...76

Lampiran 6...77

Lampiran 7...81

Lampiran 8...82

Lampiran 9...86

Lampiran 10...87

Lampiran 11...88

Lampiran 12...89

Lampiran 13...90

Lampiran 14...91

Lampiran 15...92

(11)

Lampiran 17...96

Lampiran 18...98

Lampiran 19...100

Lampiran 20...102

(12)

Salman Paris , 2013

Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

i ABSTRAK

SALMAN PARIS, 0804228. JUDUL SKRIPSI PENERAPAN LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK. PEMBIMBING I Dr. YUDY HENDRAYANA, M.Kes. PEMBIMBING II ALIT RAHMAT, M.Pd.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bahwa penerapan lari ABC

dalam mengembangkan gerak dasar lari jarak pendek siswa kelas V SDN Karya

Mulya Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian eksperimen. Dalam

penggunaan metode ini peneliti menggunakan One Group-Pretest-Posttest Design.

Instrumen yang digunakan untuk peningkatan gerak dasar lari jarak pendek yaitu

gerakan start, gerakan lari jarak pendek, dan gerakan finish. Sementara itu alat ukur

untuk hasil peningkatan keterampilan gerak dasar lari jarak pendek yaitu lembar

observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan penerapan pembelajaran lari

ABC dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar lari jarak pendek baik itu gerak

start, gerak lari jarak pendek, dan gerak finish. Hasil peningkatan tersebut ditunjukan

dari perbandingan Zhitung dan Ztabel dengan hasil sebelum dan sesudah diberikan

latihan metode ABC adalah -3,974 dengan nilai p-value 0,000. Karena nilai Zhitung

(-3,974) < Ztabel (-1,96) dan nilai p-value < 0,05 maka hasilnya ada perbedaan gerakan

kualitas gerak dasar lari jarak pendek sebelum dan sesudah diberikan latihan lari

ABC. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu dengan penerapan pembelajaran lari

ABC dalam pembelajaran Atletik khususnya lari jarak pendek pada usia sekolah

dasar dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar lari jarak pendek siswa kelas V

(13)

ABSTRAK

SALMAN PARIS, 0804228. JUDUL SKRIPSI PENERAPAN LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK. PEMBIMBING I Dr. YUDY HENDRAYANA, M.Kes. PEMBIMBING II ALIT RAHMAT, M.Pd.

The purpose of this study is to determine that the application running ABC in

developing a basic motion sprint Elementary School fifth grade students work

Ngamprah Mulya subdistrict of West Bandung regency. The method used in this

study is an experimental research method. In using this method the researcher used

One-Group Pretest-Posttest Design. The instrument used to increase the basic motion

sprint start is movement, movement sprint and finish the movement. While the gauge

for the resulting increase in basic motor skills sprinting is the observation sheet. The

results showed that with the application running ABC learning can improve basic

motor skills that a good sprint start motion, sprinting motion, and the motion finish.

The results indicated an increase of the ratio Zhitung and Ztabel with the results

before and after the workout ABC method is -3.974 with p-value of 0.000. Because

Zhitung value (-3.974) <Ztabel (-1.96) and p-value <0.05 then the result is no basic

difference in the quality movement sprinting motion before and after the training run

ABC. The conclusion of this research is the application of learning in the learning

Athletics ABC ran sprints especially at primary school age can improve fundamental

movement skills sprinting Elementary School fifth grade students work Mulya West

(14)

1

Salman Paris , 2013

Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Istilah atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu Athlon yang memiliki makna

bertanding atau berlomba. Atletik juga dapat diartikan bentuk olahraga yang

menjadi dasar dari setiap gerak olahraga lain, olahraga ini bergantung pada

kelincahan dan kekuatan otot, yang merupakan kunci setiap gerak olahraga lainya.

Dengan pembelajaran atletik berarti mempersiapkan dasar dari setiap olahraga,

untuk proses kecabangan olahraga selanjutnya gerakan yang terdapat pada semua

cabang olahraga, pada intinya merupakan gerakan dasar yang berasal dari gerakan

pada olahraga atletik. Olahraga atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri

dari gerakan-gerakan yang dinamis dan harmonis seperti: jalan, lari, lompat dan

lempar (Djumidar, 2001: 1.3).

Atletik menurut Hendrayana dan Rahmat (2007: 3), kegiatan fisik yang

beragam seperti jalan, lari, lompat, lempar. Dan banyak orang yang

mengungkapkan sebagai media untuk memulai kegiatan fisik pada hampir semua

cabang olahraga. Maka seringkali atletik disebut sebagai ibu dari semua cabang

olahraga. Dalam olahraga atletik lari merupakan olahraga yang terbagi kedalam 3

cabang olahraga yaitu lari jarak pendek, lari gawang, dan lari estafet. Lari jarak

pendek dapat diartikan juga lari sprint, yang menurut Djafar Sidik (2009: 1) lari

sprint adalah salah satu nomor dalam cabang atletik yang terdiri dari jarak lari 100

m sampai 400 m di tambah dengan lari gawang. Lari jarak pendek dinilai dari

kecepatan lari dimulai dari gerakan start sampai finish.

Lari jarak pendek dalam pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar,

merupakan aktifitas olahraga yang termasuk kedalam pembelajaran teori latihan.

Pada pembelajaran atletik siswa Sekolah Dasar, di berikan pembelajaran dengan

teknik pendekatan untuk memberikan pengalaman gerak dalam atletik. Penerapan

pembelajaran pendidikan jasmani dalam lari jarak pendek menggunakan

(15)

2

gerak lari ABC menurut Hendrayana dan Rahmat (2007: 38), istilah gerak lari

ABC sebenarnya lebih diutamakan pada gerak lari yang bervariasi dan disusun

berdasarkan sistematika berbagai bentuk gerakan kaki dari yang mudah ke yang

sukar. Karena dalam pembelajaran Atletik, dalam lari jarak pendek siswa tidak

harus diberikan teknik yang sesungguhnya. Supaya siswa mau melakukan dan

merasa senang. Banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi siswa tidak mau

melakukan Atletik, karena kurangnya sarana dan prasarana di Sekolah Dasar.

Kurangnya pengetahuan siswa tentang atletik, dilihat dari sikap dan gerakan siswa

pada saat melakukan gerak dasar lari. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi

dari pengetahuan Guru pendidikan jasmani yang tidak tahu mengenai penerapan

Atletik dalam pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar.

Dalam buku bermain gerak-gerak dasar atletik (Djumidar, 2001:13), tujuan pembelajaran untuk meningkatkan suatu kondisi yang baik bagi para pelajar sekolah yang melakukan gerakan-gerakan dasar lari, yaitu untuk:

a. Meningkatkan faktor kecepatan. b. Meningkatkan faktor daya tahan. c. Meningkatkan kekuatan.

d. Meningkatkan keterampilan. e. Meningkatkan kelincahan.

Selanjutnya penerapan latihan lari ABC menurut Hendrayana dan Rahmat

(2007: 38), digunakan untuk memperbaiki koordinasi dan teknik lari sprint. Lari

ABC dalam pembelajaran atletik di Sekolah Dasar dapat dilakukan dengan

pendekatan. Namun saat ini guru-guru pendidikan jasmani di Sekolah Dasar,

melaksanakan pendekatan pembelajarannya dengan permainan. Meskipun

demikian dengan pembelajaran atletik, khususnya nomor lari jarak pendek yang

dilaksanakan di Sekolah Dasar. Penerapan latihan lari ABC digunakan untuk

memperbaiki koordinasi lari sprint, seperti yang diungkapkan Hendrayana dan

Rahmat. Dalam penjelasan bahwa kualitas gerak dasar lari jarak pendek meliputi

gerakan seperti start, lari jarak pendek, dan finish. Gerakan yang termasuk

kedalam lari ABC yaitu angkat lutut tinggi, jalan angkat lutut tinggi dengan kaki

diluruskan, loncat angkat lutut tinggi dengan kaki diluruskan, tendang pantat, dan

(16)

3

Salman Paris , 2013

Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

aktivitas sesungguhnya supaya dapat meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak

pendek.

Setelah melakukan pengamatan pada pelaksanaan pendidikan jasmani di

SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat, pelaksanaan pembelajaran

pendidikan jasmani. Atletik khusunya lari jarak pendek, diberikan dengan gerakan

sulit. Dengan keadaan seperti itu, tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran

atletik terutama lari jarak pendek pada siswa kurang baik. Karena kebanyakan

siswa bukan dilatih dengan gerakan mendasar tetapi diberikan latihan yang sukar.

Dilihat dari keadaan saat pembelajaran penjas itu terlaksana, masih banyak siswa

yang diam karena merasa cepat jenuh dengan metode dan pembelajaran yang

dilaksanakan di Sekolah. Beberapa faktor yang ditemukan dilapangan yang dapat

mempengaruhi siswa tidak melaksanakan pendidikan jasmani: Siswa merasa

jenuh dengan pembelajaran, kurangnnya modifikasi alat pada saat pembelajaran,

siswa sulit mengikuti gerakan pada saat pembelajaran, dan kurangnya minat pada

saat pembelajaran terlaksana.

Maka dengan paparan latar belakang yang sudah dijelaskan peneliti diatas

maka akan mengambil judul yang berhubungan dengan koordinasi gerak siswa

sekolah dasar yaitu ”Penerapan lari ABC untuk meningkatkan kualitas gerak

dasar lari jarak pendek”.

B. Rumusan Masalah

Penulis merumuskan dari latar belakang diatas, apakah ada peningkatan

kulitas gerak dasar lari jarak pendek setelah diberikan latihan lari ABC di SDN

Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan paparan dari masalah yang telah penulis paparkan di latar

belakang maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kualitas

gerak dasar lari jarak pendek, siswa SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat

(17)

4

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini penulis berharap dapat bermanfaat untuk semua

pihak, terutama kepada yang berkecimpung didalam dunia pendidikan jasmani.

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis,

yaitu:

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan inspirasi bagi semua pendidik

untuk menambah pengetahuan tentang model pembelajaran khususnya model

penerapan lari ABC dapat meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek di

Sekolah Dasar. Kemampuan ini juga bisa sebagai penambah kemampuan dan

prestasi siswa sebagai objek pembelajaran, pengetahuan model pembelajaran bagi

siswa dan bagi guru sebagai objek pembelajaran.

2. Secara Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran mengenai pembelajaran

latihan metode lari ABC dapat meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak

pendek siswa.

b. Memberikan informasi dan landasan untuk penelitian tentang latihan metode

lari ABC dapat meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek siswa.

E. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu meluas peneliti memberikan batasan agar

perumusan dapat memperoleh yang memuaskan, maka penelitian ini dibatasi

dengan tujuan penelitian yang telah dipaparkan di atas, aspek-aspek yang

diperhatikandalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Yang diteliti adalah hasil dari penerapan latihan metode lari ABC dapat

meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek.

2. Populasi penelitian ini terdiri dari siswa kelas V di SDN Karya Mulya

(18)

5

Salman Paris , 2013

Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Lokasi penelitian SDN Karya Mulya yang terletak di Jalan Giok II No 77

Komplek Permata Desa Tani Mulya Kecamatan Ngamprah Kabupaten

(19)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang harus di tempuh peneliti untuk

mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Tujuan dari penelitian adalah untuk

mengetahui permasalahan yang ada dilapangan dengan cara yang sesuai dengan

prosedur penelitiannya.

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen.

Metode eksperimen merupakan sebuah penelitian yang memberikan perilaku

treatment kepada objek penelitiannya. Menurut Sugiyono (2009:107) Penelitian Eksperimen adalah “Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.

Menyimak dari yang sudah dijelaskan peneliti beranggapan metode

penelitian eksperimen tepat digunakan dalam penelitian ini, karena dalam

penjelasan metode penelitian eksperimen menjelaskan bagaimana cara dalam

memperoleh data dapat meyakinkan dari variabel yang satu ke yang lain.

Penelitian ini tepat untuk diterapkan karena dapat mengetahui pengaruh dari suatu

perlakuan yang sudah diterapkan pada pembelajaran pendidikan jasmani. Karena

dalam penelitian ini peneliti mengambil kesimpulan untuk melakukan penelitian

dengan metode studi eksperimen karena dalam penerapan yang diberikan

menggunakan teori latihan yang dapat berpengaruh pada suatu pembelajran yang

diterpakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Karya Mulya yang beralamat di Jalan

Giok II No.77 Komplek Permata Desa Tani Mulya Kecamatan Ngamprah

(20)

28

Salman Paris , 2013

Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas V, SDN Karya Mulya

Kabupaten Bandung Barat. Yang mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di

Sekolah, berjumlah 200 orang dari kelas VA, VB, dan VC. Siswa dengan latar

belakang kemampuan olahraga yang berbeda-beda. Adapun beberapa hal yang

menjadi pertimbangan mengapa peneliti mengambil lokasi penelitiannya di SDN

Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat, antara lain:

a. Adanya masalah dalam pembelajaran gerak dasar lari sprint atau jarak pendek

pada saat bergerak mulai dari saat start sampai finish.

b. Peneliti menghendaki apakah ada perubahan dalam kualitas gerak dasar lari

jarak pendek di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat.

c. Ketersediannya lapangan yang dapat menunjang apabila penerapan pembelajran

ini diberikan pada siswa.

d. Perizinan dalam penelitian ini lebih mudah didapat karena peneliti memiliki

orang yang terpercaya dan memberikan masalah yang harus diperbaiki dalam

pembelajaran olahraga atletik khususnya dalam gerak dasar lari jarak pendek di

SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat.

C. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan kelompok yang banyak menjadi suatu lingkup

penelitian. Sugiyono (2009:117) menjelaskan bahwa, “Populasi adalah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan

karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulan”.

Populasi dalam penelitian ini terdiri dari siswa siswi yang sedang mengikuti

kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani di SDN Karya Mulya Kabupaten

Bandung Barat, khususnya kelas V sebanyak 200 siswa. Pengambilan sampel

merupakan suatu proses penentuan jenis sampel dan perhitungan besarnya sampel

yang akan menjadi subjek atau objek penelitian. “Sampel yang secara nyata akan

diteliti dan diambil dari populasi harus betul-betul representatif” (Sugiyono,

(21)

29

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai

sumber data untuk mewakili sebagian populasi. Arikunto (2010:173) menjelaskan

bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Untuk

memperdalam pngertian sampel menurut para ahli selanjutnya Sugiyono

(2009:118) menjelaskan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimilkioleh populasi tersebut”.

Sehubungan dengan teknik pengambilan sampel Sugiyono (2012:124)

menjelaskan teknik total sampling (sampel jenuh), yaitu teknik penentuan sampel

seadanya bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel karena jumlah

populasi relatif kecil. Selanjutnya mengenai pengambilan sampel Arikunto

(2002:112) memberikan penjelasan bahwa “Apabila populasinya kurang dari 100

maka lebih baik diambil semua sehingga merupakan penelitian populasi,

sedangkan jika populasinya besar maka diambil antara 10% dan 15 % atau 20%

dan 25% atau lebih”. Berdasarkan menurut penjelasan yang telah dikemukakan

oleh para ahli menunjukkan apabila penelitian ini jumlah populasinya kurang dari

100 orang yang merupakan jumlah populasi yang kecil, teknik yang digunakan

dalam pengambilan sampel untuk penelitian ini menggunakan teknik total

sampling (sampel jenuh), 10% X 200= 20. Maka dalam penelitian ini sampel yang

akan digunakan adalah siswa yang mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani

yang sudah dipilih oleh peneliti di SDN Karya Mulya pada kelas V yang

berjumlah 20 orang siswa.

D. Desain Penelitian

Desain yang dipergunakan peneliti dalam penelitian ini adalah

One-Group-Pretest-Posttest Design yaitu desain yang menggunakan satu kelompok satu

kelompok yang terlebih dahulu diberikan test atau pretest awal untuk mengukur

sejauh mana kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar lari jarak pendek

(O1), selanjutnya diberikan latihan atau perlakuan yang dapat meningkatkan

kualitas gerak dasar lari jarak pendek (X) dan kemudian dilakukan kembali test

atau pretes setelah diberikan latihan atau perlakuan untuk mengetahui ada

(22)

30

Salman Paris , 2013

Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1

One-Group Pretest Design

X = Perlakuan atau Treatment

O1 = Pretest atau test (sebelum diberikan perlakuan atau treatment)

O2 = Posttest (Pengaruh adanya perlakuan atau treatment)

Berdasarkan design penelitian diatas, maka dengan itu peneliti dapat

membuat langkah-langkah dalam penelitiannya sebagai berikut.

Tabel 3.2

Langkah-langkah Penelitian

O

1

X O

2

Populasi

Sampel

Test Awal

Perlakuan

Test Akhir

Pengumpulan Data

Analisis Data

(23)

31

E. Instrumen Penelitian

Dalam melakukan teknik penelitian diperlukan adanya alat ukur untuk

mengetahui peningkatan setelah diberikan latihan apakah dapat dicapai dengan

baik. Melakukan pengukuran harus menggunakan alat ukur yang baik. Alat ukur

yang digunakan disebut instrumen penelitian. Sugiyono (2009:148) menjelaskan

instrumen adalah “Suatu alat ukur yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diminati”.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan observasi karena

dalam penelitian ini aspek yang di nilai bukan pengetahuan akan tetapi kualitas

yang dihasilkan oleh siswa.

1. Observasi

Observasi merupakan alat ukur yang digunakan bila obyek penelitian bersifat

perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, responden tidak terlalu besar. Sudjana

(2001:109) menjelaskan tentang observasi sebagai alat pengumpulan data yang

digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau ataupun proses terjadinya

suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun

dalam situasi buatan.

Peneliti dalam tindakan melakukan penelitiannya alat observasi berupa

lembar panduan observasi yang sebelumnya sudah ditentukan oleh peneliti.

Observasi yang akan dilaksanakan berupa tes awal sebelum diberika perlakuan

dan test akhir setelah diberikan perlakuan. Ada tiga jenis yang jelaskan (Sudjana,

2001:112), yaitu observasi secara langsung, observasi dengan alat peraga dan

observasi partisipasi. Maka peneliti akan menggunakan penelitian secara langsung

untuk mengamati penelitiannya secara langsung terhadap proses pembelajaran

yang sedang terjadi.

a. Penyusunan Instrumen

Dalam penelitian ini peneliti menetapkan aspek-aspek serta indikator yang

akan di observasi. Setelah itu peneliti membuat pedoman observasi sebelum

melakukan observasi ke tempat penelitian agar memudahkan penilaian observasi.

(24)

32

Salman Paris , 2013

Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

peneliti memaparkan kisi-kisi penelian terlebih dahulu peneliti akan

mengungkapkan beberapa penjelasan.

Nasution (1988), dalam buku Sugiyono (2009: 226). Menyatakan bahwa,

observasi adalah dasar semua pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja

berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui

observasi. Selanjutnya peneliti melihat dalam penjelasan Sugiyono (2009: 227),

menyatakan Observasi partisipasi pasif, jadi dalam dalam hal ini peneliti datang di

tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan

tersebut.

Dalam observasi partisipasi pasif ini peneliti menggunakan penilaian,

menurut peneliti dan di gabungkan dengan penilaian guru penjaskes di SDN

Karya Mulya, untuk mempertegas penilaian gerakan dalam observasi penelitian.

Peniliain dari gerak dasar lari jarak pendek peneliti menyesuaikan dengan, pola

gerak dominan dalam gerak dasar. Yaitu pola gerak dasar dominan lari yang

meliputi: gerakan start, gerakan lari, dan gerakan finish.

Kisi-kisi penilaian yang digunakan dalam gerak dasar lari jarak pendek

menurut penjelasan yang sudah dipaparkan dan peneliti mengambil penilaian

sesuai tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Penilaian

Variabel Aspek Indikator

(25)

33

siap)

(Gerakan pada aba-aba

ya)

 Gerakan lari

sprint

 Gerakan finish

 Tolakan kaki

 Ayunan lutut

 Ayunan tungkai

 Posisi badan

 Gerakan tangan dan lekukan siku

 Posisi punggung

 Posisi kepala

 Pandangan mata

 Posisi dada

(26)

34

Salman Paris , 2013

Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4). Kariteria penilaian

Dalam kriteria penilaian ini peneliti mengambil dari kisi-kisi penilaian yang

diungkapkan peneliti dalam beberapa aspek yang dinilai mulai dari gerakan start,

gerakan berlari dan gerakan finish. Seperti yang diungkapkan dibawah ini:

a). Start

1. Beri nilai 4 apabila kedelapan kategori indikator dalam gerakan start dapat

dilakukan dengan dengan baik oleh siswa.

2. Beri nilai 3,5 apabila 2 kategori indikator dalam gerakan start tidak dapat

dilakukan dengan baik oleh siswa.

3. Beri nilai 3 apabila 3-4 kategori indikator dalam gerakan start tidak dapat

dilakukan dengan baik oleh siswa.

4. Beri nilai 2,5 apabila 5-6 kategori indikator dalam gerakan start tidak dapat

dilakukan dengan baik oleh siswa.

5. Beri nilai 2 apabila kedelapan kategori indikator dalam gerakan start tidak dapat

dilakukan baik oleh siswa.

b). Lari

1. Beri nilai 4 apabila kedelapan kategori indikator dalam gerakan lari dapat

dilakukan dengan dengan baik oleh siswa.

2. Beri nilai 3,5 apabila 2 kategori indikator dalam gerakan lari tidak dapat

dilakukan dengan baik oleh siswa.

3. Beri nilai 3 apabila 3-4 kategori indikator dalam gerakan lari tidak dapat

dilakukan dengan baik oleh siswa.

4. Beri nilai 2,5 apabila 5-6 kategori indikator dalam gerakan lari tidak dapat

dilakukan dengan baik oleh siswa.

5. Beri nilai 2 apabila kedelapan kategori indikator dalam gerakan lari tidak dapat

dilakukan baik oleh siswa.

c). Finish

1. Beri nilai 4 apabila kedua kategori indikator dalam gerakan finish dapat

(27)

35

2. Beri nilai 3 apabila 1 kategori indikator dalam gerakan finish tidak dapat

dilakukan dengan baik oleh siswa.

3. Beri nilai 2 apabila kedua kategori indikator dalam gerakan finish tidak dapat

dilakukan dengan baik oleh siswa.

b. Penyusunan Lembar Observasi

Indikator yang telah dirumuskan ke dalam bentuk pedoman observasi

selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir penilaian dalam observasi.

Dalam penilaian observasi peneliti akan menilai dari indikator-indikator yang

disusun dalam pedoman observasi. Tujuan dari instrument penelitian untuk

mengukur dan menghasilkan data yang akurat., maka setiap instrumen harus

memiliki skala. Peneliti memakai Rating Scale dalam penelitian karena digunakan

untuk menghasilkan data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian

ditafsirkan dalam pengertian kualitatif (Sugiyono, 2009:97). Selanjutnya Sugiono

(2009:98), menyatakan dalam skala model rating scale responden tidak akan

menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang disediakan, tetapi akan

menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu

rating scale ini lebih fleksibeltidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi

untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya. Yang penting

bagi penyusunan instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan

setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada suatu item instrumen,

orang tertentu boleh memilih angka 2 tetapi angka 2 oleh orang tertentu belum

tentu sama maknanya dengan orang lain yang juga boleh memilih jawaban dengan

angka. Peneliti menentukan kategori penyekoran sebagai berikut:

Kategori setiap gerakan yang dilakukan oleh responden peneliti akan menilai

dari setiap gerakan-gerakan dengan angka (4)= Sangat Baik, (3)= Baik, (2)=

Cukup Baik, (1)= Kurang Baik.

F. Uji Coba Instrumen

Setelah selesai penyusunan instrumen peneliti melakukan uji coba instrumen .

Uji coba ini dilakukan dalam satu sekolah, tetapi ke responden yang berbeda

(28)

36

Salman Paris , 2013

Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

instrumen. Data yang diperoleh dari hasil pengetesan dilakukan uji validitas dan

reliabilitas setiap butir penilaian untuk menguji keabsahan data dalam penelitian.

a. Uji Validitas

Validitas Instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau

sahihan mempunyai kevalidan yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang

valid memiliki validitas rendah (Arikunto, 1998:160). Selanjutnya Menurut

Friedenberg (1995) biasanya dalam pengembangan dan penyusunan skala-skala

psikologi, digunakan harga koefisien korelasi yang minimal sama dengan 0,30.

Dengan demikian, semua item yang memiliki korelasi kurang dari 0,30 dapat

disisihkan dan item-item yang akan dimasukkan dalam alat test adalah item-item

yang memiliki korelasi diatas 0,30 dengan pengertian semakin tinggi korelasi itu

mendekati angka satu (1,00) maka semakin baik pula konsistensinya

(validitasnya).

Untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada butir yang

dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X

dan skor total dipandang sebagai nilai Y. Dengan diperolehnya indeks validitas

setiap butir dapat diketahui dengan pasti butir-butir manakah yang tidak

memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya (Arikunto, 1998:169).

Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment yaitu sebagai

berikut:

r

xy

= N

XY-

(∑

X

)(∑

Y)

√ (

N

X

2

(∑

X)

2

)(N

Y

2

(∑

Y)

2

)

Keterangan:

r xy = Koefisien korelasi suatu butir

N = Cacah objek

X = Skor Butir

(29)

37

Metode yang digunakan dalam penghitungan data yaitu menggunakan

Microsoft Excel dan Aplikasi SPSS 16.0. Untuk menguji signifikan korelasi yaitu

nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel Product Moment. Dari tabel r diketahui

bahwa n = 20 pada taraf signifikansi 5% serta memiliki tingkat derajat kebebasan

(dk = n-2) maka Nilai rtabel = 0,30. Nilai skor yang diperoleh valid atau signifikan

apabila rhitung > rtabel.

b. Uji Reliabilitas

Dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama (Fred N Kerlinger dalam S

Margono, 2004:181). Selanjutnya Arikunto (2010) menjelaskan bahwa,

reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen sudah baik. Untuk menerangkan bahwa mencari reliabilitas instrumen

yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya dalam penilaian yang skornya berupa

rentangan antara 1 sampai 5. Dalam cara penghitungan koefisien reliabilitas

Cronbach Alpha digunakan rumus sebagai berikut Sugiyono (2006):

r

11

=

Keterangan:

r11 = Koefisien reliabilitas instrumen

k = Banyaknya skor

= Total varian skor

(30)

38

Salman Paris , 2013

Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel dan

Aplikasi SPSS 16.0. Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai

koefisien yang diperoleh > 0,60 (Imam Ghozali, 2002).

G. Program Latihan

Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam penerapan metode ABC

yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek.

Langkah yang digunakan dalam pembelajaran metode ABC dengan program

latihan seperti tabel di bawah ini:

Tabel 3.4

Tabel Program Latihan Lari ABC

Pertemuan Pembelajaran teknik lari ABC Keterangan

Minggu ke I dan tinggi disertai pelurusan tungkai

selama 5 menit

Latihan loncat lutut diangkat tinggi disertai pelurusan tungkai selama 5

(31)

39

Latihan jalan dengan lutut diangkat tinggi disertai pelurusan tungkai

selama 7 menit

Latihan loncat lutut diangkat tinggi disertai pelurusan tungkai selama 7

menit tinggi disertai pelurusan tungkai

selama 10 menit

Latihan loncat lutut diangkat tinggi disertai pelurusan tungkai selama 10

menit

Pada latihan pendahuluan siswa diberikan pemanasan dengan peregangan otot

(32)

40

Salman Paris , 2013

Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diberikan latihan metode ABC dengan arahan dari peneliti supaya dilakukan

dengan gerakan yang baik. Sedangkan untuk penutup diberikan peregangan

kembali otot-otot yang telah bekerja, baik peregangan pasif maupun peregangan

aktif.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan pengumpulan data penelitian untuk menganalisis

data yang sudah didapatkan dari responden. Sudjana (2009,147), menjelaskan

yang dimaksud dengan analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan

variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh

responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan

untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji

hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis

langkah terakhir tidak dilakukan.

Pengujian yang digunakan dalam analisis ini dengan uji signifikan supaya peneliti

mengetahui varibel X dapat berpengaruh kepada variabel Y, maka peneliti akan

menggunakan rumus uji Zhitung:

Z

hitung

=

Aplikasi SPSS 16.0. Kriteria pengujian data dikatakan signifikan atau terdapat

perbedaan kualitas gerak dasar lari jarak pendek yang signifikan antara sebelum

dan sesudah diberikan model pendekatan lari ABC. Kriteria yang digunakan

(33)

41

Hipotesis yang peneliti tentukan ialah sebagai berikut:

H0 : Pretest = Posttest Tidak terdapat perbedaan kualitas gerak dasar lari

jarak pendek yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan model

pembelajaran lari ABC di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat.

H1 : Pretest ≠ Posttest Terdapat perbedaan hasil kualitas gerak dasar lari

jarak pendek yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan

penerapan latihan lari ABC di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung

Barat.

(34)

Salman Paris , 2013

Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan

menggunakan penerapan metode latihan lari ABC dapat meningkatkan kualitas

gerak dasar lari jarak pendek di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ada beberapa hal yang

akan peneliti sampaikan sebagai masukan dan saran setelah melaksanakan

serangkaian pelaksanaan tindakan. Peneliti berharap agar beberapa saran berikut

dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi semua pihak yang

berkaitan dengan bidang pendidikan. Adapun beberapa hal yang akan peneliti

sampaikan sebagai masukan dan saran adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru pendidikan jasmani, hasil penelitian ini membuktikan bahwa

menggunakan penerapan metode lari ABC dapat meningkatkan kualitas gerak

dasar lari jarak pendek, sehingga peneliti menyarankan untuk menggunakan

penerapan metode lari ABC dalam pembelajaran pendidikan jasmani

khususnya pembelajaran lari jarak pendek.

2. Bagi sekolah diharapkan dapat memberikan berbagai dukungan terhadap

proses pembelajaran pendidikan jasmani khusunya, sehingga proses belajar

mengajar dapat terlaksana dengan baik. Karena untuk dapat mencapai

keberhasilan dalam pembelajaran perlu dukungan oleh semua pihak.

3. Kepada rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang

(35)

55

DAFTAR PUSTAKA

Alvarez dan Ballesteros (ed. 1, 1979). Track and Field Athletics a basic coaching

manual. London: Internasional Amateur Athletic Federation.

Aziz Alimul Hidayat; Metode Penelitian & Teknik Analisis Data ; Salemba

Medika; Jakarta 2007.

Bahagia, Yoyo.Pembelajaran atletik. 2001.

Carr, Gerry A. (1991) Fundamentals of Track And Field. Illinois, Champaign. Leasure Press U.S.A.

Djafar Sidik, Dik-dik. Mengajar dan Melatih Atletik. POR UPI- Bandung, 2011

Djumidar, (2001). Bermain gerak-gerak dasar lari: Jakarta 2001.

http://rosy46nelli.wordpress.com/2009/12/07/daya-ledak-otot/.

http://penjasorkessmandung.blogspot.com/2012/04/materi-bahan-ajar-atletik-lari-jarak.html.

http://materipenjasorkes.blogspot.com/2012/06/latihan-kecepatan-dan-kelincahan.html.

http://sinauwerno-werno.blogspot.com/2012/09/teknik-dasar-lari-gawang-100-110-400.html.

http://berdoadanbelajar.blogspot.com/2012/03/lari-jarak-pendek-sprint.html.

http://mpoar.blogspot.com/2011/06/reaksi-otot-tungkai-dengan-lari.html.

http://mpoar.blogspot.com/2012/05/berbagai-macam-metode-guru-dalam.html.

Hendrayana dan Rahmat. Modul: Bermain Atletik, POR-UPI Bandung, 2007.

Hendrayana, Yudy. Pembelajaran Atletik: Pendekatan Permainan dan Kompetisi. Jakarta: Depdiknas dan Dirjen OR,2001.

Internasional Association of Athletik Federation, Coaches Education and Certification System (CECS), Sprint And Long Distance & Race Walking

Event Textbook, Level I-II, Development Programme.2000.

(36)

56

Salman Paris , 2013

Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

M. Saputra, Yuda. Gerak dasar atletik Sekolah Dasar. Depdiknas, 2000.

Moh. Nazir, Ph. D; Metode Penelitian; Ghalia Indonesia; Jakarta 2003.

Murniasari, ATLETIK. Ganeca. Bandung. 2012.

PASI (1986), Persatuan Perlombaan Athletik, ED. 1986, Percetakan Enka Parahiyangan.

PB PASI, Pedoman Mengajar: Lari-Lompat-Lempar, Untuk Level 1, RDC Jakarta, 2000.

Prof.DR.Sugiyono; Metode Penelitian Administrasi; CV ALFABETA; Bandung; 2009.

Supriadi, Sobarna, Komarudin dan Djafar Sidik. Pedoman Mengajar dan

Melatih Atletik. POR UPI-POR STKIP Pasundan,Bandung, 2009.

Gambar

Grafik Plot Normalitas Gerakan Start..........................................................................49
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Kisi-kisi Penilaian
Tabel 3.4 Tabel Program Latihan Lari ABC

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA BID ANG PENYELENGGARAAN D AN EVALUASI TERHAD AP KINERJA PEGAWAI D I PUSAT PEND IDIKAN D AN PELATIHAN (PUSD IKLAT) GEOLOGI BAND UNG Universitas

Faktor Yang Memepengaruhi Ibu Rumah Tangga Bekerja Sebagai Penyapu Jalan Di Kota Pekanbaru  Faktor Ekonomi, yaitu alasan wanita ikut bekerja diluar rumah karena

Malang SITI KHOIRIYAH MI Swasta Mambaul Ulum Hadir layak.

Teknik pengumpulan data primer yaitu teknik pengumpulan data yang langsung diperoleh dari lapangan atau lokasi penelitian, teknik ini dapat dilakukan dengan cara:.. Wawancara,

Pengaruh Latihan Overhead Throw Dengan Pullover Toss Menggunakan Medicine Ball Terhadap Peningkatan Power Lengan Pemain Tenis Lapangan. Universitas Pendidikan Indonesia |

[r]

Hal ini berarti bahwa model penelitian adalah baik atau dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan antara standar akuntansi pemerintah dan sistem pelaporan

Bahan ajar LKPD membaca teks cerpen dengan mengombinasikan metode SQ3R dan 5W+1H yang dikembangkan dapat meningkatkan kemampuan belajar peserta didik pada materi