PENERAPAN LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK
(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas V di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani
Oleh :
SALMAN PARIS
(0804228)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
LEMBAR HAK CIPTA
PENERAPAN LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK
(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas V di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat)
Oleh Salman Paris
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani pada Fakultas
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Salman Paris 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
PENERAPAN LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK
(Studi Eksperimen)
Oleh :
Salman Paris
NIM. 0804228
Disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I
Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes NIP.1962 0718 1988 031004
Pembimbing II
Alit Rahmat, M.Pd NIP. 1972 0828 2005 01001
Mengetahui
Ketua Program Studi PGSD Pendidikan Jasmani FPOK UPI Bandung
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
v
BAB I ... Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang Masalah... Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined.
D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
E. Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined. BAB II ... Error! Bookmark not defined.
KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIANError! Bookmark not
1). Teknik gerakan start jongkok ... Error! Bookmark not defined. BAB III ... Error! Bookmark not defined.
METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
v
G. Program Latihan ... Error! Bookmark not defined.
H. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV ... Error! Bookmark not defined.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Analisis... Error! Bookmark not defined.
B. Analisis Statistika Inferensial ... Error! Bookmark not defined.
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB V ... Error! Bookmark not defined.
KESIMPULAN DAN SARAN... Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
B.Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA...55
DAFTAR TABEL
3.2 Langkah-langkah penelitian...30
3.3 Kisi-kisi Penilaian...32
3.4 Tabel Program Latihan Lari ABC...38
4.1 Skor rata-rata dan Simpangan baku...42
4.3 Gerakan start sebelum diberikan latihan lari ABC...44
4.4 Gerakan lari jarak pendek sebelum diberikan latihan lari ABC...44
4.5 Gerakan finish sebelum diberikan latihan lari ABC...45
4.6 Gerakan start sesudah diberikan latihan lari ABC...45
4.7 Gerakan lari jarak pendek sesudah diberikan latihan lari ABC...46
4.8 Gerakan finish sesudah diberikan latihan lari ABC...46
4.9 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov...48
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
v
DAFTAR DIAGRAM dan GRAFIK
4.2 Diagram Skor rata-rata sebelum dan sesudah diberikan latihan lari ABC...43
Grafik Plot Normalitas Gerakan Start...49
Grafik Plot Normalitas Gerakan lari jarak pende...49
DAFTAR GAMBAR
2.1 Lari Gawang... 9
2.2 Lari Estafet... 10
2.3 Posisi “Bersedia”... 11
2.4 Posisi “Siap”... 12
2.5 Posisi “Menolak Dari Balok Start”... 12
2.6 Gerakan Sprint... 13
2.7-2.8 Gerakan Finish... 14
2.9 Berjalan Lutut di angkat... 21
2.10 Mengangkat lutut tinggi dengan pelurusan bagian bawah... 22
2.11 Berlari dengan lutut diangkat tinggi disertai dengan pelurusan tungkai bagian bawah... 23
2.12 Menendang pantat... 23
2.13 Gerakan lengan sprint... 24
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1...57
Lampiran 2...61
Lampiran 3...67
Lampiran 4...73
Lampiran 5...76
Lampiran 6...77
Lampiran 7...81
Lampiran 8...82
Lampiran 9...86
Lampiran 10...87
Lampiran 11...88
Lampiran 12...89
Lampiran 13...90
Lampiran 14...91
Lampiran 15...92
Lampiran 17...96
Lampiran 18...98
Lampiran 19...100
Lampiran 20...102
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
i ABSTRAK
SALMAN PARIS, 0804228. JUDUL SKRIPSI PENERAPAN LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK. PEMBIMBING I Dr. YUDY HENDRAYANA, M.Kes. PEMBIMBING II ALIT RAHMAT, M.Pd.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bahwa penerapan lari ABC
dalam mengembangkan gerak dasar lari jarak pendek siswa kelas V SDN Karya
Mulya Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian eksperimen. Dalam
penggunaan metode ini peneliti menggunakan One Group-Pretest-Posttest Design.
Instrumen yang digunakan untuk peningkatan gerak dasar lari jarak pendek yaitu
gerakan start, gerakan lari jarak pendek, dan gerakan finish. Sementara itu alat ukur
untuk hasil peningkatan keterampilan gerak dasar lari jarak pendek yaitu lembar
observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan penerapan pembelajaran lari
ABC dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar lari jarak pendek baik itu gerak
start, gerak lari jarak pendek, dan gerak finish. Hasil peningkatan tersebut ditunjukan
dari perbandingan Zhitung dan Ztabel dengan hasil sebelum dan sesudah diberikan
latihan metode ABC adalah -3,974 dengan nilai p-value 0,000. Karena nilai Zhitung
(-3,974) < Ztabel (-1,96) dan nilai p-value < 0,05 maka hasilnya ada perbedaan gerakan
kualitas gerak dasar lari jarak pendek sebelum dan sesudah diberikan latihan lari
ABC. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu dengan penerapan pembelajaran lari
ABC dalam pembelajaran Atletik khususnya lari jarak pendek pada usia sekolah
dasar dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar lari jarak pendek siswa kelas V
ABSTRAK
SALMAN PARIS, 0804228. JUDUL SKRIPSI PENERAPAN LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK. PEMBIMBING I Dr. YUDY HENDRAYANA, M.Kes. PEMBIMBING II ALIT RAHMAT, M.Pd.
The purpose of this study is to determine that the application running ABC in
developing a basic motion sprint Elementary School fifth grade students work
Ngamprah Mulya subdistrict of West Bandung regency. The method used in this
study is an experimental research method. In using this method the researcher used
One-Group Pretest-Posttest Design. The instrument used to increase the basic motion
sprint start is movement, movement sprint and finish the movement. While the gauge
for the resulting increase in basic motor skills sprinting is the observation sheet. The
results showed that with the application running ABC learning can improve basic
motor skills that a good sprint start motion, sprinting motion, and the motion finish.
The results indicated an increase of the ratio Zhitung and Ztabel with the results
before and after the workout ABC method is -3.974 with p-value of 0.000. Because
Zhitung value (-3.974) <Ztabel (-1.96) and p-value <0.05 then the result is no basic
difference in the quality movement sprinting motion before and after the training run
ABC. The conclusion of this research is the application of learning in the learning
Athletics ABC ran sprints especially at primary school age can improve fundamental
movement skills sprinting Elementary School fifth grade students work Mulya West
1
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Istilah atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu Athlon yang memiliki makna
bertanding atau berlomba. Atletik juga dapat diartikan bentuk olahraga yang
menjadi dasar dari setiap gerak olahraga lain, olahraga ini bergantung pada
kelincahan dan kekuatan otot, yang merupakan kunci setiap gerak olahraga lainya.
Dengan pembelajaran atletik berarti mempersiapkan dasar dari setiap olahraga,
untuk proses kecabangan olahraga selanjutnya gerakan yang terdapat pada semua
cabang olahraga, pada intinya merupakan gerakan dasar yang berasal dari gerakan
pada olahraga atletik. Olahraga atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri
dari gerakan-gerakan yang dinamis dan harmonis seperti: jalan, lari, lompat dan
lempar (Djumidar, 2001: 1.3).
Atletik menurut Hendrayana dan Rahmat (2007: 3), kegiatan fisik yang
beragam seperti jalan, lari, lompat, lempar. Dan banyak orang yang
mengungkapkan sebagai media untuk memulai kegiatan fisik pada hampir semua
cabang olahraga. Maka seringkali atletik disebut sebagai ibu dari semua cabang
olahraga. Dalam olahraga atletik lari merupakan olahraga yang terbagi kedalam 3
cabang olahraga yaitu lari jarak pendek, lari gawang, dan lari estafet. Lari jarak
pendek dapat diartikan juga lari sprint, yang menurut Djafar Sidik (2009: 1) lari
sprint adalah salah satu nomor dalam cabang atletik yang terdiri dari jarak lari 100
m sampai 400 m di tambah dengan lari gawang. Lari jarak pendek dinilai dari
kecepatan lari dimulai dari gerakan start sampai finish.
Lari jarak pendek dalam pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar,
merupakan aktifitas olahraga yang termasuk kedalam pembelajaran teori latihan.
Pada pembelajaran atletik siswa Sekolah Dasar, di berikan pembelajaran dengan
teknik pendekatan untuk memberikan pengalaman gerak dalam atletik. Penerapan
pembelajaran pendidikan jasmani dalam lari jarak pendek menggunakan
2
gerak lari ABC menurut Hendrayana dan Rahmat (2007: 38), istilah gerak lari
ABC sebenarnya lebih diutamakan pada gerak lari yang bervariasi dan disusun
berdasarkan sistematika berbagai bentuk gerakan kaki dari yang mudah ke yang
sukar. Karena dalam pembelajaran Atletik, dalam lari jarak pendek siswa tidak
harus diberikan teknik yang sesungguhnya. Supaya siswa mau melakukan dan
merasa senang. Banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi siswa tidak mau
melakukan Atletik, karena kurangnya sarana dan prasarana di Sekolah Dasar.
Kurangnya pengetahuan siswa tentang atletik, dilihat dari sikap dan gerakan siswa
pada saat melakukan gerak dasar lari. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi
dari pengetahuan Guru pendidikan jasmani yang tidak tahu mengenai penerapan
Atletik dalam pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar.
Dalam buku bermain gerak-gerak dasar atletik (Djumidar, 2001:13), tujuan pembelajaran untuk meningkatkan suatu kondisi yang baik bagi para pelajar sekolah yang melakukan gerakan-gerakan dasar lari, yaitu untuk:
a. Meningkatkan faktor kecepatan. b. Meningkatkan faktor daya tahan. c. Meningkatkan kekuatan.
d. Meningkatkan keterampilan. e. Meningkatkan kelincahan.
Selanjutnya penerapan latihan lari ABC menurut Hendrayana dan Rahmat
(2007: 38), digunakan untuk memperbaiki koordinasi dan teknik lari sprint. Lari
ABC dalam pembelajaran atletik di Sekolah Dasar dapat dilakukan dengan
pendekatan. Namun saat ini guru-guru pendidikan jasmani di Sekolah Dasar,
melaksanakan pendekatan pembelajarannya dengan permainan. Meskipun
demikian dengan pembelajaran atletik, khususnya nomor lari jarak pendek yang
dilaksanakan di Sekolah Dasar. Penerapan latihan lari ABC digunakan untuk
memperbaiki koordinasi lari sprint, seperti yang diungkapkan Hendrayana dan
Rahmat. Dalam penjelasan bahwa kualitas gerak dasar lari jarak pendek meliputi
gerakan seperti start, lari jarak pendek, dan finish. Gerakan yang termasuk
kedalam lari ABC yaitu angkat lutut tinggi, jalan angkat lutut tinggi dengan kaki
diluruskan, loncat angkat lutut tinggi dengan kaki diluruskan, tendang pantat, dan
3
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
aktivitas sesungguhnya supaya dapat meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak
pendek.
Setelah melakukan pengamatan pada pelaksanaan pendidikan jasmani di
SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat, pelaksanaan pembelajaran
pendidikan jasmani. Atletik khusunya lari jarak pendek, diberikan dengan gerakan
sulit. Dengan keadaan seperti itu, tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran
atletik terutama lari jarak pendek pada siswa kurang baik. Karena kebanyakan
siswa bukan dilatih dengan gerakan mendasar tetapi diberikan latihan yang sukar.
Dilihat dari keadaan saat pembelajaran penjas itu terlaksana, masih banyak siswa
yang diam karena merasa cepat jenuh dengan metode dan pembelajaran yang
dilaksanakan di Sekolah. Beberapa faktor yang ditemukan dilapangan yang dapat
mempengaruhi siswa tidak melaksanakan pendidikan jasmani: Siswa merasa
jenuh dengan pembelajaran, kurangnnya modifikasi alat pada saat pembelajaran,
siswa sulit mengikuti gerakan pada saat pembelajaran, dan kurangnya minat pada
saat pembelajaran terlaksana.
Maka dengan paparan latar belakang yang sudah dijelaskan peneliti diatas
maka akan mengambil judul yang berhubungan dengan koordinasi gerak siswa
sekolah dasar yaitu ”Penerapan lari ABC untuk meningkatkan kualitas gerak
dasar lari jarak pendek”.
B. Rumusan Masalah
Penulis merumuskan dari latar belakang diatas, apakah ada peningkatan
kulitas gerak dasar lari jarak pendek setelah diberikan latihan lari ABC di SDN
Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan paparan dari masalah yang telah penulis paparkan di latar
belakang maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kualitas
gerak dasar lari jarak pendek, siswa SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat
4
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini penulis berharap dapat bermanfaat untuk semua
pihak, terutama kepada yang berkecimpung didalam dunia pendidikan jasmani.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis,
yaitu:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan inspirasi bagi semua pendidik
untuk menambah pengetahuan tentang model pembelajaran khususnya model
penerapan lari ABC dapat meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek di
Sekolah Dasar. Kemampuan ini juga bisa sebagai penambah kemampuan dan
prestasi siswa sebagai objek pembelajaran, pengetahuan model pembelajaran bagi
siswa dan bagi guru sebagai objek pembelajaran.
2. Secara Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran mengenai pembelajaran
latihan metode lari ABC dapat meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak
pendek siswa.
b. Memberikan informasi dan landasan untuk penelitian tentang latihan metode
lari ABC dapat meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek siswa.
E. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu meluas peneliti memberikan batasan agar
perumusan dapat memperoleh yang memuaskan, maka penelitian ini dibatasi
dengan tujuan penelitian yang telah dipaparkan di atas, aspek-aspek yang
diperhatikandalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Yang diteliti adalah hasil dari penerapan latihan metode lari ABC dapat
meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek.
2. Populasi penelitian ini terdiri dari siswa kelas V di SDN Karya Mulya
5
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Lokasi penelitian SDN Karya Mulya yang terletak di Jalan Giok II No 77
Komplek Permata Desa Tani Mulya Kecamatan Ngamprah Kabupaten
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang harus di tempuh peneliti untuk
mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Tujuan dari penelitian adalah untuk
mengetahui permasalahan yang ada dilapangan dengan cara yang sesuai dengan
prosedur penelitiannya.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen.
Metode eksperimen merupakan sebuah penelitian yang memberikan perilaku
treatment kepada objek penelitiannya. Menurut Sugiyono (2009:107) Penelitian Eksperimen adalah “Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.
Menyimak dari yang sudah dijelaskan peneliti beranggapan metode
penelitian eksperimen tepat digunakan dalam penelitian ini, karena dalam
penjelasan metode penelitian eksperimen menjelaskan bagaimana cara dalam
memperoleh data dapat meyakinkan dari variabel yang satu ke yang lain.
Penelitian ini tepat untuk diterapkan karena dapat mengetahui pengaruh dari suatu
perlakuan yang sudah diterapkan pada pembelajaran pendidikan jasmani. Karena
dalam penelitian ini peneliti mengambil kesimpulan untuk melakukan penelitian
dengan metode studi eksperimen karena dalam penerapan yang diberikan
menggunakan teori latihan yang dapat berpengaruh pada suatu pembelajran yang
diterpakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Karya Mulya yang beralamat di Jalan
Giok II No.77 Komplek Permata Desa Tani Mulya Kecamatan Ngamprah
28
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas V, SDN Karya Mulya
Kabupaten Bandung Barat. Yang mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di
Sekolah, berjumlah 200 orang dari kelas VA, VB, dan VC. Siswa dengan latar
belakang kemampuan olahraga yang berbeda-beda. Adapun beberapa hal yang
menjadi pertimbangan mengapa peneliti mengambil lokasi penelitiannya di SDN
Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat, antara lain:
a. Adanya masalah dalam pembelajaran gerak dasar lari sprint atau jarak pendek
pada saat bergerak mulai dari saat start sampai finish.
b. Peneliti menghendaki apakah ada perubahan dalam kualitas gerak dasar lari
jarak pendek di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat.
c. Ketersediannya lapangan yang dapat menunjang apabila penerapan pembelajran
ini diberikan pada siswa.
d. Perizinan dalam penelitian ini lebih mudah didapat karena peneliti memiliki
orang yang terpercaya dan memberikan masalah yang harus diperbaiki dalam
pembelajaran olahraga atletik khususnya dalam gerak dasar lari jarak pendek di
SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat.
C. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan kelompok yang banyak menjadi suatu lingkup
penelitian. Sugiyono (2009:117) menjelaskan bahwa, “Populasi adalah
generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan”.
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari siswa siswi yang sedang mengikuti
kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani di SDN Karya Mulya Kabupaten
Bandung Barat, khususnya kelas V sebanyak 200 siswa. Pengambilan sampel
merupakan suatu proses penentuan jenis sampel dan perhitungan besarnya sampel
yang akan menjadi subjek atau objek penelitian. “Sampel yang secara nyata akan
diteliti dan diambil dari populasi harus betul-betul representatif” (Sugiyono,
29
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai
sumber data untuk mewakili sebagian populasi. Arikunto (2010:173) menjelaskan
bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Untuk
memperdalam pngertian sampel menurut para ahli selanjutnya Sugiyono
(2009:118) menjelaskan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimilkioleh populasi tersebut”.
Sehubungan dengan teknik pengambilan sampel Sugiyono (2012:124)
menjelaskan teknik total sampling (sampel jenuh), yaitu teknik penentuan sampel
seadanya bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel karena jumlah
populasi relatif kecil. Selanjutnya mengenai pengambilan sampel Arikunto
(2002:112) memberikan penjelasan bahwa “Apabila populasinya kurang dari 100
maka lebih baik diambil semua sehingga merupakan penelitian populasi,
sedangkan jika populasinya besar maka diambil antara 10% dan 15 % atau 20%
dan 25% atau lebih”. Berdasarkan menurut penjelasan yang telah dikemukakan
oleh para ahli menunjukkan apabila penelitian ini jumlah populasinya kurang dari
100 orang yang merupakan jumlah populasi yang kecil, teknik yang digunakan
dalam pengambilan sampel untuk penelitian ini menggunakan teknik total
sampling (sampel jenuh), 10% X 200= 20. Maka dalam penelitian ini sampel yang
akan digunakan adalah siswa yang mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani
yang sudah dipilih oleh peneliti di SDN Karya Mulya pada kelas V yang
berjumlah 20 orang siswa.
D. Desain Penelitian
Desain yang dipergunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
One-Group-Pretest-Posttest Design yaitu desain yang menggunakan satu kelompok satu
kelompok yang terlebih dahulu diberikan test atau pretest awal untuk mengukur
sejauh mana kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar lari jarak pendek
(O1), selanjutnya diberikan latihan atau perlakuan yang dapat meningkatkan
kualitas gerak dasar lari jarak pendek (X) dan kemudian dilakukan kembali test
atau pretes setelah diberikan latihan atau perlakuan untuk mengetahui ada
30
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.1
One-Group Pretest Design
X = Perlakuan atau Treatment
O1 = Pretest atau test (sebelum diberikan perlakuan atau treatment)
O2 = Posttest (Pengaruh adanya perlakuan atau treatment)
Berdasarkan design penelitian diatas, maka dengan itu peneliti dapat
membuat langkah-langkah dalam penelitiannya sebagai berikut.
Tabel 3.2
Langkah-langkah Penelitian
O
1X O
2Populasi
Sampel
Test Awal
Perlakuan
Test Akhir
Pengumpulan Data
Analisis Data
31
E. Instrumen Penelitian
Dalam melakukan teknik penelitian diperlukan adanya alat ukur untuk
mengetahui peningkatan setelah diberikan latihan apakah dapat dicapai dengan
baik. Melakukan pengukuran harus menggunakan alat ukur yang baik. Alat ukur
yang digunakan disebut instrumen penelitian. Sugiyono (2009:148) menjelaskan
instrumen adalah “Suatu alat ukur yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diminati”.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan observasi karena
dalam penelitian ini aspek yang di nilai bukan pengetahuan akan tetapi kualitas
yang dihasilkan oleh siswa.
1. Observasi
Observasi merupakan alat ukur yang digunakan bila obyek penelitian bersifat
perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, responden tidak terlalu besar. Sudjana
(2001:109) menjelaskan tentang observasi sebagai alat pengumpulan data yang
digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau ataupun proses terjadinya
suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun
dalam situasi buatan.
Peneliti dalam tindakan melakukan penelitiannya alat observasi berupa
lembar panduan observasi yang sebelumnya sudah ditentukan oleh peneliti.
Observasi yang akan dilaksanakan berupa tes awal sebelum diberika perlakuan
dan test akhir setelah diberikan perlakuan. Ada tiga jenis yang jelaskan (Sudjana,
2001:112), yaitu observasi secara langsung, observasi dengan alat peraga dan
observasi partisipasi. Maka peneliti akan menggunakan penelitian secara langsung
untuk mengamati penelitiannya secara langsung terhadap proses pembelajaran
yang sedang terjadi.
a. Penyusunan Instrumen
Dalam penelitian ini peneliti menetapkan aspek-aspek serta indikator yang
akan di observasi. Setelah itu peneliti membuat pedoman observasi sebelum
melakukan observasi ke tempat penelitian agar memudahkan penilaian observasi.
32
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
peneliti memaparkan kisi-kisi penelian terlebih dahulu peneliti akan
mengungkapkan beberapa penjelasan.
Nasution (1988), dalam buku Sugiyono (2009: 226). Menyatakan bahwa,
observasi adalah dasar semua pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja
berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui
observasi. Selanjutnya peneliti melihat dalam penjelasan Sugiyono (2009: 227),
menyatakan Observasi partisipasi pasif, jadi dalam dalam hal ini peneliti datang di
tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan
tersebut.
Dalam observasi partisipasi pasif ini peneliti menggunakan penilaian,
menurut peneliti dan di gabungkan dengan penilaian guru penjaskes di SDN
Karya Mulya, untuk mempertegas penilaian gerakan dalam observasi penelitian.
Peniliain dari gerak dasar lari jarak pendek peneliti menyesuaikan dengan, pola
gerak dominan dalam gerak dasar. Yaitu pola gerak dasar dominan lari yang
meliputi: gerakan start, gerakan lari, dan gerakan finish.
Kisi-kisi penilaian yang digunakan dalam gerak dasar lari jarak pendek
menurut penjelasan yang sudah dipaparkan dan peneliti mengambil penilaian
sesuai tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Penilaian
Variabel Aspek Indikator
33
siap)
(Gerakan pada aba-aba
ya)
Gerakan lari
sprint
Gerakan finish
Tolakan kaki
Ayunan lutut
Ayunan tungkai
Posisi badan
Gerakan tangan dan lekukan siku
Posisi punggung
Posisi kepala
Pandangan mata
Posisi dada
34
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4). Kariteria penilaian
Dalam kriteria penilaian ini peneliti mengambil dari kisi-kisi penilaian yang
diungkapkan peneliti dalam beberapa aspek yang dinilai mulai dari gerakan start,
gerakan berlari dan gerakan finish. Seperti yang diungkapkan dibawah ini:
a). Start
1. Beri nilai 4 apabila kedelapan kategori indikator dalam gerakan start dapat
dilakukan dengan dengan baik oleh siswa.
2. Beri nilai 3,5 apabila 2 kategori indikator dalam gerakan start tidak dapat
dilakukan dengan baik oleh siswa.
3. Beri nilai 3 apabila 3-4 kategori indikator dalam gerakan start tidak dapat
dilakukan dengan baik oleh siswa.
4. Beri nilai 2,5 apabila 5-6 kategori indikator dalam gerakan start tidak dapat
dilakukan dengan baik oleh siswa.
5. Beri nilai 2 apabila kedelapan kategori indikator dalam gerakan start tidak dapat
dilakukan baik oleh siswa.
b). Lari
1. Beri nilai 4 apabila kedelapan kategori indikator dalam gerakan lari dapat
dilakukan dengan dengan baik oleh siswa.
2. Beri nilai 3,5 apabila 2 kategori indikator dalam gerakan lari tidak dapat
dilakukan dengan baik oleh siswa.
3. Beri nilai 3 apabila 3-4 kategori indikator dalam gerakan lari tidak dapat
dilakukan dengan baik oleh siswa.
4. Beri nilai 2,5 apabila 5-6 kategori indikator dalam gerakan lari tidak dapat
dilakukan dengan baik oleh siswa.
5. Beri nilai 2 apabila kedelapan kategori indikator dalam gerakan lari tidak dapat
dilakukan baik oleh siswa.
c). Finish
1. Beri nilai 4 apabila kedua kategori indikator dalam gerakan finish dapat
35
2. Beri nilai 3 apabila 1 kategori indikator dalam gerakan finish tidak dapat
dilakukan dengan baik oleh siswa.
3. Beri nilai 2 apabila kedua kategori indikator dalam gerakan finish tidak dapat
dilakukan dengan baik oleh siswa.
b. Penyusunan Lembar Observasi
Indikator yang telah dirumuskan ke dalam bentuk pedoman observasi
selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir penilaian dalam observasi.
Dalam penilaian observasi peneliti akan menilai dari indikator-indikator yang
disusun dalam pedoman observasi. Tujuan dari instrument penelitian untuk
mengukur dan menghasilkan data yang akurat., maka setiap instrumen harus
memiliki skala. Peneliti memakai Rating Scale dalam penelitian karena digunakan
untuk menghasilkan data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian
ditafsirkan dalam pengertian kualitatif (Sugiyono, 2009:97). Selanjutnya Sugiono
(2009:98), menyatakan dalam skala model rating scale responden tidak akan
menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang disediakan, tetapi akan
menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu
rating scale ini lebih fleksibeltidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi
untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya. Yang penting
bagi penyusunan instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan
setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada suatu item instrumen,
orang tertentu boleh memilih angka 2 tetapi angka 2 oleh orang tertentu belum
tentu sama maknanya dengan orang lain yang juga boleh memilih jawaban dengan
angka. Peneliti menentukan kategori penyekoran sebagai berikut:
Kategori setiap gerakan yang dilakukan oleh responden peneliti akan menilai
dari setiap gerakan-gerakan dengan angka (4)= Sangat Baik, (3)= Baik, (2)=
Cukup Baik, (1)= Kurang Baik.
F. Uji Coba Instrumen
Setelah selesai penyusunan instrumen peneliti melakukan uji coba instrumen .
Uji coba ini dilakukan dalam satu sekolah, tetapi ke responden yang berbeda
36
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
instrumen. Data yang diperoleh dari hasil pengetesan dilakukan uji validitas dan
reliabilitas setiap butir penilaian untuk menguji keabsahan data dalam penelitian.
a. Uji Validitas
Validitas Instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
sahihan mempunyai kevalidan yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang
valid memiliki validitas rendah (Arikunto, 1998:160). Selanjutnya Menurut
Friedenberg (1995) biasanya dalam pengembangan dan penyusunan skala-skala
psikologi, digunakan harga koefisien korelasi yang minimal sama dengan 0,30.
Dengan demikian, semua item yang memiliki korelasi kurang dari 0,30 dapat
disisihkan dan item-item yang akan dimasukkan dalam alat test adalah item-item
yang memiliki korelasi diatas 0,30 dengan pengertian semakin tinggi korelasi itu
mendekati angka satu (1,00) maka semakin baik pula konsistensinya
(validitasnya).
Untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada butir yang
dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X
dan skor total dipandang sebagai nilai Y. Dengan diperolehnya indeks validitas
setiap butir dapat diketahui dengan pasti butir-butir manakah yang tidak
memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya (Arikunto, 1998:169).
Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment yaitu sebagai
berikut:
r
xy= N
∑
XY-
(∑
X
)(∑
Y)
√ (
N
∑
X
2–
(∑
X)
2)(N
∑
Y
2–
(∑
Y)
2)
Keterangan:
r xy = Koefisien korelasi suatu butir
N = Cacah objek
X = Skor Butir
37
Metode yang digunakan dalam penghitungan data yaitu menggunakan
Microsoft Excel dan Aplikasi SPSS 16.0. Untuk menguji signifikan korelasi yaitu
nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel Product Moment. Dari tabel r diketahui
bahwa n = 20 pada taraf signifikansi 5% serta memiliki tingkat derajat kebebasan
(dk = n-2) maka Nilai rtabel = 0,30. Nilai skor yang diperoleh valid atau signifikan
apabila rhitung > rtabel.
b. Uji Reliabilitas
Dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama (Fred N Kerlinger dalam S
Margono, 2004:181). Selanjutnya Arikunto (2010) menjelaskan bahwa,
reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen sudah baik. Untuk menerangkan bahwa mencari reliabilitas instrumen
yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya dalam penilaian yang skornya berupa
rentangan antara 1 sampai 5. Dalam cara penghitungan koefisien reliabilitas
Cronbach Alpha digunakan rumus sebagai berikut Sugiyono (2006):
r
11=
Keterangan:
r11 = Koefisien reliabilitas instrumen
k = Banyaknya skor
= Total varian skor
38
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel dan
Aplikasi SPSS 16.0. Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai
koefisien yang diperoleh > 0,60 (Imam Ghozali, 2002).
G. Program Latihan
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam penerapan metode ABC
yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek.
Langkah yang digunakan dalam pembelajaran metode ABC dengan program
latihan seperti tabel di bawah ini:
Tabel 3.4
Tabel Program Latihan Lari ABC
Pertemuan Pembelajaran teknik lari ABC Keterangan
Minggu ke I dan tinggi disertai pelurusan tungkai
selama 5 menit
Latihan loncat lutut diangkat tinggi disertai pelurusan tungkai selama 5
39
Latihan jalan dengan lutut diangkat tinggi disertai pelurusan tungkai
selama 7 menit
Latihan loncat lutut diangkat tinggi disertai pelurusan tungkai selama 7
menit tinggi disertai pelurusan tungkai
selama 10 menit
Latihan loncat lutut diangkat tinggi disertai pelurusan tungkai selama 10
menit
Pada latihan pendahuluan siswa diberikan pemanasan dengan peregangan otot
40
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
diberikan latihan metode ABC dengan arahan dari peneliti supaya dilakukan
dengan gerakan yang baik. Sedangkan untuk penutup diberikan peregangan
kembali otot-otot yang telah bekerja, baik peregangan pasif maupun peregangan
aktif.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan pengumpulan data penelitian untuk menganalisis
data yang sudah didapatkan dari responden. Sudjana (2009,147), menjelaskan
yang dimaksud dengan analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis
langkah terakhir tidak dilakukan.
Pengujian yang digunakan dalam analisis ini dengan uji signifikan supaya peneliti
mengetahui varibel X dapat berpengaruh kepada variabel Y, maka peneliti akan
menggunakan rumus uji Zhitung:
Z
hitung=
Aplikasi SPSS 16.0. Kriteria pengujian data dikatakan signifikan atau terdapat
perbedaan kualitas gerak dasar lari jarak pendek yang signifikan antara sebelum
dan sesudah diberikan model pendekatan lari ABC. Kriteria yang digunakan
41
Hipotesis yang peneliti tentukan ialah sebagai berikut:
H0 : Pretest = Posttest Tidak terdapat perbedaan kualitas gerak dasar lari
jarak pendek yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan model
pembelajaran lari ABC di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat.
H1 : Pretest ≠ Posttest Terdapat perbedaan hasil kualitas gerak dasar lari
jarak pendek yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan
penerapan latihan lari ABC di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung
Barat.
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan penerapan metode latihan lari ABC dapat meningkatkan kualitas
gerak dasar lari jarak pendek di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ada beberapa hal yang
akan peneliti sampaikan sebagai masukan dan saran setelah melaksanakan
serangkaian pelaksanaan tindakan. Peneliti berharap agar beberapa saran berikut
dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi semua pihak yang
berkaitan dengan bidang pendidikan. Adapun beberapa hal yang akan peneliti
sampaikan sebagai masukan dan saran adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru pendidikan jasmani, hasil penelitian ini membuktikan bahwa
menggunakan penerapan metode lari ABC dapat meningkatkan kualitas gerak
dasar lari jarak pendek, sehingga peneliti menyarankan untuk menggunakan
penerapan metode lari ABC dalam pembelajaran pendidikan jasmani
khususnya pembelajaran lari jarak pendek.
2. Bagi sekolah diharapkan dapat memberikan berbagai dukungan terhadap
proses pembelajaran pendidikan jasmani khusunya, sehingga proses belajar
mengajar dapat terlaksana dengan baik. Karena untuk dapat mencapai
keberhasilan dalam pembelajaran perlu dukungan oleh semua pihak.
3. Kepada rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang
55
DAFTAR PUSTAKA
Alvarez dan Ballesteros (ed. 1, 1979). Track and Field Athletics a basic coaching
manual. London: Internasional Amateur Athletic Federation.
Aziz Alimul Hidayat; Metode Penelitian & Teknik Analisis Data ; Salemba
Medika; Jakarta 2007.
Bahagia, Yoyo.Pembelajaran atletik. 2001.
Carr, Gerry A. (1991) Fundamentals of Track And Field. Illinois, Champaign. Leasure Press U.S.A.
Djafar Sidik, Dik-dik. Mengajar dan Melatih Atletik. POR UPI- Bandung, 2011
Djumidar, (2001). Bermain gerak-gerak dasar lari: Jakarta 2001.
http://rosy46nelli.wordpress.com/2009/12/07/daya-ledak-otot/.
http://penjasorkessmandung.blogspot.com/2012/04/materi-bahan-ajar-atletik-lari-jarak.html.
http://materipenjasorkes.blogspot.com/2012/06/latihan-kecepatan-dan-kelincahan.html.
http://sinauwerno-werno.blogspot.com/2012/09/teknik-dasar-lari-gawang-100-110-400.html.
http://berdoadanbelajar.blogspot.com/2012/03/lari-jarak-pendek-sprint.html.
http://mpoar.blogspot.com/2011/06/reaksi-otot-tungkai-dengan-lari.html.
http://mpoar.blogspot.com/2012/05/berbagai-macam-metode-guru-dalam.html.
Hendrayana dan Rahmat. Modul: Bermain Atletik, POR-UPI Bandung, 2007.
Hendrayana, Yudy. Pembelajaran Atletik: Pendekatan Permainan dan Kompetisi. Jakarta: Depdiknas dan Dirjen OR,2001.
Internasional Association of Athletik Federation, Coaches Education and Certification System (CECS), Sprint And Long Distance & Race Walking
Event Textbook, Level I-II, Development Programme.2000.
56
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
M. Saputra, Yuda. Gerak dasar atletik Sekolah Dasar. Depdiknas, 2000.
Moh. Nazir, Ph. D; Metode Penelitian; Ghalia Indonesia; Jakarta 2003.
Murniasari, ATLETIK. Ganeca. Bandung. 2012.
PASI (1986), Persatuan Perlombaan Athletik, ED. 1986, Percetakan Enka Parahiyangan.
PB PASI, Pedoman Mengajar: Lari-Lompat-Lempar, Untuk Level 1, RDC Jakarta, 2000.
Prof.DR.Sugiyono; Metode Penelitian Administrasi; CV ALFABETA; Bandung; 2009.
Supriadi, Sobarna, Komarudin dan Djafar Sidik. Pedoman Mengajar dan
Melatih Atletik. POR UPI-POR STKIP Pasundan,Bandung, 2009.