• Tidak ada hasil yang ditemukan

ELSA SURYANA RISKADEWI D1809017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ELSA SURYANA RISKADEWI D1809017"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

AKUISISI BAHAN PUSTAKA “BUKU” DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

TUGAS AKHIR

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Vokasi Ahli Madya (A.Md.)

Ilmu Perpustakaan

Oleh:

ELSA SURYANA RISKADEWI D1809017

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH

Saya mahasiswa Program Studi Diploma III Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial

dan ilmu Politik UNS yang bertanda tangan di bawah ini,

N A M A : ELSA SURYANA RISKADEWI

N I M : D1809017

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir

JUDUL : AKUISISI BAHAN PUSTAKA “BUKU” DI

PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS – UNIVERSITAS

KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

PEMBIMBING : Drs. Widodo, M.Soc. Sc

TANGGAL DIUJI : 25 Mei 2012

Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) yang saya susun adalah benar-benar

karya saya sendiri. Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan

tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya

sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas

termasuk pencabutan Gelar Vokasi yang telah saya peroleh.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan

apabila dikemudian hari terbukti melakukan kebohongan maka saya sanggup

menanggung segala konsekuensinya.

Surakarta, 25 Mei 2012

(3)

commit to user

iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai Sivitas Akademika Universitas Sebelas Maret Surakarta, Saya

yang bertanda tangan di bawah ini :

NAMA : ELSA SURYANA RISKADEWI

NIM : D1809017

Program Studi : D III Perpustakaan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jenis Karya : Tugas Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan

kepada Universitas Sebelas Maret Surakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif

(Nonexclusive Royalty Free Right) atas Tugas Akhir saya yang berjudul:

AKUISISI BAHAN PUSTAKA “BUKU” DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

beserta instrument/desain/perangkat (jika ada). Berhak menyimpan, mengalihkan

bentuk, mengalihmediakan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base),

merawat, serta memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis (Autor) dan Pembimbing sebagai co Autor atau

pencipta dan juga sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya secara sadar

tanpa paksaaan dari pihak manapun.

Dibuat di : Surakarta

Pada Tanggal : 25 Mei 2012

Yang membuat pernyataan,

(4)

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dipertahankan

dihadapan Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma III Perpustakaan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 17 Mei 2012

Pembimbing

(5)

commit to user

v

PENGESAHAN

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Tugas Akhir Program

Studi Diploma III Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret, Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan dalam

memperoleh sebutan vokasi Ahli Madya (A.Md), pada:

Hari : Jum’at

Tanggal : 25 Mei 2012

Tim Penguji Tugas Akhir:

1. Drs. Sudjini, S.Sos. M.Si

NIP. 19530812 198003 1 005

2. Drs. Widodo, M.Soc. Sc

(6)

commit to user

vi

MOT T O

Allah mencint ai or ang yang cer mat dalam menelit i soal- soal yang mer agukan dan yang t idak membiar kan akalnya dikuasai oleh naf sunya.

[ Nabi Muhammad SAW ]

Tidak ada har ga at as wakt u, t et api wakt u sangat ber har ga. Memiliki

wakt u t idak menj adikan kit a kaya, t et api menggunakannya dengan baik adalah sumber dar i semua kekayaan.

[ Mar io Teguh]

Kit a ber doa kalau kesusahan dan membut uhkan sesuat u, mest inya kit a

j uga ber doa dalam kegembir aan besar dan saat r ezeki melimpah. [ Kahlil Gibr an]

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikar enakan or ang- or ang t idak menyadar i bet apa dekat nya mer eka dengan keber hasilan saat mer eka

(7)

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini Ku per sembahkan unt uk:

1. I bu dan Bapak t er cint a sebagai t anda bakt i

at as ket uluasan pengor banan, per j uangan, dan kesabar an dalam mendidik dan member ikan

kasih sayangnya.

2. Kakakku t er sayang Mas Anggun, yang selalu

member ikan dukungan, kebahagian dalam

hidupku dengan canda t awa, dan kasih sayang.

3. Sahabat ku Mahaneny PNP, Leony Dit a, dan

Dyah Ayu TH, selalu member ikan suppor t dan member i war na dalam hidupku dengan canda

t awa, t er ima kasih unt uk kalian semua.

4. Teman-t eman kost Tika (Put r i, Ayu, Dea,

Tina, Galuh, Hany, W idya, Mbak Nisa,dkk),

t er ima kasih at as dukungan kalian semua.

5. Teman-t eman DI I I Per pust akaan angkat an

2009, t er ima kasih unt uk kalian semua. 6. Almamat er ku Univer sit as Sebelas Mar et

(8)

commit to user

viii

ABSTRAK

Elsa Suryana Riskadewi, 2012. Akuisisi Bahan Pustaka “Buku” di Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Surakarta: Diploma III Perpustakaaan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelaas Maret Surakarta.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kegiatan akuisisi bahan pustaka “buku” di Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, mengetahui hambatan yang dihadapi dalam prosesnya, dan mengetahui cara mengatasi hambatan tersebut.

Penelitian ini dilakukan Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan. Metode yang digunakan antara lain, observasi, interview atau wawancara, dan literatur. Data diperoleh dengan mengamati secara langsung dan melibatkan diri dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak perpustakaan yang kemudian dicatat sebagai sumber penulisan. Selain itu, untuk memperoleh informasi lebih dengan melakukan wawancara terhadap staff Bagian Pelayanan Teknis.

Kegiatan yang dilakukan pada bagian akuisisi Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, yaitu penyeleksian bahan pustaka, pemasukan data bahan pustaka, pengadaan bahan pustaka, dan inventarisasi. Pada umumnya kegiatan akuisisi berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh perpustakaan itu sendiri.

(9)

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan

segenap kemampuan yang penulis miliki, sehingga dapat selesai sampai batas

waktu yang telah ditentukan.

Penulisan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi Program Studi Diploma III Perpustakaan. Penulis menyadari

tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, penulisan Tugas Akhir ini tidak dapat

terselesaikan. Atas tersusunnya Tugas Akhir ini tidak lupa penulis mengucapkan

terima kasih kepada yang terhormat:

1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah selama penulis

mengerjakan Tugas Akhir.

2. Prof. Drs. Pawito, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Widodo, M.Soc. Sc, selaku dosen pembimbing dalam penulisan Tugas

Akhir yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dengan

penuh kesabaran untuk membimbing dan membantu penulis dalam

menyelesaikan TugasAkhir ini.

4. Haryanto, M.Lib, selaku ketua program studi D III Perpustakaan Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Drs. Sudjini, S.Sos. M.Si, selaku penguji dan pembimbing akademik yang

(10)

commit to user

x

6. Evalien Suryati, M.Hum. Direktur Perpustakaan Universitas – Universitas

Kristen Satya Wacana Salatiga yang telah memberikan ijin penulis untuk

melaksanakan Kuliah Kerja PUSDOKINFO.

7. Tintien Koerniawati, S.Sos., M.I.Kom. selaku pembimbing Kuliah Kerja

PUSDOKINFO di Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran

dengan penuh kesabaran untuk membimbing dan membantu penulis dalam

menyelesaikan TugasAkhir ini.

8. Seluruh staff Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga atas pengarahannya selama pelaksanaan Kuliah Kerja

PUSDOKINFO.

9. Teman-teman kuliah D III Perpustakaan angkatan 2009. Kebersamaan kita

tak akan terlupakan.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan Tugas Akhir ini terdapat

kekurangan dan kesalahan dalam berbagai hal, baik dalam penulisan maupun

penguraiannya, hal ini tidak lain karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan

serta pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhirnya penulis

berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, Mei 2012

(11)

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....………..………... i

HALAMAN SURAT PERNYATAAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN .………... iv

HALAMAN PENGESAHAN ...……….... v

(12)

commit to user

xii BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Perpustakaan ... 5

B. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 6

C. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 7

D. Kebijakan Pengembangan Koleksi ... 9

E. Pemilihan Bahan Pustaka ... 11

F. Pengadaan Bahan Pustaka ... 13

G. Inventarisasi ... 25

F. Struktur Organisasi ... 38

G. Sumberdaya Manusia ... 39

H. Sumber Dana ... 41

I. Sarana dan Prasarana ... 41

J. Layanan ... 42

K. Waktu Layanan ... 51

(13)

commit to user

xiii BAB IV PEMBAHASAN

1. Hambatan yang dihadapi pada Kegiatan Akuisisi Bahan

Pustaka di Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen

Satya Wacana Salatiga ... 92

2. Cara untuk Mengatasi Hambatan yang dihadapi pada

Kegiatan Akuisisi Bahan Pustaka di Perpustakaan

Universitas – Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga ... 93

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………...…... 95

B. Saran ………...………... 96

DAFTAR PUSTAKA ...……….... 97

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel: 3.1 Data Koleksi PU – UKSW sampai dengan 2011 38

Tabel: 3.2 Jumlah Pegawai Perpustakaan Berdasarkan

(15)

commit to user

xv

DAFTAR BAGAN

Halaman

(16)

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar: 4.1 Tampilan Add Basic Order/Item Search 56

Gambar: 4.2 Tampilan Add Basic Order/Bibliographic 57

Gambar: 4.3 Tampilan Add Basic Order/Call Number 59

Gambar: 4.4 Tampilan Add Basic Order/Call Number 60

Gambar: 4.5 Tampilan Add Basic Order/Enter Order Information 61

Gambar: 4.6 Tampilan Add Basic Order/Enter Orderline Information 62

Gambar: 4.7 Tampilan Add Basic Order/Enter Fundings and

Distributions 63

Gambar: 4.8 Tampilan Add Basic Order/Order 65

Gambar: 4.9 Tampilan Add Basic Order/Mark Order Finished 66

Gambar: 4.10 Tampilan Receive Orders/Item Search 67

Gambar: 4.11 Tampilan Receive Orders/Receive Copies 68

Gambar: 4.12 Tampilan Received Items 69

Gambar: 4.13 Tampilan Add Ordered Items to Catalog/Item Search 70

Gambar: 4.14 Tampilan Add Ordered Items to Catalog/Loading Order 71

Gambar: 4.15 Tampilan Add Ordered Items to Catalog/Loading Order 72

Gambar: 4.16 Tampilan Add Invoice/Enter Invoice and Vendor ID 73

Gambar: 4.17 Tampilan Add Invoice/Invoice Summary 74

Gambar: 4.18 Tampilan Add Invoice/Add Invoiceline 75

Gambar: 4.19 Tampilan Add Invoice/Add Orderline 76

Gambar: 4.20 Tampilan Add Invoice/Add Invoiceline 77

Gambar: 4.21 Tampilan Add Invoice/Add Invoiceline 78

Gambar: 4.22 Tampilan Add invoice/Invoice summary 79

Gambar: 4.23 Tampilan Pay Invoice/Select Search 80

(17)

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Tugas

Lampiran 2 Surat Keterangan (Pengantar Kuliah Kerja Magang/KKM)

Lampiran 3 Permohonan Magang

Lampiran 4 Jadwal Kegiatan

Lampiran 5 Presensi Magang di PU – UKSW

Lampiran 6 Form Penilaian Kuliah Kerja Magang

Lampiran 7 Laporan Periodik

Lampiran 8 Surat Keterangan (Pelaksanaan KKM di PU – UKSW)

Lampiran 9 Daftar Inventaris Mebeler PU – UKSW

Lampiran 10 Daftar Nama Staff PU – UKSW dan Tugas Bagiannya

Lampiran 11 Form Pengguna PU – UKSW bagi Non Sivitas Akademika

Lampiran 12 Form Pengguna PU – UKSW bagi Alumni dan Aktivasi

Lampiran 13 Form Bebas Pustaka

Lampiran 14 Contoh Cap No Accesi

Lampiran 15 Contoh Stiker Barcode

Lampiran 16 Contoh Slip Peminjaman Buku (Sirkulasi)

Lampiran 17 Contoh Cap Inventarisasi

Lampiran 18 Contoh Surat Pembayaran

Lampiran 19 Contoh SPRA (Surat Permintaan Realisasi Anggaran)

(18)

commit to user

xviii Lampiran 21 Contoh Faktur Pembelian Buku

Lampiran 22 Contoh Invoice (Faktur Tagihan)

Lampiran 23 Contoh Bukti Transfer Pembayaran

Lampiran 24 Contoh Pemesanan Buku via email

Lampiran 25 Contoh Surat Klaim

Lampiran 26 Form Pengiriman Koleksi

Lampiran 27 Cutter-Sanborn (Klasifikasi Nama Pengarang)

Lampiran 28 Form Kartu Anggota Perpustakaan

Lampiran 28 Form Kartu Anggota Perpustakaan

Lampiran 29 Form Peminjaman Koleksi Non-Sirkulasi

(19)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang Masalah

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salahsatu pusat informasi,

sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, serta berbagai layanan jasa lainnya

yang ada sejak dahulu. Dalam kehidupan yang serba modern ini perpustakaan di

Indonesia sedang mengembangkan perpustakaan yang didukung dengan

infrastruktur dan kinerja yang baik, sehingga memperoleh reputasi serta

pengakuan internasional.

Dalam lingkungan perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia,

terdapat ungkapan yang menyatakan bahwa, perpustakaan sebagai pusat penelitian

dan jantungnya universitas, sebab tanpa perpustakaan proses pelaksanaan

pembelajaran dan sarana penelitian yang merupakan kegiatan utama di perguruan

tinggi akan menjadi kurang optimal. Perkembangan perpustakaan-perpustakaan di

Indonesia dalam kehidupan modern akan menjadikan setiap orang membutuhkan

informasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perpustakaan, sebab

apabila tidak mengikuti perkembangan informasi yang berkembang pada saat ini

maka akan mengakibatkan kurangnya pengetahuan. Menurut Suwarno (2010:67),

setiap lembaga pendidikan sudah seharusnya dilengkapi dengan fasilitas

perpustakaan yang memadai. Apa yang terkumpul dalam koleksi perpustakaan

merupakan panduan, pedoman, dan acuan untuk mempersiapkan, menata, dan

(20)

commit to user

2 Dalam partisipasi perpustakaan perguruan tinggi sebagai perpustakaan

penelitian akan mengarah pada upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan

agar berfungsi secara maksimal. Hal tersebut akan terpenuhi apabila semua

sumber informasi di perpustakaan dapat berfungsi dengan baik dan dimanfaatkan

secara optimal oleh pengguna dengan cepat dan tepat. Pemanfaatan koleksi secara

efektif dan efisien harus disesuaikan dengan kebutuhan fakultas, jurusan, dan

program studi serta matakuliah yang ada baik berupa buku-buku, majalah, jurnal

ilmiah, maupun bahan pustaka yang lain. Untuk itu, diperlukan adanya kegiatan

akuisisi bahan pustaka sebelum koleksi tersebut disajikan kepada pemustaka.

Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga, selanjutnya disebut Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen Satya

Wacana, berperan penting dan terlibat secara penuh dalam mendukung proses

belajar mengajar karena keberadaan, tugas, dan fungsi perpustakaan tersebut

dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan mengupayakan kegiatan

akuisisi agar tepat sasaran.

Kegiatan akuisisi bahan pustaka meliputi kegiatan penelusuran

informasi sebelumnya melakukan proses penyeleksian, pemesanan bahan pustaka,

pemasukan data bahan pustaka, penerimaan bahan pustaka yang dipesan,

pembayaran, penyimpanan data/record pengadaan, dan inventarisasi. Untuk itu

dalam Tugas Akhir ini akan difokuskan pada satu aspek utama pengembangan

(21)

commit to user

3

B. Rumusan Masalah

Melihat latarbelakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat

diketahui rumusan permasalahannya, yaitu:

1. Apakah hambatan yang dihadapi pada kegiatan akuisisi bahan pustaka di

Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga?

2. Bagaimanakah cara untuk mengatasi hambatan yang dihadapi pada kegiatan

akuisisi bahan pustaka di Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen

Satya Wacana Salatiga?

C. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Tugas Akhir

dengan judul “Akuisisi Bahan Pustaka “Buku” di Perpustakaan Universitas –

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga” adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses akuisisi

bahan pustaka.

2. Untuk mengetahui cara mengatasi hambatan yang dihadapi pada proses

akuisisi bahan pustaka.

D. Pelaksanaan

Pengumpulan data bersamaan dengan pelaksanaan Kuliah Kerja

PUSDOKINFO, dilaksanakan di Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen

Satya Wacana Salatiga di Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga, Jawa Tengah selama 2

(22)

commit to user

4

E. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penyusunan

Tugas Akhir ini adalah:

1. Observasi

Melakukan pengamatan secara langsung dan melibatkan diri dalam kegiatan

akuisisi di perpustakaan.

2. Interview atau Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung dengan staf Bagian Pelayanan

Teknis guna mendapatkan data dan informasi secara tepat dan akurat yang

berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi.

3. Literatur

Data dan informasi yang berkaitan dengan pokok bahasan diperoleh dengan

cara membaca dan mempelajari bahan pustaka yang berkaitan dengan

bidang perpustakaan, khususnya akuisisi bahan pustaka.

Selain itu, juga menggunakan Standar Operational Procedure (SOP) pada

(23)

commit to user

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Perpustakaan

Pengertian perpustakaan di Indonesia sebagian besar mengacu pada

Sulistyo-Basuki (1991:3) yang menyatakan bahwa,

Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual.

Pengertian perpustakaan menurut Lasa HS (2005:48) yaitu,

Perpustakaan merupakan sistem informasi yang didalamnya terdapat

aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian dan penyajian

serta penyebaran informasi.

Sedangkan, pengertian perpustakaan menurut Sutarno NS (2003:7) yaitu,

Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca.

Menurut IFLA (International Federation of Library Associations and

Institutions), perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak dan non-cetak

atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk

kepentingan pemakai (IFLA dalam Sulistyo-Basuki, 1993:5).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa,

perpustakaan merupakan suatu tempat yang digunakan sebagai pusat sumber

(24)

commit to user

6

B. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Secara sederhana perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan

yang dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan membantu tercapainya tujuan

perguruan tinggi (Sulistyo-Basuki, 1993:160).

Menurut Sudjana (2006:1.13-1.14) perpustakaan perguruan tinggi

adalah

Perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi. Perguruan tinggi bertujuan menunjang Tri Dharma perguruan Tinggi yaitu: pendidikan untuk menunjang kurikulum pendidikan, pengajaran untuk menunjang program pengajaran, dan penelitian untuk menunjang program penelitian.

Sedangkan, menurut Hermawan S. dan Zen (2006:33) perpustakaan

perguruan tinggi adalah

Perpustakaan yang terdapat di lingkungan lembaga pendidikan tinggi seperti, universitas, institut, sekolah tinggi, akademi dan lembaga perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi dibentuk untuk memenuhi kebutuhan informasi sivitas akademika perguruan tinggi yang bersangkutan, yaitu mahasiswa dan dosen.

Dalam buku yang berjudul Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan

Informasi (2003:10) perpustakaan perguruan tinggi adalah

Perpustakaan yang merupakan unit pelaksanaan teknis perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat dan melayani sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akdemis pada umumnya.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengertian-pengertian di atas,

yaitu perpustakaan perguruan tinggi sangat dibutuhkan untuk memenuhi

kebutuhan sivitas akademika dalam menunjang pelaksanaan program Tri Dharma

(25)

commit to user

7 dilihat dari sisi pelayanan, fasilitas dan koleksinya. Pengembangan koleksi,

khususnya pada bagian akuisisi, berperan sangat penting untuk menyediakan

bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pemustaka.

C. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Peguruan Tinggi

Sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapai visi dan

misinya, perpustakaan perguruan tinggi memiliki tujuan, Sulistyo-Basuki

(1993:52) mengemukakan beberapa tujuan perpustakaan perguruan tinggi yaitu

sebagai berikut:

a. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf

pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga kerja administrasi perguruan tinggi.

b. Menyediakan bahan pustaka (referensi) pada semua tingkatan akademis,

artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa pasca sarjana dan pengajar.

c. Menyediakan ruangan belajar bagi pemakai perpustakaan.

d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat bagi berbagai jenis pemakai.

e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan

perguruan tinggi juga lembaga industri lokal.

Adapun fungsi perpustakaan perguruan tinggi sebagai unsur

penunjang perguruan tinggi dalam mencapai visi dan misinya, menurut

Departemen Pendidikan Nasional RI (2004:3-4) adalah sebagai berikut :

a. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika, oleh karena

itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian

tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program

studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung

(26)

commit to user

8

b. Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh

pencari dan pengguna informasi.

c. Fungsi Riset

Perpustakaan mempersembahkan bahan-bahan primer dan sekunder yang

paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian di

perpustakaan perguruan tinggi adalah menghasilkan karya-karya penelitian

yang dapat di aplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat

dalam berbagai bidang.

d. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk

membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi

pengguna perpustakaan.

e. Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang

dihasilkan oleh warga perguruan tingginya, yakni sivitas akademika dan staf

non-akademik.

f. Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan

(27)

commit to user

9

g. Fungsi Interpretasi

Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai

tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk

membantu pengguna dalam melakukan tri dharmanya.

Berdasarkan uraian di atas, pada dasarnya dapat disimpulkan bahwa,

perpustakaan perguruan tinggi memiliki tujuan dan fungsi yang sama, yaitu

mendukung kinerja perpustakaan perguruan tinggi dalam melaksanakan program

pendidikan, pengajaran, serta penelitian dengan menyediakan sumber informasi

kepada pengguna yang membutuhkan dan menjalankan Tri Dharma Perguruan

Tinggi.

D. Kebijakan Pengembangan Koleksi

Pengembangan koleksi tidak hanya mencakup kegiatan pengadaan

bahan pustaka, tetapi juga menyangkut masalah perumusan kebijakan dalam

memilih dan menentukan bahan pustaka mana yang akan diadakan serta

metode-metode apa yang akan diterapkan. Kebijakan pengembangan koleksi merupakan

alat perencanaan dan sarana untuk mengkomunikasikan tujuan pengembangan

koleksi. Agar kebijakan pengembangan koleksi dapat dilaksanakan secara terarah,

kebijakan pengembangan koleksi harus disusun secara tertulis. Tanpa adanya

kebijakan tertulis, kesalahpahaman akan terjadi sehingga pengembangan koleksi

ke arah koleksi yang relevan tidak akan terpenuhi. Dalam buku yang berjudul

(28)

commit to user

10 pengembangan koleksi tertulis berfungsi sebagai pedoman, sarana komunikasi,

dan perencanaan, sebab kebijakan tersebut:

a. Menjelaskan cakupan koleksi yang telah ada dan rencana pengembangan

selanjutnya, agar diketahui oleh staf perpustakaan, pemakai, administrator, dan dewan pembina perpustakaan.

b. Memberi deskripsi yang sistematis tentang strategi pengelolaan dan

pengembangan koleksi yang diterapkan di perpustakaan.

c. Menjadi pedoman bagi para pustakawan sehingga ketaatan dalam proses

seleksi dan deseleksi terjamin, koleksi yang responsive dan seimbang terbentuk, dan dana dimanfaatkan dengan sebijaksana mungkin.

d. Menjadi standar atau tolak ukur untuk menilai sejauh mana sasaran

pengembangan koleksi telah tercapai.

e. Membantu mempertanggungjawabkan alokasi anggaran.

Selain fungsi dari kebijakan pengembangan koleksi tertulis di atas,

menurut Sudjana (2006:1.19-1.20) mempunyai manfaat lain, di antaranya adalah

untuk membantu:

a. Menetapkan metode untuk menilai bahan sebelum dibeli.

b. Memilih cara terbaik untuk pengadaan, misalnya langsung dari penerbit atau

melalui jobber.

c. Menghadapi masalah sensor dengan menjelaskan bahan macam apa yang

akan dibeli dan menunjukkan bahwa, kebijakan tersebut didukung oleh para administrator lembaga yang bersangkutan.

d. Dalam perencanaan anggaran jangka panjang dengan menetapkan

prioritas-prioritas dan garis besar sasaran pengembangan.

e. Merencanakan bentuk-bentuk kerjasama dengan perpustakaan lain, seperti

pinjam antar perpustakaan, kerjasama dalam pengadaan, dan sebagainya;

f. Identifikasi bahan pustaka yang perlu dipindahkan ke gedung atau

dikeluarkan dari koleksi.

Tujuan pengembangan koleksi menurut Departemen Pendidikan

Nasional RI (2004:44) perlu dirumuskan dan disesuaikan dengan kebutuhan

sivitas akademika di perguruan tinggi agar perpustakaan dapat secara terencana

mengembangkan koleksinya. Yang perlu dipertimbangkan dalam merumuskan

(29)

commit to user

11 pembelajaran, kebutuhan pengguna, jenis koleksi, kriteria bahan perpustakaan,

jumlah eksemplar, dan bahasa.

E. Pemilihan Bahan Pustaka

Pemilihan koleksi merupakan tugas yang sulit karena diperlukan

pengetahuan yang luas tentang isi buku yang akan dipilih. Perpustakaan sebaiknya

meminta masukan dari pakar di bidang subjek buku yang akan dipilih. Misalnya,

jika yang dipilih adalah buku sejarah, maka dapat meminta masukan dari guru,

dosen, atau ahli sejarah. Dengan demikian buku yang dipilih dapat lebih objektif

dan efektif. Berikut ini memil

a. Memilih koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan

Bahan-bahan yang akan dikoleksi perpustakaan seharusnya bahan-bahan

yang memang diperlukan oleh pengguna. Selain mengoleksi buku-buku

wajib untuk pelajaran/perkuliahan, perpustakaan sebaiknya juga mengoleksi

buku-buku ilmu pengetahuan popular. Dengan buku-buku ilmu pengetahuan

popular tersebut pengguna mendapatkan bacaan untuk menambah

pengetahuan, selain pengetahuan yang disampaikan oleh pendidik. Harapan

yang ingin diraih adalah pengguna perpustakaan dapat mengembangkan

bakat serta minat yang dimiliki. Selain koleksi ilmu pengetahuan popular,

perpustakaan juga perlu mengoleksi fiksi yang isinya dapat membentuk

(30)

commit to user

12

b. Memilih buku-buku berkualitas

Buku-buku yang dikoleksi perpustakaan hendaknya buku-buku yang

berkualitas tinggi. Kualitas buku dapat dipertimbangkan melalui isi buku,

keahlian pengarang, reputasi penerbit, cara penyajian, edisi, susunan,

ilustrasi, dan fisik buku.

c. Tidak memandang suku, agama, ras, profesi, aliran politik, perdagangan,

tingkat pendidikan

Pemilihan koleksi tidak melihat adanya perbedaan suku, agama, ras, aliran

politik, perdagangan, ataupun memandang tingkat pendidikan seseorang.

d. Sesuai dengan dana yang ada

Perpustakaan perlu menyusun anggaran pengadaan koleksi untuk setiap

tahun anggaran. Penyusunan anggaran dapat disesuaikan dengan rencana

pembelian buku ataupun rencana berlangganan terbitan berkala dalam satu

tahun.

Untuk dapat memilih suatu buku yang dianggap baik dan perlu

ditambahkan pada koleksi perpustakaan, maka perlu diadakan penilaian/evaluasi

terhadap buku tersebut. Budiwijaya (1980:3-4) mengemukakan faktor-faktor yang

perlu diperhatikan dalam penilaian buku:

a. Isi. Apakah isinya lengkap dan ruang lingkupnya sesuai dengan tujuan

isinya. Jika bersifat selektif, apakah penimbangannya baik dan representatif. Isinya mengenai teori atau terapan. Sejarah atau kondisi masa kini dan lain-lain.

b. Keahlian pengarang (Authority). Bagaimana kualifikasi, reputasi dari

pengarang atau penyusunnya.

c. Penyajian (Treatment). Bersifat teknis, semi teknis atau popular. Ditujukan

untuk tingkat mana karya tulis tersebut.

(31)

commit to user

13 e. Make up fisik. Bentuk cetakan atau tipografinya, kualitas kertas, keadaan

fisik buku, sampulnya, dan sebagainya.

Menurut Sulistyo-Basuki dalam Sudjana (2006:1.29-1.30), untuk

dapat menjadi seorang pemilih buku yang baik harus memenuhi syarat sebagai

berikut:

a. Menguasai sarana bibliografi yang tersedia, paham akan dunia penerbitan

khususnya mengenai penerbitan, spesialisasi para penerbit, kelemahan mereka, standar, hasil terbitan yang ada selama ini, dan sebagainya.

b. Mengetahui latarbelakang para pemakai perpustakaan, misalnya siapa saja

yang menjadi anggota, kebiasaan menjadi anggota, minat dan penelitian yang sedang dan telah dilakukan, berapa banyak mereka menggunakan perpustakaan, dan mengapa ada kelompok yang menggunakan koleksi perpustakaan lebih banyak daripada kelompok lainnya.

c. Memahami kebutuhan pemakai.

d. Hendaknya personil pemilihan buku bersifat netral, tidak bersifat mendua,

mengetahui informasi, dan memiliki akal sehat dalam pemilihan buku.

e. Pengetahuan mendalam mengenai koleksi perpustakaan.

f. Mengetahui buku melalui proses membuka-buka buku ataupun proses

membaca.

F. Pengadaan Bahan Pustaka

Ratnaningsih (2010:45) mengemukakan bahwa,

Pengadaan bahan pustaka adalah salah satu dari kegiatan pelayanan teknis

pada suatu perpustakaan dalam usaha untuk memberikan informasi yang

dibutuhkan oleh para pemustaka secara up to date.

Pengadaan atau akuisisi dilakukan oleh bagian pengadaan. Menurut

LpPI (2001:34-35) dalam buku yang berjudul Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan

dan Informasi (2003:90) bagian pengadaan tidak semata-mata bertangggungjawab

terhadap pengadaan koleksi saja, tetapi juga bertanggungjawab atas hal-hal

(32)

commit to user

14

a. Pengadaan atau pengembangan koleksi.

b. Pemecahan persoalan-persoalan yang muncul dalam pemesanan bahan

pustaka.

c. Pembuatan rencana pemilihan bahan pustaka yang terus-menerus.

d. Pemeriksaan dan mengikuti terus-menerus penerbitan-penerbitan

bibliografi.

e. Mengadakan hubungan dengan para pedagang atau penyalur buku.

f. Mengawasi penerimaan hadiah dan tukar-menukar bahan pustaka.

Proses pengadaan bahan pustaka terletak pada pustakawan, karena

pustakawan dianggap mengetahui tentang kebutuhan pustaka, keadaan koleksi,

anggaran, ruang dan tenaga perpustakaan yang bersangkutan. Pustakawanlah yang

seharusnya bertanggungjawab untuk menentukan (decision making) apakah suatu

bahan pustaka perlu ditambahkan dalam koleksi perpustakaan tersebut. Bahan

pustaka yang ingin ditambahkan tersebut sebaiknya disusun dulu dalam suatu

daftar atau dalam kartu-kartu. Berdasarkan daftar tersebut dilakukan penelitian

atau “checking” pada koleksi perpustakaan yang bersangkutan melalui kartu-kartu

katalog, untuk mengetahui apakah sudah dimiliki atau belum. (Budiwijaya,

1980:5)

Menurut Budiwijaya (1980:6-9) perlu melaksanakan pengadaan yang

dapat diperoleh dari berbagai sumber, yaitu pembelian, hadiah, tukar menukar,

titipan dan lain-lain.

1. Pembelian

Pengadaan dengan cara pemebelian dilakukan dengan (a)

langsung membeli di persedian toko buku, (b) memesan (melalui toko

buku/penyalur, melalui penerbit yang besangkutan).

Untuk memesan buku, pada umumnya masih menggunakan cara

(33)

commit to user

15 untuk menghindarkan kekeliruan, kesulitan dalam pembayaran, pengaduan

(claim) dan sebagainya. Dalam surat pesanan itu harus jelas menyebutkan

pengarang/penyusun, judul buku, penerbit, edisi/tahun, jumlah copy, harga,

ISBN (International Standard Book Number) kalau ada, dan keterangan

lain, misalnya, cara pembayaran, pengiriman dan lain-lain.

Jika jumlah judul yang dipesan cukup banyak, maka kemungkinan toko

buku yang bersangkutan tidak dapat mengirimkan pesanan tersebut

sekaligus melainkan secara berangsur. Bila bukunya diterima, maka perlu:

a. Mencocokkan dengan surat pengantar buku yang bersangkutan.

b. Mencocokkan dengan catatan pesanan perpustakaan yang

bersangkutan.

c. Bila barangnya yang datang tidak sesuai, maka perlu diadakan

komunikasi dengan pengirim atau diadakan pengaduan (claim).

d. Jika cocok dengan pesanan, maka dapat dilakukan prosedur

berikutnya, misalnya diberi stempel milik atau jika proses pembayaran

belum selesai dapat dilanjutkan pembayarannya.

Sering petugas mengalami kesulitan dalam mencari atau

meneliti file surat pesanan yang sudah lama, khususnya bila buku-buku

masih dalam proses pemesanan. Kesulitan itu dapat dikurangi bila

menggunakan cara yang lebih praktis, yaitu memakai sistem kartu pesanan.

Kartu pesanan ini sering disebut kartu desiderata atau kartu pemesanan

buku. Bentuk dan ukuran kartu itu dapat bermacam-macam menurut

(34)

commit to user

16 dalam kartu tersebut juga sama dengan sistem surat. Setiap judul buku yang

dipesan sebaiknya dicatat dalam satu kartu tersendiri. Kartu-kartu tersebut

dapat disusun menurut sistem filing tertentu, misalnya surat abjad

pengarang, sistem shelf list, dikelompokkan menurut penerbit dan

lain-lainnya. Sering kartu macam ini dibuat rangkap, salahsatu dikirimkan

kepada toko buku, yang lain disimpan untuk arsip bagian akuisisi, satu lagi

disimpan bagian keuangan dan sebagainya. Kadangakala ada format kartu

pemesanan yang dibuat seperti ukuran kartu katalog, yang salah satunya

copy dapat disusun dalam laci kartu katalog, sehingga pembaca dapat segera

mengetahui bahwa ada buku baru yang masih dalam proses pemasanan.

2. Hadiah

Bagi perpustakaan yang anggarannya terbatas, maka proses

pengadaaan dilakukan melalui proses hadiah. Walaupun koleksi tersebut

diperoleh secara hadiah dari penyalur buku, tetapi sebaiknya sebelum hadiah

tersebut diterima telah melalui prosedur seleksi buku yang baik.

3. Tukar menukar

Buku-buku yang tidak bermanfaat bagi suatu perpustakaan dapat

dimanfaatkan dengan cara ditukarkan dengan perpustakaan lain yang

mungkin masih membutuhkan. Buku-buku tersebut dibuat daftarnya lalu

dikirimkan ke beberapa perpustakaan yang disertai daftar buku-buku yang

(35)

commit to user

17

4. Titipan

Perpustakaan kadang memperoleh titipan bahan pustaka dari

perorangan/lembaga lain agar bisa dimanfaatkan oleh pemustaka,

perpustakaan hanya sekedar menjaga keberadaan bahan pustaka tersebut.

Dalam melaksanakan pengadaan buku secara titipan, maka yang perlu

diperhatikan adalah jangka waktu titipan agar tidak terlalu singkat, karena

akan merugikan dalam segi ekonomis, misalnya, dalam biaya pengolahan

dan lain-lainnya. Dalam keadaan tertentu dapat diterima walaupun

waktunya singkat dan tentunya bahan semacam ini tidak diolah secara

permanen.

Dalam buku yang judulnya Pengelolaan Perpustakaan (2007:16-18)

pengadaan koleksi dalam arti menambah koleksi baru, dapat selalu dilakukan

dengan cara mencari informasi tentang terbitan-terbitan terbaru dari penerbit.

Beberapa sarana yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengadaan

koleksi, antara lain:

a. Katalog penerbit, leaflet, brosur

Katalog penerbit adalah daftar informasi terbitan dari penerbit buku.

Informasi yang dimuat dapat berupa informasi tentang buku-buku yang baru

diterbitkan, buku edisi baru, dan buku cetak ulang. Pada umumnya

informasi yang disajikan disertai informasi harga setiap buku.

Selain katalog penerbit yang dibuat secara periodik, penerbit kadang-kadang

(36)

commit to user

18 informasi beberapa buku terbaru yang tidak mencakup periode terbitan

tertentu.

b. Iklan dalam majalah

Iklan adalah bentuk informasi yang bersifat memengaruhi untuk membeli.

Penerbit-penerbit besar kadang-kadang memasukkan iklan dalam majalah

tentang buku-buku yang baru diterbitkan. Informasi yang ada di dalam iklan

biasanya berisi tentang buku-buku yang baru terbit, yang barangkali sesuai

dengan keperluan pengguna perpustakaan.

c. Resensi buku di majalah dan surat kabar

Resensi adalah tinjauan tentang buku, kadang-kadang dikenal dengan

timbangan buku. Pada umumnya resensi berupa penilaian objektif terhadap

buku, baik fisik, susunan, maupun isi. Resensi dapat membantu dalam

mempertimbangkan suatu buku dibeli atau tidak, karena kekurangan dan

kelebihan buku yang diresensi pada umumnya dibahas oleh peresensi.

d. Daftar penerimaan buku baru yang dimiliki perpustakaan

Perpustakaan sebaiknya membuat daftar buku yang baru diterima. Daftar

tersebut dapat digunakan sebagai alat pemeriksa sebelum melakukan

pembelian. Buku-buku yang sudah dimiliki atau yang termuat dalam daftar

penerimaan buku baru sebaiknya tidak dibeli ulang, terlebih jika tidak

bermaksud menambah jumlah eksemplar buku.

e. Bibliografi nasional

Bibliografi nasional memuat daftar dokumen yang diterbitkan pada suatu

(37)

commit to user

19 nasional suatu Negara. Sebagai contoh adalah Bibliografi Nasional

Indonesia yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

setiap tiga bulan sekali. Bibliografi Nasional Indonesia mendaftar semua

terbitan dari setiap penerbit yang bergabung dalam Ikatan Penerbit

Indonesia (IKAPI).

f. Daftar pustaka

Daftar pustaka adalah daftar judul buku yang digunakan oleh seorang

penyusun karya tulis yang dicantumkan pada bagian akhir tulisan. Daftar

pustaka perlu diperiksa oleh petugas perpustakaan untuk mengetahuai

apakah buku yang didaftar sudah dimiliki oleh perpustakaan atau belum.

Jika belum dimiliki sedapat mungkin diusahakan untuk dimiliki.

g. Daftar usulan buku dari pengguna

Salahsatu cara untuk mengetahui kebutuhan pengguna perpustakaan yang

mereka perlukan, yaitu dengan menyediakan formulir usulan buku yang

dapat diiisi oleh pengguna. Daftar usulan buku dari pengguna merupakan

sarana yang sangat baik untuk mengetahui kebutuhan mereka secara

langsung.

h. Internet

Sarana paling modern yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya

buku-buku terbaru adalah akses internet. Beberapa penerbit besar memiliki

alamat di internet. Contoh penerbit-penerbit Indonesia yang telah memiliki

alamat di internet antara lain: www.kanisius.co.id, www.gramedia.com,

(38)

commit to user

20 www.buku.els.web.id, www.andipublisher.com, www.cybersastra.net, dan

www.bacabuku.com.

Buku-buku luar negeri dapat dicari melalui alamat penerbit maupun

distributor besar seperti: www.books.com, www.amazon.com,

www.prenhall.com, www.oup.com, www.bn.com,

www.lights.com/publisher, dan www.quadarm.com/publisher_sites.

Pengadaan koleksi perlu dilakukan secara cermat dan hati-hati.

Kadangkala buku yang datang tidak sesuai dengan pesanan. Oleh karena itu,

dalam buku yang berjudul Pengelolaan Perpustakaan (2007:19-23) menyebutkan

langkah-langkah yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Penyusun daftar

Setelah diadakan verifikasi dan pengambilan keputusan, petugas

mempersiapkan daftar pesanan yang dilengkapi dengan data-data bibliografi

terbitan sesuai dengan kebutuhan masing-masing perpustakaan.

b. Pemesanan

Setelah melakukan pemilihan buku untuk menentukan buku mana yang

dibutuhkan atau diperbanyak, daftar pesanan tersebut dikirim kepada

penerbit atau toko buku yang disertai petunjuk tentang bagaimana cara

pembayarannya dan keterangan lain yang dianggap perlu untuk kelancaran

administrasi. Pengiriman daftar pesanan ke penerbit atau toko buku disertai

dengan surat pemesanan. Pembayaran dapat dilakukan bersamaan dengan

pemesanan sesudahnya. Pembayaran dilakukan melalui poswesel, cheque,

(39)

commit to user

21 pembayaran yang dilakukan kemudian hari biasanya penerbit atau toko

buku mengirimkan faktur sementara (proforma invoice) yang merinci

pesanan mana yang harus dibayar. Atas dasar itu perpustakaan mengatur

pembayarannya.

c. Penerimaan

Apabila pesanan buku dari penerbit atau toko buku telah diterima, kiriman

itu perlu segera dicek, dicocokkan dengan daftar pengiriman dan daftar

pesanan.

d. Pemeriksaan

Setelah buku diterima, kondisi buku perlu diperiksa, antara lain fisik buku,

kelengkapan halaman, dan bibliografi. Pemeriksaan fisik meliputi keutuhan

buku dan penjilidan. Pemeriksaan kelengkapan halaman meliputi halaman

kosong, halaman terbalik, dan halaman tidak lengkap. Pemeriksaan

bibliografi meliputi pemeriksaan data pokok terbitan yang perlu diketahui

oleh pengguna, antara lain:

a) Judul buku

Judul buku merupakan identitas pertama yang segera dapat dibaca.

Judul buku terletak di halaman pertama atau kedua sebuah buku. Judul

yang tertulis di sampul buku kadang-kadang kurang jelas dibanding

dengan judul yang tertulis di halaman judul. Maka untuk mengetahui

judul sebuah buku, judul yang digunakan adalah judul yang tertulis di

(40)

commit to user

22

b) Penanggungjawab

Sebuah buku sebelum diterbitkan melewati persiapan-persiapan yang

terkadang melibatkan banyak orang, mulai dari penerbit, penulis,

editor, penerjemah, penyadur, pembuat layout, perancang sampul, dan

sebagainya. Pertanyaannya adalah siapa penanggungjawab buku

tersebut? Semuanya bertanggungjawab. Penanggungjawab isi buku

adalah pengarang atau penulis (dapat berupa kelompok orang atau

badan), penerjemah bertanggungjawab terhadap terjemahannya,

penyadur bertanggungjawab terhadap sadurannya, dan seterusnya.

Namun pada umumnya pengarang buku merupakan penanggungjawab

utama. Penyumbang lainnya pada umumnya kurang diperhitungkan.

Atau dengan kata lain, yang diutamakan sebagai penanggungjawab

adalah yang bertanggungjawab terhadap isi buku.

c) Penerbit

Penerbit adalah instansi resmi yang mempublikasikan buku atau

terbitan lainnya. Penerbit pada umumnya bertanggungjawab terhadap

semua terbitannya.

d) Tahun terbit dan tahun copyright

Keterangan tentang tahun terbit tidak selalu jelas dalam setiap

terbitan. Ada yang secara tegas menuliskan diterbitkan tahun tertentu.

Namun kadang-kadang digabungkan dengan keterangan cetak,

(41)

commit to user

23 Selain tahun penerbitan, kadang-kadang pada buku dituliskan juga

tahun copyright dengan penulisan ©2001, ©2000, dan seterusnya.

e) Tempat terbit

Keterangan tentang tempat terbit pada umumnya secara jelas

disebutkan dalam buku yang diterbitkan. Pada umumnya tempat yang

digunakan sebagai identitas tempat terbit adalah nama kota letak

penerbit tersebut berada. Untuk memperjelas informasi tentang negara

bagian di mana kota tersebut terletak, misalnya: Menlo Park,

California.

f) Cetakan

Keterangan cetakan memberikan informasi tentang berapa kali buku

tersebut telah dicetak ulang. Cetak ulang tidak melakukan perubahan

isi.

g) Edisi

Keterangan edisi dicantumkan untuk menjelaskan bahwa, buku yang

bersangkutan diterbitkan ulang dengan beberapa perubahan isi.

h) ISBN

Mulai Januari 2007 penulisan ISBN (International Standard Book

Number) mengalami perubahan mengikuti pola EAN (European

Article Number), yaitu 13 digit sebagai pemberi identifikasi unik

secara internasional terhadap satu buku maupun produk seperti buku

yang diterbitkan oleh penerbit. Setiap nomor memberikan identifikasi

(42)

commit to user

24 pemasaran produk yang lebih efisien bagi toko buku atau distributor

(www.pnri.go.id/Attachment/ISBN/ISBN_PERSYARATAN_BARU.

pdf ).

ISBN 13 digit dibagi menjadi empat bagian, 3 angka untuk kelompok

pertama, 4 angka untuk kelompok kedua, dan 5 angka untuk

kelompok ketiga serta 1 angka untuk kelompok keempat. Setiap

kelompok menunjukkan keterangan tertentu, yaitu:

Kelompok pertama : menunjukkan Negara

Kelompok kedua : menunjukkan identitas (nama) penerbit

Kelompok ketiga : menunjukkan identitas judul, setiap judul

mempunyai nomor judul yang unik oleh

penerbit

Kelompok keempat : merupakan angka pemeriksa

Setelah kondisi buku sesuai dengan pesanan, petugas membuat tanda

terima atau menandatangani proforma invoice dan dikirimkan kepada penerbit

atau toko buku. Apabila tidak sesuai dengan pesanan, buku dikembalikan ke

penerbit atau toko buku. Sedangkan untuk penerimaan buku-buku hadiah, baik

yang sesuai dengan kebutuhan maupun tidak, sebaiknya diberi ucapan terima

(43)

commit to user

25

G. Inventarisasi

Tahap akhir bagian akuisisi sebelum pengolahan koleksi pada setiap

perpustakaan memiliki kebijakan tersendiri dimana tahap akhir bagian akuisisi di

Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen Satya Wacana yaitu mendaftar

koleksi yang baru datang. Tahap mendaftar koleksi biasa dikenal dengan istilah

inventarisasi. Tahap inventarisasi memerlukan basis data inventaris, yang semula

dikenal dengan nama buku induk atau buku inventaris. Basis data inventaris dapat

dikatakan sebagai kumpulan catatan dalam bentuk matriks, mengenai identitas

setiap buku yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan, dalam buku yang berjudul

Pengelolaan Perputakaan (2007:35-37) pada umumnya mencatat hal-hal sebagai

berikut:

a. Tanggal pemesanan. Pada kolom tanggal pemesanan dicatat tentang kapan

koleksi tersebut dipesan ke penerbit, toko, atau agen penjual.

b. Tanggal penerimaan. Pada kolom ini dicatat tanggal diterimanya koleksi

tersebut dari toko, penerbit, atau agen penjual buku.

c. Tanggal pembayaran. Pada kolom tanggal pembayaran dicatat tanggal

dilakukannya pembayaran koleksi yang dibeli oleh perpustakaan.

d. Tanggal inventaris. Pada kolom tanggal inventaris dicatat tanggal saat

memberi nomor inventaris dan saat memasukkan data-data ke dalam basis

data inventaris.

e. Nomor inventaris. Pada kolom ini dicatat nomor inventaris setiap koleksi.

(44)

commit to user

26

g. Pengarang. Pada kolom ini dituliskan nama pengarang dari koleksi yang

sedang dicatat.

h. Edisi. Pada kolom ini dituliskan edisi dari koleksi yang sedang dicatat.

i. Kota terbit. Pada kolom ini dituliskan nama kota temapt penerbit tersebut

berada.

j. Penerbit. Pada kolom ini dituliskan nama penerbit dari koleksi yang sedang

dicatat.

k. Tahun terbit. Pada kolom ini dituliskan tahun terbit dari koleksi yang sedang

dicatat.

l. Jumlah eksemplar. Pada kolom ini dituliskan jumlah eksemplar dari koleksi

yang sedang dicatat.

m. Bahasa. Pada kolom ini dituliskan bahasa dari koleksi yang sedang dicatat.

n. Asal. Pada kolom ini dituliskan nama toko, atau nama agen penjual koleksi

tersebut.

o. Harga satuan. Pada kolom ini dituliskan harga buku seperti yang tercantum

pada bukti pembayaran.

p. Keterangan. Pada kolom ini dicatat keterangan tambahan tentang koleksi

yang bersangkutan, misalnya keterangan hilang, ganti baru, fotokopi, dan

sebagainya.

Dalam buku yang berjudul Pengelolaan Perputakaan (2007: 35-39)

(45)

commit to user

27

a. Pemberian cap perpustakaan

Cap perpustakaan merupakan cap resmi perpustakaan sebagai pemilik

koleksi. Setiap perpustakaan dapat meletakkannya pada halaman-halaman

tertentu yang sudah dipilih, misalnya selalu pada halaman dua puluh lima.

Letak cap perpustakaan sebaiknya konsisten, selalu berada pada tempat

yang sama untuk setiap koleksi agar dapat menjadi ciri khas perpustakaan.

b. Pemberian cap inventaris

Cap inventaris adalah cap yang memuat keterangan tentang nama instansi,

tanggal, nomor inventaris. Cap tersebut dapat diletakkan pada halaman judul

atau halaman akhir buku.

c. Pemberian nomor inventaris

Nomor inventaris merupakan serangkaian kode yang terdiri dari angka, atau

campuran angka dan huruf, yang dibuat untuk menunjukkan identitas setiap

koleksi yang dimiliki perpustakaan. Nomor inventaris dapat dibuat untuk

mencerminkan status asal koleksi, yaitu berupa pembelian atau hadiah.

Pemberian nomor inventaris sebaiknya secara berkelanjutan. Setiap koleksi

hanya mempunyai satu nomor inventaris. Pemberian nomor inventaris dapat

dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan setiap perpustakaan.

Contoh nomor inventaris:

a) 1/PSD/Pb/V/2004

(46)

commit to user

28 Keterangan:

1 : nomor urut satu

PSD : pemilik koleksi, misalnya Perpustakaan Sanata Dharma

Pb : kode pembelian

Hd : kode hadiah

V : bulan ke-5 (Mei)

2004 : tahun 2004

/ : tanda pemisah antar-unsur dalam nomor inventaris (dapat berupa

tanda pemisah yang lain, misalnya tanda titik, tanda hubung, dan

sebagainya)

d. Pencatatan ke dalam basis data inventaris

Kegiatan pencatatan ke dalam basis data inventaris merupakan proses

memasukkan nomor inventaris ke dalam basis data inventaris. Database

inventaris dapat digunakan sebagai sarana untuk menghitung jumlah koleksi

suatu perpustakaan, untuk mengetahui status buku yang bersangkutan,

misalnya hilang atau diganti dengan baru, dan untuk membuat laporan

statistik. Data statistik tersebut antara lain:

a. Jumlah koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan.

b. Jumlah eksemplar dan jumlah judulnya.

c. Jumlah eksemplar yang berbahasa Indonesia dan Asing.

d. Jumlah buku referensi, fiksi, dan lain-lain.

(47)

commit to user

29 Basis data inventaris juga dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan

tentang kapan dibeli, di mana dibeli atau dari mana diperoleh, serta berapa

harga koleksi tersebut. Keterangan-keterangan tersebut memudahkan

perpustakaan ketika akan melakukan pembelian ulang atau ketika harus

(48)

commit to user

Keberadaan Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen Satya

Wacana (PU – UKSW) dimulai bersamaan dengan didirikannya Perguruan Tinggi

Pendidikan Guru Kristen Indonesia (PTPGKI), pada tanggal 20 November 1956.

Perpustakaan menempati salahsatu ruang di kampus PTPGKI yang pada waktu itu

berada di kompleks Sinode Gereja Kristen Jawa di Jl. Dr. Sumardi 5, Salatiga.

Pada tahun 1967 Perpustakaan pindah ke lokasi kampus UKSW, menempati

gedung seluas 35 m2. Koleksi perpustakaan pada awalnya diadakan dengan lebih

banyak mengandalkan kebaikan hati para dermawan dan dosen asing yang

mengajar di PTPGKI.

Sejak tahun 1970, Perpustakaan menempati gedung baru yang

dirancang secara khusus untuk perpustakaan seluas 2.000 m2 yang terdiri atas 2

lantai. Gedung ini diresmikan penggunannya oleh Duta Besar Kerajaaan Belanda

di Indonesia pada kesempatan Dies Natalis UKSW ke-14. Sejak saat itu,

perpustakaan diberi nama Perpustakaan Pusat. Perpustakaan Pusat termasuk

salahsatu dari tiga perpustakaan perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Pernyataan

(49)

commit to user

31 komponen gedung, koleksi, sumberdaya manusia, dan manajemennya.

Perkembangan yang pesat serupa ini sangat dimungkinkan karena komitmen

Rektor UKSW yang pertama, Dr. O. Notohamidjojo akan pentingnya peranan

perpustakaan sebagai jantung perguruan tinggi.

Pada tahun 1992 gedung Perpustakaan Pusat mulai direnovasi menjadi

7 lantai seluas kurang lebih 8.000 m2. Tahun 1993 gedung baru terselesaikan 4

lantai seluas 3.054 m2. Pada Dies Natalis UKSW ke-37 tahun 1993 gedung ini

diresmikan penggunaannya oleh Rektor ke-3, Willi Toisuta, Ph.D. Untuk

mengenang jasa Rektor I, gedung ini dinamakan Gedung Notohamidjojo. Gedung

Notohamidjojo, dilengkapi dengan lukisan kaca pateri 4 (empat) wanita terkenal

dalam cerita pewayangan, yaitu: Dewi Saraswati menggambarkan pengetahuan,

Dewi Kamaratih menggambarkan persahabatan, Dewi Sri menggambarkan

pengertian, dan Dewi Kunthi menggambarkan kearifan. Lukisan kaca pateri

tersebut dipasang di atas tangga menuju ke lobi pada lantai 2.

Nama Perpustakaan Universitas (PU) menggantikan nama

Perpustakaan Pusat sejak September 1994. PU memiliki 2 pelayanan cabang,

yaitu: Biblioterapi di Gedung Pusat Bimbingan, serta Pascasarjana dan Penelitian

di Gedung Lembaga Penelitian Universitas. Dalam sejarahnya yang panjang,

telah terjadi beberapa kali pergantian kepemimpin perpustakaan sebagai berikut:

(50)

commit to user

32

2010 – sekarang : Evalien Suryati, M.Hum.

Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen Satya wacana

berkedudukan di Jl. Diponegoro No. 52 – 60 Salatiga 50711. Telp. 0298-321212,

fax. 0298 – 321433, email: admin_lib@staff.uksw.edu website:

http://library.uksw.edu/.

B. Visi dan Misi

Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen Satya Wacana

mempunyai visi dan misi sebagai berikut:

a. Visi:

Menjadi perpustakaan bertaraf internasional yang memberikan akses

terhadap informasi intelektual, ilmiah, dan kebudayaan dalam berbagai

ragam bentuk (multimedia) dan dari berbagai lokasi simpan guna

mendukung kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

b. Misi:

1. Memberikan pelayanan informasi intelektual, ilmiah, dan kebudayaan

bagi terselenggaranya pendidikan, pengajaran, dan penelitian yang

berkualitas bagi sivitas akademika dan masyarakat.

(51)

commit to user

33

C. Tata Ruang

Tahun 1970 gedung perpustakaan dibangun diatas tanah seluas 2000

m2. Supaya perpustakaan bisa melayani lebih dari 10.000 mahasiswa, maka pada

tahun 1992 gedung perpustakaan direnovasi dengan rancangan semula untuk 7

(tujuh) lantai, yaitu seluas 8000 m2. Sementara ini baru diselesaikan 5 (lima)

lantai dan perpustakaan tidak menempati semua lantai karena lantai 5 masih

kosong dan belum dipakai. Adapun gambaran tempat (lantai) dan fungsi tiap-tiap

lantai yang dipergunakan untuk layanan perpustakaan adalah seperti berikut:

a. Lantai 1 dengan luas 559 m2 digunakan sebagai ruang administrasi, ruang

direktur, ruang sekretaris, ruang pelayanan teknis (pembinaan koleksi,

katalogisasi, scanning, paska katalogisasi, dan pemeliharaan koleksi) dan

ruang rapat.

b. Lantai 2 dengan luas 990 m2 digunakan sebagai ruang layanan referens,

meja informasi, ruang layanan reserve dan layanan fotokopi. Selain itu,

disediakan komputer untuk mengakses OPAC (Online Public Acces

Catalouge), E-Journal EBSCO, GALE/CENGAGE, GARUDA, ProQuest,

dan PIKNet.

c. Lantai 3 dengan luas 990 m2 digunakan sebagai ruang layanan serial, jurnal,

koran, TA atau Tugas Akhir (sebutan untuk skripsi, tesis, disertasi), koleksi

khusus, dan ruang Bagian Teknologi Sistem Informasi (TSI).

d. Lantai 4 dengan luas 990 m2 digunakan sebagai ruang layanan sirkulasi,

(52)

commit to user

34

D. Peraturan

Sesuai Tata Tertib Pemakaian Koleksi dan Fasilitas Perpustakaan

Universitas – Universitas Kristen Satya Wacana, maka mulai tanggal 1 Agustus

2008 diberlakukan Tata Tertib Umum sebagai berikut:

1. Bagi sivitas, setiap kali masuk ke Perpustakaan Universitas harus membawa

KTM (bagi Mahasiswa)/Kartu Anggota Perpustakaan/KAP (bagi Pegawai

Dosen dan Non Dosen) miliknya sendiri.

2. Bagi non sivitas, setiap kali masuk ke Perpustakaan Universitas supaya

melapor terlebih dahulu ke petugas di meja informasi untuk mendapatkan

Formulir Tamu/Kartu Baca/Pengesahan Kartu Anggota

JASAPUSPERTI/Kartu Sakti.

Prosedur memperoleh Formulir Tamu/Kartu Baca:

a. Meninggalkan kartu identitas diri yang berlaku, seperti: KTP, KTM

d. Non sivitas yang memiliki kartu anggota JASAPUSPERTI dikenai

biaya 50% dari biaya semula.

e. Sebelum meninggalkan Perpustakaan Universitas, Formulir Tamu

dikembalikan ke petugas di meja informasi dan mengambil kembali

(53)

commit to user

35

f. Fasilitas yang diberikan hanya sebatas koleksi dibaca di tempat atau

fotokopi.

3. Masuk ke ruang–ruang layanan (Sirkulasi, Reserve, Serial, Referens) harus

membawa KTM/Kartu Anggota Perpustakaan (KAP)/Formulir Tamu/Kartu

Baca miliknya sendiri dan cukup menunjukkannya ke petugas layanan di

ruang layanan yang akan dimasuki.

4. Tidak diizinkan merokok di dalam ruang layanan maupun ruang kerja

Perpustakaan Universitas/area dalam Perpustakaan Universitas.

5. Tidak diizinkan makan/minum maupun membawa makanan dan minuman

ke ruang-ruang layanan, atau area dalam Perpustakaan Universitas.

6. Jaket/Tas/Map (segala bentuk ukuran dan jenis) tidak diizinkan dibawa

masuk ke ruang-ruang layanan pemustaka.

a. Menyimpan jaket/tas/map di loker yang telah disediakan di setiap

lantai.

b. Mengambil kunci loker dan mendaftarkan diri pada formulir yang

tersedia di konter layanan.

c. Kunci lokernya dan diambil kuncinya.

d. Selesai memakai loker, kunci dikembalikan lagi kepada petugas.

e. Menghilangkan kunci loker, dikenai biaya ganti kunci loker sebesar

Rp 15.000,-.

7. Merusak koleksi, menyobek, atau membawa koleksi keluar Perpustakaan

Universitas tanpa prosedur yang benar dan atau melanggar peraturan yang

(54)

commit to user

36

8. Menghilangkan atau merusak buku/koleksi Perpustakaan Universitas:

a. Wajib mengganti koleksi yang sama atau membayar seharga

buku/koleksi (harga disesuaikan dengan harga terkini) yang

dihilangkan/dirusak ditambah biaya administrasi.

b. Pembayaran dilakukan di konter Sirkulasi atau melalui perbankan di

Universitas Kristen Satya Wacana.

9. Pemakaian ruang-ruang di Perpustakaan Universitas oleh sivitas maupun

non sivitas untuk kegiatan non – perpustakaan supaya melapor paling

lambat satu hari sebelum tanggal pelaksanaan kegiatan ke Direktur

Perpustakaan Universitas dengan membawa surat permohonan izin

penggunaan yang ditandatangani oleh Pimpinan dan dibubuhi stempel

unit/instansi terkait.

10. Sistem Pelayanan

Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen Satya Wacana menggunakan

sistem layanan terbuka, koleksi yang telah diambil (dikeluarkan) dari rak

dan atau selesai dibaca/digunakan supaya diletakkan di tempat khusus yang

telah disediakan.

11. Bila ingin fotokopi koleksi Perpustakaan Universitas, fotokopi harus

dilakukan di area Perpustakaan Universitas. Layanan fotokopi disediakan di

Lantai II.

12. Tidak dibenarkan melipat halaman dari koleksi Perpustakaan Universitas

yang akan difotokopi, tetapi mencatat halaman tersebut pada sepotong

(55)

commit to user

37 menyisipkan kertas catatan tersebut sebagai pembatas/tanda dari halaman

koleksi yang ingin di fotokopi.

13. Tidak dibenarkan memberi tanda (dengan stabilo atau alat tulis lainnya) atau

catatan/coretan pada halaman koleksi Perpustakaan Universitas yang

dipinjam.

E. Koleksi

Koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan Universitas – Universitas

Kristen Satya Wacana terdiri dari bahan pustaka cetak dan non cetak. Bahan

pustaka cetak meliputi buku, jurnal, majalah, kamus, ensiklopedi, skripsi, tesis,

surat kabar, data statistik, prosiding, buku pegangan, dan sebagainya. Sedangkan,

koleksi bahan pustaka non cetak meliputi slide, film, VCD (Video Compact Disc),

DVD (Digital Versatile Disc/Digital Video Disc), CDR (Compact Disk Recorder),

cassette, dan sebagainya. Selain itu Perpustakaan Universitas – Universitas

Kristen Satya Wacana juga berlangganan E-Journal yaitu EBSCO, PIKNet dan

ProQuest serta sedang berupaya mengadakan koleksi E-Book. Koleksi

Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen Satya Wacana dapat dilihat pada

(56)

commit to user

38

Tabel: 3.1

Data Koleksi Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen Satya Wacana Sampai dengan Desember 2011

No. Jenis Koleksi Jumlah Judul Jumlah Eks. Keterangan

1 Monograf/Buku 59,862 111,569

2

3 Serial Tercetak New (Okt-Des 2011)

Jurnal 388/2014 30/1715 H: 1/4

Majalah 103/1187 46/5897

Tabloid 17/97 2/812

Tugas Akhir:

Skripsi/Tesis/ Disertasi/Makalah Tercetak

Skripsi Tesis Disertasi

4545/4596 656/657 31/31

Print : 8257/8258

Sumber: Bagian Pelayanan teknis PU – UKSW Tahun 2012

F. Struktur Organisasi

Perpustakaan Universitas – Universitas Kristen Satya Wacana

memiliki struktur organisasi, di mana masing-masing pejabat/komponen memiliki

tugas dan wewenang yang berbeda. Adapun struktur organisasi Perpustakaan

Univesitas – Universitas Kristen Satya Wacana terdiri dari direktur yang dibantu

Gambar

tabel berikut ini:

Referensi

Dokumen terkait

maupun sanksi perdatanya. Karena dalam Peraturan Daerah No. 29 Tahun 2002 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mojokerto tidak disebutkan besarnya hukuman yang diberikan..

Harga Penawaran Terkoreksi Alamat

PEMERTNTAH KABUPATEN BENGKUIU UTARA KANTOR KESATT.]AN BANGSA DAN POLITIK.. JAIANJENDERAT SUDIRMAN

[r]

- Pengadaan Kendaraan Roda Dua Penyedia Barang 1 Unit Donggala 20.000.000 P A D JUNI 2012 30 Hari. - Pengadaan Kendaraan Roda Dua Penyedia Barang 2 Unit Donggala 35.000.000

Mata kuliah Struktur Kayu merupakan mata kuliah teori yang membahas tentang: (1) sifat-sifat kayu (sifat fisik dan mekanis), cacat-cacat pada kayu, (2)

KUDUS-PURWODADI NO.93 MENGUMUMKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA UNTUK PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN TAHUN 2013, SEPERTI TERSEBUT DIBAWAH INI. NON LELANG/

Pengetahuan fisis adalah suatu pengetahuan yang menunjukkan karakteristik fisik (ukuran, bentuk, warna, tekstur dsb) dari suatu objek/benda dan interaksi maupun