• Tidak ada hasil yang ditemukan

Promosi ekspor pada Pt. Indo Veneer Utama di Karanganyar PRADIPTIA OKE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Promosi ekspor pada Pt. Indo Veneer Utama di Karanganyar PRADIPTIA OKE"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PROMOSI EKSPOR PADA

PT. INDO VENEER UTAMA DI KARANGANYAR

Tugas Akhir

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan

guna Mencapai Gelar Ahli Madya Pada

Program D-3 Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

Pradiptia Riska Putri

NIM : F3108064

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

HALAMAN PERSETUJUAN

Surakarta, Juli 2011

Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

Arif Rahman Hakim, SE NIP. 310.800.001

(3)

commit to user

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji

Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna

Melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh

gelar Ahli Madya Bisnis Internasional

Surakarta, Juli 2011

1. Drs.BRM. Bambang Irawan, Msi. (………)

NIP. 19670523994031002 Penguji

2. Arif Rahman Hakim, SE. (………) NIP. 310.800.001 Pembimbing

(4)

commit to user

MOTTO

Sesungguhnya ada kesulitan itu ada juga kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sunguh-sungguh (urusan) yang lain

dan hanya kepada Tuhan-mulah hendakNya kamu berharap

(Q.S Alam Nasrah 6-7)

Orang yang sedikit bicara adalah orang-orang yang terbaik

(shakespeare)

Jangan pernah sia-siakan waktumu dikalahkan oleh rasa malas, percayalah

kesempatan tak datang dua kali.

(penulis)

Jangan pernah berhenti berusaha sebelum berhasil membuat orangtua bangga

(penulis)

(5)

commit to user PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini kepada :

 Mama di Surga

 Papa, Bapak, Ibu, Mas Aji tercinta  Keluarga besar

My Motivation

 Semua pihak yang membuat karya ini menjadi nyata

(6)

commit to user KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim,

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT serta kepada

junjungan kita Nabi MUHAMMAD SAW atas segala rahmat dan hidayah Nya yang

di limpahkan kepada kita semua, pada akhirnya penulis mampu menyelesaikan Tugas

Akhir dengan judul “PROMOSI EKSPOR PADA PT. INDO VENEER UTAMA DI

KARANGANYAR”.

Penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya

bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Dan dalam kesempatan ini

penulis dengan rendah hati ingin meyampaikan terima kasih yang tak terhingga

kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu

hingga tersusunnya Tugas Akhir ini, khususnya kepada :

1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Harimurti, MSi., Ketua Program D III Bisnis Internasional

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Arif Rahman Hakim, SE. selaku pembimbing yang selalu bijaksana

dan sabar memberikan pengarahan, petunjuk, nasehat, bimbingan hingga

tersusunnya laporan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Izza Mafruah, Msi. selaku pembimbing akademik yang telah banyak

(7)

commit to user

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen DIII Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi

UNS yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

6. Staff dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta,

yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan pelayanan kepada penulis.

7. Direktur utama PT. INDO VENEER UTAMA yang telah berkenan

memberikan ijin magang kerja dan ijin penelitian untuk penuisan laporan

Tugas Akhir ini.

8. Ibu Marti dan Ibu Yuni, selaku staff bagian Exim pada PT. INDO VENEER

UTAMA yang telah banyak memberikan kesempatan, informasi dan

bimbingan yang sangat bermaanfaat kepada penulis.

9. Seluruh staff dan karyawan PT. INDO VENEER UTAMA yang telah

membantu penulis mendapatkan informasi dan pengarahan yang bermanfaat

bagi penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

10.Mama yang selalu mendoakan, mengajarkan, dan memberikan yang terbaik

kepada penulis agar bisa menjadi orang sukses serta berhasil dalam segala hal.

11. Papa, Bapak, Ibu, Mas Aji, Pi Ardian dan seluruh keluarga yang telah banyak

memberikan doa dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan tugas akhir

ini .

12.Orang-orang terdekatku Irine, Putri, Pepi, Intan, Diva, Maya, Voni.

13.Teman-teman Bisnis Internasional angkatan 2008.

14.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu atas bantuan dan segala

dukungannya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis

(8)

commit to user

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh

dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari

berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesmpurnaan penulisan Tugas

Akhir ini.

Surakarta, 11 Juli 2011

Penulis

(9)

commit to user DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN ABSTRAKSI ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

(10)

commit to user BAB II LANDASAN TEORI

A. Tahapan Ekspor ... 7

B. Pengertian Promosi ... 11

C. Promosi Ekspor ... 13

D. Bauran Kegiatan Promosi ... 17

E. Hambatan Promosi ... 19

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 21

2. Lokasi PT. INDO VENEER UTAMA ... 22

3. Struktur Organisasi PT. INDO VENEER UTAMA ... 24

4. Kebijakan Perusahaan ... 30

5. Kepegawaian ... 31

6. Jenis Produk ... 34

7. Departemen-Departemen Poduksi ... 35

B. Pembahasan 1. Promosi Ekspor ... 45

2. Sasaran Promosi ... 48

(11)

commit to user BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(12)

commit to user DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Sales Contract Process………..….9

2.2 Proses Komunikasi……….………...………....15

2.3 Bauran Kegiatan Promosi……….………....17

3.1 Bagan Struktur Organisasi PT. INDO VENEER UTAMA ……….………....25

3.1Stan Pameran Dagang…..……….………..…………...46

3.2Tampilan Awal Web………..……….…..47

3.3Price List...………..………...48

3.4Pintu Java………..………....…50

(13)

commit to user DAFTAR TABEL

Halaman

3.1 Penjualan Garden Furniture tahun 2010……….………52

(14)

commit to user DAFTAR LAMPIRAN

1. Gambar Produk PT. INDO VENEER UTAMA

2. Surat Keterangan Magang

3. Sales Contract

4. Packing List

5. Invoice

6. Price List

7. Request Shipment

8. Shiping Instruction

9. Surat Pengantar Barang

10.Nota Pelayanan Ekspor

11.Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

12.Certificate of Origin (COO) Form B

13.DO (Delivery Order)

14.Fumigation Certificate

15.Gas Clearance Certificate

16.Assembly Instruction

(15)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bisnis Internasional sangat berkaitan erat dengan halnya kegiatan

ekspor-impor. Untuk itu perlu pemahaman yang lebih untuk mengkaji

bagaimana ekspor-impor tersebut agar bisa terlaksana sesuai peraturan dan

tidak menemui hambatan. Kegiatan ekspor menurut Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2009 yang didalamnya berisi

undang Kepabeanan Nomor 17 tahun 2006 tentang Perubahan Atas

Undang-undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan adalah kegiatan

mengeluarkan barang dari daerah pabean, dimana barang yang dimaksud

terdiri dari dalam negeri (daerah pabean), barang dari luar negeri (luar daerah

pabean), barang bekas atau baru (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 2 tahun 2009). Ringkasnya, kegiatan ekspor impor identik dengan

kegiatan jual beli biasa. Bedanya hanyalah dilakukan dengan bangsa lain,

dibayar dengan valuta asing dan terpaksa memakai bahasa asing dalam

berkomunikasi.

Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari perdagangan internasional

bagi suatu negara akan mendorong negara tersebut untuk memacu transaksi

ekspor keluar negeri sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

menambah pendapatan nasional negara tersebut, demikian pula bagi negara

Indonesia yang merupakan negara tempat tinggal PT Indo Veneer Utama.

(16)

commit to user

devisa negara dan mengurangi tingkat pengganguran yang dewasa ini

angkanya semakin bertambah besar karena menambah nilai produktivitas dan

menambah lapangan pekerjaan. Perdagangan antar negara juga bermanfaat

mendorong produksi dalam negeri agar dapat bersaing di pasaran

internasional.

Promosi adalah komunikasi dari para pemasar yang

menginformasikan, membujuk, dan meningkatkan para calon pembeli suatu

produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu

respons (Pemasaran Marketing; Lamb, Hair, McDaniel; 2001). Promosi

merupakan poin penting dalam perdagangan baik dalam negeri maupun luar

negeri, karena sebuah penjualan tidak akan berjalan baik tanpa adanya

promosi dalam mendapatkan pembeli. Perlu adanya sebuah strategi dalam

melakukan promosi agar sebuah misi dan visi dari perusahaan dapat tercapai.

Salah satu perusahaan pelaku ekspor di negara Indonesia adalah PT

Indo Veneer Utama yang berada di Karanganyar yang bergerak dalam industri

kerajinan meubel. PT Indo Veneer Utama memproduksi dan menjual

bermacam-macam produk Furniture yang terbagi atas dua line yaitu Garden

Furniture dan Solid Door. Pemroduksiannya menggunakan bahan baku yang

berkualitas bermutu tinggi.

Dalam praktek pelaksanaan ekspor PT. Indo Veneer Utama juga

melakukan transaksi ekspor sesuai dengan prosedur ekspor dan tak lepas

dengan melakukan „PROMOSI‟ yang merupakan poin penting dari kegiatan

(17)

commit to user

dan menarik minat masyarakat pada sebuah penciptaan produk kita. Dalam

prakteknya, PT. Indo Veneer Utama selalu melakukan inovasi dalam

melakukan promosi di berbagai negara, namun dengan kondisi persaingan

yang ketat dalam dunia bisnis pasti sering menghadapi timbulnya

resiko-resiko dalam menjaga hubungan baik berkomunikasi menjalin kerjasama suatu

transaksi ekspor tersebut.

Maka berdasarkan uraian di atas, penulis berkeinginan untuk

membahasnya guna memperoleh pengetahuan lebih mendalam serta

pemahaman tentang promosi ekspor, dengan mengangkat judul “PROMOSI

EKSPOR PADA PT INDO VENEER UTAMA DI KARANGANYAR”

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian itu dimaksudkan untuk

menjadikan pedoman untuk melakukan penelitian secara cepat dan tepat

sesuai dengan prinsip suatu penelitian ilmiah. Dengan perumusan masalah

diharapkan dapat mengetahui obyek-obyek yang diteliti, serta bertujuan agar

tulisan dan ruang lingkup penelitian uraiannya terbatas dan terarah pada

hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya maka

perumusan permasalahannya sebagai berikut :

1. Bagaimana promosi ekspor yang diterapkan pada PT. Indo Veneer Utama

di Karanganyar?

2. Bagaimana sasaran promosi dan segmentasi pasar PT. Indo Veneer Utama

(18)

commit to user

3. Hambatan apa saja yang dihadapi PT. Indo Veneer Utama dalam kegiatan

promosi ekspor?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut

dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun

tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui cara promosi ekspor yang diterapkan pada PT. Indo Veneer

Utama di Karanganyar.

2. Mengetahui sasaran promosi dan segmentasi pasar pada PT. Indo Veneer

Utama di Karanganyar dalam kegiatan promosi ekspor.

3. Mengetahui hambatan promosi ekspor pada PT. Indo Veneer Utama di

Karanganyar.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi :

1. Penulis

Penelitian ini merupakan pedoman bagi penulis untuk menambah

pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman tentang dunia promosi dan

pemasaran dalam memasuki dunia ekspor impor yang akan di hadapi

(19)

commit to user 2. Perusahaan

Dapat dijadikan bahan referensi dan masukan serta koreksi bagi

perusahaan untuk dapat mengembangkan kinerja perusahaan.

3. Mahasiswa

Memberikan tambahan reverensi bacaan dan informasi khususnya bagi

mahasiswa Bisnis Internasional dalam menyusun Tugas Akhir dan sebagai

masukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.

E. Metode Penelitian

Suatu penelitian pada dasarnya adalah bagian mencari, mendapatkan

data dan selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil

penelitian. Supaya dalam proses tersebut dapat berjalan dengan lancar serta

hasil yang diperoleh secara maksimal dan dapat dipertanggung jawabkan

secara ilmiah, maka diperlukan penelitian.

Metode ini terdiri dari :

1. Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan secara langsung atau studi kasus terhadap

obyek yang diteliti yang dianalisa secara mendalam dan memfokuskan

pada suatu masalah yaitu kegiatan promosi ekspor dan hambatan yang di

(20)

commit to user 2. Jenis dan Pengumpulan Data

a. Jenis Data

1) Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari sumbenya melalui

pengamatan dan pencatatan langsung dari objek yang diteliti yaitu PT.

Indo Veneer Utama.

2) Data Sekunder

Data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan

dengan penelitian ini. Sumbernya didapat dari buku-buku referensi,

internet dan lain-lain.

b. Metode Pengumpulan Data

1) Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab secara langsung yang dilaksanakan dengan tatap muka dengan

karyawan, staff dan pimpinan PT. Indo Veneer Utama.

2) Studi Pustaka

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku

atau reverensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3) Observasi

Dalam penelitian ini, penulis melihat secara langsung kegiatan yang

(21)

commit to user 3. Sumber Data

1) Sumber Data Primer

Sumber data prmer yaitu data yang dproleh langsung dari

sumbernya yaitu dengan wawancara langsung dengan

karyawan, staf, dan pimpinan PT. Indo Veneer Utama.

2) Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder yaitu data pendukung yang diperoleh dari

(22)

commit to user BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tahapan Ekspor

Kegiatan ekspor menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 2 tahun 2009 yang didalamnya berisi Undang-undang Kepabeanan

Nomor 17 tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 10

tahun 1995 tentang Kepabeanan adalah kegiatan mengeluarkan barang dari

daerah pabean, dimana barang yang dimaksud terdiri dari dalam negeri

(daerah pabean), barang dari luar negeri (luar daerah pabean), barang bekas

atau baru (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2009).

Tujuan kegiatan ekspor dapat dilihat dari dua pengertian yaitu secara

makroekonomi dan mikroekonomi. Tujuan ekspor secara makro adalah untuk

mendapatkan devisa, sedangkan tujuan secara mikro suatu perusahaan

melakukan ekspor adalah :

a) Meningkatkan laba atau keuntungan perusahaan melalui perluasan

pasar serta untuk memperoleh hara jual yang lebih tinggi (optimalisasi

laba).

b) Membuka pasar baru di luar negeri sebagai perluasan domestic

(membuka pasar ekspor).

c) Memanfaatkan kapasitas terpasang (idle capacity).

d) Membiasakan diri bersaing dalam pasar internasional, sehingga terlatih

(23)

commit to user e) Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi.

Terjadinya transaksi ekspor pada umumnya melalui lima tahap, yaitu

promosi, inquiry, offersheet, ordersheet, dan kontrak dagang ekspor (Amir,

M.S.; Kontrak Dagang Ekspor; 2002).

Tahapan kontrak dagang ekspor / Sale’s Contract

(24)

commit to user

Promosi ekspor dilakukan pertama kali dalam tahapan ekspor karena

merupakan kunci utama keberhasilan proses ekspor. Apabila dari proses awal

promosi saja sudah gagal, maka proses berikutnya tidak akan lancar.

Inquiry merupakan surat balasan pernyataan minat dari calon importer

yang berisi permintaan harga dari barang yang dipromosikan oleh eksportir.

Calon importer mengirim surat inquiry untuk mengetahui mutu barang,

kuantum barang, waktu penyerahan barang, contoh barang, serta keterangan

lain yang dibutuhkan dari komoditas yang dipromosikan. Penyampaian

inquiry dari calon pembeli kepada eksportir dapat dilakukan melalui teleks,

facsimile, surat biasa, bahkan bisa juga secara lisan maupun telepon.

Offersheet merupakan surat penawaran harga dari eksportir yang berisi

kesanggupan dari eksportir untuk memasok suatu komoditas kepada calon

importer dengan syarat harga, waktu penyerahan, dan pembayaran yang sudah

ditentukan oleh eksportir. Offersheet diberikan untuk memberikan informasi

yang lengkap kepada calon importer untuk dapat mengambil keputusan dalam

menempatkan pesanan. Offersheet merupakan dokumen yang sangat

menentukan dalam suatu transaksi ekspor. Offersheet yang disetujui oleh

pembeli langsung menuju pada terjadinya kesepakatan jual beli yang mengikat

kedua pihak secara hukum.

Ordersheet dikirim setelah offersheet yang berisi persetujuan dari

calon importer atas penawaran yang telah diberikan oleh eksportir di dalam

offersheet. Dengan adanya persetujuan dalam bentuk ordersheet, maka secara

(25)

commit to user

Terakhir adalah terjadinya kontrak dagang ekspor (sales contract)

yang merupakan kesepakatan antara eksportir dan importer untuk melakukan

perdagangan barang sesuai dengan persyaratan yang disepakati bersama dan

masing-masing pihak mengikat diri untuk melaksanakan semua kewajiban

yang ditimbulkannya. Di dalam kontrak dagang ekspor ada tiga azas yang

harus ada yakni asaz konsensus, adanya kesepakatan antara kedua belah pihak

secara sukarela; asaz obligatoir, mengikat kedua belah pihak untuk

menjalankan semua hak dan kewajiban masing-masing; asaz penalti, bersedia

memberikan ganti rugi kepada pihak lain jika tidak dapat memenuhi janji

dalam melaksanakan kewajibannya.

B. Pengertian Promosi

Menurut Amir M.S., promosi adalah upaya penjual untuk

memperkenalkan komoditas yang dihasilkannya kepada calon pembeli (Amir

M.S.; Kontrak Dagang Ekspor; 2002).

Menurut Lamb, Hair, McDaniel, promosi adalah komunikasi dari para

pemasar yang menginformasikan, membujuk, dan meningkatkan para calon

pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau

memperoleh suatu respons (Pemasaran Marketing; Lamb, Hair, McDaniel;

2001).

Semua arti yang ada sebenarnya sama saja, intinya promosi adalah

cara penjual memperkenalkan produknya kepada calon pembeli. Promosi

bertujuan untuk menarik minat calon pembeli terhadap komoditas yang

diperkenalkan. Promosi memegang peran kunci penting dalam strategi

(26)

commit to user

kegiatan pemasaran suatu komoditas. Tanpa promosi, calon pembeli tak akan

mengenal dengan baik komoditas yang dihasilkan. Tanpa mengenal komoditas

yang dihasilkan, calon pembeli tidak akan berminat untuk membelinya. Tanpa

pembeli, komoditas yang dihasilkan tidak akan laku diekspor.

Promosi juga dapat dilakukan dengan cara mengirimkan surat

perkenalan kepada calon pembeli di luar negeri melalui organisasi perusahaan

sejenis atau Kamar Dagang dan Industri setempat di negara calon pembeli;

mendatangi sendiri calon pembeli di luar negeri; mengikuti pameran dagang

internasional baik di dalam maupun di luar negeri; memasang iklan di internet,

media cetak, televisi, dan lain-lain; mendaftarkan perusahaan dan komoditas

ekspor kita pada Atase Perindustrian dan Perdagangan kita yang ada pada

Kedutaan Besar RI di luar negeri, kemudian juga pada Badan Pengembangan

Ekspor Nasional (BPEN) dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di

luar negeri; serta promosi dari mulut ke mulut konsumen yang bersumber dari

kekaguman konsumen pada komoditas dan pelayanan perusahaan.

Pada umumnya media yang digunakan adalah surat menyurat, karena

penjual dan pembeli berdomisili di negara yang berbeda. Pengalaman

menunjukkan 80% dari transaksi perdagangan ekspor dilakukan dengan cara

korespondensi sedangkan 20% sisanya dilakukan dengan cara negosiasi tatap

(27)

commit to user

C. Promosi Ekspor

Tujuan promosi pada intinya adalah sama bagi perusahaan multinasional

maupun nasional, yakni menginformasikan, mendidik, membujuk, dan

merangsang suatu respon yang tepat dan pada waktunya dari suatu pasar atau

segmen pasar tertentu. Promosi yang efektif memerlukan pemahaman proses

persuasi dan bagaimana proses tersebut dipengaruhi oleh faktor yang bersifat

lingkungan. Pembeli potensial seyogyanya tidak hanya menerima informasi yang

diinginkan, namun juga sanggup memahami informasi tersebut. Komunikasi pasar

yang efektif bukanlah tugas yang enteng, terlebih pada saat perusahaan dan

pasarnya berasal dari kultur yang berbeda.

Sebelum menentukan target promosi, sebaiknya dilakukan penelitian

sederhana tentang permintaan potensial, saingan potensial, serta mutu komoditi.

Permintaan potensial terhadap komoditi, dengan meneliti keadaan penduduk dari

negara yang dituju mengenai jumlah, tingkat pendapatan, dan lain-lain; budaya

masyarakat; tradisi penduduk setiap negara yang berbeda; keadaan iklim di negara

yang dituju; serta selera pembeli.

Saingan potensial dari komoditi, dengan meneliti negara-negara yang

mempunyai komoditi sejenis; merek-merek dagang yang menjadi saingan di

pasar.

Mutu komoditi, dengan meneliti apakah komoditi tersebut termasuk dalam

komoditi bermutu netral, adaptasi, ataukah bermutu khusus; apakah komoditi

tersebut memerlukan pengepakan baru yang cocok untuk ekspor (seaworthy

(28)

commit to user

Promosi ekspor mempunyai peranan penting bagi perusahaan dalam

memperlancar pemasaran internasional, antara lain (Henry Simamora,2000:754) :

1) Menyediakan informasi bagi konsumen tentang produk yang ditawarkan

2) Merangsang permintaan

3) Membedakan produk

Merupakan hal yang penting khususnya bagi produk yang secara inheren

tidak banyak berbeda dengan kompetitor lain.

4) Mengingatkan para pelanggan saat ini

Mengingatkan para pelanggan akan manfaat-manfaat dari produk perusahaan

dan bisa mencegah pelanggan berpalng pada pesaing-pesaing pada saat

mereka memutuskan untuk mengganti atau memutakhirkan produknya.

5) Menjawab berita negatif

6) Menghadang pesaing

Promosi dapat digunakan sebagai penghadang dari pemasaran pesaing.

1. Proses komunikasi dalam promosi:

Komunikasi dalam promosi merupakan salah satu kegiatan

pemasaran dengan cara menyebarluaskan informasi, mempengaruhi dan

mengingatkan sasaran pasar atas perusahaan maupun produk agar bersedia

menerima, membeli dan setia kepada produk yang ditawarkan. Aktivitas

komunikasi pemasaran dilakukan melalui proses promosi. Proses

penyampaian pesan yang merupakan gagasan. Atau informasi pengirim

melalui media tertentu kepada pihak penerima agar mampu memahami

(29)

commit to user Berikut proses komunikasi dalam promosi :

Gambar 2.2 Proses komunikasi

Sumber : pengantar bisnis, Jeff Madura 2001

Keterangan dari gambar diatas, sebagai berikut:

a) Perusahaan berusaha menginformasikan kepada konsumen tentang

figur produk yang mereka hasilkan.

b) Promosi yang menarik membuat onsumen ingin memiliki produk

tersebut yang akan berdampak terhadap peningkatan permintaan.

c) Permintaan yang tinggi akan mempengaruhi jumlah pejualan dalam

setiap periode.

d) Peningkatan penjualan yang tinggi mempengaruhi tingkat

pendapatan, maka secara langsung perusahaan mendapatkan

keuntungan.

e) Apabila keuntungan yang diperoleh perusahaan meningkat, maka

perusahaan tersebut dapat mempertahankan kelangsungan usaha

dan mengembangkan usaha perusahaan dengan lebih baik.

2. Strategi promosi internasional

Promosi internasional adalah suatu usaha untuk memperkenalkan

suatu produk dengan sasaran konsumen dari satu negara ke negara

lain.beberapa hal yang menjadi perhatian dalam melakukan kegiatan

promosi internasional meliputi (Henry simamora, 2000: 787-789) :

(30)

commit to user a) Perbedaan bahasa

Perbedaan bahasa dalam pasar internasional dapat menjadi kendala

karena proses komunikasi yang tidak lancar akan terhambat dan

menimbulkan persepsi yang berbeda bagi lawan bicara.

b) Kendala pemerintah

Kebijakan pemerintah sangat berpengaruh terhadap komunikasi

pemasaran yang dapat dilakukan pemasar internasional.

c) Persaingan

Tingkat persaingan yang dihadapi setiap pemasar internasional

berbeda-beda di setiap negara.

d) Ketersediaan media

Media yang tersedia di suatu negara tergantung pada struktur

(31)

commit to user

D. Bauran Kegiatan Promosi

Gambar 2.3

Bauran Kegiatan Pomosi

Keterangan:

1. Penjualan langsung melalui Wira Niaga (personal selling)

Penjualan langsung melalui wiraniaga merupakan cara yang efektif untuk

mengelola hubungan antar pribadi dengan pelanggan. Wiraniaga bertindak

untuk dan atas nama perusahaan. Wiraniaga haruslah merupakan karyawan

yang telah dilatih dengan matang dalam hal berbagai cara pendekatan

pribadi serta teknik penjualan tatap muka.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Kegiatan promosi penjualan mencakup semua upaya meningkatkan

(32)

commit to user

kegiatan hubungan masyarakat. Sebagai contoh pemberian kupon

berhadiah , diskon, dan lain-lain.

3. Hubungan Masyarakat (Public Relations)

Humas didefinisikan sebagai upaya terencana dan terarah untuk membina

dan mempertahankan saling pengertian antara perusahaan sebagai

organisasi bisnis dengan khalayak yang menjadi masyarakat

tempatnya berusaha.

4. Surat Kiriman Langsung (Direct Mail)

Surat kiriman langsung merupakan cara terfokus untuk membidik calon

pelanggan / konsumen sasaan yang paling jitu . syaratnya adalah

“database” (daftar nama dan alamat) yang mendasarinya haruslah “up

-to-date dan secara benar telah memilah calon pelanggan berdasarkan

potensinya.

5. Pameran Dagang (Trade Fairs & Exhibition)

Keikutsertaan dalam Pameran Dagang merupakan jalan terbaik untuk

memperoleh kontak dagang serta memperbaharui koneksi dagang lama.

Pameran dagang menghadirkan peluang bagi pengusaha/pebisnis ekspor

untuk bertemu dengan pembeli maupun konsumen akhir, serta dapat pula

“mengintip pesaing”.

6. Iklan (Advertising)

Berbagai media dapat digunakan sebagai saluran komunikasi dengan pasar

di NTE seperti surat kabar, majalah, jurnal, televisi, bioskop, internet, dan

(33)

commit to user 7. Sponsor (Sponsorship)

Sponsorship adalah kegiatan promosi yang dilakukan “menumpang suatu

acara atau peristiwa” yang diperkirakan dapat

meningkakan”awareness”serta memberikan citra tertentu yang

menguntungkan “Atributes” dari acara tersebut akan mengimbas kepada

produk yang ikut. (Rahim Jabbar; PPEI; 2010)

E. Hambatan Promosi

Promosi seperti juga tahapan ekspor yang lain juga memiliki berbagai

hambatan dalam pelaksanaannya, antara lain ada tiga hambatan pokok dalam

proses promosi yakni daya saing yang rendah dalam harga dan waktu

penyerahan; daya saing sering dianggap masalah nasional yang tak mungkin

diatasi pengusaha sendiri-sendiri; saluran promosi tidak berkembang di luar

negeri (Amir, M.S.; Ekspor Impor: Teori dan Penerapannya; 2005).

Daya saing yang rendah dalam harga dan waktu penyerahan,

sebagai akibat ekonomi biaya tinggi dan kebiasaan kerja aparatur yang

birokratis.

Daya saing sering dianggap masalah intern (micro) eksportir

padahal sesungguhnya masalah nasional yang tak mungkin diatasi pengusaha

sendiri-sendiri. Contohnya dapat dilihat suksesnya Kontraktor Korea di Timur

Tengah yang disebabkan karena daya saing yang tinggi, dukungan Trading

House yang menjamin suplai material yang murah, angkutan laut dengan uang

tambang yang rendah, serta kredit ekspor berbunga rendah. Sebaliknya

(34)

commit to user

arena Timur Tengah tanpa dukungan yang memadai dari sektor perdagangan,

perhubungan, dan perbankan.

Saluran promosi tidak berkembang di luar negeri, karena tidak

(35)

commit to user BAB III

DESKRIPSI DAN OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. INDO VENEER UTAMA adalah sebuah perusahaan yang

bergerak di bidang furniture. Perusahaan ini terdiri dari dua line yaitu solid

door yang memproduksi pintu yang dipasarkan local maupun non local,

dan garden furniture (GF) yang memproduksi meja, kursi dan produk

lainnya yang biasa digunakan di luar ruangan (outdoor). Perusahaan ini

beralamatkan di Jl. LU Adisucipto no.1 POBOX 229 Colomadu-Surakarta.

Perusahaan ini berdiri pada tanggal 10 November 1975 berdasarkan akte

pendirian no. 37 Notaris Maria Theresia Budi Susanto oleh tiga bersaudara

yaitu Bapak Andi Sutanto, Bapak Gunawan Sutanto, dan Bapak Agus

Sutanto . sebelum PT. INDO VENEER UTAMA ini berdiri oleh tiga

bersaudara tersebut sebelumnya membangun perusahaan CV. INDO JATI

pada tahun 1970 di Jl. Nusukan Surakarta . CV INDO JATI sendiri

bergerak di bidang penggergajian kayu dan furniture. Karena adanya

peluang besar dalam industri perkayuan maka didirikanlah PT. INDO

VENEER UTAMA dan CV. INDO JATI yang menjadi satu lokasi, baik

pabrik maupun kantor. Hal ini dimaksudkan agar mempermudah

(36)

commit to user

lama kemudian terjadi musibah dimana CV. INDO JATI terbakar dan ,

dan hingga sekarang CV ini tidak melakukan produksinya lagi.

Pada tahun 1991, sesuai akte notaris Sugiri Kadarsiman, SR. No 31

tanggal 11 juli 1994 diadakan perubahan pengurus menjadi Bapak Andi

Sutanto, Bapak Agus Sutanto, Bapak Andhy Pratiknyo, Bapak Agus

Sutanto. Setelah mengalami pergantian kepemilikan, kemudian

membangun pabrik di desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Daerah Tingkat II Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah yaitu di Jl. LU

Adisucipto no 1 POBOX 229 yang terletak di pinggiran kota Surakarta

dengan lahan seluas 140000m² dan luas bangunan 70000m².

2. Lokasi Perusahaan

PT. INDO VENEER UTAMA yang berlokasi di desa Blulukan,

Kecamatan Colomadu, Kabupaten Daerah Tingkat II Karanganyar,

Propinsi Jawa Tengah yaitu di Jl. LU Adisucipto no 1 POBOX 229 yang

terletak di pinggiran kota Surakarta dengan lahan seluas 140000m² dan

luas bangunan 70000m² hal ini tentunya membawa nilai lebih bagi

perusahaan karena memudahkan bagi media pengangkutan barang untuk

menjangkau lokasi PT.INDO VENEER UTAMA.

Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi ini adalah :

 Masih terbukanya kesempatan untuk memperluas area.

 Ketersediaan transportasi yang mudah dan lancer karena terletak di

(37)

commit to user

 Tenaga kerja yang mudah diperoleh karena berasal dari sekitar area

pabrik.

 Dekat dengan sumber bahan baku dan daerah pemasaran.

 Keberadaan pabrik dapat diterima masyarakat.

 Tersedianya fasilitas-fasilitas seperti listrik, air, dan jaringan

telepon.

Tujuan Umum Didirikannya Perusahaan

Dalam menjalankan usahanya, PT.INDO VENEER UTAMA tidak

terlepas dari tujuannya antara lain :

 Membuka dan memberikan lapangan pekerjaan sehingga dapat

mengurangi pengangguran.

 Memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan meja, kursi,

pintu, dan peralatankayu lainnya.

 Mengembangkan industri dalam negeri sehingga dapat membantu

pemerintah dalam usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat

khususnya masyarakat karanganyar.

 Untuk perusahaan sendiri agar dapat memperoleh keuntungan yang

layak bagi pemilik perusahaan guna menunjang kelangsungan

(38)

commit to user

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Bagi perusahaan struktur organisasi perusahaan merupakan unsur

penting untuk memudahkan pembagian wewenang serta tanggung jawab

dan tugas setiap anggota organisasi. Setiap perusahaan mempunyai bentuk

dan model struktur organisasi yang memiliki tugas dan tanggung jawab

masing-masing dan antara bagian-bagian tersebut mempunyai hubungan

yang erat dengan yang lainnya.

Struktur organisasi di PT. INDO VENEER UTAMA adalah

struktur organisasi garis. Dalam struktur ini, kekuatan dan tanggung jawab

tertinggi dipegang oleh CEO. CEO dibantu empat orang kepala divisi yaitu

: Kepala Produksi, Kepala Pemasaran, Kepala Logistik, dan Kepala

(39)
(40)

commit to user

Berikut penjelasan struktur organisasi wewenang menurut garis

lurus dari atas ke bawah, sekaligus dijabarkan pula tugas-tugas tiap

bagiannya :

I. CEO

Memimpin dan bertanggung jawab secara mutlak terhadap

seluruh kegiatan operasional yang dijalankan oleh perusahaan agar

tercapai internal control yang baik, tanggung jawab CEO yaitu :

1. Bertanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan

dan karyawan

2. Bertangung jawab atas segala kegiatan dalam perusahaan.

3. Bertanggung jawab atas segala surat maupun laporan pihak

ekstern perusahaan

4. Bertanggung jawab atas segala kerugian yang terjadi dalam

perusahaan

II. Kepala Produksi

Kepala produksi bertugas mengatur dan melaksanakan

kewajiban dalam bidang produksi, betanggung jawab atas laporan

produksi, mengatur mengetahui dan menyetujui semua

pengeluaran uang untujk keperluan pabrik.

(41)

commit to user 1. Bagian Produksi

Bertugas mengatur jalannya serta lancarnya proses produksi

dan bertanggung jawab atas proses pembuatan suatu

produk.

2. Bagian Elektrik

Bertugas megatur dan mengawasi mesin-mesin dan diesel /

listrik yang digunakan untuk keperluan produksi serta

memelihara dan memperbaiki mesin-mesin yang rusak.

3. Bagian PPIC

Bertugas mengawasi dan merencanakan segala sesuatu

yang bersangkutan dengan aktivitas produksi yang

berlangsung di dalam pabrik.

4. Bagian Quality Control / pengendalian kualitas

Bertugas menjaga kualitas kayu-kayu dan material

pendukung yang akan digunakan dalam produksi dan

mejaga kualitas hasil produksi atau produk agar selalu

memenuhi selera konsumen.

III. Kepala Marketing / Pemasaran

Tugas dan tanggung jawabnya adalah melaani atau

menerima pesanan dari konsumen , baik untuk konsumen

Domestik maupun Luar negeri

Divisi pemasaran salah satunya membawahi bagian export-impor

(42)

commit to user

1. Mengekspor hasil produksi ke luar negei

2. menampung barang jadi dari bagian produksi

3. memasarkan produk kepada konsumen domestic / luar

negeri

4. mengawasi kegiatan pemasaran dan kelancaran pemasaran

produk yang dihasikan oleh perusahaan

IV. Kepala Logistik

Divisi logistik membawahi:

1. Bagian Logistik

Bertugas menerima dan melakukan pengecekan terhadap

material yang datang serta jumlah persediaan material yang

tersisa.

2. Bagian Pembelian

Betugas melaksanakan pengadaan barang atau pembelian

barang yang diperliukan perusahaanbaik kayu maupun

bahan- bahan lain dan bertanggung jawab terhadap

keberhasilan tugas yang dibebankan kepada bagian

pembelian

V. Kepala Administrasi

Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan rutin non

produksi seperti administrasi perkantoran dan personalia,

(43)

commit to user

keuangan, akuntansi dan pembuatan laporannya, serta

menyediakan fasilitas umum kepada karyawan sesuai dengan

batas-batas wewenang yang telah ditetapkan.

Divisi administrasi membawahi :

1. Bagian Human Research and Development (HRD)

Bertugas menyeleksi dan melatih karyawan baru,

melaksanakan kebijakan perusahaan yang berkenaan dengan

jam kerja, gaji karyawan serta penempatan karyawan,

mengawasi kerja karyawan, merumuskan program kerja untuk

meningkatkan kesejahteraan karyawan, serta mengadakan

hubungan dengan masyarakat dan menyelenggarakan penelitian

beserta peggemangan sumber daya manusia untuk kemajuan

perusahaan.

2. Bagian Akuntansi Keuangan

Bertugas mencatat membukukan serta mengadakan perhitungan

kekayaan dan transaksi-transaksi perusahaan, menjaga

keseimbangan kas masuk dan kas keluar, mebuat laporan

keuangan perusahaan, menerima setoran-setoran baik berupa

uang tunai maupun cek, melakukan pembayaran, mengirimkan

(44)

commit to user 4. Kebijakan Perusahaan

Dalam aktivitasnya sebagai perusahaan, PT. INDO VENEER

UTAMA melakukan beberapa kebijakan perusahaan antara lain kepada :

1. Pelanggan (Customer)

Perusahaan menjaga pelayanan baik kualitas maupun pelayanan

terhadap pelanggan, serta menjalin kerjasama yang mengutamakan

kepercayaan.

2. Instansi

Bersama Pemerintah menjalin kerjasama yang saling menguntungkan,

bersama perguruan tinggi dan sekolah dalam penelitian dan kerja

praktek, bersama Aparat keamanan / kepolisian setempat menjalin

dalam keamana preventif atau patroli.

3. Masyarakat

Perusahaan memperhatikan dinamika yang ada di masyarakat sekitar

tentang sosial budaya serta ekonomi dan pembangunan juga menjalin

keakraban dengan masyarakat skitar misalnya; memberikan dana bagi

pemohon dengan mengajukan proposal, menjalin silaturahmi pada

bulan puasa.

4. Karyawan

Perusahaan memberikan jenjang karier kepada karyawan,

mensejahterakan karyawan yaitu; memberikan makan siang, asuransi,

THR. Adanya suatu kegiatan pada hari khusus misalnya pada perayaan

17 agustus mengadakan upacara bendera, lomba-lomba dan pembagian

(45)

commit to user

satpam yaitu olahraga yudo pada hari jumat sore dan olahraga lari pada

hari selasa sore.

5. Kepegawaian

a. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting dalam proses produksi,

disamping bahan baku dan mesin. Tanpa tenaga kerja meskipun bahan baku dan

mesin telah tersedia tersebut proses produksi tidak dapat berlangsung karena

tenaga kerja merupakan tenaga pelaksana proses produksi.

Jumlah tenaga kerja : 258 orang Pria

142 orang Wanita

Tenaga kerja tetap yang dimiliki oleh PT. INDO VENEER UTAMA adalah 400

orang. Selain tenaga kerja tetap, perusahaan juga mempunyai karyawan borongan

yang di pekerjakan pada pemotongan kayu log dengan line saw, perakitan meja

dan kursi pada garden furniture.

Penempatan tenaga kerja pada PT. INDO VENEER UTAMA berdasarkan tingkat

pendidikan, pengalaman kerja, dan keahlian masing-masing karyawan. Sebelum

perekrutan tenaga kerja diadakan training / pelatihan selama tiga bulan. Syaratnya

karyawan yang ditempatkan harus lulus seleksi.

b. Jam kerja

PT. Indo Veneer Utama menetapkanhari enam hari kerja yaitu pada hari

senin sampai dengan sabtu;

Senin – Jumat selama 8 jam kerja : pukul 08.00 s/d 16.00 WIB

(46)

commit to user

Kerja lembur pada perusahaan tersebut dilakukan apabila ada order yang

mendesak untuk segera di selesaikan dan harus dikirim. Jam lembur tidak dapat

dipastikan karena jam lembur mengik uti waktu target order yang telah di

tentukan dan juga tergantung banyaknya order yang diterima.

c. Pengupahan

Pengupahan untuk karyawan PT. INDO VENEER UTAMA didasarkan

pada Upah Minimum Kabupaten (UMK), yang dibayarkan pada karyawan sebagai

upah bulanan.

Pengupahan untuk para karyawan dibagi menjadi dua sistem :

1. Sistem upah untuk karyawan pabrik dilakukan 2 kali untuk satu bulan

gajinya, awal bulan dan pertengahan bulan, pembayaran dilakukan secara

tunai.

2. Sistem upah untuk karyawan kantor (staf) dilakukan 1 bulan sekali.

Apabila terjadi kerja lembur maka karyawan juga mendapatkan upah

lembur sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan. Disamping itu

pemotongan upah dilakukan jika karyawan tersebut terlambat datang, tidak

masuk kerja tanpa memohon ijin dari perusahaan, masuk kerja tidak penuh

pada jam kerja yang telah ditetapkan dan besarnya pemotongan upah

ditentukan oleh kebijakan perusahaan.

d. Sarana dan fasilitas bagi tenaga kerja

Untuk menunjang kesejahteraan karyawannya, perusahaan memberikan

beberapa sarana dan fasilitas bagi karyawan, antara lain :

1. Bonus tahunan (Idul Fitri) dimana besarnya bonus satu kali gaji

(47)

commit to user

3. Dibentuk Koperasi Tunas Inti untuk membantu karyawan yang

membutuhkan barang ataupun pinjaman uang dengan harga dan bunga

yang layak

4. Mendapatkan asuransi Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)

5. Diberikan mess atau rumah dinas dekat pabrik bagi karyawan yang

berasal dari luar kota

6. Kantin bagi karyawan

7. Lapangan tenis untuk kegiatan olahraga para karyawan

8. Poliklinik bagi karyawan yang luka ataupun sakit

9. Upah pada waktu sakit

10.Cuti tahunan selama 12 hari pertahun dan tidak boleh diambil pada

saat bersamaan

11.Cuti hamil selama tiga bulan dan diberikan sebelum dan sesudah

melahirkan

12.Tunjangan kelahiran maupun kematian bagi karyawan

13.Transportasi bus untuk antar jemput

14.Diberikan pakaian / seragam dua stel setiap tahunnya

f. kesehatan dan keselamatan kerja

Dalam suatu industri, masalah keselamatan kerja harus mendapat

perhatian yang utama. PT. INDO VENEER UTAMA dalam menjalankan

produksinya menggunakan mesin-mesin dan peralatan yang beresiko

tinggi terhadap keselamtan kerja. Guna menghindari terjadinya hal-hal

(48)

commit to user

VENEER UTAMA membekali pengetahuan mengenai keselamatan kerja

kepada para karyawannya. Selain itu juga memberikan fasilitas-fasilitas

keselamatan kerja, baik untuk karyawan maupun pada peralatan-peralatan

kerja ataupun tempat kerja.

Alat-alat pelindung keselamatan antara lain sebagai berikut :

1. masker

2. sarung tangan

3. sepatu

4. kacamata pelindung

Selain itu terdapat fasilitas keselamatan ditempat kerja seperti tabung

pemadam kebakaran karena bahaya utama dalam industri furniture adalah bahaya

kebakaran. Perusahaan juga memberikan slogan-slogan yang ditempel di dinding

area kerja seperti : “ Mulailah keselamatan dan kesehatan kerja dari diri

anda, kebodohan dan kelalaian merupakan sebab utama kecelakaan

kerja” , dan lain-lain. Selain itu perusahaan juga membentuk P2K3 (Panitia

Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) karena jumlah pekerja perusahaan ini

lebih dari 50 orang.

6. Jenis Produk

Beberapa jenis produk yang dihasilkan PT. INDO VENEER UTAMA

bervariasi, karena perusahaan ini memproduksi berdasarkan order (based order).

Jenis produk yang dihasilkan adalah :

a. Pintu (balcony, alam sutra)

b. Bench (bangku)

(49)

commit to user

d. Chair (kursi)

e. Sunlounger (kursi malas)

f. Trolly (troli)

g. Daybed (dipan)

Bahan baku yang digunakan antara lain kayu merbau, kayu meranti, kayu

kamfer, kayu bengkirai, kayu jati.

7. Departemen-Departemen produksi dan mesin-mesin yang dimiliki

Divisi produksi PT. INDO VENEER UTAMA terbagi menjadi beberapa

bagian. Bagian-bagian tersebut adalah cutting log (Saw Mill), kiln dry,

pembahanan (forming), joinery, sanding, assembly dan finishing. Tiap-tiap bagian

tersebut mempunyai fungsi-fungsi ataupun tugas-tugas tertentu dalam jalinan

proses produksi pada bagian furniture PT. INDO VENEER UTAMA.

a. Saw Mill

gelondongan / log atau kayu kotak (square) menjadi betuk yang nantinya

akan dikerjakan pada lantai produksi.

Pada bagian ini terdapat beberapa mesin yang digunakan, yaitu :

1. Band Saw

Mesin ini digunakan untuk memotong kayu gelondongan / log menjadi

kayu-kayu dengan ukuran dan ketebalan tertentu

a. Band saw 48 : untuk membelah kayu log menjadi dua bagian

b. Band saw 44 : untuk memotong belahan kayu log menjadi

bagian-bagian yang lebih kecil

c. Band saw 42 : untuk memotong kayu log yang telah terbagi

(50)

commit to user 2. Cut Saw

Mesin ini melanjutkan proses yang sudah dilakukan oleh mesin Band

Saw yaitu memotong kayu untuk produksi garden furniture sesuai

dengan ukuran yang diinginkan dengan batas toleransi tertentu.

b. Kiln Dry

Kiln Dry adalah suatu proses pengeringan yang menjadikan kayu tidak

dapat terpengaruh oleh perubahan cuaca. Kayu dengan kandungan air

antara 70-80 MC jika dikerjakan pada cuaca dingin atau pada tingkat

kelembaban tinggi, ukuran kayunya dapat berubah pada cuaca panas

karena kandungan air di dalamnya telah menguap akibat sambungan antar

kayunya menjadi longgar sehingga produk seperti meja dan kursi dapat

menjadi goyang karena sambungan antar kayunya menjadi kurang kuat.

Kandungan air pada kayu kering sekitar 12 MC, pada kondisi tersebut

seratnya sudah tidak dapat lagi berkembang. Pada proses kiln dry kayu

dipotong dalam bentuk lempengan (RST / Rawn Sawn Timber) untuk

mempercepat waktu pengeringan. Jika kayu masih dalam bentuk

gelondongan, maka proses pengeringannya akan menjadi lebih lama.

Untuk mengukur kadar MC digunakan alat yang disebut wagner.

Proses yang terjadi dalam kiln dry adalah sebagai berikut :

1. Penyusunan komponen kedalam ruangan kiln dry dengan sistem rak

dengan jarak 2-3 cm, hal ini bertujuan agar sirkulasi udara panas dalam

kiln dry bisa masuk dengan baik kedalam sela-sela kayu. Suhu awal

(51)

commit to user

2. Proses pengeringan kayu dengan kiln dry ini dapat diatur dengan

peningkatan suhu secara bertahap (waktu dan kenaikan suhu

berdasarkan ketebalan kayu, ; ketebalan kayu merbau <60 mm dan

kayu meranti 30-60 mm). Secara umum ketentuan suhu untuk

pengeringan kayu adalah sebagai berikut :

a) Setelah suhu mencapai 60°C maka suhu tersebut akan ditahan

selama 24 jam kemudian suhu dinaikan 5°C

b) Setelah suhu mencapai 70°C maka akan ditahan sampai kadar air

dalam kayu mencapai 9-12 MC.

c) Untuk pengeringan kayu diperlukan sirkulasi udara dalam ruangan

maka setiap 6 jam akan disemprot dengan maksud menjaga agar

kayu tetap lurus dan tidak kusut, proses kiln dry harus dilakukan

perlahan-lahan supaya kayu tidak pecah.

Tahapan dalam proses kiln dry :

1) Warming up

Ruangan mulai diberi panas sehingga suhu dalam ruangan mulai

hangat yang dapat merangsang keluarnya kandunganair pada kayu

2) Heating up

Ruang kiln dry diberi kelembaban tinggi dengan dengan suhu

tertentu sesuai jadwal pengeringannya. Fase ini untuk membantu

membuka pori-pori kayu dan meratakan MC awal kayu yang ada

dalam ruangan. Lama tahapan 2 jam per 1 cm tebal kayu yang

dihitung setelah setting suhu dan dan kelembaban tercapai, misal

(52)

commit to user

3) Drying

Kayu mengalami penyusutan setelah MC kayu ada dibawah titik

jenuh serat yaitu MC 25-30%

4) Conditioning

Jika MC kayu yang diinginkan telah tercapai, maka ruangan kiln

dry perlu diberikan kelembaban yang cukup agar saat kayu

dikeluarkan mempunyai MC akhir yang lebih rata dan mengurangi

kemungkinan terjadinya kerusakan kayu

5) Cooling down

Penyesuaian suhu dalam ruangan dengan suhu udara lingkungan

sekitar. Heating , spray, damper ditutup. Fan harus hidup sampai

suhu dalam ruangan mencapai 40°C kemudian Fan dapat

dimatikan dan kayu dikeluarkan.

c. Pembahanan (forming)

Bagian pembahanan meminta bahan baku dari bagian logistik untuk

nantinya dipotong menjadi bentuk yang lebih kecil , penghalusan dua

sisi (S2S) dan empat sisi (S4S) serta melakukan pembentukan. Hasil

dari bagian (forming) ini adalah berupa bahan jadi. Bagian

pembahanan juga bertugas untuk mengecek bahan baku yang diterima

dari bagian logistik, misalnya apakah bahan baku yang diterima dari

bagian logistik sudah sesuai dengan permintaan pemesan (untuk pintu

balcony adalah kayu merbau), apakah ada cacat atau tidak pada kayu,

dan sebagainya. Jika setelah dilakukan pengecekan ditemukan hal-hal

(53)

commit to user

afkir atau tukar pada bagian logistik. Bahan baku yang telah di

inspeksi maka disimpan di gudang elemen.

Mesin-mesin yang digunakan adalah :

1) Mesin Moulding Enam Spindle

Mesin ini digunakan untuk menghaluskan keempat sisi kayu /

pembentukan kayu. Mesin ini dapat langsung membentuk keempat

sisi kayu tetapi memerlukan waktu set-up yang lama miniimal 30

menit. Tetapi umumnya kayu dipross dahulu di mesin planner

untuk membentuk siku kayu kemudian baru menggunakan

moulding enam spindle. Jika langsung menggunakan moulding

enam spindle maka kualtas kayu akan terabaikan.

2) Mesin Gergaji Double End

Mesin ini digunakan untuk memotong dua sisi kayu. Cara kerjanya

dengan meletakkan benda pada ban berjalan mirip dengan belt

conveyor. Pada ban berjalan ini sudah terdapat mal / pola kayu

seperti yang telah diinginkan. Ban berjalan ini terdapat dua bagian

yaitu bagian atas dan bagian bawah. Ban bawah berjalan kemudian

dijepit oleh ban berjalan bagian atas dan akan dimakankan pada

gergaji ganda yang berputar mendatar dengan ketinggian tertentu

sesuai mal.

3) Mesin Gergaji Double Saw

Mesin ini digunakan untuk memotong kayu dengan menggunakan

gergaji ganda dan memotong kedua sisi kayu. Cara kerja mesin ini

(54)

commit to user

tempat untuk meletakkan benda kerja. Operator menginjak pedal

untuk menggerakkan meja kerja menuju ke gergaji ganda sehingga

sisi kiri dan sisi kanan kayu langsung terpotong

4) Mesin Gergaji Arm Saw

Mesin ini dijalankan dengan menarik pegangan gergaji untuk

memotong benda kerja sesuai ukuran yang diinginkan. Selain itu,

Arm Saw juga untuk melakukan pembentukan bentuk-bentuk yang

sederhana.

5) Mesin Gergaji Line Saw

Mesin gergaji line saw mempunyai fungsi yang sama dengan

mesin-mesin gergaji lainnya yang ada di bagian forming yaitu

memotong kayu. Mesin ini mempunyai gergaji lengkung yang

terletak pada bagian tengah mesin. Pada waktu mesin ini tidak

bekerja, gergaji yang ada pada mesin ini harus kendor supaya

mesin tidak rusak.

6) Mesin Gergaji Circular Saw (circle)

Mesin ini digunakan untuk membelah benda kerja. Gergajinya

berbentuk lingkaran.

7) Mesin Gergaji Jump Saw

Mesin ini digunakan untuk memotong kayu sama seperti

gergaji-gergaji yang lain yang ada di bagian forming. Cara kerjanya adalah

kayu yang dipotong satu sisi terlebih dahulu sampai bagian tengah

kayu, kemudian baru sisi yang satunya lagi dipotong. Hal ini

(55)

commit to user

mati dalam artian gergaji tidak digunakan maja gergaji harus

kendor supaya mesin tidak rusak.

8) Mesin Planner dan Thicknasser

Mesin Planner dan Thicknasser merupakan mesin yang mempunyai

fungsi yang sama dengan mesin moulding enam spindle yaitu

membentuk keempat sisi kayu atau membentuk kayu RST menjadi

kayu S4S. Cara kerjanya adalah kayu-kayu dimasukkan kedalam

mesin thicknasser, baru setelah keluar dari mesin ini kayu S4S

yang siap dikerjakan. Bagian dalam mesin thicknasser ini terdapat

pahat yang berbentuk seperti gerigi-gerigi.

d. Joinery

Setelah dari bagian forming berupa bahan jadi maka dilanjutkan pada

bagian joinery. Bagian ini bertugas membuat konstruksi samping yang

dapat berupa alur, profil, lubang. Hasil dari joinery adalah elemen siap

rakit.

Mesin-mesin yang termasuk pada bagian joinery :

1) Mesin Copy Shapper

Mesin ini digunakan untuk membuat lengkungan atau pembentukan

lengkungan sesuai mal atau jig. Jig adalah alat khusus yang berfungsi

memegang, menahan atau diletakkan pada benda kerja yang berfungsi

untuk menjaga posisi benda kerja dan membantu mengarahkan

(56)

commit to user 2) Mesin Moulding Satu Spindle

Mesin ini digunakan untuk pembentukan lengkung, membuat profil

sesuai pisau. Prinsip kerja mesin ini adalah sebuah mata pahat berputar

diam pada suatu posisi tertentu pada meja mendatar. Bendakerja yag

kedua bagiannya telah dijepit pada sebuah mal / jig dimakankan pada

pahat dengan lintasan tertentu sehingga nantinya akan membentuk

profil. Waktu set up mesin ini adalah lima menit.

3) Mesin Tenoner

Mesin tenoner dan montiser merupakan mesin yang berpasangan.

Mesin tenoner berfungsi untuk membuat pen, poros atau pasak

sambungan antar komponen. Mesin tenoner dibagi menjadi dua jenis

yaitu Mesin Single Tenoner dan Mesin Double Tenoner.

4) Mesin Mortise

Merupakan pasangan dari mesin tenoner, jika mesin tenoner berfungsi

untuk membuat pen / pasak sambungan antar komponen maka mesin

mortise berfungsi untuk membuat lubang yang berbentuk bulat lonjong

yang nantinya akan disambungkandengan benda kerja hasil dari mesin

tenoner.

5) Mesin Router

Mesin ini digunakan untuk membuat alur yaitu biasanya berupa lubang

yang besar dan untuk membuat pinggul R. Biasanya mesin ini

(57)

commit to user 6) Mesin Bor

Mesin bor digunakan untuk membuat lubang dengan diameter tertentu.

Mata bor yang sering digunakan oleh mesin bor ini adalah 4mm, 5mm,

7mm, 8mm, 9mm, 10mm, 20mm. Pada bagian joinery ini ini mesin bor

terdiri dari 4 macam yaitu :

a) Mesin Double Bor Horisontal

b) Mesin Multi Bor Horisontal

c) Mesin Single Bor Horisontal

d) Mesin Single Bor Vertikal

e) Mesin Multi Bor Vertikal

7) Mesin Hand Trimer

Seperti mesin pada bagian joinery lainnya, trimer juga berfungsi

untuk membuat konstruksi samping / radius 3mm, 5mm, 8mm, 10mm.

Pisau / pahat yang digunakan dapat disesuaikan dengan keperluan.

e. Sanding

Setelah pembuatan berbagai konstruksi sampig pada bagian joinery, maka

bagian sander bertugas untuk menghaluskan elemen-elemen jadi (siap

rakit) tersebut. Berikut mesin-mesin yang termasuk pada sander adalah :

1) Mesin brush dan drum sander

Mesin ini digunakan untuk mengamplas benda kerja. Drum sander

berbentuk seperti tabung yang berputar, sedangkan brush sander

hampir mirip bedanya pada permukaan brush sander terdapat

sikat-sikat.

(58)

commit to user

Digunakan untuk meratakan / menghaluskan kayu atau elemen produk

sampai dengan 0,3mm.

Setelah elemen-elemen produk telah jadi dan siap rakit maka akan masuk

dalam area assembly untuk dirakit menjadi komponen-komponen akan

dirakit menjadi satu produk.

Mesin-mesin yang terdapat di dalamarea assembly adalah :

1) Mesin press

Digunakan untuk mengepres pintu dimana kekuatan press untuk

masing-masing bahan berbeda yaitu untuk bahan kayu dari merbau 125

kg/m² dan untuk kayu meranti 75 kg/m².

2) Mesin double cut

Mesin ini digunakan untuk memotong panjang pintu sebanyak 3 cm.

g. Finishing

Ini merupakan proses akhir setelah komponen dirakit menjadi suatu

produk, salah satu contoh mesin di dalam finishing produk pintu adalah

mesin laminating yang memerlukan waktu setup 20 menit untuk udar

B. Pembahasan

(59)

commit to user

PT. INDO VEEER UTAMA adalah perusahaan furniture yang telah lama

berdiri sejak tahun 1970, dari tahun ke tahun perusahaan ini mengalami

perkembangan dalam usahanya, selain memasarkan produknya ke dalam negeri

PT. INDO VENEER UTAMA juga telah menembus pasaran ke luar luar

negeri, dengan hal ini secara tidak langsung menuntut PT. INDO VENEER

UTAMA untuk meningkatkan promosi agar mampu bersaing di pasaran

internasional. Promosi yang dilakukan bertujuan untuk mencari buyer baru,

cara promosi yang dilakukan PT. INDO VENEER UTAMA yaitu:

a. Pameran Dagang

PT. INDO VENEER UTAMA mengikuti kegiatan promosi dengan

pameran dagang merupakan salah satu cara dari PT. INDO VENEER

UTAMA untuk memperkenalkan barang kepada buyer di luar negeri. PT.

INDO VENEER UTAMA mengikuti pameran dagang yang diadakan di

luar negeri bekerja sama dengan buyer Suncoast Sitra Pte Ltd Singapura,

yang diadakan rutin setiap tahun sekali di negara Singapore.

(60)

commit to user

Stan Pameran Dagang

Atas kesepakatan dari kedua perusahaan, pameran ini atas nama buyer

Suncoast Sitra Pte Ltd. Dalam hal ini PT. INDO VENEER UTAMA

menjadi pihak kedua karena jika ada pembeli baru maka label barang

semua atas nama Sitra, kemudian baru untuk kelanjutan pemesanan barang

Suncoast Sitra memesan barang kepada PT. INDO VENEER UTAMA.

b. Advertising / Periklanan

PT. INDO VENEER UTAMA menggunakan bentuk periklanan

melalui media cetak dengan membuat katalog Produk. Katalog tersebut

isinya mencantumkan gambar produk, nama-nama produk dan spesifikasi

produk yang di tawarkan. Katalog ini diberikan ketika sedang diadakan

pameran dan kepada buyer yang berminat dengan produk yang dihasilkan

pada saatdatang ke PT.INDO VENEER UTAMA.

c. Sales Promotion / Promosi Penjualan

PT. INDO VENEER UTAMA menggunakan promosi penjualan

dengan mengirimkan sample produk kepada buyer yang meminta untuk

dibuatkan sample pada produk yang diinginkan. Biasanya jika calon buyer

tersebut tidak jadi membeli produk yang ditawarkan maka akan ada

kesepakatan bahwa calon buyer tersebut harus membeli sample yang telah

dibuatkan hal ini untuk mengganti kerugian dari nilai biaya produksinya

dan jika buyer tidak sesuai dengan bentuk produk yang diinginkan namun

buyer mau memesan jika barang sudah sesuai dengan pesanan maka atas

kesepakatan PT. INDO VENEER UTAMA akan mengganti dan

(61)

commit to user d. Membuat Website

PT. INDO VENEER UTAMA menggunakan media promosi lewat

web. Yang didalamnya berisi deskripsi tentang bagaimana PT. Indo

Veneer Utama, sejarah perusahaan, proses produksi, dan juga terdapat

foto-foto contoh produk yang di hasilkan oleh PT. Indo Veneer Utama.

Web dapat dilihat pada http://www.indoveneer.com/.

Gambar 3.2 Tampilan awal web Sumber: www.indoveneer .com

Web pada PT. INDO VENEER UTAMA juga terdapat

pilihan-pilihan untuk bisa mengakses jika ingin mendapatkan price List untuk

mengaksesnya pilih Pricing List kemudian akan tertampil kotak untuk

pengisian data nama, email,dan sebagainya, setelah selesai maka langsung

tersambung dengan operator PT. INDO VENEER UTAMA untuk

mendapatkan data mengenai Price List sesuai dengan ketentuan

(62)

commit to user

atau dengan staff logistik melalui email pada bagian masing-masingseperti

terlihat pada tampilan web dibawah ini :

Gambar 3.3

Price List

Sumber : www.indoveneer.com

2. Sasaran promosi dan Segmentasi Pasar pada PT. Indo Veneer Utama

Pentingnya suatu sasaran promosi dalam sebuah perusahaan yaitu untuk

mengetahui sudah sejauh mana promosi yang dilakukan PT. Indo veneer

Utama dalam menarik minat pembeli apakah sesuai dengan penjualan dan

keuntungan yang didapat. dalam penjualannya, PT. INDO VENEER UTAMA

mempunyai enam buyer. Berikut daftar nama pembeli PT. INDO VENEER

UTAMA yaitu:

1) Suncoast sitra Pte Ltd

18 sungai kadut street 2

Singapore

2) Javadoor Ltd

Nerine Chambers Po Box 905

(63)

commit to user British Virgin Island

3) S2dio Pty Ltd

30 Cloris Avenue

Beaumaris, Victoria 3193

Australia

4) Taste Furniture

10 Circuit Drive

Hendon 5014 South

Australia

5) Homeware International Indonesia

Tangerang-Banten

6) PT. Alam Sutera Realty Tbk

Jln.Alam Utama Kav 2

Perumahan Alam Sutra

Serpong Tangerang

Dari data diatas, sebagai contoh salah satu buyer PT. INDO VENEER

UTAMA yaitu PT. Alam Sutra yang merupakan buyer dari dalam negeri yang

berlokasi di perumahan Alam Sutra Serpong-Tangerang. PT. Alam Sutra

menciptakan sebuah kawasan perumahan megah, kawasan ini termasuk

perumahan untuk kalangan menengah atas. PT. Alam Sutra memesan produk

(64)

commit to user

Gambar 3.4 Pintu java

Sumber: www.indoveneer .com

Gambar diatas adalah contoh produk yang dipesan PT. Alam Sutra,

produk pintu biasa digunakan untuk pintu rumah atau hotel.

PT. INDO VENEER UTAMA terdiri dari dua line dalam

produksinya yaitu produk pintu dan Garden Furniture. Yang termasuk

dalam garden furniture adalah seperti meja, kursi, rak, dan lebih tepatnya

perabotan furniture untuk outdoor. Untuk mengetahui perkembangan

penjualan, penulis akan menjelaskan penjualan garden furniture secara

keseluruhan pada tahun 2010, diketahui ukuran untuk container 20” muat

28-30 m³ dan untuk ukuran 40” muat 58-60 m³ (standard), 68-70 m³

(Hi-cube) pada bulan Januari jumlah penjualan mencapai 138.2829 m³

kemudian pada bulan Februari penjualan naik mencapai 345.9704 m³,

(65)

commit to user

324.4271 m³ ke bulan april penjualan menurun pada 128.9579 m³, dengan

selisih penurunan 200.8311 m3. Bulan Mei 123.5960 m³ ke bulan Juni

mencapai 112.7627 m³, memiliki selisih sebesar 10.8333 m3. Pada bulan

Juli 162.5226 m³ ke Agustus 282.0706 m³ mengalami kenaikan sebesar

162.5226. Pada bulan September penjualan sebesar 400.0786 m3 turun

sebesar 285.3621 m3 pada bulan Oktober dengan selisih 114.7165 m3.

Pada bulan November penjualan sebesar 52.7044 m3 naik pada bulan

Desember 267.5934 m3 dengan selisih 214.889 m3. Jadi total keseluruhan

penjualan pada tahun 2010 sebesar 2624.3287 m3. seperti pada tabel

dibawah,

TABEL 3.1

Penjualan Garden Furniture

No. BULAN Penjualan dalam

m³ container

1 Januari 138.2829

2 Febuari 345.9704

Gambar

Gambar 2.1
  Gambar 2.2 Proses komunikasi
Gambar 2.3 Bauran Kegiatan Pomosi
Gambar 3.2 Tampilan awal web
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat kesenjangan dan penangganan penduduk meskipun mengandalkan tanah baik itu untuk pertanian dan perkebunan namun perbaikan upaya yang dilakukan Sri Mangkunegoro VII,

Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan yang diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan Operasi Komando Tugas (Kogas) Kemanusiaan Galang 96 dalam

- kalau menurut saya, dari segi pelayanan sejauh ini sudah baik mungkin, waktu karyawan kasir melayani saya kurang teliti saja mbak, untuk.. memeriksa barang

Penjaminan mutu harus dilakukan dari setiap proses akademik sehingga UAJY dapat memenuhi standar.. kualitas program studi dan unit non akademik yang baik dan

Dalam proses penelitian ini saya sangat berterima kasih kepada Mirota Kampus Babarsari yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat menjadikan Mirota

Akhir dengan judul ― Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) Di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini.. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak

Bagi pihak lain, penelitian ini dapat dijadikan acuan pemikiran dan penelitian lebih lanjut bagi pihak-pihak yang tertarik pada permasalahan dibidang manajemen strategik

kewenangan yang menurut hukum adat dipunyai oleh masyarakat hukum adat tertentu atas wilayah tertentu yang merupakan lingkungan hidup apara warganya untuk