• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM PANANAMAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROGRAM PANANAMAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Apr 6

PROGRAM

PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DI

SMA

...

TAHUN PELAJARAN

DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS

...

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah swt yang telah telah menganugrahkan kekuatan dan petunjuak kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Program Kerja Penumbuhan Budi Pekerti Siswa. Program ini dikembangkan dengan menggunakan multi strategi yang terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari dan bersifat pragmatis dalam kegiatan sehari-hari di sekolah. Kegiatan akan dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan. Pentahapan pertama akan dilaksanakan pada tahun pelajaran 2017.

Pelaksanaan kegiatan pada prinsipnya dilakukan pada satu satuan pendidikan yaitu pada sekolah ... Namun demikian, program dapat diperluas ruang lingkupnya menjadi pengembangan dalam kerja sama antar sekolah serumpun dalam bentuk kolaborasi degnan program yang sama, namun tetap didasari dengan karakteristik khas sekolah masing-masing. Progarm diarahkan untuk lebih meningkatkan pemberdayaan sekolah sebagai komponen pengembang kepribadian siswa dalam pembentukan watak karakter , sikap dan tingkah laku yang berperan dalam pembentukan watak karakter dan tingkah laku siswa.

Pembentukan watak karakter anak tersebut merupakan amanah dari Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia , sehat, berilmu, cakap, kreatif , mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mencapai tujuan tersebut salah satu prioritas sekolah adalah membentuk manusia bertaqwa kepada TYE, berakhlak mulia, mempunyai rasa tanggung jawab sehingga menjadi pribadi yang sholeh atau sholehah. Selain menjadi individu yang sholeh atau sholehah, sekolah sangat mendabakan siswa yang mampu mengembangkan kecerasan sosial sehingga mampu berkolaborasi dalam kebajikan untuk membangun invididu yang cerdas melalui kerja sama yang mengarah pada perbaikan hidup.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I. PENDAHULUAN...4

A. Latar Belakang...4

B. Tujuan Penumbuhan Budi Pekerti...4

C. Dasar Hukum...5

BAB II. KONSEP BUDI PEKERTI...6

A. Pengetian Budi Pekerti...6

B. Hasil yang Diharapkan...7

C. Deskrepsi Kondisi Nyata...8

D. Masalah...8

E. Prioritas Penumbuhan...8

F. Strategi Penyelesaian Masalah...9

BAB III STRATEGI PELAKSANA DAN JADWAL KEGIATAN...10

A. Analisis Kegiatan Prioritas...10

B. Struktur Organisasi Pelaksana dan Uraian Tugas...11

C. Sasaran...12

D. Target Khusus...12

E. Kompetensi Pembina Yang Diperlukan...14

F. Saran Pendukung...14

BAB IV. SUMBER DAN RENCANA ANGGARAN...15

A. Sumber Anggaran...15

B. Rencana Anggaran...15

BAB V. PEMANTAUAN DAN EVALUASI...16

A. Monitoring...16

B. Evaluasi...17

C. Pelaporan...17

LAPORAN SEMESTER KEGIATAN PEMBINAAN KESISWAAN...18

1. Jenis Kegiatan...18

2. Kendala...18

3. Penyesaian/Solusi...18

(4)

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertama, memiliki budi pekerti baik merupakan modal kehidupan untuk setiap individu maupun bangsa. Berbudi pekerti baik diperlukan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, dalam menekuni bidang ekonomi, dalam kejujuran terhadap mutu produk yang dihasilkan, dalam bersikap terhadap sesama dan dalam berbagai bidang lainya.

Kedua, berbudi pekerti baik dimulai dari kecil terus dipupuk hingga dewasa, dan tiada akhir. Berlajar menghormati orang dimuali dari menghargai orang tua dan guru. Kerena itu pendidikan keluarga dan pendidikan di sekolah dasar menajadi pondasi untuk pembangunan pribadi yang berbudipekerti baik.

Ketiga, manusia yang berbudi pekerti baik tidak lahir dengan sendirinya. Dia harus terlatih dan mendapat pebiasaan dari lingkungannya. Orang tua dan sekolah yang memiliki cita-cita terlebih dahulu. Indikator kompetensi manusia yang dicita-citakan harus ditetapkan terlebih dahulu. Indikator kompetensi yang telah ditetapkan selanjutnya menjadi patokan. Ke man program akan didarahkan? Apa masalah yang dihadapi? Apa saja kegiatan yang akan sekolah laksanakan agar dapat menyelesaikan masalah? Bagaimana sekolah memastikan bahwa program berproses dengan baik? Dan, bagaimana mengevaluasi hasilnya?

B. Tujuan Penumbuhan Budi Pekerti

1. Menanamkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Menanamkan kebiasaan berbudi pekerti luhur sehari-hari terhadap anak, baik hubungannya kepada Allah, hubungan kepada diri sendiri, hubungan kepada keluarga, hubungan kepada dengan sesama, dan hubungan dengan sekolah atau alam sekitarnya.

3. Menumbuhkan budi pekerti warga masyarakat yang religius, berakhlak karimah, nasionalis, mandiri, bergotong royong, dalam mewujudkan masyarakat sejahtera. 4. Menumbuhkan watak individu berprilaku mulia melalui keteladanan guru dalam

(5)

C. Dasar Hukum

Sebagai dasar atau landasan pemaparan dalam pembentukan sikap dan perlaku ada beberapa bahan sebagai acuan pegangan sebagai berikut :

1. Artinya : Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan (QS. Surat Ashaf : 3 )

2. Artinya : Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu. (QS.AL-Ahzab : 21 )

3. Al Hadits

Artinya : Sesungguhnya aku di utus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlaq. (HR.Bahaihaqi)

4. Undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional . Bahwa Tujuan Pendidikan Nasional bertujuan untuk berklembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beiman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa , berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif , mandiri dan menjadi warga negara yng demokratis serta bertanngung jawab .

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI . Nomor 39 tahun 2008 , tentang Pembinaan Kesiswaan, bahwa tujuan pembinaan kesiswaan :

a. Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan.

(6)

BAB II. KONSEP BUDI PEKERTI

A. Pengetian Budi Pekerti

Pertama;

Budi pekerti adalah etika, akhlak, dan moral yang mendorong seorang bersikap dan bertingkah laku yang dilandasi dengan keyakinan atas kebenaran dalam hidupnya (Permendikbud 23 tahun 2015). Etika berkenaan dengan pemahaman tentang baik dan buruk sehinga manusia dapat memilih hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Kedua; Budi pekerti yang baik datang dari pengetahuan yang telah diyakini kebenarannya dan diamalkan. Pengetahuan yang terpatri baik telah berubah menjadi nilai yang diyakini dan menjadi dar untuk menentukan keputusan dalam bersikap. Dalam hal ini, orang tua siswa mestinya membekali anaknya dengan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya berperilaku baik dalam hidup, meyakini kebenaran pengetahuan yang dimilikinya, dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga; Dalam struktur pelatihan Kemendikbud tahun 2016 menyatakan bahwa terdapt beberapa materi utama yang seharusnya ditanamkan sebagai pergerakan cara pandang, cara pikir, dan cara kerja bangsa melalui revolusi mental yang meliputi;

 Nilai religius

 Nasionalisme

 Mendiri

 Gotong Royong

 Integritas.

Ketiga

K-13 menegaskan pentingnya menanam disiplin, kejujuran. dan tanggung jawab sebgai sikap utama dalam Kompetensi Inti (KI 1, dan KI 2). Hal itu menjadi bagian penting dari menanam kebiasaan dalam kelas, dalam kultur sehngga menjadi keyakinan yang harus dipenuhi dalam kehidupan sehari.-hari.

(7)

pada dimensi yang kompleks yang menyangku etika hubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan manusia lainya maupun dengan alam Dengan demikian, penanaman budi pekerti tak lepas dari pemahaman tentang hakekat hidup yang tidak bisa lepas dengan lingkungan sekitarnya serta etika yang berlaku di sekelilingnya.

B. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari pengembangan program penumbuhan budi pekerti pada tahun ini yaitu, menigkatnya derajat kesalihan siswa dalam bidang relegi, bersikap nasionalis, mandiri, bergotong royong, dan memiliki integritas pribadi yang

berkeunggulan. Penerapan Lima Nilai Utama Budi Pekerti Unggul

Indikator dari kelima prioritas sebagai berikut:

Meningkatnya penguasaan kemampuan baca Alquran dan melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agama masing-masing dari bulan ke bulan.

Menunjukkan kesalihan individu dan sosial sehingga terbentuk komunitas siswa yang menjunjung tinggi sopan santun dalam kehidupan sehari-hari.

Silakan dilanjut

C. Deskrepsi Kondisi Nyata

 Sebagian besar siswa kurang kuat pengetahuan agamanya, masih

(8)

 Sebagian besar siswa masih menunjukkan sikap kurang disiplin

dalam kebiasaan berperilaku, berpakaian, dan dalam kebiasaan tepat waktu karena sistem pembinaan sekolah kurang terarah.

 Lanjutkan

D. Masalah

Masalah kami turunkan dari hasil analisis kesenjangan antara kondisi ideal yang kami harapkan dengan kondisi nyata. Ada pun masalah yang sekolah hadapi dalam menumbuhkan budi pekerti sebagai berikut:

 Bagaimana meningkatkan efektivitas pembinaan pengetahuan dan

kepatuhan siswa beragama di sekolah?

 Bagaimana sekolah mengembangkan pembiasaan berperilaku sopan

dan santun kepada sesame, mengembangkan kesalihan individu dan kesalihan sosial

 Bagaimana membina siswa agar memilik disiplin tepat waktu, jujur,

dan berpenampilan sebagai pribadi yang rendah hati namun berkeunggulan.

E. Prioritas Penumbuhan

(Sekolah pilih masalah yang menjadi prioritas)

F. Strategi Penyelesaian Masalah

Secara teknis, penanaman budi pekerti melalui pembiasaan prilaku sehari –hari merupakan bagian dari penyelesaian masalah dengan analisis sebagai berikut:

1. Merencanakan program dan strategi penyelesaian masalah

2. Menentukan kebutuhan kopetensi dan pemenuhan kompetensi secara bertahap

3. Melaksanakan program

4. Melaksanakan monitoring keterelaksanaan proram 5. Mengevaluasi program

(9)
(10)

BAB III STRATEGI PELAKSANA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Analisis Kegiatan Prioritas No

efektivitas pembinaan

pengetahuan dan kegiatan baca tulis Alquran.

Memperbaharui

kelas menjadi

tempat yang

2. Bagaimana sekolah mengembangkan pembiasaan

berperilaku sopan dan santun kepada sesame,

mengembangkan kesalihan individu dan kesalihan sosial

(11)

berinteraksi Silkan rumusan

dilanjutkan

( Stategi pelaksanaan disesuaikan dengan masalah dan prioritas kegiatan yang dibutuhkan untuk menumbuhkan budi pekererti yang baik)

B. Struktur Organisasi Pelaksana dan Uraian Tugas

Strategi Pelaksanaan Pelaksana Uraian Tugas

Penumbuhan Budi

Pekerti

Kepala SekolahPenanggung

Jawab

Melaksanakan kegiatan pengajian

Meningkatkan

kegiatan baca tulis Alquran.

Memperbaharui kelas menjadi tempat yang bersih dan layak segai tempat sholat.

Memperbaharui

lingkungan kelas layak berwudhu

Pembina Rohis dan Tim Guru Agama

Menyusun tata tertib

Meningakatkan

kerapihan siswa berpakaian

Meningkatkan

Disiplin Waktu Meningkatkan

Keramahan Siswa

dalam berinteraksi

(12)

C. Sasaran

Strategi Pelaksanaan Sasaran Utama Mentor Pembina

Pemantau Penumbuhan Budi

Pekerti Seluruh Siswa Wali Kelas/Guru

Agama dan Guru PKN Melaksanakan kegiatan

pengajian

Meningkatkan kegiatan baca tulis Alquran. Memperbaharui kelas menjadi tempat yang bersih dan layak segai tempat sholat.

Memperbaharui

lingkungan kelas layak berwudhu

Kelas 1,2,3

Menyusun tata tertib Melibatkan seluruh guru Meningakatkan

kerapihan siswa berpakaian

Siswa kelas 10

Meningkatkan Disiplin Waktu

Meningkatkan Keramahan Siswa dalam berinteraksi

(13)

Pada setiap strategi peningkatan, tim pembina menentukan kegiatan pembinaan, pembiasaan, dan pemantauan yang dikembangkan dalam deskripsi kompetensi dan materi seperti di bawah ini

Penumbuhan Kompetensi Spiritual

N

o Materi Jenis Kegiatan Deskripsi Pembiasaan

Pelaksanaa n

1

Pengembangan nilai spiritual

1.Melaksanakan

peribadatan . Melaksanakan kegiatan yang mendorong

Baca Alquran Sistem

(14)

6. potensi siswa di sekolah

o Materi Jenis Kegiatan Deskripsi Pembiasaan Pelaksanaan

1

E. Kompetensi Pembina Yang Diperlukan

Jenis Kegiatan

Pembinaan Kompetensi Pembina Kegiatan Pembinaan

Spiritual Fasih membaca Alquran Kursus guru-guru membaca

(15)

F. Saran Pendukung

Jenis Kegiatan

Pembinaan Kompetensi Pembina Kegiatan Pembinaan

Spiritual Fasih membaca Alquran Kursus guru-guru membaca

(16)

BAB IV. SUMBER DAN RENCANA ANGGARAN A. Sumber Anggaran

B. Rencana Anggaran

Rencana Penerimaan

Rencana Pengeluaran

Rencana Kegiatan Sumber Anggara Jumlah Anggaran

(17)

BAB V. PEMANTAUAN DAN EVALUASI

A. Monitoring

Kegiatan penumbuhan budi pekerti perlu dimonitoring secara berkala agar pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kegiatan monitoring dilakukan secara terjadwal

Pelaksanaan monitoring yang dilakukan oleh unsur terkait bertujuan untuk : 1. Mengetahui perkembangan kemajuan pelaksanaan program pembinaan budi pekerti

siswa secara keseluruhan di tingkat Sekolah, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan pusat sebagai acuan untuk program perbaikan dan peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan selanjutnya;

2. memastikan bahwa program atau kegiatan pembinaan budi pekerti siswa yang telah dirancang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah diprogramkan dan untuk mengetahui kendala- kendala selama proses pelaksanaan;

3. mengetahui dengan benar kegiatan maupun permasalahan yang dihadapi oleh sekolah agar dapat dilakukan perbaikan proses.

4. memberikan informasi dan data yang diperlukan pada instansi terkait dalam rangka membuat kebijakan lebih lanjut.

Jadwal Monitoring

Hari Tanggal Monitoring Kegiatan Kegiatan Catatan Hasil Monitorng Keagmaan:

a. Pengajian b. Baca Alquran

c. Pelaksanaan Ibadah di sekolah

(18)

No Kegiatan

Keterlaksanaan Keberhasilan

Ya Tidak Amat

baik Baik

Kurang BAik

Tingkat Pencapain target

………..

C. Pelaporan

Dalam rangka tertib administrasi, kegiatan pembinaan budi pekerti siswa perlu dilaporakan secara tertulis oleh kepala sekolah selaku Ketua Pembina dan Penanggung Jawab . Laporan tersebut disampaikan kepada Pembina Kesiswaan di tingkat kecamatan, kabupaten/kota maupun provinsi yang dilengkapi dengan dokumentasi.

(19)

LAPORAN SEMESTER KEGIATAN PEMBINAAN KESISWAAN Tahun Pelajaran : ...

1. Jenis Kegiatan

No Materi Pembinaan Jenis kegiatan Keterlaksanaan Ketercapaian Target

Ya Tidak sesuai dengan ketentuan agama masing-masing

4. Tindak lanjut

(20)

siswa harus dapat memberikan masukan bagi peningkatan kualitas pelaksanaannya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan analisis terhadap setiap komponen kegiatan dan hubungan timbal balik dengan komponen lainnya sehingga dapat ditemukan gagasan-gagasan atau pemikiran yang progresif dalam pelaksanaan kegiatan di masa yang akan datang.

(21)

JURNAL KEGIATAN PEMBINAAN BUDI PEKERTI SISWA

Nama Kegiatan : ………

Nama Pembina : ………

Hari/Tanggal : ……….

Tempat : ……….

Materi : ………

1. Kompetensi dasar :

……… ……… ………

2. Indikator Pencapaian Kompetensi :

……… ……… ………

3. Strategi pembiasaan untuk mencapai target kompetensi :

……… ……..

4. Kendala

……… ……… ……….

5. Pencapaian

Referensi

Dokumen terkait

"Di tengah lingkungan yang semakin berkembang dengan bentuk-bentuk sosialisasi yang cenderung berdampak negatif, justru pelajaran budi pekerti makin

c.Tugas Sekolah dalam Penanaman Budi Pekerti e.Media Pembelajaran Budi Pekerti b.Budi pekerti sebagai Poros Tujuan Pendidikan Nasional d.Pengembangan Domain Afektif

Sumber data primer tentang peranan keluarga dalam menanamkan nilai- nilai budi pekerti diperoleh dari orang tua anak sekolah dasar Lesanpuro IV, untuk peranan masyarakat

dilaksanakannya penumbuhan budi pekerti adalah masih terabaikannya implementasi nilai-nilai dasar kemanusiaan yang berakar dari pancasila yang masih terbatas pada

yaitu: pertama, penumbuhan budi pekerti merupakan kegiatan non kurikuler yang ada di sekolah dan bertujuan untuk menciptakan iklim sekolah yang menyenangkan bagi

Implementasi manajemen pembelajaran berbasis afeksi pada penumbuhan budi pekerti peserta didik di SMA Negeri 5 Yogyakarta adalah sebagai hasil penajaman dari visi sekolah, yaitu:

Selanjutnya dan frekuensi dengan jumlah 4 responden (19,06%) dilihat dari segi penumbuhan budi pekerti dalam sikap spiritual dan nilai moral pancasila, interaksi

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada 5 strategi yang dilakukan sekolah untuk mengimplementasikan kebijakan penumbuhan budi pekerti di SMAN 1