vii IMPLICATIONS OF COAL MINING ACTIVITIES ON RIVER WATER
QUALITY (LOK BUNTAR RIVER CASE STUDY, SUBDISTRICT KINTAP TANAH LAUT REGENCY,
SOUTH KALIMANTAN PROVINCE)
ABSTRACT
This study was conducted in May to September 2013 aims to assess the extent of the implications of coal mining on Lok Buntar river water quality, to examine whether the quality of river water accordance with the Lok Buntar allotment for drinking water standard, and examine how people respond to the presence of coal mining activities around the Lok Buntar river. Stages of the research consisted of a survey and preliminary observations, the determination of the point of sampling, insitu measurements, sampling, interviews and questionnaires, laboratory analysis, and data analysis. Water samples were taken at 4 (four) observation stations 2 (two) times at intervals of 7 (seven) days. To determine the extent of differences in the value of the parameters of each station used statistical tests using SPSS 16.0 program. Analysis of river water quality status in the study using the Pollution Index method. The results showed coal mining activities have implications for river water quality degradation indicated by the increase in the value of the parameter Turbidity, TSS, TDS, BOD, COD, Fe, Mn, and SO4 and the declining value of the ratio of BOD/COD, DO parameter values, pH, and the low number and type of plankton. Pollution Index analysis shows for water quality Class I standard, water quality including in the category of blackened mild (1.0<PI <5.0) with a value of pollution index increasing from upstream to downstream with a value of 1.35(station I), 4.10 (station II), 3.98 (station III) and 4.35 (station IV). Water quality at Station I still suitable for water quality Class III standard (IP value 0.41), but blackened mild at Station II (PI value 2.35), Station III (PI value 2.15) and Station IV (PI value 2.45). Public response to the presence of coal company well enough shown by the high desire to work in the coal companies (80 %), and their states to benefit either directly or indirectly by the presence of coal enterprises (88.57 %).
vii IMPLIKASI KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA TERHADAP
KUALITAS AIR SUNGAI (STUDI KASUS SUNGAI LOK BUNTAR KECAMATAN KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei hingga September 2013 bertujuan untuk mengkaji sejauhmana implikasi kegiatan penambangan batubara terhadap kualitas air Sungai Lok Buntar, mengkaji apakah kualitas air Sungai Lok Buntar sesuai dengan peruntukan untuk air baku air minum, dan mengkaji bagaimana tanggapan masyarakat terhadap keberadaan kegiatan penambangan batubara disekitar Sungai Lok Buntar. Tahapan penelitian terdiri atas survey dan observasi pendahuluan, penentuan titik sampling, pengukuran insitu, pengambilan sampel, wawancara dan kuesioner, analisis laboratorium, dan analisis data. Sampel air diambil pada 4 (empat) stasiun pengamatan sebanyak 2 (dua) kali dengan interval waktu 7 (tujuh) hari. Untuk menentukan tingkatan perbedaan nilai parameter dari setiap stasiun digunakan uji statistik menggunakan program SPSS 16.0. Analisis status mutu air sungai menggunakan Metode Indeks Pencemaran. Penelitian menunjukkan kegiatan penambangan batubara berimplikasi terhadap penurunan kualitas air Sungai Lok Buntar yang ditunjukkan oleh peningkatan nilai parameter Kekeruhan, TSS, TDS, BOD, COD, Fe, Mn, dan SO4 serta menurunnya nilai rasio BOD/COD, nilai DO, pH, serta rendahnya jumlah dan jenis plankton. Analisis Indeks Pencemaran menunjukkan untuk baku mutu air Kelas I, kualitas air termasuk dalam kategori cemar ringan (1,0< PIj< 5,0), dengan nilai Indeks Pencemaran yang semakin meningkat dari hulu ke hilir yaitu 1,35 (Stasiun I), 4,10 (Stasiun II), 3,98 (Stasiun III) dan 4,35 (Stasiun IV). Untuk baku mutu air Kelas III, analisis Indeks Pencemaran menunjukkan kualitas air Sungai Lok Buntar pada Stasiun I masih memenuhi baku mutu air Kelas III (nilai IP 0,41), namun cemar ringan pada Stasiun II (nilai IP 2,35), Stasiun III (nilai IP 2,15) dan Stasiun IV (nilai IP 2,45).Tanggapan masyarakat terhadap keberadaan perusahaan batubara cukup baik yang ditunjukkan oleh tingginya keinginan untuk bekerja di perusahaan batubara (80%), dan masyarakat menyatakan memperoleh manfaat baik langsung maupun tidak langsung dengan keberadaan perusahaan batubara (88,57%).
