• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIAPAN GURU PADA PEMBELAJARAN IPS DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS IV PADA 3 SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESIAPAN GURU PADA PEMBELAJARAN IPS DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS IV PADA 3 SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

KESIAPAN GURU PADA PEMBELAJARAN IPS DALAM

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS IV

PADA 3 SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN

TAHUN AJARAN 2013/2014

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

INTAN LESTARI SIREGAR NIM : 8126182017

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KESIAPAN GURU PADA PEMBELAJARAN IPS DALAM

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS IV

PADA 3 SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN

TAHUN AJARAN 2013/2014

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

INTAN LESTARI SIREGAR NIM : 8126182017

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Intan Lestari Siregar (2014). Kesiapan Guru Pada Pembelajaran IPS dalam Implementasi Kurikulum 2013 di Kelas IV pada 3 Sekolah Dasar Di Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Tesis, Medan: Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.

Kata kunci : Kesiapan guru, Implementasi, Kurikulum 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan guru pada pembelajaran IPS dalam implementasi kurikulum 2013 di Kelas IV pada 3 Sekolah dasar yaitu SDN 060843, SDN 060866 Medan dan SD Swasta Perguruan Al-Azhar Medan. Penelitian ini dilakukan karena pemahaman guru tentang pelaksanaan kurikulum 2013 masih rendah, faktor lain minimnya sosialisasi Kurikulum 2013 yang diberikan terhadap guru sehingga hanya sebagian guru yang dapat melaksanakan kurikulum 2013 di sekolah sasaran.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas IV di 3 Sekolah Dasar yang berbeda yaitu 1 orang guru kelas IV di SD Negeri 060843 Medan, 1 orang guru kelas IV di SD Negeri 060866 Medan, dan 1 orang guru kelas IV di SD Swasta Perguruan Al-Azhar Medan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.

(7)

ii ABSTRACT

Intan Lestari Siregar (2014). Teacher readiness on social studies learning in the implementation of Curriculum 2013 of fourth grade on 3 elementary schools of public in medan Academic Year 2013/2014. Thesis, Medan: Study program Primary Education, Postgraduate work at State University of Medan.

Keywords: teacher readiness, implementation, curriculum 2013

The Objective of this study is to analyzing Teacher readiness on social studies learning in the implementation of Curriculum 2013 of fourth grade on 3 elementary schools they are elementary school of public 060843 at Medan, elementary school of public 060866 at Medan, and Private elementary school Perguruan Al-Azhar of Medan. This study was conducted because of the teachers' understanding of curriculum implementation in 2013 is still low, Another factor is the lack of socialization Curriculum 2013 given to teachers so only a few teachers who can implementation of curriculum 2013 on the objectives school.

This study is a qualitative research. Subjects in this study were the fourth grade teachers in 3 different elementary school, they are a teacher in elementary school of public 060843 at Medan, a teacher in elementary school of public 060866 at Medan, and a teacher Private elementary school Perguruan Al-Azhar of Medan. Data was collected by interview, observation and documentation.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

hidayah-Nya yang tak terhingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan

baik. Dan tak lupa pula sholawat beserta salam atas junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, semoga dengan memperbanyak sholawat kepada beliau kita

tergolong umatnya yang mendapat syafaat di yaumil mahsyar kelak. Amin.

Dalam penulisan tesis ini, penulis menyadari bahwa banyak kesulitan yang

dihadapi baik dari segi materi maupun ilmu pengetahuan yang terbatas namun

berkat usaha dan bantuan dari berbagai pihak serta ridho Allah SWT akhirnya

tesis ini dapat diselesaikan walaupun masih jauh dari kesempurnaan. Dalam

menyelesaikan penulisan tesis ini, penulis mendapat bimbingan dari para dosen

dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur PPs

Universitas Negeri Medan yang telah membantu dan mengizinkan penelitian

dalam menyelesaikan tesis ini.

2. Bapak Dr. Phil. Ichwan Azhari, M.S, dan Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd,

selaku Dosen Pembimbing tesis yang banyak memberikan bimbingan,

dukungan, nasehat dan motivasi serta banyak meluangkan waktu dalam

membimbing penulis.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Dasar PPs

Universitas Negeri Medan, beserta Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd selaku Sekretaris

(9)

4. Bapak Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd, M.Si, Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, dan

Bapak Dr. Hidayat, M.Si, Selaku Penguji yang telah memberikan arahan dan

bimbingan untuk perbaikan dalam penulisan tesis ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah

Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta para Staf administrasinya

yang memberikan bantuan dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti

mata kuliah dibangku perkuliahan.

6. Ibu Dra. Mishri Al Batani selaku Kepala Sekolah SDN 060843 Medan Barat,

Bapak Drs. H. Kasmir Nasution selaku Kepala Sekolah SDN 060866 Medan,

Bapak Fahrur Rozi, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Swasta Perguruan

Al-Azhar Medan, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

7. Ibu Rusmiana Sianipar, S.Pd selaku guru kelas IV SDN 060843 Medan Barat,

Ibu Asih, S.Ag selaku guru kelas IV SDN 060866 Medan, Bapak Fahrur Rozi,

M.Pd selaku guru kelas IV SD Swasta Perguruan Al-Azhar Medan, yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di

sekolah tersebut.

8. Ayahanda tercinta (Alm) Drs. Makmur Siregar yang semasa hidupnya tak

henti-hentinya memberikan dukungan kepada ananda untuk terus giat

menuntut ilmu.

9. Ibunda tersayang Fauziah Sirait,S.Pdi, sosok wanita dengan semangat luar

biasa dalam mengasuh, mendidik dan selalu menyertai ananda dengan do’a

agar ananda memperoleh gelar master pendidikan dan sampai akhir hayat

(10)

10.Kakak tersayang Nenta Dumalia Siregar, S.Pd, serta adik-adikku tersayang

Siti Maisyaroh Fitri Siregar S.Km, Fatimah Al-Madinah Siregar dan

Muhammad Halim Al-Jauhari Siregar yang telah banyak memberi dorongan

dan motivasi kepada penulis.

11.Spesial untuk sahabat-sahabat penulis : Siti Maharani, Kak Arfiliana, Widie,

Ainun, kak Nofa dan juga Abdi Gunawan yang sejak awal kuliah sampai akhir

kuliah menjadi tempat berbagi suka maupun duka dan terimakasih atas

bantuan dan motivasinya dalam menyelesaikan tesis ini.

12.Bang Putra selaku pegawai Prodi Pendidikan Dasar PPs Universitas Negeri

Medan yang telah banyak membantu penulis sejak dalam perkuliahan hingga

penyelesaian tesis .

13.Tak terlupakan rekan-rekan seperjuangan Program studi Pendidikan dasar

khususnya Teman-teman Kelas B1 Stambuk 2012 yang tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang terbaik atas bantuan dan

bimbingan yang diberikan. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat

bagi kita semua, dan semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan

hidayah-NYA kepada kita semua, serta memberikan petunjuk bagi kita semua.

Amin.

Medan,12 Juli 2014 Penulis

(11)

DAFTAR ISI

e. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum ... 19

(12)

c. Konsep Kesiapan Guru ... 32

d. Kesiapan Guru dalam Kurikulum 2013 ... 34

3. Pembelajaran IPS ... 38

a. Hakikat pembelajaran IPS ... 38

b. Tujuan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar ... 39

c. IPS dalam struktur Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar ... 40

3) Pelatihan dalam Implementasi Kurikulum 2013 . 58 4) Pelaksanaan Kurikulum 2013 ... 59

5) Standar Kompetensi, silabus dan buku pegangan guru di atur Pemerintah ... 60

(13)

b. Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran

IPS di Sekolah Dasar ……….. 62

1) Perubahan dalam Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar ... 63

2) Penilaian Pembelajaran ... 64

3) Pendekatan saintifik ... 65

4) Proses Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar ... 66

5) Penyusunan dan pendoman pembuatan RPP ... 67

c. Faktor Pendukung dan Penghambat Kurikulum 2013 68 1) Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Kurikulum 2013 ... 69

2) Solusi dari sekolah untuk mengatasi kendala dalam Kurikulum 2013 ... 70

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Bagan Kualifikasi Kompetensi Lulusan di SD ………. 22

Tabel 2 Ketuntasan Belajar dan Konversi Nilai menurut

Kurikulum 2013... 26

Tabel 3 Bagan Bentuk Struktur Kurikulum 2013 di SD ……… 40

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Model Kesesuaian Implementasi Program……… 12

Gambar 2 Skema Strategi Penyiapan Guru……… 36

Gambar 3 Penyiapan dan Pembinaan Guru dalam Implementasi

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru 99

2. Kisi-kisi Pedoman Observasi Guru 100

3. Lembar Wawancara Kesiapan Guru dalam Implementasi

Kurikulum 2013 di SDN 060843 Medan. 102

4. Lembar Wawancara Kesiapan Guru dalam Implementasi

Kurikulum 2013 di SDN 060866 Medan. 107

5. Lembar Wawancara Kesiapan Guru dalam Implementasi

Kurikulum 2013 di SD Swasta Perguruan Al-Azhar Medan. 112

6. Lembar Observasi Kesiapan Guru dalam Implementasi

Kurikulum 2013 di SDN 060843 Medan. 117

7. Lembar Observasi Kesiapan Guru dalam Implementasi

Kurikulum 2013 di SDN 060866 Medan. 120

8. Lembar Observasi Kesiapan Guru dalam Implementasi

Kurikulum 2013 di SD Swasta Perguruan Al-Azhar Medan. 123

9. Dokumentasi Wawancara dan Observasi di SDN 060843

Medan. 126

10.Dokumentasi Wawancara dan Observasi di SDN 060866

Medan. 129

11.Dokumentasi Wawancara dan Observasi di SD Swasta

Perguruan Al-Azhar Medan. 132

12.Surat Izin Melakukan Penelitian dari Universitas. 134

13.Surat telah melakukan penelitian dari SDN 060843 Medan. 135

14.Surat telah melakukan penelitian dari SDN 060866 Medan. 136

15.Surat telah melakukan penelitian dari SD Swasta

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan

Indonesia. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional

dengan memperhatikan perkembangan peserta didik, kebutuhan pembangunan

nasional, sosial budaya, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kurikulum yang digunakan sekarang yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) dinilai masih terdapat permasalahan dalam pelaksanaannya. KTSP dinilai

belum tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional,

maupun global. Standar penilaian KTSP cenderung menggunakan penilaian akhir

tanpa ada penilaian proses pembelajaran dan berfokus pada aspek kognitif saja.

Hal tersebut bertentangan dengan penjelasan pasal 35 UU nomor 20 Tahun 2003

bahwa kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan mencakup

afektif, psikomotor dan kognitif sesuai dengan standar nasional yang telah

disepakati.

Para penyelenggara negara melalui Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan terus melakukan berbagai usaha guna meningkatkan mutu

pendidikan. Usaha tersebut dengan merumuskan kurikulum pendidikan, yang

pada akhirnya melahirkan sebuah kurikulum baru sebagai penyempurnaan dari

kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dengan Kurikulum 2013, dengan didasari Permendikbud nomor 65 tahun 2013

(18)

tentang Implementasi Kurikulum 2013.

Perubahan kurikulum memiliki tujuan meningkatkan rasa ingin tahu dan

keaktifan siswa. Bahan uji publik Kurikulum 2013 menjelaskan standar penilaian

kurikulum baru selain menilai keaktifan bertanya, juga menilai proses dan hasil

observasi siswa serta kemampuan siswa menalar masalah yang diajukan guru

sehingga siswa diajak berpikir logis. Kemdikbud (2012:4) menyatakan “Elemen

perubahan Kurikulum 2013 meliputi perubahan Standar Kompetensi Lulusan,

Standar Proses, Standar Isi, dan Standar Penilaian. Standar kompetensi lulusan

dibedakan menjadi domain yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan”.

Perubahan lain yaitu adanya pengurangan mata pelajaran di tingkat SD dan

penambahan jam pelajaran. Komponen kurikulum seperti buku siswa dan buku

guru disiapkan pemerintah. Adanya integrasi mata pelajaran IPA dan IPS di

tingkat SD dengan penggunaan pembelajaran tematik terpadu untuk semua mata

pelajaran, sesuai dengan Permendikbud No. 65 Tahun 2013. Desain tersebut

diberlakukan mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Pada Tahun Ajaran

2013/2014 yang telah menerapkan Kurikulum 2013 adalah kelas 1 dan kelas 4

SD. Pembelajaran tematik terpadu merupakan sebagai salah satu model

pembelajaran yang efektif, kurikulum 2013 ini mengarah pada pengembangan

ketiga ranah pencapaian pembelajaran yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan

secara holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan

dengan ranah lainnya. Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh

melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap,

pengetahuan, dan keterampilan (Kemdikbud, 2013:4).

(19)

tiga pilar aktivitas dalam mengoperasikannya agar kinerja program dapat berhasil

sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu pengorganisasian, interpretasi dan

penerapan atau aplikasi. Namun dalam penelitian ini hendak dilihat kesiapan guru

sebelum dan saat mengimplementasikan Kurikulum 2013 khususnya dalam

melihat kesiapan guru pada pembelajaran IPS dalam Kurikulum 2013 dengan

berfokus pada tataran interpretasi dan penerapan.

Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Sekolah dasar idealnya dijalankan oleh

guru yang kompeten dalam menjalankan kegiatan pembelajaran yang tematik

integratif, menggunakan pendekatan saintifik, dan dalam penilaian kepada siswa

dapat mengarahkan pada pengembangan ketiga ranah pencapaian pembelajaran

yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan secara holistik. Tentunya Kompetensi

guru harus berpijak pada kemampuan guru dalam mengajarkan materi pelajaran

(termasuk materi IPS) secara menarik, inovatif, dan kreatif yang mampu

membangkitkan motivasi siswa dalam belajar.

IPS adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan di Sekolah Dasar dan

saat ini dalam Kurikulum 2013 pelajaran IPS di integrasikan dengan pelajaran

lainya. Pendidikan IPS bertujuan membekali anak didik dengan pengetahuan

sosial yang berguna untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan

utama pembelajaran IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar

peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental

positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil

mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari (Susanto(2013:145)). Oleh

karena itu perlunya kemampuan guru dalam mengintegrasikan kurikulum IPS

(20)

penting dalam menjalankan perubahan kurikulum. Sebaik apapun kurikulum

2013 dibuat, jika guru yang menjalankan tidak memiliki kemampuan yang baik,

maka kurikulum tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Yusuf (2007:12)

menyatakan “dalam implementasi Kurikulum, kesiapan sekolah mencakup

kesiapan materiil dan non materiil. Kesiapan tersebut meliputi kesiapan perangkat

kurikulum, sarana prasarana sekolah, kesiapan anggaran pendidikan, dan terakhir

kesiapan guru”. Hal tersebut sedikit berbeda dengan kesiapan dalam implementasi

kurikulum 2013 yang tidak berdasarkan tingkat satuan pendidikan. Sisdiknas

(2012:8) menyatakan “sedikitnya ada dua faktor besar dalam keberhasilan

kurikulum 2013. Faktor penentu pertama yaitu kesesuaian kompetensi pendidik

dan tenaga kependidikan (PTK) dengan kurikulum dan buku teks. Faktor penentu

kedua yaitu faktor pendukung yang terdiri dari tiga unsur, yaitu: (1) ketersediaan

buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar

pembentuk kurikulum; (2) penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan

pengawasan; dan (3) penguatan manajemen dan budaya sekolah. Kurikulum baru

menuntut guru untuk melaksanakan pembelajaran yang berbasis tematik

integratif". Dalam penelitian ini peneliti akan melihat dan mendeskripsikan

bagaimana kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 ini.

Berdasarkan observasi awal di salah satu sekolah pelaksana Kurikulum

2013 di Kota Medan yaitu SDN 060843 Kecamatan Medan Barat, 4 guru kelas IV

di SDN 060843 masih bingung dengan kurikulum 2013 namun sebisa mungkin

melaksanakan kurikulum 2013 sesuai dengan tuntutan dan pengetahuan yang

mereka miliki berbekal dari diklat pelatihan kurikulum 2013 yang mereka rasa

(21)

SDN 060843 yaitu Ibu Rusmiana Sianipar, S.Pd mengatakan “Kami para guru

kesulitan beradaptasi dengan penerapan Kurikulum 2013. minimnya sosialisasi

Kurikulum 2013 yang diberikan terhadap guru-guru, akibatnya hanya sebagian

kecil guru yang dapat memahami pelaksanaan Kurikulum 2013, dalam diklat juga

tidak dilatih bagaimana membuat evaluasi pembelajaran, hanya ditunjukkan

contoh evaluasinya seperti apa, padahal evaluasi yang digunakan banyak

mengukur sikap berbeda dengan KTSP yang evaluasinya banyak mengukur

kognitif”. Lebih lanjut dia mengatakan “para guru di kelas IV juga masih

kesulitan dalam mengubah pola pikir siswa untuk mengikuti pelajaran yang harus

terintegratif karena selama ini mata pelajaran diajarkan secara terpisah, Hal

tersebut menimbulkan kesulitan tersendiri pada guru untuk melaksanakan

pembelajaran dalam kurikulum baru”.

Melihat permasalahan tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang kesiapan

guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, terutama dalam tataran

interpretasi dan penerapan yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan

kurikulum 2013, juga perlu dilihat masalah yang dialami guru dalam

mengimplementasikan kurikulum tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah

diuraikan tersebut maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Kesiapan

Guru Pada Pembelajaran IPS dalam Implementasi Kurikulum 2013 di Kelas

IV Pada 3 SD di Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi fokus

(22)

1. Kesiapan guru.

Kesiapan guru yang menjadi fokus penelitian adalah pemahaman guru

terhadap Kurikulum 2013 berfokus pada tataran interpretasi dan penerapan.

Pemahaman guru mengenai Kurikulum 2013 dapat menunjukkan seberapa besar

kesiapan guru memahami peraturan yang berkaitan dengan Kurikulum 2013 di

SD, petunjuk pelaksanaannya, perencanaan, pelaksanaan, sampai penilaian

pembelajaran.

Pemahaman guru pada tataran interpretasi yang perlu diketahui apakah para

guru telah memahami permendikbud 2013 yang terkait dengan kurikulum 2013?,

apakah para guru dapat menjelaskan tentang pendekatan saintifik dan dapat

menjelaskan bagaimana penilaian autentik dalam Kurikulum 2013 serta respon

guru terhadap perubahan kurikulum?, apakah para guru telah menerima petunjuk

pelaksanaan (umum atau teknis) tentang kurikulum 2013? dan bagaimana

pemahaman guru tentang implementasi kurikulum 2013?.

Pada Tataran Penerapan, perlu diketahui apakah sekolah (Kepala sekolah

dan guru) sudah melakukan musyawarah tentang bagaimana memahami buku

guru, buku siswa, dan petunjuk pelaksanaan kurikulum 2013?, apakah para guru

sudah menetapkan tema dan sub tema pada kelas IV?, apakah para guru sudah

membuat RPP?, apakah RPP tersebut sudah menggunakan pendekatan saintifik

dan penilaian autentik?, apakah sudah dibuat jadwal pelajaran di sekolah

berdasarkan tema?, apakah orang tua sudah diberi tahu tentang pembelajaran

(23)

2. Implementasi Kurikulum 2013.

Implementasi Kurikulum 2013 yang menjadi fokus penelitian adalah

penerapan kurikulum 2013 yang dilakukan guru dalam pembelajaran berdasarkan

tema yang di dalamnya terdapat materi IPS. Implementasi Kurikulum 2013 yang

perlu diketahui perubahan apa yang terjadi dalam kurikulum 2013 di SD?,

Bagaimana guru melakukan penilaian dalam Kurikulum 2013?, Apakah guru

menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran?, Bagaimana proses

pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SD?, Dan bagaimana penyusunan dan

pedoman pembuatan RPP berdasarkan kurikulum 2013?.

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam Implementasi Kurikulum 2013.

Yang menjadi fokus penelitian yaitu faktor pendukung dan penghambat

dalam implementasi kurikulum 2013 dalam pelaksanaan di sekolah, Apa Solusi

dari sekolah untuk mengatasi penghambat atau kendala dalam kurikulum 2013?

Dan apa saran dari guru terhadap pemerintah untuk perbaikan kurikulum 2013?.

C. Masalah

Berdasarkan pada fokus permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahannya sebagai berikut :

1. Bagaimana kesiapan guru (dalam tataran interpretasi dan penerapan) pada

pelaksanaan pembelajaran IPS dalam implementasi kurikulum 2013 di Kelas

IV pada 3 SD di Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014?

2. Bagaimana Implementasi Kurikulum 2013 pada pembelajaran IPS di Kelas

(24)

3. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam Implementasi

Kurikulum 2013 dalam pembelajaran IPS di Kelas IV pada 3 SD di Kota

Medan Tahun Ajaran 2013/2014?

D. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana kesiapan guru pada pelaksanaan

pembelajaran IPS dalam implementasi kurikulum 2013 di kelas IV pada 3

Sekolah Dasar di Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

2. Untuk mendeskripsikan bagaimana Implementasi Kurikulum 2013 pada

pembelajaran IPS di kelas IV pada 3 SD di Kota Medan Tahun Ajaran

2013/2014.

3. Untuk mendeskripsikan apa yang menjadi faktor pendukung dan

penghambat dalam Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran IPS

di kelas IV pada 3 SD di Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

E. Manfaat

Penelitian ini sangat penting dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan, mengingat pembaharuan kurikulum pendidikan berimplikasi langsung

pada proses pembelajaran. Bukan itu saja penelitian ini juga dianggap penting

karena data yang diperoleh dan hasil deskripsinya akan sangat bermanfaat:

a. Sebagai bahan kajian Kepala Sekolah dan guru-guru Sekolah Dasar dalam

upaya meningkatkan pemahaman pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah.

(25)

IPS yang terdapat dalam Kurikulum 2013.

c. Sebagai bahan masukan bagi dinas pendidikan kota Medan untuk Perbaikan

Pelaksanaan Kurikulum 2013 selanjutnya.

d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para peneliti yang

(26)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Dari hasil wawancara dengan guru-guru kelas IV pada 3 SD di Kota Medan

dapat disimpulkan bahwa guru-guru tersebut menerima kebijakan

pemerintah menyempurnakan KTSP menjadi Kurikulum 2013 dan bersedia

untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013. Dengan demikian dapat

diketahui kesiapan guru-guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013

khususnya dalam tema yang didalamnya terdapat materi IPS sudah cukup

baik walaupun belum optimal. Guru masih mengalami kendala untuk

mencapai pelaksanaan pembelajaran yang optimal. Diantaranya pengelolaan

waktu yang masih sangat terbatas, sarana dan prasarana yang masih belum

lengkap, serta pelatihan yang diterima guru-guru masih minim. Masih ada

guru yang baru satu kali mengikuti pelatihan bahkan ada juga yang belum

pernah melakukan pelatihan sama sekali, sementara guru-guru tersebut

merupakan guru-guru sasaran dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Dapat

disimpulkan bahwa kurangnya kesiapan guru dalam pelaksanaan kurikulum

2013 pada 3 SD di Kota Medan disebabkan kurangnya sosialisasi dan

pelatihan yang diterima guru.

2. Dalam pelaksanaannya guru-guru sudah semaksimal mungkin

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik,

(27)

mengkomunikasikan, hal ini disebabkan karena materi dalam buku siswa

yang terbatas, siswa yang kurang aktif, dan alokasi waktu yang tidak cukup

untuk melaksanakan kegiatan tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa

kesiapan guru sasaran dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di kelas IV pada

3 SD di Kota Medan masih kurang.

3. Dari hasil wawancara dan observasi kesiapan para guru dalam pelaksanaan

Kurikulum 2013 di 3 SD Kota Medan, dapat diketahui bahwa terdapat dua

faktor yang menjadi penentu dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 yaitu

faktor pendukung dan penghambat. Secara umum yang menjadi faktor

pendukung dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah kebijakan Kepala

Sekolah dalam melakukan sosialisasi dan mengundang instruktur kurikulum

ke sekolah. Antusias guru merupakan salah satu faktor pendukung

pelaksanaan Kurikulum 2013, guru mampu merancang pembelajaran serta

memberikan motivasi yang tinggi kepada siswa sehingga siswa selalu aktif

dalam pembelajaran. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat

pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah kurangnya sosialisasi dan pelatihan

yang diterima guru, sarana dan prasarana yang masih minim, mengubah

mindset siswa, serta teknik penilaian yang dianggap terlalu rumit.

B. Saran

1. Pemerintah terutama Dinas Pendidikan Kota Medan perlu memberikan

sosialisasi Kurikulum 2013 secara merata pada tiap sekolah untuk

memperlancar implementasi Kurikulum 2013. Pemerintah juga perlu

(28)

menerapkan kurikulum 2013 karena dengan adanya pembimbing, guru bisa

berkonsultasi langsung bila mengalami kesulitan pada saat pembelajaran.

2. Sebaiknya sosialisasi dan pelatihan lebih difokuskan kepada guru-guru

sasaran yang mengemban tugas melaksanakan Kurikulum 2013, sehingga

guru-guru sasaran tersebut dapat mengadakan sosialisasi mini terhadap guru

di sekolah masing-masing yang belum mengikuti pelatihan sehingga

pemahaman guru tentang kurikulum 2013 semakin meningkat..

3. Sosialisasi dari Dinas pendidikan sebaiknya dilakukan secara rutin agar guru

memiliki tanggung jawab langsung terhadap kemajuan belajar siswanya dan

mampu mengembangkan silabus Kurikulum 2013 secara mandiri sesuai

dengan kompetensi mengajarnya.

4. Sebaiknya para guru cepat tanggap terhadap setiap perubahan yang terjadi

pada komponen pendidikan khususnya kurikulum, dengan cara selalu

meningkatkan wawasan dan pemahaman dengan mengikuti sejumlah

kegiatan yang mendukung terkait dengan adanya Kurikulum 2013 seperti

seminar, workshop atau mempelajari buku-buku tentang kurikulum 2013

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

Aulia, Luki. 2013. Penghilangan’ IPA-IPS, Tematik Integratif Tak Sekadar Menggabungkan. Http://Kompas.com. Diakses 2 Februari 2013.

Dekza, Ferdika. 2012. Makalah Kurikulum 2013. Http: ferdikakinestetik. blogspot.com. Diakses 8 Januari 2014.

Hamalik, Oemar. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hamalik, Oemar. 2006. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Husamah dan Setyaningrum,Yanur. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi (Panduan dalam Merancang Pembelajaram untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013). Jakarta : Prestasi Pustakaraya.

Kemendikbud. 2012. Bahan Uji Publik Kurikulum 2013(Pdf).Jakarta : Kemendikbud.

Kemendikbud. 2012. Salinan Lampiran Permendikbud No. 54 tahun 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2012. Salinan Lampiran Permendikbud No. 65 tahun 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2012. Salinan Lampiran Permendikbud No. 67 tahun 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2012. Salinan Lampiran Permendikbud No. 81A tahun 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2012. Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta : Kemendikbud.

Kemendikbud. 2013. Implementasi Kurikulum 2013.Jakarta : Kemendikbud.

Lembeng, Isneini Musjoko. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP) Di SD Negeri 6 Subulussalam. Digilib.unimed.ac.id /public/UNIMED-Master-1427-08098525010.Pdf. Diakses 10 januari 2014.

(30)

United States :Longman Inc.

Miles BM & AM Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Pre4.

Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mursell, J and Nasution,S. 2006. Mengajar Dengan Sukses (Successful Teaching). Jakarta : Bumi Aksara.

Purwodarminto. 2002. Menjadi guru pembelajar. Jurnal Pendidikan Penabur 8 (13):54-60.

Rohman, M. 2004. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian. Semarang: UNNES Press.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesional Guru). Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.

Sagala, Syaiful. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Alfabeta: Bandung.

Slameto. 2003. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Setiyanto, Agus. 2013. Paper kesiapan guru menyambut pelaksanaan kurikulum 2013.http://ndarima.blogspot.com/2013/11/behaviorrldefaultvmlo.htm.Di akses 6 November 2013.

Shepherd, Gene D and Ragan, William B. 1982. Modern Elementary Curriculum. Canada : CBS College Publishing.

(Sisdiknas) Sistem Pendidikan Nasional. 2012. Keberhasilan Kurikulum 2013. On line at http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-5[diakses tanggal 12 Februari 2013]

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Pengembangan Kurikulum (Teori dan Praktek). Bandung: Remaja Rosdakarya.

(31)

Sutikno, Sobri. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Undang-Undang RI Tentang Guru dan Dosen. 2009. Bandung : Penerbit Citra Umbara.

Gambar

Tabel 1 Bagan Kualifikasi Kompetensi Lulusan di SD ……….    22
Gambar 1 Model Kesesuaian Implementasi Program………………         12

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian Hikmah dan Sulis (2020) menunjukkan bahwa brand engagement berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap repurchase intention sejalan dengan

Skripsi yang diberi judul “Penentu Underpricing Penawaran Umum Perdana di Bursa Efek Indonesia” ini penulis ajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Virgo Favourite Tours & Travel ditinjau dari: (1) perspektif keuangan adalah cukup baik (rasio NPM mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, ROI, dan ROE mengalami kenaikan

IIR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan NPV sama dengan 0. Bila IIR lebih besar dari SOCC maka dapat dikatakan suatu investasi feasible, bila semua sama

Perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam terkait dosis perlakuan zeolit agar. dapat memberikan dosis

Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Bawah Pada Tegakan Sengon Buto ( Enterolobium Cyclocarpum Griseb.) Dan Trembesi ( Samanea saman Merr.) Di Lahan Pasca Tambang Batubara PT

dengan koefisien beta sebesar 0,227, sehingga hipotesis yang menyatakan komitmen organisasi berpengaruh pada kinerja manajerial terbukti. Angka tersebut membuktikan komitmen

Faktor pendidik dan cara mengajarkannya merupakan faktor yang terpenting dalam menentukan berhasil tidaknya belajar peserta didik. Bagaimana sikap dan kepribadian pendidik,