i
PEMBAGIAN HARTA BERSAMA AKIBAT DARI PERCERAIAN
(Studi Kasus di Pengadilan Agama Kota Surakarta)
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Derajat
Sarjana Hukum dan Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh :
HELMI KRISWANTO C 100 070 169
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
iv MOTTO
Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan), kerjakan dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
dan hanya kepada Tuhanlah kamu berharap
(QS. Alam Nasrah, 6-8)
Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.
(Umar bin Khatab)
Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju surga.
(HR. Muslim)
Termasuk merendahkan dan meremehkan ilmu jika seseorang membicarakan ilmu di
hadapan orang yang tidak mentaati ilmu itu.
(Imam Malik)
Tujuan dalam hidup adalah meraih kebahagiaan diri, berdoa, berusaha, serta
bertawakal merupakan wujud menciptakan cita-cita yang nyata.
v
PERSEMBAHAN
Sebagai ungkapan rasa syukur dan rasa terima kasih dengan kerendahan hati skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Kedua Orang tuaku tercinta yang sudah tenang di SANA
Tak ada kata yang bisa ananda ucapkan selain rasa terima kasih atas rasa kasih sayang, doa, dukungannya sehingga ananda bisa meraih gelar sarjana. Tak
ada cinta setulus dan semurni yang engkau berikan. Tetesan keringat yang kau berikan tak mampu ananda balas. Hanya doa dan
ucapan terimakasih yang bisa ananda ucapkan.
Kakak dan ponakanku tersayang,
Andita saraswati serta suami Andika Dian Prasetyo ponakanku Kalila kirani nirwasita dan si keci Nadhi serta bu Joko dan pak Joko yang tiada henti membuatku selalu semangat, kuat
dan membuatku selalu befikir mandiri.
Keluarga besarku di Madiun yang tidak bisa ananda sebutkan satu per satu. Terima kasih atas semangat serta dukungannya.
Sahabat-sahabat Ananda
Buat semua sahabatku Fuad, mb Lilik, Reno, Arif, Fakih, Zaman, Dop, Eni, Wiwin, Dewi, Nety, Dina, terima kasih atas doa dan bantuannya. Bersama kalian saya temukan keluarga
kedua. Di mana tempat berkeluh susah dan senang semoga Allah memberikan kita kesempatan meraih ilmu setinggi mungkin.
Teman-teman FH dan BEM angkatan 2007
Teman dari pertama menuntut ilmu untuk bekal kehidupan dimasa mendatang, semoga sukses selalu.
Almamaterku Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tempat penulis menuntut ilmu dan mencari pengalaman untuk bekal hidup selanjutnya yang lebih baik.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warrahmatullahiwabarakatuh
Segala puji syukur yang hakiki milik Allah semata, yang senantiasa
melimpahkan kasih sayangnya untuk seluruh umat dan alam semesta. Sholawatat
dan salam teruntuk manusia pilihan Ilahi, Muhammad SAW yang dengan
perjuangannya telah mengantarkan seluruh umat manusia menuju ridha-Nya.
Penulis merasa bersyukur dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penggambaran Karakter Kerja Keras pada film Menebus Impian (Analisis Isi untuk
Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)“. Penyusunan skripsi ini
bukan hanya usaha dan doa penulis semata, namun tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Penulis pada kesempatan ini dengan kerendahan hati mengucapkan terima
kasih kepada:
1. ALLAH SWT, yang senantiasa menuntun dan memberikan jalan kemudahan
kepadaku.
2. Dr. Natangsa Surbakti,SH., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian ini.
3. Inayah, SH., M.Hum, selaku ketua bidang Perdata yang telah banyak membantu
dan berkenan memberikan bimbingan selama penulis menempuh studi di
Fakultas Hukum.
4. Nuswardhani, SH.,SU, selaku pembimbing I terima kasih atas kesabarannya
dalam memberikan bimbingan dan pengarahan serta keluangan waktu untuk
viii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN... ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN... ... iv
HALAMAN MOTTO... ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN... ... vi
KATA PENGANTAR... ... viii
DAFTAR ISI ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Metode Penelitian... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 14
A. Tinjauan tentang Pembagian Harta Bersama Sebagai Akibat Perceraian ... 14
1. Pengertian Harta Bersama ... 14
2. Pihak-pihak yang Terkait dalam Pembagian Harta Bersama ... 16
ix
4. Macam-Macam Perceraian ... 20
5. Alasan-Alasan Perceraian ... 24
6. Pengadilan yang Berwenang Memeriksa Perkara Perceraian ... 27
7. Pembagian Harta Bersama Menurut Hukum Islam, Hukum Adat, dan Hukum Perdata ... 28
B. Tinjauan tentang Pemeriksaan Perkara Perceraian di Pengadilan Agama... 35
1. Menyusun Surat Gugatan Perceraian ... 36
2. Mengajukan Gugatan Perceraian ke Pengadilan Agama ... 38
3. Pemeriksaan Perkara Perceraian di Pengadilan Agama ... 41
4. Putusan ... 45
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49
A. Pembagian Harta Bersama Setelah Perceraian Menurut Hukum Islam, Hukum Adat, dan Hukum Perdata ... 49
1. Pembagian Harta Bersama Setelah Perceraian Menurut Hukum Islam ... 50
2. Pembagian Harta Bersama Setelah Perceraian Menurut Hukum Adat ... 57
x
B. Pertimbangan Hakim dalam Menentukan Pembagian Harta
Bersama Setelah Dinyatakan Putusan Cerai di Pengadilan Agama
Surakarta ... 65
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 78
A. Kesimpulan ... 78
B. Saran ... 81
xi Abstrak
Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengetahui pembagian harta bersama setelah perceraian menurut hukum Islam, hukum adat, dan hukum perdata, 2) Untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam menentukan pembagian harta bersama setelah dinyatakan putusan cerai di Pengadilan Agama Surakarta. Jenis penelitian yang digunakan sesuai dengan pokok masalah yang akan diteliti yaitu jenis penelitian hukum normative. Metode pendekatan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normative. Sumber data dalam penelitian ini berupa data sekunder dan primer. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan meliputi peraturan, literatur, dan yurisprudensi.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Pembagian harta bersama setelah perceraian menurut hukum Islam, hukum adat, dan hukum perdata: a) Pembagian harta bersama setelah perceraian menurut hukum Islam didasarkan pada Kompilasi Hukum Islam (KHI) khususnya pada Pasal 96 dan 97 KHI, yang menyebutkan bahwa pembagian harta bersama baik cerai hidup maupun cerai mati ini, masing-masing mendapat setengah dari harta bersama tersebut. b) Pembagian harta bersama setelah perceraian menurut hukum adat adalah menurut adat Jawa. Hukum adat Jawa di Surakarta menganut sistem kekerabatan Parental / Bilateral, yaitu sistem keturunan yang ditarik menurut garis orang tua, atau menurut garis dua sisi (bapak- ibu), diman akedudukan pria dan wanita tidak dibedakan dalam pewarisan. Apabila perkawinan itu sudah lebih dari 5 tahun maka harta bawaan / harta asal sudah bercampur dengan harta bersama / harta gono gini, sehingga pembagiannya masing-masing suami istri mendapatkan ½ bagian dari harta bersama / harta gono gini tersebut. c) Pembagian harta bersama setelah perceraian menurut hukum perdata diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, khususnya pada Pasal 119-138 KUH Perdata. Untuk ketentuan mengenai pengaturan atas pembagian serta besaran porsi perolehan masing-masing suami dan istri dari harta bersama apabila terjadi perceraian, baik cerai hidup maupun cerai mati atau cerai hidup dijumpai pada pasal 128 KUH Perdata: Setelah bubarnya harta bersama, kekayaan bersama mereka dibagi dua antara suami dan isteri, atau antara para ahli waris mereka, tanpa mempesoalkan dari pihak mana asal barang-barang itu. 2) Pertimbangan yang digunakan hakim dalam menetapkan putusan pembagian harta bersama adalah sebagai berikut: a) Pertimbangan yang mengacu pada alat bukti. Penggugat mengajukan bukti tulisan sehingga dapat memberikan keterangan dan keyakinan bagi hakim untuk menjatuhkan putusan yang menguntungkannya. Sedangkan Tergugat tidak dapat membantahnya. b) Pertimbangan yang mengacu pada Pasal 35 UUP No. 1 tahun 1974 yaitu harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta bersama, sehingga pada saat terjadinya perceraian harta bersama tersebut dibagi sama rata antara bekas suami isteri. c) Pertimbangan yang mengacu pada Pasal 88 Kompilasi Hukum Islam, mengatur bahwa bila terdapat sengketa atas harta bersama, maka akan diserahkan kepada Pengadilan Agama yang berwenang. d) Pertimbangan yang mengacu pada Pasal 97 Kompilasi Hukum Islam mengenai presentase pembagian harta bersama. Sesuai dengan Putusan Pengadilan menetapkan pembagian harta bersama tersebut ½ (seperdua) bagian untuk penggugat dan ½ (seperdua) bagian untuk tergugat.