• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DIBANDINGKAN DENGAN TERAPI LATIHAN KONVENSIONAL PADA PENDERITA STROKE Pengaruh Core Stability Exercise Dibandingkan Dengan Terapi Latihan Konvensional Pada Penderita Stroke Terhadap Keseimbangan Berjalan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DIBANDINGKAN DENGAN TERAPI LATIHAN KONVENSIONAL PADA PENDERITA STROKE Pengaruh Core Stability Exercise Dibandingkan Dengan Terapi Latihan Konvensional Pada Penderita Stroke Terhadap Keseimbangan Berjalan."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DIBANDINGKAN DENGAN TERAPI LATIHAN KONVENSIONAL PADA PENDERITA STROKE

TERHADAP KESEIMBANGAN BERJALAN

SKRIPSI

DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI

Disusun oleh : Deddy Herman Prasetijo

J 120111027

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)

iii

LEMBAR PERSYARATAN GELAR

“PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DIBANDINGKAN DENGAN

TERAPI LATIHAN KONVENSIONAL PADA PENDERITA STROKE TERHADAP KESEIMBANGAN BERJALAN”

Skripsi ini dibuat untuk memperoleh gelar Sarjana Fisioterapi dalam Program Studi Fisioterapi Transfer Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hari : Sabtu Tanggal : 13 Juli 2013

(4)
(5)
(6)

vi

Motto

I n g a t l a h 5 h a l s e b e l u m d a t a n g n y a

5 h a l

1.

Ingat hidupmu sebelum matimu

2.

Ingat masa mudamu sebelum tuamu

3.

Ingat sehatmu sabelum sakitmu

4.

Ingat masa senggangmu sebelum masa sempitmu

5.

Ingat kayamu sabelum jadi miskin

Ada 5 hal yang serba paling

1.

Paling jauh adalah masa lalu

2.

Paling dekat adalah kematian

3.

Paling berat adalah menjaga amanah

4.

Paling ringan adalah meninggalkan shalat

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (2 : 284)

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (2 : 286)

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Rabb semesta alam yang memberikan segala nikmat untuk seluruh mahluk. Dan hanya dengan segala ridho dari Allah SWT penulis mampu menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Core Stability Exercise Dibandingkan Dengan Terapi Latihan Konvensional Pada Penderita Stroke Terhadap Keseimbangan Berjalan” sebagai syarat untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat kelulusan Sarjana Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sholawat serta salam tetap terlimpah dan tercurahkan kepada junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW, atas ridho dari-NYA, semoga di yaumul akhir nanti kita mendapatkan syafaat dari Beliau... Amin.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta doa dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Istriku tercinta yang selalu memberikan dorongan dan doa yang tidak pernah putus kepadaku.

(9)

ix

3. Bapak Prof. Dr. Bambang Setiadji, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4. Bapak Arif Widodo A.Kep., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

5. Ibu Umi Budi Rahayu SST. Ft., M.Kes selaku Kepala Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universias Muhammadiyah Surakarta dan berperan sebagai dosen penguji dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Heru Burbo Kuntono, Dipl. PT. M.Kes dan Bapak Totok Budi Santoso, SST. Ft., MPH selaku dosen pembimbing yang sabar dan ikhlas membimbing penulis hingga akhir skripsi ini.

7. Ibu Umi Budi Rahayu SST. Ft., M.Kes dan Pak Agus Widodo, SST. Ft., M.Kes selaku penguji terima kasih mau memberikan masukan kritik dan saran agar lebih sempurnanya skripsi ini.

8. Segenap dosen Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah mendidik penulis selama masa pendidikan.

9. Sahabatku Muhammad Edwin Hafiizh yang selalu memberikan semangat dan tumpangan serta fasilitas kepada saya dalam pembuatan skripsi ini.

10. Rekan – rekan senasib dan seperjuangan dari semua program studi Fakultas Ilmu Kesehatan terutama sahabat–sahabat Program Studi Sarjana Fisioterapi. 11. Kepada pasien – pasien pasca stroke yang bersedia menjadi sampel penelitian

(10)

x

Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya saran dan kritik atas kekurangan skripsi ini agar bisa menjadi sempurna. Akhir kata saya selaku penulis mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, Penulis

(11)

xi Deddy Herman Prasetijo / J120111027

"Effect of Core Stability Exercise Training Compared With Conventional Therapy in Patients Against Stroke Balance Walking"

CHAPTER V, Page 30, Figure 5, Table 6.

(Guided By: Heru Purbo K, MKes and Totok Budi Santoso, SST. Ft., MPH) Background: The World Health Organization (WHO) defines stroke as a clinical syndrome with symptoms of impaired brain function that can cause death or abnormalities that persist more than 24 hours due to vascular disorders. Problems of post stroke in general are: (1) interference sensomotorik, (2) cognitive impairment / memory, (3) psychiatric or emotional disorders. Sensomotorik disorders post-stroke lead to balance disorders including muscle weakness, decreased flexibility of the soft tissues, as well as motor control and sensory disturbances. Function lost due to interference motor control in patients with post-stroke lead to loss of coordination, loss of ability to feel the balance of the body and posture (the ability to maintain a particular position). Methods of exercise therapy in this study is core stability exercises and conventional exercise therapy.

Objective: To determine the effect of Core Stability Exercise Exercises Compared With Conventional Therapy In Stroke Patients Walk Toward Balance

Methods: The study was Quasi Experimental, research design Pre and Post Test With Two Group Design. Sampling technique using purposive sampling. Number of samples 12 post-stroke patients. The statistical test used is nonparametric, for comparison of pre and post test in 1 group in comparison with Wilcoxson and for both groups the Mann-Whitney test.

Results: Based on the Wilcoxon test that Core Stability Exercise and Exercise Therapy Against Conventional influential Balance Walking, Mann-Whitney test results Effect of Core Stability Exercise Better than Conventional Exercise Therapy To Balance Walking

Conclusion: The effect of Core Stability Exercise better than Against Conventional Therapy Balance Walking in stroke patients

(12)

xii

Deddy Herman Prasetijo / J120111027

“Pengaruh Core Stability Exercise Dibandingkan Dengan Terapi Latihan Konvensional Pada Penderita Stroke Terhadap Keseimbangan Berjalan”

V BAB, 30 Halaman, 5 Gambar, 6 Tabel.

(Dibimbing Oleh : Heru Purbo K, MKes dan Totok Budi Santoso, SST. Ft., MPh)

Latar Belakang: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan stroke sebagai suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak yang dapat menimbulkan kematian maupun kelainan yang menetap lebih dari 24 jam akibat gangguan vaskuler. Problematika pasca stroke secara umum diantaranya: (1) gangguan sensomotorik, (2) gangguan kognitif/memori, (3) gangguan psikiatrik atau emosional. Gangguan sensomotorik pasca stroke mengakibatkan gangguan keseimbangan termasuk kelemahan otot, penurunan fleksibilitas jaringan lunak, serta gangguan kontrol motorik dan sensorik. Fungsi yang hilang akibat gangguan kontrol motorik pada pasien pasca stroke mengakibatkan hilangnya koordinasi, hilangnya kemampuan merasakan keseimbangan tubuh dan postur (kemampuan untuk mempertahankan posisi tertentu). Metode terapi latihan pada penelitian ini adalah core stability exercise dan terapi latihan konvensional.

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui Pengaruh Core Stability Exercise Dibandingkan Dengan Terapi Latihan Konvensional Pada Penderita Stroke Terhadap Keseimbangan Berjalan

Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimental, dengan desain penelitian Pre and Post Test With Two Group Design. Tehnik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Jumlah sampel 12 orang pasien pasca stroke. Uji statistik yang dipakai adalah nonparametrik, untuk perbandingan pre dan post dalam 1 kelompok di uji dengan Wilcoxson dan untuk perbandingan kedua kelompok dilakukan uji Mann-whitney.

Hasil Penelitian: Berdasarkan uji wilcoxon bahwa Core Stability Exercise dan Terapi Latihan Konvensional berpengaruh Terhadap Keseimbangan Berjalan, hasil uji mann-whitney Pengaruh Core Stability Exercise lebih baik daripada Terapi Latihan Konvensional Terhadap Keseimbangan Berjalan

Kesimpulan: Pengaruh Core Stability Exercise lebih baik daripada Terapi Latihan Konvensional Terhadap Keseimbangan Berjalan pada pasien stroke

(13)
(14)

xiv

1. Tehnik Pengambilan Subyek Penelitian ... 18

(15)

xv

1. Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 24

2. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 25

C. Analisis Data ... 25

1. Pengaruh Terapi Latihan Konvensional Terhadap Keseimbangan Berjalan ... 25

2. Pengaruh Core Stability Exercise Terhadap Keseimbangan Berjalan ... 26

3. Perbedaan Pengaruh Core Stability exercise dengan Terapi Latihan Konvensional Terhadap Keseimbangan Berjalan . 26 D. Pembahasan ... 27

1. Pengaruh Terapi Latihan Konvensional Terhadap Keseimbangan Berjalan ... 27

2. Pengaruh Core Stability Exercise Terhadap Keseimbangan Berjalan ... 28

E. Keterbatasan Penelitian ... 28

BAB V KESIMPULAN ... 29

A. Kesimpulan ... 29

B. Saran ... 29

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ... 14

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ... 15

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian ... 16

Gambar 3.2 Core Stability Exercise posisi berbaring ... 18

Gambar 3.3 Core Stability Exercise posisi duduk ... 19

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan usia ... 23 Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 24 Tabel 4.3 Pengaruh Terapi Latihan Konvensional terhadap keseimbangan berjalan 24 Tabel 4.4 Pengaruh Core Stability Exercise terhadap keseimbangan berjalan ... 25 Tabel 4.5 Perbedaan Pengaruh Core Stability Exercise dengan Terapi Latihan

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

A. DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI B. DATA PENELITIAN

1. Deskriptif statistik Wilcoxon Core Stability Exercise 2. Deskriptif statistik Wilcoxon Terapi Latihan Konvensional

3. Deskriptif Mann-Whitney Core Stability Exercise dan Terapi Latihan Konvensional

C. SURAT KETERANGAN

1. Surat Persetujuan menjadi Responden

2. Surat Permohonan Ijin melaksanakan Penelitian 3. Surat Keterangan telah melaksanakan Penelitian 4. Data Responden

5. Hasil Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dahan busur dibuat dari bambu, namun tidak semua jenis bambu dapat dibuat dahan karena untuk membuatnya diperlukan bambu yang memiliki panjang ruas, ketebalan, dan

Skripsi yang berjudul: Peran Pemerintah Kota Surakarta dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Surakarta adalah karya saya sendiri dan bebas

Sebanyak 40 sampel susu bubuk skim impor diambil dari 5 negara yang sering dilalulintaskan melalui Balai Karantina Hewan Kelas I Tanjung Priok Jakarta untuk dilakukan pengujian

Setelah buah pepaya dibersihkan dan disterilisasi dengan thibendazol selanjutnya dilakukan penyimpanan pada beberapa suhu yaitu 15 o C selama 18 hari (data digunakan untuk

Diabetes melitus di Indonesia dikenal dengan penyakit gula atau kencing manis yang didefinisikan sebagai sekumpulan gejala yang muncul pada seseorang yang ditandai dengan

[r]

The objective of this study is to analyze the President Barack Obama in His Own Words based on the critical discourse analysis and to reveal the dominant ideology

Bagi perusahaan, jika ingin memilih kombinasi portofolio yang optimal dari komoditi sayuran organik yang telah diusahakan dengan tingkat risiko terendah