STUDI KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS
DI PANTAI MUTIARA 88 KABUPATEN SERDANG
BEDAGAI SUMATERA UTARA
Oleh:
Ika Gustiani Siregar
NIM 082244810002
Program studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
iii
STUDI KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS DI PANTAI MUTIARA 88 SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA
IKA GUSTIANI SIREGAR (08224481002)
ABSTRAK
Penelitian tentang “ Studi Keanekaragaman Makrozoobentos di Pantai Mutiara 88 Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera utara” dilakukan pada bulan
Juni – Juli 2012. Sampel makrozoobentos diambil dari 3 stasiun pegamatan
berdasarkan rona lingkungan. Sampel diambil dengan menggunakan Eckman
grab. Data diperoleh secara kuantitatif dan pengamatan langsung. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman, dominansi dan pola distribusi serta
faktor-faktor fisika- kimia yang menggambarkan kualitas perairan Pantai Mutiara
88 Serdang Bedagai Sumatera Utara . Dari hasil analisi diperoleh Jumlah
makrozoobentos yang ditemukan terdiri dari 24 famili dgn jumlah 29 spesies.
Keanekaragaman yang tertinggi ditemukan pada stasiun III daerah mangrove
sebanyak 29, 75 ind/m2 dan terendah di stasiun I daerah tambak sebanyak 13, 25
ind/m2. Indeks keanekaragaman termasuk kategori sedang (H’ = 2, 505). Spesies
yang mendominasi di Pantai Mutiara 88 yang tertinggi adalah Terebra discolate
(59, 6%). Pola distribusi makrozoobentos secara mengelompok 34,48% dan
iv
STUDY OF DIVERSITY IN PEARL BEACH 88 MAKROZOOBENTOS SERDANG BEDAGAI NORTH SUMATRA
IKA GUSTIANI SIREGAR (082244810002)
ABSTRACT
Research on "Study of Diversity in Pearl Beach 88 Makrozoobentos
Serdang Bedagai, North Sumatra " was conducted in June-July 2012. Samples
were taken from 3 stations makrozoobentos based observation environmental
setting. Samples were taken using Eckman grab. Data obtained in quantitative and
direct observations. This study aims to determine the diversity, dominance and
distribution patterns and the factors that describe the physical-chemical water
quality Pearl Beach Bedagai 88 Serdang, North Sumatra. From the analysis of the
results obtained were found makrozoobentos number consists of 24 families with
29 species number. Highest diversity was found at station III mangrove areas by
29, 75 ind/m2 and lowest at the station I area ponds were 13, 25 ind/m2. Category
diversity index was (H '= 2, 505). Species that dominate in the highest 88 Pearl
Beach is Terebra discolate (59, 6%). A clumped distribution pattern
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Penelitian ini berjudul “ Studi
Keanekaragaman Makrozoobentos di Pantai Mutiara 88 Kabupaten Serdang
Bedagai Sumatera Utara.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari
pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi. Penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, ph.D
sebagai dekan FMIPA, kepada Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si sebagai Ketua
Jurusan Biologi. Kepada Ibu Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc selaku dosen
Pembimbing Skripsi yang telah banyak member bimbingan, pengarahan dan
dukungan penuh bagi penulis. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak
Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.S, M.Sc, Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si dan Ibu
Dra. Uswatun Hasanah, M.Si selaku dosen penguji yang telah membantu melalui
kritik dan saran yang berguna untuk penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan juga kepada ibu Dra. Martina Napitupulu, M.Sc sebagai dosen
Pembimbing Akademik yang memberi nasehat dan dorongan selama mengikuti
perkuliahan. Ucapan terima kasih saya sampaikan juga kepada orang tua saya,
Ayahanda Alm. T. Siregar dan Ibunda tercinta R. Simatupang yang memberi
motivasi berupa moral dan materi serta doa kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan pada waktunya. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan buat
saudara-saudari saya, kakanda Evelina Siregar, Kristina Siregar, Martalena
Siregar yang selalu memberi dukungan dan motivasi dan juga yang berupa materi
dan kepada adek saya Biduan Harmadi Siregar terimaksih telah membantu
melalui dengan doa. Terimakasih juga buat seluruh teman-teman (Ka Elisabeth,
Ka Riris, Bang T. Sitanggang, Adelina, Atika, Atri, Grace, Lasmaria, Herlina,
bisa disebut satu persatu) yang telah banyak memberi pengarahan dan dukungan
dalam pelaksanaan penelitian.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak sempurna, oleh karena itu n
demi penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempatan
skripsiini8. semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca baik sebagai bahan
bacaan atau acuan untuk penelitian lanjutan dan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, terima kasih.
Medan, September 2012
i
2.1. Profil Pantai Mutiara 88 6
2.2. Ekosistem Pantai 7
2.2.1. Sifat umum ekosistem pantai 8
2.3. Makrozoobentos 9
2.3.1 Makrozoobentos sebagai Indikator Pencemaran 12
2.3.2. Contoh Makrozoobentos 13
2.4. Keanekaragaman dan Kelimpahan 16
2.5. Faktor Fisika Kimia Lingkungan Perairan 17
2.5.1. Suhu 17
2.5.2. Kecerahan Air 18
2.5.3. Biological Oxygen Demand (BOD) 18
2.5.4. Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD) 19
2.5.5. pH 19
2.5.6. Oksigen Terlarut 19
2.5.7. Salinitas 20
2.6. Kerangka Konseptual 21
BAB III.METEDO PENELITIAN 23
3.1.Tempat Dan Waktu Penelitian 23
3.2. Populasi dan Sampel 23
3.3. Penetuan Stasiun Penelitian 23
ii
3.5. Alat dan Bahan 26
3.6.. Prosedur Penelitian 27
3.7. Analisis Data 29
3.7.1. Analisis struktur komunitas hewan makrobenthos 29
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 32
4.1 Hasil penelitian 32
4.1.1 Faktor Fisika Kimia Perairairan Pantai Mutiara 88 32
4.1.2. Struktur Komunitas Makrozoobentos 32
4.1.3. Analisis Data 46
4.1.3.1 Indeks Keanekaragaman 46
4.1.3.2. Indeks Dominansi 49
4.1.3.3. Pola Distribusi 50
4.2.Pembahasan 52
4.2.1. Faktor Fisika Kimia Perairan 52
4.2.2. Keanekaragaman Makrozoobentos 58
4.3.6. Dominansi 58
4.3.4. Pola Distribusi 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 61
5.1 Kesimpulan 61
5.2 Saran 61
iv
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Kelompok Bentos Berdasarkan Derajat Toleransinya
Terhadap Pencemaran 11
Tabel 3.1. Alat yang digunakan untuk penelitian 26
Tabel 3.2. Bahan yang digunakan untuk penelitian 27
Tabel 3.3. Pengukuran faktor - faktor fisika kimia perairan 28
Tabel 3.4. Tabel hasil identifikasi makrozoobentos 39
Tabel 3.5. Kriteria kualitas air berdasarkan indeks keanekaragaman
Shannon-Wiener 31
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Faktor Fisika Kimia Perairan 32
Tabel 4.2. Jumlah rata-rata indvidu makrozoobentos di Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara pada 3 stasiun pengamatan
bulan Juni 33
Tabel 4.3. Data analisis indeks keanekaragaman Shannon-Wienner di
Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara 47
Tabel 4.4. Data analisis dominansi spesies diPantai Mutiara 88 Serdang
Bedagai Sumatera Utara 49
Tabel 4.5a. Pola distribusi makrozoobentos yang seragam di Pantai
Mutiara 88Serdang Bedagai Sumatera Utara 51
Tabel 4.5a. Pola distribusi makrozoobentos yang mengelompok di
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kondisi pantai Pondok Permai 6
Gambar 2.2 Diagram bagian-bagian lingkungan laut 9
Gambar 2.3 Kerang Darah (Anadara sp) 12
Gambar 2.4 Umbonium sp 14
Gambar 2.5 Melanoides sp 15
Gambar 3.1 Desain transek garis penelitian 24
Gambar 3.2 Denah dan Peta Lokasi Pengambilan Sampel 25
Gambar 4.1. Dinocardium sp 34
Gambar 4.2 Meretrix meretrix 35
Gambar 4.3 Agropecten sp 36
Gambar 4.4 Pholas sp 36
Gambar 4.5 Turritella terebra 37
Gambar 4.6 Mytillus sp 37
Gambar 4.7 Anadara sp 38
Gambar 4.8 Donax sp 39
Gambar 4.9. Metapogarpus oceanicus 39
Gambar 4.10 Telescopium telescopiumi 40
Gambar 4.11 Atrina rigida 40
Gambar 4.12 Nerita polita 41
Gambar 4.13 Tagelus dombeii 42
Gambar 4.14 Terebra discolate 42
Gambar 4.15 Macoma secta 43
Gambar 4.16 Natica tigrina 44
Gambar 4.17 Spisula polynyma 44
Gambar 4.18 Ellobium sp 45
Gambar 4.19. Uca sp 45
Gambar 4.20 Lunatia heros 46
Gambar 4.21.Grafik hasil pengukuran suhu di Pantai Mutiara 88 53
Gambar 4.22.Grafik hasil pengukuran Salinitas Air di Pantai Mutiara 88 54
Gambar 4.23.Grafik hasil pengukuran kecerahan di perairan P.Mutiara 88 55
Gambar 4.24. Grafik hasil pengukuran pH di perairan Pantai 88 56
Gambar 4. 25.Grafik hasil pengukuran oksigen terlarut di P. Mutiara 88 57
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Hasil Pengukuran Faktor Fisika Kimia Perairan 66
Lampiran 2. Jumlah rata-rata indvidu makrozoobentos di Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara pada 3stasiun
pengamatan selama bulan Juni 67
Lampiran 3. Data analisis indeks keanekaragaman Shannon-Wienner di
Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara 69
Lampiran 4. Data analisis dominansi spesies diPantai Mutiara 88 Serdang
Bedagai Sumatera Utara 71
Lampiran 5. Pola distribusi makrozoobentos di Pantai Mutiara 88Serdang
Bedagai Sumatera Utara 73
Lampiran 6. Perhitungan Indeks Keanekaragaman, Dominansi dan Pola
Distribusi 75
Lampiran 7. Dokumentasi Spesies makrozoobentos yang terdapat di
Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara 77
wilayah pesisir merupakan lingkungan fisik yang mendominasi. Di kawasan
pesisir terdapat berbagai ekosistem seperti mangrove dan hutan payau, lamun (sea
grass), rumput laut (sea weed), terumbu karang (coral reef) dan estuaria. Meskipun demikian data dan informasi mengenai keanekaragaman jenis fauna
akuatik penghuni kawasan pesisir banyak yang belum diketahui (Mulyadi, 2010).
Kabupaten Serdang Bedagai merupakan Kabupaten yang dimekarkan dari
Kabupaten induknya yakni Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Serdang Bedagai
memiliki iklim tropis dimana kondisi iklimnya hampir sama dengan kelembapan
udara per bulan sekitar 84%, curah hujan berkisar antara 30 sampai dengan 340
mm per bulan dengan periodik tertinggi pada bulan Agustus–September, hari
hujan per bulan berkisar 8-26 hari dengan periode hari hujan yang besar pada
bulan Agustus–September tiap tahunnya. Temperatur udara perbulan minimum
23,37° C dan maksimum 32,2° C (Randika, 2008). Kondisi ini menjadikan daerah
Kabupaten Serdang Bedagai sangat berpotensial untuk pengembangan
perkebunan, perikanan (pertambakan), pertanian pangan, industri, pariwisata,
perhubungan darat, dan perdagangan.
Kabupaten Serdang Bedagai menawarkan pesona wisata bahari dan wisata
alam yang menakjubkan. Pantai yang berada di Kabupaten Serdang Bedagai
memiliki panjang kurang lebih 95 km. Hingga saat ini tercatat ada 7 pantai yang
merupakan lokasi objek wisata bahari yang terdapat di Kabupaten Serdang
Bedagai yang telah memberikan pemasukan PAD Kabupaten Serdang Bedagai,
salah satu contohnya Pantai Mutiara 88 Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin
sekitar 43 Km dari Kota Medan Kabupaten Serdang Bedagai yang terletak pada
posisi 2° 57”- 3° 16” Lintang Utara,98° 33” Bujur Timur, 99° 27” Bujur Barat
2
Pantai mempunyai bagian yang berupa daerah air pasang dan air surut,
yang disebut daerah Intertidal. Daerah ini pada waktu air surut akan terbuka,
sedangkan pada saat air pasang akan terendam air laut. Keadaan yang spesifik ini
dan tekanan yang disebabkan oleh terbuka dan terendamnya daerah ini
menimbulkan perkembangan komunitas hewan yang spesifik pula. Air laut
merupakan wahana bagi organisme hidup di laut yang merupakan salah satu
komponen di ekosistem. Sebagai komponen dan ekosistem, maka air laut harus
dijaga kelestariannya selama masih dapat diperbaharui, karena apabila air laut
sudah tercemar atau kelestariannya hilang maka semua organisme yang ada di laut
akan mati (Nyabaken, 1988).
Makrozoobentos umumnya, sangat peka terhadap perubahan lingkungan
perairan yang ditempatinya, karena itulah makroinvertebrata sering dijadikan
sebagai indikator ekologi system perairan dikarenakan cara hidup, ukuran tubuh,
dan perbedaan kisaraan toleransi diantara spesies didalam lingkungan perairan.
Menurut Sinaga (2009), akibat beranekaragamannya aktivitas manusia disekitar
disuatu perairan secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan kualitas
lingkungan suatu perairan. Kehidupan organisme akuatik dalam pantai sangat
ditentukan oleh kualitas perairan tempat hidupnya. Bentos sebagai biota dasar
perairan yang relatif tidak mudah bermigrasi merupakan kelompok biota yang
paling menderita akibat pencemaran perairan.
Tekanan lingkungan terhadap perairan ini makin lama semakin meningkat
karena masuknya limbah dari berbagai kegiatan di kawasan-kawasan yang telah
terbangun di wilayah pantai tersebut. Jenis limbah yang masuk seperti limbah
organik, dan anorganik (sampah) inilah yang menyebabkan penurunan kualitas
lingkungan perairan. Penurunan kualitas lingkungan ini dapat diidentifikasi dari
perubahan komponen fisik, kimia dan biologi perairan di sekitar pantai.
Perubahan komponen fisik dan kimia tersebut selain menyebabkan menurunnya
kualitas perairan juga menyebabkan bagian dasar perairan (sedimen) menurun,
yang dapat mempengaruhi kehidupan biota perairan terutama pada struktur
3
Perubahan struktur komunitas hewan makrozoobentos meliputi
keanekaragaman, indeks dominansi, dan pola sebarannya akibat akumulasi limbah
dari aktivitas manusia. Akumulasi limbah, baik minyak maupun limbah dari
daratan (industri dan rumah tangga), yang mengendap didasar perairan akan
mempengaruhi kehidupan hewan makrozoobentos karena hewan ini mempunyai
peran sebagai decomposer (Marbun, 2007).
Salah satu hewan yang ditemukan di pantai Timur Serdang Berdagai adalah
jenis hewan Mollusca dari klas Gastropoda. Menurut Dharma (1988) dalam
Handayani (2006), Gastropoda umumnya hidup di laut tetapi ada sebagian yang
hidup di darat. Gastropoda mempunyai peranan yang penting, baik dari segi
ekologi maupun ekonomi. Beberapa Gastropoda mempunyai nilai penting secara
ekonomi karena cangkangnya dapat digunakan untuk berbagai hiasan yang mahal,
seperti Cypraea, Murex, dan Trochus. Selain itu beberapa Gastropoda juga dapat
berperan sebagai sumber bahan makanan seperti Cymbiola yang diambil
dagingnya untuk dikonsumsi, sedangkan dari segi ekologi yang berperan sebagai
konsumen, contohnya adalah Cellana radiate.
Hewan Gastropoda yang dapat terlihat saat dilakukannya observasi di
pesisir Pantai Timur Serdang Bedagai cukup banyak terdapat jenis yang
beranekaragam. Akan tetapi, masing-masing penduduk yang berada di pesisir
pantai di Kabupaten Serdang Bedagai tidak sama cara pemanfaatan hewan
Gastropoda tersebut. Contohnya di pantai Pantai Mutiara 88, tidak mencari atau
menangkap hewan Gastropoda, melainkan mereka mencari ikan untuk di
konsumsi atau di jual sebagai mata pencaharian. Sedangkan, di Pantai Klang atau
pantai yang lainnya hewan Gastropoda dimanfaatkan pada masyrakat sekitar
untuk di jual. Mereka mengkoleksi dan mengumpulkan sebagian jenis hewan
Gastropoda yang memiliki cangkang yang menarik serta memiliki nilai ekonomis. Setelah dilakukan observasi di pantai-pantai yang berada di Kabupaten
Serdang Bedagai, informasi terhadap hewan Makrozoobentos masih sangat
terbatas untuk diketahui oleh khalayak umum yang ingin berkunjung atau
berwisata, bahkan yang ingin melakukan studi dalam dunia pendidikan ke Pantai
4
yang ada di pantai sangat penting untuk menambah pengetahuan di dalam
taksonomi dan ekologi hewan dan juga penting untuk diketahui oleh masyarakat
setempat agar lebih memperhatikan lingkungan pantai sehingga biota-biota air
yang ada di pantai dapat terjaga.
Terbatasnya informasi mengenai makrozoobentos di pantai Mutiara 88
Serdang Bedagai, merupakan dasar dilakukannya penelitian tentang
makrozoobentos untuk lebih mengetahui bagaimana tingkat keanekaragaman jenis
makrozoobentos dipantai Pondok Permai Serdang Bedagai. Dengan begitu,
informasi tentang hewan makrozoobentos dapat lebih luas dan berkembang
sehingga dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan.
1.2. Identifikasi Masalah
1. Jenis- jenis makrozoobentos yang terdapat di perairan Pantai Mutiara 88
Serdang Bedagai Sumatera Utara.
2. Keanekaragaman, dominansi dan pola distribusi Makrozoobentos yang
terdapat di Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara.
3. Sifat-sifat fisika kimia air di Perairan Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai
Sumatera Utara yang mendukung kehidupan makrozoobentos yang
menggunakan parameter seperti suhu, pH, kecerahan air, salinitas, DO
dan BOD.
1.3. Batasan Masalah
1. Objek yang dijadikan penelitian adalah hewan makrozoobentos baik
yang masih hidup maupun yang telah mati.
2. Tempat yang dijadikan penelitian adalah Perairan Pantai Mutiara 88
Serdang Bedagai Sumutera Utara.
3. Faktor fisika kimia yang memdukung kehidupan makrozoobentos seperti
5
1.4. Rumusan Masalah
1. Jenis hewan makrozoobentos apa saja yang terdapat di perairan Pantai
Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara?
2. Bagaimana keanekaragaman, dominansi dan pola distribusi jenis
makrozoobentos di Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara?
3. Bagaimana sifat fisika kimia perairan seperti suhu, pH, salinitas, DO dan
BOD terhadap kehidupan makrozoobentos?
1.5. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui jenis hewan makrozoobentos yang terdapat di Perairan Pantai
Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara.
2. Mengetahui keanekaragaman, dominansi dan pola distribusi jenis hewan
makrozoobentos di Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara.
3. Mengetahui adanya pengaruh sifat fisika-kimia perairan seperti suhu, pH,
salinitas, DO dan BOD terhadap kehidupan makrozoobentos.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi yang berguna bagi berbagai
pihak yang membutuhkan data mengenai kondisi lingkungan perairan Pantai
Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara dan juga untuk mengetahui
informasi mengenai keanekaragaman, dominansi dan pola distribusi
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasakan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Jenis-jenis makrozoobentos yang ditemukan di pantai Mutiara 88 terdiri dari
24 famili dengan jumlah 29 spesies yaitu: Crepidula fornicate, Cominella adspersa, Nerita polita, Lunatia heros, Natica tigrina, Telescopium telescopium, Terebra dislocate, Dinocardium sp, Dosinia sp dan Meterix meterix, Atrina rigida, Macoma secta, Tellina versicolor, Argopecten nucleus, Pholas sp, Spisula polynyma, Tagelus dombeii, Turritella terebra, Melampus bidentatus, Melampus angulifera, Ellobium sp, Donax sp dan Tellina sp, Mytillus sp, Anadara sp, Anadara trapecia, Uca sp, Metapogarpus oceanicus dan Episesarma mederi.
2. Pada perairan Pantai Mutiara 88 ditemukan, indeks keanekaragaman jenis makrozoobentos di Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara
sebesar H’ = 2,505 yang dikategorikan keanekragaman sedang.
Dominansi makrozoobentos cukup tinggi ditemukan pada perairan Pantai Mutiara 88 seperti halnya Terebra dislocate (59,6%) sedangkan yang
rendah ada Tagelus dombeii 0,1 % . Pola distribusi spesies yang ditemukan
pantai Mutiara 88 ada yang seragam dan ada yang mengelompok, yang
seragam adalah 65,51% dan pola distribusi spesies yang mengelompok
(34,48 %).
3. Hasil pengukuran faktor fisika-kimia yang diamati pada pukul 09.45 wib data yang didapat seperti suhu 29 0C – 32 0C, pH 7,5 -7,7, Salinitas air 6‰ -7 ‰,
kecerahan26,5 cm -32,9 cm, DO 3,3 mg/l -5,1 mg/l dan BOD 4,3 mg/l –
4,4 mg/l. Berdasarkan data fisika kimia lingkungan tersebut maka dapat
diketahui bahwa kondisi lingkungan pada areal Pantai Mutiara 88 Serdang
Bedagai merupakan kondisi yang dapat ditoleransi dalam perkembangan
62
5.2. Saran
63
DAFTAR PUSTAKA
Anonim (1), (2012), http://serdangbedagaikab.go.id/indonesia/index.php?mod=
home&opt=content&jenis=2&id_content=239&detail=Y. Diakses tgl 09 April 2012 Pukul 18.20 WIB.
Anonim (2), (2012), Objek Wisata kabupaten Serdang Bedagai, http://terkini
indonesia.blogspot.com/2011/11/obyekwisatakabupatenserdangbedagai. html. Diakses tgl 09 April 2012 Pukul 18.22 WIB.
Anonim (3), (2012), http://kppo.bappenas.go.id/files/Obyek%20Wisata%20
Kabupaten%20Serdang% 20Bedagai%20Sumatera%20Utara.pdf.
Diakses tgl 09 April 2012 Pukul 18.30 WIB.
Anonim (4), (2012), Trochidae, http://www.femorale.com.br/shellphotos/thumb page.asp? family=TROCHIDAE&cod= 1013&nav=5&prov= Diakses tgl 09 April 2012 Pukul 19.59 WIB.
Anonim (5), (2012), Kerang Darah, http://id.wikipedia.org/wiki/Kerang_darah.
Diakses tgl 10 April 2012 Pukul 20.34 WIB.
Anonim (6), (2010), www.scribd.com/doc/74094134/2011022509053211-BABI.
Diakses tgl 10 April 2012 Pukul 20.57 WIB.
Anonim (7), (2012), http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http:
//en.wikipedia.org/wiki/Lunatia_heros&prev=/search%3Fq%3Dlunatia
%2Bheros%26hl%3Did%26biw%3D1366%26bih%3D528%26prmd%3
Dimvns&sa=X&ei=4Aw9UNCACYfzrQfuroDYCw&ved=0CCAQ7gE
wAA. Diakses tgl 08 Agustus 2012 Jam 22.07. Diakses tgl 09 Agustus
Pukul 22.07 WIB.
Anonim (8), (2012), http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http
://en.wikipedia.org/wiki/Fiddler_crab&prev=/search%3Fq%3Duca%2B
sp%26hl%3Did%26biw%3D1366%26bih%3D528%26prmd%3Dimvns
&sa=X&ei=0ok9UOLWHI6qrAeNpgE&ved=0CCQQ7gEwAA.
64
Barus, TA, (1996), Metode Ekologi Untuk Menilai Suatu Perairan Lotik, FMIPA
USU, Medan.
Brahmana. P, (2001), Ekologi Laut, Universitas Terbuka, Jakarta.
Dharma. B, (1988), Siput dan Kerang Indonesia ( Indonesian Shell), PT Sarana
Graha, Jakarta.
Fachrul, M. F, (2006), Metode Sampling Bioekologi, Bumi Aksara, , Jakarta.
Handayani, E.A. (2006), Keanekaragaman Jenis Gastropoda di Pantai
Randusanga Kabupaten Brebes Jawa Tengah., Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Ginting, F.D, (2010), Studi Kelimpahan dan Keanekaragaman Nekton Pada
Perairan Laut Tanjung Tiram Kabupaten Batubara, [Skripsi], FMIPA UNIMED, Medan.
Marbun, H.W,(2007), Kualitas Perairan Di Pantai Kota Bandar Lampung
Berdasarkan Komunitas Hewan Makrobenthos, [Sikripsi], Universitas Diponegoro, Semarang.
Mulyadi, (2010), Evaluasi Dan Karakterisasi Fauna Akuatik Yang Berasosiasi
Dengan Ekosistem Mangrove Dl Suaka Margasa Twa Muara Angke, Pusat Penelitian Biologi- LIPI, Jakarta.
Nontji , A, (1986), Laut Nusantara, Djambatan, Jakarta.
Noortiningsih, I. S.J, dan S.H, (2008), Keanekaragaman Makrozoobenthos
Meiofauna dan Foraminifera di Pantai Pasir Putih Barat dan Muara Sungai Cikamal Pangandaran, Jawa Barat [Tesis], Universitas Nasional, Jakarta.
Nyabaken, J.W, 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis, PT. Gramedia,
Jakarta.
65
Romimohtarto, K dan S. Juwana, 2001, Biologi Laut, Djambatan, Jakarta.
Randika,G, (2008), Objek Wisata dalam Asset pada Pariwisata Kabupaten
Serdang Bedagai,Universitas Negeri Medan, Medan.
Tarigan, L. C, (2009), Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Danau Lau
Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten
Karo, [Sikripsi], Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sinaga, T, (2009), Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Indikator Kualitas
Perairan Danau Toba Balige Kabupaten Toba Samosir, [Tesis], Universita Sumatera Utara, Medan.
Simamora, D.R, (2009), Studi Keanekaragaman MakrozoobentosDi Aliran Sungai
Padang Kota Tebing Tinggi, [Sikripsi], Universitas Sumatera Utara, Medan.
Setyono. P, E.S dan S, (2008), Biomonitoring Degradasi Ekosistem Akibat
Limbah CPO di Muara Sungai Mentaya Kalimantan Tengah dengan Metode Elektromorf Isozim Esterase, [Thesis], Universitas Gadjah mada, Yogjakarta.
Susanto, P, 2000, Pengantar Ekologi Hewan, Proyek Perkembangan Guru
Sekolah Menengah IBRD Loan No.3979. Direktotar Jenderal Pendidikan Tinggi Depaartemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Subagja, TA, (2001), Ekologi, Universitas Terbuka, Jakarta.
Suwignyo, S, (2005), Avertebrata Air, Jilid I, Penertbit Penebar Swadaya,
Jakarta.
Yeany, M.S, (2007), Keanekaragaman Makrozoobentos di Muara Sungai