• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA DENGAN MEDIA AUTOGRAPH PADA SISWA KELAS XII IPA SMA SWASTA ISTIQLAL DELITUA TP 1009/2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA DENGAN MEDIA AUTOGRAPH PADA SISWA KELAS XII IPA SMA SWASTA ISTIQLAL DELITUA TP 1009/2010."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN

PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA DENGAN MEDIA

AUTOGRAPH PADA SISWA KELAS Xll IPA SMA SWASTA

ISTIQLAL DELITUA TA. 2009/2010

Oleh:

Cut Latifab Zahari

NI~.071188830006

M.agmer PendidibD M.atem.vtib

Mengetahui,

Pembimbi»g l,

-

Z

--l.J.~

(2)

Persetujuan Dewan Penguji

Ujian Tesis Magister Pendidikan

No

1. Ora. Ida Kamasib, M.Se • .Ed.,Pb.D NIP. 19500914 197903 2 002

Prof. Dr. Asmin Panjaitan, M.Pd NIP.1957 08041985031 002

3. Prof. Dr. Sabat Saragib, M.Pd NIP. 19610205 1988031 003

4.

5.

Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd NIP. 19541019 1980111 001

Dr. Mukbtar. M.Pd

(3)

Kata Pengantar

SegaJa puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam yang telah melimpahkan anugerah dan karunia-Nya kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam proses penyusunan tesis terdapat beberapa hal yang harus dilalui, diantaranya menghada i kendala dan keterbatasan serta bimbingan/arahan yang terwujud dalam motivasi dari beberapa pihak:.

Tesis "ni betjudul "Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemahaman Matematika Siswa Dengan Media Autograph Pada Siswa Kelas XU llA SMU Swasta Istiqlal Delima TA. 2009/2010" sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Ucapan terima k:asih dan penghargaan ditujukan khusus kepada:

1. posen Pembimbing yakni Dra. Ida Karnasih, M .Sc.Ed, Ph.D Prof. Dr.

Asibin Panjaitan, M.Pd, yang telah banyak memberikan bimbingan serta

motivasi yang kuat dalam penyusunan tesis ini.

2. Seluruh Narasumber yakni Prof. Dr. Sabat Saragih, M. Pd, Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M. Pd, dan Dr. Muktar, M. Pd yang telah memberikan dan

kritik yang membangun untuk menjadikan tesis ini menjadi lebih baik. 3. Seluruh Dosen Pascasarjana Program Studi Pendidikan Matematika yilii

Saib Suwilo, Ph.D, Dr. Bomok Sinaga, M. Pd, Prof. Dr. Dian Armanto, P Dr. Warnington Rajagukguk, M.Pd, Prof. Dr. M. Zarlis, Prof. Dr. Tulus, M.Si, Dr. Berlin Sibarani, M.Pd, Prof. Dr. Belferik Manullang, Dr. Dede Ruslan M.Si.

4. Bapak H. Enda Tarigan selaku Kepala Sekolah SMA Swasta Istiqla1 Delitua beserta dewan guru yang telah memberikan kesempatan dan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

5. Orangtuaku tercinta Drs. Chairul Bashri

senantiasa memberikan motivasi dan doa. Tesis ini ananda persembahkan kepada ayahanda dan ibunda tercinta.

Seluruh kerabat, sahabat (Endang & Lestari), ternan-ternan, special buat uncle

siswanto yang telah memberikan dukungan penuh dalam penyel saian tesis Int.

Semoga Allah membalas semua yang telah diberikan Bapakllbu serta saudarali, kiranya kita semua tetap dalam lindl.!llgan-Nya. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi perkcmbangan dunia pendidikan kl:iususnya matematika. Mungkin masih te~ at kekurangan/kelemahan dalam penyusunan tesis ini, untuk itu penulis mengbarapkim sumbangan berupa pemikiran yang terbungkus

w!~ ... esis ini.

Cut Latifah Zahari

(4)

DAFfARISI

Halaman ABSTRAK ...•••..•...•...••...••...•...•••...••.•.•... ·-···

ABSTRACT ···-···-··· ii

Kata Pengantar -···---··· iii

Daftar lsi ... - ... - .... _ ... _ _ ... iv

Daftar Tabel.·-···--···-···-··-·-··-.. · .. ---·-····-··-···-·-·· vi

Daftar Gambar/Diagram -···---····-··· .. ···"' vii Daftar Lampiran ···-··· .. ···--···-... viii

BAB.I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... . B. Identiflkasi Masalah ... . C. Batasan Masa1ah ... . D. Rumusan Masalah ... 12

E. Tujuan Penelitian ... . F. Manfaat Penelitian ... . G. Defenisi Operasional ... .. BABII~PUSTAKA A. Prinsip Pembelajaran Matematika ... . B. Pembelajaran Matematika di Sekolah ... . C. llakikat Komunikasi ... .. D. Komunikasi Matematika ... .

E.

Teori yang Relevan dengan Komunikasi Matematika ... .. F. Hakikat!Pemahatnan ... 35

man Matematika ... ... 39

43

46

49

K. Teori Belajar yang Terkait dengan Media Autograph ... 55

L. Hasil Penelitian yang Relevan ... 57

(5)

M. Kerangka Konseptual ... 59

N. Hipotesis Tindakan ... 66

BAB III METODE PENEUTIAN A. Lokasi

dan

Waktu Penetitian ... 67

B. Subjek

a8n

Objek Penelitian ...•... 67

C. Jenis Penelitian ...•... 68

D. Prosedur Penelitian... 69

E. Instrumen Penelitian ... . F. Hasil Uji Coba Instrumen ... .. G. Jehnik Analisis Data ... . DAB IV HASIL PENEUTIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... . B. Pembahasan Siklus ! ... . C. Pembabasan Siklus II ... . D. Pembahasan Respon Siswa ... 111

E. Temuan Penelitian ... 113

F. Diskusi Hasil Penelitian ... .

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ... .

B. lmplikasi ... . C. Saran-saran ... .

122

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel3.1: Rancangan Tahapan Siklus I

dan

Siklus II ... 72

Tabel 3.2: Indikator Kepwnpuan Komunikasi Matematika Siswa ... 75

Tabel3.3: Pensk:oran Kemampuan Komunikasi Matematik ... 77

Tabel 3.4: Indikator Kemamgpan Pemahaman Matematika Siswa ... 78

Tabel3.5: Penskoran Kemampuan Pernahaman Matematik ... . Tabel3.6: Ujicoba Tes Kemampuan Awal Komunikasi Matematika ... . Tabel .37: Ujicoba Tes Kernampuan

Akhir

Komunikasi Matematika... . 84

Tabel3.8: jicoba Tes Kemampuan Awal Pemahaman Matematika ... 85

Tabel 3.9: Ujicoba Tes Kemampuan

Akhir

Pemahaman Matematika... 85

Tabel 4.1: Deskripsi Data Kemampuan Awa1 Komunikasi Matematika ... . Tabel4.2: Deskripsi DataKernampuan Awal Pemahaman Matematika ... . Tabel4.3: Persentase Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Tabel4.4: Persentase Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematika Tabel4.5: Hasil Observasi Guru Siklus

1...

100

Tabel4.6: Hasil Observasi Siswa Siklus I ... 101 Tabel 4.7: Hasil Observasi Guru Siklus ll ... . Tabel 4.8: Hasil Observasi Siswa Siklus ll ... . Tabel 4.9: Hasil Angket Respon Siswa ... . Tabel 4.10: Perbandingan Hasil Tes Kernampuan Awal

dan Akhir ... .

Tabel 4.11: Perbandingan Hasil Siklus I dan Siklus II ... .

(7)

DAFfAR GAMBAR I DIAGRAM

Gam bar 1.1 : Luas Daerah yang Dibatasi oleh BeberaP,a Kurva. ... 5 Diagram l : Keterkaitan Antara Pemahaman dan

Beberapa Aspek Komunikasi ...•... 7 Diagram 2 : Alur dalam Penelitian Tindakan elas ... . Diagram 3 : Bagan Prosedur Penelitian ... .

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

LampiranA

1. M.ateri Peillbelajaran ... 127

144

LampirinB

1. Kisi-Kisi Tes dan Soal Keillampuan Komunikasi Mateillatika ... 158 2. Kisi-Kisi Tes dan Soal Keillampuan Pemahaman Matematika ... 160 3. Kunci Jawaban Kemampuan Komunikasi Matematika ... .

4. Kunci Jawaban Keillampuan Pemahaman Matematika ... .

5. Lembar Observasi guru ... .

6. Lembar Observasi Siswa ... ..

7. Kisi-kisi Angket Respon Siswa ... .

8. Angket Respon Siswa. ... .

LampiranC

1. Deskripsi Hasil Tes Awal Kemampuan Komunikasi Matematika ... . 2. Deskripsi Hasil Tes Awal Kemampuan Pemahaman Matematika ... ..

3. asil Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Kemampuan Komunikasi Pemahaman Matematika ... .

Vlll

187

189

(9)

LampiranE

I. Rekapitulasi Skor Siklus I... 194

2. Rekapitulasi Skor Siklus 11... 195

3.

Foto Kegiatan Penelitian ... ,... 196
(10)
(11)

ABSTRAK

Cut Latifah Zahari, NIM 07118830006. Meningkatkan Kemampuao Komunikasi dan Pemahaman Matematika Siswa dengan Media Autograph pada Siswa Kelas XU IPA SMU Swasta Istiqlal Delitua TA. 2009/2010. Tesis Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2010.

Kam Kunci : Komunikasi Matematika, Pemahaman Matematika, Dan Media Autograph

Tujuan penelitian adalah: (1) Mengetahui tingkat kemampuan komunikasi matematika siswa dengan menggunakan media autograph. (2) Mengetahui'1ingkat pemahaman matcmatika siswa dengan menggunakan media autograph dan (3) Mendeskripsikan respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media autograph.

Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian adalah siswa SMU Swasta lstiqlal Delitua, kelas XII Program IP A Tahun Ajaran 2009/ 2010 dengan jumlah siswa sebanyak 29 orang siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan dengan tingkat kemampuan yang heterogen. _ _ __, Objek Penelitian adalah penggunaan media autograph pada materi integral (menghitung luas daerah). Data penelitian diperoleh dari basil tes awal dan akhir mengenai kemampuan komunikasi dan pemahaman matematika, basil observasi guru dan siswa dan angk.et respon siswa.

Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Masing-masing siklus menghabiskan 4 kali pertemuan. lnstrumen yang digunakan adalah tes awal dan akhir dari kemampuan komunikasi dan pemahaman matematika serta angket respon siswa te ... ~

pembelajaran menggunakan media autograph. Hasil penelitian adalah (I)

penggunaan media autograph dapat meningk.atkan kemampuan komunikasi matematika siswa., (2) Penggunaan media autograph dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematika siswa dan, (3) penggunaan media autograph dapat merubah respon siswa terhadap pembelajaran matematika ke arab ag baik (positif). Dari basil tes awal kemampuan komunikasi matematika nilai rata-rata = 54.14 dan tes awal kemampuan pemahaman matematika nilai rata-rata= 33.1. rata-rata nilai tes akhir keman1puan komw1ikasi matematika = 65.69 dan untuk e puan pemahaman matematika = 74.83. basil tes siklus I adalah 62.4 atau 52% dan silJus n adalah 74.1 atau 90%.

Berdasarkan kesimpulan di

alas

maka penelitian ini menyarankan (a)
(12)

ABSTRACT

Cut Latifah Zabari, NIM 07118830006. Improving Communication and

Understanding Mathematics Ability of Students with Media Autograph

grade students

in

private high school sdenee XII btiqlal Delitua T A.

2009/2010. Thesis Mathematics Education Graduate Program,

tate

University of Medan. 2010.

Keywords: Communication of Mathematics, Mathematical Understanding,

and Autograph Media

Research objectives are: (1) Determine tlie level

or

commtiiiication skills matli

students by using media autographs; (2) Determine the level of student understanding of mathematics using the media autographs and (3) Describe the students' responses to learning activities using the media autographs.

Type of research is the Classroom Action Research (CAR). Subjects were high

school students Delitua Private Istiqlal, the class XII Science Program in Academic Year 2009 I 2010 with the number of students as many as 29 students, consisting fJf l 0 rn~~ ~ts lilt~ 19 fem~~ ~nts

with

~wrog~n~11s a~ilit}l

levels. The object of research is the use of media autographs on integral material _~--,

(counting area). Data was obtained from the initial and final test on communication skills and understanding of mathematics, teacher observations and student and student questionnaire responses.

This study consisted or two cycles. Each cycle spent fom meetings. Sliiitifig from

January 13, 2010 until Febf\lal)' 13, 7010. The result is (1) ~utographs media use can increase students' mathematical communication skills, (2) The use of media can enhance the ablilty of autographs and student understanding

of

mathematics, (3) the use of the media can alter the response autographs students towaniS learning mathematics yag either direction (positive). From the results of initiaJ tests of mathematics communication skills average value = 54.14 and the first test the ability of understanding math average score = 33.1. Average scores in

~:~~~;~i-~j.G6:r:!::l::

, t~:~~

C:2~

a:d

5~~::!

=~~~

1i~!i.!i~~~

90%. test results of the first cycle is 62.4 or 52%, and the second cycle is 74.1 or

~0%.

Based on tlie above conclusiOfi, tliis study suggests (a)

the

learning of

matliematies using autographs media cii.ii improve commiliiication skills and

understanding of mathematics students, (b) autogtiiph can enhance learning by students learning activities so tha students' responses to the learning of mathematics for the better.

(13)

A. Latar Belakaog Masalah

BAB I

PENDAHULUAN

Terdapat beberapa hal yang menjadi tuntutan endidikan (KTSP} yang digunakan saat

pemecahan masalah (problem solving), penalaran (reasoning), (communication), yang merupakan Kompetansi Dasar (KD)

kompetensi dasar lain yang terdapat pada Lampiran Permen Pendidikan Nasional

dalam kurikulum tersebut pada intinya adalah agar siswa mampu menggw1akan atau menerapkan matematika yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mata pelajaran lain sebab matematika merupakan salah satu ilmu dasar

yang harus dikuasai oleh siswa sehingga matematika tidak dapat dipisahkan dari k.ehid:upan manusia sehari-hari dan matematika seJalu mengalami perkembangan yang berbanding lurus dengan kemajuan sains dan teknologi.

Pembelajaran matematika beserta sistem evaluasi selama ini kurang memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengemukakan ide/gagasan karena

(14)

tinggal menerapkan atau menggunakan rumus atau algoritma ketimbang menuntut

pada proses. Dengan demikian, model pembelajaran tersebut memberi kcsa.t1 yang

kurang baik bagi siswa dan dapat mendidik mereka bersikap apatis dan

individualistik. "Mereka

akan

cenderung memandang matematika sebagai suatu

kumpulan atutan-aturan dan latihan-latihan yang dapat menda gkan rasa bosan,

karena aktifitas siswa banya mengulang prosedur atau mengbapal algoritma tanpa

diberi peluang lebih Hanyak berinteraksi dengan sesarna" (Abdurrahman : 2003).

K:.emampuan komunikasi matematik perlu ditumbul1kemba.t1gisan di

kalangan siswa. Baroody ( dalam Ansari, 2009) menyebutkan sedikitnya dua

alasan penting mengapa komunikasi matematika perlu ditumbuhkemtlan~an

dikalangan siswa Pertama, mathematics as languange, artinya matematika idak

hanya sekedar alat bantu berpikir (a tool to aid thinking), alat untuk mencmuka.tl

pola, menyelesaikan masalah atau mengambil kesimpulan, tetapi matematika j~

sebagai suatu alat yang berharga untuk mengkomunikasika.tl berbagai ide secara

jelas, tepat dan cermat. Scjalan dengan pendapat Surya Sumantri (1298}

"matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna

myataan yang ingin kita sarnpaikan. Lambang-Iarnbang matematika bersifat

ur.tifisial yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan k padanya".

Kedua, mathematics learning as social activity, artinya sebagai aktifitas sosial

komunikasi matematik baik sebagai aktifitas sosial (talking) maupun sebagai alat

(15)

bantu berpikir (writing) merupakan kemampuan yang mendapat rekomendasi oleh

para pakar agar terus ditumbuhkembangkan dan ditingkatkan di kalangan siswa.

Beberapa guru cenderung tidak mempersoalkan kemampuan dalan1

berkomunikasi sebagai salah satu Kompetensi Dasar dalam pembelajaran

matematika sehingga muncullah anggapan bahwa skill komunikasi tidak dapat

dibangun pada pembelajaran matematika. Anggapan ini tentu saja · dak tepat, karena menurut Greenes dan Schulman (dalam Ansari, 2004: AS-3).

Contohnya, pada materi intergral, salah satu sub materinya adalah

enghitung dengan menggunakan sifat"sifat integral. Pada soal b~rikut ini, siswa

harus menggunakan sifat-sifat integral Wituk menghitWig

J;(4

+ 3x:)dx

= ··

Hampir semua siswa mendapatkan kesulitan dalam memahami

mengk.omunikasikan tentang penggooaan sifat-sifat integral karena guru hanya

menjelaskan langkah-langkah untuk sekedar menghitung tanpa membantu siswa

untuk mengemukakan ide/gagasan dalam wujud lisan dan tulisan.

Padahal komunikasi matematika memiliki peran: ( 1) kekuatan sentral b8gi

siswa dalam merumuskan konsep dan strategi matematika; (2) modal keberhasilan bagi siswa terhadap pendekatan dan penyelesaian dalam eksplorasi dan i vestigasi

matematika; (J) wadah bagi siswa dalam berkomunikasi dengan temannya untuk

emperol informas·, membagi pikiran dan penemuan, cUrali pendapat, menilai

(16)

Hal senanda dikatakan oleh Ansari (2009 : 17), bahwa "kemampuan berkomunikasi menjadi salah satu syarat yang memegang peranan penting karena

membantu dalam proses penyusunan pikiran, menghubungkan gagasan dengan

gagasan lain sehingga dapat mengisi hal-hal yang kurang dalam seluruh jaringan

gagasan siswa'. Sejalan dengan itu, Lindquist (1996) menyatakan bahwa "kita

memerlukan komunikasi dalam matematika jika hendak me ·

tujuan sosial, seperti melek matematika, belajar seumur hidup, dan matematika

untuk semua orang".

Komunikasi matematika merefleksikan pemahaman matemati.ka yang

merupakan bagian dari daya matematika dan pemahaman matematika merupakari

aspek yang mempengaruhi kemampuan komunikasi matematika. Oleh sebat5 itu

pemahaman matematika perlu ditingkatkan. Guru harus membantu siswa meningkatkan pemahaman matematika siswa. Permasalahan mengenai rendahbya

pemahaman matematika siswa juga ditemukan pada soal berikut ini, dimana siswa diminta untuk menuliskan rumus integral tentu untuk menyatakan luas daerah

yang diarsir pada sebuah gambar yang telah ditentukan. Seperti pada berikut ini. Banyak siswa masih belum memahami bagaimana menentukan rumus

· u egral jika soal terse but hanya memberikan sebuah grafik fungsi .

(17)

.,

[image:17.525.48.472.83.588.2]

.l

Gambar 1.1 : Loti Daerah yang Dibatasi oleh Beberapa Kurva

tujuan dari suatu pembelajaran matematika. Pemahaman matematik sebagai proses, bernrti pemahaman matematik adalah suatu proses pengamatan kognisi yang tak langsung dalam menyerap pengertian dari konseplteori yang dipahami, mempertunjukkan kemampuannya di dalam menerapkan konsep/teori yang dipahami pada keadaan dan situasi-situasi yang lainnya. Sedangkan se~ · tujuan, pemahaman matematik berarti suatu kemampuan memahami konsep, membedakan sejumlah konsep-konsep yang saling terpisah, . serta kemamp melakukan perhitungan secara bermakna pada situasi atau

pel"!fiasalahan-permasalahan yang lebih luas. Dengan demikian Wiharno (2009) menyimpulkan

pada saat pcmbclajaran, hal tersebut hanya bisa dilaklikan melalui pcmbelajaran dengan pemabaman."

(18)

Shield dan Swinson ( dalam Ansari : 2009) mengemukakan bahwa menulis

dalam matematika dapat membantu merealisasikan satu tujuan pembelajaran yaitu

pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Siswa yang telah

paham dalam belajar matematika seakan-akan mereka berbicara dan menulis

tentang hal apa yang mereka kerjakan. Mereka dilibatkan secara aktif dalam

mengerjakan matematika. ketika mereka

diminta

untuk memikirkan ide-ide

mereka, berbicara menyampaikan idenya, mendengarkan siswa lain

menyarnpaikan ide/gagasan, berbagi ide, menyusun strategi dan solusi.

Kenyataanya dalam menyelesaikan soal-soal atau masalah matematjka, siswa

jarang diminta untuk mengungkapkan alasannya dan menjelaskan secara lisan

atau tertulis mengapa siswa memperoleh jawaban tersebut sehingga tet;jadi

kesalahan konsep pada siswa itu sendiri serta siswa

menyimpulkan materi yang telah dipelajari secara sistematis. Hal tersebut sesuai

dengan Indikator komunikasi matematis menurut NCTM (1989), yaitu:

I. Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan dan

mendemonstrasikan serta menggambarkan secara visual

2. Kemampuan memahami, menginterpretasikan; dan rnengevaluasikan

ide-ide rnatematis baik secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk · sUal yang

lainnya

Kemamwan dalam menggunakan istilah-istilah,

enyajika ide-ide,

(19)

Seperti yang terlihat pada diagram berikut ini.

-Pemahaman Matematika

• Membaca • Mendengar • Diskusi • Berbagi

Diagram 1 : Keterkaitan Antara Pemabaman dan Beberapa Aspek

Komunikasi

Begitu juga dengan kebijakan pemerintah yang telah menetapkan penggunaan ICT (Information and Communication Technology) pada mata pelajaran umum dan dasar bagi rakyat untuk lebih dari 1 00/o diakui secara lam bat tetapi pasti, sebagai isu penting yang akan membawa revolusi lain kepada pendid1kan sckolah (Republika : 2006). Penggunaan ICT mengandung arti bahwa ICT ak.an memfasilitasi perubahan internal yang diperlukan untuk mem aiki

software aannya "busi yang baik bagi siswa dalam mempelajari

(20)

matematika atau dengan kata lain penggunaan ICT akan meningkatkan kualitas

dari kegiatan belajar menjadi efektif dan efisien.

Namun demikian, penggunaan media autograph pada kelas matematika belum pernah dilakukan. Y.:ang

pengetahuan guru ataupun siswa dalam penggunaan autograpli. Guru yang selama

ini han a menggunakan kapur tulis, jangka., penggaris, busur, tabel nilai dari berbagai fungsi, dan lain-lain.

miring atau menentang bahwa penggunaan media berbasis ICT dalam

pembelajaran matematika dianggap akan menyesatkan siswa artinya, mereka akaii malas berfikir karena telah menggunakan alat bantu yang tidak membuat mereka

merasakan sukamya berhitung atau membuktikan.

Penggunaan media berbasis ICT telah direkomendasikan oleh NCTM (The

National Council of Teachers of Mathematics) pada Curriculum and Evaluation Standards For School Mathematics (1989) Suggest That:

"All student should have a calculator, possibly one that has graphing capabilities, a computer should be available at all times in every · classroom for demonstration purposes and all student should have access to computers for individual and group work".

Jadi, P.emahaman siswa tentang konsep-konsep matematika abstrak da

nggunaan teknologi. Siswa dapat enguji lebih banyak

contoh-co toh atau bentuk representasional dati pada hanya menggunakail tangan,

sehingga lebih banyak waktu untuk pembentukan konsep dan pemodelan.

Perangkat teknologi, seperti software matematika., kalkulator, komputer dan

(21)

internet dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika

dan hasil belajar siswa. Seperti yang dinyatakan dalam Prinsip-prinsip dan

Standar National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) :

When technological tools are available, students can focus on decision malcing, reflection, reasoning, and problem solving. Students can learn more mathematics more deeply with the appropriate use of technology.

Dengan menggunakan ICT,

siswa

dapat memilcirkan mengenai isu yang

lebih luas seperti erubahan parameter dan mereka Wy>at membuat model dan memecahkan masalah• masalah kompleks yang sampai saat ini tidak dapat dicapai

oleh mereka ICT juga mengaburkan beberapa pemisa.lan yang dibuat-buat di

antara beberapa topik. dalam aljabar, geometri dan analisis data dengan

mengerti area matematika yang lain. ICT juga dapat membantu guru Uiitiik

menghubungkan perkembangan kemampuan dan prosedur dengan perkembangan

pemahaman matematika yang lebih umum.

Pandangan guru terhadap metode mengajar akan mempengaruhi peranan

aktifitas siswa dalam belajar sangat bergantung ~ pemahaman guru t~

metode mengajar. Mengajar bukan sekedar proses penyamP.aian ilmu

guru. Pend"dikan

lajaran itu sendiri

get materi

"ib, bukan pada pemahaman materi yang dipelajari. Siswa cenderung menghafal konsep-konsep matematika, Seringkali dengan

(22)

mengulang-ulang menyebutkan definisi yang diberikan guru atau yang tertulis

dalam buku tanpa memahami maksud dan isinya.

Agar dipenuhinya tuntutan yang terdapat pada KTSP, maka model

pembelajaran matematika dikelas harus segera direfonnasi. :rugas dan peran guru

bukan lagi sebagai pemberi infonnasi (transfer knowledge), tetapi sebagai pendorong siswa belajar (stimulation of learning) agar dapat mengRpnstruksi

sendiri pengetahuan melalui berbagai aktifitas seperti pemecahan masalah,

peruilaran dan komunikasi (doing math), sebagai wahana pelatihan berpikit: kritis

dan kreatif. Sullivan (dalam Ansari, 2009) mengatakan bahwa peran dan tugas guru sekarang adalah memberi kesempatan belajar maksimal pada siswa aenwm

jalan (1) melibatkan secara aktif dalam eksplorasi matematika; (2) mengkonnstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman yang telah ada pada

mereka; (3) mendorong agar mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai

strategi; (4) mendorong agar berani mengambil resiko dalam menyelesaikan soal;

(5) memberi kebebasan berkomunikasi untuk menjelasan idenya dan

mendengar-ide temannya.

Berdasarkan uraian

komunikasi matematik sangat dipengaruhi oleh pemahaman siswa tentang !Consep,

matematika siswa, semakin tinggi pula pernahaman yang dituntut pada siswa. Dan

tcrtarik unt berupaya

autograph.

(23)

B. ldentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka dapat di identifikasi

beberapa permasalahan yang ditemukan, di antaranya:

1. Pembelajaran matematika berikut sistem eV'aluasi sclama ini kurang

memberi kesempatan bagi siswa untuk mengemukakan · delgagasan karena

belajarannya terpusat pada guru (teacher centred).

Siswa cenderung emandang bahwa kegiatan pembelajaran matematika

atman dan latihan-latihan yang dapat

mendatangkan rasa bosan karena aktifitas siswa hanya mengulang

prosedur/menghapal algoritma

Pada saat pembelajaran matematika, siswa tidak diberi kesempatan unt~

berinteraksi dengan sesama siswa.

4. Guru tidak mempersoalkan kemampuan komunikasi matematik sebagai

Kompetensi Dasar (KD) dan guru beranggapan bahwa skill komunikasi tidak dapat dibangun pada saat belajar matematika.

5. Pemahaman siswa tentang konsep•konsep matematika

rendah.

Penggunaan!pemanfaatan fasilitas ICT pada pembelajaran belum terlaksana dengau baik.

~.

(24)

C. Batasan Masalah

Beberapa permasalahan yang telah teridentifikasi dapat dikatakan suatu permasalahan yang cukup luas dan kompleks. Agar penelitian ini menjadi fokus mak.a diperlukan pembatasan masalah dan penclitian ini hanya fokus kepada kemampuan

Unikasi

dan pemahaman matematika siswa dengan menggunakan media autograph pada materi integral (menentukan luas daerah) di kelas XII IP A SMA Swasta lstiqlal Delitua.

D. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

I. Apakah penggunaan media autograph, dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa?

2. Apakah penggunaan media autograph, dapat meningkatkan pemaharnan matematika siswa ?

3. Bagaimana respon siswa terhadap menggunakan media autograph ?

Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah diperolchnya

kemampuan komunikasi dan pemahaman matematika siswa dengan penggunaan

(25)

l. Mengetahui tingkat kemampuan komunikasi matematika siswa dengan menggunakan media autograph.

2. Mengetahui tingkat pemahaman matematika siswa dengan menggunakan media autograph.

3. Mendeskiipsikan respon siswa Lerhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media autograph.

F.

~anfaatPenelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas maka diperoleh manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Pembelajaran matematika dengan menggunakan media autograph ~pat

dijadikan sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi

dan pemahaman matematika siswa, dan

- mempengaruhl basil belajar matematika siswa.

2. Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi seluruh guru matematika bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis ICT dapat meningkatkan da; a matematika dan suasana pembelajaran menjadi menyenangkan.

Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi sekolah yang telah memiliki fasilitas ICT untuk

rujukan bagi peneliti yang lain.

(26)

z

?

G. Defenisi Operasional

I. Kemampuan komunikasi matematik adalah kemampuan menjelaskan ide,

situasi, dan relasi matematika secara tertulis dengan grafik dan aljabar dan

juga sebalikfiya, menyatakan peristiwa seliifi-hari dalam bahasa atau

simbol matematika.

Kemampuan pemahaman matematika adalah suatu proses ~ngamatan

yang mengacu pada Taksonomi Bloom, meliputi pemahaman interpretasi,

translasi, dan ekstrapolasi.

Media Autograph adalah sebuah program aplikasi/ software matematika

yang diciptakan oleh Dough:s Butler.

(27)
(28)

A. Simpulan

BABV

PENUTUP

Berdasarkan

baSil

penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan media autograph dapat membantu siswa meningkatkan

kemampuan komunikasi matematika siswa. Siswa terbantu dengan baik dalam

mengungkapkan ide/gagasan, memahami dan menginterpre~an dan

mengevaluasi ide-ide matematik melalui tulisan pada materi integral.

2. Pembelajaran dengan media autograph dapat membantu siswa meningkatk

kemampuan pemahaman matematika siswa dengan baik, seperti dalam hal

menggambarkan dan menghitung luas daerah integral yang dibatasi oleh

beberapa kurva.

Pembelajaran dengan media autograph dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa sehingga respon siswa terhadap

matematika menjadi positif. Hal ini dapat dilihat dari basil angket re

siswa.

embelajaran dengan media autograph dapat meningkatkan kern puan

komunikasi dan pemahaman matematika siswa pada materi integral, hal ini

dapat dilihat

dari

rata-rata basil tes awal sebelum

54,14 untuk kemampuan komunikasi matematika dan 33,1 untuk kern puan

(29)

65,69 untuk kemampuan komunikasi matematika dan 74,83 untuk kemampuan pemahaman matematika.

B. lmplikasi

Penelitian

ini

menitikberatkan pada upaya meriingkatkan kemampuan

komunikasi

dan

pemahaman

matematika siswa SMU Swasta Isti lal melalui

serangkaian aktivitas pembelajaran berkelompok dengan menggunakan media

autograph. egiatan diskusi yang mendulamg siswa untuk menginvestigasi dan

m~ masalah yang disiapkan untuk memacu siswa melakuki.UJ. oing

math, interaksi antar ternan dan guru sehlngga terjalin iYJim belajar yang

Pembelajaran matematika dengan pendekatan kooperatif/berkelompok

akan membantu siswa untuk lebih mudah memahami suatu konsep dan 1>erk:omunikasi matematik dengan baik dalam mengungkapkan ide/~

kepada orang lain. Pembelajaran matematika dengan menggunakan media

berbasis ICT dalam hal

ini

"autograph" merupakan kegiatan pembelajaran yang kurang familiar dan dapat digolongkan masih baru di Sumatera Utara.. De!!83D

menggunakan media autograph siswa akan terbantu untuk memahami materi yang

absfuik dan menjadikan pelajaran matematika menjadi lebih menyenan._...¥_.,

artinya siswa tidak lagi merasa takut!membenci pelajaran matematika.

Pembelajaran matematika dengan menggunakan media berbasis ICT

merupakan pembelajaran yang berbasis teori belajar konstruktivisme. Menurut

yang memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi siswa harus membangun

(30)

sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru hanya mengajar siswa untuk

menyadari dalam menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar menemukan

pengetahuannya sendiri.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketika siswa mendiskusikan suatu permasalahan dengan menggunakan media autograph yang fasilitasi oleh guru, maka dengan sendirinya siswa mampu membangun dan meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemahaman matematikanya. Selain itu respon siswa terhadap pembelajaran matematika yidak lagi negatif, siswa menjadi lebi

diri dmrmenghargai matematika.

C. Saran-saran

Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, maka penulis dapat mengajukan

saran-saran sebagai berikut.

1. Pembelajaran dengan menggunakan media autograph dapat dijadikan salah

satu alternatif pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan kemampuan

komunikasi dan pemahaman matemaika siswa pada materi integral. MeskiiJun

pada awal pembelajaran dengan meggunakan media autograph guru sedikit mengalami kendala dalam mempersiapkan siswa melakukan kegiatan

pembelajaran matematika dengan menggunakan media autograp

siswa awaln>:a memiliki kebiasaan belajar secara behaviorisme.

2. kemampuan

komunikasi dan niaharnn matematika siswa, pembelajaran matematika

(31)

matematika. Oleh karena itu pembelajaran seperti ini dapat dikembangkan

pada materi-materi matematika dan jenjang pendidikan yang berbeda.

3. Pembelajaran matematika dengan menggunakan media autograph merupakan pembelajaran yang berpaham konstruktivisme yang memusatkan perhatian

kepada siswa dengan peran guru sebagai fasilitator. Oleh karena itu, guru

hendaknya berupaya secara perlahan meninggalkan tiadisi belaj31i matematika

secarn

konvensional (teacher oriented). Upaya guru

ini

perlu mendapatkan dukungan dari pihak sekolah dengan memberikan/melengkapi fasilitas dan

pellifihan kepada guru dalam upaya tersebut.

Hal yang terpenting dalam meningkatlcan kemarnpuan komunikasi dan

pemahaman matematika dengan baik diantaranya adalah pembelajaran secara

berkelompok dan memberikan permasalahan yang menuntut siswa untUk

berinteraksi

antar siswa dengan siswa dan siswa dengan guru dan penggunaan

media pembelajaran yang sesuai untuk membantu terbentuknya pemahaman di

benak siswa

Penelitian ini mengungkapkan peran media autograph dalam meningkatk

kemampuan komunikasi dan pemahaman matematika siswa Unluk

melengkapi kajian peran media autograph secara menyeluruh perlu dilak

nelitian lanjutan diantaranya melihat peran media autograph <I meningkatkan kemampuan penalaran,

matematik.

(32)

DAFTARPUSTAKA

Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Analc Berkesulitan Be/ajar. Penerbit Rineka Cipta, Jakait8.

Anderson and Krathwohl (200 I). The Cognitive Process Dimension of The Revised Version of Bloom's Taxonomy in The Cognitille Domain. The Lost Journal of

~en Polypheme. Tersedia : http://www .. enpolypheme.com!bloom.htm. (Mei 2008).

Alfeld, P (2004). Uiulerstanding Mathematics. Utah : Departemen of Mathematics. University of Utah. Tersedia : http://www.math utah edu/-alfeldlmath html. (Mei2008).

Ansari, .I. (2009). Komunilcasi Matematilc. Banda Aceh: Yayasan PeNA.

Ansari, B.L (2004). Kontribusi Aspek Talking dan Writing dalam Pembelajaran untuk Mengembangkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematik Siswa. Makalah disajikan pada Seminar Nasiooal Matematika dan Kontribusinya terhadap Peningkatan Kualitas SDM dalam Menyongsong Era Industri dan Informasi, 15 Mei 2004, Bandung.

Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafmdo Persada. Baroody, AJ., (1993), Problem Solving, Reasoning and Communicating.

(Helping Children Think Mathematically), New York Mac Millan : Publishing Company.

Butler, D. (2007). Getting Going With Autograph. Peterborough: UK. www.autograph-math.com

Dahru-, R. W. (1996). Teori-teori Be/ajar. Jakarta: Erlangga

9.eP.!J.ikbud. I 996. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Peraturan Menteri Pendidilcan Nasional No. 22 Tahtm 2006 tentang Standar lsi. Jakarta: Depdiknas.

(33)

Driver, R and Leach, J. (1993). A Constructivistview of Learning : Children's Conceptions and Nature of Science. What research says to the Science Teacher. 7.103-112. Washington: National science Teachers Association.

Fak:ultas Pascasarjan~ (2007). "Pedoman Pembimbing Tesis: FPS Unimed.

Hamalik, 0. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta; Bumi Aksara

Hamal~ G. (1995). Media Pendidilcan. (Cetakan ke-7). Bandung: Citra 1\.

itYa Baldi.

Hiebert, James and earpenter, Thomas P., (1992). Learning and Teaching with Understarlding. Dalam Douglas A. Grouws (editor) Handbook o1Research on Mathematics Teaching. Editor douglas. NCTM. New York ; Macmillan Publishing Company.

HudOyo, H. (1990). Strategi Be/ajar Mengajar Motematilca. Malang: IKIP Malang Karnasih, Ida, (2008), Paper Presentated in International Workshop: ICT for

Teaching and Learning Mathematics, Unimed, Medan. {In Collaborarati between UNIMED and QED Education Kuala Lumpur, Malaysia, 23-24 May 2008).

Lindquist, M and Elliot, P.C. (1996). Communication an Imperative for Change : Conversation with Mary Lindquist". Dalam Communication in Mathematics K-12 and National Council ofTeachers of Mathematics (1989). Curriculum and Evaluation Standar for School Mathematics. Reston. VA: NCTM.

Masykur, M., dan Fathani, A.H,.(2007), Mathematical Intelligence, Ar-Ruzz Media, Y ogyak:arta.

Muhammadi. (1998). "Studi tentang Peninglcatan Kependidikan. Padang: IKIP Padang.

(2008). "Kurikulum Berbasis Teknologi Bandung: Alfabeta

(34)

NCTM. (2000). Principles and Evaluation Standards for school Mathematics. Reston, VA: NCTM

Rahman, S,. A. dkk. The Mathematics Education into the 21st Century Project Proceedings of the lntemational Conference, Integrating let In Mathematics Teaching MethOils Course: How Has ICT Clii:inged Student Teachers ' Perception About Problem Solving, Czech Republic, September 2003

Republi , (2007), http://www.republikbm.blogspot.com/2007/lll-membangun-media-belajar-berbasis-ict.html.

Ruseffendi. (1998). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Liiinnya. 1K1P Semarang Press: Semarang.

Sadiman, Arif, S., dkk, (2007), Media Pendidilran, PT. Raja Grafindo, Jakarta.

Slamento, (2003). Be/ajar Dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N,. (2005). Penilaian Hasil Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: PT .Remaja Rosdakarya

Sumarno, U. (2003), Daya dan Disposisi Matematik.: Apa, Mengapa dan Bagaimana dikembanglran Pada Siswa Selralah Dasar dan Menengah. Makalah disajikan pada Seminar Sehari di Jurusan Matematika ITB, Oktober 2003.

Suriasumantri, JS. (1998). Filsafat Rmu Sebuah Pengantar Popular. Jakarta: Si Harapan.

Suwardi, (2007), Manajeman Pembelajaran, Stain Salatiga Press, Salatiga.

Su:yitno, (2004), Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematilra, Semarang.

Tim elatih Proyek PGSM. (1999). Penelitian Tindalran Kelas (Classroom Research). Depdikbud: Jakarta.

Tim PLPG, (2009), Materi Pendidikan dan Latihan Profesi

dik.lat matematika SMP ed. Revisi, UNIMED, Medan.

(PLPG) bidang

Usman, U. ( 1999). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Utari-Sumarno, (2005). Altematif Pembelajaran Matematika dalarn Menerapkan Kurikulum Berbasi Kmpetensi (KBK), UPI Bandung.-sandung.

(35)

Widjaja. H.A. W. (2000). Pengantar Studi Ilmu Komunikasi. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

Wihamo. (2009). Upaya Peningkatan Pe.mahaman Konsep Matematika Dalam Bahasa lnggri§, Siswa K£/as Yll RSJIJ (Rintisan Selrolah Bertaraf lnternasioiiQJ) di SMP Negeri 1 Bantu/. [on line]

Winkel, W .S. ( 1996). 'PsilwlogLPendidikan. Jakarta: Grasindo

Zarfis, M., dan Mahyuddin, (2005), Seko/ah dan Teknologi !nformasi, http://www.waspada.com/2005/12/20sekolah dan teknologi inforrnasi/html

c

z

?

93

~

~

(36)

Gambar

Gambar 1.1 : Loti Daerah yang Dibatasi oleh Beberapa Kurva

Referensi

Dokumen terkait

Webster (2010) mengkaji lebih dalam bagaimana cara mengkonstruksi topologi kompak lokal Hausdorff pada ruang lintasan tak hingga dari graf berarah

[r]

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. © Asep Nurudin 2014

Ekstrak kasar anemon laut dari hasil ekstraksi tunggal menggunakan pelarut metanol dilarutkan dalam etanol dengan konsentrasi yang berbeda. Ekstrak kasar ukuran tubuh besar

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang kepengurusan klub, manajemen, metode pembinaan klub, sarana prasarana klub, program latihan klub, prestasi klub

Oleh karena itu keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri 1 Paseh Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara perlu ditingkatkan dengan menggunakan metode pembelajaran yang

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Prodi Bimbingan Dan Konseling. © Evi

Macromedia Director Mx merupakan suatu konsep dan teknologi baru dalam bidang penyajian informasi, yaitu dengan menggabungkan elemen-elemen multimedia berupa teks, gambar, suara