• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN VERBAL TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA JERMAN SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN VERBAL TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA JERMAN SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

:,;; ::i <. -~·

.·.;

. i

' · " i

PENGARUH PENDEKATAN PBMDELAJARAN

DAN

KBMAMPUAN

'V"BRBAL

TERHADAP.

RASIL

B~L

AJAlt

BJ\HASA

JERMAN

SlSWA-SMANEGER12 ME

·. . .

... DAN

.

.. ·· .

(("

iii:c . ~

~~ ·

~

- Oleh:

. . .

.

tDiaju~n ·

untu{numenulii

penyamw.._,.,r.,

aefar

maaister

petufllf"~n,

lf"'iltllm

studi

t'J'e~~~i

rPentf'

ulj'~n

_ ~

1:!

I

- '

:PROGilA;M

~ PASCASA.ItJANA

uNlvali·rrAs··.NEGERI ..

·MEDAN

~r ~~~.

-- ~

(2)

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN

VERBAL TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA JERMAN

SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN

TESIS

Oleh:

CANNI PRANAWATI DAMANIK

- - NIM. 0450202 70

~-Telab Dipertabaakan Di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal28 Februari 2007 Dan Dinyataka:n Telah Memeauhi Salah Satu Syarat Untuk memperoleb Gelar

Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

~

~

Medao, 28Februari 2007

Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

Prof. Dr. Muhammad B!diran. M.Pd. NIP. 130 53 5891

(3)

PERSETUJUAN DEWAN PENGU.ll

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

~

~

...

No. ':i Nama

3.

4.

5.

Prof. Dr. Harun Sitomp u~ M.Pd. NIP. 131 57 0453

(Anggota)

:)({

Prof. Dr. Kbairil Aasyari, M.Pd.

NIP. 131 76 5638

(Anggota)

~s

Ec'

~

~ ~

...

~{!

~

l>l

~

l>

Dr. Julaga Situmorang, M.Pd.

~13 0686932

(4)

5. Bapak Drs. Muhammad Daud, MM., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2

Medan yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk melakukan peneJitian di sekolah yang beliau pimpin, tennasuk dalam pemanfaatan

saran

prasarana ·

sekolah dan guru-guru SMA Negeri 2 Medan yang telah banyak membantu penuJis dalam melakukan penelitian.

6. Keluargaku tercinta Bapak W. Damanik dan Mama M. Saragih, kedua o.r:ang

kakak.ku Emi Ligewati Dam<ll!i.k_ dan Dewi Siswani Damanik serta

adikku

Berdian Wiradika Damanik. Terima kasih untuk cinta, semangat, dukungan dan doa kalian yang selalu diberikan kepada penulis.

7. Kekasihku Mulia Aman Sinaga, terima kasih untuk cinta, semangat, dukungan dan doa yang selalu diberikan kepada penulis.

8.

Rekan-Re

k~l!!_aha

siswa

PPs Prodi -Teknologi Pendidifali Angkatan VII Reguler

dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Pemdis menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau kelemahan dari tesis m, untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran ataupun kritik U.Qtyk

esempurnaan tesis ini.

PenuJis tidak dapat membalas semua yang diberikan, kiranya kasih serta uhan Yesus Kristus memelihara serta memberikan anugrah yang besar bagi kita

mua. Akhir kata, penulis berharap semoga tesis ini berguna bagi kita semua.

IV

(5)

5. Bapak Drs. Muhammad Daud, MM., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2

Medan yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk melakukan penelitian

di sekolah yang beliau pimpin, termasuk dalam pemanfaatan saran prasarana

sekolah dan guru-guru SMA Negeri 2 Medan yang telah banyak membantu

penulis dalam melakukan penelitian. - •

6. Kefuargaku tercinta Bapak W. Damanjk dan Mama M. Saragih, kedua orang

kakakku _Erni Ligewati Damanik dan Dewi Siswani Damanik serta adikku

Berdian Wiradika Darnanik. Terima kasih untuk cinta, semangat, dukungan dan

doa kalian yang selalu diberikan kepada penulis.

7. Kekasihku Mulia Aman Sinaga, terima kasih untuk cinta, semangat, dukungan

dan doa yang selalu diberikan kepada penulis.

8. Rekan-Rekan mahasiswa PPs Prodi Teknologi Pendidikan Angkatan VIIRegulcr

dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

t{ff

~'

( Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau kelemahan dari tesis

ini, untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran ataupun kritik untuk

kesempurnaan- tesis ini.

Penulis tidak dapat membalas semua yang diberikan, kiranya kasih serta

Tuhan Y esus Kristus memelihara serta memberikan anugrah yang besar bagi kita

(6)

KATA PENGANT AR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan kasih karuniaNya

peneliti dapat mengetjakan dan menyelesaikan tesis ini dengan baik yang disusun

sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan persyaratan program Magister pada Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Ban yak ~ pihak yang senantiasa memberikan- bantuan, dukungaii -maupun

motivasi sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati dan rasa yang tu1us, penulis mengucapkan terima kasih dan apresiasi

yang setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., Pembimbing Tesis I dan Prof. Tina Mariany Arifin, M.A., Ph.D., Pembimbing Tesis IJ

yang

telah banyak memoerikan bimbingan,- masukan, dan motivasi mulai dari penyusunan proposal hingga penulisan tesis ini.

Selain itu, ucapan terima kasih dan penghargaan juga penulis sarnpaikan kepada:

1. Bapak:< Prof. Dr. Harun SitompuJ, M. Pd., Bapak

~ :_ Jula

ga

Situmorang,

bf.

Pd., dan Bapak Prof. Dr. Khairil Ansyari, M. Pd., selaku nara sumber yang banyak

memberikan masukan atau sumbangan pemikiran sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis khususnya dalam hal metodologi penelitian ini.

2. Bapak dan Ibu dosen di lingkungan Prodi Teknologi Pendidikan, yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan yang bermakna bagi penulis- dalam menjalankan tugas-tugas sesuai dengan profesi penulis.

3. Rektor Unimed, Direktur dan Asisten Direktur Program Pascasatjana Unimed

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan di PPs Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M. Pd., Ketua Prodi Tekno]ogi Peiididikan

dan Bapak

Dr

Julaga Sitwnorang, M. Pd., Sekretaris

Prodi

Teknologi Pendidikan, dan staf Prodi Teknologi Pendidikan yang banyak membantu khususnya dalam hal administrasi perkuliahan selama mengikuti perkuliahan.
(7)

·~

ABSTRACT

Damanik, Canni Pranawati. The Effect of Instructional Approach and Verbal )

Ability toward Student Achievement in Gennan at State senior Higli School 2, ,

Medan. Thesis. Medan : Post Graduate Program, state university of Medan, '

February 2007.

Win32.anf

f '\

'::> J

I

a c

The obj.e!;_tive of this resea rch ~ were ( 1) to discover the difference between student achievement in Gennan taught with Communicative Approach and structural approach, (2) the difference of Geiman achievement between student with high and low verbal ability; and (3) whether there was an interaction between communicative Approach and Verbal Ability toward Gennan achievement.

This study was a quasi-experiment research which was conducted at State Senior High Scholl (Sekolah Menengah Atas; SMA Negeri) 2 Medan. The population was 366

students and 68 students where taken as the sample throug!t _sluster random sampling technique, consisting of 34 studentS - Grade XI Natural Sciences l who got the Communicative Approach and 34 student Grade Natural Sciences 5 with Structural Approach. Psycho tests which was given to the students for making d assification, the verbal ability that has been owned by the students which high and low verbal ability. The test used tor verbal ability was Differential Aptitude Test (DA T). To hypothesis achievement used was students which high and low verbal ability in Gcnnan. The . statistical testing applied in these study was descriptive statistic to present the data and for inferential statistic 2 ways ANOV.t1- was used. Before the 2 ~ ways ANOVA was used first the conditional test of data analysiS there was nom1ality and homogeneity tests. lbe instrument the used for achievement in German was a multiple-choice with 50 items and reliability 0,846 using K-R 20 formula.

The resnhs of the test showed that students taught with Commtmicative Approach had a higher achievement compared with students taught with Structural Approach. This was proved by Fcounl = 78,823 > F,abJ., = 4,06 at the level of significance

a

=

0,05. Students with high verbal ability the achievement was high than studen.ts with low verbal a6i1ity. This was provedby FcolUlt = 5,10 I > F~ab~e = 4,06 at the level of significance a = 0,05 . There was an interaction between Communicative Approach and Verbal Ability toward achievement in Gennan. This was proved by Fco,Uit = 10,306 >

t:,able = 4,06 at the level of significance a = 0,05 . The hypothesis was accepted students

taught Communicative Approach got higher achievement compared with those taught with Structural Approach. Students had Jow verbal ability got higher achievement if

taught with Structural Approach compared with students taught Communicatiye

Approach.

(8)

ABSTRAK

Canni Pranawati Damanik. Pengaruh Pendekatan Pembela_jaran dan Kemampuan

Verbal terhadap Basil BeJajar Bahasa J erman Siswa SMA Negeri 2 Medan.

i

Program Pascasarjana UnWersUas N<geri:M<dan, Februari 2007.

1

Tujaun penelitian ini adalah (I) untuk mengetahui hasil be1ajar bahasa Jennan

antara siswa yang diajarkan dengan pendekatan komunikatif dan siswa yang diajarkan dengan pendekatan structural, (2) mengetahui perbedaan hasil belajar hahasa- Jennan

antara siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi dan siswa yang memiliki

kemampuanverbal rendah; (3) mengetahui apa.kah ada interaksi antard pendekatan

pembclajaran dan kemampuan verbal terhadap basil belajar bahasa Jerman.

Penelitian ini merupakan quasi-eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 2

Medan. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 366 orang siswa dan sampel beljumlah

68 orang yang diambil dengan cluster random sampling yang terdiri dari 34 orang siswa

kelas XI IPA1 dengan pendckatan komunikatif dan 34_o_rang siswa kelas XI IPA

2

dengan pendel(atan structural.

'fes

psikologi diberikan kepada siswa untuk

mcngklasifikasikan ken1ampuan verbal yang dimiliki siswa yaitu kemampuan verbal tinggi dan rendalt Untuk tes kemampuan verbal digunakan tes psikologi yaitu tes Differential Aptitude Test (DAT). Unhlk menguji hipotesis, hasil belajar bahasa Jcnnan digunakan basil belajar bahasa Jennan siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi

dan hasil belajar bahasa Jennan siswa yang memiliki kemampuan verbal rendah. Uji

staristik yang digunakan terlebih dahulu digunakan da1am penelitian ini adalah statistik

deskriptif untuLmenyajikan dala d an ~ statistik inferensial digunakan ANA VA 2-jalur,

sebelmn ANA VA 2 jalur digunakan terlebih dahulu digunakan uji analisis data yaihJ uji nonnalitas dan uji homogenitas. Jnstrumen yang digunakan unntk basil beiajar bahasa

Jerman adalah pilihan berganda yang beljumlah 50 butir soal dimana reliahihtas tes

yaitu OJ46 yang mengb'llllakan mmus K-R 20.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa siswa yang diajarkan dengan pendckatan komtmikalif memiliki hasil belajar bahasa Jerman yang lebih tingb>i dibandingkan

dengan siswa yang diajarkan dengan pendekatan struktural. Ini ditunjukkan dari_fhimng:

= 78,823>F~ab d(Oo5i = 4,06 pada tarat signifikan a = 0,05. Siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi akan memperoleh basil belajar yang lebih tinggi daripada

siswa yang memiliki kemapuan verbal rendah. lni ditunjukkan dari Fhirung

=5.101 >F~.abcr(o,os) = 4,06 pada taraf signifikan a= 0,05. Terdapat interaksi antara

pendekatan pembelajaran dan kemampuan verbal terhadap basil bclajar bal1asa JeJJllan.

Ini ditw1jukkan dari Fhitung =-1 0,306>Ftahcl(0,05) = 4,06 pada taraf Si!,.'flifikan a = 0,05.

Hipotesis ini t.elaj menunjukkan bahwa siswa yang diajarl<an dengan pendekatan

komunikatif

akan

~ mendapat

hasil belajar bahasa Jennan yang

I ebih

tinggi dibandingkan

dengan siswa yang diajarkan dengan pendekatan structuraL Siswa yang memiliki

kemampuan verbal rendah akan memberikan hasiJ belajar bahasa Jennan yang lebih

tinggi j ika diajarkan dengan pendekatan stmctural dibadingkan dengan siswa yang

diaj..-kan dengan pendekatan

~= ~nd<atif.

_

0

j \'

0

" , .

~

•• r,O

0

J

~~~

)

(9)

DAFTARISI

~~~~

·r.,. ~

ABSTRAK ...

i

ABSTRACT ... ii

KAT A PENGANT AR ... .iii

~

-~

~-DAFT AR ISI-: ... v

C . I DAFT AR TABEL ... ~~ ... ~ ... viii

DAFT AR GAMBAR ...

xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENPAHULUAN ,. -'- / ~"-"' ../

'\...CJ~~~~{:.-c-

--

~ A. atar Belakang Masalah ... ... .. ... ... .... .. . .. .. .... .. ... ... ... .. . .. ... .. ... 1

B. Identifikasi Masalah ... ~ ... 12

~

C. Pembatasan Masalah ... -:? .... ... 13

D. Perumusan Masalah ... 14

(

E. Tujuan Penelitian ... ~ -..:.:. ---- · 15

F. Manfaat Penelitian ... ~ ... 16

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

~'

PENELITIAN

:I \

i

z,. I op A. Deskripsi Teoretis ...

?. ...

17

; 1. Hakikat Hasil Bela jar Bahasa Jerman .. ~~ ---·--·-- · ·... . ... 17

2. Hakikat Pendekatan Pembelajaran ... 22

a. Pendekatan Komunikatif.. ... ... .. .. .. ... . .. ... .. .. . ... .. ... . .. . .. ... 25

b. Pendekatan Struktural... ... .. ... .. . . ... .. ... ... .. ... ... ... ....

31

3. Hakikat Kenuunpuan Verbal ... 44

4. - Penelitian yang Relevan ... ::-:.":":' ... ::-.:-:: .... 52

B. Kerangk:a Berpikir ...

~~

·--···

53

Perbedaan Hasil Belajar Bahasa Jennan antara Siswa yang Diajar

g

J

::::: a: :::r:~~:

~ ~i-~ .: .~i -~~- ~~~ -~~~:-~~:~=-

53

--

_::,...---' ~
(10)

2. Perbedaan Hasil Belajar Bahasa Jerman antara Siswa yang

Memiliki Kemampuan Verbal Tinggi dan Siswa yang Memiliki

Kemampuan Verbal Rendah ... 58

3. Interaksi antara Penggunaan Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Verbal Terhadap-Hasil Belajar Bahasa Jennan ... 61

C. Hipotesis Penelitian ... 63

BAB III MEJ'ODOLOGI PENEtFflAN __;:::.;;:;__

/.-=._

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...

~ .':.~

...

~ .~

... 65

(

B. Populasi dan Sampel Pene]itian ... 65

C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 66

D. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... : ... ,, ... 68

E. llengontrolan Perlakuan ...

~ . :-:-

... : ....

~ .~

... 70

Varia bel dan Defenisi Operasional Varia bel Penelitian ... 7 4 T eknik dan Alat Pengukuran Data ... 7

5

l. Vaiiditas Tes ... /. ... 76

2. Reliabilitas Tes ... ~ ... 77

H.

H~il

Uji coba Instrumen ...

~

... :::-...

~

... 77

I. Teknik Analisis Data ...

/~

... 79

i ,

BAB IV HASIL PENELITJAN ... 81

A. Deskripsi ... 81

1. Hasil Belajar Ba.hag.. Jennan Siswa yang M emiliki Kemampuan Verbal Tinggi ... 81

2. Hasil be l ~ar Bahasa Jerman Siswa yang Memiliki Kemampuan Verbal Rendah . .. . . . .... .. ... ... ... ... ... .... .... .. . .... . .. ... ... .. 82

3. Kemampuan Verbal Siswa untuk Perlakuan Pendekatan - -Pembelaajran Komunikatif ... :::::: ... ::-;::-... 84

4. Kemampuan Verbal Siswa untuk Perlakuan Pendekatan Pembelaj aran Struktura1 ... . ... ... ... ... ... ... ... ... .... 86

5. Hasil Belajar Bahasa Jerman Siswa yang MemiHki Kemampuan Verbal Tinggi untuk Perlakuan Pendekatan Komunikatif . .. ... 88

(11)

••

6. Hasil Belajar Bahasa Jerman Siswa yang Memiliki Kemarnpuan

Verbal Rendah untuk Perlakuan Pendekatan Pembelajaran

Komunikatif ...

.90

7. Hasil Belajar Bahasa Jerman Siswa yang Memiliki Kemampuan Verbal Tinggi untuk Perlakuan Pendekatan Pembelajaran Struktural ... 92

8 . -~ H asil Belajar bahasa- Jerman Siswa yang· Memiliki Kemarnpuan Verbal Rendah untuk Perlakuan Pendekatan Pemhelajaran Struktural ... 94

B. Uji Persyaratan Analisis . .. ... ... .... . .. ... ... .. ... ... .. ... ... ... .. 96

1. Uji Nonnalitas ... 96

2:- tJji Homogenitas .. ::.-:: ... 98

C. Pengujian Hipotesis ... 99

13 I. Kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran komunikatif akan memperoleb basil belajar bahasa CJ Jerman yang lebih tinggi daripada kelompok siswa yang diajar

--

--

--

--

!)

dengan menggunakan pendekatan struktural ... 1 0 I 2. Kelompok siswa yang memiliki kernampuan verbal tinggi akan memperoleb basil belajar bahasa. Jerman yang Jebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok siswa yang memiliki

f)

kemampuan verba} ~ ndah ... H b . . . 102

fi

J.

:: =~ =:~7ru:

::. :.~:~.

~ =-~~o :1

D. Pembahasan dan Diskusi HasH Penelitian ... ... I 08

1. _ KeJompok siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan

pembe l~aran komunikatif akan memperoleb basil belajar bahasa ~

Jennan yang lebih tinggi daripada kelompok smva yang di'\iar

~ ~

)

dengan menggunakan pendekatan struktural ... 1 08

(12)

a

tJN

2. Kelompok siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi akan

memperoleh hasil belajar bahasa Jennan yang lebih tinggi jika

dibandingkan dengan kelompok stswa yang memiliki

kemampuan verbal rendah ···-··'"···-- 113

3. Terdapat interaksi antara penggunaan pendekatan pembelajaran

dan kemampuan verbal dalam mempengaruhi basil belajar bahasa

- - Jennan ... -:-:.-:-: ... ::-.::: ... 116

E. Keterbatasan Penelitian ... t 19

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 125

..,.

A. Simpulan ... ~ . ... 125

B. ImpJikasi ... ! ... 126

_,

-"""'-

--C. Saran ... :-:-.::-... -:-: ... 131

Ec N ~

DAFTAR PUSTAKA ... 132

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... ~ ... 136

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel

- ~

~

Hal

1 . Perbedaan Pendekatan Komunikatif dan Pendekatan Struktural . . . ... ... 44

2. Perbedaan Aplikasi Pendekatan Komunikatif dan Pendekatan StrukturaJ - '

dalam Proses Belajar Mengajar ... 57

3. Perbadingan ~ Kemampuan Verbal-Tinggi dan Kemampuan Verbal Rendall :::.. 60

4. Disain Faktorial 2X2 ... ~ ... 67

Q:

5. Kisi~Kisi Tes HasH Belajar Bahasa Jerman ... ~ ... 76

6. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Jerman Siswa yang memiliki

Kemampuan Verbal Tinggi ... , ... 81

7. Distribusi- Frekuensi Hasil Bda]ar Bahasa Jerman Siswa yang memiliki

Kemampuan Verbal Rendah ... ·... ... . .. . ... ... .. . ... ... ... . ... .... .. 83

8. Distribusi Frekuensi Kemampuan Verbal Siswa untuk Perlakuan Pendekatan

Pembelajaran Komunikatif. .. .. .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... 85

9. Distribusi Frekuensi Kemampuan Verbal Siswa un~ _ Perl akuan Pend ek ~ ~

PembelajaranStruktural ... 87

I 0. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Jerman Siswa yang Memiliki

Kemampuan Verbal Tinggi untuk Perlakuan Komunikatif ... 89

11. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Jerman Siswa yang Memiliki

Kemampuan Verbal Rendah

untl.!k

Perlakuan Komunikatif ... 91

12. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar BahaSa Jerman Siswa yang Memiliki

Kemampuan Verbal Tinggi untuk Perlakuan Struktural ... 93

13. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Jerman Siswa yang Memiliki

J

Kemampuan Verbal Tinggi untuk Perlakuan Struktura1 ... ;;··· ... 95

14. Hasil Pengujian Nonnalitas Data (Uji Liliefors) ... :::::: ...

::.=::.

97

"

15. Hasil Perb.itungan Homogenitas (Uji Barlett) ... ~ ... 98

16. Data Induk Penelitian ... 100

17. Rangkuman Hasil Anal isis V arians ... 100

~~~~

}

[image:13.595.53.492.98.744.2]
(14)

18. Rangkwnan Hasil Perhitungan (UjiScheffe) ... l06

19. Ringkasan basil Perhitungan Taraf Kesukaran Tes Hasil Belajar Bahasa

Jerman ... -:-... 212

20. Ringkasan Hasil Perhitungan Daya Pembeda Tes Hasil Belajar Bahasa Jerman ... n . . . 215

21. Perhitungan V aliditas Butir Soal no. 1 ... 21 7 22. Hasil Pemitungan V aliditasl es Hasil Bela jar Bahasa Jerman ...

.-:-.= ...

218

23. Analisis 50 Butir Soal ... 222

24. Perhltungan Uji Validitas Hasil Belajar Bahasa Jerman ... 224

25. Perhitungan Uji Reliabilitas Hasil Belajar Bahasa Jerman ... 226

26. Analsis Butir Soal Tas Hasil Belajar Bahasa Jerman Untuk Menentukan Tingk;i:Kesukaran dan D ay~ Beda ... ~ . : ... ::.::-... 228

27. Analisis Butir Soal Tes Hasil Belajar Bahasa Jerman Untuk Menentukan Tingkat Kesukaran dan Day a Beda ... 228

28. Day a Beda dan Tingkat Kesukaran ... 228

..

29. Perhit:!:!ll.san Uji Reliabilitas Hasi1 Belajar Bahasa Jerman (Pendekatan

--

--

--Komunikatif dan Pendekatan Struktural) ... 230

30. Hasil Pengukuran Kemampuan Verbal Kelompok Eksperimen Pendekatan Komunikatif ... 234

31. Hasil Pengukuran Kemampuan Verbal Kelompok Eksperimen Pendekatan St.nlktural ... ""' ... 228

32. Data Induk Penelitian ... 236

33. Distribusi Frekuensi Data Penelitian ... 237

34. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Verbal Siswa untuk Perlakuan Pendekatan Pembelajaran Komunikatif ... 236

35.

Distribusi

Frekuensi Hasil

~ selajar

Bahasa Jerman Siswa yang Memiliki Kemampuan Verbal Tinggi ... 239

36. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Jerman Siswa yang memiliki Kemampuan Verbal Rendah ... 240

(15)

- - ~---- ..

--.

·---·-····---·- --- ---·----·---.. " ---··----·--· ·

-37. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Verbal Siswa untuk Perlakuan Pendekatan Pembelajaran Komunikatif ... 241

38. Distribusi Frekuensi Kemampuan Verbal Siswa untuk Perlakuan Pendekatan

39.

~: .::~.:::ru·~~~;;···~~;~;~···~;;;;:···~::···~~···~~:i;~;

242

; )

Kemampuan Verbal Tinggi untuk Perlakuan Pendekatan Pembelajaran Komunikatif ...

~ -~

... ::-.::-...

-:: .~

243

40. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Jerman Siswa yang Memiliki Kemampuan Verbal Rendah untuk Perlakuan Pendekatan Komunikatif ... 215

41. Distribusi Frekuensi Hasil belaajr Bahasa Jerman Siswa yang Memiliki Kemampuan. Verbal Tinggi

un~Perl

akuan

Pendekatan Komu.nikatif ... 244

42. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Jerman Siswa yang Memiliki Kemampuan Verbal Rendah untuk Perlakuan Pendekatan Pembelajaran Struktural ... 218'

43. Uji Nonnalitas Data Hasil Belajar Bahasa Jerman Siswa yang Memiliki / Kemampuan Verbal Tunggi (Y1)._dengan Perlakuan _P.=.ndekatan Pembelajaran

Komunikatif(X

1) ... 249

44. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Bahasa Jerman untuk Siswa yang Memiliki Kemampuan Verbal Rendah (Y 2) dengan Perlakuan Pendekatan

Pembelajaran Komunikatif (X1) ... 249

45. Uji Nonnhlitas Data Hasil- Belajar Bahasa Jennan untuk Siswa yang Memiliki Kemampuan Verbal Tinggi (Y 1) dengan Perlakuan Pendekatan

Pembelajaran Komunikatif (X2) ... 250

46. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Bahasa Jennan untuk Siswa yang

J

Memiliki Kemampuan Verbal Tinggi (Y 2) dengan Perlakuan Pendekatan

Pembelajaran

Struktural

(X2).: ... ::::-: ...

250

47. Uji Nonnalitas Data Hasil Belajar Bahasa Jerman untuk Siswa yang

Memililci Kemampuan Verbal Tinggi (Y 12) dengan Perlakuan Pendekatan Pembelajaran (X

12) ... ... 251

(16)

48. Uji NonnaHtas Data Hasil Belajar Bahasa Jerman untuk Siswa yang

Memiliki Kemampuan Verbal Rendah (Y n) dengan Perlakuan Pendekatan

Petnbelajaran (X12) ... 251

49. Uji Nonnalitas Data HasH Belajar Bahasa Jerman untuk Siswa yang ; )

Memiliki Kemampuan Verbal (Y12) dengan Perlakuan Pendekatan

Pembelajaran Komunikatif (XJ) ... 252

50. Uji Normalitas Data Hasil- Belajar Bahasa Jerman untuk Siswa- yang

Merniliki

Kemampuan Verbal

(Y

12) dengan Perlakuan Pendekatan

Pembel~aran Struktural (X2) ... 252

51. Ringkasan Statistik Dasar Untuk Data Induk Pene1itian ...

J . JJ .~

...

251

52. Ringkasan Statistik Dasar untuk Uji Hornogenetis ... 251

53. Ringkasan- Statistik Dasar

Untuk

Data lnduk Pene 1ttian (X1Y12. X12Y22•

xjY

12,

X 1zY12) ... ... ... 256

54. Hasil Perhitungan Homogenitas ((X1Y12, X12Y22, X2Y1z, X12Y12) ...

~

.. . . ... 256

55. Tabu1asi Jumlah Data Pada Desain ANAYA 2x2 untuk n Tidak Sarna ... 258

(17)

..

[image:17.595.51.518.93.738.2]

DAFT AR GAM BAR

Gambar

~

~

~ras

NEe(::

~

Hal

r.;,'

~....

he;-"~

-1. Tahapan-Tahapan Pendekatan Komunikatif ... : ... ~ ... ~ ... 36

2. Tahapan-Tahapan Pendekatan Struktural ... 43

3. Histogram Hasil Belajar Bahasa Jerman Siswa yang Memiliki Kemampuan

Verbal Tinggi ... :::::: ... ::.:: ... ::-.::: .. 82

4. Histogram Hasil Belajar Bahasa Jerman Siswa yang Memiliki Kemampuan

Verbal Rendah .... .. . . .... . .. ... ... ... ... ... . ... ... ... ... ... ... 84

j

5.

Hi,stogram Kemamp uan Verbal Siswa untuk Perlakuan Pende.katan

Pembelajaran Komuniktif ... .... .... . . . .... . . . .... . .. ... .. ... ... . . ... ... .. . . .... ... 86

6. Histogram- Kemampuan Verbal Siswa untuk Perlakukan Pembelajarpn

Struktural ... , ... 88

7. Histogram Hasil Belaj ar Bahasa Jerman S iswa yang Memiliki Kemampuan

j

Verbal Tinggi untuk Perlakuan Pendekatan Pembelajaran Komuniktif .... . ... 90

8. Histogram_

J::!asil

Belajar B ~ _!erman Siswa yan~ ~em iliki Kem amP_~

Verbal Rendah untuk Per1akuan Pendekatan Pembelajaran Komuniktif .. ... ... ... 92

9. Histogram Basil Belajar Bahasa Jerman Sjswa yang Memiliki Kemampuan {

Verbal Tinggi untuk Perlakuan Pendekatan PembelajaranStruktural .. . ... .. . ... 94

J

I 0. Histogram Hasil Bel ajar Bahasa Jerman S:iswa yang Memiliki Kemampuan

Verbal Ren<hlh untuk Perlakuan...&ndekatan Pembelajaran Struktural ... H . . . 96

11. Pola Garis Interaksiantara Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Verbal

T erhadap Hasil Bel~ ar Bahasa Jerman .... . . ... ... .. .. .. .. .. . ... ... ... 1 04

> >

-

~ ~

--:> -:>

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9 .

..

~

Lampiran

1. Skenario Pembelajaran I Pendekatan Pembe1ajaran Komunikatif (Kelompok

Eksperimen 1) . . . .... .. . . . ... ... ... .... . ... ... .. . .. ... ... .... .. . . . ... .... . . .. 13 2

Hal

Rencana Pengajaran I Pendekatan Pembelajaran Komunikatif (Kelompok

Eksperim; n- 1) ... : : ... -::.-;: ...

=-···

170

lnstrumen Tes Hasil Belajar Bahasa Jerman ... 202

Analisis Butir Ujicoba lnstrwnen Tes ... 211

Analisis 50 Butir Soal (40 Siswa) ... 222

Perhitungjl!!_ Uji Validitas Hasil Belajar Bahasa JennaQ. ... 224

Perhitungan Uji Reliabilitas Hasil Belajar Bahasa Jerman ... :::: ... 226

Analsis Butir Soal Tas Hasil Belajar Bahasa Jerman Untuk Menentukan Tingkat Kesukaran dan Day a Beda ... 228

Perhitungan Uji Reliabilitas Hasil Belajar Bahasa Jerman (Pendekatan Komunikatif dan Pendekatan]truJctural) ...

~~ ---· ·--···--···--··--

··----·

· ·· · --··

230

10. Hasil Pengukuran Kemampuan Verbal.. ... 234

11. Hasil Pengukuran Kemampuan Verbal ... 235

12. Data Induk Penelitian ... 236

13. Distribusi Frekuensi Data Penelitian ... 237

14. Perhitungan Statistika Dasar7!' ...

~ - ·~ ---···---·--

·- ~ --·--

_,_

239 15. Pengujian Normalitas Data dengan Teknik Liliefors ...

~

... 248

16. Uji Homogenitas Varians Sampel ... 254

17. Anal isis V arians Dua Jalur dengan Faktorial 2 x 2 ... 256

(19)

BABI

£

PENDAHUJ,UAN

'JI

~)I~

A. Latar Belakang Masalab ... \ .,

M 3!!~ ia sebagai makhl!!,)<_sosial tidak mungki_n hidup sendiri dalam arti luas

dan selalu memcrlukan bantuan orang lain. Itulah sebabnya manusia scnantiasa hidup

berkelompok, bekeijasama, dan berinteraksi di antara sesamanya. Interaksi

merupakan perwujudan naluri tiap orang untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu

cara meme'iiuhi kebutuhan adalah -beketja sama dan bcrgaul tukar menukar i nformasi

dan pengalaman. Untuk menyatakan isi _gagasan atau batinnya, manusia mutlak

memerlukan alat pengungkapan yang sempuma. Alat itu adalah bahasa.

Saat ini, fungsi bahasa sebagai alat komunikasi scmakin tinggi. Tanpa bahasa

komunikasi tidak akan tetjadi. Bahasa mcrupakan alat utama untuk berkomunikasi

dalam kehidupan manusia, baik secara individual maupun kolektif sosial. Secara

individual, bahasa merupakan alat untuk mengekspresikan isi gagasan batin kepada

orang lain:-'"Secara kolektif sosial, bahasa merupakan alat berinteralrsi dcngan

sesamanya.

/~

l:

Pada mulanya, setiap bangsa, ras, atau suku memiliki bahasa sendiri. Bangsa, ras, atau suku yang berbeda sangat dimungkinkan memiliki bahasa yang berbeda

karena desakan kebutuhan untuk melangsungkan kehidupan dan demi kemajuan

bangsa dan negara atau suku tersebut, digunakanlah bahasa yang dapat dimengerti

(20)

2

bahasa lnggris. Untuk berkomunikasi antarsuku di Indonesia digunakan bahasa

Indonesia.

Walaupun setiap negara memiliki bahasanya masing-masing tetapi setiap

bahasa mcmiliki karakteristik yang sama yaitu (Bolinger yang dikutip oleh Suwama

2002) : (I) bahasa adalah milik man usia maksudnya hanya manusia yang dapat

berbahasa karena bahasa merupakan simbol vokal. Dengan kata lain, hanya manusia

yang memiliki potcnsi berbicara; (2) bahasa adalah berpikir dan bertindak Proses

berpikir bab_a ~ a tampak dalam kQ.m_._petensi kebahasaan. _(3) media bahasa adalah bunyi

atau suara; (4) bahasa adalah hierarki; (5) bahasa melekat pada gesture atau body

langua!(e; (6) bahasa adalah arbitrer atau bcrsifat scwenang-wenang dan non-arbitrer;

(7) bahasa adalah vertikal dan horizontal maksudnya vertikel mengacu pada sifat

bahasa yang paradigmatik, seda.rlgfan horizontal mengacu pada sifat sintag.;atik; (8)

bahasa adalah kesamaan struktur; (9) bahasa adalah didengar dan diucapkan; dan ( l 0)

bahasa adalah berubah %.

Bahasa sebagai alat hidup merupakan syarat mutlak bagi kemajuan manusia,

baik lahir maupun batin. Walaupun bahasa mcrupakan alat utama untuk

berkomunikasi dalam kehidupan manusia tetapi bahasa bukanlah hanya alat

komunikasi semata-mata. Menurut Hardjapamekas (2001 :3) bahasa memiliki dua

macam fenomena; fenomena pertama terbagi atas empat bagian yaitu (J) ~ bahasa an

sich sebagai salah satu gejala sosial yang terpenting, alat penghubung antar manusia

(21)

..

3

bahasa bukan saja kemampuan berbicara, melainkan juga cara bagaimana

menggunakan bahasa; (3) alat komunikasi tanpa bunyi pun disebut bahasa, yaitu

bahasa isyarat; (4) kemudian dapat pula ditambahkan penggunaan kata bahasa dalam

arti kiasan seperti bahasa alam, berbahasa satu. Fenomena kedua yaitu bahasa sebagai

"kcsatuan tanda bunyi" yang berlaku dalam kelompok manusia tertentu yang

menyatukan sejumlah golongan manusia tertentu menjadi kesatuan bahasa. ~ ~

Kemajuan teknologi pada abad ke-21 ini juga mempengaruhi bahasa sebagai

alat komunikasi. Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi antarbangsa pada saat

ini tidak hanya bahasa Inggris saja tetapi sudah banyak bahasa asing yang digunakan

seperti bahasa Perancis, Jerman, Mandarin, Jcpang, Belanda dan sebagainya. Dengan

semakin pentingnya penguasaan berbagai bahasa agar dapat berkomunikasi dengan

bangsa lainnya dalam menyampaikan kebudayaan serta ilmu pengetahuan dan

teknologi (lptek) mengakibatkan lahimya globalisasi komunikasi. Globalisasi

komunikasi mt sangat dipengaruhi oleh kebutuhan berbahasa untuk

mengkomunikasikan sesuatu yang dimiliki kepada b~sa atau negara lain. Dengan

dernikian semakin jelas bahwa penguasaan bahasa asmg merupakan hal yang

mendesak, selain itu penguasaan bahasa asmg dapat dimanfaatkan untuk

mengembangkan dunia pariwisata. c

J

n ,. c

J

""

cj

Begifu- pula dengan dunia- industri yang mem"butuhkan tenaga fe'Tja yang

berkualitas tidak hanya mempunyai pengetahuan di bida.t',lgnya tetapi harus

(22)

.

4

berbahasa asing yang dibutuhkan saat ini tidak hanya bahasa Inggris tetapi bahasa

asing Iainnya. Hal ini akan

me~jadi

nilai tambah bagi tenaga kerja tersebut. Untuk

menunjang kemampuan seseorang dalam bcrbahasa asing pad(\ saat ini tidak hanya

melalui kemampuan komunikasi saja tetapi dari suatu sertifikasi atau pengakuan

suatu lembaga yang menyatakan bahwa orang tersebut sudah mampu menggunakan

bahasa tersebut dcngan baik dan benar dengan standar yang sudah ditentukan olch

lembaga tersebut. misalnya untuk bahasa lnggris yaitu Test Of English as a Foreign

Language C[Q_EFL) dan Test Of_E_!!glish for International

Communication

~ ('fO

EIC),

untuk bahasa Jerman yaitu Zertifikat Indonesische Deutsch Studenten (ZJDS) dan

Zentrale Mittelstufen Prilfung (ZMP), untuk bahasa Jepang yaitu Nouryoku Shinken .

Dengan adanya sertifikasi ini, jeJas kemampuan seseorang semakin diakui.

r~~E-0

/

UntuK' Elapat meningkatkan -pengetahuan dan .Kualitas sumber daya manusia

(SDM) maka pembelajaran bahasa asing di Indonesia sudah dimasukkan ke dalam

kurikulum nasional. Pembelajaran bahasa asing di Indonesia, antara lain bahasa

lnggris, Jennan, Perancis, Belanda, Arab, Jepang, Mandarin, dan Rusia. Bahasa

Inggris sebagai bahasa asing pertama, diajarkan mulai dari Sekolah Dasar (SD)

sampai tingkat pertama di lembaga-lembaga pendidikan tinggi, bahasa Perancis dan

bahasa Jerman diajarkan di sekolah lanjutan tingkat atas dan lembaga pendidikan

tinggi yang mempunyai jurusan kedua bahasa

asing

fersebut, sedangkaii

b ahasa

(23)

5

pertama maupun tingkat atas tetapi dapat diberikan pada lembaga-lernbaga

pendidikan yang mcnginginkannya. <-.p,.

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Medan rnerupakan salah satu SMA

yang ada di Medan yang mengajarkan mata pe1ajaran bahasa asing. Mata pclajaran

bahasa asing yang terdapat di SMA Negeri 2 Medan selain bahasa Inggris yaitu

bahasa Perancis, bahasa Jerman dan bahasa Jepang. Untuk mata pelajaran bahasa

Perancis hanya diajarkan pada kelas X, untuk m ata pelajaran bahasa Jerman diajarkan

pada kelas XLdan XII, dan untuk mata pelajaran bahasa Jepang diajarkan pada kelas

Salah satu rnata pelajaran bahasa yang diajarkan di ke1as XI yaitu bahasa

Jerman. Pembelajaran bahasa Jerman di SMA Negeri 2 Medan saat ini masih

mengalami banyak kekurangan, khususnya bagi siswa. Minat dan motivasi siswa

dalam belajar bahasa Jerman sangatlah kurang. Dari hasil interviu dengan beberapa

orang guru bahasa Jerman di SMA Negeri 2 Medan diperoleh infonnasi bahwa siswa

beranggapan lebih penting belajar mata pelajaran yang lain dari pada bahasa ~rm an

atau bahasa asing lainnya. Siswa yang memiliki rninat dan motivasi belajar bahasa

Jerman hanyalah siswa yang nantinya ingin mengambil jurusan bahasa di Perguruan

Tinggi (PT), siswa yang suka belajar bahasa dan siswa yang takut nilainya tidak

bagus di rapo(" padahal minat dan.

mOiivasi

belajar

siswa

merupakan

salah satU

f aktor

penting yang menentukan keberhasilan belajru:. Oleh karena siswa rnemiliki minat

(24)

6

minat dan motivasi yang kurang dalam mengajarkan bahasa Jerman sebingga

mempengaruhi hasil belajar s1swa dalam belajar bahasa Jerma, selain itu juga

• mengakibatkan kurangnya minat dan motivasi siswa dalam belajar bahasa Jerman

disebabkan metode yang digunakan guru selama ini.

Selama ini pembelajaran bahasa Jerman yang dilakukan mcnuntut siswa untuk

memahami, menghafal, dan menguasai struktur-struktur atau gramatik bahasa Jerman

saja. Siswa dilatih untuk mcniru pola-pola kalimat yang sudah ada. Siswa diharapkan

hanya mengikuti dan menerima begitu saja apa yang ~ diaj arkan oleh guru.-Selain itu

bahasa Jerman diajarkan dengan mencurahkan perhatian pada lafal kata dan pada

latihan berkali-kali secara intcnsifmembentuk pola-pola kalimat bahasa. Siswa sangat

jarang dilatih menggunakan bahasa Jerman untuk meningkatkan kcmampuan

komunikatif mereka, yaitu kemampuan komunikasi siap pakai dalam situasi nyata

yang aktual dan wajar, padahal kompetensi yang diharapkan diperoleh oleh siswa

setelah belajar bahasa Jerman yaitu siswa dapat berkomunikasi baik secara lisan

maupun tulisan dengan menggunakan ragam bahasa serta pola kalimat yang tepat

-~

sesuai konteks dalam wacana dan atau monolog yang informatif.

( Mata pelajaran bahasa Jerman merupakan mata pelajaran yang

mengembangkan keterampilan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan untuk

memahami dan mengungkapkan iruormasi, pikiran,

perasaan

serta

mengembangkan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Tujuan pembe1ajaran bahasa Jerman ada1ah

(25)

7

berbagai konteks untuk menyampaikan informasi, pikiran dan perasaan, serta

menjalin hubungan sosial dalam bentuk kcgiatan yang beragam, interaktif dan

menyenangkan.

:J

Berdasarkan tujuan tersebut, mal<a setiap siswa diharapkan plampu

menggunakan bahasa Jerman dengan baik dan benar, tidak hanya menguasai

kaidah-kaidah bahasa Jerman tetapi mampu menggunakan bahasa Jerman. Akan tetapi

disebabkan oleh pembelajaran yang tidak bervariasi yang hanya menuntut siswa

untuk menguasai struktur-struktur bahasa Jerman atau ~ m ernbuat pola-pola-kalimat

dalam bahasa Jerman mengakibatkan basil belajar bahasa Jerman yang menurun. ~ ...

Dari hasil interviu dengan beberapa orang guru bahasa Jerman di SMA Negeri

2 Medan diperoleh informasi bahwa selama ini siswa dapat mencapai nilai tinggi

dalam belajar bahasa Jerman, tetapi tidak mampu menggunakan bahasa itu ~ecara

praktis. Apabila siswa diajak berkomunikasi dalam bahasa Jerman maka siswa

mcngalami kesulitan atau hambatan. Siswa selalu merniliki rasa takut atau malu jika

siswa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Jerman. Siswa selalu be!Jlikir

apakah kalimat yang diucapkannya sudah sesuai dengan struktur atau tata bahasa

yang tcpat, atau apakah kalimat yang diucapkannya dapat dimengerti oleh orang yang

mendengarkan, atau apakah kalimat yang diucapkan memiliki rnakna yang benar dan

sebagainya.

Hru

ini bukanlah hal

yang

diharapkan daritujuan pembelajaran

bahasa,

(26)

8

Hal ini disebabkan oleh pembclajaran yang selalu menuntut siswa untuk

menguasai struktur/g.-amatik bahasa Jerman saja tanpa melatih siswa untuk

menggunakan bahasa Jerman sebagai alat komunikasi untuk meningkatkan

kemampuan komunikatifuya. Guru juga jarang memberi kesempatan kepada siswa

untuk mempraktekkan bahasa Jerman pada saat proses belajar mengajar, karena siswa

se1alu diajarkan tentang struktur-struktur bahasa Jerman. Apabila siswa sudah dapat

menguasai struktur-struktur bahasa Jerman dan dapat membuat kalimat dengan baik

dan benar maka guru sudah merasa cukup puas dengan basil yang diberikan oleh

siswa. Padahal tujuan pcmbelajaran bahasa yaitu mengembangkan keterampilan

berbahasa siswa (Suwarna, 2002:131 ). l:>

.., I -

-~

!J

Salah satu pendekatan pembclajaran dalam pembclajaran bahasa yang

menekankan bahasa sebagai alat komunikasi yaitu pendekatan komunikatif.

Pendekatan komunikatif merupakan _pendekatan dalam pembelajaran yang

berorientasi pada kemampuan berkomunikasi dalam bahasa kedua, dengan

mengarahkan kegiatan belajar _mengajar efektif dan efisien untuk m ~ nc apai

kemampuan komunikatif (Nurhadi, 1995).

Pembelajaran bahasa dengan pendekatan komunikatif bukan berarti hanya

untuk meningkatkan kemampuan komunikatif siswa saja tetapi menerapkan kaidah

gramatikal

siia"fu bahasa dalam riiembentuk kalimat-kalimat yang benar

dan

untuk

mengetahui kapan, di mana, dan kepada siapa kalimat-kalimat itu diucapkan tetapi

(27)

9

gramatikal suatu bahasa dalam bentuk pola-pola kalimat, pemakaian ungkapan,

pengucapan yang diulang-ulang, kaidab tata bahasa, karena pada umumnya

pembelajaran bahasa asing diawali dengan ket erampilan membaca. Setelah membaca

disusul dengan keterampilan menulis, seiring dengan itu siswa membentuk

keterampilan menyimak. Keterampilan berbicara pada umumnya dipcroleh terakhir.

Siswa berani berbicara kalau sudah terampil membaca, menulis, dan menyimak.

Seperti yang dikatakan oleh Richard dan Rodger (dalam Rombepajung, 1988) bahwa

pendekatan kj}munikatif bertujuan- untuk mengembangkan kemarnpuan komunikatif

serta prosedm keempat keternmpilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicar'a,

membaca dan menulis yang mengajui interdependensi atau saling ketergantungan

antara bahasa dan komunikasi. ~

. .:.0 /

Pembelajaran bahasa pada pepdekatan komunikatifberpusat kepada siswa dan

peran guru hanya sebagai motivator, pembim bing kelas dan sebagainya, selain itu,

pendekatan komunikatif didasarkan atas analisis kebutuhan (need analysis atau needs

assesment) siswa yaitu hal-hal y~ng harus dicapai oleh siswa agar siswa dapat

berkomunikasi dengan baik dan benar. ~~

Ada hal lain yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan hasil belajar bahasa

Jerman yaitu kemampuan guru karena kemampuan guru sangat mendukung

keberhasilan oelajar siswa.

Guru

harus memiliki kemampuan gramatikal dan

kemampuan komunikatif yang baik serta guru mengetahui bagaimana berkomunikasi

(28)

-.. . -··· ····-·-··· ~ - ·~-···~ ... ~,..- .. ..---·~···-···

10

luas dalam berbahasa khususnya keterampilan berkomunikasi dan kemampuan

menyampaikan materi pelajaran sccara komunikatif Selain basil belajar bahasa

Jerman, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar bahasa Jerman

yaitu faktor-faktor yang berasal dari individu itu sendiri, yang dapat dikelompokkan

dalam dua kelompok yaitu faktor dalam dan faktor luar. Hal-hal yang tennasuk faktor

dalam antara lain umur, bakat, kemampuan intelektual, minat, kepribadian, keaktifan

dan lain sebagainya. Selanjutnya yang tergolong faktor luar antara lain yang tercakup

dalam situas2_!!ngkungan kelas all_l\i lingkungan fonnaL dan lingkungan bahasa atau

penutur bahasa asli.

Salah satu kemampuan intelektual yang dipandang perlu diperhatikan dalam

pembelajaran adalah kemampuan verbal siswa yaitu siswa memiliki kemampuan

untuk menggunakan pikirannya untuk mengolah kata-kata dan dapat mengungkapkan

pikirannya tersebut melalui berbicara, membaca dan menulis. Apabila siswa memiliki

kernampuan verbal yang baik maka siswa akan Iebih berhasil dalarn belajar di bidang

bahasa dan apabila siswa memiliki kemampuan verbal yang baik makf!. akan

tercermin dan termanifestasikan ke dalam kemampuan berbahasanya. Apabila siswa

mampu berbahasa dengan lancar pada tingkat komunikasi interaktif dengan

sesamanya, dapat dikatakan bahwa siswa mempunyai kemampuan verbal yang baik

pula. Dalam berkomunikasi ada dua hal yang dapaC dilakukan yaitu kornunikasi

verbal dan komunikasi non-verbal. Komunikasi verbal dapat dilakukan dengan tatap

(29)

11

sentuhan, ekspresi wajah, suara dan sebagainya. Apabila siswa memiliki kemampuan

verbal yang baik maka komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal schingga dapat

memberikan makna yang lebih kepad orang yang diajak berkomunikasi. : )

Dalam mempelajari bahasa Jerman terdapat beberapa kesulitan. Hal-hal yang

harus dipelajari oleh siswa dalam belajar bahasa Jerman yaitu struktur bahasa Jerman,

melatalkan kata-kata dalam bahasa Jerman agar terdengar baik dan benar, menulis

kalimat yang sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa Jerman,

menetjemahkan_ kalimat dengan - benar baik dalam- bahasa Jerman dan- bahasa

Indonesia, mampu berbicara dengan menggunakan bahasa Jerman. SeJain itu belajar

bahasa Jerman sangat berbeda dengan belajar bahasa Inggris. Siswa sudah terbiasa

dcngan mendengar kata-kata atau kalimat bahasa Inggris, baik itu dari televisi, radio,

surat kabar, bahkan sudah dipelajari sejak Sekolah Mene1,1gah Pertama (SMP).

Bahasa Jerman merupakan pelajaran yang baru dipelajari siswa pada saat duduk di

kelas XI dan kata-kata atau kalimat yang di olah siswa siswa masih masih sulit untuk

diucapkan. Oleh karena itu, apabi.!.a siswa memiliki kemampuan verbal yqpg baik

maka siswa dapat mengatasi kesulitan dalam belajar bahasa Jerman, hal ini dikatakan

oleh Lwin, dkk., (2005: 13) bahwa seseorang dengan kemampuan verbal yang baik

akan merasa lebih mudah mempelajari pola huruf-bunyi dari kata-kata yang tertulis,

terutarna dalariioahasa-bahasa. _;,.::__ -- u_-..._ ..f""':c. ... .,._-..., ~ ~ _r.., N.C-'

Agar tujuan pembe1ajaran tercapai baik secara efektif dan efisien, maka

kemampuan verbal siswa perlu diperhatikan

aan

dipertimbangkan dalam menentukan
(30)

12

pendekatan pembelajaran bahasa yang akan digunakan karena ini akan

mernpengaruhi basil bel.:Yar bahasa Jerman. Oleb karena itu, untuk mengetahui

pendekatan pernbelajaran mana yang palin g tepat rnaka perlu dilakukan suatu

penelitian

y,aitll

pengaruh pendekatan pembel aj~ dalam hal ini pendekatan

struktural dan pendekatan komunikatif, dan kemampuan verbal terhadap basil belajar

babasa Jerman siswa SMA Negeri 2 Medan. Dengan pendekatan pembelajaran yang

akan diterapkan ini diharapkan kernampuan siswa baik itu kemampuan komunikatif

dan kemampuc.w gramatikal siswa dapat meningkat.

B. l d_entifikasi MasaJah

Berdasarkan Jatar belakang masalah yang telah diuraikan, maka ada terdapat

beberapa faktqr yang mempengaruhi basil belajar bahasa Jerman, seperti : (1)

Apakah motivasi dan minat siswa mempengaruhi basil belajar hahasa Jerman? (2)

Apakah motivasi dan minat guru dalam mengajar rnempengaruhi basil belajar bahasa

Jerman siswa? (3) Apakah me~de pembelajaran y@g selama ini digunakan

mempengaruhi basil belajar bahasa Jerman? { 4) Apakah ada pengaruh pendekatan

pembelajaran dengan basil belajar bahasa Jerman? (5) Bagaimanakah basil belajar

..

yang dicapai dengan menggunakan pendekatan struk.tural? (6) Bagaimanakah basil

belajar yang dicapai dengan

menggunakan pendekatan komunikatif (7) Apakah

ada

pengaruh pendekatan kornunikatif dalam meningkatkan basil belajar babasa Jerman?

(31)

13

digunakan dengan pendekatan komunikatif dibandingkan dengan pendekatan

struktural? (9) Apakah siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi

akan

memperoleh hasil belaj ar bahasa Jerman yang Iebih tinggi dibandingkan dengan

siswa yang memiliki kemampuan verbal rendah? (10) Bagaimanakah basil belajar

bahasa Jerman siswa yang memiHkj kemampuan verbal tinggi dan rendah j ika

diajarkan dengan pendekatan komunikatif? (1 1) Bagaimanakah basil belajar bahasa

Jerman siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi dan rendah jika diajarkan

dengan pendekatan

struktural?

( 12) ~ S etelah pembelajaran selesai apakah kemampuan

komunikatif dan kemampuan gramatikal siswa menjadi meningkat? (13) Apakah ada

pengaruh pendekatan pembelajaran dan kemampuan verbal terhadap hasil belajar

bahasa Jerman?

tJ/ '\..'""'

~

•. ___ ...

0

°/ '\..

13 ~ •• -___ ... 0

c/ '\.. u

~

•.

~

__

..,_o '-'/

/~~~

C. Pembatasan Masalah

Untuk menjelaskan ruang lingkup agar lebih efektif dan efisien. masalah

dalam penelitian ini diberi batasan_yaitu; pendekatan ~m belajaran yang ~ itera pkan

dalam proses pembelajaran adalah pendekatan komunikatif dan pendekatan

struktural, kemampuan verbal siswa yang dikelompokkan menjadi dua yaitu

kemampuan verbal tinggi

dan

kemampuan verbal rendah, serta basil belajar siswa

kelas XI

semester

ganjil

SMAN 2 Medan pada ma ta - ~ l a jaran bahasa

Jerman

yang
(32)

... ,. ···~··--··~ - .·-··-··-~-·-·· -·-·

14

Penelitian ini dilakukan untuk membedakan kecfektifan pendekatan

pembelajaran yang digunakan dalam mata pelajaran bahasa Jerman dengan

menggunakan pendekatan komunikatif di kelas XIIPA1 dan pendekatan struktural di kelas XI IPA2. Perbandingan pendekatan pembelajaran ini akan dilihat dari hasil

belajar siswa kelas XI semester ganjiJ di SMAN 2 Medan dalam mata pelajaran

bahasa Jerman. Selain pendekatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

komunikatif dan pendekatan struktural sebagai variabel bebas, diperhitungkan juga

pengaruh

k~atn

puan

verbal

s is~

sebagai variabel

~ mGd

erator.

Kemampuan verbal siswa dikelompokkan menjadi dua, yaitu kemampuan verbal tinggi dan kemampuan

verbal rendah yang didasarkan pada skor yang diperoleh siswa melalui tes yang

diberikan. Penelitian ini dibatasi pada tiga variabel, yaitu pendekatan pengajaran

dengan menggunakan

pendek

a~

- komunikatif dan pendekatan struktural sebagai variabel bebas, kemampuan verbal yang dibatasi pada kemampuan verbal tinggi dan

kemampuan verbal rendah, dan hasil belajar hahasa Jennan kelas XI semester ganjil

SMAN 2 Medan sebagai variabel ~ril<at.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian Jatar belakang masalah, identifikasi masalah dan

(33)

15

I. Apakah terdapat perbedaan ha"il belajar bahasa Jerman antara siswa yang diajar

dengan menggm1akan pcndekatan komunikatif dan siswa yang diajar dengan

pendekatan struktural?

g

I (

~

i: }

l

'i

: )

2. Apakah terdapat pcrbedaaan hasil belajar bahasa Jerman antara s1swa yang

memiliki kemampuan verbal tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan

verbal rendah? ~ '{ {

$'

3. Apakah tcrdapat interaksi an tara pendekatan pembel~jaran dan kemampuan

verbal te lj}~ ap hasil be1ajar bahl!sa Jerman?

E.

Bcrdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini ada1ah: .,.0

1. Untuk ~ m eng etahui perbedaan hastl belajar bahasa Jerman antara siswa yang diajar

dengan menggm1akan pendekatan komunikatif dan siswa yang diajar dengan

pendekatan struktural. ~

2. Untuk mengetahui perbedaart hasil belaj ar bahasa Jerman antara sis ~ a yang

memiliki k ~ man1p uan verbal tinggi dengan siswa yang merniliki kemampuan

verbal rendah.

3. Untuk rnengetahui interaksi antara pendekatan pernbelajaran dan kemarnpuan

(34)

.. ··-· ·-·--·~--~~-- -·-·· .. ~-~ ··--··

16

F. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dalam pcnelitian ini diharapkan dapat bennanfaat secara

teorctis dan praktis.

I

f

~

Secara teoretis basil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

l. Untuk - memperkaya dan menambah khasanah ilmu pengetahuan guna

meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan

pendekatan pembelajaran bahasa. ~ /

\?

c/

2. Sebagai bahan kajian dalaJ!l e,engambilan keputusan bagi praktisi pendidikan

berkaitan dengan proses pembelajaran bahasa Jerman.

3. Sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, pcngelola, pengembang

..

lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya .

Secara praktis basil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

l. Memperiuas wawasan guru mcngenai p endekatan pembelajaran bahasa yaitu

pendekatan struktural dan pendekatan kornunikatif dalam pembelajaran bahasa

2. Sebagai bahan informasi bagi guru dalam meningkatkan kuaJitas pembelajaran.

(35)

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

¥)

KesimE.l!!_an yang diperoleJt<!_ari hasil penelit iatLy_~n g telah dilakukan_adalah

sebagai berikut: .. ~-$~,.

1. KeJompok siswa yaQg diajar dcngan menggunakan pendekatan pembelajaran

komunikatif memperoleh basil belajar bahasa Jerman yang lebih tinggi daripada

kelompok s iswa yang diajar

dengan

menggunakan- rendekatan struktu;;l Dari pcrolehan skor rata-rata hasil belajar bahasa Jerman mcnunjukkan bahwa

pendekatan komunikatif menghasilkan nilai rata-rata yang lebih baik

dibandingkan dengan nilai rata-rata dengan pend eka~ ~ stru ktural. · ~

2. Kelornpok siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi mcmperoleh basil

belaj ar bahasa Jerman yang Jebih tinggi j ika dibandingkan dengan kelompok

siswa yang memiliki kemampuan verbal rendah. Dari perolehan nilai rata-rata

hasil belajar- bahasa Jerman- rnenunjukkan bahwa siswa yang riiemiliki

kemampuan verbal tinggi menghasilkan njJai rata-rata yang lebih baik )

dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa yang memiliki kemampuan verbal

3. Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan verbal

terhadap hasil belaj ar bahasa Jerman. Artinya bahwa interaksi pendekatan ~

pembelajaran dan kemampuan verbal memberikan pengaruh terhadap basil

(36)

126

belajar bahasa Jerman secara signifikan. Dari nilai rata-rata siswa yang memiliki

kemampuan verbal tinggi yang diajar dengan pendekatan komunikatif

menunjukkan adanya nerbedaan nilai rata-rata dengan siswa yang memiliki

kemampuan verbal tinggi yang diajar dengan pendekatan

struktural. Artinya

bahwa siswa yang memiliki kemampuan

verbal

tinggi akan memperoleh basil

belajar

bahasa Jerman

yang lebih baik

hila

diajar dengan pendekatan komunikatif.

Sedangkan nilai rata-rata siswa yang rnem iliki kemampuan verbal

rendah

yang

diajar dengan

--

pendekatan struktural

--

menunjukkan adanya

--

perbedaan

nilai

rata-rata dengan siswa yang memiliki kemampuan

verbal

rendah yang diajar dengan

kemampuan komunikatif. Artinya

bahwa siswa

yang memiliki kemampuan verbal

rendah akan memperoleh basil belajar bahasa Jerman yang Jebih baik hila diajar

dengan pendekatan struktural.

-Ec~

/ tP

.,~~ u~

'$)~ ~

c > c

::.

-

::.

B. Implikasi > ;,. ~

Berdasarkan simpulan dari basil penelitian

ini

yang menya tak~ bahwa

kelompok siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan komunikatif

memiliki basil belajar bahasa Jennan yang lebih tinggi dibandingkan dengan

kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan struktural. Dengan

demikian, diharapkan agar guru-guru .khususnya guru-guru bahasa - Jennan

mempunyai pengetahuan, pemahaman dan wawasan yang luas dalam memilih dan

(37)

..

127

penguasaan pengetahuan, pemahaman dan wawasan tersebut, maka seorang guru

diharapkan mampu merancang suatu disain pembelajaran bahasa Jerman dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran yang efektif.

g

J (

~

~

I

Dengan melihat kurikulwn 2004 mata pelajaran bahasa Jerman yang memiliki

fungsi yaitu- sebagai alat pengembangan diri siswa dalam bidang komunikasi, ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni budaya; memi1iki tujuan yaitu agar siswa

berkembang dalam hal pertarna, kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca,

dan menulis

secara

baik.

K ed~

-

berbicara

secara_s!_derhana tapi efektif

daJam

berbagai konteks untuk m enyan1paikan infonnasi, pikiran dan perasaan, serta

menjalin hubungan sosial dalam bentuk kegiatan yang beragam, intemktif dan

menyenangkan. Ketiga, menafsirkan isi berbagai bentuk teks tulis pendek sederhana

dan merespon dalam bentuk kegiatan yang beragam, interaktif dan menyenangkan,

Keempat, rnenulis kreatif rneskipun pendek sederhana berbagai bentuk teks untuk

menyampaikan infonnasi mengungkapkan pikiran dan perasaan. KeJima, menghayati

dan menghargai karya sastra. Keenam, kemampuan untuk

ber di~usi

dan

menganalisis teks secara kritis, dan memiliki standar kompetensi yaitu berkomunikasi

1isan dan tertulis dengan menggunakan ragam bahasa serta poJa kalimat yang

tepat-sesuai konteks dalam wacana interaksional dan atau monolog yang informatif. Serta

memiliki standar kompetensi bahan kajian yaitu pertama,- mendengarkan

yairu

siswa

mampu menafsirkan berbagai nuansa makna dalam berbagai teks Jisan dengan

(38)

128

rnengungkapkan berbagai nuansa mak:na dalam berbagai teks lisan dengan berbagai

..

variasi tujuan komunikasi dan kontek,s. Ketiga, membaca yaitu siswa mampu

memaharni berbagai nuansa makna yang di jumpai dalam berbagai

teks tertu1is

dengan variasi tujuan komunikasi, struktur teks dan ciri-ciri bahasanya. Keempat,

menulis yaitu "Si;'wa mampu mengungkap makna secara tertulis sesuai dengan tujuan

komunikasinya dengan struktur wacana dan fitur-fitur bahasa yang lazim digunakan

daJam budaya bahasa yang digunakan. Se)ain :itu juga rnata pelajaran bahasa Jerman

memiliki

cakupan dan

objek

mata

pelajaran bahasa

Jerman

yang luas maim

--

--

--

-dibutuhkan pendekatan pemb ei~aran yang mampu mewujudkan hal-hal di atas. Tidak

saja dapat mewujudkan hal-hal di atas tetapi j uga dapat meningkatkan kemampuan

siswa baik dalam menggunakan bahasa secara tulisan tempi juga secara Jisan. c

j

Dari basil penelitian m-enunjukkan bahwa- - penggunaaan pendekatan

komunikatif memberikan basil be1ajar bahasa Jerman yang lebih tinggi dibandingkan

dengan penggunaan pendekatan strukturaJ. Pendekatan komunikatif memiliki

karakteristik, ciri-dri serta langkalvlangkah dalam mewujudkan dan melaksanakan

hal-hal yang terdapat dalam kurikulum mata pelajaran bahasa Jerman diantaranya

adalah : (1)

hanya

aktivitas-aktivitas yang menunjukkan komunikasi yang

sebenarnya/realistis yang mendorong siswa untuk belajar; (2) aktivitas-aktivitas

bahasa yang bertujuan untuk mengerjak:an tugas-tugas yang bermakna mendorong

siswa untuk belajar; (3) materi dari silabus komunikatif dipersiapkan sesudah

(39)

..

129

daJam pendekatan komunikatif ialah pada siswa dan apa yang dibarapkan dari belajar

bahasa kedua; (5) peran guru ialah sebagai "penyuluh, penganalisis kebutuhan siswa,

dan manajer kelompok"; dan (6) peran materi instruksional dalam pendekatan

komunikatif ialah untuk menunjang komunikasi siswa secara aktif. Sebingga basil

belajar bahasa Jerman akan lebih- memiliki basil yang lebih baik untuk mencapai

kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa dari pada menggunakan

pendekatan struktural.

Selain dalam

hal memilih_

~nde

katan

pem

bel!i~

.

ada

hal

Jain

y_ang

harus

juga diperhatikan guru dalam meningkatkan

hasil

belajar bahasa Jerman yaitu

kemampuan verbal siswa. Siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi sangat

tepat diajarkan dengan pendekatan komunikatif, sedangkan siswa yang memiliki

kemampuan verbal rendah

sangat

~ tepat

diajarkan dengan pendekatan struk"i\Ual.

Hal

ini dikarenakan siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi memiliki kemampuan

yang baik daJam menyusun pikirannya dengan jelas dan mampu menggunakan

kemampuannya secara kompeten lewat kata-kata. Selain itu siswa yang _memiliki

kemampuan verbal yang tinggi selalu menunjukkan keingintahuan yang tinggi

sehingga siswa tersebut selalu ingin bereksp resi tanpa batas dalam menggunakan

babasa, kosakata yang baik yang dimilikinya

pun

ikut menunjang keingintahuannya

da1am

berbahasa.

Selain itu ia- .juga lebih mudah - mengolah infonna8i dan
(40)

130

Oleh sebab itu pendekatan komunikatif lebih tepat diajarkan pada siswa yang

memiliki kemampuan verbal tinggi dikarenakan pendekatan komunikatif Jebih

menekankan pada beberapa hal seperti: (1) proses belajar mengajar yang lebih hidup

dan menyenangkan; (2) hubungan guru dan siswa lebih sebagai mitra yang

bersama-sama membinguo pengetahuan;

(3)

dalam

pembel

a~

siswa diberi kesempatan

untuk mengembangkan kernampuannya di dalam berbahasa; dan ( 4) siswa lebih aktif

dalam pembelajaran.

I \

~

Siswa yang memiliki

kef!!.~puan

verbal ren!!aJ! memiliki kesulitan. dalam

belajar

babasa

dikarenakan siswa tersebut sulit dalam mengungkapkan sesuatu lewat

kata-kata. Ia juga sulit untuk mengungkapkan sesuatu yang ada di dalam pikirannya,

mengungkapkan keingintahuannya dan mengungkapkan pendapatnya .Jewat kata-kata

dikarenakan - perbendaharaan kosakata yang dnnilikinya sehingga dalam

menyampaikan sesuatu lewat kata-kata mengalami kesulitan. Keingintahuannya yang

rendah juga sulit menunjang siswa tersebut dalam berekspresi dirinya lewat bahasa.

Siswa yang memiliki kernampuan verbal rendah cenderung Iebih suka

~eneri

ma

segala sesuatunya dari guru, siswa tersebut lebih bersifat pasif dikarenakan

takut

melalrukan kesalahan daJam belajar. Siswa tersebut juga suJit untuk mengolah

infonnasi dan mengemukakan ide yang ada dibenaknya.

c) \;..

c)

Oleh sehab itu pendekatan-struktural lebih tepat diajarkan pada siswa

yang

memiliki kemampuan verbal rendah dikarenakan pendekatan struktural lebih

(41)

131

guru dan siswa sebagai pendengar dan melakukan apa yang diajarkan oleh guru; (2)

siswa relatif kurang aktif dalam proses pembelajaran. Selalu menunggu apa yang

diajarkan oleh guru; (3) dalam pembelajaran siswa hanya dituntut untuk rnenghafal,

mengingat, mendengar apa yang diajarkan oleh guru. . ~ _ -~ r /

~

C.Sa ra ~

-Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dikemukakan sebelumny~

maka disarank!D_

beberapa hal be ~ni :

1. Untuk dapat meningkatkan basil belajar bahasa Jerman diharapkan guru dapat

menggunakan atau memilih pendekatan pembelajaran yang tepat dengan tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, kemampuan, kondisi dan karakteristik siswa.

Pendekatan }>embelajaran yang - dapat dipilih antaii lain adalah pendekatan

komunikatif.

#'~\,/~

'~\(l'

"~\(~

"~\

2. Hal lain yang juga harus diperhatikan selain pendekatan pembelajaran adalah ... J

karakteristik siswa yaitu kemampuan verbal siswa. Apabila guru mengetahui

kemampuan verbal dari siswanya maka guru akan dengan mudah merancang

proses belajar mengajarnya, apakah itu pendekatan pembelajaran, materinya dan }

sebagainya. Siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi cenderung lebih baik

diajarkan dengan pendekatan komunikatif sedangkan siswa yang memiliki

kemampuan verbal rendah cenderung lebih baik diajarkan dengan pendekatan

(42)

..

132

DAFT AR PUSTAKA

Aiken, L R. (1997). Psychological Testing And Assessment Ninth Edition .

Pepperdine University : Allyn and Bacon

Anastasi, A. dan Urbani, S. (1998). Tes Psilwlogi Psychological Testing 7e. Jakarta :

Prenhallindo

Anderson, O':"W., dan

Krathwohl:-D.

R. (2001). Taxonomy For Learning Teaching,

and Assessing. A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objeklive.

) New York : Addison wesley Longman, Inc.

Arief, S. S., Rahardjo R., Haryono A., d an Rahardjito. (2003). Media Pendidikan

Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatanrrya. Jakarta : RajaGrafindo .

Persada

Adi, W. G. (2004). Genius Learning Strategy Petunjuk Praklis Untuk Menerapkan

Accelerated Learning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Azwar S. (2004). Penganatar Psilwlogi lnteligensi. Yogyakarta: Pustaka Be)ajar

g}

Arik:unto, S. (2005). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi

Aksara

-Buthcher, C. A, dan K unig, C. R. (1974). Method and Materials for Secondary

Psycal Education. St. Louis : The CV. Moosby Company

Bambang K. P. (1993). PELLBA 6 Ana/isis Wacana Pembelajaran Bahasa. Jakarta :

Kanis ius

Brown, 0 . H. (2000). Principles of Language Learning and Teaching. Fourt Edition.

New York: Addison Wesley Longman, Inc.

---- -- --- (2001). Teaching by Principles An Interactive Approach to Language

Pedagogy. Second Edition. New York : Addison Wesley Longman, Inc.

Chaedar, A. dan Yahya S. (I991 ). ~ K uliah Dasar-dasar- Teori Linguistik. Bandung :

Tunas

Putra

Chauhman, S. S. (1996). Advanced Educational Psychology Sixth Revised Edition.

New Delhi : Vikas Publishing House P: r"LlD _ c

J \"

0

-~~

-, · ·•E.o _ c

0

J

(43)

..

133

Campbe11, L., Campbell B. dan Dickinson D. (2006). Metode Praktis Pembelajaran

Berbasis Multiple lnttegences. Depok: Intuisi Press

Gagne, R. M. (1977). The Conditioning of Learning. Third Edition.

New

York :

Holt,

Rinehart and Winston.

Gagne, R. M., dan Briggs, L. J. (1979). Principles of Instructional Design. Second

Edition. New York : Holt,

Rinehart and

Winston.

Gardner, H. (1983). Frames of Mind The Theory of Multiple Intelligences.

Basic Books, A Division of HarperCollins Publishers, Inc.

Gage, N. L. dan Berliner, D. C. (1984). Educational Psychology Third Edition.

Boston : Houghton

Mifflin

Company

Hardjap arne!~·

R. S. (200 I).

Bu~!?E Rampai KebahaBJg_n. Bandung : Mandat Maju

Ki Fudyartanta. (2004 ). Tes Bakat Dan Perskalaan Kecerdasan. Y ogyakarta

Pustaka Belajar

Littlejohn, S. W. (1999). Theories of Human Communication Sixth Editon. New

Mexico : Wadsworth Publishing Company

Lwin, M., Adam K., Kenneth

C. -dan Caroline S. (2005).

How To MuTr}jPy Your Child's Intelligence Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan

1

Indeks Petunjuk Praktis Bagi Guru Masyarakat Umum, dan Orang Tua. Jakarta :

Mangal, S. K. (2002). Advanced Educational Psychology Second Edition. New Delhi

: Prentice-Hall of India Private Limited

Gambar

Tabel  ~ -~
Gambar ~ ~ ~ras NEe(:: ~ Hal r.;,' ~. he;-"~-

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh minat belajar bahasa Jerman terhadap prestasi belajar keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas X SMA Negeri

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Antara Kemampuan Verbal, Kemampuan Berhitung dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana hasil belajar keterampilan menulis Bahasa Jerman

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana hasil belajar keterampilan menulis Bahasa Jerman

Berdasarkan hasil penelitian mengenai ´Hasil belajar berbicara bahasa jerman melalui penerapan Teknik IGA (Information Gap Activities) siswa Kelas XI IPS-2 SMA

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan artikel pada majalah Juma dalam pembelajaran membaca bahasa Jerman, kemampuan membaca global dan

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa prestasi belajar bahasa Jerman pada kemampuan membaca siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bone berada pada kategori cukup dengan skor rata rata

Adapun hasil penemuan menunjukkan bahwa: 1 kemampuan numerik berada pada kategori sedang, kemampuan verbal sangat rendah, kecerdasan emosional tinggi dan hasil belajar matematika