• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Artikel pada Majalah Juma dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penggunaan Artikel pada Majalah Juma dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

Membaca Bahasa Jerman Siswa Kelas XI Bahasa

SMA Negeri 1 Tumpang

Maimun Fariziah 108241416351

Pembimbing I: Deddy Kurniawan, S.Pd., M.A. Pembimbing II: Sri Prameswari I., S.Pd., M.Pd.

Universitas Negeri Malang

Abstract: This research aims to describe the use of short articles from Juma magazine, for global and detail reading skill in German reading lesson in the XI language class of SMA Negeri 1 Tumpang. This study used the descriptive qualitative research. The data source is the descriptive activity of students and teacher in the XI language class of SMA Negeri 1 Tumpang. The result shows that the use of short article from Juma magazine in German reading lesson in the XI language class of SMA Negeri 1 Tumpang went pretty well. It is proved by the average point get by the students which reached 87,6. However, the students’ global reading skill is better than their detail one. The maximum points of the test part one are more than that of the test part two. Based on the interview with the students, researcher considered that the use of short articles form Juma magazine can help the students increase the vocabulary, improve their knowledge of German culture, improve the variety of texts, and also follow the lesson easier.

Keywords: reading comprehension skill, short article, Juma magazine

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan artikel pada majalah Juma dalam pembelajaran membaca bahasa Jerman, kemampuan membaca global dan detil siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang. Deskriptif kualitatif adalah rancangan penelitian yang digunakan. Sumber data penelitian ini yaitu deskripsi aktivitas yang dilakukan seluruh siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang dan guru pada saat pembelajaran membaca menggunakan artikel dari majalah Juma. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan artikel dari majalah Juma dalam pembelajaran membaca siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang berjalan dengan baik. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 87,6. Akan tetapi kemampuan membaca global siswa lebih baik daripada kemampuan membaca detil. Hal tersebut dapat diketahui dari poin yang diperoleh dari setiap bagian tes.

Kata kunci: keterampilan membaca, artikel, majalah Juma

Salah satu peran sentral dalam mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik adalah bahasa. Melalui pembelajaran bahasa, peserta didik diharapkan mampu berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut dan menggunakan kemampuan analitis serta imajinatif yang ada dalam dirinya (BNSP, 2006:231). Pembelajaran bahasa Jerman diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jerman yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan. Dalam tugasnya sehari-hari para guru bahasa harus memahami bahwa “tujuan akhir pengajaran bahasa ialah agar para siswa terampil berbahasa: terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis” (Tarigan, 1987:2). Keempat hal itulah yang juga merupakan empat aspek pokok dalam pembelajaran bahasa Jerman, yaitu membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Dari keempat keterampilan tersebut, membaca mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan.

Pada kompetensi dasar keterampilan membaca bahasa Jerman program bahasa, siswa dituntut untuk mengidentifikasi bentuk dan tema wacana sederhana secara tepat, memperoleh informasi umum dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat (KTSP). Akan tetapi banyak dari peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mencapai kompetensi dasar tersebut. Salah satu penyebabnya kemungkinan adalah kurangnya minat baca siswa. Banyak faktor yang melatarbelakangi hal ini antara lain ialah faktor kebiasaan, sarana, buku-buku sumber yang dibaca, atau kurang sesuainya bahan bacaan yang tersedia dengan minat yang dimiliki. Oleh karena itu, banyak siswa yang sulit memahami suatu teks. Hal ini terbukti ketika siswa diberi pertanyaan-pertanyaan seputar teks, masih banyak yang menjawab pertanyaan dengan salah.

Selama ini keterampilan membaca di kelas XI Bahasa diajarkan dengan menggunakan teks-teks yang bersumber dari buku ajar dengan jenis teks-teks yang sangat terbatas. Dalam hal ini diperlukan bahan bacaan yang sesuai dan menarik untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca siswa.

(2)

Majalah Juma merupakan majalah yang ditujukan untuk para pembelajar bahasa Jerman di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pada majalah ini bisa ditemukan artikel-artikel. Lebih tepatnya pada rubrik

Moment mal!. Oleh sebab itu peneliti memilih untuk menggunakan artikel dari majalah Juma.

Meskipun dewasa ini majalah Juma tidak diterbitkan lagi, akan tetapi artikel-artikel yang terdapat pada majalah ini masih cukup kompeten untuk digunakan pada pembelajaran bahasa Jerman.

Majalah ini juga disertai dengan buku tambahan yang berisi tentang tips belajar bahasa Jerman. Tips-tips ini dijelaskan secara rinci, bahkan langkah demi langkah. Buku tambahan itu diberi nama TIPP. Terdapat pula didalamnya teks tambahan dan tugas yang berbeda dari majalah inti. Dapat pula ditemukan formulir survei untuk para pembaca. Survei ini berisi pertanyaan yang berkaitan dengan kebiasaan remaja, contohnya berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk belajar atau bermain internet, apa hobi mereka, dan lain sebagainya. Atas dasar pernyataan-pernyataan pada hasil survei tersebut, guru bisa dengan mudah mengarahkan pembelajaran di kelas menjadi suatu percakapan. Sehingga siswa juga bisa membandingkan kebiasaan mereka dengan teman-teman yang lain. Artikel yang ada pada majalah Juma sangat beraneka ragam dan ditulis oleh penutur asli, sehingga siswa dapat mempraktekkan penggunaan yang benar dari bahasa Jerman dengan baik dan benar.

Menurut Finochiaro and Bonomo (dalam Tarigan, 2008:9) membaca adalah bringing meaning

to and getting meaning from printed or written material, yang artinya memetik serta memahami arti

atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis. Pada Handout Arbeit Am Text 1 Tahun Ajaran 2009/2010 yang dirangkum oleh Indriwardhani dijelaskan “Lesen ist als interaktive, konstruktive

Tätigkeit“ yang berarti bahwa membaca adalah kegiatan interaktif dan konstruktif. Interaktif berarti

bahwa dengan membaca dikombinasikan dua informasi dari dua sumber yang berbeda, yaitu tanggapan dari teks dan harapan atau hipotesis pembaca, sedangkan kegiatan yang konstruktif adalah dengan membaca pengetahuan kita memainkan peran yang sangat penting. Semakin benar harapan atau hipotesis, akan semakin bagus prestasi yang diperoleh.

Terdapat beberapa tujuan dari aktivitas membaca yang diungkapkan oleh para ahli. Day dan Bamford (Day, 2002) menyatakan bahwa “the purpose of reading is usually related to pleasure,

information, and general understanding”. Hal tersebut berarti bahwa kegiatan membaca bertujuan

untuk memperoleh kesenangan, informasi, dan suatu pemahaman umum. Grellet (dalam Laveau, 1985:63) juga memiliki pendapat yang sama. Dia menyatakan bahwa “es gibt zwei Gründe zum Lesen,

und zwar:(Lesen aus Vergnügen, zur Unerhaltung, aus Spaβ.

a. Lessen, um sich zu informieren und um etwas mit diesen Informationen machen zu können.”

Ungkapan diatas berarti bahwa terdapat dua alasan mengapa orang membaca, yaitu (1) membaca untuk besenang-senang, hiburan, (2) membaca untuk mendapatkan informasi dan dapat membuat sesuatu berdasarkan informasi yang telah diperoleh sebelumnya.

KBBI (2008) menuliskan bahwa artikel adalah jenis karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar, dsb. Senada dengan hal itu DUDEN-Das

Bedeutungswörterbuch menuliskan bahwa “Artikel ist ein schriftlicher Beitrag, Aufsatz in einer Zeitung o. Ä.“. Dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary (1995) disebutkan bahwa ”article is a piece of writing, usually dealing with a particular issue or topic in a newspaper, magazine, etc.” yang

artinya artikel adalah sebuah tulisan membahas tentang isu atau topik tertentu di koran, majalah, dan lain-lain.

METODE

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualiatif, karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan artikel dari majalah Juma, kemampuan membaca global dan detil siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang. Sumber data penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang dan guru. Untuk mengumpulkan data tersebut, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan tes. Dalam penelitian ini teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui alat yang berbeda.

(3)

HASIL

Pelaksanaan Pembelajaran dengan Artikel

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 April 2012 pukul 08.15 – 09.30. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan artikel dari majalah Juma pada keterampilan membaca bahasa Jerman siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang. Observasi dilaksanakan pada hari dan jam yang sama. Observasi seharusnya dilakukan terhadap 23 siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang, akan tetapi pada saat pembelajaran dengan menggunakan artikel berlangsung hanya 22 siswa yang hadir, satu orang siswa tidak mengikuti pembelajaran karena sakit. Observasi dilakukan oleh dua orang teman sejawat berdasarkan pedoman observasi dengan beberapa indikator yang telah dirumuskan untuk diamati pada tahap-tahap pembelajaran, yaitu tahap kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir pembelajaran.

Pada kegiatan awal, guru mengucapkapkan salam dan menanyakan salam dalam bahasa Jerman kemudian sekaligus memperkenalkan diri juga dalam bahasa Jerman. Seluruh siswa menjawab salan dan menjawab kabar juga dalam bahasa Jerman. Kemudian guru menanyakan materi terakhir yang mereka pelajari. Sebagian besar siswa menjawab bahwa pada pertemuan sebelumnya mereka mempelajari tema kehidupan sekolah. Selanjutnya guru menanyakan nama ibu, kakak, atau ayah mereka serta pekerjaan mereka. Beberapa siswa menjawab dengan baik menggunakan bahasa Jerman. Guru kemudian bertanya mengenai apa yang biasa mereka lakukan sehari-hari. Ada siswa menjawab bahwa sekolah merupakan kegiatan utama yang dilakukan. Ada pula yang menjawab berolahraga. Tetapi mereka masih menjawab dalam bahasa campuran.

Guru mulai masuk pada kegiatan inti yaitu dengan menginstruksikan siswa untuk membentuk kelompok. Siswa berjajar berurutan berdasarkan bulan lahir, kemudian guru membagi mereka menjadi lima kelompok yang terdiri atas 4-5 orang. Siswa dipersilahkan duduk dengan kelompok masing-masing. Kemudian guru memberikan kepada masing-masing kelompok lima artikel tanpa judul. Guru memberitahukan apa saja yang harus dikerjakan siswa. Pertama yaitu menjodohkan artikel dengan judul yang sesuai. Kedua yaitu menyusun dua pertanyaan mengenai artikel. Guru mempersilahkan siswa untuk mulai membaca artikel-artikel tersebut, serta mempersilahkan siswa untuk bertanya apabila mereka menemukan kosakata yang tidak dimengerti. Akan tetapi siswa tidak terlalu sering bertanya karena mereka mencoba untuk mencari sendiri kosakata yang tidak dimengerti di dalam kamus.

Setelah seluruh kelompok selesai melaksanakan kegiatan pertama, yaitu menjodohkan artikel dengan judul yang tepat, guru mengajak siswa untuk membahasnya bersama-bersama. Satu kelompok menjodohkan satu artikel dengan judul yang sesuai secara bergantian. Semua kelompok menjawab dengan tepat. Selain menjodohkan artikel dengan judul yang tepat, siswa juga dituntut mampu menunjukkan kata kunci yang menguatkan jawaban mereka. Dan sama seperti sebelumnya, siswa mampu menunjukkan kata kunci yang dimaksud dengan tepat. Seluruh siswa terlibat dengan aktif. Hal tersebut terlihat dari diskusi aktif ketika menyampaikan pendapatnya tentang penentuan kata kunci dari setiap artikel.

Kegiatan yang kedua yaitu menyusun dua pertanyaan tentang artikel dari kelompok. Pada kegiatan ini masing-masing kelompok memperoleh satu dari lima artikel yang telah sebelumnya sudah diberikan. Kemudian secara bergantian, kelompok yang satu mengajukan pertanyaan tentang artikel yang diporoleh kelompok lain. Dan kelompok yang ditanya wajib menjawab. Guru memberikan bantuan dengan memberikan daftar W-Fragen yang bisa dipakai untuk menyusun kalimat tanya serta bagaimana susunannya.

Pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun dituliskan di papan. Kemudian guru dan siswa mendiskusikannya di depan kelas satu-persatu. Setelah pertanyaan dibacakan, kelompok yang ditanya menjawab. Pada kegiatan siswa terlibat aktif dalam mengoreksi kesalahan gramatikal pada kalimat-kalimat yang tertulis di papan.

Pada kegiatan akhir dilakukan evaluasi pembelajaran. Dalam evaluasi kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan mampu menyimpulkan hasil belajar selama kegiatan menggunakan artikel dari majalah Juma berlangsung. Guru menanyakan apa saja yang telah dipelajari pada pembelajaran yang

(4)

bagaimana cara menentukan informasi umum dan atau rinci pada artikel. Bagaimana cara mengetahui tema dari suatu artikel dan juga kata kunci yang dicari.

Guru kemudian memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang belum dimengerti. Akan tetapi siswa menjawab bahwa mereka sudah tidak mempunyai pertanyaan, karena materi sudah cukup jelas. Setelah itu guru mengulang materi secara singkat, dilanjutkan dengan menutup pembelajaran menggunakan salam dalam bahasa Jerman.

Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap 22 siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang setelah pembelajaran dengan menggunakan artikel dilaksanakan, tepatnya dilaksanakan pada tanggal 20 April 2012. Pada hari itu ada ssatu orang siswa yang tidak masuk karena sakit. Wawancara terdiri dari 4 butir pertanyaan.

Butir pertanyaan pertama yaitu apakah pembelajaran menggunakan artikel dari majalah Jerman sudah pernah dilaksanakan. Sebagian besar menjawab belum pernah dilaksanakan. Sedangkan tiga orang siswa menjawab sudah pernah. Akan tetapi yang dimaksud oleh mereka adalah artikel dari internet.

Butir pertanyaan kedua menanyakan tentang kesulitan yang mereka alami ketika pembelajaran menggunakan artikel dari majalah Juma berlangsung. Sebagian besar terwawancara mengungkapkan bahwa kurangnya kosakata merupakan kesulitan terbesar dalam proses pembelajaran menggunakan artikel dari majalah Jerman atau asing. Tetapi ada juga yang menyatakan tidak ada kesulitan sama sekali, tepatnya dua orang siswa. Ada pula yang merasa bahwa cara membaca artikel tersebutlah yang menjadi kesulitannya.

Butir pertanyaan ketiga disusun untuk mengetahui hal positif apa yang didapatkan setelah pembelajaran menggunakan artikel dari majalah Juma dilaksanakan. Hasil wawancara menunjukkan ada beberapa hal positif yang didapat siswa setelah pembelajaran menggunakan artikel dilaksanakan, yaitu (1) siswa mendapatkan kosakata baru, (2) siswa menjadi tahu artikel-artikel yang ada pada majalah Jerman, (3) siswa lebih tahu tentang kebudayaan Jerman, (4) siswa lebih mudah memahami teks bahasa Jerman, dan (5) siswa merasa pembelajaran membaca menjadi lebih mudah.

Butir pertanyaan terakhir menanyakan pendapat siswa tentang artikel yang digunakan, tepatnya artikel dari majalah Juma. Sebagian besar berpendapat bahwa artikel dari majalah Juma cukup menarik dan tidak terlalu sulit. Sisanya menjawab biasa saja. Ada pula siswa yang memberikan usul agar majalah Jerman juga disediakan di perpustakaan sekolah. Serta saran agar artikel-artikel yang diberikan mengandung kosakata yang sudah dimengerti.

Hasil Tes

Tes membaca bahasa Jerman dilaksanakan pada tanggal 20 April 2012. Tes dilaksanakan untuk mengetahui hasil pembelajaran setelah menggunakan artikel. Pada lembar tes terdapat dua bagian tes. Pertama tes untuk mengetahui kemampuan membaca global, yaitu dengan menjodohkan judul dengan artikel yang tepat. Sedangkan tes bagian kedua diberikan untuk mengetahui kemampuan membaca detil siswa dengan cara menentukan benar atau salah suatu pernyataan.

Berdasarkan data nilai hasil tes yang diperoleh, rata-rata nilai siswa mencapai 87,6. Di SMA Negeri 1 Tumpang, standar ketuntasan untuk semua mata pelajaran adalah 75. Dari 22 siswa yang menjadi subjek penelitian, 19 siswa mencapai ketuntasan pada keterampilan membaca. Hanya tiga siswa saja yang tidak bisa memenuhi standar ketuntasan minimal (SKM). Lebih rinci lagi dijelaskan, pada tes bagian I, yaitu tes untuk mengukur kemampuan membaca global, hanya dua orang siswa yang tidak bisa mencapai nilai sempurna. Sedangkan pada tes bagian II, yakni tes untuk mengukur kemampuan membaca detil, terdapat lebih banyak siswa yang tidak bisa mencapai nilai sempurna, yaitu sebanyak 13 orang. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan artikel dari majalah Juma pada keterampilan membaca menunjukan hasil yang baik.

(5)

Penggunaan Artikel pada Majalah Juma dalam Pembelajaran Membaca Bahasa Jerman.

Artikel dari majalah Juma merupakan media alternatif pembelajaran bahasa Jerman yang digunakan peneliti untuk keterampilan membaca siswa yang belum pernah diterapkan di kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang. Proses pembelajaran keterampilan membaca berjalan sesuai rencana yang telah disusun oleh peneliti. Hal ini terbukti dengan terlaksananya semua langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Langkah-langkah pembelajaran tersebut yakni dimulai dengan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan pada saat pembelajaran dengan menggunakan artikel dari majalah Juma.

Pada awal pembelajaran keterampilan membaca menggunakan artikel berlangsung, siswa mengalami kesulitan dalam memahami artikel dikarenakan kurangnya kosakata yang dimiliki. Seperti teori yang diungkapkan oleh Finochiaro dan Bonomo (dalam Tarigan, 2008:9) membaca adalah

bringing meaning to and getting meaning from printed or written material, yang berarti memetik serta

memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis. Jadi apabila kosakata yang dimiliki kurang tentu saja akan mengakibatkan kesulitan pemahaman terhadap suatu teks, karena artikel yang dipakai adalah artikel berbahasa Jerman, yang mana bukan merupakan bahasa ibu dari siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang.

Pada kegiatan inti siswa dituntut untuk mengetahui informasi umum dan juga rinci dari setiap artikel. Untuk itu peneliti juga menggunakan strategi tertentu agar siswa lebih mudah memahami artikel yang dibaca. Strategi yang dipakai sesuai dengan dua dari sepuluh macam strategi membaca yang dipaparkan oleh Indriwardhani (2009) yaitu mengajukan pertanyaan mengenai teks (Fragen an

den Text stellen), dan mencari kata kunci dan menyimpulkan teks (Schlüsselwörter suchen und Text zusammenfassen.

Dalam hal ini strategi pertama yang digunakan yaitu mencari kata kunci dan menyimpulkan teks, strategi ini dipilih sehubungan dengan tujuan pembelajaran yaitu untuk mengetahui informasi umum dari suatu teks. Strategi kedua yang digunakan yaitu mengajukan pertanyaan mengenai teks. Hal ini bertujuan untuk membantu siswa dalam menemukan informasi rinci dari suatu wacana tulis. Apalagi jika siswa menggunakan seluruh W-Fragen yang telah dipelajari yaitu wie, wer, wen, wo,

was, wann, dan wie oft, tentu saja siswa akan mendapatkan informasi yang lebih lengkap dari artikel

yang dibaca. Akan tetapi karena beberapa faktor, maka siswa hanya bisa mengajukan dua pertanyaan untuk setiap artikel. Faktor-faktor tersebut antara lain: (1) keterbatasan alokasi waktu pada pembelajaran bahasa Jerman, (3) jumlah siswa yang relatif banyak, dan (3) jumlah artikel yang dibahas saat pembelajaran keterampilan membaca berlangsung.

Ketika kegiatan membaca pertama yaitu membaca global, siswa mampu menjodohkan artikel dengan judul yang tepat serta menunjukkan kata kunci yang memperkuat jawaban mereka. Kemudian siswa juga mengungkapakan inti dari permasalahan yang diceritakan dalam artikel tersebut, meskipun dalam bahasa campuran. Saat mengajukan pertanyaan mengenai artikel semua kelompok menggunakan W-Fragen yang telah dipelajari. Akan tetapi masih banyak ditemukan kesalahan grammatikal dalam pembentukan kalimat tanya.

Selain itu kompetensi dasar keterampilan membaca telah terpenuhi dengan baik sejalan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun. Hal tersebut sesuai dengan yang dituangkan dalam KTSP (2006). Kompetensi-kompetensi itu adalah (1) siswa mampu mengidentifikasi bentuk dan tema wacana tulis sederhana secara tepat, (2) siswa mampu menentukan informasi umum, informasi tertentu, dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat.

Hasil wawancara dengan siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang, juga menunjukkan bahwa penggunaan artikel dari majalah Juma dapat membuat pembelajaran lebih mudah dan menyenangkan. Hal tersebut sesuai dengan teori yang diutarakan Day dan Bamford (Day, 2002), bahwa kegiatan membaca bertujuan untuk memperoleh kesenangan, informasi, dan pemahaman umum (The purpose of reading is usually related to pleasure, information and general

understanding).

Sebagian besar siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Walaupun siswa bekerja dalam kelompok, tidak ada siswa yang bertindak pasif. Seluruh siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dari

(6)

penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa pembelajaran menggunakan artikel dari majalah

Juma berjalan dengan baik.

Kemampuan Membaca Global Siswa

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasi siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang berdasarkan KTSP 2006 dalam kompetensi membaca adalah siswa mampu menentukan informasi umum dari wacana tulis sederhana secara tepat. Oleh karena itu pembelajaran diarahkan agar siswa mampu memenuhi standar kompetensi tersebut dengan baik.

Dalam hal pembelajaran menggunakan artikel dari majalah Juma ini, penelitian menunjukkan hasil yang baik. Saat pembelajaran berlangsung, siswa mampu menjodohkan artikel dengan judul yang sesuai. Meskipun siswa belum mengetahui isi secara detil dari setiap artikel tersebut. Hal ini dilakukan karena untuk bisa memahami suatu teks secara umum tidak perlu memahami arti dari setiap kata per kata, melainkan dengan pengetahuan pembaca sendiri, mampu menyimpulkan arti dari teks. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dipaparkan Goethe Institut, bahwa ”Globalverstehen, versuche

nicht, Wort für Wort zu verstehen, sondern mit deinem eigenen Wissen den Sinn des Textes gezielt zu erschlieβen.”. Selain itu siswa tidak hanya mampu menjodohkan judul dengan artikel secara tepat,

tetapi juga mampu menunjukkan kata kunci yang mendukung setiap jawaban yang mereka pilih. Keaktifan siswa dalam menentukan setiap kata kunci yang pada artikel terlihat saat siswa dan guru bersama-sama mendiskusikan hasil pekerjaan mereka.

Begitu pula ketika wawancara dilakukan, siswa mengungkapkan bahwa tidak terlalu sulit untuk menentukan tema umum dari setiap artikel yang dibaca, karena terdapat gambar pada setiap artikel yang mempermudah mereka dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Hal tersebut memang sesuai dengan teori yang dipaparkan Indriwardhani (2009) tentang Bagaimana membaca dan memahami teks bahasa asing?, yang salah satu tipsnya menyebutkan bahwa “Bilder können helfen,

den Text verständlicher zu machen”.

Hasil tes juga menunjukkan hasil yang sangat baik. Pada tes bagian pertama yang memang bertujuan untuk mengukur kemampuan membaca global, siswa harus menjodohkan judul dengan artikel yang sesuai. Dari 23 siswa hanya terdapat dua siswa saja yang tidak bisa memperoleh poin sempurna. Pada saat siswa dan guru bersama-sama mendiskusikan hasil tes siswa, tidak lupa siswa menyebutkan kata kunci yang mendukung setiap jawaban yang mereka pilih. Dan sama seperti sebelumnya, siswa mampu menunjukan kata kunci yang dimaksud dengan tepat. Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan membaca global siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang sangat baik.

Kemampuan Membaca Detil Siswa

Kompetensi dasar yang lain yang harus dikuasi oleh siswa kelas XI Bahasa SMA Ngeri 1 Tumpang sehubungan dengan keterampilan membaca adalah siswa mampu menentukan informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat. Oleh karena itu penelitian juga ditujukan untuk mengetahu bagaimana kemampuan membaca detil siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang.

Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa diharuskan mengajukan dua pertanyaan yang berhubungan dengan artikel pada kelompok lain. Kelompok yang ditanya diharuskan pula menjawab dengan tepat. Hal tersebut dilakukan agar siswa mampu mengetahui informasi yang terdapat pada artikel secara rinci. Pertanyaan yang disusun haruslah pertanyaan dengan menggunakan W-Fragen yang telah dipelajari, yaitu wie, wer, wen, wo, was, wann, dan wie oft. Setelah pertanyaan disusun, siswa kemudian menuliskannya di papan tulis, sehingga guru dan siswa yang lain bisa membacanya dan kemudian mengoreksi apabila terdapat kesalahan.

Ketika proses menyusun pertanyaan, siswa banyak bertanya kepada guru apabila menemukan kalimat yang kurang dimengerti. Hal ini disebabkan karena perbendaharaan kosakata yang dimiliki kurang, serta waktu yang terbatas untuk mengerjakan tugas. Sehingga tidak ada waktu untuk

(7)

membuka kamus. Sedangkan kelompok yang berusaha mandiri menemukan arti dari setiap kata sulit melalui kamus, memang terbukti lebih lama menyelesaikan tugas.

Sebagian besar pertanyaan yang disusun mengalami kesalahan grammatikal. Contohnya perubahan kata kerja dari setiap subjek. Hal tersebut senada dengan teori mengenai tujuan membaca yang diungkapkan oleh Elley dan Mangubhai (dalam Burger, 2011), yang menyatakan jika siswa banyak membaca, hal tersebut tidak hanya akan meningkatkan kemampuan pemahaman membacanya, namun juga mempengaruhi kompetensi bahasa asingnya secara positif dalam jangka panjang, misalnya pemahaman tentang struktur grammatik. Oleh karena itu, banyak membaca secara tidak langsung juga bisa memperbaiki kemampuan grammatikal pembaca.

Pada tes kemampuan membaca detil, siswa dituntut untuk menentukan benar atau salah suatu pernyataan. Pernyataan yang dimaksud adalah pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan suatu artikel. Tentu saja sebelum menentukan apakah pernyataan tersebut benar atau salah, siswa harus memahami keseluruhan artikel secara rinci. Sehingga siswa dapat menyimpulkan maksud dari pernyataan yang dimaksud dengan tepat. Hasil tes menunjukkan bahwa lebih sedikit siswa yang memperoleh poin maksimal. Dari 23 siswa, hanya sepuluh siswa saja yang mampu memperoleh poin penuh. Hal ini dapat disebabkan oleh masih minimnya kosakata yang dikuasai siswa, yang notabene masih berada pada Niveau A1.

Berdasarkan wawancara, dapat pula diketahui bahwa dengan mengetahui informasi dari artikel secara rinci, siswa memperoleh beberapa hal positif antara lain (1) menambah perbendaharaan kosakata dan (2) menambah pengetahuan siswa dalam hal pengetahuan tentang kebudayaan Jerman. Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan Helmling dan Wackwitz (1986:13) yang berbunyi,

„man liest vor allem, weil man Informationen oder Orientierungen fürs Handeln braucht. Man möchte Kentnisse erwerben, erweitern und sichern“. Yang kurang lebih berarti bahwa orang

membaca karena mereka membutuhkan informasi atau orientasi mengenai suatu kejadian. Orang ingin memperoleh, memperluas, dan meyakinkan pengetahuannya. Dari penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan membaca detil siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang termasuk dalam kategori cukup baik.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Artikel dari majalah Juma merupakan media alternatif pembelajaran bahasa Jerman yang digunakan peneliti untuk keterampilan membaca siswa yang belum pernah diterapkan di kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang. Oleh karena itu, peneliti memilih untuk menerapkan media alternatif ini pada pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan artikel dari majalah Juma pada pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan penggunaan artikel dari majalah Juma sebagai alternatif media pembelajaran dapat meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran keterampilan membaca. Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, sebagian besar siswa aktif dalam kegiatan diskusi.

Dari hasil observasi, wawancara, serta hasil tes siswa dapat diketahui bahwa kemampuan membaca bahasa Jerman siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang setelah menggunakan artikel dari majalah Juma dapat dikategorikan baik. Hal ini terbukti dengan nilai rata-rata membaca siswa baik, yaitu 87,6. Dari 22 siswa kelas XI Bahasa yang menjadi subjek penelitian, 19 siswa dapat mencapai ketuntasan pada nilai keterampilan membaca bahasa Jerman. Akan tetapi kemampuan membaca global siswa lebih baik daripada kemampuan membaca detil. Hal tersebut dapat diketahui dari poin yang diperoleh dari setiap bagian tes. Jumlah siswa yang memperoleh poin sempurna pada tes bagian I lebih banyak daripada tes bagian II.

(8)

digunakan. Padahal pembelajaran menggunakan artikel dari majalah asing dapat memberikan dampak positif bagi siswa. Oleh karena itu, disarankan kepada guru pengajar agar menggunakan artikel dari majalah asing pada pembelajaran bahasa Jerman di sekolah. Dan siswa juga disarankan agar lebih sering membaca, baik dari sumber majalah ataupun buku-buku berbahasa Jerman yang lain.Dari uraian singkat di atas, peneliti memberikan saran pada peneliti yang akan datang, apabila akan menggunakan artikel dari majalah asing sebagai alternatif media pembelajaran, sebaiknya mencari dari majalah-majalah asing yang up to date. Serta pemilihan artikel yang sesuai dengan Niveau subjek penelitian, agar tidak terjadi hambatan karena kurangnya perbendaharaan kosakata.

DAFTAR RUJUKAN

Burger, Günter. 2011. “Mehr Lesen im Anfangsunterricht?” Forum Sprache:

Fremdsprachenunterricht in der Erwachsenenbildung. Ismaning: Hueber. (Online),

(http://www.hueber.de/sixcms/ist.php?page=downloads, diakses tanggal 16 Juni 2012) BNSP. 2006. Standar Isi (Keputusan Menteri No 22, 23, 24 Tahun 2005). Jakarta: Badan Standar

Nasional Pendidikan

Day, Richard, Julian Bamford. 2002. Top Ten Principles for Teaching Extensive Reading. (Online), (http://www.niflrc.haowaii.edu/rfl/October2002/ day/day.html, diakses tanggal 16 Juni 2012) Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama

Depdiknas. 2006. Kurikulum 2006 KTSP. Jakarta: Depdiknas

Helmling, Brigitte und Gustav Wackwitz. 1986. Litertatur im Deutschunterricht am Beispiel

narrativen Texten. München: J. Gotteswinter GmbH.

Indriwardhani, Sri Prameswari. 2009. Handout Matakuliah Arbeit am Text I Tahun Ajaran 2009/2010. Laveau, Inge. 1985. Sach- und Fachtexte im Unterricht – Methodisch-didaktische Vorschläge für den

Lehrer. München: Goethe-Institut.

Tarigan, Henry Guntur. 1987. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa

(9)

Artikel oleh Maimun Fariziah ini telah diperiksa dan disetujui.

Malang, 19 Juli 2012 Pembimbing I

Deddy Kurniawan, S.Pd., M.A. NIP 19830801 200604 1002

Malang, 19 Juli 2012 Pembimbing II

Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd. NIP 19770417 200501 2001

Malang, 19 Juli 2012 Mahasiswa

Maimun Fariziah NIM 108241416351

Referensi

Dokumen terkait

Buat Laporan Siswa Yang Sudah Diterima Data Penerimaan Siswa Baru Tidak Lengkap Laporan Siswa Baru Lengkap Laporan Data Siswa Baru Yang Diterima Persyaratan

Perancangan lounge & bar untuk eksekutif muda yang fashionable , mempunyai karakter khusus dan menghasilkan suatu perancangan interior yang mengakomodasi

1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran dan media yang telah disiapkan. 2) Melakukan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai peningkatan

Tabel 4.3 Kategori Data Kualitas Geometri Produk Hasil Kerja Setiap Tipe Proses .....

Please attach copy of EFT bank transfer instruction form in support of electronic payment of above taxes to the TL Petroleum Fund bank account which details are as follows:. Name

This certificate must be issued to the payment recipient on annual basis by the payers for all taxes withheld under Article 23 of Law on Income Tax within last working day of

(5) menganalisis perbedaaan pendapatan pengelolaan pasca panen sayuran kubis ekspor antara yang menggunakan packing house maupun yang tidak menggunakan packing house

bahwa yang namanya tercantum dalam diktum Pertama keputusan ini telah di rekomendasikan oleh Ketua Program Studi Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota SAPPK-ITB