• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERANTASAN PEMBAJAKAN DAN PEROMPAKAN LAUT DI SELAT MALAKA MENURUT HUKUM INTERNASIONAL DAN HUKUM NASIONAL NEGARA-NEGARA TEPI SELAT MALAKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBERANTASAN PEMBAJAKAN DAN PEROMPAKAN LAUT DI SELAT MALAKA MENURUT HUKUM INTERNASIONAL DAN HUKUM NASIONAL NEGARA-NEGARA TEPI SELAT MALAKA."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBERANTASAN PEMBAJAKAN DAN PEROMPAKAN LAUT DI SELAT MALAKA MENURUT HUKUM INTERNASIONAL DAN HUKUM NASIONAL NEGARA-NEGARA TEPI SELAT MALAKA

Abstrak

R. Narendra Priyahita

110110090206

Selat Malaka terletak di sepanjang garis pantai Thailand, Malaysia dan Singapura di

bagian timur dan di Indonesia bagian Barat. Pembajakan dan perompakan kapal telah

terjadi selama berabad-abad di Selat Malaka. Pertanggungjawaban atas keamanan di

perairan tersebut jatuh kepada Indonesia, Malaysia dan Singapura. Ketiga negara

tersebut mempunyai hak untuk melaksanakan jurisdiksinya di dalam wilayah

perairannya tersebut tanpa intervensi dari pihak luar. Hak ini berhubungan erat dengan

kewajiban dari ketiga negara tersebut yaitu menjaga keamanan perairan wilayahnya

dari tindak kejahatan apapun termasuk pembajakan dan perompakan.Penulis

menggunakan metode penulisan pendekatan yuridis normatif. Metode pengumpulan

data didasari studi kepustakaan dan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah

bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Data tersebut kemuditan digunakan

untuk menjelaskan permasalahan dalam bentuk fakta-fakta yang terjadi dengan hukum

yang berlaku. Berdasarkan studi dan penelitian, penulis menyimpulkan bahwa

negara-negara tepi selat di Selat Malaka telah memiliki usaha-usaha baik dalam bentuk

individual maupun kerja sama antara negara tepi selat dalam memberantas kejahatan

pembajakan dan perompakan laut di wilayah tersebut. Dengan adanya kemampuan

dari ketiga negara tepi Selat Malaka, maka Dewan Keamanan PBB tidak dapat

mengeluarkan resolusi yang didasari oleh adanya Resolusi Dewan Keamanan PBB

1816 untuk Somalia.

(2)

ABSTRACT

R. Narendra Priyahita

110110090206

Straits of Malacca is located in throughout the coastline of Thailand, Malaysia and

Singapore on the east side and Indonesia on the West side. Piracy and armed robbery

at sea have been occurred for centuries in the Straits of Malacca. The responsibility to

safeguard the water falls upon Indonesia, Malaysia and Singapore. Those countries

entitled to perform their jurisdiction inside their territorial water without any intervention

from outside. This right is related to the obligation of those countries to safeguard their

territorial water from any crimes including piracy and armed robbery at sea. Author uses

research method with juridicial normative approach. Research method to collect the

data are literature study and data used in this research is primary legal materials and

secondary legal materials. Those data then used to describe a problem object in the

form of synchronization facts occurred with the prevailing laws. Based on the study and

research, author can conclude that the littoral states of the Straits of Malacca have

obtain the efforts either individually or as cooperative effort between the littoral states to

prevent piracy and armed robbery at sea in the strait. With the ability from those littoral

states to safeguard the strait, the United Nations Security Council could not release any

Security Council Resolution based on the issuance of Security Council Resolution 1816

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan perkembangan kemampuan moral yang berkarakter pada anak usia dini dengan menerapakan metode demonstrasi

Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemampuan penalaran matematis yang dimiliki mahasiswa tingkat III yang diukur pada proses evaluasi setelah pembelajaran mata

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan

Karena data pariwisata khususnya jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Yogyakarta dan Bali cenderung mempunyai pola seasonal , maka data tersebut sangat tepat

kekayaan orang tuanya, baik harta pencarian maupun harta pusaka. Apabila pewaris tidak mempunyai anak laki-laki, yang ada hanya anak perempuan dan isteri, maka

sebagai pengenalnya. Syam’un, Divisi II / Cirebon dipimpin oleh Kolonel Asikin, dan Divisi III / Priangan dipimpin oleh Arudji Kartawinata. Posisi Arudji sebagai Panglima

Selain kendala dari segi waktu, para mahasiswa berkebutuhan khusus pun masih memiliki kemampuan bahasa syarat yang sangat minim, hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Penulis bahwa, Pengelolaan Pendayagunaan Sumber Daya Air berdasarkan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 merupakan adanya