• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 145 K/ PID. SUS/2011 DENGAN TERDAKWA Dr. Drs BAHASYIM ASSIFIE, M. Si. Bin KHALIL SARINOTO TERKAIT PENJATUHAN PIDANA SECARA AKUMULASI DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 145 K/ PID. SUS/2011 DENGAN TERDAKWA Dr. Drs BAHASYIM ASSIFIE, M. Si. Bin KHALIL SARINOTO TERKAIT PENJATUHAN PIDANA SECARA AKUMULASI DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

Sanjes Masdear Saragih

110113080193

Penjatuhan pidana yang dilakukan oleh Hakim Mahkamah Agung terhadap terdakwa BAHASYIM yang memisahkan hukuman antara perbuatan pidana yang dilakukan, untuk tindak Pidana Korupsi di jatuhkan pidana selama 6 tahun dan denda Rp. 500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah) dan untuk Tindak Pidana Pencucian Uang di jatuhkan pidana selama 6 tahun dan denda Rp. 500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah) hakim memberikan hukuman secara akumulasi yang seharusnya itu tidak terjadi karena Indonesia sendiri tidak menganut sistem penjatuhan pidana akumulasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah penjatuhan pidana dalam putusan Mahkamah Agung No 1454 K/ PID. SUS/ sudah tepat dikaitkan dengan perbarengan tindak pidana, dan apakah putusan Mahkamah Agung No 1454 K/ PID. SUS/ 2011, sudah sesuai dengan Pasal 253 KUHAP.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian studi kasus ini dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, dengan data utamanya berupa data sekunder yang diperoleh dengan studi kepustakaan dan peraturan perundang-undangan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis yang dapat disimpulkan dalam kasus ini bahwa putusan hakim Mahkamah Agung yang menjatuhkan sanksi pidana di bawah sanksi minimum khusus yang sudah

Sedangkan Mahkamah Agung telah benar menerapkan hukum tindak pidana korupsi terhadap terdakwa PNL, yang dicerminkan dalam putusan No.380 K/Pid/2001, dengan menerapkan sanksi

Yuridis Putusan Bebas dalam Tindak Pidana Korupsi Yang Merugikan Keuangan.. Negara (Putusan Mahkamah Agung

Tujuan penulis adalah untuk menganalisis akurasi putusan Mahkamah Agung yang menyatakan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh terdakwa adalah suatu perbuatan

Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor di atas, secara yuridis kriteria terdakwa yang dapat dijatuhi pidana tambahan pencabutan hak-hak tertentu khususnya hak

Mengenai Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung dalam menjatuhkan Putusan terhadap tindak pidana korupsi penyalahgunaan wewenang yang dilakukan secara bersama-sama ke

Dalam Sistem Pembuktian Tindak Pidana Asal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor

i HALAMAN JUDUL PENJATUHAN PIDANA MATI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 22PK/PID/2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana