• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI RELEVANSI MATERI MATA KULIAH PEMESINAN DAN MATERI MATA PELAJARAN PRODUKTIF TEKNIK PEMESINAN DI SMK DENGAN MATERI STANDAR UJI KOMPETENSI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI RELEVANSI MATERI MATA KULIAH PEMESINAN DAN MATERI MATA PELAJARAN PRODUKTIF TEKNIK PEMESINAN DI SMK DENGAN MATERI STANDAR UJI KOMPETENSI."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI RELEVANSI MATERI MATA KULIAH PEMESINAN

DAN MATERI MATA PELAJARAN PRODUKTIF TEKNIK

PEMESINAN DI SMK DENGAN MATERI STANDAR UJI

KOMPETENSI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S1 Pendidikan Teknik Mesin pada Kelompok Bidang Keahlian

Perancangan dan Produksi

Oleh

Riza Hidayat NIM 1000341

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

RIZA HIDAYAT/1000341

STUDI RELEVANSI MATERI MATA KULIAH PEMESINAN DAN MATERI MATA PELAJARAN PRODUKTIF TEKNIK PEMESINAN DI

SMK DENGAN MATERI UJI KOMPETENSI Disetujui dan Disahkan

Dosen Pembimbing I

Dr. Amay Suherman, M.Pd. NIP. 19590325 198601 1 001

Dosen Pembimbing II

Drs. H. Ariyano, MT. NIP. 19640804199402 1 001

Mengetahui Ketua Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

(3)

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah

Pemesinan dan Materi Mata

Pelajaran Produktif Teknik

Pemesinan di SMK dengan Materi

Standar Uji Kompetensi

Oleh Riza Hidayat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Riza Hidayat 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Pemesinan dan Materi Mata Pelajaran Produktif Teknik Pemesinan SMK Teknologi dengan Materi Standar Uji

Kompetensi

Berdasarkan pengalaman yang diperoleh dalam melaksanakan Program Pelatihan Lapangan (PPL) di SMK teknologi, terjadi beberapa hambatan yang dirasakan saat melaksanakan PPL. Melihat dari hasil pengamatan peneliti di SMK N 2 Bandung, terlihat bahwa praktikan PPL ada juga yang tidak menguasai materi tentang pemesinan dan tidak siap untuk mengajar praktek pemesinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan deskripsi relevansi materi mata kuliah bidang keahlian dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan SMK teknologi terhadap materi uji kompetensi, dan untuk menghasilkan pemetaan sekuen materi mata kuliah pemesinan dan mata pelajaran produktif teknik pemesinan SMK Teknologi terhadap materi uji kompetensi. Berdasarkan masalah dan tujuan itu digunakan metode penelitian evaluasi deskripansi, untuk melihat kesenjangan materi pemesinan yang ada di SMK dan DPTM serta materi standar uji kompetensi. Hasil penelitian menyatakan bahwa materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran pemesinan sudah 100% relevan dengan uji kompetensi standar BSNP. Akan tetapi masih ada materi praktik yang dipraktikan di SMK, tetapi di perkuliahan tidak di peraktikan. Materi itu diantaranya membubut ulir majemuk dan membubut tirus menggunakan alat bantu taper attachment. Untuk mencegah hal tersebut maka harus ada penambahan benda kerja atau mengubah benda kerja yang dibuat, dimana didalamnya mencakup semua materi praktik tersebut.

Key Words: Relevansi, Mata Kuliah Pemesinan, Mata Pelajaran Produktif Teknik Pemesinan,

ABSTRACT

Relevance Study of Mechanical Engineering Courses at University and Mechanical Engineering Practice Subjects at Vocational High School

Concerning the Standard Competency Test Materials.

(5)

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

some obstacles occurred. The observation researcher done suggested that some of the pre-service teachers have not mastered the mechanical engineering subjects and have not been ready yet to teach. Therefore this study is conducted to elaborate descriptively the relevance of, and to generate mapping sequence of the subjects on mechanical engineering at University and Vocational High School concerning competency test materials. Regarding those problems and purposes, discrepancy evaluation model is used in order to find out the gap on mechanical engineering subjects and standard competency test materials between University and Vocational High School. The result of the study shows that mechanical engineering subjects at University and Vocational High School is 100% relevant to Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP) standard competency test. However, there are practicum

materials in Vocational High School which are not taught at University. They are compound threading and chamfering by taper attachment. Under that circumstance, the work piece should be augmented to avoid the problem occurring or by changing the work piece produced so that it will cover all of the practicum materials.

Key Words: Relevance, Mechanical Engineering Courses, Mechanical Engineering

(6)

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Sistematika Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Pengertian Pendidikan ... 6

B. Tinjauan Umum Kurikulum ... 7

1. Pengertian Kurikulum ... 7

2. Fungsi Kurikulum ... 9

3. Peranan Kurikulum ... 11

4. Landasan Pengembangan Kurikulum ... 12

5. Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum ... 21

6. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum ... 27

7. Hubungan Kurikulum dan Pembelajaran ... 31

8. Struktur Kurikulum Kejuruan ... 32

C. Kurikulum yang Digunakan SMK Teknologi ... 33

D. Relevansi ... 35

(7)

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

2. Precision ... 37

3. Sekuen ... 39

E. Pemesinan ... 40

F. Keterkaitan Pemesinan dengan Bidang Teknik Lain ... 42

BAB III METODE PENELITIAN ... 43

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 43

B. Prosedur Penelitian ... 43

C. Metode Penelitian yang Digunakan ... 44

D. Paradigma Penelitian ... 45

E. Definisi Operasional ... 46

F. Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian ... 47

G. Instrument Penelitian ... 48

H. Teknik Pengumpulan Data ... 49

I. Teknik Analisis Data ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Pemaparan Data ... 54

1. Pemaparan Data Evaluasi ... 54

a. Relevansi Mata Kuliah Pemesinan pada Mata Pelajaran Pemesinan ... 54

b. Relevansi Materi Mata Kuliah Pemesinan pada Materi Uji Kompetensi ... 57

(8)

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

(9)

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan inti dan memiliki peranan yang sangat penting bagi warga negara. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik, diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Proses pendidikan yang ada di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan m e m b i n a a n a k d i d i k

a g a r m e n j a d i m a n u s i a s u s i l a y a n g

c a k a p , a k t i f , k r e a t i f , d a n m a n d i r i .

Berdasarkan pengalaman yang diperoleh dalam melaksanakan Program Pelatihan Lapangan (PPL) di SMK teknologi, terjadi beberapa hambatan yang dirasakan saat melaksanakan PPL. Melihat dari hasil pengamatan peneliti di SMK N 2 Bandung, terlihat bahwa praktikan PPL ada juga yang tidak menguasai materi tentang pemesinan dan tidak siap untuk mengajar praktek pemesinan. Berdasarkan hasil wawancara dengan 9 (Sembilan) praktikan PPL yang mengajar di SMK teknologi, 5 (lima) mahasiswa mengatakan siap untuk mengajar materi pemesinan, tetapi tidak siap mengajar praktek pemesinan. 3 (Tiga) mahasiswa mengatakan tidak siap mengajar materi dan praktek pemesinan, sedangkan yang 1 (satu) orang siap mengajar keduannya, baik praktek maupun materinya. Oleh

(10)

2

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil uji kompetensi siswa teknik pemesinan SMK N 2 Bandung tahun 2014, jika siswa yang mendapatkan nilai di atas 8,8 dinyatakan lulus, maka dari 37 orang siswa yang mengikuti ujian, dua (2) orang sudah lulus uji kompetensi dan tiga puluh lima (35) dianggap belum lulus uji kompetensi.

Tabel 1.1. Hasil uji kompetensi siswa teknik pemesinan SMK N 2 Bandung tahun 2014

Jumlah Siswa Lulus/tidak lulus

2 siswa Lulus

35 siswa Tidak lulus

(Sumber : Hasil uji kompetensi teknik pemesinan SMK N 2 Bandung)

Ternyata hal ini juga dipengaruhi oleh belum adanya pemetaan antara mata kuliah pemesinan dan mata pelejaran produktif di SMK teknologi dan relevasi antara kurikulum yang ada di SMK teknologi dan kurikulum yang ada di Departemen Pendididkan Teknik Mesin (DPTM) FPTK UPI dalam bidang pemesinan. Oleh karena itu dapat diketahui bahwa antara mata kuliah pemesinan dan mata pelajaran produktif di sekolah harus sesuai. Contohnya dalam bidang pemesinan, semua yang dipelajari pada mata kuliah pemesinan pasti akan diberikan oleh praktikan PPL pada peserta didik. Apabila di perkuliahan tidak diajarkan tentang materi pemesinan yang sesuai dengan mata pelajaran di SMK teknologi, praktikan PPL akan kesulitan dalam memberikan materi pada peserta didik karena kurangnya informasi tentang materi pemesinan tersebut. Seorang pengajar dari Perguruan Tinggi harus memeiliki keahlian pemesinan lebih tinggi dari siswa yang ada di SMK, dengan cara memiliki sertifikat bidang keahlian pemesinan. Oleh karena itu, antara materi kuliah bidang pemesinan dan materi mata pelajaran pemesinan di SMK teknologi harus sesuai dengan materi standar

uji kompetensi.

(11)

3

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Sudjana, N (2002: 71) mengemukakan bahwa “Identifikasi masalah, menjelaskan aspek-aspek yang bisa muncil dari tema atau judul yang telah dipilih, maka identifikasi masalah itu merupakan pengungkapan dari masalah yang akan timbul dan diteliti lebih lanjut”.

Berdasarkan pengamatan dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasi

masalah yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu:

1. Masih ada mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam penguasaan materi

yang akan di sampaikan pada siswa, sehingga ini menjadi hambatan tersendiri bagi mahasiswa dalam pelaksanaan pembelajaran,

2. Masih terdapat siswa SMK Teknologi yang belum mencapai rata-rata uji

kompetensi.

3. Belum dilakukan pemetaan materi kurikulum secara komprehensif,

sehingga tidak tertutup kemungkinan terjadi ketidaksesuai yang signifikan. 4. Belum adanya penerapan prinsip relevansi materi pemesinan di

perkuliahan dengan SMK.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Sesuai dengan bahasan pada latar belakang yang berkaitan dengan relevansi mata kuliah dan mata pelajaran dengan uji kompetensi, maka didapat rumusan masalahnya adalah: Bagaimana tingkat relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan SMK Teknologi dengan materi standar uji kompetensi?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan dari peneliti

(12)

4

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk menghasilkan deskripsi relevansi materi mata kuliah bidang

keahlian dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan SMK teknologi dengan materi uji kompetensi.

2. Untuk menghasilkan pemetaan sekuen materi mata kuliah pemesinan dan

mata pelajaran produktif teknik pemesinan SMK Teknologi dengan materi uji kompetensi.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi berbagai pihak baik, diantaranya:

1. Pihak dosen bisa mengetahui meteri yang harus diberikan pada peserta

didik, supaya materi yang diberikan lebih luas di bandingkan siswa SMK. 2. Pihak UPI khususnya Departemen Pendidikan Teknik Mesin (DPTM)

bisa mengetahui relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan SMK Teknologi dengan materi standar uji kompetensi. Sehingga dapat menyesuaikan dengan SMK Teknologi.

3. Pihak SMK teknologi bisa mengetahui materi yang telah di pelajari calon

pengajar pada bidang keahlian pemesinan.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penelitian ini diperlukan untuk mempermudah peneliti dalampenulisan skripsi ini. Berikut ini merupakan sistematika penyusunan skripsi: Bab I Pendahuluan. Berisi latar belakan masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.

(13)

5

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab III Metode Penelitian. Berisi penjelasan mengenai lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi oprasional, instrument penelitian, pengembangan instrument, teknik pengumpulan data dan analisis data. Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan. Berisi pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, dan tujuan penelitian serta pembahasan atau

analisis temuan.

Bab V Simpulan Dan Saran. Berisi penafsiran dan pemaknaan penelitian terhadap hasil analisis temuan penelitian.

Daftar Pustaka. Memuat semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan skripsi.

(14)

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Langkah-langkah untuk memecahkan masalah tersebut sering digunakan metode penelitian. Sehingga penelitian yang akan dibahas dapat terpecahkan masalahnya. Sebagaimana di kemukakan oleh Ali, M (1985: 26) bahwa “hakekat dari melakukan penelitian adalah menemukan pengetahuan, karena pengetahuan

pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta, teori, konsep dan dalil yang

memungkinkan seseorang memehami suatu gejala”. Tetap tujuan dari penelitian

ini adalah menemukan fakta, teori, konsep serta dalil-dalil dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 2 Bandung, khususnya pada kelompok bidang keahliah teknik pemesinan yang beralamat di Jl. Ciliwung. No. 4 Bandung dan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JPTM) Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), yang beralamat Jl. Dr. Setiabudhi. No 207 Bandung. Subjek dalam penelitian adalah materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif SMK Teknologi dengan materi standar uji kompetensi.

B. Prosedur Penelitian

Pada umumnya langkah-langkah itu mempunyai kesamaan, walaupun dalam beberapa hal sering terjadi modifikasi dalam pelaksanaannya tanpa mengabaikan prinsip-prinsip dalam penelitian. Dalam buku Ali, M (1985:23) menjelaskan langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian.

1. Fase perencanaan. Kegiatan yang dilakukan dalam fase perencanaan meliputi:

a. Merumuskan Masalah

b. Mengadakan Studi Pendahuluan c. Menentukan Sample Penelitian d. Menyusun Rancangan Penelitian

(15)

44

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Fase Pelaksanaan Penelitian. Jika semua persiapan sudah terlaksana maka

tinggal dilaksanakan proses penelitiannya, yang meliputi: a. Pengumpulan Data

b. Pengolahan Atau Analisis Data

3. Fase Laporan Penelitian.

Langkah untuk mempermudah dalam proses penelitian maka di tuangkan

dalam bagan alir sebagai berikut:

Merumuskan masalah

Mengedakan studi pendahuluan

Menentukan Sample Penelitian

Menyusun Rancangan Penelitian

Merumuskan dan Menentukan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan Data

Analisis Data Untuk Menarik Kesimpulan

Membuat Laporan Penelitian

Gambar. 3.1. Bagan Prosedur Penelitian

C. Metode Penelitian yang Digunakan

(16)

45

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai suatu cara dalam memperoleh pengetahuan atau memecahakan masalah

yang dihadapi”. Dengan demikian dapat diketahui bahwa dengan metode penelitian ini digunakan untuk mencari atau memecahkan masalah yang sedang diteliti sehingga didapat hasil yang sistematis dan logis.

Metode penelitian ini sangat mempengaruhi dari hasil yang diteliti, permasalahan yang akan diteliti adalah permasalahan yang di dapat oleh calon

pengajar saat mengajar di SMK yang mengacu pada uji kopetensi, dengan demikian digunakan metode penelitian jenis deskripansi evaluasi untuk mempermudah dalam proses penelitian. Menurut FIP-UPI (2007: 113)

mengemukakan bahwa “model deskripansi (Descripancy model) menilai diskrepansi atau kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang dilaksanakan”

Dengan demikian metode ini digunakan untuk mendapatkan hasil dengan cara analisis data, supaya mendapatkan hasil yang valid. Metode ini di gunakan untuk mengetahui relevansi materi mata kuliah pemesinan dengan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan dengan materi uji kompetensi.

D. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian ini, menurut Sugiyono (2013:66) mengemukakan bahwa:

Paradigma pengetahuan diartikan sebagai pola pikir yang menunjukan hubaungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu di jawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk menentukan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analitik statistik yang akan digunakan.

(17)

46

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2. Bagan Paradigma Penelitian

E. Definisi Oprasional

Definisi operasional yang dirumuskan untuk setiap variabel yang melahirkan indicator-indikator yang akan dirumuskan pada instrumen. Variabel dari penelitian ini sebagai berikut.

1. Studi Relevansi

Studi relevansi dalam penelitiannya ini didefinisikan sebagai penelitian ilmiah tentang kaitan antara mata kuliah pemesinan dengan mata pelajaran produktif di jurusan teknik mesin. Istilah studi menurut Pustaka Bahasa (2002: 1093) memiliki arti penelitian ilmiah. Istilah relevansi dalam Pustaka Bahasa (2002: 1093) mengemukakan bahwa: “relevansi memiliki arti kaitan”. Hubungan mata kuliah dan mata pelajaran ini diukur dengan cara persentase dan dijelaskan dengan naratif dan deskriptif.

Prinsip relevansi itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu relevansi internal dan relevansi eksternal. Relevansi terbagi menjadi dua macam, yaitu relevansi internal dan relevansi eksternal. Relevansi internal adalah bahwa setiap kurikulum harus memiliki keserasian antara tujuan yang harus dicapai, isi, materi atau pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa, strategi atau metode yang digunakan serta alat penilaian untuk melihat ketercapaian tujuan. Relevansi internal menunjukan keutuhan suatu kurikulum. Sedangkan relevansi eksternal berkaitan dengan keserasian antara tujuan, isi, dan proses belajar siswa yang tercakup dalam

(18)

47

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melalui teknik angket dan pengumpulan dokumen, untuk menghasilkan deskripsi relevansi.

2. Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Pemesinan (MKKBS)

Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Pemesinan (MKKBSP) merupakan mata kuliah yang menjadi dasar bidang ilmu teknik pemesinan. Pemesinan adalah suatu proses untuk memproduksi suatu benda pada bagian-bagian mesin kendaraan atau

lainnya. Mata kuliah pemesinan didefinisikan sebagai mata kuliah keahlian pada Departemen Pendidikan Teknik Mesin. Teknik dokumentasi dan wawancara digunakan untuk menggali data yang berhubungan dengan mata kuliah pemesinan. Sehingga diperoleh pokok bahasan antara lain: membubut, memfrais, skraf, tool grinder. Praktik bubut meliputi Bubut rata, Bubut Tirus, Bubut Ulir ,bubut eksentrik dengan akurasi yang lebih baik. Praktik Frais meliputi, Frais roda gigi lurus, roda gigi Payung, pasangan Worm gear. Dengan tingkat akurasi yang baik. Praktik Skraf meliputi skraf rata dan siku, skraf alur U,V; skraf bertingkat dengan akurasi tinggi. Praktik Tool Grinder meliputi asah pahat bubut, asah mata bor, asah mill cutter/ pisau frais, sesuai standar. Kemudian akan di relevansikan dengan mata pelajaran dan uji kompetensi.

3. Mata Pelajaran Produktif

Mata pelajaran produktif adalah mata pelajaran diklat yang membahas tetang praktek pemesinan dan lainnya. Mata pelajaran produktif ini digunakan untuk memudahkan siswa dalam menempuh dunia kerja yang akan dia tempuh selanjutnya. Sehingga di peroleh pokok bahasan antara lain: membubut, mengefrais, menyekrap, dan menggerinda. Untuk mendapatkan data penelitian ini digunakan teknik dokumentasi dan wawancara untuk memperoleh data.

4. Uji Kompetensi Pemesinan

Uji kompetensi adalah suatu acuan yang di pakai untuk mengukur

(19)

48

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompetensi ini terdapat beberapa kegiatan di antaranya membubut, mengefrais, mengebor mengerinda. Dengan demikian, kita bisa dilihat relevansinya terhadap mata kuliah pemesinan dan mata pelajarn produktif. Data uji kompetensi ini dapat didapat menggunakan teknik dokumentasi.

F. Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian

Langkah-langkah pelaksanaan penelitian pada masalah ini, terdiri dari tiga tahapan, yaitu:

1. Tahap Pra Lapangan.

a. Mgidentifikasi masalah yang akan diteliti.

b. Studi pendahuluan, dengan melakukan wawancara pada dosen, guru

dan mahasiswa untuk memdapatkan masalah yang akan diteliti.

c. Merancang metode penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang

akan diteliti.

d. Studi dokumentasi, dengan mempelajari kurikulum 2013 pemesinan

dan uji kompetensi.

e. Menyusun instrument penelitian berupa wawancara dan angket.

f. Membuat kesepakatan dengan narasumber untuk bersedia memberikan

data dan informasi. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan

a. Melakukan wawancara kepada narasumber untuk mengecek relevansi

silabus mata kuliah, mata pelajaran, untuk memperoleh informasi mengenai silabus tersebut, dengan menggunakan instrument yang sudah ada.

b. Meminta surat keterangan serah terima dokumen yang telah di berikan narasumber.

c. Memberikan angket kepada dosen, guru dan mahasiswa, dalam

(20)

49

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Memeriksa dan menghitung kembali angket yang telah diisi, jika

terjadi kesalahan dalam pengisian, peneliti dapat mengkorfirmasi kembali.

3. Tahap Analisis Data

a. Mengolah data dengan perhitungan presentase.

b. Menganalisis dan melakukan pembahasan terhadap data yang

terkumpul.

c. Membuat kesimpulan dan saran penelitian.

G. Instrument Penelitian 1. Dokumen.

Dokumen adalah suatu yang tertulis atau tercetak dan segala benda yang mempunyai keterangan-keterangan dipilih untuk di kumpulkan, disusun. Dokumen yang di pakai adalah dokumen uji kompetensi, kurikulum 2013, dan website UPI. Dokumen tersebut digunakan untuk menghimpun data awal berupa silabus pemesinan, kemudian di komfermasiakn kesesuainnya pada dosen pengempu.

2. Wawancara

Menurut Ali, M (1985:83) mengemukakan bahwa: “Wawancara merupakan teknik pengumpualan data yang dilakuakan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun secara tidak langsung

dengan sumber data”. Wawncara itu sendiri terdapat dua, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan struktur pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data mengetahui tentang informasi yang akan diperoleh. Sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah wawncara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan

(21)

50

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Angket

Angket dapat dipandang sebagai suatu teknik penelitian yang mempunyai banyak kesamaan dengan wawancara, kecuali dalam pelaksanaannya, angket dialksanakan secara tertulis, sedangkan wawancara secara lisan. Menurut Ali, M (1985:87) mengemukakan “angket sering disebut dengan wawancara

tertulis”.

H. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Dokumentasi.

Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data silabus, uji kompetensi dan struktur kurikulum 2013 departemen pendidikan teknik mesin. Adapun cara lainnya yaitu dengan mengunduh di website UPI, menanyakan pada pihak sekolah dan dari data guru/dosen.

2. Teknik Wawancara.

Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara terstruktur. Wawancara ini digunakan saat peneliti mewawancarai dosen/guru dan mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Mesin. Wawancara yang digunakan saat pertama kali observasi untuk menayakan silabus dan uji kompetensi, adalah wawancara semi struktur. Pada saat wawancara peneliti mengajukan beberapa pertanyaan mengenai data penelitian yang dibutuhkan. Instrument yang digunakan saat penulis memiliki silabus mata kuliah, mata pelajaran, dan uji kompetensi. Sehingga peneliti bisa mengecek kesesuaiannya. Sehingga jika ada data yang tidak sesuai maka peneliti akan membicarakannya dengan narasumber untuk memperbaikinya.

3. Teknik Angket

Teknik angket yang digunakan pada penelitian ini, yaitu dengan

(22)

51

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan penyebaran angket ini responden mempunyai banyak waktu untuk menjawab pertanyaan yang diajukan padanya. Tetapi sebelum angket ini di sebarkan, angket ini di uji kelayakannya, dengan memeinta saran pada dosen pembimbing.

I. Teknik Analisis Data

Data yang sudah di dapat dari hasil wawancara dan angket akan di analisis, supaya terdapat data yang sesuai dengan fakta. Menurut Sugiyono (2013: 335) mengemukan bahwa:

Analisis data adalah proses mencari dan menyususn secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, denagn cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, mmenjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Maka analisi data adalah tahap untuk mengolah data hasil penelitian ke dalam bentuk persentase yang selanjutnya akan dideskripsikan. Ada beberapa tahapan menganalisis data sebagi berikut:

1. Memaparkan data ke dalam bentuk tabel

Tahap ini, data yang suda didapat dari hasil penelitian akan di tuangkan ke dalam bentuk tabel supaya lebih mudah dalam pengamatannya. Dalam tabel ini dilihat relevansi antara mata kuliah pemesinan, mata pelajaan dan uji kompetensi. Relevansi dari mata kuliah pemesianan, mata pelajaran produktif dan uji

kompetensi di tuangkan ke dalam bentuk tabel seperti berikut:

Tabel. 3.1. Relevansi materi mata kuliah pemesinan dan mata peleajaran produktif teknik pemesinan SMK teknologi dengan materi uji kompetensi

No Materi Pemesinan Relevansi Materi

(23)

52

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah itu akan di ubah ke dalam bentuk persentase menggunakan persamaan sebagi berikut:

Precision ratio =

=

x 100 %

Keterangan

A : Jumlah dokumen relevan dari database berdasarkan penilaian pemakai B : Jumlah dokumen yang terpanggil dalam database

A∩B : Seluruh dokumen yang terpanggil relevan

Jadi dapat diartikan

Rasio ketepatan =

Fosket (dalam Laoli, F, 2010: 4)

2. Memvisualisasikan data relevansi materi

Dari data yang ada pada table, maka materi pemesinan direlevansiakn terhadap mata pelajaran dan uji kompetensi. Kemudian di visualisasikan ke dalam bentuk grafik batang. Secara rinci akan di bentuk diagram sebagai berikut:

Pemesinan (MKP) Produktif (MPP)

1 ……… ……… ………

2 ……… ……… ………

(24)

53

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.3. Diagram Batang Persentase Relevansi Materi Pemesinan Diagram diatas adalah gambaran apakah materi tersebut relevan atau tidaknya dengan materi yang ada di perkuliahan, di sekolah dan pada uji kompetensi.

3. Menafsirkan hasil pengolahan data yang terdapat pada tabel

Pada tahap ini, peneliti menafsirkan data yang terdapat pada tabel sehingga

memudahkan untuk dipahami. Penafsiran ini berupa deskripsi tentang relevansi atau tidaknya materi mata kuliah pemesinan dengan mata pelajaran produktif dengan uji kompetensi.

4. Membuat grafik tingkat relevansi mata kuliah

Peneliti menampilkan hasil dari pengolahan data relevan antara materi mata kuliah pemesinan dengan mata pelajaran produktif dengan uji kompetensi dalam bentuk grafik. Grafik ini memberikan informasi mana yang relevansinya lebih tinggi atau lebih rendah.

5. Memetakan materi

Peneliti melakukan pemetaan materi, untuk mengetahui materi kuliah yang relevansi dengan pemesinan atau uji kompetensi yang ada di sekolah.

Materi yang

relevan Pemesinan Materi yang tidak relevan

Materi yang relevan Pemesinan

(25)

54

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Informasi ini akn membuat peneliti mengetahui materi mata kuliah yang relevan dengan keahlian yang di pilih yaitu pemesianan.

6. Pembahasan hasil materi

(26)

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan

Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat penulis disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pemetaan materi, secara keseluruhan materi mata kuliah

pemesinan di DPTM FPTK UPI dan materi mata pelajaran pemesianan DI SMK TeknologI (khususnya di SMK N 2 Bandung) sudah mendukung seluruh materi uji kompetensi standar BSNP untuk level SMK, sehingga dapat diperoleh rekapitulasi relevansi materi sebesar 100% materi yang mendukung materi uji kompetensi.

2. Berdasarkan hasil pemetaan materi, secara keseluruhan materi mata kuliah

pemesinan dan materi mata pelajaran pemesinan di SMK sudah relevan, sehingga sudah mendukung seluruh materi uji kompetensi standar BSNP. B. Saran

Peneliti mengajukan beberapa saran sebagai bahan masukan pertimbangan maupun perbaikan bagi pihak-pihak yang terkait.

1. Materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran ini sudah

mendukung materi uji kompetensi yang akan diujikan di SMK, Tetapi ada materi praktik yang di SMK di praktikan, tetapi di perkuliahan tidak di praktikan yaitu praktik ulir majemuk dan membubut tirus dengan menggeser kepala lepas. Berdasarkan hal itu maka materi ini harus diperaktikan di perkuliahan supaya pengetahuan mahasiswa praktikan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa SMK.

2. Supaya praktikan siap dalam mengajar di SMK, maka harus di adakan pelatihan teknik pemesinan di tempat uji kompetensi pemesinan, sesuai

(27)

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Arifin, Z. (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Badan Standar Nasional Pendidikan (2014). Pedoman Penyelenggaraan Uji

Kompetensi Kejuruan (UKK) SMK. Jakarta: Kemendikbud.

Departemen Pendidikan Nasional. (1989). Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989

tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

FIP-UPI. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Grasindo.

Hamalik, O. (1994). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: PT Bumi Aksara.

Hamalik, O. (2007) .Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:Remaja Posdakarya.

Laoli, F, (2010). Bab II Kajian Teoritis. [Online]. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17855/4/Chapter%20II.pdf . diakses 10 Desember 2014.

Musthofa, M. Z. (2011). Hubungan Kurikulum dan Pembelajaran. [Online]. Tersedia di: http://willzen.blogspot.com/2011/12/kurikulum-dan-pembelajaran-kurikulum.html. Diakses 20 September 2014.

Pustaka Bahasa. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi

Ketiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers

(28)

68

Riza Hidayat, 2014

Studi relevansi materi mata kuliah pemesinan dan materi mata pelajaran produktif teknik pemesinan di SMK dengan materi standar uji kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setyawan, R. (2012). Teknik Pemesinan. [Online]. Tersedia di: http://runysetyawan.blogspot.com/2013/02/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html. Diakses 1 September 2014.

SMKN 2 Kota Bandung. (2014). Laporan Pelaksanaan Uji Kompetensi Tingkat

XII Pemesinan Tahun Pelajaran 2013/2014. Bandung: tidak diterbitkan.

SMKN 2 Kota Bandung. (2014). Silabus Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan. Bandung: tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, A. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Suherman, A. & Ariyano. (2013). Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Dasar

Bidang Studi dengan Materi Mata Kuliah Bidang Studi pada Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI. Proposal Penelitian pada FPTK UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

Sudjana, N. (1991). Pembinaan dan Penegembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, N. (2002). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Sukmadinata. N. S (1997). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Silabus Pemesinan Prodi Produksi dan

Perancangan. [Online]. Tersedia di:

http://silabus.upi.edu/index.php?dir=FPTK/Pendidikan_Teknik_Mesin_%28 Pendingin%2C_Produksi%2C_dan_Otomotif%29/Silabus/Prodi%20Teknik %20Produksi%20dan%20Perancangan/. Diakses 1 September 2014.

Gambar

Tabel 1.1. Hasil uji kompetensi siswa teknik pemesinan SMK N 2 Bandung tahun
Gambar. 3.1. Bagan Prosedur Penelitian
Tabel. 3.1. Relevansi materi mata kuliah pemesinan dan mata peleajaran produktif
Gambar 3.3. Diagram Batang Persentase Relevansi Materi Pemesinan

Referensi

Dokumen terkait

Agar dihadiri oleh direktur Perusahaan / pegawai yang diberikan kuasa oleh direktur dengan membawa data – data perusahaan yang asli sesuai dengan isian kualifkasi yang

Metode analisis yang digunakan adalah Fishbein Analysis , data yang diperoleh diuji menggunakan analisis Fishbein untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut jasa

Sehubungan dengan Evaluasi Penawaran, Kami Pokja I pada Bagian Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Kampar mengundang Saudara untuk dapat menghadiri Klarifikasi dan

Metode analisis yang digunakan adalah Fishbein Analysis , data yang diperoleh diuji menggunakan analisis Fishbein untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut jasa yang

Mata kuliah ini terdiri 1 sks teori dan 2 sks praktek yang membahas tentang proses kimia bahan tekstil (kain) dari proses persiapan penyempurnaan, pewarnaan

Sehubungan dengan Evaluasi Penawaran, Kami POKJA.II Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Kampar mengundang Saudara untuk dapat menghadiri Klarifikasi

Untuk dapat mewujudkan pemerintahan yang baik ( good governance ), maka tugas yang diemban oleh Pemerintahan Desa berdasarkan kewenangan yang diberikan akan semakin

Jika lembaga pendidikan kejuruan dikelola dengan manajemen yang professional dalam membangun sistem manajemen mutu sesuai standar yang diakui secara internasional