• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TIMPIK 04 Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Peta Konsep Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Timpik 04 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 201

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TIMPIK 04 Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Peta Konsep Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Timpik 04 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 201"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TIMPIK 04

KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI

Penguji : Drs. Suwarno, M.Pd Drs. Saring Marsudi,SH., M.Pd

Dra. Sri Hartini, M.Pd

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ABSTRAK

Latar belakang : Permasalahan yang terjadi di SDN Timpik 04 yaitu rendahnya hasil belajaran IPA materi benda dan sifatnya.

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA dengan metode peta konsep pada siswa kelas IV SD Negeri Timpik 04 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/ 2012

Jenis penelitian : PTK (penelitian tindakan kelas). Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas IV SD Negeri Timpik 04 yang berjumlah 20 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumen, tes dan wawancara. Untuk menjamin validitas data, digunakan teknik triangulasi. Teknik tiangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber dan metode. Teknik triangulasi sumber adalah teknik pengumpulan data yang berupa informasi dari guru, dan siswa tentang tindakan yang diterapkan. Triangulasi metode digunakan untuk mengumpulkan data dari hasil observasi, dokumen, tes dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah bersifat deskriptif kualitatif yang dianalisis melalui 3 alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan

(3)

PENDAHULUAN

Dari aspek kualitas, pendidikan di Indonesia memprihatinkan dibandingkan dengan kualitas pendidikan bangsa lain. Dari segi pengajaran, hasil-hasil pengajaran dan pembelajaran berbagai bidang studi khususnya bidang studi IPA di Sekolah Dasar terbukti selalu kurang memuaskan berbagai pihak. Hal tersebut disebabkan oleh tiga hal yaitu: (1) metode pembelajaran yang digunakan tidak cocok / pas dengan kebutuhan siswa, (2) motivasi yang diberikan kepada siswa dalam memahami dan menguasai pelajaran sangat minimum, (3) kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di kelas maka seorang guru harus melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas sesuai dengan kebutuhan siswa.

Dalam pembelajaran IPA dibutuhkan keaktifan sebagai dasar untuk dapat memahami konsep-konsep IPA terutama banyak hafalan, hal tersebut dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan agar dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk aktif sehingga daya ingat siswa memahami konsep terhadap apa yang dipelajari akan lebih baik. Maka kreatifitas seorang guru dituntut dalam mengajar IPA agar pembelajaran menjadi mudah dan menyenangkan.

Melihat kondisi rendahnya hasil belajar siswa tersebut beberapa upaya dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran salah satunya menggunakan model pembelajaran peta konsep dengan pemberian tugas berupa latihan soal kepada siswa untuk dikerjakan secara kelompok. Dengan pemberian permasalahan sebagai latihan memecahkan masalah di kelas secara berkelompok maka diharapkan siswa dapat meningkatkan aktifitas belajarnya, sehingga terjadi pemahaman dan penguatan terhadap materi yang diberikan di sekolah dengan harapan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

(4)

menginstruksikan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat saling bekerja sama dan akan menghasilkan pembelajaran yang baik.

Prestasi belajar IPA siswa SD Negeri Timpik 04 rata-ratanya 60, padahal KKM 70. Peneliti mempunyai pandangan untuk menggunakan metode pembelajaran yang lebih variatif dan menyenangkan guna meningkatkan penguasaan materi pelajaran IPA pada siswa. Didalam penelitian ini peneliti menggunakan metode peta konsep untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan metode tersebut dalam penguasaan materi belajar siswa.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan judul penelitian di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah metode Peta Konsep dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Timpik 04 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/ 2012?”

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah ”Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA dengan metode peta konsep pada siswa kelas IV SD Negeri Timpik 04 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/ 2012”

LANDASAN TEORI Pengertian Hasil Belajar

(5)

Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar

Sofyatiningrum (2001: 45) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dbedakan menjadi dua golongan sebagai berikut:

1. Faktor intern terdiri atas faktor-faktor jasmaniah, psikologi, minat, motivasi dan cara belajar.

2. Faktor ekstern yaitu faktor keluarga, sekolah dam masyarakat. METODE PETA KONSEP

Pengertian Peta Konsep Menurut Aunurrahman (2009: 158) “model peta konsep adalah model pembelajaran yang dirancang untuk menata atau menyusun data sehingga konsep-konsep penting dapat dipelajari secara tepat dan efisien model ini memiliki pandangan bahwa para siswa tidak hanya dituntun untuk mampu membentuk konsep melalui proses pengklasifikasian data akan tetapi mereka juga harus dapat membentuk susunan konsep dengan kemampuannya sendiri”.

Langkah-langkah menyusun Peta Konsep

Adapun langkah-langkah menyusun peta konsep sebagai berikut: 1) Memilih suatu bahan bacaan.

2) Menentukan konsep-konsep yang relevan.

3) Mengelompokkan (mengurutkan) konsep-konsep dari yang paling inklusif ke yang paling tidak inklusif.

4) Menyusun konsep-konsep tersebut dalam suatu bagan, konsep-konsep yang paling inklusif diletakkan di bagian atas atau di pusat bagan tersebut. Kelebihan pembelajaran dengan metodePeta Konsep

Lie (2008: 86) menyatakan kelebihan dan kekurangan kelompok berpasangan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran 2. Cocok digunakan untuk tugas yang sederhana.

3. Memberikan lebih kesempatan untuk kontribusi masing-masing anggota kelompok.

4. Interaksi antar pasangan lebih muda.

(6)

Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yaitu:

a. Idawati, Idawati. (2011). Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Peta Konsep Dengan Menggunakan Media Gambar Pokok Bahasan Sistem Perencanaan Manusia Siswa Kelas V SD N 2 Sorogaten Klaten.

b. Triningsih, Nanik. (2011). Meningkatkan Hasil Belajar IPA tentang Daur Air dan Peristiwa Alam Melalui Peta Konsep Siklus pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Ngepungsari Jatipuro Karanganyar.

c. Endang Woro Hastuti dengan judul Peningkatan hasil belajar IPA melalui strategi peta konsep pada siswa kelas IV SD Negeri Timpik 04 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.

Hasil penelitian akan dapat menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dengan penerapan peta konsep di kelas IV. Hal tersebut ditandai dengan ketercapaian indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas dan peningkatan rata-rata hasil belajar dari siklus I dan siklus II.

Perbedaan dengan peneliti adalah terletak pada materi pembelajaran dan indikator yang digunakan. Sedangkan persamaannya terletak pada hasil yang dicapai yaitu terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus.

Kekhususan penelitian ini dibandingkan dengan penelitian yang terdahulu lakukan dengan penelitian terdahulu terletak pada:

i. Tempat penelitian

SD Negeri Timpik 04 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. ii. Tahun penelitian

Meneliti tentang Hasil Belajar IPA pada siswa kelas IV tahun 2011/2012.

iii. Variabel Penelitian

(7)

METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu pada bulan desember 2011 sampai dengan maret 2012 pada semester II tahun pelajatan 2011/2012. Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Timpik 04 Susukan Semarang, dengan jumlah murid 20 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Peneliti sebagai pelaku tindakan dan siswa sebagai pembelajaran. Peneliti sebagai subjek yang bertugas merencanakan, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan penelitian.

Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi/pengamatan, wawancara, dokumentasi dan metode test

VALIDASI DATA

Kunandar (2008: 103) mengemukakan bahwa, ”penelitian tindakan kelas yang tergolong bertradisi kualitatif dengan sifat deskriptif dan naratif memiliki cara-cara tersendiri dalam melakukan validasi dan reliabilitas”. Validasi menunjuk pada derajat keterpercayaan terhadap proses dan hasil penelitian tindakan kelas, sedangkan reliabilitas menunjuk pada sejauh mana kajian dapat direplikasi, artinya apakah seorang peneliti dengan menggunakan metode yang sama akan mendapatkan hasil yang sama seperti kajian terdahulu. Untuk menjadikan data yang akurat dan tepat maka menggunakan dua macam triangulasi, yang pertama triangulasi sumber data yang berupa informasi dari guru dan siswa tentang tindakan yang diterapkan. Kedua triangulasi teknik atau metode pengumpulan data dari hasil observasi dan dokumentasi.

PROSEDUR PENELITIAN

(8)

empat langkah yaitu: perencanaan tindakan (planning), tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection).

Keempat langkah tersebut dapat di gambarkan sebagai berikut:

Gambar.1 Siklus PTK (Sumber; Rubiyanto dkk., 2008: 120)

Setiap penelitian selalu dimulai dari masalah dan bertujuan untuk memecahkan masalah tersebut. Mengacu pada teori tentang penelitian tindakan kelas, maka rancangan penelitian ini disusun menggunakan prosedur sebagai berikut:

1. Dialog Awal

2. Perencanaan Tindakan (Planning) 3. Tindakan ( Action )

4. Observasi ( Observation ) 5. Refleksi ( Reflection )

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pelaksanaan

Refleksi Siklus II

Perencanaan Pengamatan

Pengamatan Permasalahan

PermasalahanBaru (Hasil Refleksi)

(9)

HASIL TINDAKAN

Hasil Nilai IPA Pra Siklus

No. Nama Siswa KKM Nilai Ketuntasan

1 Suryati 70 70 Tuntas

2 Heri Apriyanto 70 60 Belum Tuntas

3 Yuda Aulia Setiawan 70 40 Belum Tuntas

4 Safiq Saifullah 70 60 Belum Tuntas

5 Muhfud Khairudin 70 50 Belum Tuntas

6 Muhammad Yaskur 70 70 Tuntas

7 Kla Fitriyani 70 50 Belum Tuntas

8 Suryono 70 60 Belum Tuntas

9 Ulfi Septiani Nugrahani 70 60 Belum Tuntas

10 Devi Apritasari 70 60 Belum Tuntas

11 Wahyu Puji Rahayu 70 60 Belum Tuntas

12 Diki Doni Nugraha 70 70 Tuntas

13 Handika Galuh Hartadi 70 60 Belum Tuntas

14 Ayu Purwaningsih 70 60 Belum Tuntas

15 Nia Wiwik Lestari 70 80 Tuntas

16 Tri Midayanti 70 70 Tuntas

17 Uswatun Khasanah 70 70 Tuntas

18 Tri Sutrisno 70 60 Belum Tuntas

19 Anisa Sukmawati 70 80 Tuntas

20 Aurela Mega Agustina 70 40 Belum Tuntas

JUMLAH 1230

RATA-RATA 61.5

Berdasarkan hasil analisis tes pada mata pelajaran IPA menunjukkan bahwa nilai siswa rata-rata kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 7 siswa atau 35%. Sedangkan yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 13 siswa atau 65%.

(10)

Deskripsi Siklus I

Daftar Nilai Hasil Belajar IPA Siklus I

No. Nama Siswa KKM Nilai Ketuntasan

1 Suryati 70 80 Tuntas

2 Heri Apriyanto 70 70 Tuntas

3 Yuda Aulia Setiawan 70 50 Belum Tuntas

4 Safiq Saifullah 70 70 Tuntas

5 Muhfud Khairudin 70 70 Tuntas

6 Muhammad Yaskur 70 70 Tuntas

7 Kla Fitriyani 70 60 Belum Tuntas

8 Suryono 70 70 Tuntas

9 Ulfi Septiani Nugrahani 70 60 Belum Tuntas

10 Devi Apritasari 70 50 Belum Tuntas

11 Wahyu Puji Rahayu 70 60 Belum Tuntas

12 Diki Doni Nugraha 70 70 Tuntas

13 Handika Galuh Hartadi 70 60 Belum Tuntas

14 Ayu Purwaningsih 70 70 Tuntas

15 Nia Wiwik Lestari 70 90 Tuntas

16 Tri Midayanti 70 80 Tuntas

17 Uswatun Khasanah 70 80 Tuntas

18 Tri Sutrisno 70 60 Belum Tuntas

19 Anisa Sukmawati 70 90 Tuntas

20 Aurela Mega Agustina 70 60 Belum Tuntas

JUMLAH 1370

(11)

Distribusi Nilai IPA Siklus I

No Interval Kategori Jumlah Prosentase

1. 91-100 Istimewa 0 0

2. 81-90 Baik sekali 2 10%

3. 71-80 Baik 3 15%

4. 61-70 Cukup 7 35%

5. 51-60 Hampir cukup 6 30%

6. 41-50 Kurang 2 10%

7. 31-40 Kurang sekali 0 0

8. Jumlah 20 100%

Dari tabel di atas maka ditemukan beberapa hal penting sebagai berikut:

a. Rata-rata nilai IPA siklus I pada kompetensi dasar “Mengidentifikasi wujud benda padat, cair dan gas yang memiliki sifat tertentu” SD Negeri Timpik 04 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011 sebesar 68,5.

b. Siswa yang memperoleh nilai hasil test dengan kategori baik sekali sebanyak 2 siswa atau 10% dari jumlah 20 siswa.

c. Siswa yang memperoleh nilai hasil test dengan kategori baik sebanyak 3 siswa atau 15% dari jumlah 20 siswa.

d. Siswa yang memperoleh nilai hasil test dengan kategori cukup sebanyak 7 siswa atau 35% dari jumlah 20 siswa.

e. Siswa yang memperoleh nilai hasil test dengan kategori hampir cukup sebanyak 6 siswa atau 30% dari jumlah 20 siswa.

f. Siswa yang memperoleh nilai hasil test dengan kategori kurang sebanyak 2 siswa atau 10% dari jumlah 20 siswa.

(12)

Deskripsi Siklus II

Daftar Nilai Hasil Belajar IPA Siklus II

No. Nama Siswa KKM Nilai Ketuntasan

1 Suryati 70 90 Tuntas

2 Heri Apriyanto 70 80 Tuntas

3 Yuda Aulia Setiawan 70 70 Tuntas

4 Safiq Saifullah 70 80 Tuntas

5 Muhfud Khairudin 70 60 Belum Tuntas

6 Muhammad Yaskur 70 80 Tuntas

7 Kla Fitriyani 70 60 Belum Tuntas

8 Suryono 70 80 Tuntas

9 Ulfi Septiani Nugrahani 70 70 Tuntas

10 Devi Apritasari 70 80 Tuntas

11 Wahyu Puji Rahayu 70 70 Tuntas

12 Diki Doni Nugraha 70 100 Tuntas

13 Handika Galuh Hartadi 70 80 Tuntas

14 Ayu Purwaningsih 70 70 Tuntas

15 Nia Wiwik Lestari 70 100 Tuntas

16 Tri Midayanti 70 80 Tuntas

17 Uswatun Khasanah 70 90 Tuntas

18 Tri Sutrisno 70 70 Tuntas

19 Anisa Sukmawati 70 90 Tuntas

20 Aurela Mega Agustina 70 60 Belum Tuntas

JUMLAH 1560

(13)

Distribusi Nilai IPA Siklus II

No Interval Kategori Jumlah Prosentase

1. 91-100 Istimewa 2 10%

2. 81-90 Baik sekali 3 15%

3. 71-80 Baik 7 35%

4. 61-70 Cukup 5 25%

5. 51-60 Hampir cukup 3 15%

6. 41-50 Kurang 0 0

7. 31-40 Kurang sekali 0 0

8. Jumlah 20 100%

Dari tabel di atas maka ditemukan beberapa hal penting antara lain:

a. Rata-rata nilai IPA siklus II pada kompetensi dasar “Mengidentifikasi wujud benda padat, cair dan gas yang memiliki sifat tertentu ” SD Negeri Timpik 04 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2011/2012 sebesar 78.

b. Siswa yang memperoleh nilai hasil test dengan kategori istimewa sebanyak 2 siswa atau 10% dari jumlah 20 siswa.

c. Siswa yang memperoleh nilai hasil test dengan kategori baik sekali sebanyak 3 siswa atau 15% dari jumlah 20 siswa.

d. Siswa yang memperoleh nilai hasil test dengan kategori baik sebanyak 7 siswa atau 35% dari jumlah 20 siswa.

e. Siswa yang memperoleh nilai hasil test dengan kategori cukup sebanyak 5 siswa atau 25% dari jumlah 20 siswa.

f. Siswa yang memperoleh nilai hasil test dengan kategori hampir cukup sebanyak 3 siswa atau 15% dari jumlah 20 siswa.

(14)

Pada kondisi awal dapat kita lihat nilai rata-rata hasil belajar siswa 61,5. Pada siklus I belum mencapai hasil yang memuaskan, karena hasil belajar dengan rata-rata 68,5 masih berada di bawah nilai rata-rata yang telah ditargetkan walaupun jika dibandingkan dengan hasil belajar pada kondisi awal sudah mengalami peningkatan sebesar 11,38%. Pada siklus II nilai rata-rata kelas 78 dapat kita lihat adanya peningkatan hasil belajar siswa 13,86% jika dibandingkan dengan hasil belajar siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Peta Konsep dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA materi benda dan sifatnya dengan hasil belajar yang dicapai siswa

PENUTUP

Kesimpulan

Penerapan model pembelajaran Peta Konsep dapat meningkatkan hasil belajar IPA Materi Benda dan Sifatnya siswa kelas IV SD Negeri Timpik 04 Tahun Pelajaran 2011/2012, hal ini ditunjukan pada nilai rata-rata kognitif untuk nilai awal adalah 61,5, siklus I 68,5, dan siklus II 78.

Saran

Saran kepada guru, Guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran Peta Konsep serta memberi bimbingan dan motivasi kepada peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar. Guru diharapkan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan melalui strategi peta konsep sehingga siswa dapat terlibat aktif dan termotivasi dalam proses pembelajaran sehingga dapat tercapai hasil yang maksimal.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan ( Edisi Revisi). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rhineka Cipta.

Arikunto, Suhrsimi, Dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Dahar. Peta konsep untuk mempermudah konsep selit dalam pembelajaran, Jurnal vol. 2 (desember 1988), p. 153. Diakses 08 Febuari 2012 dari wordpress.

http://paudanakceria.wordpress.com/2012/02/08/peta-konsep-untuk-mempermudah-konsep-sulit-dalam-pembelajaran/

Idawati, Idawati. 2011. Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Peta Konsep Dengan Menggunakan Media Gambar Pokok Bahasan Sistem Perencanaan Manusia Siswa Kelas V SD N 2 Sorogaten Klaten Tahun Ajaran 2011/ 2012. Skripsi UMS (tidak diterbitkan)

Kunandar. 2008. Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Lie, Anita. 2005. Cooperative Learning. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Mulyasa. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya. Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP UMS Rubiyanto, Rubino dan Saring Marsudi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas keSDan

dan Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: FKIP UMS

Samino & Marsudi,S.2011.Layanan Bimbingan Belajar Pedoman Bagi Pendidik dan Calon Pendidik.Surakarta:Fairuz Media

Sofyatiningrum, Etti. 2001. Pengaruh Umpan Balik Guru Terhadap Siswa Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar di SLTP Muhammadiyah 22 Pamulang. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Depdikbud

(16)

Sugianto,2009.Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta:Panitia Sertivikasi Guru (PSG) Raayon 13 Surakarta

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuntitatif, Kulitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Surtikanti & Santoso,J.2008.Strategi Belajar Mengajar.Surakarta: BP-FKIP UMS Sutikno, M Sobry. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.

Suwandi, Sarwiji.2009. Model Assesmen Dalam Pembelajaran. Surakarta. Panitia Sertivikasi Guru (PSG) Rayon 13 Surakarta.

Syaiful, Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Triningsih, Nanik. 2011. Meningkatkan Hasil Belajar IPA tentang Daur Air dan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui upaya promosi yang dilakukan tersebut sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan tentang anggaran promosi maka kami mengajukan sebuah permasalahan yaitu “Apakah

Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi cendawan Entomophthorales dan nematoda yang menginfeksi trips dan kutudaun pada tanaman mawar dan krisan di Balai

[r]

Pertumbuhan dan produktivitas senyawa inhibitor α -glukosidase pada media ISP-4 menunjukkan bobot biomassa, inhibisi supernatan dan inhibisi ekstrak etil asetat

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa siswa kelompok kecerdasan linguistik cenderung unggul dalam menjawab soal dengan informasi

The analysis involved several steps: transcribing the recorded conversation, identifying the conversation between the participant and the speakers by using

NO NPSN NAMA LEMBAGA KODE POS ALAMAT KELURAHAN KODE KECAMATAN KODE KAB/KOTA KODE PROVINSI.. 1 LK00001 LP3I

Nama Perusahaan : PT/ CV. Menyatakan sanggup untuk membayar BJPSDA dan Pajak Pemanfaatan Air Permukaan serta memenuhi segala ketentuan yang tercantum dalam Surat I zin