Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP
BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didatical Design Reserch di Kelas IV SD Negeri Situterate)
SKRIPSI
Di Ajukan Untuk Memenuhi Syarat Pelaksanaan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Maya Noor Fulaillah
NIM 1101412
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA
MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didatical Design Reserch di Kelas IV SD Negeri Situterate)
Oleh
MAYA NOOR FULAILLAH
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Fakultas Ilmu Pendidikan
© MAYA NOOR FULAILLAH 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang – undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Maya Noor Fulaillah (2015) “Desain Pembelajaran Berbasis Pendekatan Kontekstual Learning Sumber Daya Air Terhadap Budaya Masyarakat Situterate (PTK Menerapkan DDR di Kelas IV SDN Situterate Kecamatan Cikande –Serang)”.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh keterbatasan akan proses belajar mengajar guru dan media yang digunakan pada pembelajaran IPA yang masih pasif serta menggunakan metode ceramah sehingga hasil belajarpun tidak sesuai dengan nilai KKM. Peneliti menggunakan pendekatan kontekstual learning yang memberikan pengajaran lebih bermakna dan menghubungkan dengan kehidupan.Berdasarkan hal ini, maka tujuan yang ingin hendak dicapai adalah 1) Dapat menganalisis materi sumber daya air mengunakan pendekatan kontekstual learning. 2) menerapkan desain pembelajaran pendekatan kontekstual dengan materi sumber daya air dengan menghubungkan budaya masyarakat di desa Situterate. 3) meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran pendekatan kontekstual learning dengan materi sumber daya air. Metode penelitian ini yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas yang menerapkan didactical design research. Dari hasil penelitian didapatkan pencapaian hasil sebagai berikut : siklus I belajar siswa adalah : 65,46% dan pada siklus II belajar siswa adalah 70,71%. Adapun hasil aktivitas guru pada siklus I adalah 64,2 dan siklus II adalah 85,7 . Dari hasil yang didapat adanya peningkatan segi aktivitas mengajar guru dan hasil belajar siswa. Maka direkomendasikan kepada guru dalam proses pembelajaran di sekolah hendaknya menggunakan pendekatan kontekstual learning yang dapat diimplementasikan.
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Maya Noor Fulaillah (2015) "Design-Based Learning Approach Contextual
Learning Resources Against Water Situterate Culture Society (PTK Implementing DDR in Class IV SDN Situterate District of Cikande - Serang)".
This study was motivated by the limitations of the process of learning and teaching teachers and media used in learning science is still passive and use the lecture method so results belajarpun not in accordance with the KKM. Researchers using a contextual approach which provides teaching learning more meaningful and connect with kehidupan.Berdasarkan this case, the objectives to be achieved are 1) to analyze the water resource material using contextual learning approach. 2) apply a contextual approach to instructional design material of water resources by connecting the people in the village culture Situterate. 3) improving student learning outcomes in learning contextual learning approach to water resource material. This research method used is to apply classroom action research design didactical research. From the results, the achievement of the following results: first cycle student learning are: 65.46% and the second cycle student learning is 70.71%. The results of the activity of teachers in the first cycle is the second cycle was 64.2 and 85.7. From the results obtained in terms of an increase in activity of the teacher teaching and student learning outcomes. It is recommended to teachers in the learning process in schools should use contextual learning approaches that can be implemented.
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR GRAFIK ... x
DAFTAR BAGAN... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Definisi Operasional... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teoritik ... 9
B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 19
C. Kerangka Berfikir ... 22
D. Hipotensis Tindakan ... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 24
B. Prosedur Penelitian ... 24
C. Pross Tindakan ... 28
D. Instrumen Penelitian ... 32
E. Pengelolahan Data ... 41
F. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Persiapan Penelitian ... 44
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Pembahasan Penelitian ... 88
D. Jawaban Hipotensis ... 89
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... 90
B. Saran ... 91
DAFTAR PUSTAKA ... 93
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Hal
3.1 Tahapan siklus DDR ... 24
3.2 Format observasi aktivitas guru ... 34
3.3 Kisi – kisi Soal ... 37
4.1 Hasil pre test ... 47
4.2 Prediksi Respon Siswa dan Antisipasi Bantuan Siklus I ... 55
4.3 Respon Siswa Siklus I ... 62
4.4 Hasil aktivitas guru siklus I ... 63
4.5 Hasil test belajar siswa siklus I ... 65
4.6 Prediksi guru, respon siswa dan antisipasi guru Siklus I ... 68
4.7 Prediksi Respon Siswa dan Antisipasi Bantuan Siklus II ... 73
4.8 Respon Siswa Siklus II... 78
4.9 Hasil aktivitas guru siklus II ... 79
4.10 Hasil test belajar siswa Siklus II ... 81
4.11 Prediksi guru, respon siswa dan antisipasi guru Siklus II ... 83
4.12 Rekapitulasi Aktivitas Guru Siklus I dan II ... 85
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
4.1 Chapter Design ... 50
4.2 Chapter Design Siklus I ... 52
4.3 Lesson Design Siklus I ... 53
4.4 Kegiatan anak mengamati perggerakan ikan ... 56
4.5 Kegiatan anak melakukan percobaan dengan senter ... 57
4.6 Hasil jawaban kelompok A ... 58
4.7 Hasil jawaban kelompok B ... 58
4.8 Hasil jawaban kelompok C ... 59
4.9 Hasil jawaban kelompok D ... 59
4.10 Hasil jawaban kelompok E ... 59
4.11 Guru menanyakan hasil pengamatan siswa ... 60
4.12 Chapter design siklus II ... 70
4.13 Lesson design siklus I I ... 71
4.14 Alat peraga akurium ... 73
4.14 Siswa sedang membuat kerajian ... 75
4.15 Karya hasil kelompok A ... 75
4.16 Karya hasil kelompok B ... 76
4.17 Karya hasil kelompok C ... 76
4.18 Karya hasil kelompok D ... 76
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik Hal
4.1 Rekapitulasi aktivitas guru ... 86
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN
Bagan Hal
2.1 Segitiga didaktis yang dimodifikasi ... 11
2.2 Kerangka berpikir ... 22
3.1 Metapedadidaktik Dilihat dari Sisi ADP, HD, dan HP ... 24
3.2 Alur PTK Modifikasi model Arikunto dengan penerapan DDR . 30
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
1. SK Dosen Pembimbing
2. Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian
3. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
4. Dokumentasi foto kegiatan pra siklus
5. Dokumentasi Foto kegiatan siklus I
6. Dokumentasi Foto kegiatan siklus II
7. RPP Sumber Daya Air Siklus I
8. RPP Sumber Daya Air Siklus II
9. Lembar Kerja Siswa
10.Hasil Jawaban Siswa Pada Tes Siklus I
11.Hasil Jawaban Siswa Pada Tes Siklus I
1
1
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip
saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Pusat Kurikulum (2006:4).
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan bagi peserta didik untuk mempelajari kehidupan sendiri dan lingkungan sekitarnya, sehingga tujuan yang ingin dicapaikan dapat dikembangkan lebih dalam untuk diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran yang memfokuskan pada pengalaman langsung untuk mengembangkan kemampuan agar dapat memahami alam sekitar secara alamiah.
Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak
buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan penekanan
pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat) yang
ditujukan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu
karya melalui penerapan konsep IPA dan kemampuan bekerja ilmiah.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah
(scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja
dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek
penting dalam kecakapan hidup (Silabus pembelajaran IPA,2010:2).
Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada
pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui pengunaan dan
pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah.
Standar kurikulum dan kompetensi dasar (SKKD) IPA di SD/MI
merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta
didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan
pendidikan. Pencapaian SKKD didasarkan pada perbudayaan peserta didik
untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri
2
2
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Terdapat beberapa faktor penentu keberhasilan dalam meningkatkan
kualitas pendidikan di sekolah dasar antara lain: proses pembelajaran, guru,
siswa, sarana dan prasarana pembelajaran, lingkungan sosial siswa di sekolah,
kurikulum sekolah, dan sumber belajar (Dimyanti dan Moedjiono,1994:248)
Oleh karena itu, pembelajaran IPA semestinya menggunakan metode
atau media pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas
peserta didik. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), bahwa
KTSP memberikan isyarat dalam implementasinya dalam penggunaan
strategi dengan menekankan pada aspek bekerja siswa yaitu Pendekatan
Kontekstual.
Pendekatan kontekstual adalah pendekatan pembelajaran dan pengajaran yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa dengan mendorong siswa membuat hubungan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka dalam individu, anggota keluarga, masyarakat dan bangsa (Elaine B. Johnson, 2002 : 26).
Yang menjadikan bahan ajar peserta didik yaitu sumber daya air
yang menghubungkan kebudayaan masyarakat. Sumber daya air merupakan
sumber daya alam yang dapat diperbaruhi. Dalam pengelolahaannya sumber
daya tersebut dapat dilestarikan oleh kita sebagai makhluk hidup. Karena
apabila tidak adanya sumber daya air makhluk hidup pun tidak dapat
melangsungkan kehidupannya. Sebab air merupakan kebutuhan primer yang
mesti dipenuhi oleh semua makhluk hidup.
Dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti pada keadaan di
lapangan dan pada salah satu konsep pembelajaran IPA dengan materi
sumber daya alam dengan memfokuskan sub materi sumber daya air.
Dilihat dari pembelajaran IPA yang terjadi di kelas IV SDN Situterate
Kecamatan Cikande yang mempunyai karakteristik penilaian yang cukup
tinggi serta dalam pembelajaran masih menggunakan metode pembelajaran
ceramah dan terfokuskan di dalam kelas. Adapun nilai standar nilai KKM
untuk pembelajaran IPA di kelas yang mesti dicapai oleh siswanya yaitu 70.
Meskipun begitu dari jumlah 30 siswa yang terdiri dari 15 siswa perempuan
3
3
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
materi sumber daya alam yang hasilnya 10 siswa mendapatkan nilai dibawah
70, 17 siswa mendapat nilai di atas 75 dan hanya 2 siswa mendapatkan nilai
90.
Dari uraian diatas, Peneliti mencoba membuat desain pembelajaran
dengan menggunakan bahan ajar sumber daya air di Desa Situterate sebagai
contoh dari materi sumber daya alam. Dimana masyarakat Situterate ini
memanfaatkan sumber daya air sebagai mata pencarian dan kebutuhan
sehari-harinya. Awalnya Situterate hanya sebuah bendungan air biasa, yang hanya
dipandang sebelah mata. Padahal begitu banyak potensi yang dapat ditemukan
bila mana adanya perawatan serta pelestarian yang dilakukan oleh masyarakat.
Dengan ini dapat dijadikan desain pembelajaran yang akan dicontohkan
kepada peserta didik dengan dengan menghubungkan materi sumber daya
alam yang ada dilingkungan sekitar sehinga dapat dilihat sebagai kebutuhan
sekunder.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian diatas maka peneliti memilih metode
pendekatan kontekstual untuk meningkatkan pemahaman dan aktivitas belajar
siswa.
Dengan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitan dengan
judul “Desain Pembelajaran Sumber Daya Air Berbasis Pendekatan
Kontekstual Learning Berdasarkan Budaya Masyarakat Desa Situterate Di
Kelas IV Sekolah Dasar.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang di atas maka rumusan
masalahnya yaitu:
Bagaimana desain pembelajaran sumber daya air berbasis pendekatan
kontekstual learning berdasarkan budaya masyarakat di desa Situterate kelas
IV sekolah dasar ?
Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka pertanyaan
4
4
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Bagaimana desain pembelajaran sumber daya air berbasis pendekatan
kontekstual learning teridentifikasi ?
b. Bagaimana implementasi pembelajaran sumber daya air berbasis
pendekatan kontekstual learning berdasarkan budaya masyarakat di desa
situterate diterapkan di kelas IV sekolah dasar ?
c. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada konsep pembelajaran
sumber daya air berbasis pendekatan kontekstual learning berdasarkan
budaya masyarakat di desa situterate ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk membuat desain
pembelajaran sumber daya air berbasis pendekatan kontekstual learning
berdasarkan budaya masyarakat di desa Situterate kelas IV sekolah dasar.
Adapun tujuan dari rumusan masalah dalam penelitian ini secara khusus
sebagai berikut :
a. Dapat menganalisis materi sumber daya air mengunakan pendekatan
kontekstual learning.
b. Dapat menerapkan desain pembelajaran pendekatan kontekstual learning
dengan materi sumber daya air dengan menghubungkan budaya
masyarakat di desa Situterate.
c. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran pendekatan
kontekstual learning dengan materi sumber daya air.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengharapkan adanya manfaat bagi
peneliti maupun pembaca dalam hasil penelitian nantinya, sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
a. Diharapkan dalam proses penelitian ini peneliti dapat gambaran dan
pengalaman secara menyeluruh tentang kegiatan pembelajaran
5
5
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Dapat memberikan gambaran secara langsung mengenai tingkat
keberhasilan siswa terhadap pembelajaran sumber daya air dengan
model pembelajaran pendekatan kontekstual learning.
c. Dapat mengetahui pembelajaran sumber daya air dengan
menghubungkan budaya masyarakat di desa situterate dengan
menggunakan pendekatan kontekstual learning.
2. Bagi guru
a. Menyediakan contoh bagaimana merancang pembelajaran
berdasarkan alternatif pendekatan pembelajaran dengan materi yang
sama yaitu sumber daya air dengan melibatkan hubungan masyarakat
di lingkungan sekitarnya.
b. Menyediakan gambaraan pendekatan pembelajaran kontekstual
learning Sehingga dapat mengefektifitaskan belajar siswa dalam teori
dan praktek langsung ke lapangan yang dapat diterapkan oleh sekolah
tersebut.
3. Bagi siswa
Diharapkan dapat memfasilitasi dalam pemahaman belajar siswa dalam
materi sumber daya alam dengan menghubungkan interaksi dengan
budaya masyarakat sebagai bahan pembelajaran dalam pendekatan
kontekstual learning.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan gambaran umum tentang istilah-istilah
yang terdapat dalam judul penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini.
Adapun definisi operasional yang dimkasud adalah:
1. Desain Pembelajaran
Shambaugh dalam (Wina Sanjaya, 2009 : 67) menjelaskan tentang
desain pembelajaran sebagai berikut : Sebuah proses intelektual untuk
membantu pendidik menganalisis kebutuhan peserta didik dan
6
6
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapaun menurut Gentry (1985 : 67), bahwa desain pembelajaran
berkenaan dengan proses menentukan tujuan pembelajaran, strategi dan
teknik untuk mencapai tujuan serta merancang media yang dapat
digunakan untuk keefektifan pencapaian tujuan.
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa desain
pembelajaran adalah suatu proses merancang media oleh pendidik dalam
menganalis tujuan pembelajaran, strategi dan teknik pembelajaran yang
dibutuhkan peserta didik sehingga dapat digunakan untuk keefektifitas
pencapaian tujuan.
2. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning)
adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa
melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari
dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks
dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan
pribadi, sosial dan budaya mereka. Untuk mencapai tujuan ini, sistem
tersebut meliputi delapan kompenen berikut: membuat
keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, melakukan pekerjaan yang berarti,
melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, melakukan kerja sama,
berpikir kritis dan kreatif, membantu individu untuk tumbuh dan
berkembang, mencapai standar yang tinggi dan menggunakan
penilaian (Johnson, 2014:67)
3. Sumber Daya Air
Hunker (1964 dalam Cutter, dkk, 2004) menyatakan bahwa
sumber daya alam adalah semua yang berasal dari bumi, biosfer, dan
atmosfer, yang keberadaannya tergantung pada aktivitas manusia.
Semua bagian lingkungan alam kita (biji-bijian, pepohonan, tanah, air,
7
7
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam Ensiklopedia Webster (dalam Fauzi,2010:2), misalnya
mendefinisikan sumber daya antara lain sebagai : a) kemampuan
untuk memenuhi atau menangani sesuatu, b) sumber persediaan,
penunjang atau bantuan dan c) sarana yang dihasilkan oleh
kemampuan atau pemikiran seseorang. Dalam pengertian umum,
sumber daya didefinisikan sebagai sesuatu yang dipandang memiliki
nilai ekonomi. Menurut Rees (1990) lebih jauh mengatakan bahwa
sesuatu untuk dapat dikatakan sebagai sumber daya harus memiliki
dua kriteria, yaitu: a) harus ada pengetahuan, teknologi atau
keterampilan (skill) untuk memanfaatkannya dan b) harus ada
permintaan (demand) terhadap sumber daya tersebut (dalam
Fauzi,2010:2), .
Dan sumber daya air merupakan sumber daya alam yang
dikategorikan menurut sifatnya yaitu SDA yang diberbahurui yang
sangat diperlukan oleh mahluk hidup untuk kelangsungan hidupnya.
4. Budaya Masyarakat
Kebudayaan berasal dari kata budaya, sedangkan budaya
adalah bentuk jamak dari kata budi-daya yang berarti cinta, karsa, dan
rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa Sansekerta
budayyah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal
(dalam Effendi & Malihah, 2014:92).
Menurut Emile Durkheim, masyarakat merupakan suatu sistem
yaitu sistem sosial budaya karena didalam masyarakat itu terdiri dari
individu-individu yang melakukan kegiatan, kebiasaan, tata cara
sehingga terbentuk kesatuan (dalam Effendi & Malihah, 2014:97).
Manusia mempunyai berbagai kebutuhan agar dapat
menyesuikan diri dengan lingkungan. Dari hal itu, kebutuhan manusia
ada sebagai upaya manusia dalam memanfaatkan lingkungan. Budaya
pun didapatkan oleh manusia melalui proses belajar dari masyarkat
8
8
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jadi yang dimaksud dengan “Desain Pembelajaran Sumber
Daya Air Berbasis Pendekatan Kontekstual Berdasarkan Budaya
Masyarakat Situterate (PTK menerapkan DDR di kelas IV SDN
Situterate Kecamatan Cikande – Kota Serang)” adalah rancangan
suatu model pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti sebagai
rekomendasi terhadap guru dengan memberikan suatu model
pembelajaran yang menggunakan materi sumber daya air berdasarkan
budaya masyarakat Situterate sebagai bahan ajaran bagi siswa yang
menciptakan suasana kegiatan pembelajaran untuk mencari,
mengelola dan menemukan pengalaman belajar yan bersifat kongkrit
24
24 Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan Didactical Design
Research (DDR). Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang
bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki
dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran dikelas secara lebih
profesional. Oleh karena itu, PTK terkait erat dengan persoalan praktek
pembelajaran sehari-hari yang dihadapkan oleh guru (Yusnandar 2013 :7).
B. Prosedur Penelitian
DDR dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa mengajar tersebut
melibatkan proses berpikir. Ide dasar dari DDR adalah Metapedadidaktik. Di
keseluruhan tahap tersebut guru memikirkan antar-hubungan
guru-materi-siswa. Secara umum, hubungan antara guru-siswa disebut hubungan
pedagogis (HP) dan hubungan siswa-materi disebut hubungan didaktis (HD),
sementara hubungan guru-materi disebut antisipasi didaktis-pedagogis (ADP).
Bagan 3.1
.Metapedadidaktik Dilihat dari Sisi ADP, HD, dan HP
Adapun dalam Didactical Design Reasearch (DDR) siklus tahapannya
25
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1
Tahapan siklus DDR
PRA IMPLEMENTASI LESSON DESIGN IMPLEMENTASI REFLEKSI
1. Pra Implementasi
Dalam tahapan pra implementasi hal pertama yang peneliti
lakukan yaitu pemetaan kurikulum, dimana dari kurikulum yang ada
peneliti membuat mind map untuk merancang tahapan pembelajaran.
Setelah itu peneliti mencoba merepersonalisiasi buku teks yang dipakai.
Repersonalisasi dalam hal ini bertujuan untuk memprediksi kesulitan
apa yang akan dialami oleh siswa jika cara pembelajaran guru seperti
apa yang terdapat pada buku teks. Selanjutnya peneliti melakukan
wawancara kepada siswa sebagai bahan untuk mengetahui ketepatan
pemahaman siswa terhadap buku teks dan kesulitan yang siswa alami
setelah mempelajari buku teks. Pengamatan yang peneliti lakukan tidak
hanya sampai pada pemahaman siswa tetapi juga berlanjut ke cara guru
mengajar di kelas, hal tersebut peneliti lakukan guna untuk mengetahui
analisis metapedadidaktik. Dari semua tahapan diatas dapat ditarik satu
kesimpulan yaitu untuk mengetahui pokok masalah yang dialami siswa
dalam memahami konsep X.
2. Lesson Design
Tahapan lesson design dalam DDR sama hal nya seperti tahapan
Tindakan dalam PTK. Hal yang dapat dihasilkan dari tahapan ini yaitu
RPP atau Lesson Design. Isi dari RPP atau lesson design yaitu:
a. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
b. Tujuan
c. Tahap kegiatan:
o Pembahasan materi
o Individu, kelompok atau klasikal
o Percobaan, media atau Question-Answer (QA)
26
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Antisipasi guru
f. Evaluasi
Pada bagian evaluasi peneliti dapat melakukan beberapa cara
yaitu dengan mengadakan pretest, wawancara dan meminta siswa untuk
menceritakan kembali pengalaman belajarnya.
3. Implementasi
Implementasi disebut juga analysis metapedadidaktik. Pada
tahapan ini peneliti menerapkan pembelajaran sesuai perencanaan yang
telah dibuat. Kriteria analisisnya yaitu:
a. Kesatuan (Unity)
Kesatuan yang dimaksud dalam hal ini yaitu pola pikir materi
berdasarkan tujuan.
b. Keluwesan (Flexibility)
Keluwesan yang dimaksud yaitu kebenaran antara prediksi dan
kenyataan yang terjadi.
c. Kesinambungan (Coherence)
Kesinambungan yang dimaksud yaitu apakah tahapan kegiatannya
sesuai dengan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti.
4. Refleksi
Refleksi dalam PTK sama halnya dengan Analysis Retrospective
dalam DDR. Tahapan ini akan menghasilkan Design Hipotesis, untuk
mendapatkan Design Hipotesis ada langkah-langkah yang harus di
terapkan yaitu yang pertama bagaimana hubungan antara design yang
telah dibuat dengan implementasinya, yang kedua hubungan antara
kesulitan belajar siswa dengan metapedadidaktik dan yang ketiga yaitu
27
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam DDR Pra Implementasi dan Lesson Design dijadikan satu
bagian yang dinamakan Prosfektif Analysis. Sedangkan Implementasi
dinamakan Analisis Metapedadidaktik, dan Refleksi dinamakan Analisis
Retrospektif.
Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian yaitu
mengkaji dan menganalisis kesulitan belajar siswa (learning obstacle)
sehingga desain didaktis yang diharapkan dapat memperbaiki dan
mengembangkan proses pembelajaran ke arah yang lebih baik sehingga
dapat mengatasi kesulitan belajar (learning obstacle) yang dialami oleh
siswa.
Tidak hanya bagi siswa dalam penelitian ini juga dapat
membantu guru dalam mengembangkan konsep yang ada dengan
penyajian pembelajaran yang berbeda. Jadi guru harus kreatif untuk
mencari solusi dari kesulitan yang dialami siswa. Peneliti menyarankan
beberapa langkah-langkah yang bisa digunakan oleh guru sebagai tahap
awal perencanaan, persiapan dan pelaksanaan.
“Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk refleksi diri
kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial
untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik” (Kemmis
dan Mc.Taggart dalam buku Basuki, 2003 : 7).
Dalam PTK guru dapat meneliti sendiri praktek pembelajaran di
kelas.Menurut Kemmis dan Mc Taggart, dengan melalui 4 tahap, yaitu:
a) melakukan Perencanaan (planning),
rencana tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau perubahan prilaku dan sikap sebagai solusi.
b) Tindakan (action),
Prospective Analysis Analysis
Metapedadidaktik
Analysis Retrospective Pra
28
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Apa yang dilakukan oleh guru atau penelitian sebagai upaya
perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.
c) Pengamatan (observation), dan
Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan
atau dikenakan terhadap siswa.
d) Refleksi (reflection),
dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan. yang diharapkan
tercapai (criteria keberhasilan).
Penelitian mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas
hasil atau dampak dari berbagai kriteria bersama sama guru dapat
melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.
Sebelum peneliti dan guru melaksanakan tindakan, perlu
disusun langkah tindakan yang diambil sebagai berikut :
a. Melatih guru untuk melakukan tau memberikan informasi cara
melakukan sesuai rancangan. Hal ini sangat perlu jika apa yang
akan dilakukan merupakan hal baru bagi guru.
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan di kelas
c. Mempersiapkan contoh – contoh perintah suruhan melakukan
secara jelas.
d. Mempersiapkan cara observasi hasil beserta alatnya.
e. Membuat skenario apa yang akan dilakukan guru dan apa yang
dilakukan siswa dalam melakukan tindakan yang telah
direncakan.
Jika semua telah disiapkan, maka skenario tindakan
tersebut dilaksanakan. Kegiatan (pelaksanaan) ini merupakan
tindakan awal pada siklus pertama, dan di ikuti dengan langkah
observasi dan refleksi. Bila belum sesuai dengan harapan berarti
perlu adanya perbaikan pada siklus berikutnya. Perbaikan akan
29
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
demikian tahapan siklus akan ditentukan oleh tercapainya tujuan
penelitian tindakan kelas secara optimal.
C. Proses Tindakan
Penelitian ini diawali dengan pra siklus yaitu melakukan
repersonalisasi. Repersonalisasi tersebut yaitu menganalisis sumber daya
alam yaitu sebuang bendungan danau tentang air serta mengamati sejarah
terbentuknya bendungan di Desa Situterate. Selanjutnya yaitu mengamati
aktivitas masyarakat dalam pemanfaatannya bagi kehidupan makhluk
hidup dan lingkuangan sekitanya. Dari kegiatan tersebut peneliti
memperoleh data tentang bagaimana proses pembelajaran sumber daya
alam tentang air. Data yang diperoleh yaitu, hasil analisis wawancara
kepada masyarakat, persiapan guru dalam merancang pembelajaran serta
melaksanakannya, aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas serta interaksi
antara guru dengan siswa di kelas. Kegiatan pra siklus dilakukan untuk
mengetahui situasi asli pembelajaran IPA dalam pembahasan sumber daya
alam tentang air menyatukan dengan budaya Desa Situterate di kelas IV.
Data yang diperoleh dari lapangan dianalisis untuk persiapan melakukan
tindakan pada siklus 1.
Berikut adalah proses tindakan penelitian model Arikunto dengan
30
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.2
Alur PTK dalam Modifikasi model Arikunto dengan penerapan DDR dalam pembelajaran sumber daya air dengan menggunakan pendekatan
kontekstual learning
PRASIKLUS
Repersonalisasi
Mengamati aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran
Refleksi
Merumuskan permasalahan yang ditemukan pada proses
pembelajaran
SIKLUS I
Refleksi (Retrospektif) Mengkategorikan data analisis
setelah itu penerapan desain pembelajaran
Hasil refleksi digunakan untuk menentukan langkah lebih lanjut dalam upaya mengkaji tujuan penelitian
Pelaksanaan
Menerapkan desain pembelajaran (RPP) dalam pembelajaran IPA sumber daya alam tentang air.
Jika hasil pembelajaran belum maksimal, maka melakukan perbaikan dan menyusun desain pembelajaran baru untuk siklus berikutnya
Perencanaan (Prospektif) o Membuat desain pembelajaran
(RPP) IPA sumber daya alam tentang air
o Mempersiapkan fasilitas dan sarana penunjang pembelajaran o Mempersiapkan pedoman
observasi untuk guru dan siswa
Pengamatan (Metapedadidaktik) Mengamati, apakah ada kesulitan
31
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pra Siklus
a. Repersonalisasi
Repersonalisasi disini bermaksud mengamati aktivitas belajar siswa,
menganalisis data wawancara dari beberapa sumber budaya
masyarakat desa Situterate dan buku teks serta mengamati cara guru
dalam menyajikan buku teks tersebut.
b. Refleksi
Melakukan diskusi dengan guru kelas IV, merumuskan permasalahan
yang ditemukan dari hasil repersonalisasi yang menyebabkan kesulitan
belajar yang dialami siswa. Selanjutnya mengungkapkan solusi dengan
merumuskan perencanaan pada siklus 1 dengan berorientasi pada
pendekatan konstekstual lerning.
2. Siklus
a. Perencanaan (Prospektif)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu membuat desain
pembelajaran (RPP) yang telah direncankan dalam konsep sumber
daya air terhadap budaya masyarakat Siturate menggunakan
pendekatan kontekstual dengan permasalahan yang membuat kesulitan
belajar pada siswa.
b. Pelaksanaan & Pengamatan (Metapedadidaktik)
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini yaitu :
1) mengkaji materi yang akan diajarkan pada peserta didik dengan
memilih materi yang kontestual dan dapat dikaitkan dengan
hal-hal yang aktual.
2) Mengkaji konteks kehidupan peserta didik sehari-hari dengan
cermat sebagai upaya untuk memahami konteks kehidupan peserta
didik.
3) Memilih materi yang kontekstual yang dapat dikaitkan dengan
32
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Menyusun persiapan kegiatan belajar-mengajar yang telah
memasukkan konteks kehidupan ke dalam materi yang akan
diajarkan.
5) Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar kontekstual dengan
mendorong siswa untuk mengaitkan materi yang dipelajari dengan
pengetahuan atau pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.
6) Melakukan penilaian yang sebenarnya terhadap hasil belajar
peserta didik, dimana hasil penilaian tersebut digunakan untuk
bahan perbaikan atau penyempurnaan persiapan dan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran selanjutnya.
1. Kontruktivisme
2. Inkuiri
3. Bertanya
4. Masyarakat belajar
5. Pemodelan
6. Refleksi
7. Penilaian autentik
7) Mengamati untuk mengungkap analisis pengumpulan data baru
selama penerapan desain pembelajaran kontekstual learning.
8) Mengevaluasi untuk perbandingan analisis pengumpulan data
awal dengan analisis pengumpulan data setelah penerapan desain
pembelajaran kontekstual learning.
c. Refleksi (Retrospektif)
1) Menganalisis hubungan antara prospektif dengan
metapedadidaktik.
2) Mengkategorikan tipe analisis pengumpulan data baru setelah
penerapan desain pembelajaran kontekstual.
3) Melakukan perbaikan dan menyusun desain pembelajaran baru
jika hasil penelitian dianggap kurang memuaskan.
33
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrument merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
ketercapaian kompetensi (Trianto, 2010 : 271).
Adapun teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam peneltian ini
yaitu:
a. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktu, aldalah wawancara yang bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumplan data (Sugiyono,
2012: 197 ).
Dalam wawancara tidak berstruktur, peneliti belum mengetahui secara
pasti data yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak
mendengarkan apa yang diceritakan oleh narasumber.
Wawancara ini dilakukan dengan face to face langsung kepada
narasumber.
b. Observasi
Hadi (dalam Sugiyono, 2013,203) berpendapat bahwa “observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikhologis”. Observasi dalam
penelitian ini dipergunakan untuk mengumpulkan data dan informasi
tentang partisipasi siswa dalam KBM serta melihat cara guru dalam
mengajarkan sebuah konsep.
Analisis data dengan teknik observasi yaitu pengamatan langsung ke
tempat penelitian yang dituju sehingga dapat melihat langsun proses
yang terjadi di lapangan. Menurut Nasution (dalam Sugioyono:310),
34
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
[image:31.595.109.517.169.619.2]Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2
Format observasi aktivitas guru pada pembelajaran konsep sumber daya air terhadap budaya masyarakat Situterate dengan menggunakan pendekatan
kontekstual learning
No Aspek yang
diamati Indikator
Nilai
1. Kontruktivisme
1. Guru memberikan stimulus awal kepada siswa tentang konsep sumber daya air
2. Guru memotivasi siswa untuk dapat berfikir dan beranimengeluarkan pendapat
2. Pemodelan
1. Guru mengajak siswa untuk mengamati alat peraga yang digunakan untuk praktikum
2. Guru mendemonstrasikan konsep sumber daya air dengan alat peraga yang ada
3. Bertanya
1. Guru bertanya kepada siswa mengenai hasil pengamatan yang dilakukan siswa
2. Guru melakukan tanya jawab tentang konsep sumber daya air
4.
Masyarakat belajar
1. Guru mengelompokan serta mengidentifikasi konsep sumber daya air
2. Guru meminta setiap kelompok untuk menemukan informasi dari masyarakat
5. Menemukan
1. Guru meminta setiap kelompok untuk melakukan percobaan sumber daya air
2. Guru meminta setiap kelompok untuk menuliskan hasil informasi
6.
Penilaian sebenarnya
1. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal tes yang sudah dibuat
2. Setiap kelompok medapatkan hasil pengamatan dari kelompok lain
7. Refleksi
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami
2. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk
35
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kategori
30 - 39 : Gagal
40 – 55 : Kurang
56 - 65 : Cukup
66 – 79 : Baik
80 – 100 : Baik Sekali
3. Tes
Tes (sebelum adanya ejaan yang disempurnakan dalam bahasa
Indonesia ditulis dengan test). Tes adalah merupakan alat atau prosedur
yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur suatu dalam suasana
dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan
tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan: misalnya melingkari salah
satu huruf didepan pilihan jawaban menerangkan mencoret jawaban yang
salah melakukan tugas atau suruhan, menjawab secara lisan dan
sebagainya (Arikunto,2002:53).
“Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai
dengan petunjuk” (Pupuh Faturohman dan M.sobry S, 2007:77). Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa tes merupakan suatu
alat pengumpulan informasi untuk mengukur siswa dan untuk mengukur
keberhasilan program pengajaran. Dalam bagian ini hanya akan
dibicarakan tes untuk mengukur keberhasilan siswa.
Tes objektif ialah tes tulis yang itemnya dapat dijawab dengan
memilih jawaban yang sudah tersedia sehingga peserta didik menampilkan
keseragaman data, baik bagi yang menjawab benar maupun mereka yang
36
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jawaban yang benar di antara kemungkinan jawaban yang telah
disediakan, memberi jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau
pernyataan yang belum sempurna (Pupuh Faturohman dan M.sobry S,
2007:81).
“Tes pilihan ganda merupakan bentuk tes objektif yang paling banyak digunakan karena banyak sekali materi yang mencakup”
(Suharsimi arikunto, 2002:168).
Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa tes
objektif sangat cocok untuk mengevaluasi kemampuan siswa yang
menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat
kembali, kemampuan mengenal kembali, dan kemampuan pengertian.
Adapun bentuk tes objektif jenis pilihan ganda berjumlah 20 soal
yang diberikan kepada siswa untuk mengukur keberhasilan belajar, yang
mencerminkan keberhasilan pembelajaran dengan menerapkan pada
Pembelajaran Pendekatan Kontekstual Learning dalam pembelajaran pada
37
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3
Kisi – Kisi Soal
Keterangan : Aspek Intelektual
C1 : Ingatan
C2 : Pemahaman
C3 : Aplikasi
No. Indikator Taraf
Kesukaran Nomor Soal
Jumlah Soal
Aspek intelaktual
1. Membandingkan/membedakan jenis sumber daya alam
Mudah 1,2
5
C1
Sedang 3,4 C2
Sukar 5 C3
2. Menyebutkan macam-macam
sumber daya alam Mudah
6,7 ,8, 10 C1 Sedang 9, 10, 11, C2 Sukar 12, 13, 14, 15 C3
3. Cara
menggunakan/melestarikan secara sederhana sumber daya alam
Mudah 16,
17
5
C1
Sedang 18,
19 C2
38
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar!
1. Bahan dari alam yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia
disebut ….
a. Sumber hidup c. Alam sekitar
b. Kekayaan alam d. Sumber daya alam
2. Segala sesuatu bahan dari alam yang bukan makhluk hidup disebut ...
a. Sumber daya alam hayati
b. Sumber daya alam dapat diperbaharui
c. Sumber daya alam non hayati
d. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
3. Berikut ini merupakan contoh sumber daya alam hayati, kecuali ....
a. Hewan b. Manusia c. Air d. Tumbuhan
4. Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah ….
a. Tambang b. Minyak c. Emas d. Air
5. Perhatikan daftar bahan-bahan berikut ini:
A. Minyak bumi C. Batu bara E.Besi
B. Kayu D. Hewan F. Tumbuhan
Dari daftar bahan-bahan di atas, sumber daya alam yang dapat diperbarui
adalah . . .
a. A, B, C b. C, D, E c. B, C, D d. B, D, F
6. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, kecuali ....
a. Minyak bumi b. batu bara c. logam d. hewan
7. Berikut ini yang bukan berasal dari hewan adalah ....
a. Telur b. Susu c. Bantal kapasd. Jaket kulit
8. Benda berikut yang bahan pembuatnya dapat diperbaharui adalah ....
a. Meja kayu b. Guntingc. sendok dan garpud. bensin dan solar
9.
Benda pada gambar di samping ini berasal dari bahan
39
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Logam b. Kayu
c. Tumbuhan d.Hewan
10.Tanaman eceng gondok disamping banyak
dimanfaatkan untuk ....
a. Tanaman hias c. Obat - obatan
b. Kerajinan d. Makanan ringan
11.Memelihara ikan di danau atau waduk dengan menggunakan
petakan-petakan segi empat yang terbuat dari bambu disebut . . . .
a. Keramba b. Kolam ikan c. Danau d. Sungai
12.Pukat harimau dilarang digunakan untuk mengambil ikan di laut sebab . . . . a. mematikan ikan secara langsung
b. merusak terumbu karang
c. ikan yang masih kecil ikut terjaring d. nelayan tidak kebagian ikan
13.PLTA memanfaatkan sumber daya alam air sungai dengan cara membuat . .
a. Irigasi b. Turbin c. Bendungan d. Jembatan
14.Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk membuat
peralatan rumah tangga adalah ….
a. akar b. Daun c. Kayu d. Dahan
15.Agar hutan tetap lestari, penebangan pohon harus disertai dengan ....
a. pembakaran hutan c. penyemprotan hama
b. penanaman kembali d. pemanenan
16. Hutan yang gundul disebabkan oleh ....
a. penebangan pohon secara liar
b. pemungutan ranting-ranting
c. datangnya hujan
d. adanya erosi
40
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[image:37.595.115.511.183.621.2]Gambar 1 Gambar 2
Gambar manakah yang lebih terlihat cahaya lampunya ....
a. Gambar 2 b. Gambar 1 c. Kedua-duanya d. Tidak terlihat
18.Dibawah ini merupakan upaya – upaya pelestarian sumber daya alam,
kecuali ....
a. Menebang pohon di hutan sesuka hati demi tercukupnya bahan
produksi.
b. Penanaman bibit baru untuk setiap pohon yang ditebang.
c. Penangkapan musiman untuk ikan
d. Keanekaragaman bahan pangan untuk mengurangi menstabilitas
kebutuhan
19.Manfaat pertumbuhan tanaman eceng gondok, kecuali ....
a. Eceng Gondok Dapat menjadi pupuk organik
b. Eceng Gondok Rumahnya Ikan
c. Eceng Gondok Untuk Makanan Ternak
d. Menyumbat saluran air dan Mematikan pertumbuhan di dalam air
20.Akibat yang ditimbulkan pertumbuhan tanaman eceng gondok secara liar di
sungai....
a. Banyak ikan yang mati dan air sehingga kandungan oksigen dalam air
terhambat.
b. Eceng Gondok memiliki manfaat untuk menyembuhkan beberapa
penyakit.
c. Eceng Gondok memamng memiliki manfaat sebagai bahan pengganti
d. Eceng Gondok juga mengandung vitamin yang dapat membantu
41
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kata kunci :
1. D 6.D 11.A 16.A
2. C 7.C 12.B 17.B
3. C 8.A 13.B 18.A
4. D 9.B 14.C 19.D
5. D 10.B 15.B 20.A
E. Pengolahan Data
Adapun data yang dikumpulkan melalui instrument penelitian tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Data tentang aktivitas guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Data ini diperoleh dari hasil observasi. Observasi dilakukan pada saat
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di kelas berupa lembar
observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas
guru belajar mengajar dalam pembelajaran IPA pada konsep sumber daya
air dengan pendekatan Kontekstual Learning. Adapun penilaian dalam
observasi ini yaitu dengan rumus :
Presentase (%) = � �� ℎ�� �� �� � x 100 = ...
2. Data Tentang Hasil Belajar Siswa
Data tentang hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes tertulis, tes ini
dilaksanakan setelah berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPA pada
konsep sumber daya air dengan pendekatan Kontekstual Learning.
Instrumen yang digunakan berupa lembar tes. Lembaran ini akan
membantu untuk mengetahui hasil belajar siswa yang telah dicapai setelah
melakukan kegiatan belajar mengajar
42
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Membuat kisi-kisi soal
b. Membuat soal
c. Memperbanyak soal
d. Membagikan soal
e. Memberikan penilaian
Na = ⅀ yang diperoleh siswa x 100 = ...
Skor maksimal
Rata – rata = ⅀ nilai seluruh siswa = ..
Jumlah Siswa
Keterangan
Na : Nilai akhir
Skor maksimal : 20
F. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas menerapkan design didactical
reserch bertempat kelas IV di tempat Sekolah Dasar Negeri Situterate
Kecamatan Cikande Kota Serang. Adapun alasan penelitian ini dilakukan
di SD tersebut, yaitu agar peneliti dapat lebih mengenal karakteristik
peserta didik melalui beberapa kali tatap muka sebelum penelitian ini
dilaksanakan. Penelitian ini mulai dirancang sejak bulan Februari hingga
berakhir pada bulan Juni.
2. Subjek Penelitian
Subyek yang diteliti dalam penelitian pembelajaran sumber daya air
budaya masyarakat desa Situterate melalui pendekatan kontekstual
43
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
16 orang dan siswa perempuan sebanyak 15 sehingga jumlah keseluruhan
siswa terdiri dari 31 orang siswa kelas Sekolah Dasar Negeri Situterate
91
91
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis terhadap penelitian tindakan kelas yang
telah dilakukan oleh peneliti pada desain pembelajaran konsep sumber
daya air terhadap budaya masyarakat berbasis model pembelajaran
pendekatan kontekstual , maka berikut ini adalah beberapa kesimpulan
mengenai pelaksanaan penelitian mulai dari siklus I sampai dengan siklus
II:
1. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru mitra
terhadap pelaksanaan penelitian, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas
guru pada saat melaksanakaan kegiatan belajar mengajar dengan
menerapkan lesson design mengalami peningkatan mulai dari siklus I
hingga siklus II. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata aktivitas
guru mulai dari siklus I sampai dengan siklus II, pada siklus I nilai
rata-rata aktivitas guru adalah 9 dengan presentase 64,2 dengan
kategori cukup, pada siklus II nilai rata-rata aktivitas guru adalah 12
dengan presentase 85,7 dengan kategori baik. Dalam hal ini guru
dapat memperbaiki proses kegiatan mengajar yang terjadi dikelas pada
proses selanjutnya berdasarkan lesson design yang dirancangnya.
2. Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan
model pendekatn kontekstual mengalamai peningkatan dengan baik.
Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa yang
terlihat pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada pra siklus nilai rata-rata
kelas yang diperoleh adalah 55,6 dengan presentase 45,1 % dan masuk
dalam kategori rendah , pada siklus I nilai rata-rata kelas yang
diperoleh adalah 65,6 dengan presentase 51,6% dan masuk dalam
kategori kurang, dan pada siklus II nilai rata-rata kelas yang diperoleh
92
92
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hal tersebut menunjukan bahwa hasil belajar siswa mengalami
peningkatan pada desain pembelajaran IPA konsep sumber daya air
terhadap budaya masyarakat Situterate berbasis model pembelajaran
pendekatan kontekstual.
Maka berdasarkan uraian tersebut dapat disimpukan bahwa penelitian
desain pembelajaran konsep sumber daya air terhadap budaya
masyarakat Situterate berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa telah
berhasil. Hal tersebut terbukti dengan teratasinya hambatan belajar
yang dialami oleh siswa sehingga skor hasil belajar siswa mengalami
peningkatan serta terlaksananya langkah-langkah model pembelajaran
pendekatan kontekstual dengan baik sehingga menjadikan siswa
berfikir aktif, berani mengungkapkan pendapat, bekerja sama dengan
teman, serta dapat menemukan sendiri konsep materi tertentu.
B. Saran
Berdasarkan temuan-temuan selama penelitian pada desain pembelajaran
konsep pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning) melalui
konsep sumber daya air siswa kelas IV SD Situterate., maka peneliti
mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Desain pembelajaran ini bisa dijadikan contoh model pembelajaran
pada konsep sumber daya air serta dapat disosialisasikan terhadap
guru – guru lainnya dengan bantuan dari pihak UPTD Pendidikan dalam meningkatkan kulitas mengajar dan perubahan dalan konsep
pengajaran yang membuat siswa menjadi pasif.
2. Bagi Siswa
a. Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran IPA dengan
menggunakan model pembelajaran kontekstual khususnya pada
konsep sumber daya air.
b. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa dengan
93
93
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
materi tertentu berdasarkan pengetahuan awal yang dimilikinya,
serta siswa dapat belajar secara aktif dan bekerjasama dalam
diskusi kelompok dengan lingkungan sekitar.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dikarenakan dalam penelitian ini masih terdapat kekurangannya.
Dimana memiliki kesulitan dalam membuat prediksi respon siswa
dalam pembelajaran yang ingin kita sampaikan serta menentukan
learning obstacle. Oleh karena itu, maka hasil penelitian ini dapat
dijadikan bahan diskusi dan referensi untuk penelitian selanjutnya
sebagai upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan pada masa yang
94
94
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka
Barlia Lily (2009). Teori Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Subang. Royyan
Press
T. Hidayat, I. Kaniawati, I. Suwarma, A. Setiabudi, and Suhendra (Eds.): Teori,
paradigma, prinsip dan pendekatan pembelajaran MIPA dalam konteks
Indonesia (pp. 55-75). Bandung: FPMIPA UPI.
Fauzi Akhmad (2010). Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta. PT
Gramedia Pustaka Utama
Hamalik Oemar (2007). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung. PT
Remaja Rosdakarya.
Johnson B. Elaine (2014). Contectual Teaching & Learning menjadikan kegiatan
belajar-mengajar mengasyikan dan bermakna. Bandung. Kaifa
Mulyasa E (2011). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan
Praktis. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Nur’aini, Yusnandar (2013). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang. Ikhwan Mandiri Press.
Ridwan Rustiati Ita (2013). Diktat Perkulihan Sosiologi Antropologi. Bandung
Rosalin Elin (2008). Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual. Bandung.
PT Karsa Mandiri Persada
Slamet Soemirat Juli (1994). Kesehatan Lingkungan. Bandung. Gadjah Mada
University Press.
Sugiyono (2012). Metode Penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif
95
95
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Supardi, Suhardjono, Arikunto (2009). Penelitian Tindakan Kelas.. Jakarta. PT
Bumi Aksara.
Suratno, T. (2012). Lesson Study in Indonesia: An Indonesia University of
Education Experience. International Journal of Lesson and Learning
Studies. Vol. 1 Iss. 03, pp. 196-215.
Suryadi, D. (2010). Metapedadidaktik dan Didactical Design Research (DDR):
Sintesis hasil pemikiran berdasarkan lesson study.
Trianto (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep
landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan