• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didatical Design Reserch di Kelas IV SD Negeri Situterate.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didatical Design Reserch di Kelas IV SD Negeri Situterate."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP

BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didatical Design Reserch di Kelas IV SD Negeri Situterate)

SKRIPSI

Di Ajukan Untuk Memenuhi Syarat Pelaksanaan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Maya Noor Fulaillah

NIM 1101412

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

(2)

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA

MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didatical Design Reserch di Kelas IV SD Negeri Situterate)

Oleh

MAYA NOOR FULAILLAH

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Fakultas Ilmu Pendidikan

© MAYA NOOR FULAILLAH 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang – undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)
(4)

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Maya Noor Fulaillah (2015) “Desain Pembelajaran Berbasis Pendekatan Kontekstual Learning Sumber Daya Air Terhadap Budaya Masyarakat Situterate (PTK Menerapkan DDR di Kelas IV SDN Situterate Kecamatan Cikande –Serang)”.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh keterbatasan akan proses belajar mengajar guru dan media yang digunakan pada pembelajaran IPA yang masih pasif serta menggunakan metode ceramah sehingga hasil belajarpun tidak sesuai dengan nilai KKM. Peneliti menggunakan pendekatan kontekstual learning yang memberikan pengajaran lebih bermakna dan menghubungkan dengan kehidupan.Berdasarkan hal ini, maka tujuan yang ingin hendak dicapai adalah 1) Dapat menganalisis materi sumber daya air mengunakan pendekatan kontekstual learning. 2) menerapkan desain pembelajaran pendekatan kontekstual dengan materi sumber daya air dengan menghubungkan budaya masyarakat di desa Situterate. 3) meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran pendekatan kontekstual learning dengan materi sumber daya air. Metode penelitian ini yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas yang menerapkan didactical design research. Dari hasil penelitian didapatkan pencapaian hasil sebagai berikut : siklus I belajar siswa adalah : 65,46% dan pada siklus II belajar siswa adalah 70,71%. Adapun hasil aktivitas guru pada siklus I adalah 64,2 dan siklus II adalah 85,7 . Dari hasil yang didapat adanya peningkatan segi aktivitas mengajar guru dan hasil belajar siswa. Maka direkomendasikan kepada guru dalam proses pembelajaran di sekolah hendaknya menggunakan pendekatan kontekstual learning yang dapat diimplementasikan.

(5)

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Maya Noor Fulaillah (2015) "Design-Based Learning Approach Contextual

Learning Resources Against Water Situterate Culture Society (PTK Implementing DDR in Class IV SDN Situterate District of Cikande - Serang)".

This study was motivated by the limitations of the process of learning and teaching teachers and media used in learning science is still passive and use the lecture method so results belajarpun not in accordance with the KKM. Researchers using a contextual approach which provides teaching learning more meaningful and connect with kehidupan.Berdasarkan this case, the objectives to be achieved are 1) to analyze the water resource material using contextual learning approach. 2) apply a contextual approach to instructional design material of water resources by connecting the people in the village culture Situterate. 3) improving student learning outcomes in learning contextual learning approach to water resource material. This research method used is to apply classroom action research design didactical research. From the results, the achievement of the following results: first cycle student learning are: 65.46% and the second cycle student learning is 70.71%. The results of the activity of teachers in the first cycle is the second cycle was 64.2 and 85.7. From the results obtained in terms of an increase in activity of the teacher teaching and student learning outcomes. It is recommended to teachers in the learning process in schools should use contextual learning approaches that can be implemented.

(6)

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR BAGAN... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Definisi Operasional... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teoritik ... 9

B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 19

C. Kerangka Berfikir ... 22

D. Hipotensis Tindakan ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 24

B. Prosedur Penelitian ... 24

C. Pross Tindakan ... 28

D. Instrumen Penelitian ... 32

E. Pengelolahan Data ... 41

F. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Persiapan Penelitian ... 44

(7)

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Pembahasan Penelitian ... 88

D. Jawaban Hipotensis ... 89

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 90

B. Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 93

(8)

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1 Tahapan siklus DDR ... 24

3.2 Format observasi aktivitas guru ... 34

3.3 Kisi – kisi Soal ... 37

4.1 Hasil pre test ... 47

4.2 Prediksi Respon Siswa dan Antisipasi Bantuan Siklus I ... 55

4.3 Respon Siswa Siklus I ... 62

4.4 Hasil aktivitas guru siklus I ... 63

4.5 Hasil test belajar siswa siklus I ... 65

4.6 Prediksi guru, respon siswa dan antisipasi guru Siklus I ... 68

4.7 Prediksi Respon Siswa dan Antisipasi Bantuan Siklus II ... 73

4.8 Respon Siswa Siklus II... 78

4.9 Hasil aktivitas guru siklus II ... 79

4.10 Hasil test belajar siswa Siklus II ... 81

4.11 Prediksi guru, respon siswa dan antisipasi guru Siklus II ... 83

4.12 Rekapitulasi Aktivitas Guru Siklus I dan II ... 85

(9)

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

4.1 Chapter Design ... 50

4.2 Chapter Design Siklus I ... 52

4.3 Lesson Design Siklus I ... 53

4.4 Kegiatan anak mengamati perggerakan ikan ... 56

4.5 Kegiatan anak melakukan percobaan dengan senter ... 57

4.6 Hasil jawaban kelompok A ... 58

4.7 Hasil jawaban kelompok B ... 58

4.8 Hasil jawaban kelompok C ... 59

4.9 Hasil jawaban kelompok D ... 59

4.10 Hasil jawaban kelompok E ... 59

4.11 Guru menanyakan hasil pengamatan siswa ... 60

4.12 Chapter design siklus II ... 70

4.13 Lesson design siklus I I ... 71

4.14 Alat peraga akurium ... 73

4.14 Siswa sedang membuat kerajian ... 75

4.15 Karya hasil kelompok A ... 75

4.16 Karya hasil kelompok B ... 76

4.17 Karya hasil kelompok C ... 76

4.18 Karya hasil kelompok D ... 76

(10)

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik Hal

4.1 Rekapitulasi aktivitas guru ... 86

(11)

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Bagan Hal

2.1 Segitiga didaktis yang dimodifikasi ... 11

2.2 Kerangka berpikir ... 22

3.1 Metapedadidaktik Dilihat dari Sisi ADP, HD, dan HP ... 24

3.2 Alur PTK Modifikasi model Arikunto dengan penerapan DDR . 30

(12)

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

1. SK Dosen Pembimbing

2. Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian

3. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

4. Dokumentasi foto kegiatan pra siklus

5. Dokumentasi Foto kegiatan siklus I

6. Dokumentasi Foto kegiatan siklus II

7. RPP Sumber Daya Air Siklus I

8. RPP Sumber Daya Air Siklus II

9. Lembar Kerja Siswa

10.Hasil Jawaban Siswa Pada Tes Siklus I

11.Hasil Jawaban Siswa Pada Tes Siklus I

(13)

1

1

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip

saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Pusat Kurikulum (2006:4).

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan bagi peserta didik untuk mempelajari kehidupan sendiri dan lingkungan sekitarnya, sehingga tujuan yang ingin dicapaikan dapat dikembangkan lebih dalam untuk diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran yang memfokuskan pada pengalaman langsung untuk mengembangkan kemampuan agar dapat memahami alam sekitar secara alamiah.

Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak

buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan penekanan

pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat) yang

ditujukan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu

karya melalui penerapan konsep IPA dan kemampuan bekerja ilmiah.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah

(scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja

dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek

penting dalam kecakapan hidup (Silabus pembelajaran IPA,2010:2).

Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada

pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui pengunaan dan

pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah.

Standar kurikulum dan kompetensi dasar (SKKD) IPA di SD/MI

merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta

didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan

pendidikan. Pencapaian SKKD didasarkan pada perbudayaan peserta didik

untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri

(14)

2

2

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terdapat beberapa faktor penentu keberhasilan dalam meningkatkan

kualitas pendidikan di sekolah dasar antara lain: proses pembelajaran, guru,

siswa, sarana dan prasarana pembelajaran, lingkungan sosial siswa di sekolah,

kurikulum sekolah, dan sumber belajar (Dimyanti dan Moedjiono,1994:248)

Oleh karena itu, pembelajaran IPA semestinya menggunakan metode

atau media pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas

peserta didik. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), bahwa

KTSP memberikan isyarat dalam implementasinya dalam penggunaan

strategi dengan menekankan pada aspek bekerja siswa yaitu Pendekatan

Kontekstual.

Pendekatan kontekstual adalah pendekatan pembelajaran dan pengajaran yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa dengan mendorong siswa membuat hubungan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka dalam individu, anggota keluarga, masyarakat dan bangsa (Elaine B. Johnson, 2002 : 26).

Yang menjadikan bahan ajar peserta didik yaitu sumber daya air

yang menghubungkan kebudayaan masyarakat. Sumber daya air merupakan

sumber daya alam yang dapat diperbaruhi. Dalam pengelolahaannya sumber

daya tersebut dapat dilestarikan oleh kita sebagai makhluk hidup. Karena

apabila tidak adanya sumber daya air makhluk hidup pun tidak dapat

melangsungkan kehidupannya. Sebab air merupakan kebutuhan primer yang

mesti dipenuhi oleh semua makhluk hidup.

Dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti pada keadaan di

lapangan dan pada salah satu konsep pembelajaran IPA dengan materi

sumber daya alam dengan memfokuskan sub materi sumber daya air.

Dilihat dari pembelajaran IPA yang terjadi di kelas IV SDN Situterate

Kecamatan Cikande yang mempunyai karakteristik penilaian yang cukup

tinggi serta dalam pembelajaran masih menggunakan metode pembelajaran

ceramah dan terfokuskan di dalam kelas. Adapun nilai standar nilai KKM

untuk pembelajaran IPA di kelas yang mesti dicapai oleh siswanya yaitu 70.

Meskipun begitu dari jumlah 30 siswa yang terdiri dari 15 siswa perempuan

(15)

3

3

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

materi sumber daya alam yang hasilnya 10 siswa mendapatkan nilai dibawah

70, 17 siswa mendapat nilai di atas 75 dan hanya 2 siswa mendapatkan nilai

90.

Dari uraian diatas, Peneliti mencoba membuat desain pembelajaran

dengan menggunakan bahan ajar sumber daya air di Desa Situterate sebagai

contoh dari materi sumber daya alam. Dimana masyarakat Situterate ini

memanfaatkan sumber daya air sebagai mata pencarian dan kebutuhan

sehari-harinya. Awalnya Situterate hanya sebuah bendungan air biasa, yang hanya

dipandang sebelah mata. Padahal begitu banyak potensi yang dapat ditemukan

bila mana adanya perawatan serta pelestarian yang dilakukan oleh masyarakat.

Dengan ini dapat dijadikan desain pembelajaran yang akan dicontohkan

kepada peserta didik dengan dengan menghubungkan materi sumber daya

alam yang ada dilingkungan sekitar sehinga dapat dilihat sebagai kebutuhan

sekunder.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian diatas maka peneliti memilih metode

pendekatan kontekstual untuk meningkatkan pemahaman dan aktivitas belajar

siswa.

Dengan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitan dengan

judul “Desain Pembelajaran Sumber Daya Air Berbasis Pendekatan

Kontekstual Learning Berdasarkan Budaya Masyarakat Desa Situterate Di

Kelas IV Sekolah Dasar.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang di atas maka rumusan

masalahnya yaitu:

Bagaimana desain pembelajaran sumber daya air berbasis pendekatan

kontekstual learning berdasarkan budaya masyarakat di desa Situterate kelas

IV sekolah dasar ?

Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka pertanyaan

(16)

4

4

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Bagaimana desain pembelajaran sumber daya air berbasis pendekatan

kontekstual learning teridentifikasi ?

b. Bagaimana implementasi pembelajaran sumber daya air berbasis

pendekatan kontekstual learning berdasarkan budaya masyarakat di desa

situterate diterapkan di kelas IV sekolah dasar ?

c. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada konsep pembelajaran

sumber daya air berbasis pendekatan kontekstual learning berdasarkan

budaya masyarakat di desa situterate ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk membuat desain

pembelajaran sumber daya air berbasis pendekatan kontekstual learning

berdasarkan budaya masyarakat di desa Situterate kelas IV sekolah dasar.

Adapun tujuan dari rumusan masalah dalam penelitian ini secara khusus

sebagai berikut :

a. Dapat menganalisis materi sumber daya air mengunakan pendekatan

kontekstual learning.

b. Dapat menerapkan desain pembelajaran pendekatan kontekstual learning

dengan materi sumber daya air dengan menghubungkan budaya

masyarakat di desa Situterate.

c. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran pendekatan

kontekstual learning dengan materi sumber daya air.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengharapkan adanya manfaat bagi

peneliti maupun pembaca dalam hasil penelitian nantinya, sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

a. Diharapkan dalam proses penelitian ini peneliti dapat gambaran dan

pengalaman secara menyeluruh tentang kegiatan pembelajaran

(17)

5

5

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Dapat memberikan gambaran secara langsung mengenai tingkat

keberhasilan siswa terhadap pembelajaran sumber daya air dengan

model pembelajaran pendekatan kontekstual learning.

c. Dapat mengetahui pembelajaran sumber daya air dengan

menghubungkan budaya masyarakat di desa situterate dengan

menggunakan pendekatan kontekstual learning.

2. Bagi guru

a. Menyediakan contoh bagaimana merancang pembelajaran

berdasarkan alternatif pendekatan pembelajaran dengan materi yang

sama yaitu sumber daya air dengan melibatkan hubungan masyarakat

di lingkungan sekitarnya.

b. Menyediakan gambaraan pendekatan pembelajaran kontekstual

learning Sehingga dapat mengefektifitaskan belajar siswa dalam teori

dan praktek langsung ke lapangan yang dapat diterapkan oleh sekolah

tersebut.

3. Bagi siswa

Diharapkan dapat memfasilitasi dalam pemahaman belajar siswa dalam

materi sumber daya alam dengan menghubungkan interaksi dengan

budaya masyarakat sebagai bahan pembelajaran dalam pendekatan

kontekstual learning.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan gambaran umum tentang istilah-istilah

yang terdapat dalam judul penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini.

Adapun definisi operasional yang dimkasud adalah:

1. Desain Pembelajaran

Shambaugh dalam (Wina Sanjaya, 2009 : 67) menjelaskan tentang

desain pembelajaran sebagai berikut : Sebuah proses intelektual untuk

membantu pendidik menganalisis kebutuhan peserta didik dan

(18)

6

6

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapaun menurut Gentry (1985 : 67), bahwa desain pembelajaran

berkenaan dengan proses menentukan tujuan pembelajaran, strategi dan

teknik untuk mencapai tujuan serta merancang media yang dapat

digunakan untuk keefektifan pencapaian tujuan.

Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa desain

pembelajaran adalah suatu proses merancang media oleh pendidik dalam

menganalis tujuan pembelajaran, strategi dan teknik pembelajaran yang

dibutuhkan peserta didik sehingga dapat digunakan untuk keefektifitas

pencapaian tujuan.

2. Pendekatan Kontekstual

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning)

adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa

melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari

dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks

dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan

pribadi, sosial dan budaya mereka. Untuk mencapai tujuan ini, sistem

tersebut meliputi delapan kompenen berikut: membuat

keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, melakukan pekerjaan yang berarti,

melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, melakukan kerja sama,

berpikir kritis dan kreatif, membantu individu untuk tumbuh dan

berkembang, mencapai standar yang tinggi dan menggunakan

penilaian (Johnson, 2014:67)

3. Sumber Daya Air

Hunker (1964 dalam Cutter, dkk, 2004) menyatakan bahwa

sumber daya alam adalah semua yang berasal dari bumi, biosfer, dan

atmosfer, yang keberadaannya tergantung pada aktivitas manusia.

Semua bagian lingkungan alam kita (biji-bijian, pepohonan, tanah, air,

(19)

7

7

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam Ensiklopedia Webster (dalam Fauzi,2010:2), misalnya

mendefinisikan sumber daya antara lain sebagai : a) kemampuan

untuk memenuhi atau menangani sesuatu, b) sumber persediaan,

penunjang atau bantuan dan c) sarana yang dihasilkan oleh

kemampuan atau pemikiran seseorang. Dalam pengertian umum,

sumber daya didefinisikan sebagai sesuatu yang dipandang memiliki

nilai ekonomi. Menurut Rees (1990) lebih jauh mengatakan bahwa

sesuatu untuk dapat dikatakan sebagai sumber daya harus memiliki

dua kriteria, yaitu: a) harus ada pengetahuan, teknologi atau

keterampilan (skill) untuk memanfaatkannya dan b) harus ada

permintaan (demand) terhadap sumber daya tersebut (dalam

Fauzi,2010:2), .

Dan sumber daya air merupakan sumber daya alam yang

dikategorikan menurut sifatnya yaitu SDA yang diberbahurui yang

sangat diperlukan oleh mahluk hidup untuk kelangsungan hidupnya.

4. Budaya Masyarakat

Kebudayaan berasal dari kata budaya, sedangkan budaya

adalah bentuk jamak dari kata budi-daya yang berarti cinta, karsa, dan

rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa Sansekerta

budayyah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal

(dalam Effendi & Malihah, 2014:92).

Menurut Emile Durkheim, masyarakat merupakan suatu sistem

yaitu sistem sosial budaya karena didalam masyarakat itu terdiri dari

individu-individu yang melakukan kegiatan, kebiasaan, tata cara

sehingga terbentuk kesatuan (dalam Effendi & Malihah, 2014:97).

Manusia mempunyai berbagai kebutuhan agar dapat

menyesuikan diri dengan lingkungan. Dari hal itu, kebutuhan manusia

ada sebagai upaya manusia dalam memanfaatkan lingkungan. Budaya

pun didapatkan oleh manusia melalui proses belajar dari masyarkat

(20)

8

8

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jadi yang dimaksud dengan “Desain Pembelajaran Sumber

Daya Air Berbasis Pendekatan Kontekstual Berdasarkan Budaya

Masyarakat Situterate (PTK menerapkan DDR di kelas IV SDN

Situterate Kecamatan Cikande – Kota Serang)” adalah rancangan

suatu model pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti sebagai

rekomendasi terhadap guru dengan memberikan suatu model

pembelajaran yang menggunakan materi sumber daya air berdasarkan

budaya masyarakat Situterate sebagai bahan ajaran bagi siswa yang

menciptakan suasana kegiatan pembelajaran untuk mencari,

mengelola dan menemukan pengalaman belajar yan bersifat kongkrit

(21)

24

24 Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan Didactical Design

Research (DDR). Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang

bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran dikelas secara lebih

profesional. Oleh karena itu, PTK terkait erat dengan persoalan praktek

pembelajaran sehari-hari yang dihadapkan oleh guru (Yusnandar 2013 :7).

B. Prosedur Penelitian

DDR dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa mengajar tersebut

melibatkan proses berpikir. Ide dasar dari DDR adalah Metapedadidaktik. Di

keseluruhan tahap tersebut guru memikirkan antar-hubungan

guru-materi-siswa. Secara umum, hubungan antara guru-siswa disebut hubungan

pedagogis (HP) dan hubungan siswa-materi disebut hubungan didaktis (HD),

sementara hubungan guru-materi disebut antisipasi didaktis-pedagogis (ADP).

Bagan 3.1

.Metapedadidaktik Dilihat dari Sisi ADP, HD, dan HP

Adapun dalam Didactical Design Reasearch (DDR) siklus tahapannya

(22)

25

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Tahapan siklus DDR

PRA IMPLEMENTASI LESSON DESIGN IMPLEMENTASI REFLEKSI

1. Pra Implementasi

Dalam tahapan pra implementasi hal pertama yang peneliti

lakukan yaitu pemetaan kurikulum, dimana dari kurikulum yang ada

peneliti membuat mind map untuk merancang tahapan pembelajaran.

Setelah itu peneliti mencoba merepersonalisiasi buku teks yang dipakai.

Repersonalisasi dalam hal ini bertujuan untuk memprediksi kesulitan

apa yang akan dialami oleh siswa jika cara pembelajaran guru seperti

apa yang terdapat pada buku teks. Selanjutnya peneliti melakukan

wawancara kepada siswa sebagai bahan untuk mengetahui ketepatan

pemahaman siswa terhadap buku teks dan kesulitan yang siswa alami

setelah mempelajari buku teks. Pengamatan yang peneliti lakukan tidak

hanya sampai pada pemahaman siswa tetapi juga berlanjut ke cara guru

mengajar di kelas, hal tersebut peneliti lakukan guna untuk mengetahui

analisis metapedadidaktik. Dari semua tahapan diatas dapat ditarik satu

kesimpulan yaitu untuk mengetahui pokok masalah yang dialami siswa

dalam memahami konsep X.

2. Lesson Design

Tahapan lesson design dalam DDR sama hal nya seperti tahapan

Tindakan dalam PTK. Hal yang dapat dihasilkan dari tahapan ini yaitu

RPP atau Lesson Design. Isi dari RPP atau lesson design yaitu:

a. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

b. Tujuan

c. Tahap kegiatan:

o Pembahasan materi

o Individu, kelompok atau klasikal

o Percobaan, media atau Question-Answer (QA)

(23)

26

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Antisipasi guru

f. Evaluasi

Pada bagian evaluasi peneliti dapat melakukan beberapa cara

yaitu dengan mengadakan pretest, wawancara dan meminta siswa untuk

menceritakan kembali pengalaman belajarnya.

3. Implementasi

Implementasi disebut juga analysis metapedadidaktik. Pada

tahapan ini peneliti menerapkan pembelajaran sesuai perencanaan yang

telah dibuat. Kriteria analisisnya yaitu:

a. Kesatuan (Unity)

Kesatuan yang dimaksud dalam hal ini yaitu pola pikir materi

berdasarkan tujuan.

b. Keluwesan (Flexibility)

Keluwesan yang dimaksud yaitu kebenaran antara prediksi dan

kenyataan yang terjadi.

c. Kesinambungan (Coherence)

Kesinambungan yang dimaksud yaitu apakah tahapan kegiatannya

sesuai dengan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti.

4. Refleksi

Refleksi dalam PTK sama halnya dengan Analysis Retrospective

dalam DDR. Tahapan ini akan menghasilkan Design Hipotesis, untuk

mendapatkan Design Hipotesis ada langkah-langkah yang harus di

terapkan yaitu yang pertama bagaimana hubungan antara design yang

telah dibuat dengan implementasinya, yang kedua hubungan antara

kesulitan belajar siswa dengan metapedadidaktik dan yang ketiga yaitu

(24)

27

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam DDR Pra Implementasi dan Lesson Design dijadikan satu

bagian yang dinamakan Prosfektif Analysis. Sedangkan Implementasi

dinamakan Analisis Metapedadidaktik, dan Refleksi dinamakan Analisis

Retrospektif.

Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian yaitu

mengkaji dan menganalisis kesulitan belajar siswa (learning obstacle)

sehingga desain didaktis yang diharapkan dapat memperbaiki dan

mengembangkan proses pembelajaran ke arah yang lebih baik sehingga

dapat mengatasi kesulitan belajar (learning obstacle) yang dialami oleh

siswa.

Tidak hanya bagi siswa dalam penelitian ini juga dapat

membantu guru dalam mengembangkan konsep yang ada dengan

penyajian pembelajaran yang berbeda. Jadi guru harus kreatif untuk

mencari solusi dari kesulitan yang dialami siswa. Peneliti menyarankan

beberapa langkah-langkah yang bisa digunakan oleh guru sebagai tahap

awal perencanaan, persiapan dan pelaksanaan.

“Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk refleksi diri

kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial

untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik” (Kemmis

dan Mc.Taggart dalam buku Basuki, 2003 : 7).

Dalam PTK guru dapat meneliti sendiri praktek pembelajaran di

kelas.Menurut Kemmis dan Mc Taggart, dengan melalui 4 tahap, yaitu:

a) melakukan Perencanaan (planning),

rencana tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki,

meningkatkan atau perubahan prilaku dan sikap sebagai solusi.

b) Tindakan (action),

Prospective Analysis Analysis

Metapedadidaktik

Analysis Retrospective Pra

(25)

28

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Apa yang dilakukan oleh guru atau penelitian sebagai upaya

perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

c) Pengamatan (observation), dan

Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan

atau dikenakan terhadap siswa.

d) Refleksi (reflection),

dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan. yang diharapkan

tercapai (criteria keberhasilan).

Penelitian mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas

hasil atau dampak dari berbagai kriteria bersama sama guru dapat

melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.

Sebelum peneliti dan guru melaksanakan tindakan, perlu

disusun langkah tindakan yang diambil sebagai berikut :

a. Melatih guru untuk melakukan tau memberikan informasi cara

melakukan sesuai rancangan. Hal ini sangat perlu jika apa yang

akan dilakukan merupakan hal baru bagi guru.

b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang

diperlukan di kelas

c. Mempersiapkan contoh – contoh perintah suruhan melakukan

secara jelas.

d. Mempersiapkan cara observasi hasil beserta alatnya.

e. Membuat skenario apa yang akan dilakukan guru dan apa yang

dilakukan siswa dalam melakukan tindakan yang telah

direncakan.

Jika semua telah disiapkan, maka skenario tindakan

tersebut dilaksanakan. Kegiatan (pelaksanaan) ini merupakan

tindakan awal pada siklus pertama, dan di ikuti dengan langkah

observasi dan refleksi. Bila belum sesuai dengan harapan berarti

perlu adanya perbaikan pada siklus berikutnya. Perbaikan akan

(26)

29

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

demikian tahapan siklus akan ditentukan oleh tercapainya tujuan

penelitian tindakan kelas secara optimal.

C. Proses Tindakan

Penelitian ini diawali dengan pra siklus yaitu melakukan

repersonalisasi. Repersonalisasi tersebut yaitu menganalisis sumber daya

alam yaitu sebuang bendungan danau tentang air serta mengamati sejarah

terbentuknya bendungan di Desa Situterate. Selanjutnya yaitu mengamati

aktivitas masyarakat dalam pemanfaatannya bagi kehidupan makhluk

hidup dan lingkuangan sekitanya. Dari kegiatan tersebut peneliti

memperoleh data tentang bagaimana proses pembelajaran sumber daya

alam tentang air. Data yang diperoleh yaitu, hasil analisis wawancara

kepada masyarakat, persiapan guru dalam merancang pembelajaran serta

melaksanakannya, aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas serta interaksi

antara guru dengan siswa di kelas. Kegiatan pra siklus dilakukan untuk

mengetahui situasi asli pembelajaran IPA dalam pembahasan sumber daya

alam tentang air menyatukan dengan budaya Desa Situterate di kelas IV.

Data yang diperoleh dari lapangan dianalisis untuk persiapan melakukan

tindakan pada siklus 1.

Berikut adalah proses tindakan penelitian model Arikunto dengan

(27)

30

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.2

Alur PTK dalam Modifikasi model Arikunto dengan penerapan DDR dalam pembelajaran sumber daya air dengan menggunakan pendekatan

kontekstual learning

PRASIKLUS

Repersonalisasi

Mengamati aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran

Refleksi

Merumuskan permasalahan yang ditemukan pada proses

pembelajaran

SIKLUS I

Refleksi (Retrospektif)  Mengkategorikan data analisis

setelah itu penerapan desain pembelajaran

 Hasil refleksi digunakan untuk menentukan langkah lebih lanjut dalam upaya mengkaji tujuan penelitian

Pelaksanaan

 Menerapkan desain pembelajaran (RPP) dalam pembelajaran IPA sumber daya alam tentang air.

Jika hasil pembelajaran belum maksimal, maka melakukan perbaikan dan menyusun desain pembelajaran baru untuk siklus berikutnya

Perencanaan (Prospektif) o Membuat desain pembelajaran

(RPP) IPA sumber daya alam tentang air

o Mempersiapkan fasilitas dan sarana penunjang pembelajaran o Mempersiapkan pedoman

observasi untuk guru dan siswa

Pengamatan (Metapedadidaktik)  Mengamati, apakah ada kesulitan

(28)

31

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pra Siklus

a. Repersonalisasi

Repersonalisasi disini bermaksud mengamati aktivitas belajar siswa,

menganalisis data wawancara dari beberapa sumber budaya

masyarakat desa Situterate dan buku teks serta mengamati cara guru

dalam menyajikan buku teks tersebut.

b. Refleksi

Melakukan diskusi dengan guru kelas IV, merumuskan permasalahan

yang ditemukan dari hasil repersonalisasi yang menyebabkan kesulitan

belajar yang dialami siswa. Selanjutnya mengungkapkan solusi dengan

merumuskan perencanaan pada siklus 1 dengan berorientasi pada

pendekatan konstekstual lerning.

2. Siklus

a. Perencanaan (Prospektif)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu membuat desain

pembelajaran (RPP) yang telah direncankan dalam konsep sumber

daya air terhadap budaya masyarakat Siturate menggunakan

pendekatan kontekstual dengan permasalahan yang membuat kesulitan

belajar pada siswa.

b. Pelaksanaan & Pengamatan (Metapedadidaktik)

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini yaitu :

1) mengkaji materi yang akan diajarkan pada peserta didik dengan

memilih materi yang kontestual dan dapat dikaitkan dengan

hal-hal yang aktual.

2) Mengkaji konteks kehidupan peserta didik sehari-hari dengan

cermat sebagai upaya untuk memahami konteks kehidupan peserta

didik.

3) Memilih materi yang kontekstual yang dapat dikaitkan dengan

(29)

32

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Menyusun persiapan kegiatan belajar-mengajar yang telah

memasukkan konteks kehidupan ke dalam materi yang akan

diajarkan.

5) Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar kontekstual dengan

mendorong siswa untuk mengaitkan materi yang dipelajari dengan

pengetahuan atau pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.

6) Melakukan penilaian yang sebenarnya terhadap hasil belajar

peserta didik, dimana hasil penilaian tersebut digunakan untuk

bahan perbaikan atau penyempurnaan persiapan dan pelaksanaan

kegiatan pembelajaran selanjutnya.

1. Kontruktivisme

2. Inkuiri

3. Bertanya

4. Masyarakat belajar

5. Pemodelan

6. Refleksi

7. Penilaian autentik

7) Mengamati untuk mengungkap analisis pengumpulan data baru

selama penerapan desain pembelajaran kontekstual learning.

8) Mengevaluasi untuk perbandingan analisis pengumpulan data

awal dengan analisis pengumpulan data setelah penerapan desain

pembelajaran kontekstual learning.

c. Refleksi (Retrospektif)

1) Menganalisis hubungan antara prospektif dengan

metapedadidaktik.

2) Mengkategorikan tipe analisis pengumpulan data baru setelah

penerapan desain pembelajaran kontekstual.

3) Melakukan perbaikan dan menyusun desain pembelajaran baru

jika hasil penelitian dianggap kurang memuaskan.

(30)

33

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrument merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat

ketercapaian kompetensi (Trianto, 2010 : 271).

Adapun teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam peneltian ini

yaitu:

a. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktu, aldalah wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematis dan lengkap untuk pengumplan data (Sugiyono,

2012: 197 ).

Dalam wawancara tidak berstruktur, peneliti belum mengetahui secara

pasti data yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak

mendengarkan apa yang diceritakan oleh narasumber.

Wawancara ini dilakukan dengan face to face langsung kepada

narasumber.

b. Observasi

Hadi (dalam Sugiyono, 2013,203) berpendapat bahwa “observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari berbagai proses biologis dan psikhologis”. Observasi dalam

penelitian ini dipergunakan untuk mengumpulkan data dan informasi

tentang partisipasi siswa dalam KBM serta melihat cara guru dalam

mengajarkan sebuah konsep.

Analisis data dengan teknik observasi yaitu pengamatan langsung ke

tempat penelitian yang dituju sehingga dapat melihat langsun proses

yang terjadi di lapangan. Menurut Nasution (dalam Sugioyono:310),

(31)

34

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

[image:31.595.109.517.169.619.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Format observasi aktivitas guru pada pembelajaran konsep sumber daya air terhadap budaya masyarakat Situterate dengan menggunakan pendekatan

kontekstual learning

No Aspek yang

diamati Indikator

Nilai

1. Kontruktivisme

1. Guru memberikan stimulus awal kepada siswa tentang konsep sumber daya air

2. Guru memotivasi siswa untuk dapat berfikir dan beranimengeluarkan pendapat

2. Pemodelan

1. Guru mengajak siswa untuk mengamati alat peraga yang digunakan untuk praktikum

2. Guru mendemonstrasikan konsep sumber daya air dengan alat peraga yang ada

3. Bertanya

1. Guru bertanya kepada siswa mengenai hasil pengamatan yang dilakukan siswa

2. Guru melakukan tanya jawab tentang konsep sumber daya air

4.

Masyarakat belajar

1. Guru mengelompokan serta mengidentifikasi konsep sumber daya air

2. Guru meminta setiap kelompok untuk menemukan informasi dari masyarakat

5. Menemukan

1. Guru meminta setiap kelompok untuk melakukan percobaan sumber daya air

2. Guru meminta setiap kelompok untuk menuliskan hasil informasi

6.

Penilaian sebenarnya

1. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal tes yang sudah dibuat

2. Setiap kelompok medapatkan hasil pengamatan dari kelompok lain

7. Refleksi

1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami

2. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk

(32)

35

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kategori

30 - 39 : Gagal

40 – 55 : Kurang

56 - 65 : Cukup

66 – 79 : Baik

80 – 100 : Baik Sekali

3. Tes

Tes (sebelum adanya ejaan yang disempurnakan dalam bahasa

Indonesia ditulis dengan test). Tes adalah merupakan alat atau prosedur

yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur suatu dalam suasana

dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan

tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan: misalnya melingkari salah

satu huruf didepan pilihan jawaban menerangkan mencoret jawaban yang

salah melakukan tugas atau suruhan, menjawab secara lisan dan

sebagainya (Arikunto,2002:53).

“Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai

dengan petunjuk” (Pupuh Faturohman dan M.sobry S, 2007:77). Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa tes merupakan suatu

alat pengumpulan informasi untuk mengukur siswa dan untuk mengukur

keberhasilan program pengajaran. Dalam bagian ini hanya akan

dibicarakan tes untuk mengukur keberhasilan siswa.

Tes objektif ialah tes tulis yang itemnya dapat dijawab dengan

memilih jawaban yang sudah tersedia sehingga peserta didik menampilkan

keseragaman data, baik bagi yang menjawab benar maupun mereka yang

(33)

36

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jawaban yang benar di antara kemungkinan jawaban yang telah

disediakan, memberi jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau

pernyataan yang belum sempurna (Pupuh Faturohman dan M.sobry S,

2007:81).

“Tes pilihan ganda merupakan bentuk tes objektif yang paling banyak digunakan karena banyak sekali materi yang mencakup”

(Suharsimi arikunto, 2002:168).

Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa tes

objektif sangat cocok untuk mengevaluasi kemampuan siswa yang

menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat

kembali, kemampuan mengenal kembali, dan kemampuan pengertian.

Adapun bentuk tes objektif jenis pilihan ganda berjumlah 20 soal

yang diberikan kepada siswa untuk mengukur keberhasilan belajar, yang

mencerminkan keberhasilan pembelajaran dengan menerapkan pada

Pembelajaran Pendekatan Kontekstual Learning dalam pembelajaran pada

(34)

37

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

Kisi – Kisi Soal

Keterangan : Aspek Intelektual

 C1 : Ingatan

 C2 : Pemahaman

 C3 : Aplikasi

No. Indikator Taraf

Kesukaran Nomor Soal

Jumlah Soal

Aspek intelaktual

1. Membandingkan/membedakan jenis sumber daya alam

Mudah 1,2

5

C1

Sedang 3,4 C2

Sukar 5 C3

2. Menyebutkan macam-macam

sumber daya alam Mudah

6,7 ,8, 10 C1 Sedang 9, 10, 11, C2 Sukar 12, 13, 14, 15 C3

3. Cara

menggunakan/melestarikan secara sederhana sumber daya alam

Mudah 16,

17

5

C1

Sedang 18,

19 C2

(35)

38

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar!

1. Bahan dari alam yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia

disebut ….

a. Sumber hidup c. Alam sekitar

b. Kekayaan alam d. Sumber daya alam

2. Segala sesuatu bahan dari alam yang bukan makhluk hidup disebut ...

a. Sumber daya alam hayati

b. Sumber daya alam dapat diperbaharui

c. Sumber daya alam non hayati

d. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui

3. Berikut ini merupakan contoh sumber daya alam hayati, kecuali ....

a. Hewan b. Manusia c. Air d. Tumbuhan

4. Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah ….

a. Tambang b. Minyak c. Emas d. Air

5. Perhatikan daftar bahan-bahan berikut ini:

A. Minyak bumi C. Batu bara E.Besi

B. Kayu D. Hewan F. Tumbuhan

Dari daftar bahan-bahan di atas, sumber daya alam yang dapat diperbarui

adalah . . .

a. A, B, C b. C, D, E c. B, C, D d. B, D, F

6. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, kecuali ....

a. Minyak bumi b. batu bara c. logam d. hewan

7. Berikut ini yang bukan berasal dari hewan adalah ....

a. Telur b. Susu c. Bantal kapasd. Jaket kulit

8. Benda berikut yang bahan pembuatnya dapat diperbaharui adalah ....

a. Meja kayu b. Guntingc. sendok dan garpud. bensin dan solar

9.

Benda pada gambar di samping ini berasal dari bahan

(36)

39

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Logam b. Kayu

c. Tumbuhan d.Hewan

10.Tanaman eceng gondok disamping banyak

dimanfaatkan untuk ....

a. Tanaman hias c. Obat - obatan

b. Kerajinan d. Makanan ringan

11.Memelihara ikan di danau atau waduk dengan menggunakan

petakan-petakan segi empat yang terbuat dari bambu disebut . . . .

a. Keramba b. Kolam ikan c. Danau d. Sungai

12.Pukat harimau dilarang digunakan untuk mengambil ikan di laut sebab . . . . a. mematikan ikan secara langsung

b. merusak terumbu karang

c. ikan yang masih kecil ikut terjaring d. nelayan tidak kebagian ikan

13.PLTA memanfaatkan sumber daya alam air sungai dengan cara membuat . .

a. Irigasi b. Turbin c. Bendungan d. Jembatan

14.Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk membuat

peralatan rumah tangga adalah ….

a. akar b. Daun c. Kayu d. Dahan

15.Agar hutan tetap lestari, penebangan pohon harus disertai dengan ....

a. pembakaran hutan c. penyemprotan hama

b. penanaman kembali d. pemanenan

16. Hutan yang gundul disebabkan oleh ....

a. penebangan pohon secara liar

b. pemungutan ranting-ranting

c. datangnya hujan

d. adanya erosi

(37)

40

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:37.595.115.511.183.621.2]

Gambar 1 Gambar 2

Gambar manakah yang lebih terlihat cahaya lampunya ....

a. Gambar 2 b. Gambar 1 c. Kedua-duanya d. Tidak terlihat

18.Dibawah ini merupakan upaya – upaya pelestarian sumber daya alam,

kecuali ....

a. Menebang pohon di hutan sesuka hati demi tercukupnya bahan

produksi.

b. Penanaman bibit baru untuk setiap pohon yang ditebang.

c. Penangkapan musiman untuk ikan

d. Keanekaragaman bahan pangan untuk mengurangi menstabilitas

kebutuhan

19.Manfaat pertumbuhan tanaman eceng gondok, kecuali ....

a. Eceng Gondok Dapat menjadi pupuk organik

b. Eceng Gondok Rumahnya Ikan

c. Eceng Gondok Untuk Makanan Ternak

d. Menyumbat saluran air dan Mematikan pertumbuhan di dalam air

20.Akibat yang ditimbulkan pertumbuhan tanaman eceng gondok secara liar di

sungai....

a. Banyak ikan yang mati dan air sehingga kandungan oksigen dalam air

terhambat.

b. Eceng Gondok memiliki manfaat untuk menyembuhkan beberapa

penyakit.

c. Eceng Gondok memamng memiliki manfaat sebagai bahan pengganti

d. Eceng Gondok juga mengandung vitamin yang dapat membantu

(38)

41

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata kunci :

1. D 6.D 11.A 16.A

2. C 7.C 12.B 17.B

3. C 8.A 13.B 18.A

4. D 9.B 14.C 19.D

5. D 10.B 15.B 20.A

E. Pengolahan Data

Adapun data yang dikumpulkan melalui instrument penelitian tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Data tentang aktivitas guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Data ini diperoleh dari hasil observasi. Observasi dilakukan pada saat

berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di kelas berupa lembar

observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas

guru belajar mengajar dalam pembelajaran IPA pada konsep sumber daya

air dengan pendekatan Kontekstual Learning. Adapun penilaian dalam

observasi ini yaitu dengan rumus :

Presentase (%) = � �� ℎ�� �� �� � x 100 = ...

2. Data Tentang Hasil Belajar Siswa

Data tentang hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes tertulis, tes ini

dilaksanakan setelah berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPA pada

konsep sumber daya air dengan pendekatan Kontekstual Learning.

Instrumen yang digunakan berupa lembar tes. Lembaran ini akan

membantu untuk mengetahui hasil belajar siswa yang telah dicapai setelah

melakukan kegiatan belajar mengajar

(39)

42

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Membuat kisi-kisi soal

b. Membuat soal

c. Memperbanyak soal

d. Membagikan soal

e. Memberikan penilaian

Na = ⅀ yang diperoleh siswa x 100 = ...

Skor maksimal

Rata – rata = ⅀ nilai seluruh siswa = ..

Jumlah Siswa

Keterangan

Na : Nilai akhir

Skor maksimal : 20

F. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas menerapkan design didactical

reserch bertempat kelas IV di tempat Sekolah Dasar Negeri Situterate

Kecamatan Cikande Kota Serang. Adapun alasan penelitian ini dilakukan

di SD tersebut, yaitu agar peneliti dapat lebih mengenal karakteristik

peserta didik melalui beberapa kali tatap muka sebelum penelitian ini

dilaksanakan. Penelitian ini mulai dirancang sejak bulan Februari hingga

berakhir pada bulan Juni.

2. Subjek Penelitian

Subyek yang diteliti dalam penelitian pembelajaran sumber daya air

budaya masyarakat desa Situterate melalui pendekatan kontekstual

(40)

43

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16 orang dan siswa perempuan sebanyak 15 sehingga jumlah keseluruhan

siswa terdiri dari 31 orang siswa kelas Sekolah Dasar Negeri Situterate

(41)

91

91

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis terhadap penelitian tindakan kelas yang

telah dilakukan oleh peneliti pada desain pembelajaran konsep sumber

daya air terhadap budaya masyarakat berbasis model pembelajaran

pendekatan kontekstual , maka berikut ini adalah beberapa kesimpulan

mengenai pelaksanaan penelitian mulai dari siklus I sampai dengan siklus

II:

1. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru mitra

terhadap pelaksanaan penelitian, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas

guru pada saat melaksanakaan kegiatan belajar mengajar dengan

menerapkan lesson design mengalami peningkatan mulai dari siklus I

hingga siklus II. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata aktivitas

guru mulai dari siklus I sampai dengan siklus II, pada siklus I nilai

rata-rata aktivitas guru adalah 9 dengan presentase 64,2 dengan

kategori cukup, pada siklus II nilai rata-rata aktivitas guru adalah 12

dengan presentase 85,7 dengan kategori baik. Dalam hal ini guru

dapat memperbaiki proses kegiatan mengajar yang terjadi dikelas pada

proses selanjutnya berdasarkan lesson design yang dirancangnya.

2. Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan

model pendekatn kontekstual mengalamai peningkatan dengan baik.

Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa yang

terlihat pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada pra siklus nilai rata-rata

kelas yang diperoleh adalah 55,6 dengan presentase 45,1 % dan masuk

dalam kategori rendah , pada siklus I nilai rata-rata kelas yang

diperoleh adalah 65,6 dengan presentase 51,6% dan masuk dalam

kategori kurang, dan pada siklus II nilai rata-rata kelas yang diperoleh

(42)

92

92

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal tersebut menunjukan bahwa hasil belajar siswa mengalami

peningkatan pada desain pembelajaran IPA konsep sumber daya air

terhadap budaya masyarakat Situterate berbasis model pembelajaran

pendekatan kontekstual.

Maka berdasarkan uraian tersebut dapat disimpukan bahwa penelitian

desain pembelajaran konsep sumber daya air terhadap budaya

masyarakat Situterate berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa telah

berhasil. Hal tersebut terbukti dengan teratasinya hambatan belajar

yang dialami oleh siswa sehingga skor hasil belajar siswa mengalami

peningkatan serta terlaksananya langkah-langkah model pembelajaran

pendekatan kontekstual dengan baik sehingga menjadikan siswa

berfikir aktif, berani mengungkapkan pendapat, bekerja sama dengan

teman, serta dapat menemukan sendiri konsep materi tertentu.

B. Saran

Berdasarkan temuan-temuan selama penelitian pada desain pembelajaran

konsep pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning) melalui

konsep sumber daya air siswa kelas IV SD Situterate., maka peneliti

mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Desain pembelajaran ini bisa dijadikan contoh model pembelajaran

pada konsep sumber daya air serta dapat disosialisasikan terhadap

guru – guru lainnya dengan bantuan dari pihak UPTD Pendidikan dalam meningkatkan kulitas mengajar dan perubahan dalan konsep

pengajaran yang membuat siswa menjadi pasif.

2. Bagi Siswa

a. Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran IPA dengan

menggunakan model pembelajaran kontekstual khususnya pada

konsep sumber daya air.

b. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa dengan

(43)

93

93

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

materi tertentu berdasarkan pengetahuan awal yang dimilikinya,

serta siswa dapat belajar secara aktif dan bekerjasama dalam

diskusi kelompok dengan lingkungan sekitar.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dikarenakan dalam penelitian ini masih terdapat kekurangannya.

Dimana memiliki kesulitan dalam membuat prediksi respon siswa

dalam pembelajaran yang ingin kita sampaikan serta menentukan

learning obstacle. Oleh karena itu, maka hasil penelitian ini dapat

dijadikan bahan diskusi dan referensi untuk penelitian selanjutnya

sebagai upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan pada masa yang

(44)

94

94

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Barlia Lily (2009). Teori Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Subang. Royyan

Press

T. Hidayat, I. Kaniawati, I. Suwarma, A. Setiabudi, and Suhendra (Eds.): Teori,

paradigma, prinsip dan pendekatan pembelajaran MIPA dalam konteks

Indonesia (pp. 55-75). Bandung: FPMIPA UPI.

Fauzi Akhmad (2010). Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta. PT

Gramedia Pustaka Utama

Hamalik Oemar (2007). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung. PT

Remaja Rosdakarya.

Johnson B. Elaine (2014). Contectual Teaching & Learning menjadikan kegiatan

belajar-mengajar mengasyikan dan bermakna. Bandung. Kaifa

Mulyasa E (2011). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan

Praktis. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Nur’aini, Yusnandar (2013). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang. Ikhwan Mandiri Press.

Ridwan Rustiati Ita (2013). Diktat Perkulihan Sosiologi Antropologi. Bandung

Rosalin Elin (2008). Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual. Bandung.

PT Karsa Mandiri Persada

Slamet Soemirat Juli (1994). Kesehatan Lingkungan. Bandung. Gadjah Mada

University Press.

Sugiyono (2012). Metode Penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif

(45)

95

95

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Supardi, Suhardjono, Arikunto (2009). Penelitian Tindakan Kelas.. Jakarta. PT

Bumi Aksara.

Suratno, T. (2012). Lesson Study in Indonesia: An Indonesia University of

Education Experience. International Journal of Lesson and Learning

Studies. Vol. 1 Iss. 03, pp. 196-215.

Suryadi, D. (2010). Metapedadidaktik dan Didactical Design Research (DDR):

Sintesis hasil pemikiran berdasarkan lesson study.

Trianto (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep

landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Gambar

Tabel  Hal
Gambar
Grafik
Tabel 3.1 Tahapan siklus DDR
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman web yang cukup powerfull , dan Mysql sebagai web database menjadikan website tersebut menjadi lebih interaktif, ditambah

Judul Penelitian ini adalah “ Hubungan Perkembangan Wilayah Perkotaan dengan Kebutuhan Infrastruktur di Kabupaten Cianjur.” Kesalahan penafsiran judul dapat menimbulkan

Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk

Selain itu/ penolakan Hizbut Tahrir Indonesia – HTI- juga melakukan demonstrasi/ untuk menolak kedatangan Obama ke Indonesia di sejumlah kota/// Juru Bicara HTI

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2015. :

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif (qualitative approach), dengan metode studi kasus (case study). Proses pengumpulan data dilakukan

Pada hasil penelitian, setelah pemberian teknik relaksasi nafas dalam secara signifikan menurunkan intensitas nyeri sesuai dengan teori Priharjo (2003, dalam Jayanthi,

5.7.1.4.4 Apabila sebuah sistem alarm kebakaran yang disyaratkan tidak dalam kondisi operasional selama lebih dari 4 jam dalam suatu perioda 24 jam, OBS