• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI

YANG IDEAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

SITI NURFATIMAH

1101400

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SERANG

(2)

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH

DASAR DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH

BENTUK EVALUASI YANG IDEAL

Oleh

Siti Nurfatimah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

©Siti Nurfatimah

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak

(3)

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HALAMAN PENGESAHAN

SITI NURFATIMAH

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI

YANG IDEAL

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing II

Deni Wardana, M.Pd NIP. 19810513 200501 1 003

Pembimbing I

Drs. Ajo Sutarjo, M.Pd NIP. 19620110 1988031 003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(4)

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

(5)

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Siti Nurfatimah (2015) Analisis Bentuk Evaluasi Kelas III Sekolah Dasar di Kota Serang untuk Memperoleh Bentuk Evaluasi yang Ideal. Guru

profesional merupakan seorang pendidik dengan profesi yang dituntut unuk memiliki keahlian khusus dalam membelajarkan siswa.. Menjadi seorang pendidik harus menguasai materi ajar dari pengembangan kurikulum. Berbicara mengenai kurikulum, dalam mengetahui tingkat pencapaian siswa dibutuhkan penilaian atau dengan kata lain yaitu evaluasi. Evaluasi merupakan kegiatan yang tidak luput dari dunia pendidikan. Kegiatan evaluasi dapat memberikan hasil yang akan dijadikan pertimbangan untuk meneruskan atau meninjau ulang kewajiban yang telah dilaksanakan sebagai guru maupun siswa. Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya dengan menggunakan tes tulis. Tes tulis yang digunakan untuk mengevaluasi mengacu pada peraturan penyusunan. Butir soal dibuat menggunakan bentuk evaluasi baik itu bentuk evaluasi objektif maupun subjektif. Berdasarkan analisis bentuk evaluasi pada kelas III Sekolah Dasar di Kota Serang, penyusunan soal masih berada dalam tahap rendah. Adapun faktor yang berkaitan yaitu kurangnya ketelitian dalam menyusun soal baik internal maupun eksternal, dan tidak pekanya guru terhadap siswa dalam menjawab butir-butir soal yang kurang relevan dalam segi gramatikal maupun struktural. Analisis bentuk evaluasi pada penelitian merupakan pemilihan bentuk evaluasi agar dapat memperoleh bentuk evaluasi yang ideal bagi kelas III SD pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tes formatif dan sumatif dengan cara uji coba, observasi, dan wawancara. Penelitian menggunakan metode action research yaitu penelitian tidakan dengan menjadikan siapa saja yang terlibat sebagai pembawa informasi, pengidentifikasi, dan orang yang dapat mengatasi masalah. Perolehan data penelitian didapat dari analisis kumpulan dokumen soal di kelas III SD Kota Serang, pengujian data, observasi, dan wawancara. Hasil dari penelitian berupa bentuk evaluasi yang ideal yaitu bentuk evaluasi objektif pilihan ganda. Penelitian dapat digunakan dan dijadikan pedoman bagi setiap orang baik guru maupun instansi terkait sebagai referensi bentuk evaluasi ideal yang ideal dan cara penyusunannya.

(6)

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Siti Nurfatimah ( 2015 ) Evaluation of Shape Analysis Class III Primary School in the city of Serang to Acquire Ideal Evaluation Form. Professional

teacher is an educator by profession who prosecuted transform and has special expertise in teaching students .. Being an educator must master teaching materials on curriculum development. Speaking about the curriculum, the students know the level of achievement required assessment or in other words that evaluation. Evaluation is an activity that does not escape from the world of education. The evaluation can provide results which will be taken into consideration to continue or review the obligations that have been implemented as teachers and students. Evaluation can be done in various ways such as by using written tests. Written test used to evaluate based on the regulation drafting. Items made using either the evaluation form objective and subjective evaluation form. Based on the analysis of the evaluation forms in class III Primary School in the city of Serang, drafting matter is still in the low stage. The factors related to the lack of accuracy in drafting a matter of both internal and external, and insensitive teachers against students in answering those items that are less relevant in terms of grammatical and structural. Analysis of the research is a form of evaluation in the selection of the evaluation form in order to obtain the ideal form of evaluation for class III SD on Indonesian subjects formative and summative tests by means of testing, observation, and interviews. Research using action research is research methods by making the act of anyone involved as a carrier of information, identifiers, and the people who can solve the problem. Acquisition of research data obtained from the analysis of documents about third grade elementary school in Serang, data testing, observation, and interviews. Results of the research is a form of evaluation is ideal is an objective evaluation of multiple choice form. Research can be used and be used as guidance for everyone both teachers and related institutions as ideal reference evaluation forms an ideal and a way of composition.

(7)

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR HAK CIPTA ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv A. Pendekatan Penelitian ... 31

B. Metode Penelitian... 31

C. Teknik Penelitian ... 32

D. Latar Penelitian ... 34

E. Subjek Penelitian ... 35

F. Instrumen Penelitian... 35

(8)

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV DATA TEMUAN, ANALISIS DATA TEMUAN, DAN BENTUK EVALUASI YANG IDEAL

A. Data Temuan ... 37

B. Analisis Data Temuan ... 64

C. Bentuk Evaluasi yang Ideal ... 107

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 116

B. Saran ... 117

BIBLIOGRAFI ... 118

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 119

(9)

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Pengujian Data Pertama ... 82

Tabel 4.2 Pengujian Data Pertama ... 84

Tabel 4.3 Pengujian Data Pertama ... 87

Tabel 4.4 Pengujian Data Kedua ... 91

Tabel 4.5 Pengujian Data Kedua ... 94

Tabel 4.6 Pengujian Data Kedua ... 97

Tabel 4.7 Pengujian Data Ketiga ... 101

Tabel 4.8 Pengujian Data Ketiga ... 103

(10)

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Bentuk Soal ... 37

Gambar 4.2 Bentuk Soal ... 38

Gambar 4.3 Bentuk Soal ... 38

Gambar 4.4 Bentuk Soal ... 50

Gambar 4.5 Bentuk Soal ... 59

(11)

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Direktur ... 119

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Mengadakan Studi Lapangan ... 120

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah ... 123

Lampiran 4 Sampel Pengujian ... 126

Lampiran 5 Hasil Pengujian ... 142

(12)

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

“Evaluasi” merupakan satu kata yang sangat lazim ditemui dalam

ranah pendidikan. Posisi evaluasi tercantum sebagai bagian dari kurikulum

di dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Evaluasi merupakan penilaian

yang dilakukan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar dengan

mencakup aspek kognitif, afektif, serta psikomotor. Tidak hanya sebatas

menilai keberhasilan siswa dalam belajar, evaluasi juga merupakan patokan

keberhasilan guru dalam mengajar sebagai tenaga kependidikan. Tugas

terberat yakni mengoptimalisasikan hasil evaluasi yang diperoleh siswa

dapat mencapai standar kompetensi yang ditentukan. Dengan demikian,

evaluasi dapat diartikan sebagai proses penentuan kualitas seseorang.

Dalam kegiatan belajar-mengajar terdapat maksud yang ingin dicapai.

Adapun maksud tersebut lebih dikenal dengan tujuan sesuai harapan pelaku

kegiatan. Yusnandar (2012) mengemukakkan bahwa tujuan pokok evaluasi

pembelajaran yakni agar dapat mengetahui efektivitas proses

belajar-mengajar yang telah dilakukan. Untuk mengetahui tercapainya tujuan

tersebut, diperlukan adanya evaluasi karena dari informasi perolehan hasil

evaluasi, dapat menjawab keberhasilan pencapaian.

Selain itu, hasil evaluasi juga dapat digunakan sebagai sarana tolak

ukur dilakukannya perbaikan. Purwanto (2013: 118) menyatakan bahwa

“salah satu cara untuk memperbaiki proses belajar-mengajar yang paling efektif ialah dengan mengevaluasi tes hasil belajar yang diperoleh dari

proses belajar-mengajar itu sendiri”. Dengan kata lain, hasil dari proses

evaluasi yang pertama diberikan kemudian diolah kembali dengan

mengevaluasi bagian-bagian dari materi tersebut yang belum dikuasai oleh

siswa, sehingga akan ada tindak lanjut dalam memperbaiki bagian-bagian

yang masih kurang. Dari penjelasan yang tertera dapat ditarik simpulan

(13)

2

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada persoalan lain evaluasi tidak hanya ditempatkan pada akhir

kegiatan, tetapi juga bisa ditempatkan sebelum maupun saat kegiatan

berlangsung. Kegiatan ini dilakukan jika dihadapkan pada situasi dan

kondisi tertentu sesuai tujuan yang ingin dicapai. Intinya, pada saat

seseorang melakukan refleksi untuk dirinya sendiri maupun orang lain

berarti orang tersebut melakukan evaluasi.

Terdapat banyak cara evaluasi untuk mengetahui ketercapaian

seseorang. Diantaranya evaluasi dengan cara kuisioner, penugasan,

wawancara, pengamatan, dan portofolio. Adapun dalam pelaksanaannya,

dapat dilakukan dengan teknik tes individual maupun tes kelompok. Hal itu

dilakukan tergantung dari kebutuhan evaluasi. Apabila evaluasi tersebut

tertuju pada jawaban yang diberikan peserta didik sesuai dengan tujuan,

teknik evaluasi dapat dibedakan menjadi tes verbal dan nonverbal. Evaluasi

juga dibentuk menjadi bermacam-macam. Bentuk-bentuk evaluasi tersebut

dibagi menjadi 3 kategori yakni, bentuk tes uraian, tes objektif, dan tes

uraian objektif.

Keberhasilan belajar siswa diukur oleh tes yang diberikan. Semua tes

dapat dibuat oleh guru maupun instansi yang telah ditetapkan untuk

membuatnya sesuai program yang harus dimiliki oleh siswa pada

tahapan-tahapan tertentu. Nurgiantoro (2014) menyatakan bahwa pembedaan jenis

tes ditinjau dari segi penyusunannya, yaitu tes buatan guru dan tes standar.

Penyusunan tes biasanya dilakukan dengan mencantumkan beberapa bentuk

tes. Pembuatan tes dengan memilih beberapa bentuk tes dibuat dan

diberikan kepada siswa. Pada umumnya tes yang dibuat langsung diberikan

tanpa adanya peninjauan kembali dan pengujian kelayakan atau kesesuaian

tes. Dengan demikian, bentuk tes belum bisa dikategorikan sebagai tes yang

tepat.Tes buatan guru belum dapat dikatakan objektif dilihat dari kesahihan

dan keandalannya sebab hanya diberikan kepada sekelompok peserta didik,

kelas, dan sekolah jadi, tes masih bersifat sektoral karena belum

diujicobakan kepada banyak testi sehingga belum dianggap reliabel (lihat

(14)

3

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelemahan lain dari tes yang beredar di sekolah-sekolah yaitu dari

sekian banyaknya bentuk evaluasi hanya sebagian yang dipakai untuk

melakukan tes. Tidak ada salahnya memang, hanya saja pemilihan bentuk

tes tersebut terkadang kurang sesuai dengan materi yang akan diujikan. Hal

tersebut dapat menyulitkan siswa dan membuatnya keliru saat memberikan

jawaban karena siswa tidak bisa membedakan jenis tes yang ia kuasai

maupun tidak. Akibatnya fungsi diskriminasi dalam evaluasi menjadi tidak

terbaca. Diskriminasi di sini merupakan proses membandingkan dalam

penilaian. Bertujuan untuk mengetahui mana siswa yang telah menguasai

dan tidak menguasai materi yang diajarkan.

Menurut Arifin (2011) jenis tes jika dilihat dari segi jawaban dibagi

menjadi 3 bagian, yaitu tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Penelitian

ini khusus meneliti tes tertulis siswa kelas III Sekolah Dasar di Kota Serang.

Tes tertulis menuntut jawaban berupa tulisan dari siswa. Dari itu, tes tulis

disebut juga sebagai paper and pencil test. Dalam tes tertulis terdapat

macam-macam bentuk tes diantaranya bentuk tes objektif meliputi, pilihan

ganda, pilihan jamak, benar-salah, menjodohkan, jawaban singkat dan

melengkapi dan tes subjektif. Bentuk tes tersebut biasanya dipakai untuk

membuat tes formatif dan sumatif. Oleh karena itu, penelitian ini ditunjukan

untuk mengumpulakan data tes tulis sumatif dan formatif dari mata

pelajaran Bahasa Indonesia.

Membuat bentuk evaluasi yang tepat sangatlah penting bagi guru.

Selain mengembalikan fungsi evaluasi, juga memberikan kemudahan kepada

siswa dalam menjawab soal tes. Oleh sebab itu, peneliti ingin mengetahui

bentuk evaluasi yang benar-benar tepat dan sesuai untuk diberikan kepada

siswa. Dengan demikian, peneliti melakukan penelitian yang berjudul

“Analisis Bentuk Evaluasi Kelas III Sekolah Dasar di Kota Serang Untuk

(15)

4

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini, terfokus pada analisis bentuk soal mata

pelajaran Bahasa Indonesia tes formatif dan sumatif.

1. Bagaimana bentuk evaluasi kelas III Sekolah Dasar (SD) di Kota Serang?

2. Bagaimana bentuk evaluasi yang dominan digunakan di SD di Kota

Serang?

3. Bagaimana bentuk evaluasi yang ideal bagi siswa di SD berdasarkan hasil

analisis bentuk evaluasi kelas III Sekolah Dasar di Kota Serang?

C. Tujuan Penelitian

1. Diketahuinya bentuk evaluasi kelas III Sekolah Dasar di Kota Serang.

2. Diketahuinya bentuk evaluasi dominan yang digunakan oleh SD di Kota

Serang.

3. Diperolehnya bentuk evaluasi yang ideal bagi siswa di SD berdasarkan

hasil analisis bentuk evaluasi kelas III Sekolah Dasar di Kota Serang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat untuk pihak-pihak berikut.

1. Bagi guru SD kelas III, hasil peneitian ini dapat dijadikan pedoman dalam

pembuatan bentuk evaluasi untuk pertimbangan pembuatan bentuk

evaluasi yang ideal bagi siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

acuan dalam menganalisis bentuk evaluasi sebagai patokan untuk

memperoleh bentuk evaluasi yang ideal.

E. Definisi Istilah

Istilah analisis bentuk evaluasi pada penelitian ini adalah proses

pemilihan bentuk evaluasi yang ideal bagi siswa kelas III SD pada mata

pelajaran bahasa Indonesia dari tes formatif dan sumatif dengan cara

melakukan ujicoba, wawancara, dan observasi.

Istilah bentuk evaluasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

(16)

5

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indonesia di Kota Serang yang secara teoritis mencakup bentuk (1) tes

objektif meliputi pilihan ganda, pilihan jamak, benar-salah, uraian singkat,

(17)

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Masalah

dalam penelitian kualitatif dibatasi dengan fokus masalah karena masalah

yang diteliti masih bersifat kompleks dan belum jelas. Selain itu, penelitian

kualitatif melibatkan peneliti untuk memahami situasi masalah yang dipilih.

Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif dijelaskan secara

rinci sesuai dengan keadaan di lapangan. Oleh sebab itu, peneliti mengambil

pendekatan kualitatif dalam penelitian “Analisis Bentuk Evaluasi Kelas III

Sekolah Dasar di Kota Serang Untuk Memperoleh Bentuk Evaluasi Yang

Ideal” karena dianggap sesuai. Peneliti akan mencari sumber data hingga data tersebut jenuh. Jenuh yang dimaksud yaitu sampai tidak ditemukan data

baru. Setelah itu, data diolah dan dianalisis menjadi hasil penelitian.

Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan semenjak masalah

masih berupa rancangan hingga menjadi hasil. Menurut Sugiyono (2013:

336) “analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai di lapangan.”

Maksud dari pernyataan di atas peneliti harus melakukan analisis data

terlebih dahulu tentang masalah yang akan diteliti. Meskipun penelitian

kualitatif ini lebih fokus terhadap proses selama di lapangan. Dengan

demikian peneliti mengharapkan penelitian dapat diuji keabsahan datanya

sehingga menjadi valid dan reliabel.

B. Metode Penelitian

Menurut Fraenkel dan Wallen (2007: 567-568)

Those who do action research assume that those involved, either

singly or in groups, are informed individuals who are capable of

identifying problems that need to be solve and determining how to go

(18)

32

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

tindakan atau sering disebut dengan action research. Maksud pernyataan

Fraenkel dan Wallen di atas bahwa orang-orang yang melakukan penelitian

tindakan mengambil kesimpulan bahwa siapa saja yang terlibat baik

perorangan maupun kelompok adalah orang-orang yang telah

menginformasikan mampu mengidentifikasi pemecahan masalah dan cara

mengatasinya. Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah

dengan memberikan solusi cara mengatasinya agar jika masalah tersebut

terjadi lagi, maka bisa diselesaikan dengan cara yang telah dilakukan.

Penelitian tindakan dilakukan berdasarkan subjek penelitian tentang hal

yang akan diteliti kemudian dari penelitian tersebut didapatkan hasil dan

hasilnya dapat diterapkan untuk keperluan yang sama. Penelitian tindakan

menekankan kepada peneliti agar aktif serta berpartisipasi dalam

memecahkan masalah dari sumber data yang diperoleh. Selain itu, peneliti

juga harus bekerjasama dengan sumber data agar data yang diperoleh

mendapatkan perlakuan demi mendapatkan tujuan dari penelitian tidakan.

Arikunto (2010) menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah penelitian

yang dilakukan kepada subjek penelitian maupun sumber data yang diteliti

tentang suatu hal yang terjadi kemudian hasilnya dapat diimplikasikan kepada

subjek yang bersangkutan.

C. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara Mendalam

Pengumpulan data dengan teknik wawancara dilakukan dengan

bebas tanpa menggunakan pedoman wawancara. Peneliti hanya

menuliskan inti pokok yang akan ditanyakan kepada narasumber.

Teknik pengumpulan data dengan teknik wawancara mendalam

rencananya dilakukan terhadap guru-guru di Kota Serang. Kegiatan

wawancara ini, bermaksud untuk mendapatkan data berupa

pernyataan tentang pembuatan bentuk evaluasi dan proses

(19)

33

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berencana menanyakan rata-rata hasil evaluasi yang diperoleh siswa.

Selanjutnya, kegiatan wawancara akan dilakukan kepada siswa

dengan bentuk pertanyaan bebas dengan topik yang ingin diketahui

peneliti. Hal tersebut dilakukan agar saat mewawancarai siswa,

siswa tidak merasa tertekan dan cenderung nyaman.

Menurut Sugiyono (2013) informasi data yang diperoleh dalam

wawancara sering menyimpang, dan dapat dianggap sebagai data

subjektif serta tidak akurat. Maksudnya, pemerolehan data dari

narasumber tidak sesalu sama seperti keadaan yang sebenarnya. Hal

tersebut dapat dipengaruhi oleh pertanyaan yang diajukan maupun

keadaan dan situasi narasumber saat kegiatan wawancara.

b. Observasi Partisipan

Dalam pengumpulan data, peneliti bisa berperan sebagai guru

maupun siswa. Hal ini dilakukan agar dapat mengamati secara

langsung kegitan yang dilakukan siswa pada saat evaluasi. Peneliti

dapat merasakan perasaan yang dialami siswa dalam mengerjakan

tes. Teknik pengumpulan data ini dilakukan saat proses evaluasi

berlangsung. Peneliti melakukan pengamatan ketika siswa sedang

mengerjakan tes tertulis. Dengan demikian, peneliti dapat membaca

keadaan siswa dari melihat gerak geriknya. Dalam pengambilan

sumber data tersebut, peneliti mengambil kesimpulan tentang tes

evaluasi yang diberikan tergantung dari ekspresi siswa.

c. Analisis Dokumen

Teknik analisis dokumen dilakukan agar data yang diperoleh

dapat dipercaya. Peneliti rencananya akan mengumpulkan dokumen

berupa soal evaluasi dari setiap sekolah dasar di Kota Serang.

Peneliti mengumpulkan dokumen tes formatif dan sumatif kelas III

SD. Dari dokumen tersebut, peneliti akan mengolah bentuk-bentuk

(20)

34

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data penelitian kualitatif dilakukan 3 tahap yakni

sebelum, sedang, dan setelah memasuki lapangan. Kegiatan ini

dilakukan untuk mendapatkan data yang kredibel. Kegiatan analisis

sebelum pengambilan data digunakan dalam studi pendahuluan untuk

mendapatkan fokus penelitian. Meskipun masih bersifat sementara,

fokus penelitian bisa membatasi hal yang akan diteliti. Analisis data

yang terpenting yakni menganalisis saat proses penelitian berlangsung.

Data yang diperoleh kemudian diolah. Jika masih dianggap kurang

pengumpulan data dapat dilakukan kembali dan dilakukan analisis

ulang. Peneliti mengolah data bentuk soal evaluasi yang telah

dikumpulkan dari sekolah dasar di Kota Serang dengan cara menguji

bentuk soal kepada siswa di tiga sekolah dasar.

Menurut Arifin (2011) karakteristik alat ukur yang baik perlu

dianalisis kualitasnya dengan menunjuk dua hal pokok, yaitu validitas

dan reliabilitas. Oleh karena itu, tes evaluasi yang digunakan harus baik

karena akan berdampak pada hasil siswa. Pengujian ini dimaksudkan

untuk mengeliminasi beberapa bentuk hingga tersisa 1-2 bentuk evaluasi

dengan menguji validitas dan reliabilitasnya. Tidak hanya memilih

bentuk evaluasi dengan jumlah banyak jawaban benar tetapi peneliti juga

menilai dengan memantau gerak gerik siswa saat mengerjakan soal

tersebut. Hal yang paling penting adalah dalam penelitian kualitatif

teknik analisis data dilakukan ketika pengumpulan data sedang

berlangsung.

D. Latar Penelitian

Penelitian “Analisis Bentuk Evaluasi Kelas III Sekolah Dasar Untuk Memperoleh Bentuk Evaluasi yang Ideal” rencananya

dilaksanakan selama 4 bulan. Dimulai dari bulan Februari tanggal 27

hingga 31 Mei. Kegiatan penelitian dilakukan di beberapa Sekolah Dasar

di Kota Serang dengan 6 kecamatan yakni Taktakan, Kasemen, Serang,

(21)

35

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah bentuk evaluasi. Subjek

tersebut difokuskan untuk meneliti bentuk evaluasi tulis formatif dan sumatif

mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III SD di Kota Serang. Adapun SD

yang diambil sumber data untuk penelitian yaitu SDN Buah Gede, SDN SDN

Cipocok Jaya 1, SDN Taktakan 1, SDN Cigabus, SDN Tembong 2, SDN

Sayabulu, SDN Cigoong 3, dan SDN Kamanisan.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif instrumen

penelitian disebut juga sebagai human instrument. Artinya, instrumen

penelitian terletak pada peneliti itu sendiri. Sebab, peneliti berperan langsung

dalam mengumpulkan sumber data hingga mengolah data (lihat Sugiyono,

2009: 305; Sugiyono, 2013: 305; Sugiyono, 2013: 400; McMillan dan

Schumacher, 2001: 396).

G. Prosedur Penelitian

“Analisis Bentuk Evaluasi Kelas III Sekolah Dasar Untuk

Memperoleh Bentuk Evaluasi yang Ideal” rencananya akan diteliti dengan

beberapa tahapan diantaranya perencanaan, persiapan, pelaksanaan,

menentukan hasil penelitian, dan menyusun laporan penelitian.

Pertama, peneliti melakukan perencanaan dengan memilih masalah

yang diteliti, merancang judul dengan subjek penelitian yang telah

ditentukan, mengajukan judul pada pihak bersangkutan, pemilihan

pendekatan penelitian yang akan digunakan yakni pendekatan penelitian

kualitatif. Kemudian menentukan fokus masalah yang akan diteliti.

Pemilihan metode sesuai dengan penelitian dan mengumpulkan sumber

referensi yang berkaitan. Terakhir pembentukan dan penyerahan proposal

penelitian.

Kedua, masuk pada tahap persiapan. Persiapan disini dimaksudkan

(22)

36

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR

DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal-hal yang dipersiapkan berupa peralatan dan perlengkapan penelitian

serta mencari informasi tentang sumber data.

Ketiga,pelaksanaan penelitian dengan mengunjungi sumber data.

Sumber data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan

triangulasi data hingga menjadi hasil penelitian. Hasil penelitian yang

diperoleh selanjutnya diuji keabsahannya agar hasil penelitian ini dapat

dipercaya.

Keempat,menentukan hasil analisis. Hasil penelitian yang telah

dianalisis hingga mendapatkan data yang sesuai dibahas dan dari

pembahasan penelitian tersebut akan ditarik kesimpulan dari penelitian yang

telah dilakukan.

Kelima,penyusunan laporan penelitian. Laporan penelitian disusun

berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis dan penulisannya

(23)

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setiap materi yang telah dipelajari selalu diujikan. Hal ini dimaksudkan

untuk mengukur kemampuan siswa. Kemampuan siswa diukur menggunakan

bentuk evaluasi. Adapun bentuk evaluasi yang digunakan di kelas III Sekolah

Dasar di Kota Serang antara lain, bentuk evaluasi objektif pilihan ganda, isian

singkat, melengkapi, dan bentuk evaluasi subjektif berupa uraian.

Dari keempat bentuk evaluasi yang dipakai di Kota Serang, terdapat satu

bentuk evaluasi yang sering digunakan yaitu bentuk evaluasi objektif isian

singkat. Hasil analisis menunjukan bahwa semua Sekolah Dasar yang

menjadi rujukan penelitian menggunakan bentuk evaluasi isian baik itu tes

formatif maupun sumatif. Menurut Rosiah (2015) bentuk evaluasi yang sering

diberikan kepada siswa adalah isian kerena dari segi pembuatan yang mudah

dengan jumlah soal yang sedikit. Rezeki (2015) menyatakan bahwa bentuk

isian singkat banyak dipilih sebab, dapat mengukur kemampuan siswa secara

mandiri dan murni. Maksudnya, siswa menulis jawaban sendiri tanpa harus

menandai perkiraan jawaban yang dianggapnya benar.

Berdasarkan analisis bentuk evaluasi kelas III Sekolah Dasar di Kota

Serang, pengujian data serta observasi yang dilakukan menunjukkan satu

bentuk evaluasi yang ideal dari keempat bentuk evaluasi yang ditemukan.

Pengujian data dilakukan pada tiga SD yang berbeda yaitu SDN Umbul

Tengah 1, SDN Taktakan 1, dan SDN Cigabus.

Pengujian data pertama mengeliminasi satu bentuk evaluasi yaitu bentuk

evaluasi subjektif dan memperoleh satu bentuk evaluasi dengan nilai tertinggi

yaitu pilihan ganda. Hal itu diperoleh berdasarkan kalkulasi nilai rata-rata tiap

sekolah yaitu pilihan ganda 222, jawaban singkat 172, uraian 85, dan

melengkapi 208. Pengujian data kedua mengeliminasi satu bentuk evaluasi

yaitu melengkapi dengan rata-rata nilai terendah dari tiga bentuk evaluasi

yang diujikan dan bentuk evaluasi pilihan ganda merupakan tes dengan hasil

(24)

117

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nilai rata-rata tiap sekolah yaitu pilihan ganda 232, jawaban singkat 174, dan

melengkapi 106. Pengujian data ketiga menguji dua bentuk evaluasi yaitu

jawaban singkat dan pilihan ganda dengan kalkulasi nilai rata-rata tertinggi

dipegang oleh bentuk evaluasi pilihan ganda sebesar 229,5.

Hsil pengujian data dari pertama hingga terakhir menunjukan bahwa

bentuk evaluasi yang ideal yaitu bentuk evaluasi objektif pilihan ganda.

Selain berdasarkan kalkulasi nilai rata-rata pengujian data, bentuk evaluasi ini

mempermudah guru dalam pengukuran kemampuan siswa. Selain itu,

pengerjaan dan pengoreksian yang mudah menjadi salah satu keunggulan

yang dimiliki oleh bentuk evaluasi pilihan ganda. Dengan syarat, penyusunan

bentuk evaluasi pilihan ganda harus mengikuti aturan atau kaidah yang

berlaku, baik dari segi internal maupun eksternal soal.

B. Saran

Pengukuran kemampuan siswa merupakan hal terpenting yang harus

dilakukan guru sebagai pendidik. Guru yang profesional yaitu guru yang

selalu mempertimbangkan cara mengevaluasi kemampuan siwa dengan baik.

Tidak hanya melihat sisi kemudahan tanpa melihat kualitas bentuk evaluasi

yang digunakan. Pengukuran kemampuan sebaiknya menggunakan bentuk

evaluasi yang dapat mencakup semua ranah kemapuan siswa dan tidak

menjadi beban yang akan berdampak juga bagi guru.

Berdasarkan penelitian, sebaiknya guru mengukur kemampuan siswa

menggunakan hasil penelitian ini agar dapat mempermudah tanpa

menghilangkan fungsi dari evaluasi itu sendiri.

Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam

menganalisis bentuk evaluasi sebagai patokan untuk memperoleh bentuk

evaluasi yang ideal. Dan untuk instansi terkait dapat menggunakan hasil

penelitian sebagai referensi dalam mengukur kemampuan seseorang sesuai

(25)

Siti Nurfatimah, 2015

ANALISIS BENTUK EVALUASI KELAS III SEKOLAH DASAR DI KOTA SERANG UNTUK MEMPEROLEH BENTUK EVALUASI YANG IDEAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BIBLIOGRAFI

Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurgiyantoro, B. (2014). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Purwanto, N. (2013). Prinsip-prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rezeki, S. (2015, Mei 27). Bentuk Evaluasi. (S. Nurfatimah, Interviewer)

Rosiah. (2015, Mei 29). Bentuk Evaluasi. (S. Nurfatimah, Interviewer)

Schumacher, J. H. (2001). Research In Education (5th ed). New York:

Longman.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: ALFABETA.

Wallen, J. R. (2007). How to Design and Evaluate Research in Education (6th

ed.). New York: McGrawHill.

Yusnandar, E. (2012). Belajar dan Pembelajaran di SD. Serang: Ikhwan

Gambar

Tabel 4.1 Pengujian Data Pertama .................................................................
Gambar 4.1 Bentuk Soal ...............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan rataan bobot badan Kedu/Kampung lebih tinggi dari yang dikemukakan oleh WAHYUDIN (1976) , bahwa anak ayam hasil persilangan kedu hitam dengan kampung pada umur 12

Toksisitas ekstrak tanaman sebagai bahan dasar biopeptisida baru pembasmi larva nyamuk Aedes aegypti (Ekstrak daun sirih, ekstrak biji pepaya, dan ekstrak biji srikaya)

[r]

Tutkimus tarkastelee kolmen suomalaisen naistenlehden, Eevan, Annan ja Olivian, miesrepresentaatioita. Työssä pohditaan myös lehden konseptin ja lukijaoletusten vaiku-

Again, norms or generalized reciprocity may support the evolution of cooperation in large groups However, according to the theory of indirect reciprocity, an internalized norm is

Kemungkinan metronidazol dapat inaktif oleh bakteri vagina, sehingga pemberian amoksisilin 250 mg 3 kali sehari atau eritromisin 250 mg 4 kali sehari selama 5-7 hari dapat

Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Pada Materi Komposisi Fungsi..

Oleh karena itu, cara dan gaya bahasa harus dikemas lebih menarik minat siswa untuk selalu memperhatikan di kelas, maka seorang guru sedapat mungkin untuk; (1)