SKRIPSI
Diajukan Oleh :
ARDY PRANAJ AYA S
NPM : 0634010030
J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
ii
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan tugas akhir ini dengan baik dan benar.
Penyusunan Laporan tugas akhir ini merupakan prasyarat dalam
mengambil Tugas Akhir. Adapun judul Laporan tugas akhir ini adalah
”APLIKASI SISTEM KLASIFIKASI/TAKSONOMI TANAH BERBASIS WEB
DAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE C45’’. Tak
lupa pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
Laporan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang
terhormat:
1. Kedua Orang Tua tercinta beserta adik kandung sekeluarga atas semua
dukungan yang tak terhitung dengan apapun baik selama masa perkuliahan
maupun sebelum-sebelumnya.
2. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN
“Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dr. Ir. Ketut Sari, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN
“Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Purnomo Edy Sasongko,Ir.MP sebagai Dosen Pembimbing I atas
iii
waktu, tenaga dan pikiran serta dengan sabar membimbing penulis dari
awal hingga terselesainya Laporan Skripsi / Tugas Akhir (TA) ini.
6. Dosen – Dosen Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur,
yang telah membuat kami membuka pikiran dan merubah pola pikir kami.
Dan tak lupa bapak/ibu penguji atas waktu dan kritik serta saran yang
telah diberikan atas project tugas akhir ini.
7. Semua fihak tanpa terkecuali yang secara sengaja ataupun tidak sengaja
yang telah memberikan semangat dan telah menjadi inspirasi dari penulis
untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Dan khususnya kawan-kawan satu
jurusan Teknik Informatika UPN ”Veteran” Jatim baik seangkatan
penulis (2006) ataupun kakak kelas penulis, kawan-kawan mantan KKN
dan juga kawan-kawan seperjuangan untuk ujian tugas akhir periode Juni
2012 TF-FTI UPN ”Veteran” Jatim ataupun semua yang belum tertulis
tersebut.
Penulis sebagai manusia biasa pasti mempunyai keterbatasan dan banyak
sekali kekurangan, terutama dalam pembuatan laporan ini. Untuk itu
penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun dalam
memperbaiki penulisan laporan ini.
Surabaya, November 2012
iv 2.1 APLIKASI SISTEM KLASIFIKASI/TAKSONOMI TANAH BERBASIS WEB... 6
2.1.1 TAKSONOMI TANAH ... 6
2.1.1 APLIKASI WEB DINAMIS ... 12
2.2 METODE DECISION TREE C45 ... 15
v
vi
4.2.2 Implementasi data pada aplikasi ... 89
4.2.3 Implementasi antar muka ... 93
BAB V UJI COBA DAN EVALUASI PROGAM 5.1 Uji Coba Penginputan data jenis ... 109
5.2 U ji Coba Penginputan data Atribut ... 112
5.3 Uji Coba Penginputan data training ... 115
5.4 Uji coba membuat pohon keputusan ... 122
5.5 Uji coba konversi aturan ... 127
5.6 Uji coba hasil klasifikasi ... 129
5.7 Uji Coba Data Master ... 137
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan ... 138
5.2 Saran ... 139
Pembimbing II : Eva Yulia, S.Kom Penyusun : Ardy Pranajaya S
i
ABSTRAK
Pertanian merupakan sektor yang paling penting dalam perekonomian Indonesia. Ini dapat dilihat dari jumlah pemasukan pada kas negara yang berasal dari sektor pertanian. Akan tetapi sering terjadi gagal panen yang diakibatkan kesalahan dalam pemilihan jenis tanaman melihat dari jenis tekstur tanah, suhu maupun cuaca pada derah tersebut. Tentu ini akan sangat merugikan petani khususnya yang telah mengeluarkan modal waktu dan tenaga untuk menanam tanaman tersebut.
Pada uraian di atas terlihat jelas bahwa Jenis tanah merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan tanaman karena perbedaan jenis tanah mempengaruhi sifat-sifat dari tanah tersebut. Karena itulah penting sekali sifatnya Untuk memahami jenis tanah tersebut untuk dapat menghasilkan sebuah produk pertanian yang baik dan optimal. Untuk menentukan sebuah jenis tanah diperlukan pengetahuan yang mampu mngelompokkan dan mengolah data tentang tanah secara sistematik sehingga dapt menghasilkan keputusan yang bagus dan nantinya bisa digunakan untuk kepentingan pertanian dan juga kepentingan lainya. Karena itulah saya akan membangun sebuah aplikasi
Penggunaan aplikasi sistem taxonomi tanah ini dapat membantu memudahkan untuk menentukan jenis/nama tanah.
Kata kunci : Aplikasi Taxonomi Tanah, Decision, Web.
1
PENDAHULUAN
1.1. Lata r Belakang
Pertanian merupakan sektor yang paling penting dalam perekonomian
Indonesia. Ini dapat dilihat dari jumlah pemasukan pada kas negara yang berasal dari
sektor pertanian. Akan tetapi sering terjadi gagal panen yang diakibatkan kesalahan
dalam pemilihan jenis tanaman melihat dari jenis tekstur tanah,suhu maupun cuaca
pada derah tersebut. Tentu ini akan sangat merugikan petani khususnya yang telah
mengeluarkan modal waktu dan tenaga untuk menanam tanaman tersebut.
Indonesia merupakan negara yang luas serta mempunyai tekstur tanah,suhu
maupun cuaca yang sering berubah-rubah. Pada suatu daerah A yang sukses dengan
suatu jenis tanaman belum tentu akan sukses pada daerah B mengingat dari tekstur
tanah,suhu maupun cuaca. Ini dapat dilihat dari tumbuhan lidah buaya yang sangat
sukses didaerah kalimantan yang berbeda dengan daerah yang lainnya didaerah
kalimantan ini tanaman lidah buaya nya mempunyai daging yang tebal dan dan
mempunyai kadar air yang tinggi. Begitu juga di kepulauan riau tanaman seperti padi
sangat sulit tumbuh disana dikarenakan tekstur tanah yang dekat dengan daerah
pantai atau laut. Begitu juga untuk tanaman-tanaman seperti anggur dan strawberry
Pada uraian diatas terlihat jelas bahwa Jenis tanah merupakan salah satu faktor
penting dalam pertumbuhan tanaman karena perbedaan jenis tanah mempengaruhi
sifat-sifat dari tanah tersebut. Karena itulah penting sekali sifatnya Untuk memahami
jenis tanah tersebut untuk dapat menghasilkan sebuah produk pertanian yang baik dan
optimal. Untuk menentukan sebuah jenis tanah diperlukan pengetahuan yang mampu
mngelompokkan dan mengolah data tentang tanah secara sistematik sehingga dapat
menghasilkan keputusan yang bagus dan nantinya bisa digunakan untuk kepentingan
pertanian dan juga kepentingan lainya. Karena itulah saya akan membangun sebuah
aplikasi yang berjudul “ APLIKASI SISTEM KLASIFIKASI/TAKSONOMI
TANAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE
C45”.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pada dibuatnya tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
a) Dapat memudahkan untuk menentukan jenis/nama tanah hanya dengan
memasukkan kriteria-kriterianya saja (sudah ditentukan).
b) Dapat mengetahui tingkat keberhasilan aplikasi dengan membandingkan data
1.3. Per umusa n Ma salah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dalam tugas akhir ini
masalah yang dirumuskan adalah penggunaan metode DECISION TREE C45 untuk
pengelompokan dan pengolahan data tanah , yang nantinya akan menghasilkan
sebuah hasil akhir jenis tanah.
1.4. Pemba tasan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dalam tugas akhir ini
batasan masalahnya adalah sebagai berikut :
a) Menggunakan forward chaining untuk pengelompokan dan pengolahan data.
b) Data yang dipakai adalah data tanah primer (analisa lab) dan skunder (hasil
penelitian).
1.5. Ma nfa at
Manfaat yang diharapkan dapat dari penelitian ini adalah :
a) Memudahkan pengguna aplikasi untuk menentukan jenis/nama tanah.
b) Menghemat waktu waktu untuk pengujian dan penlitian untuk menentukan
jenis/nama tanah.
c) Dapat digunakan untuk menambah landasan penelitian berikutnya menegenai
data maining pada umumnya dan Tugas akhir dengan judul serupa (penentuan
1.6. Sistematika Penulisa n
Penulisan tugas akhir ini tersusun dalam 6 (enam) bab dengan sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penyusunan tugas akhir, metodologi, dan sistematika penyusunan tugas
akhir.
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
Dasar Teori berisi beberapa teori yang mendasari penyusunan tugas akhir
ini. Adapun yang dibahas dalam bab ini adalah teori yang berkaitan dengan
software metrics.
BAB III DESAIN SISTEM
Pada bab ini diuraikan deskripsi dan desain perangkat lunak yang sedang
dikembangkan. Desain perangkat lunak meliputi Software Requirement
Specification (SRS) dan Software Design Specification (SDS).
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
Berisi implementasi dan evaluasi terhadap software metrics yang telah
diterapkan dalam proses pembuatan perangkat lunak.
Bab ini akan menjelaskan tentang uji coba dan hasil dari program yang telah di
buat, dan mengetahui apakah program yang telah di kerjakan terebut nantinya
dapat bekerja sesuai dengan yang di harapkan.
BAB VI PENUTUP
Bab Penutup berisi Kesimpulan dan Saran.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan
6
TINJ AUAN PUSTAKA
2. 1 APLIKASI SISTEM KLASIFIKASI/TAKSONOMI TANAH BERBASIS
WEB
2.1.1 TAKSONOMI TANAH
a . Sejara h
Sistem Taksonomi Tanah yang dulu dikenal dengan istilah “A Comprehensive
System of Soil Classification 7 th Approximation” diperkenalkan pertama kali pada
tahun 1960 dalam Konggres Tanah Internasional ke-7 di hadison (Wisconsin)
Amerika Serikat oleh Dr. Guy D Smith. Sistem tersebut disebut Comprehensive
system karena (diharapkan) dapat digunakan seluruh tanah di dunia, untuk berbagai
bidang ilmu yang berhubungan dengan tanah. Disebut 7 th Approximation karena
sistem tersebut dibuat dengan beberapa kali perbaikan dan ini adalah perbaikan yang
ke-7. First Approximation dimulai pada tahun 1951. Sampai pada 2nd Approximation
naskahnya hanya diedarkan terbatas dalam lingkungan ahli-ahli tanah di Amerika.
Berdasarkan atas tanggapan dan saran-saran para ahli tersebut kemudian disusun
perbaikan-perbaikan berikutnya. Mulai dari 2nd Approximation naskah diedarkan
lebih luas baik di Amerika Serikat maupun ke negara-negara di luar Amerika. Di
samping itu di Amerika dilakukan pula uji coba terhadap sistim tersebut dalam
kegunaannya untuk survey tanah. Dengan menampung ke dalam sistim ini semua
mempunyai pengetahuan dan pengalaman terhadap jenis tanah yang berlainan, maka
diharapkan sistim ini dapat memenuhi kebutuhan klasifikasi tanah seluruh dunia.
Taksonomi Tanah bukan merupakan perbaikan yang terakhir, tetapi hanya
merupakan pendekatan (approximation) untuk mendapatkan tanggapan dan kritik dan
untuk di uji lebih lanjut.
Sejak tahun 1960 beberapa supplement terhadap 7th Approximation telah
diterbitkan. Supplement bulan Maret 1967 memuat semua perubahan yang dilakukan
sejak tahun 1960 kecuali untuk histosol yang baru dikemukakan dalam supplement
bulan September 1968. Seluruh sistem tersebut dengan perubahan-perubahannya
segera akan diterbitkan sebagai 8th Approximation (Dijkerman, 1968). Sistem 7th
Approximation digunakan untuk survey tanah Amerika pada tahun 1965. Ini adalah
merupakan sistem ke-4 yang digunakan untuk survey tanah negeri tersebut dalam 67
tahun terakhir. Sistem pertama yang digunakan adalah sistim whitney (1909),
kemudian Marbut (1927) dan Baldwin, Kellog dan Thorp (1938). Yang terakhir ini
kemudian diperbaiki oleh Thorp dan Smith (1949).
Untuk memetaan tanah, menurut Baldwin et al. (1938) katagori yang terendah
dipergunakan adalah seri da tipe. Waktu itu dikenal kurang lebih 2000 seri tanah di
Amerika Serikat. Untuk menghilangkan gap antara seri dengan great group maka
ditambahkan kategori famili oleh Thorp dan Smith (1949). Pada waktu dicoba
memasukkan seri-seri yang telah ada ke dalam famili dan great group ternyata
Salah satu kekurangannya utama dari sistem tersebut adalah tidak adanya
definisi yang tepat terhadap sifat-sifat tanah dalam masing-masing kategori. Pada
tahun 1951 akhirnya diputuskan untuk merubah seluruh sistem klasifikasi tanah
tersebut dengan sistem yang baru.
Sistem yang baru tersebut sekarang dikenal dengan sistem 7th Approximatio.
Sistem ini dibuat atas dasar pengetahuan dan pengalaman selama 67 tahun survey
tanah di Amerika Serikat. Merupakan sistem yang tepat (precise), sistematik dan
logik. Konsep-konsep baru seperti pedon dan horison penciri (diagnotic horison)
diperkenalkan. Definisi berbagai kategori (klas) dari tanah-tanah yang berbeda
ditentukan dengan sifat-sifat tanah yang dapat diukur (facts) bukan oleh faktor
pembentuk tanah (theory). Nama-nama baru telah disusun dengan menggunakan
kata-kata Yunani atau Latin.
Sistem ini telah menarik perhatian ahli-ahli tanah seluruh dunia. Rusia
menanggapi 7 th Approximation dalam beberapa artikel pada Soviet Soil Science,
Juni 1964. Soil Science, Juni 1964. Soil Science, 1963. Soil Science 1963, Vol. 96,
Nomor 1, seluruhnya digunakan untuk menanggapi 7 th Approximation. Symposium
mengenai 7th Approximation diterbitkan dalam proceeding of the American Soil
Science 1963, Vol. 27, Nomor 2. Selain itu masih banyak tanggapan lain seperti
tercantum pada daftar pustaka tulisan ini.
Dengan demikian nyata bahwa sistem ini telah merangsang timbulnya
b. KATEGORI
Di dalam sistim ini dikenal 6 kategori yaitu : order, sub order, great group,
sub-group, family dan serie yang disebut sistem kategori multiple. Kategori type
(Thorp dan Smith, 1949) ditiadakan. Hal ini disebabkan karena tekstur lapisan atas
(lapisan olah) yang digunakan sebagai faktor pembatas untuk type sering
berubah-ubah karena banyak dipengaruhi faktor-faktor yang datangnya dari luar.
a . Or der
Order dibedakan atas sifat-sifat umum tanah yang menentukan
pembentukan horison penciri. Menurut 7th Approximation (1960) dikenal 10
order yaitu : Entisol, Vertisol, Inceptisol, Aridosol, Mollisol, Spodosol,
Alfisol, Ultisol, Oxisol dan Histosol. Jumlah ini bertambah atau berkurang
sesuai dengan hasil-hasil penyelidikan yang masih dilakukan.
b. Sub-Or der
Tiap-tiap order dibagi dalam sub-order yang masing-masing
mempunyai keseragaman genetik yang lebih besar. Faktor pembatas terutama
adalah faktor-faktor yang besar pengaruhnya terhadap sifat-sifat genetik
tanah. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah ada tidaknya penggenangan,
adanya iklim atau vegetasi, tekstur yang extrem (pasir), kadar allophan atau
seskwioksida bebas yang menentukan arah dan kecepatan (derajat)
c. Gr ea t Gr oup
Great group dari tiap-tiap sub order terutama ditentukan oleh tidaknya
horison penciri serta sifat horison penciri tersebut. Bila dalam satu sub order
horison penciri tidak berbeda, maka digunakan penciri lain. Horison penciri
yang diambil adalah yang menunjukkan perbedaan utama tingkat
perkembangan tanah dan yang berbeda jenisnya.
Termasuk horison penciri adalah horison illuviasi (liat, besi, humus), horison
permukaan yang tebal dan berwarna gelap, lapisan “pan” yang mempengaruhi
perakaran dan pergerakan air dalam tanah dan horison anthropic yang terbentuk pada
tanah-tanah yang digarap. Faktor-faktor di luar horison penciri yang digunakan
sebagai pembatas bila horison tidak relevant antara lain adalah : self mulching, warna
merah dan coklat tua pada tanah-tanah dari batuan basa, perbedaan kejenuhan basa
yang besar, sifat pengerasan irreversible, bentuk-bentuk lidah horison eluviasi pada
horison illuviasi dan suhu yang rendah. Tiap-tiap great group mempunyai horison
penciri atau faktor-faktor penentu lain yang jenis dan sifatnya sama.
d. Subgr oup
Subgroup adalah sekumpulan tanah yang di samping memiliki
sifat-sifat great groupnya memiliki pula sifat-sifat-sifat-sifat lain sebagai berikut :
Memiliki sifat-sifat lain yang terdapat pada order,
suborder great group dari golongan sendiri atau
Memiliki sifat-sifat lain yang baru yang tidak terdapat
pada order, suborder dan great group tersebut.
e. Famili
Famili adalah bagian dari subgroup berdasarkan atas sifasifat tanah
yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Pembagiannya untuk tiap-tiap
subgroup berbeda-beda. Tiap-tiap famili mempunyai tata udara tanah, air
tanah, “plant root relationship”, kadar unsur-unsur hara utama yang sama
kecuali unsur N. Yang digunakan sebagai penentu adalah lapisan di bawah
lapisan oleh atau yang sama dalamnya. Faktor pembedanya adalah tekstur,
ketebalan horison, susunan (keadaan) mineral, kemasaman, konsistensi dan
permeabilitas. Faktor-faktor tersebut adalah faktor-faktor yang dianggap
relatif tidak mudah berubah, dan pada waktu ini tidak masih diuji apakah
semuanya dapat memenuhi syarat yang diperlukan untuk menentukan famili,
kemasaman tanah sebenarnya kurang memenuhi syarat, tetapi mudah diukur
dan kadang-kadang merupakan satu-satunya sifat yang dapat digunakan untuk
membeda-bedakan subgroup dengan baik terutama pada tanah-tanah yang
selalu tegenang atau tanah-tanah daerah dataran banjir (flood plain yang tidak
mempunyai perkembangan horison.
f. Ser i
Seri adalah sekumpulan tanah yang mempunyai sifat-sifat dan susunan
dapat mempunyai perbedaan-perbedaan lereng, tingkat erosi, sifat-sifat
lapisan olah dan lain-lain selama faktor-faktor tersebut tidak menyebabkan
perbedaan sifat dan susunan horison di bawahnya. Tanah di lapisan atas
(lapisan olah) tidak digunakan sebagai faktor penentu karena sering
mengalami perubahan sifat.Sifat-sifat tanah yang digunakan untuk
menentukan seri tanah dapat dipilih dari beberapa sifat belum di bawah
lapisan olah tersebut misalnya tekstur, drainase (permeabilitas), mineralogi
tanah, tanah, tebal horison, konsistensi, struktur, kemasaman tanah dan
sebagainya. Yang biasa digunakan adalah kombinasi antara beberapa sifat
tersebut.
2.1.2 APLIKASI WEB DINAMIS
Banyak situs internet mempunyai content dengan sifat statis, seperti profil
perusahaan, artikel, dan keterangan-keterangan lain. Situs ini mempunyai dokumen
dengan teks sederhana, image dan hyperlinks ke dokumen-dokemen miliknya. Untuk
mengembangkan situs yang bersifat statis, kita cukup menggunakan teknologi
client-side. HTML dan Cascading Style Sheet(CSS) dapat digunakan untuk mengatur
struktur dan menampilkan halaman content. Seandainya tampilan ingin diperindah
maka dapat ditambahkan script yang sifatnya client-side seperti JavaScript, Jscript
ataupun VBScript. Tetapi dengan berkembangnya internet, situs yang ada di internet
tidak hanya berfungsi untuk mempresentasikan content, tetapi cenderung berupa
apilkasi yang kebanyakan terhubung ke suatu basis data. Pada tahap ini situs akan
tergantung pada data yang diminta dan action dari suatu user. Untuk mengembangkan
situs yang dinamis diperlukan teknologi server-side, seperti PHP, ASP, CGI, dan lain
sebagainya. Dengan teknologi server-side kita dapat mengembangkan suatu aplikasi
berbasis internet yang dapat menghasilkan dan menampilkan content secara dinamis.
Prosesnya terlihat pada gambar di bawah ini :
Perbedaan mendasar antara HTML dengan bahasa server-side adalah HTML
diterjemahkan oleh script client browser, tidak dieksekusi di server. Dengan
membuat kode yang dapat dieksekusi pada server, kita dapat menciptakan banyak
sekali aplikasi yang sifatnya dinamis dan dapat dikendalikan oleh user melalui
browser. Bila kita mengembangkan sebuah situs dinamik, hanya tinggal menunggu
waktu saja bagi kita untuk memakai sebuah database . Teknologi server-side
menggunakan banyak cara untuk menghubungkan antara aplikasi yang kita buat
dengan database server.
Hal web yang dinamis memungkinkan pembaharuan isi dokumen yang lebih
cepat, tanpa harus melakukan pengembangan dari nol. Hal ini ajan sangat
memudahkan situs-situs yang memerlukan tingkat aktualisasi informasi yang tinggi,
seperti situs berita dan situs forum. Pada umumnya, hal web yang dinamis
memanfaatkan sebuah bahasa pemrograman untuk menyajikan informasi yang
disesuaikan pengguna, atau informasi yang terbaru dengan mengambil data dari suatu
database. Dengan memanfaatkan database, halaman web tidak perlu diganti-ganti,
hanya saja data di dalam database yang diperbaharui.
Browser
2. 2 METODE DECISION TREE C45
2.2.1 DECISION TREE
Decision tree merupakan salah satu metode klasifikasi yang
menggunakan representasi struktur pohon (tree) dimana setiap node
merepresentasikan atribut, cabang nya merepresentasikan nilai dari atribut,
dan daun merepresentasikan kelas. Node yang paling atas dari decision tree
disebut sebagai root. Decision tree merupakan metode klasifikasi yang paling
populer digunakan. Selain karena pembangunannya relatif cepat, hasil dari
model yang dibangun mudah untuk dipahami.
Pada decision tree terdapat 3 jenis node, yaitu:
a) Root Node (akar), merupakan node paling atas, pada node ini tidak
ada input dan bisa tidak mempunyai output atau mempunyai
output lebih dari satu.
b) Internal Node (internal) , merupakan node percabangan, pada node
ini hanya terdapat satu input dan mempunyai output minimal dua.
c) Leaf node atau terminal node (daun) , merupakan node akhir, pada
Gambar2.3 Decision tree sederhana
2.2.2 METODE C45
Salah satu algoritma induksi pohon keputusan yaitu ID3 (Iterative
Dichotomiser 3). ID3 dikembangkan oleh J. Ross Quinlan. Dalam prosedur algoritma
ID3, input berupa sampel training, label training dan atribut. Algoritma C4.5
merupakan pengembangan dari ID3. Sedangkan pada perangkat lunak open
Gambar Algoritma
Pohon dibangun dengan cara membagi data secara rekursif hingga tiap bagian
terdiri dari data yang berasal dari kelas yang sama. Bentuk pemecahan (split) yang
digunakan untuk membagi data tergantung dari jenis atribut yang digunakan
dalam split. Algoritma C4.5 dapat menangani data numerik (kontinyu) dan
diskret. Split untuk atribut numerik yaitu mengurutkan contoh berdasarkan atribut
kontiyu A, kemudian membentuk minimum permulaan (threshold) M dari
contoh-contoh yang ada dari kelas mayoritas pada setiap partisi yang bersebelahan, lalu
menggabungkan partisi-partisi yang bersebelahan tersebut dengan kelas mayoritas
yang sama. Split untuk atribut diskret A mempunyai bentuk value
Jika suatu set data mempunyai beberapa pengamatan dengan missing
value yaitu record dengan beberapa nilai variabel tidak ada, Jika jumlah pengamatan
terbatas maka atribut dengan missing value dapat diganti dengan nilai rata-rata dari
variabel yang bersangkutan.[Santosa,2007]
Untuk melakukan pemisahan obyek (split) dilakukan tes terhadap atribut
dengan mengukur tingkat ketidakmurnian pada sebuah simpul (node). Pada algoritma
C.45 menggunakan rasio perolehan (gain ratio). Sebelum menghitung rasio
perolehan, perlu menghitung dulu nilai informasi dalam satuan bits dari suatu
kumpulan objek. Cara menghitungnya dilakukan dengan menggunakan konsep
entropi.
S adalah ruang (data) sampel yang digunakan untuk pelatihan, p+ adalah jumlah yang
bersolusi positif atau mendukung pada data sampel untuk kriteria tertentu dan
adalah jumlah yang bersolusi negatif atau tidak mendukung pada data sampel untuk
kriteria tertentu. ntropi(S) sama dengan 0, jika semua contoh pada S berada dalam
kelas yang sama. Entropi(S) sama dengan 1, jika jumlah contoh positif dan negative
dalam S adalah sama. Entropi(S) lebih dari 0 tetapi kurang dari 1, jika jumlah contoh
positif dan negative dalam S tidak sama [Mitchell,1997].Entropi split yang
membagi S dengan n record menjadi himpunan-himpunan S1 dengan n1 baris
Kemudian menghitung perolehan informasi dari output data atau variabel
dependent y yang dikelompokkan berdasarkan atribut A, dinotasikan
dengan gain (y,A). Perolehan informasi, gain (y,A), dari atribut A relative terhadap
output data y adalah:
nilai (A) adalah semua nilai yang mungkin dari atribut A, dan yc adalah subset dari y
dimana A mempunyai nilai c. Term pertama dalam persamaan diatas
adalah entropy total y dan term kedua adalah entropy sesudah dilakukan pemisahan
data berdasarkan atribut A.
Untuk menghitung rasio perolehan perlu diketahui suatu term baru yang disebut
pemisahan informasi (SplitInfo). Pemisahan informasi dihitung dengan cara :
bahwa S1 sampai Sc adalah c subset yang dihasilkan dari pemecahan S dengan
menggunakan atribut A yang mempunyai sebanyak c nilai. Selanjutnya rasio
2. 3 Teknologi Infor ma si untuk Implementa si Sistem
2.3.1 Data Base MYSQL
MySQL adalah salah satu produk database yang populer dipasaran
karena kehandalan, kelengkapan fitur, dan freesoftware. MySQL
meruapakan salah satu produk database relasi (RDBMS relational
Database Management System), diperkenalkan sejak tahun 1996. MySQl
merupakan database server yang multi-user dengam menggunakan
implementasi client-server. Kehandalan utama dari MySQL adalah
kecepatan, kekuatan, dan kemudahan dalam penggunaan, sehingga kita
dapat dengan mudah untuk menyimpan, mengupdate, dan mengakses
informasi [6].
MySQl dapat bekerja dalam berbagai macam platform sistem
operasi, baik UNIX, OS/2, Microsoft, dan lain sebagainya. Pada versi yang
terbarunya sudah banyak ditambahkan fitur-fitur baru terutama integrasi
yang kuat dengan PHP dan berbasis platform internet.
Menggunakan privilege system (Hak Akses) yang ada dalam
MySQL akan menjamin keamanan data terhadap pengganggu yang akan
merusak sistem. Fungsi utama privilege adalah melakukan autentifikasi
terhadap user yang terhubung atas izinnya untuk melakukan assosiasi
MySQL menggunakan standar bahasa kueri SQL (Structure Query
Language) untuk melakukan pemrosesan data. SQL yang merupakan
bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan server database
relasional. Perbedaan bahasa ini dengan menggunakan bahasa
pemrograman lainnya adalah SQL tidak memiliki struktur kendali,
sehingga untuk pengembangan aplikasi, harus dikembangkan dengan
bahasa pemrograman yang lain.
Pada dasarnya perintah-perintah SQL dapat dikategorikan dalam
dua bagian, yaiti Data Definiton Language (DDL) dan Data Manipulation
Language (DML). DDL berfungsi untuk melakukan proses definisi data
seperti membuat table, mebuat index, dan lain sebagainya. Sedangkan
DML berfungsi untuk melakukan operasi-operasi manipulasi data seperti
memasukkan record, memodifikasi record, menghapus record, dan
lain-lain.
Gambar 2.4 Cara kerja server database
Server database sendiri bekerja berdasarkan konsep client/server. Client
mengirim perintah SQL yang hendak dieksekusi ke server. Server menerima
perintah SQL dan mengeksekusinya, kemudian mengembalikan set hasil
kembali ke klien. Cara kerjanya terlihat pada gambar di atas.
2.3.2 HTML
Membangun sebuah Web Page dibutuhkan sebuah bahasa
pemprograman yang lebih dikenal dengan sebutan WEB SCRIPTING.
Dikatakan Script karena perintah kode program tersebut akan diinterpreter dan
tidak ada kompilasi untuk menjadikannya executable. Berdasarkan letak
proses interpreter maka web scripting dibagi menjadi dua kategori, yaitu
bersifat client side dan server side.
Client Side dilaksanakan oleh web browser seperti Internet Explorer,
Netscape, Opera, Firefox dan lain-lain. Contoh daripada Client Side misalnya
HTML,CSS, Javascript, VBscript maupun XML. Sedangkan Server Side
dikerjakan oleh Web Server seperti Personal Web Server untuk system
operasi Windows 98, IIS untuk system operasi Windows 2000/XP, Apache,
Tomcat, Xitami dan Zope. Sedangkan untuk contoh bahasa server side adalah
ASP (.Net), PHP, JSP,CFM dan CGI/PL.
Web Scripting yang bersifat Client Side akan menghasilkan web page
yang disajikan dan tidak dapat diupdate seketika, karena tidak dapat dilakukan
request interaktif dari pengguna dan proses tidak terjadi di server sehingga
tidak dapat menghasilkan output apapun. Sehingga untuk menghasilkan
aplikasi web bersifat dinamis tidak mungkin, dan harus dikombinasikan
dengan web scripting yang bersifat server side.
HTML ( Hypertext Markup Language ) adalah bahasa dasar untuk
web scripting bersifat Client Side yang memungkinkan untuk menampilkan
informasi dalam bentuk teks, grafik, serta multimedia dan juga untuk
menghubungkan antar tampilan web page atau yang lebih dikenal dengan
Hyperlink.
Tidak diperlukan suatu program editor khusus untuk menggunakan
kode perintah-perintah HTML, kita dapat menggunakan Notepad, Edit Plus
ataupun editor lainnya yang berbasis GUI ( Graphical User Interface ) seperti
Microsoft Front Page, Dreamweaver CS3, Adobe Golive dan
sebagainya,namun dengan program-program ini kita tidak perlu mengetik
kode HTMLnya, semua perintah diwujudkan secara Icon Base. Sebagai
seorang pengembang aplikasi web maka kemampuan penguasaan kode-kode
HTML sangat diperlukan, dengan demikian kita mampu menguasai
program-program editor lainnya. Untuk dapat menguasai kode-kode HTML sangat
Aturan penulisan HTML adalah sebagai berikut :
I. Memilki struktur minimal dari dokumen HTML.
<HTML>
berbeda-beda antar tag yang satu dengan tag yang lainnya.
IV. Penulisan Tag bersifat Non Case Sensitive, ini berarti bahwa penulisan
tag huruf besar dan atau huruf kecil akan dianggap sama. Sebagai
contoh <HTML> akan sama dengan <html> atau <HtmL>.
V. Setelah tanda "<" harus langsung diikuti oleh nama Tag dan ditutup
dapat dibuat sendiri dan harus mengikuti standar W3C, yaitu sebuah
lembaga atau organisasi internasional yang mengatur standarisasi web
( http://www.w3c.org).
VI. Dalam dokumen HMTL diperlukan tag <HEAD></HEAD>, dalam tag
ini diletakkan judul web page dengan menggunakan tag <TITLE>judul
Web</TITLE>, sedangkan di dalam tag <BODY></BODY> berisikan
isi dari web page kita. Untuk ekstensi dari file HTML perlu
ditambahkan .html atau .htm dibelakang nama filenya. Misalnya Uji
Coba.html
VII. Penulisan tag-tag HTML tidak akan terpengaruh oleh perintah langsung
keyboard seperti penekanan tombol enter atau spasi, sehingga
diperbolehkan menyusun tag-tag HTML secara countinue horizontal
seperti berikut ini :
Red-Green-Blue) dengan angka hexadecimal maksimal adalah FF (setara dengan
255 decimal) tiap komposisinya. Sebagai contoh bila diinginkan untuk
memberikan warna merah (Red) maka nilainya "#FF0000", warna hijau
nilainya adalah "#00FF00" dll. Adapun untuk nilai atribut background
adalah nama file gambar lengkap dengan lokasi folder dan ekstensi
filenya. Format gambar yang didukung oleh HTML antara lain JPEG,
PNG dan GIF.
b. HEADING
Digunakan untuk menampilkan format huruf yang besar dan
dicetak tebal, biasanya digunakan untuk judul atau topik utama dari
sebuah paragraf, ukurannya dari terbesar <H1> sampai terkecil <H6>,
sedangkan untuk mengatur posisi heading digunakan atribut "align".
Contoh <H1 align="..."> ditutup dengan </H1> yang nilai atributnya
dapat diisi nilai LEFT untuk rata kiri, RIGHT untuk rata kanan dan
CENTER untuk rata tengah.
c. PARAGRAF
Untuk memformat paragraf agar dapat rata kiri, rata kanan, rata
tengah dan justify digunakan tag pembuka <P align="..."> dan ditutup
dengan </p>, adapun isi dari atribut "align" adalah
LEFT,RIGHT,CENTER dan JUSTIFY. Antara paragraf dalam HTML
d. BREAKING NOW
Tag <BR> ini digunakan untuk berpindah ke baris baru dalam
isi dokumen. Ini adalah salah satu tag HTML yang tidak memiliki tag
penutup.
e. HORIZONTAL RULER
Tag yang digunakan untuk membuat garis horizontal adalah
<HR>, adapun atribut yang dimiliki "align" untuk perataan, "size"
untuk mengatur ketebalan garisnya dalam pixel (px) dan "width" untuk
mengatur lebar garisnya (dalam pixel atau persen). Penggunaan satuan
persen (%) memiliki arti bahwa ukuran garis horizontal akan diambil
persentase terhadap WIDTH dari tampilan jendelanya. Tag <HR> juga
tidak memiliki tag penutup.
f. PREFORMAT
Fasilitas ini tampilan akan diformat sama persis dengan isi yang
ada di dalam Tag <PRE>isi</PRE>. Di dalam tag <PRE> tombol enter
g. BOLD, ITALIC, UNDER LINE, SUBSCRIPT, SUPERSCRIPT
dan STRIPE
Cara memberikan efek huruf dalam dokumen HTML adalah
sebagai berikut :
Untuk huruf tebal (bold)... <b>cetak tebal</b>
Untuk huruf miring (italic) ... <i>cetak miring</i>
Untuk huruf dengan garis bawah (underline) ... <u>garis
bawah</u>
Untuk huruf sebagai subscript ... <sub>cetak subscript</sub>
Untuk huruf sebagai superscript ... <sup>cetak
superscript</sup>
Untuk huruf yang dicoret (strike) ...<s>cetak strike</s>
h. LIST
Dalam dokumen HTML dapat menampilkan datar list seperti
bullet & Numbering pada aplikasi program Microsoft Word. Ada dua
macam list, yaitu UnorderList ( mirip bullets ) dan OrderedList ( Mirip
Numbering )
Pada Unorderlist digunakan tag <UL> sebagai pembuka dan
tag </UL> sebagai tag penutup. Untuk item-item list yang ada di
mempunyai atribut "type" yaitu bentuk dari bulletnya. Ada beberapa
jenis type yaitu DISC (default) untuk lingkaran tidak berlubang,
CIRCLE untuk bentuk lingkaran berlubang, SQUARE untuk kotak.
Orderedlist juga memiliki atribut tipe untuk menentukan tipe
penomorannya, tipe tersebut adalah
Bila kita tidak mendifinasikan tipenya, maka secara default
Ordered List akan memberikan penomoran angka ( 1,2,3 … )
i. KOMENTAR DALAM HTML
Komentar dalam tag HTML menggunakan tanda <!— sebagai
pembuka dan tanda -- > sebagai penutup. Komentar tidak akan
j. Kar akter khusus dala m HTML.
PHP dikenal sebagai bahasa scripting yang mampu menyatu dengan
tag-tag HTML, dan dieksekusi di server. PHP digunakan untuk membuat
halaman WEB yang dinamis seperti halnya Active Sever Pages (ASP) atau
Java Server Pages (JSP).
Versi pertamanya dibuat oleh Rasmus-Ledorf pada tahun 1995.
Netcraft pada bulan Desember 1999, lebih dari satu juta site yang
menggunakan PHP, termasuk perusahaan besar seperti Mitsubishi, Redhat,
Der Spiegel, NASA, Ericson, MP3-Lycos, dan banyak lagi. Berdasarkan
survey Esoft pada bulan Nopember 1999, 23% pengguna Apache server
menggunakan PHP (55% webserver di dunia menggunakan Apache) [4].
PHP dipilih sebagai bahasa pemrograman server-side karena :
a. Life Cycle yang singkat, sehingga PHP selalu up to date mengikuti
perkembangan teknologi internet.
b. Cross platform, PHP dapat diapakai di hampir semua web server
yang ada dipasaran (Apache, AOLServer, fhttpd, phttpd, Microsoft
IIS, Xitami, dan lain-lain) yang dijalankan pada berbagai sistem
operasi (Linux, FreeBSD, UNIX, Solaris, Windows). Dengan
demikian, proses developing dapat dilakukan menggunakan sistem
operasi yang berbeda dengan sistem operasi yang digunakan
setelah publish (misalnya, developing di windows kemudian
dipasang di web server yang menggunakan sistem operasi Linux).
c. PHP mendukung banyak paket database baik yang komersil
maupun nonkkomersil, seperti MySQL., postgreSQL, mSQL,
Oracle, Informix, Microsoft SQL Server, dan banyak lagi.
PHP dapat diinstal sebagai bagian atau model dari Apache web
server atau sebagai CGI script yang mandiri. Banyak keuntungan yang
diperoleh jika menggunakan PHP sebagai modul dari Apache
I. Waktu eksekusi lebih cepat
II. Akses database yang lebih fleksibel
III. Tingkat keamanan yang lebih tinggi.
Dalam pengembangan halaman web dinamis, PHP biasanya
dimanfaatkan untuk mengambil data-data yang disimpan dalam
database. Data yang ditampilkan dapat disesuaikan dengan berbagai
kondisi, misalnya hanya diambil data-data yang ditulis hari ini. Dengan
cara ini, administrasi situs hanya perlu memasukkan data ke database,
dan PHP akan mengambil data yang paling baru untuk ditampuilkan.
2.3.4 CSS
Cascading Style Sheets atau CSS adalah suatu Bahasa yang
digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam tag
css. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat
halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun
demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis
dokumen XML termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh
World Wide Web Consortium (W3C).
CSS biasanya digunakan oleh penulis maupun pembaca halaman
web untuk menentukan warna, jenis huruf, tata letak, dan berbagai aspek
tampilan dokumen. CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi
dokumen (yang ditulis dengan HTML atau bahasa markah lainnya) dengan
presentasi dokumen (yang ditulis dengan CSS). Pemisahan ini dapat
meningkatkan aksesibilitas isi, memberikan lebih banyak keleluasaan dan
kontrol terhadap tampilan, dan mengurangi kompleksitas serta pengulangan
pada stuktur isi.
CSS memungkinkan halaman yang sama untuk ditampilkan dengan
cara yang berbeda untuk metode presentasi yang berbeda, seperti melalui
layar, cetak, suara (sewaktu dibacakan oleh penjelajah web basis-suara atau
pembaca layar), dan juga alat pembaca braille. Halaman HTML atau XML
yang sama juga dapat ditampilkan secara berbeda, baik dari segi gaya
tampilan atau skema warna dengan menggunakan CSS.
Ada dua cara yang bisa diterapkan untuk menggunakan CSS pada
web. Cara yang pertama adalah dengan membuat CSS langsung didalam
satu file HTML kita (internal / inline style sheet). Cara yang kedua adalah
dengan cara memanggil CSS tersebut dari file CSS tersendiri (external
style sheet). selanjutnya mari kita langsung praktek silahkan buka
dreamweaver anda atau text editor, dsb :
a) Inter na l Style Sheet
Cara membuat internal Style Sheet adalah dengan
menambahkan tag <style type="text/css" media="screen"> pada bagian
selanjutnya tag tersebut kita tutup lagi dengan </style>sehingga kode
Menuliskan Mark up CSS untuk external Style Sheet sama saja
dengan cara diatas, bedanya penulisan Markup tidak ditempatkan
didalam HTML melainkan dibuat file sendiri dengan ekstensi .css,
Silahkan buat file text baru kemudian save as style.css dan simpan di
direktori yang sama.
Untuk menghubungkan file HTML dengan CSS maka pada tag
“ <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD HTML 4.01//EN">
Javascr ipt. satu istilah yang sering sekali kita dengar. Anda yang
mengelola blog pasti akan sering mendengar istilah ini ketika memasang
widget atau script tracking analytics ke blog anda : “copy paste kan kode
javascript ini pada blog anda…” well then, langsung saja :
Apa itu Javascript?
merujuk pada wikipedia, J avaScr ipt ada la h bahasa pemrograman
berbasis prototipe yang berjalan disisi klien. jika kita berbicara dalam konteks
web, sederhananya, kita dapat memahami JavaScript sebagai bahasa
pemrograman yang berjalan di browser.
Javascript dipanggil untuk memberikan fungsi pada halaman web
dengan meletakannya secara internal pada halaman html diantara tag
<script></script> atau dibuat pada file terpisah ( eksternal ) dan lalu di link
Fungsi Javascript
Secara fungsional, Javascript digunakan untuk menyediakan akses
script pada objek yang dibenamkan ( embedded ). Contoh sederhana dari
penggunaan javascript adalah membuka halaman pop up, fungsi validasi pada
form sebelum data dikirimkan ke server, merubah image kursor ketika
melewati objek tertentu, dan lain lain.
Kelebihan Javascript dan mengapa kita perlu memahaminya
Javascript bekerja pada sisi browser. maksudnya begini : untuk
menampilkan halaman web, user menuliskan alamat web di address bar url.
setelah itu, browser “mengambil” file html ( dengan file javascript yang
melekat padanya jika memang ada ) ke server yang beralamat di URL yang
diketikan oleh user. Selesai file diambil, file ditampilkan pada browser. Nah,
setelah file javascript berada pada browser, barulah script javascript tersebut
bekerja.
Efek dari Javascript yang bekerja pada sisi browser ini, Javascript
dapat merespon perintah user dengan cepat, dan membuat halaman web
menjadi lebih responsif. JavaScript melakukan apa yang tidak bisa dilakukan
oleh HTML, PHP, dan CSS : menangani hal – hal yang membutuhkan
r espons cepat ter hada p aksi dar i user . Contoh : fungsi validasi pada form.
ketika anda mengisi sebuah form yang divalidasi menggunakan javascript,
server, data akan “dicek” terlebih dahulu pada browser menggunakan fungsi
javascript yang ada pada halaman web. sehingga, jika memang data yang anda
isikan tidak valid, daripada membuang – buang waktu dengan mengirimkan
data ke server baru di validasi di server dan lalu server mengirimkan respons
balik mengenai ketidak validan input data anda, lebih baik cek validasi data
form dilakukan secara lokal di browser menggunakan fungsi javascript.
implementasi terpopuler saat ini dari pemrograman JavaScript
adalah teknik AJAX. ( Asynchronous JavaScript and XMLHTTP ). teknik
ini sering digunakan oleh aplikasi berbasis web seperti Gmail, Google
Reader, dan lain lain. Teknik yang membuat pertukaran data antara server
dan browser terjadi di belakang layar sehingga interaksi antara user dan
aplikasi web semakin responsif. Post tersendiri untuk membahas hal ini
akan kita siapkan.
2.3.6 APACHE WEB SERVER
Web server atau lebih tepatnya world wide wibe server adalah server
internet yang mampu melayani koneksi transfer data dalam protokol HTTP.
Web server dirancang untuk melayani bahasa jenis data, mulai dari text,
hypertext, gambar (image), suara, plug in, dain lain sebagainya. Web server
pada umumnya melayani data dalam bentuk file HTML. Dan file ini
Apache Web Server merupakan web server yang bersifat open source
dan mempunyai performance yang sangat bagus, fleksibel, dan mendukung
berbagai macam platform sistem operasi seperti Windows NT/9x, UNIX,
Netware 5x, OS/2, dan berbagai macam sistem operasi lainnya. Apache sangat
cepat sekali mengeluarkan update terbarunya, sehingga mengurangi
munculnya bugs dan kelemahan program [7] .
Feature yang diberikan oleh Apache antara lain :
1. Authentifikasi user menggunakan password pada DBM
database
2. Pengaturan respon terhadap pesan kesalahan dan peringatan bila
terjadi masalah.
3. Multiple Directory Index
4. URL yang fleksible dan tidak terbatas.
5. Virtual Host, dsb.
2.3.7
Model Client-Ser ver
Karakteristik yang mendasar dari proses yang terjadi di Internet adalah
ada satu program yang meminta kepada program yang lain untuk memberikan
sebuah layanan. Dua program tersebut dapat terletak dalam subnet ataupun
terletak pada subnet yang berbeda. Program yang meminta suatu layanan
tersebut disebut client, sedangkan program yang memberikan layanan disebut
Gambar diatas menjelaskan bagaimana user menginputkan data memproses
dari client system dan server system,dan system memberi jawaban hasil output.
TCP/IP Internet
client Program
Driver
Client System
server
Server System
User
40
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang analisis dan perancangan dalam membangun
Sistem Informasi klasifikasi tanah dengan menggunakan C45. Analisis meliputi
analisis C45 pada aplikasi, dan analisis sistem serta analisis dalam membangun
aplikasi.
3.1 Analisis Kebutuhan Sistem
a . Ga mbar an Sistem Aplikasi Secar a Umum
Secara umum pada sub bab ini akan dibahas mengenai analisa dan
perancangan sistem informasi cerdas untuk membantu merapikan dan membantu
dalam hal penentuan klasifikasi sebuah tanah. Sistem ini tidak hanya terfokus hanya
bagaimana pengklasifikasian sebuah tanah , melainkan adalah dengan mengolahnya
sedemikian rupa hingga menjadi sebuah system yang lebih user friendly, bukan hanya
desain melainkan dengan cara pengaplikasianya.
Disini akan ditekankan bagaimana sebuah metode C45 digunakan untuk
menciptakan sebuah rule, yang nantinya rule tersebut akan digunakan untuk
kengklasifikasikan sebuah tanah untuk tujuan tertentu. Dimulai dengan data training
dimasukkan sampe akhrnya dari sebuah rule akan bisa menentukan sebuah
klasisifikasi tanah.
Adapun secara besar aplikasi ini terbagi atas beberapa proses yang terkait ,
i. Proses manajemen memasukkan data training, proses masukan ini
berfunsi sebagai masukan data training yang nantinya data training yang
disimpan akan digunakan sebagai data untuk membuat rule klasifikasi
tanah. Petugas/admin akan memasukkan data training ini yang kemudian
oleh system akan di distribusikan ke beberapa tabel penyimpanan yang
berbeda-beda untuk setiap rule yang diinginkan. Karena pada setiap rule
akan memiliki tabel penyimpanan data training sendiri-sendiri sesuai
kebutuhan pengolahan rule untuk pengklasifikasian tanah (yang telah
disepakati) nantinya.
ii. Proses pembuatan pohon keputusan (decision tree), pada proses ini data
training yang sudah dimasukkan akan diolah dengan menggunakan
metode C45 untuk menciptakan sebuah pohon keputusan yang nantinya
akan degenerate menjadi sebuah rule baru. Sama dengan data training,
pohon keputusan juga dibeda-bedakan atas klasifikasi tanah yang telah
disepakati untuk di cari hasilnya.
iii. Proses pembuatan rule , data dari pohon keputusan yang sudah dibuat
akan diproses untuk menjadi sebuah aturan yang digunakan untuk
pengklasifikasian tanah. Masih sama dengan sebelumnya rule juga
dibeda-bedakan berdasarkan klasifikasi tanah yang telah disepakati untuk di cari
hasilnya.
iv. Manajemen User, proses pendaftaran ini berfungsi untuk mengelola
v. Manajemen jenis dan atribut, adalah sebuah proses untuk mengatur data
dari atribut dan jenis dari pada data training . jadi di sini data training dan
data atribut akan bersifat dinamis sesuai kita menginputkan . namun disini
data atribut dan jenis yang dipakai adalah data yang sudah disepakati.
vi. Manajemen data tanah, data tanah hasil pencarian tanah bisa dirubah
sesuai dengan kebutuhan. Namun berdasarkan keputusan data tanah tidak
bisa dihapus.
Dalam pengoperasianya aplikasi ini , administrator yang juga sebagai petugas
harus mengisikan terlebih dahulu data atribut dan jenis yang nantinya akan digunakan
sebagai atribut dari pada data training. Setelah data jenis dan atribut sudah terisi maka
dalam fom input data trining akan muncul beberapa atribut hasil inputan sebelumnya.
Data training siap dimasukkan , itu terlihat saat kita mengakses data training
akan muncul semua atribut data training dan atribut hasil yang sudah dimasukkan
sebelumnya. Setelah muncul semua barulah kita akan isi data tersebut sesuai dengan
data training yang kita punya. Jika sudah merasa data yang kita masukkan sudah
benar maka kita bisa memasukkan data tersebut kedalam data base dengan cara klick
tombol “submit” di bagian bawah program. Pada proses pemasukan ini akan
dilakukan looping (perulangan) sebanyak jenis hasil yang telah ditentukan, lalu akan
dimasukkan ke masing-masing tabel data training.
Setelah data masuk barulah kita akan melakukan proses pembuatan pohon
keputusan. Pohon keputusan ini dilakukan dengan cara memasukkan persentase
perhitungan C45 dan data training mana yang akan dibikin data pohon keputusanya.
menyimpan data pohon keputusan tersebut kedalam, data base . data pohon keputusan
akan disimpan ke dalam tabel pohon keputusan yang ditunjuk pada awal proses tadi.
Pohon keputusan sudah terbentuk , sekarang kita akan bisa memproses data
aturan. Pembentukan data aturan (rule) dibentuk dengan menggunakan pohon
keputusan yang telah terbentuk. Dengan cara menseleksi data berasarkan
kesamaanya. Jika beda akan diambil menjadi hasil rule , namun jika beda akan
dipakai menjadi syarat rule.
Setelah rule tercipta barulah kita bisa melakukan proses pengklasifikasian data
tanah. Pada proses ini selain pengklasifikasian data tanah , juga melakukan proses
memasukkan data tanah ke dalam data base. data masukan profil tanah akan diolah
dan di bandingakan dengan aturan yang telah dibuat. Disini akan mencari kesamaan
sesama mungkin , yang paling sama akan di masukkan dipilih menjadi hasil
klasisfikasi tanah.
Gamba r 3.1 Gambaran Umum Proses
b. Ga mbar an Pr oses Pener apan C45 di a plika si
Adapun beberapa proses C45 yang akan diterapkan pada fitur aplikasi ini, akan
dijelaskan secara terperinci sebagai berikut.
a. C45 pada aplikasi ini digunakan untuk membuat pohon peerhitungan ,
yang nantinya pohon tersebut akan dibuat menjadi rule rule yang akan
digunakan untuk mencari klasifikasi tanah.
b. pada dasarnya C45 ini adalah pengembangan dari metode ID3 ,
dimana keduanya sama-sama mencari Gain(S,A) untuk menentukan
daun daun yang akan di pasang di pohon keputusan
c. adapun rumus nya adalah sebagai berikut
Ga mbar 3.3 Rumus Entropy
d. setelah Gain (S,A) didapat maka akan dibandingkan dengan Gain yang
yang lainya , dan nilai yang terbesar akan diambil untuk S(himpunan
kasus). Yang selanjutnya akan digunakan untuk mencari Gain(S,A)
pada iterasi selanjutnya (level selanjutnya). Sehingga nanti terbentuk
Ga mbar 3.4 Contoh Pohon keputusan
3.2 Data Flow Diagram Proses
Seperti yang kita ketahui bersama Da ta Flow Diagra m (DFD) adalah suatu
diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data
sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara
logika, tersruktur dan jelas. Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan
sebuah sistem kontekstual data flow diagram yang akan pertama kali muncul adalah
interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD didisain untuk menunjukkan sebuah
sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil adan untuk
"dikembangkan" untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang
terdapat di dalamnya.
Berikut adalah gambaran Data flow diagram dari aplikasi yang dibuat :
a. DFD level 0
Ga mbar 3.5 DFD Level 0 Aplikasi
Dalam DFD level 0 diatas menggambarkan bagaimana arus data masuk dan
data keluar pada apliksi ini. Dimana disini apa saja yang user (admin) yang bisa
lakukan atau masukkan ke dalam aplikasi ini. Entah itu input text , pilihan sampai
dengan “klick” tombol. Setelah elakukan aktivitasnya tentunya seorang user pada
diantara feedback itu adalah pemberitahuan atau konfirmasi secara text ataupun
secara label peringatan atau yang dikenal dengan Alert. Pada nantinya
Aktivitas-aktivitas yang dilakukan (user) pada gambar diatas akan di kelompokkan lagi
kedalam proses-proses yang lebih spesifik dan lebih mudah dipahami,
Adapun aktifitas yang bisa dilakukan oleh user adalah sebagai berikut :
e. Input text ( textfield , text area , dll)
f. Memilih combobox
g. “klick” tombol.
Dan sedangkan interaksi yang bisa dilakukan oleh aplikasi adalah sebagai
berikut :
• Pemberitahuan text
b. DFD Level I
Ga mbar 3.6 DFD Level 1 Aplikasi
Pada data flow level 1 aplikasi ini dipecah, akan kedalam beberapa proses
kecil yang nantikan berguna untuk menjelaskan dari masing-masing fungsi dan alur
data yang mengalir pada aplikasi ini. Pada tahap ini sudah mulai diperkenalkan data
store, adalah data tabel yang digunakan oleh proses proses pada level 1 ini. Berikut
1) CMS Data Jenis
Proses ini akan mengeksekusi setiap data inputan, rubahan dan
perintah hapus yang dimasukkan oleh user (admin), yang kemudian akan
diproses dan akan berinteraksi dengan tabel “vjen”. Setelah proses
penyimpanan, rubahan dan hapus itu berhasil dilakukan ke dalam tabel yang
dituju, kemudian proses ini akan memberikan konfirmasi kepada user yang
berinteraksi.
2) CMS Data atribut
Proses ini akan mengeksekusi setiap data inputan, rubahan dan
perintah hapus yang dimasukkan oleh user (admin), yang kemudian akan
diproses dan akan berinteraksi dengan tabel “vatt”. Setelah proses
penyimpanan, rubahan dan hapus itu berhasil dilakukan ke dalam tabel yang
dituju, kemudian proses ini akan memberikan konfirmasi kepada user yang
berinteraksi.
3) Aplikasi Login
Pada proses ini data inputan oleh user akan dicek kedalam tabel
“user”. Jika data masukan (username dan password) itu ada maka user akan
mendapatkan hak akses dan konfirmasi dari aplikasi.
4) Masukkan data training
Pada proses data inputan akan secara otomatis disimpan ke dalam
tabel “val”, “val2”, “val3”, “val4” dan “val5” . data ini digunakan sebagai
data master untuk perhitungan decision tree menggunakan C45 pada step
5) Proses Pohon Keputusan
Pada proses ini secara garis besar menjelaskan bahwa proses
pembentukan pohon keputusan akan mengambil data dari data training (tabel
val , val2 , val3, val4 dan val5) yang kemudian akan di proses menggunakan
metode C45 dan kemudian hasil pemrosesannya akan di simpan di tabel jp ,
jp2, jp3 , jp , jp4 dan jp5.
6) Aplikasi konversi aturan(rule)
Pada fase ini proses akan mengambil data pohon keputusan dari jp ,
jp2, jp3, jp4, jp5 untuk kemudian diproses dan akan membentuk rule-rule baru
yang disimpan pada tabel rule, rule2, rule3, rule4 dan rule5.
c. DFD Lefel II
Pada tahap ini gambaran aplikasi mulai mengerucut , menjadi per proses saja.
Dan akan lebih menjelaskan lagi gambaran alur data yang terjadi pada aplikasi
1) CMS data jenis
Gambar 3.7 DFD Level 2 CMS data jenis
Pada level ini proses sudah dipecah menjadi 3 macam sub proses antara lain :
I. Masukkan data jenis
Pada proses ini menjelaskan bahwa user akan memasukkan
data text , data tipe dan data batas. Yang kemudian data inputan
tersebut akan diolah dan akan di disimpan pada tabel vjen. Setelah
proses penyimpanan itu sukses maka sub proses aplikasi akan
memngirimkan pemberitahuan kepada user mengenai proses
II. Merubah data jenis
Pada proses ini menjelaskan bahwa user akan rubahan data text
, data tipe dan data batas. Yang kemudian data rubahan tersebut akan
diolah dan akan disimpan pada tabel vjen. Setelah proses perubahan
itu sukses maka sub proses aplikasi akan memngirimkan
pemberitahuan kepada user mengenai proses perubahan dan
penyimpanan data.
III. Menghapus data jenis
Pada proses ini menjelaskan bahwa user akan melakukan
aktivitas penghapusan data pada tabel vjen. Yang kemudian data
tersebut akan dimintai persetujuan untuk penghapusan.setelah user
menyetujui maka pada saat itu juga proses penghapusan itu
dilakukan. Jika sukses maka sub proses aplikasi akan memngirimkan
pemberitahuan kepada user mengenai proses penghapusan data yang
2) CMS data atribut
Gambar 3.8 DFD Level 2 CMS data atribut
Pada level ini proses sudah dipecah menjadi 3 macam sub proses antara lain :
IV. Masukkan data atribut
Pada proses ini menjelaskan bahwa user akan memasukkan
data text , data jenis. Yang kemudian data inputan tersebut akan diolah
dan akan di disimpan pada tabel vatt. Setelah proses penyimpanan itu
sukses maka sub proses aplikasi akan memngirimkan pemberitahuan
V. Merubah data atribut
Pada proses ini menjelaskan bahwa user akan rubahan data text
, data jenis. Yang kemudian data rubahan tersebut akan diolah dan
akan di disimpan pada tabel vatt. Setelah proses perubahan itu sukses
maka sub proses aplikasi akan memngirimkan pemberitahuan kepada
user mengenai proses perubahan dan penyimpanan data.
VI. Menghapus data atribut
Pada proses ini menjelaskan bahwa user akan melakukan
aktivitas penghapusan data pada tabel vatt. Yang kemudian data
tersebut akan dimintai persetujuan untuk penghapusan.setelah user
menyetujui maka pada saat itu juga proses penghapusan itu
dilakukan. Jika sukses maka sub proses aplikasi akan memngirimkan
pemberitahuan kepada user mengenai proses penghapusan data yang
3) Aplikasi login
Gambar 3.9 DFD Level 2 Login
Pada proses ini akan menjelaskan bahwa data inputan oleh user yang
berupa username dan password akan di cek kedalam tabel “user”. Setelah itu
kemudian tabel akan memberikan nilai balik kepada aplikasi, Jika data
masukkan (username dan password) itu ada di dalam tabel user maka, user
(admin) akan mendapatkan hak akses dan konfirmasi dari aplikasi untuk dapat
4) Aplikasi masukan data trining
Gambar 3.10 DFD Level 2 Input Data training
Untuk awalnya pada aplikasi input data training ini kita akan
mendapatkan data atribut yang sudah dimasukkan melalui tabel vatt. Data
tersebut akan ditampilkan pada sebuah form yang nantinya user akan mengisi
data di form tersebut. Setelah data training sudah selesai di isi maka kemudian
Pada proses data inputannya data training tgersebut akan secara
otomatis disimpan ke dalam tabel “val”, “val2”, “val3”, “val4” dan “val5” .
dengan cara looping pada programnya. Setelah data tersebut berhasil
dimasukkan maka user akan mendapatkan konfirmasi inut dari aplikasi, untuk
menandakan bahwa data benar-benar sudah dimasukkan ke dalam tabel. Data
training ini sifatnya sangat penting, karena data ini digunakan sebagai data
master untuk perhitungan decision tree menggunakan C45 pada step
selanjutnya.
5) Pohon keputusan
Agar dapat membuat sebuah pohon keputusan , pertama-tama yang
harus dilakukan adalah dengan memasukkan persen perhitungan dan jenis
pohon. Kenapa harus jenis pohon karena , kita tidak bisa membuat pohon dan
menyimpannya secara bersamaan tetapi dengan membuat 1 pohon keputusan
untuk satu keputusan.
Setelah memasukkan persentase dan jenis pohon keputusan ,
selanjutnya akan tiba tahap pemrosesan data training dengan menggunakan
metode C45. Pertama-tama proses akan data dari pada data training, untuk
menghitung setiap entropy dari pada data training dan atribut yang ada.
kemudian kita akan mencari dan menentukan gain nya sebagai penentu untuk
daun dari pohon keputusan selanjutnya.
Data dari daun pohon keputusan akan disimpan pada tabel jp, jp2, jp3,
jp4 dan jp5 sesuai dengan pilihan jenis pohon yang dibentuk.
6) Generate rule
Pada fase ini user cukup melakukan menekan tombol aturan saja.
Maka secara otoamatis system akan melakukan proses pengambilan data
pohon keputusan dari jp , jp2, jp3, jp4, jp5 untuk kemudian diproses dan akan
membentuk rule-rule baru yang disimpan pada tabel rule, rule2, rule3, rule4
dan rule5.
3.3 Analisis Kebutuhan
Pada bagian ini akan dirumuskan kebutuhan sistem yang akan menjadi dasar
dalam perancangan APLIKASI SISTEM KLASIFIKASI/TAKSONOMI TANAH
BERBASIS WEB DAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE
C45.
3.3.1 Spesifikasi Kebutuhan Sistem
Agar jalannya program bisa berjalan dengan bagus maka sangat dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan seperti dibawah ini.
VII. Apache sebagai webserver , karena berbasis web maka apache mutlak
hukumnya untuk aplikasi ini.
VIII. Database mysql, penggunaan data base sangat penting sebagai tempat
penyimpanan data dan salah satu aspek untuk pengolahan C45.
IX. Bahasa pemrograman PHP dan pendukungnya javascript , agar bisa
membuat aplikasi dengan format asinkronus dan dinamis pada
halaman web.
X. Materi tentang C45 sebagai dasar dari program .
XI. Petugas dan admin yang cekatan untuk menyelesaikan setiap
3.3.2 Level Pengguna dan Hak Akses
Dalam proses level pengguna ini, aplikasi mampu mengindentifikasi
pengguna yang login ke dalam aplikasi. Dalam hal ini, terdapat 1 hak akses yakni:
a. Administrator , dapat menggunakan semua fasilitas, seperti entry data, edit
data dan hapus data. Juga bisa melakukan masukan data training serta
mengererate rulenya.
b. petugas/operator , memiliki fasilitas yang sama dengan administrator
kecuali cms user, jenis dan atribut.
3.4 Pera nca ngan Basis Data (Database)
Basis data atau database adalah suatu solusi dari sistem pencatatan
tradisional atas beberapa kekurangan sistem tradisional ini. Jika dibayangkan,
database adalah penyederhanaan tabel-tabel tradisional menjadi tabel-tabel
baru yang lebih mudah dio lah. Software yang menangani database disebut
DataBase Management System (DBMS).
Database memiliki diagram visual yang merupakan rangkuman dari
semua data. Diagram ini adalah diagram CDM dan PDM yang memudahkan
melihat sistem secara keseluruhan.
Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM)
sebenarnya memiliki fungsi yang sama, yaitu memberikan gambaran visual
tentang tabel-tabel yang ada di database dan menggambarkan hubungan antara
tabel tersebut.
Sebelum membuat tabel-tabel dalam basis data, kita harus merancang CDM