• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Sistem Klasifikasi/Taksonomi Tanah Berbasis Web Menggunakan Metode Decision Tree C45.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Sistem Klasifikasi/Taksonomi Tanah Berbasis Web Menggunakan Metode Decision Tree C45."

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

ARDY PRANAJ AYA S

NPM : 0634010030

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(2)

ii

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan tugas akhir ini dengan baik dan benar.

Penyusunan Laporan tugas akhir ini merupakan prasyarat dalam

mengambil Tugas Akhir. Adapun judul Laporan tugas akhir ini adalah

”APLIKASI SISTEM KLASIFIKASI/TAKSONOMI TANAH BERBASIS WEB

DAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE C45’’. Tak

lupa pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian

Laporan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang

terhormat:

1. Kedua Orang Tua tercinta beserta adik kandung sekeluarga atas semua

dukungan yang tak terhitung dengan apapun baik selama masa perkuliahan

maupun sebelum-sebelumnya.

2. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN

“Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Dr. Ir. Ketut Sari, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN

“Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Purnomo Edy Sasongko,Ir.MP sebagai Dosen Pembimbing I atas

(3)

iii

waktu, tenaga dan pikiran serta dengan sabar membimbing penulis dari

awal hingga terselesainya Laporan Skripsi / Tugas Akhir (TA) ini.

6. Dosen – Dosen Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur,

yang telah membuat kami membuka pikiran dan merubah pola pikir kami.

Dan tak lupa bapak/ibu penguji atas waktu dan kritik serta saran yang

telah diberikan atas project tugas akhir ini.

7. Semua fihak tanpa terkecuali yang secara sengaja ataupun tidak sengaja

yang telah memberikan semangat dan telah menjadi inspirasi dari penulis

untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Dan khususnya kawan-kawan satu

jurusan Teknik Informatika UPN ”Veteran” Jatim baik seangkatan

penulis (2006) ataupun kakak kelas penulis, kawan-kawan mantan KKN

dan juga kawan-kawan seperjuangan untuk ujian tugas akhir periode Juni

2012 TF-FTI UPN ”Veteran” Jatim ataupun semua yang belum tertulis

tersebut.

Penulis sebagai manusia biasa pasti mempunyai keterbatasan dan banyak

sekali kekurangan, terutama dalam pembuatan laporan ini. Untuk itu

penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun dalam

memperbaiki penulisan laporan ini.

Surabaya, November 2012

(4)

iv 2.1 APLIKASI SISTEM KLASIFIKASI/TAKSONOMI TANAH BERBASIS WEB... 6

2.1.1 TAKSONOMI TANAH ... 6

2.1.1 APLIKASI WEB DINAMIS ... 12

2.2 METODE DECISION TREE C45 ... 15

(5)

v

(6)

vi

4.2.2 Implementasi data pada aplikasi ... 89

4.2.3 Implementasi antar muka ... 93

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI PROGAM 5.1 Uji Coba Penginputan data jenis ... 109

5.2 U ji Coba Penginputan data Atribut ... 112

5.3 Uji Coba Penginputan data training ... 115

5.4 Uji coba membuat pohon keputusan ... 122

5.5 Uji coba konversi aturan ... 127

5.6 Uji coba hasil klasifikasi ... 129

5.7 Uji Coba Data Master ... 137

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan ... 138

5.2 Saran ... 139

(7)

Pembimbing II : Eva Yulia, S.Kom Penyusun : Ardy Pranajaya S

i

ABSTRAK

Pertanian merupakan sektor yang paling penting dalam perekonomian Indonesia. Ini dapat dilihat dari jumlah pemasukan pada kas negara yang berasal dari sektor pertanian. Akan tetapi sering terjadi gagal panen yang diakibatkan kesalahan dalam pemilihan jenis tanaman melihat dari jenis tekstur tanah, suhu maupun cuaca pada derah tersebut. Tentu ini akan sangat merugikan petani khususnya yang telah mengeluarkan modal waktu dan tenaga untuk menanam tanaman tersebut.

Pada uraian di atas terlihat jelas bahwa Jenis tanah merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan tanaman karena perbedaan jenis tanah mempengaruhi sifat-sifat dari tanah tersebut. Karena itulah penting sekali sifatnya Untuk memahami jenis tanah tersebut untuk dapat menghasilkan sebuah produk pertanian yang baik dan optimal. Untuk menentukan sebuah jenis tanah diperlukan pengetahuan yang mampu mngelompokkan dan mengolah data tentang tanah secara sistematik sehingga dapt menghasilkan keputusan yang bagus dan nantinya bisa digunakan untuk kepentingan pertanian dan juga kepentingan lainya. Karena itulah saya akan membangun sebuah aplikasi

Penggunaan aplikasi sistem taxonomi tanah ini dapat membantu memudahkan untuk menentukan jenis/nama tanah.

Kata kunci : Aplikasi Taxonomi Tanah, Decision, Web.

(8)

1

PENDAHULUAN

1.1. Lata r Belakang

Pertanian merupakan sektor yang paling penting dalam perekonomian

Indonesia. Ini dapat dilihat dari jumlah pemasukan pada kas negara yang berasal dari

sektor pertanian. Akan tetapi sering terjadi gagal panen yang diakibatkan kesalahan

dalam pemilihan jenis tanaman melihat dari jenis tekstur tanah,suhu maupun cuaca

pada derah tersebut. Tentu ini akan sangat merugikan petani khususnya yang telah

mengeluarkan modal waktu dan tenaga untuk menanam tanaman tersebut.

Indonesia merupakan negara yang luas serta mempunyai tekstur tanah,suhu

maupun cuaca yang sering berubah-rubah. Pada suatu daerah A yang sukses dengan

suatu jenis tanaman belum tentu akan sukses pada daerah B mengingat dari tekstur

tanah,suhu maupun cuaca. Ini dapat dilihat dari tumbuhan lidah buaya yang sangat

sukses didaerah kalimantan yang berbeda dengan daerah yang lainnya didaerah

kalimantan ini tanaman lidah buaya nya mempunyai daging yang tebal dan dan

mempunyai kadar air yang tinggi. Begitu juga di kepulauan riau tanaman seperti padi

sangat sulit tumbuh disana dikarenakan tekstur tanah yang dekat dengan daerah

pantai atau laut. Begitu juga untuk tanaman-tanaman seperti anggur dan strawberry

(9)

Pada uraian diatas terlihat jelas bahwa Jenis tanah merupakan salah satu faktor

penting dalam pertumbuhan tanaman karena perbedaan jenis tanah mempengaruhi

sifat-sifat dari tanah tersebut. Karena itulah penting sekali sifatnya Untuk memahami

jenis tanah tersebut untuk dapat menghasilkan sebuah produk pertanian yang baik dan

optimal. Untuk menentukan sebuah jenis tanah diperlukan pengetahuan yang mampu

mngelompokkan dan mengolah data tentang tanah secara sistematik sehingga dapat

menghasilkan keputusan yang bagus dan nantinya bisa digunakan untuk kepentingan

pertanian dan juga kepentingan lainya. Karena itulah saya akan membangun sebuah

aplikasi yang berjudul “ APLIKASI SISTEM KLASIFIKASI/TAKSONOMI

TANAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE

C45”.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari pada dibuatnya tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

a) Dapat memudahkan untuk menentukan jenis/nama tanah hanya dengan

memasukkan kriteria-kriterianya saja (sudah ditentukan).

b) Dapat mengetahui tingkat keberhasilan aplikasi dengan membandingkan data

(10)

1.3. Per umusa n Ma salah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dalam tugas akhir ini

masalah yang dirumuskan adalah penggunaan metode DECISION TREE C45 untuk

pengelompokan dan pengolahan data tanah , yang nantinya akan menghasilkan

sebuah hasil akhir jenis tanah.

1.4. Pemba tasan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dalam tugas akhir ini

batasan masalahnya adalah sebagai berikut :

a) Menggunakan forward chaining untuk pengelompokan dan pengolahan data.

b) Data yang dipakai adalah data tanah primer (analisa lab) dan skunder (hasil

penelitian).

1.5. Ma nfa at

Manfaat yang diharapkan dapat dari penelitian ini adalah :

a) Memudahkan pengguna aplikasi untuk menentukan jenis/nama tanah.

b) Menghemat waktu waktu untuk pengujian dan penlitian untuk menentukan

jenis/nama tanah.

c) Dapat digunakan untuk menambah landasan penelitian berikutnya menegenai

data maining pada umumnya dan Tugas akhir dengan judul serupa (penentuan

(11)

1.6. Sistematika Penulisa n

Penulisan tugas akhir ini tersusun dalam 6 (enam) bab dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penyusunan tugas akhir, metodologi, dan sistematika penyusunan tugas

akhir.

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA

Dasar Teori berisi beberapa teori yang mendasari penyusunan tugas akhir

ini. Adapun yang dibahas dalam bab ini adalah teori yang berkaitan dengan

software metrics.

BAB III DESAIN SISTEM

Pada bab ini diuraikan deskripsi dan desain perangkat lunak yang sedang

dikembangkan. Desain perangkat lunak meliputi Software Requirement

Specification (SRS) dan Software Design Specification (SDS).

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

Berisi implementasi dan evaluasi terhadap software metrics yang telah

diterapkan dalam proses pembuatan perangkat lunak.

(12)

Bab ini akan menjelaskan tentang uji coba dan hasil dari program yang telah di

buat, dan mengetahui apakah program yang telah di kerjakan terebut nantinya

dapat bekerja sesuai dengan yang di harapkan.

BAB VI PENUTUP

Bab Penutup berisi Kesimpulan dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan

(13)

6

TINJ AUAN PUSTAKA

2. 1 APLIKASI SISTEM KLASIFIKASI/TAKSONOMI TANAH BERBASIS

WEB

2.1.1 TAKSONOMI TANAH

a . Sejara h

Sistem Taksonomi Tanah yang dulu dikenal dengan istilah “A Comprehensive

System of Soil Classification 7 th Approximation” diperkenalkan pertama kali pada

tahun 1960 dalam Konggres Tanah Internasional ke-7 di hadison (Wisconsin)

Amerika Serikat oleh Dr. Guy D Smith. Sistem tersebut disebut Comprehensive

system karena (diharapkan) dapat digunakan seluruh tanah di dunia, untuk berbagai

bidang ilmu yang berhubungan dengan tanah. Disebut 7 th Approximation karena

sistem tersebut dibuat dengan beberapa kali perbaikan dan ini adalah perbaikan yang

ke-7. First Approximation dimulai pada tahun 1951. Sampai pada 2nd Approximation

naskahnya hanya diedarkan terbatas dalam lingkungan ahli-ahli tanah di Amerika.

Berdasarkan atas tanggapan dan saran-saran para ahli tersebut kemudian disusun

perbaikan-perbaikan berikutnya. Mulai dari 2nd Approximation naskah diedarkan

lebih luas baik di Amerika Serikat maupun ke negara-negara di luar Amerika. Di

samping itu di Amerika dilakukan pula uji coba terhadap sistim tersebut dalam

kegunaannya untuk survey tanah. Dengan menampung ke dalam sistim ini semua

(14)

mempunyai pengetahuan dan pengalaman terhadap jenis tanah yang berlainan, maka

diharapkan sistim ini dapat memenuhi kebutuhan klasifikasi tanah seluruh dunia.

Taksonomi Tanah bukan merupakan perbaikan yang terakhir, tetapi hanya

merupakan pendekatan (approximation) untuk mendapatkan tanggapan dan kritik dan

untuk di uji lebih lanjut.

Sejak tahun 1960 beberapa supplement terhadap 7th Approximation telah

diterbitkan. Supplement bulan Maret 1967 memuat semua perubahan yang dilakukan

sejak tahun 1960 kecuali untuk histosol yang baru dikemukakan dalam supplement

bulan September 1968. Seluruh sistem tersebut dengan perubahan-perubahannya

segera akan diterbitkan sebagai 8th Approximation (Dijkerman, 1968). Sistem 7th

Approximation digunakan untuk survey tanah Amerika pada tahun 1965. Ini adalah

merupakan sistem ke-4 yang digunakan untuk survey tanah negeri tersebut dalam 67

tahun terakhir. Sistem pertama yang digunakan adalah sistim whitney (1909),

kemudian Marbut (1927) dan Baldwin, Kellog dan Thorp (1938). Yang terakhir ini

kemudian diperbaiki oleh Thorp dan Smith (1949).

Untuk memetaan tanah, menurut Baldwin et al. (1938) katagori yang terendah

dipergunakan adalah seri da tipe. Waktu itu dikenal kurang lebih 2000 seri tanah di

Amerika Serikat. Untuk menghilangkan gap antara seri dengan great group maka

ditambahkan kategori famili oleh Thorp dan Smith (1949). Pada waktu dicoba

memasukkan seri-seri yang telah ada ke dalam famili dan great group ternyata

(15)

Salah satu kekurangannya utama dari sistem tersebut adalah tidak adanya

definisi yang tepat terhadap sifat-sifat tanah dalam masing-masing kategori. Pada

tahun 1951 akhirnya diputuskan untuk merubah seluruh sistem klasifikasi tanah

tersebut dengan sistem yang baru.

Sistem yang baru tersebut sekarang dikenal dengan sistem 7th Approximatio.

Sistem ini dibuat atas dasar pengetahuan dan pengalaman selama 67 tahun survey

tanah di Amerika Serikat. Merupakan sistem yang tepat (precise), sistematik dan

logik. Konsep-konsep baru seperti pedon dan horison penciri (diagnotic horison)

diperkenalkan. Definisi berbagai kategori (klas) dari tanah-tanah yang berbeda

ditentukan dengan sifat-sifat tanah yang dapat diukur (facts) bukan oleh faktor

pembentuk tanah (theory). Nama-nama baru telah disusun dengan menggunakan

kata-kata Yunani atau Latin.

Sistem ini telah menarik perhatian ahli-ahli tanah seluruh dunia. Rusia

menanggapi 7 th Approximation dalam beberapa artikel pada Soviet Soil Science,

Juni 1964. Soil Science, Juni 1964. Soil Science, 1963. Soil Science 1963, Vol. 96,

Nomor 1, seluruhnya digunakan untuk menanggapi 7 th Approximation. Symposium

mengenai 7th Approximation diterbitkan dalam proceeding of the American Soil

Science 1963, Vol. 27, Nomor 2. Selain itu masih banyak tanggapan lain seperti

tercantum pada daftar pustaka tulisan ini.

Dengan demikian nyata bahwa sistem ini telah merangsang timbulnya

(16)

b. KATEGORI

Di dalam sistim ini dikenal 6 kategori yaitu : order, sub order, great group,

sub-group, family dan serie yang disebut sistem kategori multiple. Kategori type

(Thorp dan Smith, 1949) ditiadakan. Hal ini disebabkan karena tekstur lapisan atas

(lapisan olah) yang digunakan sebagai faktor pembatas untuk type sering

berubah-ubah karena banyak dipengaruhi faktor-faktor yang datangnya dari luar.

a . Or der

Order dibedakan atas sifat-sifat umum tanah yang menentukan

pembentukan horison penciri. Menurut 7th Approximation (1960) dikenal 10

order yaitu : Entisol, Vertisol, Inceptisol, Aridosol, Mollisol, Spodosol,

Alfisol, Ultisol, Oxisol dan Histosol. Jumlah ini bertambah atau berkurang

sesuai dengan hasil-hasil penyelidikan yang masih dilakukan.

b. Sub-Or der

Tiap-tiap order dibagi dalam sub-order yang masing-masing

mempunyai keseragaman genetik yang lebih besar. Faktor pembatas terutama

adalah faktor-faktor yang besar pengaruhnya terhadap sifat-sifat genetik

tanah. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah ada tidaknya penggenangan,

adanya iklim atau vegetasi, tekstur yang extrem (pasir), kadar allophan atau

seskwioksida bebas yang menentukan arah dan kecepatan (derajat)

(17)

c. Gr ea t Gr oup

Great group dari tiap-tiap sub order terutama ditentukan oleh tidaknya

horison penciri serta sifat horison penciri tersebut. Bila dalam satu sub order

horison penciri tidak berbeda, maka digunakan penciri lain. Horison penciri

yang diambil adalah yang menunjukkan perbedaan utama tingkat

perkembangan tanah dan yang berbeda jenisnya.

Termasuk horison penciri adalah horison illuviasi (liat, besi, humus), horison

permukaan yang tebal dan berwarna gelap, lapisan “pan” yang mempengaruhi

perakaran dan pergerakan air dalam tanah dan horison anthropic yang terbentuk pada

tanah-tanah yang digarap. Faktor-faktor di luar horison penciri yang digunakan

sebagai pembatas bila horison tidak relevant antara lain adalah : self mulching, warna

merah dan coklat tua pada tanah-tanah dari batuan basa, perbedaan kejenuhan basa

yang besar, sifat pengerasan irreversible, bentuk-bentuk lidah horison eluviasi pada

horison illuviasi dan suhu yang rendah. Tiap-tiap great group mempunyai horison

penciri atau faktor-faktor penentu lain yang jenis dan sifatnya sama.

d. Subgr oup

Subgroup adalah sekumpulan tanah yang di samping memiliki

sifat-sifat great groupnya memiliki pula sifat-sifat-sifat-sifat lain sebagai berikut :

Memiliki sifat-sifat lain yang terdapat pada order,

suborder great group dari golongan sendiri atau

(18)

Memiliki sifat-sifat lain yang baru yang tidak terdapat

pada order, suborder dan great group tersebut.

e. Famili

Famili adalah bagian dari subgroup berdasarkan atas sifasifat tanah

yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Pembagiannya untuk tiap-tiap

subgroup berbeda-beda. Tiap-tiap famili mempunyai tata udara tanah, air

tanah, “plant root relationship”, kadar unsur-unsur hara utama yang sama

kecuali unsur N. Yang digunakan sebagai penentu adalah lapisan di bawah

lapisan oleh atau yang sama dalamnya. Faktor pembedanya adalah tekstur,

ketebalan horison, susunan (keadaan) mineral, kemasaman, konsistensi dan

permeabilitas. Faktor-faktor tersebut adalah faktor-faktor yang dianggap

relatif tidak mudah berubah, dan pada waktu ini tidak masih diuji apakah

semuanya dapat memenuhi syarat yang diperlukan untuk menentukan famili,

kemasaman tanah sebenarnya kurang memenuhi syarat, tetapi mudah diukur

dan kadang-kadang merupakan satu-satunya sifat yang dapat digunakan untuk

membeda-bedakan subgroup dengan baik terutama pada tanah-tanah yang

selalu tegenang atau tanah-tanah daerah dataran banjir (flood plain yang tidak

mempunyai perkembangan horison.

f. Ser i

Seri adalah sekumpulan tanah yang mempunyai sifat-sifat dan susunan

(19)

dapat mempunyai perbedaan-perbedaan lereng, tingkat erosi, sifat-sifat

lapisan olah dan lain-lain selama faktor-faktor tersebut tidak menyebabkan

perbedaan sifat dan susunan horison di bawahnya. Tanah di lapisan atas

(lapisan olah) tidak digunakan sebagai faktor penentu karena sering

mengalami perubahan sifat.Sifat-sifat tanah yang digunakan untuk

menentukan seri tanah dapat dipilih dari beberapa sifat belum di bawah

lapisan olah tersebut misalnya tekstur, drainase (permeabilitas), mineralogi

tanah, tanah, tebal horison, konsistensi, struktur, kemasaman tanah dan

sebagainya. Yang biasa digunakan adalah kombinasi antara beberapa sifat

tersebut.

2.1.2 APLIKASI WEB DINAMIS

Banyak situs internet mempunyai content dengan sifat statis, seperti profil

perusahaan, artikel, dan keterangan-keterangan lain. Situs ini mempunyai dokumen

dengan teks sederhana, image dan hyperlinks ke dokumen-dokemen miliknya. Untuk

mengembangkan situs yang bersifat statis, kita cukup menggunakan teknologi

client-side. HTML dan Cascading Style Sheet(CSS) dapat digunakan untuk mengatur

struktur dan menampilkan halaman content. Seandainya tampilan ingin diperindah

maka dapat ditambahkan script yang sifatnya client-side seperti JavaScript, Jscript

ataupun VBScript. Tetapi dengan berkembangnya internet, situs yang ada di internet

tidak hanya berfungsi untuk mempresentasikan content, tetapi cenderung berupa

apilkasi yang kebanyakan terhubung ke suatu basis data. Pada tahap ini situs akan

(20)

tergantung pada data yang diminta dan action dari suatu user. Untuk mengembangkan

situs yang dinamis diperlukan teknologi server-side, seperti PHP, ASP, CGI, dan lain

sebagainya. Dengan teknologi server-side kita dapat mengembangkan suatu aplikasi

berbasis internet yang dapat menghasilkan dan menampilkan content secara dinamis.

Prosesnya terlihat pada gambar di bawah ini :

Perbedaan mendasar antara HTML dengan bahasa server-side adalah HTML

diterjemahkan oleh script client browser, tidak dieksekusi di server. Dengan

membuat kode yang dapat dieksekusi pada server, kita dapat menciptakan banyak

sekali aplikasi yang sifatnya dinamis dan dapat dikendalikan oleh user melalui

(21)

browser. Bila kita mengembangkan sebuah situs dinamik, hanya tinggal menunggu

waktu saja bagi kita untuk memakai sebuah database . Teknologi server-side

menggunakan banyak cara untuk menghubungkan antara aplikasi yang kita buat

dengan database server.

Hal web yang dinamis memungkinkan pembaharuan isi dokumen yang lebih

cepat, tanpa harus melakukan pengembangan dari nol. Hal ini ajan sangat

memudahkan situs-situs yang memerlukan tingkat aktualisasi informasi yang tinggi,

seperti situs berita dan situs forum. Pada umumnya, hal web yang dinamis

memanfaatkan sebuah bahasa pemrograman untuk menyajikan informasi yang

disesuaikan pengguna, atau informasi yang terbaru dengan mengambil data dari suatu

database. Dengan memanfaatkan database, halaman web tidak perlu diganti-ganti,

hanya saja data di dalam database yang diperbaharui.

Browser

(22)

2. 2 METODE DECISION TREE C45

2.2.1 DECISION TREE

Decision tree merupakan salah satu metode klasifikasi yang

menggunakan representasi struktur pohon (tree) dimana setiap node

merepresentasikan atribut, cabang nya merepresentasikan nilai dari atribut,

dan daun merepresentasikan kelas. Node yang paling atas dari decision tree

disebut sebagai root. Decision tree merupakan metode klasifikasi yang paling

populer digunakan. Selain karena pembangunannya relatif cepat, hasil dari

model yang dibangun mudah untuk dipahami.

Pada decision tree terdapat 3 jenis node, yaitu:

a) Root Node (akar), merupakan node paling atas, pada node ini tidak

ada input dan bisa tidak mempunyai output atau mempunyai

output lebih dari satu.

b) Internal Node (internal) , merupakan node percabangan, pada node

ini hanya terdapat satu input dan mempunyai output minimal dua.

c) Leaf node atau terminal node (daun) , merupakan node akhir, pada

(23)

Gambar2.3 Decision tree sederhana

2.2.2 METODE C45

Salah satu algoritma induksi pohon keputusan yaitu ID3 (Iterative

Dichotomiser 3). ID3 dikembangkan oleh J. Ross Quinlan. Dalam prosedur algoritma

ID3, input berupa sampel training, label training dan atribut. Algoritma C4.5

merupakan pengembangan dari ID3. Sedangkan pada perangkat lunak open

(24)

Gambar Algoritma

Pohon dibangun dengan cara membagi data secara rekursif hingga tiap bagian

terdiri dari data yang berasal dari kelas yang sama. Bentuk pemecahan (split) yang

digunakan untuk membagi data tergantung dari jenis atribut yang digunakan

dalam split. Algoritma C4.5 dapat menangani data numerik (kontinyu) dan

diskret. Split untuk atribut numerik yaitu mengurutkan contoh berdasarkan atribut

kontiyu A, kemudian membentuk minimum permulaan (threshold) M dari

contoh-contoh yang ada dari kelas mayoritas pada setiap partisi yang bersebelahan, lalu

menggabungkan partisi-partisi yang bersebelahan tersebut dengan kelas mayoritas

yang sama. Split untuk atribut diskret A mempunyai bentuk value

(25)

Jika suatu set data mempunyai beberapa pengamatan dengan missing

value yaitu record dengan beberapa nilai variabel tidak ada, Jika jumlah pengamatan

terbatas maka atribut dengan missing value dapat diganti dengan nilai rata-rata dari

variabel yang bersangkutan.[Santosa,2007]

Untuk melakukan pemisahan obyek (split) dilakukan tes terhadap atribut

dengan mengukur tingkat ketidakmurnian pada sebuah simpul (node). Pada algoritma

C.45 menggunakan rasio perolehan (gain ratio). Sebelum menghitung rasio

perolehan, perlu menghitung dulu nilai informasi dalam satuan bits dari suatu

kumpulan objek. Cara menghitungnya dilakukan dengan menggunakan konsep

entropi.

S adalah ruang (data) sampel yang digunakan untuk pelatihan, p+ adalah jumlah yang

bersolusi positif atau mendukung pada data sampel untuk kriteria tertentu dan

adalah jumlah yang bersolusi negatif atau tidak mendukung pada data sampel untuk

kriteria tertentu. ntropi(S) sama dengan 0, jika semua contoh pada S berada dalam

kelas yang sama. Entropi(S) sama dengan 1, jika jumlah contoh positif dan negative

dalam S adalah sama. Entropi(S) lebih dari 0 tetapi kurang dari 1, jika jumlah contoh

positif dan negative dalam S tidak sama [Mitchell,1997].Entropi split yang

membagi S dengan n record menjadi himpunan-himpunan S1 dengan n1 baris

(26)

Kemudian menghitung perolehan informasi dari output data atau variabel

dependent y yang dikelompokkan berdasarkan atribut A, dinotasikan

dengan gain (y,A). Perolehan informasi, gain (y,A), dari atribut A relative terhadap

output data y adalah:

nilai (A) adalah semua nilai yang mungkin dari atribut A, dan yc adalah subset dari y

dimana A mempunyai nilai c. Term pertama dalam persamaan diatas

adalah entropy total y dan term kedua adalah entropy sesudah dilakukan pemisahan

data berdasarkan atribut A.

Untuk menghitung rasio perolehan perlu diketahui suatu term baru yang disebut

pemisahan informasi (SplitInfo). Pemisahan informasi dihitung dengan cara :

bahwa S1 sampai Sc adalah c subset yang dihasilkan dari pemecahan S dengan

menggunakan atribut A yang mempunyai sebanyak c nilai. Selanjutnya rasio

(27)

2. 3 Teknologi Infor ma si untuk Implementa si Sistem

2.3.1 Data Base MYSQL

MySQL adalah salah satu produk database yang populer dipasaran

karena kehandalan, kelengkapan fitur, dan freesoftware. MySQL

meruapakan salah satu produk database relasi (RDBMS relational

Database Management System), diperkenalkan sejak tahun 1996. MySQl

merupakan database server yang multi-user dengam menggunakan

implementasi client-server. Kehandalan utama dari MySQL adalah

kecepatan, kekuatan, dan kemudahan dalam penggunaan, sehingga kita

dapat dengan mudah untuk menyimpan, mengupdate, dan mengakses

informasi [6].

MySQl dapat bekerja dalam berbagai macam platform sistem

operasi, baik UNIX, OS/2, Microsoft, dan lain sebagainya. Pada versi yang

terbarunya sudah banyak ditambahkan fitur-fitur baru terutama integrasi

yang kuat dengan PHP dan berbasis platform internet.

Menggunakan privilege system (Hak Akses) yang ada dalam

MySQL akan menjamin keamanan data terhadap pengganggu yang akan

merusak sistem. Fungsi utama privilege adalah melakukan autentifikasi

terhadap user yang terhubung atas izinnya untuk melakukan assosiasi

(28)

MySQL menggunakan standar bahasa kueri SQL (Structure Query

Language) untuk melakukan pemrosesan data. SQL yang merupakan

bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan server database

relasional. Perbedaan bahasa ini dengan menggunakan bahasa

pemrograman lainnya adalah SQL tidak memiliki struktur kendali,

sehingga untuk pengembangan aplikasi, harus dikembangkan dengan

bahasa pemrograman yang lain.

Pada dasarnya perintah-perintah SQL dapat dikategorikan dalam

dua bagian, yaiti Data Definiton Language (DDL) dan Data Manipulation

Language (DML). DDL berfungsi untuk melakukan proses definisi data

seperti membuat table, mebuat index, dan lain sebagainya. Sedangkan

DML berfungsi untuk melakukan operasi-operasi manipulasi data seperti

memasukkan record, memodifikasi record, menghapus record, dan

lain-lain.

Gambar 2.4 Cara kerja server database

(29)

Server database sendiri bekerja berdasarkan konsep client/server. Client

mengirim perintah SQL yang hendak dieksekusi ke server. Server menerima

perintah SQL dan mengeksekusinya, kemudian mengembalikan set hasil

kembali ke klien. Cara kerjanya terlihat pada gambar di atas.

2.3.2 HTML

Membangun sebuah Web Page dibutuhkan sebuah bahasa

pemprograman yang lebih dikenal dengan sebutan WEB SCRIPTING.

Dikatakan Script karena perintah kode program tersebut akan diinterpreter dan

tidak ada kompilasi untuk menjadikannya executable. Berdasarkan letak

proses interpreter maka web scripting dibagi menjadi dua kategori, yaitu

bersifat client side dan server side.

Client Side dilaksanakan oleh web browser seperti Internet Explorer,

Netscape, Opera, Firefox dan lain-lain. Contoh daripada Client Side misalnya

HTML,CSS, Javascript, VBscript maupun XML. Sedangkan Server Side

dikerjakan oleh Web Server seperti Personal Web Server untuk system

operasi Windows 98, IIS untuk system operasi Windows 2000/XP, Apache,

Tomcat, Xitami dan Zope. Sedangkan untuk contoh bahasa server side adalah

ASP (.Net), PHP, JSP,CFM dan CGI/PL.

Web Scripting yang bersifat Client Side akan menghasilkan web page

(30)

yang disajikan dan tidak dapat diupdate seketika, karena tidak dapat dilakukan

request interaktif dari pengguna dan proses tidak terjadi di server sehingga

tidak dapat menghasilkan output apapun. Sehingga untuk menghasilkan

aplikasi web bersifat dinamis tidak mungkin, dan harus dikombinasikan

dengan web scripting yang bersifat server side.

HTML ( Hypertext Markup Language ) adalah bahasa dasar untuk

web scripting bersifat Client Side yang memungkinkan untuk menampilkan

informasi dalam bentuk teks, grafik, serta multimedia dan juga untuk

menghubungkan antar tampilan web page atau yang lebih dikenal dengan

Hyperlink.

Tidak diperlukan suatu program editor khusus untuk menggunakan

kode perintah-perintah HTML, kita dapat menggunakan Notepad, Edit Plus

ataupun editor lainnya yang berbasis GUI ( Graphical User Interface ) seperti

Microsoft Front Page, Dreamweaver CS3, Adobe Golive dan

sebagainya,namun dengan program-program ini kita tidak perlu mengetik

kode HTMLnya, semua perintah diwujudkan secara Icon Base. Sebagai

seorang pengembang aplikasi web maka kemampuan penguasaan kode-kode

HTML sangat diperlukan, dengan demikian kita mampu menguasai

program-program editor lainnya. Untuk dapat menguasai kode-kode HTML sangat

(31)

Aturan penulisan HTML adalah sebagai berikut :

I. Memilki struktur minimal dari dokumen HTML.

<HTML>

berbeda-beda antar tag yang satu dengan tag yang lainnya.

IV. Penulisan Tag bersifat Non Case Sensitive, ini berarti bahwa penulisan

tag huruf besar dan atau huruf kecil akan dianggap sama. Sebagai

contoh <HTML> akan sama dengan <html> atau <HtmL>.

V. Setelah tanda "<" harus langsung diikuti oleh nama Tag dan ditutup

(32)

dapat dibuat sendiri dan harus mengikuti standar W3C, yaitu sebuah

lembaga atau organisasi internasional yang mengatur standarisasi web

( http://www.w3c.org).

VI. Dalam dokumen HMTL diperlukan tag <HEAD></HEAD>, dalam tag

ini diletakkan judul web page dengan menggunakan tag <TITLE>judul

Web</TITLE>, sedangkan di dalam tag <BODY></BODY> berisikan

isi dari web page kita. Untuk ekstensi dari file HTML perlu

ditambahkan .html atau .htm dibelakang nama filenya. Misalnya Uji

Coba.html

VII. Penulisan tag-tag HTML tidak akan terpengaruh oleh perintah langsung

keyboard seperti penekanan tombol enter atau spasi, sehingga

diperbolehkan menyusun tag-tag HTML secara countinue horizontal

seperti berikut ini :

(33)

Red-Green-Blue) dengan angka hexadecimal maksimal adalah FF (setara dengan

255 decimal) tiap komposisinya. Sebagai contoh bila diinginkan untuk

memberikan warna merah (Red) maka nilainya "#FF0000", warna hijau

nilainya adalah "#00FF00" dll. Adapun untuk nilai atribut background

adalah nama file gambar lengkap dengan lokasi folder dan ekstensi

filenya. Format gambar yang didukung oleh HTML antara lain JPEG,

PNG dan GIF.

b. HEADING

Digunakan untuk menampilkan format huruf yang besar dan

dicetak tebal, biasanya digunakan untuk judul atau topik utama dari

sebuah paragraf, ukurannya dari terbesar <H1> sampai terkecil <H6>,

sedangkan untuk mengatur posisi heading digunakan atribut "align".

Contoh <H1 align="..."> ditutup dengan </H1> yang nilai atributnya

dapat diisi nilai LEFT untuk rata kiri, RIGHT untuk rata kanan dan

CENTER untuk rata tengah.

c. PARAGRAF

Untuk memformat paragraf agar dapat rata kiri, rata kanan, rata

tengah dan justify digunakan tag pembuka <P align="..."> dan ditutup

dengan </p>, adapun isi dari atribut "align" adalah

LEFT,RIGHT,CENTER dan JUSTIFY. Antara paragraf dalam HTML

(34)

d. BREAKING NOW

Tag <BR> ini digunakan untuk berpindah ke baris baru dalam

isi dokumen. Ini adalah salah satu tag HTML yang tidak memiliki tag

penutup.

e. HORIZONTAL RULER

Tag yang digunakan untuk membuat garis horizontal adalah

<HR>, adapun atribut yang dimiliki "align" untuk perataan, "size"

untuk mengatur ketebalan garisnya dalam pixel (px) dan "width" untuk

mengatur lebar garisnya (dalam pixel atau persen). Penggunaan satuan

persen (%) memiliki arti bahwa ukuran garis horizontal akan diambil

persentase terhadap WIDTH dari tampilan jendelanya. Tag <HR> juga

tidak memiliki tag penutup.

f. PREFORMAT

Fasilitas ini tampilan akan diformat sama persis dengan isi yang

ada di dalam Tag <PRE>isi</PRE>. Di dalam tag <PRE> tombol enter

(35)

g. BOLD, ITALIC, UNDER LINE, SUBSCRIPT, SUPERSCRIPT

dan STRIPE

Cara memberikan efek huruf dalam dokumen HTML adalah

sebagai berikut :

Untuk huruf tebal (bold)... <b>cetak tebal</b>

Untuk huruf miring (italic) ... <i>cetak miring</i>

Untuk huruf dengan garis bawah (underline) ... <u>garis

bawah</u>

Untuk huruf sebagai subscript ... <sub>cetak subscript</sub>

Untuk huruf sebagai superscript ... <sup>cetak

superscript</sup>

Untuk huruf yang dicoret (strike) ...<s>cetak strike</s>

h. LIST

Dalam dokumen HTML dapat menampilkan datar list seperti

bullet & Numbering pada aplikasi program Microsoft Word. Ada dua

macam list, yaitu UnorderList ( mirip bullets ) dan OrderedList ( Mirip

Numbering )

Pada Unorderlist digunakan tag <UL> sebagai pembuka dan

tag </UL> sebagai tag penutup. Untuk item-item list yang ada di

(36)

mempunyai atribut "type" yaitu bentuk dari bulletnya. Ada beberapa

jenis type yaitu DISC (default) untuk lingkaran tidak berlubang,

CIRCLE untuk bentuk lingkaran berlubang, SQUARE untuk kotak.

Orderedlist juga memiliki atribut tipe untuk menentukan tipe

penomorannya, tipe tersebut adalah

Bila kita tidak mendifinasikan tipenya, maka secara default

Ordered List akan memberikan penomoran angka ( 1,2,3 … )

i. KOMENTAR DALAM HTML

Komentar dalam tag HTML menggunakan tanda <!— sebagai

pembuka dan tanda -- > sebagai penutup. Komentar tidak akan

(37)

j. Kar akter khusus dala m HTML.

PHP dikenal sebagai bahasa scripting yang mampu menyatu dengan

tag-tag HTML, dan dieksekusi di server. PHP digunakan untuk membuat

halaman WEB yang dinamis seperti halnya Active Sever Pages (ASP) atau

Java Server Pages (JSP).

Versi pertamanya dibuat oleh Rasmus-Ledorf pada tahun 1995.

(38)

Netcraft pada bulan Desember 1999, lebih dari satu juta site yang

menggunakan PHP, termasuk perusahaan besar seperti Mitsubishi, Redhat,

Der Spiegel, NASA, Ericson, MP3-Lycos, dan banyak lagi. Berdasarkan

survey Esoft pada bulan Nopember 1999, 23% pengguna Apache server

menggunakan PHP (55% webserver di dunia menggunakan Apache) [4].

PHP dipilih sebagai bahasa pemrograman server-side karena :

a. Life Cycle yang singkat, sehingga PHP selalu up to date mengikuti

perkembangan teknologi internet.

b. Cross platform, PHP dapat diapakai di hampir semua web server

yang ada dipasaran (Apache, AOLServer, fhttpd, phttpd, Microsoft

IIS, Xitami, dan lain-lain) yang dijalankan pada berbagai sistem

operasi (Linux, FreeBSD, UNIX, Solaris, Windows). Dengan

demikian, proses developing dapat dilakukan menggunakan sistem

operasi yang berbeda dengan sistem operasi yang digunakan

setelah publish (misalnya, developing di windows kemudian

dipasang di web server yang menggunakan sistem operasi Linux).

c. PHP mendukung banyak paket database baik yang komersil

maupun nonkkomersil, seperti MySQL., postgreSQL, mSQL,

Oracle, Informix, Microsoft SQL Server, dan banyak lagi.

PHP dapat diinstal sebagai bagian atau model dari Apache web

server atau sebagai CGI script yang mandiri. Banyak keuntungan yang

diperoleh jika menggunakan PHP sebagai modul dari Apache

(39)

I. Waktu eksekusi lebih cepat

II. Akses database yang lebih fleksibel

III. Tingkat keamanan yang lebih tinggi.

Dalam pengembangan halaman web dinamis, PHP biasanya

dimanfaatkan untuk mengambil data-data yang disimpan dalam

database. Data yang ditampilkan dapat disesuaikan dengan berbagai

kondisi, misalnya hanya diambil data-data yang ditulis hari ini. Dengan

cara ini, administrasi situs hanya perlu memasukkan data ke database,

dan PHP akan mengambil data yang paling baru untuk ditampuilkan.

2.3.4 CSS

Cascading Style Sheets atau CSS adalah suatu Bahasa yang

digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam tag

css. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat

halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun

demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis

dokumen XML termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh

World Wide Web Consortium (W3C).

CSS biasanya digunakan oleh penulis maupun pembaca halaman

web untuk menentukan warna, jenis huruf, tata letak, dan berbagai aspek

tampilan dokumen. CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi

dokumen (yang ditulis dengan HTML atau bahasa markah lainnya) dengan

(40)

presentasi dokumen (yang ditulis dengan CSS). Pemisahan ini dapat

meningkatkan aksesibilitas isi, memberikan lebih banyak keleluasaan dan

kontrol terhadap tampilan, dan mengurangi kompleksitas serta pengulangan

pada stuktur isi.

CSS memungkinkan halaman yang sama untuk ditampilkan dengan

cara yang berbeda untuk metode presentasi yang berbeda, seperti melalui

layar, cetak, suara (sewaktu dibacakan oleh penjelajah web basis-suara atau

pembaca layar), dan juga alat pembaca braille. Halaman HTML atau XML

yang sama juga dapat ditampilkan secara berbeda, baik dari segi gaya

tampilan atau skema warna dengan menggunakan CSS.

Ada dua cara yang bisa diterapkan untuk menggunakan CSS pada

web. Cara yang pertama adalah dengan membuat CSS langsung didalam

satu file HTML kita (internal / inline style sheet). Cara yang kedua adalah

dengan cara memanggil CSS tersebut dari file CSS tersendiri (external

style sheet). selanjutnya mari kita langsung praktek silahkan buka

dreamweaver anda atau text editor, dsb :

a) Inter na l Style Sheet

Cara membuat internal Style Sheet adalah dengan

menambahkan tag <style type="text/css" media="screen"> pada bagian

(41)

selanjutnya tag tersebut kita tutup lagi dengan </style>sehingga kode

Menuliskan Mark up CSS untuk external Style Sheet sama saja

dengan cara diatas, bedanya penulisan Markup tidak ditempatkan

didalam HTML melainkan dibuat file sendiri dengan ekstensi .css,

Silahkan buat file text baru kemudian save as style.css dan simpan di

direktori yang sama.

Untuk menghubungkan file HTML dengan CSS maka pada tag

(42)

“ <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD HTML 4.01//EN">

Javascr ipt. satu istilah yang sering sekali kita dengar. Anda yang

mengelola blog pasti akan sering mendengar istilah ini ketika memasang

widget atau script tracking analytics ke blog anda : “copy paste kan kode

javascript ini pada blog anda…” well then, langsung saja :

Apa itu Javascript?

merujuk pada wikipedia, J avaScr ipt ada la h bahasa pemrograman

berbasis prototipe yang berjalan disisi klien. jika kita berbicara dalam konteks

web, sederhananya, kita dapat memahami JavaScript sebagai bahasa

pemrograman yang berjalan di browser.

Javascript dipanggil untuk memberikan fungsi pada halaman web

dengan meletakannya secara internal pada halaman html diantara tag

<script></script> atau dibuat pada file terpisah ( eksternal ) dan lalu di link

(43)

Fungsi Javascript

Secara fungsional, Javascript digunakan untuk menyediakan akses

script pada objek yang dibenamkan ( embedded ). Contoh sederhana dari

penggunaan javascript adalah membuka halaman pop up, fungsi validasi pada

form sebelum data dikirimkan ke server, merubah image kursor ketika

melewati objek tertentu, dan lain lain.

Kelebihan Javascript dan mengapa kita perlu memahaminya

Javascript bekerja pada sisi browser. maksudnya begini : untuk

menampilkan halaman web, user menuliskan alamat web di address bar url.

setelah itu, browser “mengambil” file html ( dengan file javascript yang

melekat padanya jika memang ada ) ke server yang beralamat di URL yang

diketikan oleh user. Selesai file diambil, file ditampilkan pada browser. Nah,

setelah file javascript berada pada browser, barulah script javascript tersebut

bekerja.

Efek dari Javascript yang bekerja pada sisi browser ini, Javascript

dapat merespon perintah user dengan cepat, dan membuat halaman web

menjadi lebih responsif. JavaScript melakukan apa yang tidak bisa dilakukan

oleh HTML, PHP, dan CSS : menangani hal – hal yang membutuhkan

r espons cepat ter hada p aksi dar i user . Contoh : fungsi validasi pada form.

ketika anda mengisi sebuah form yang divalidasi menggunakan javascript,

(44)

server, data akan “dicek” terlebih dahulu pada browser menggunakan fungsi

javascript yang ada pada halaman web. sehingga, jika memang data yang anda

isikan tidak valid, daripada membuang – buang waktu dengan mengirimkan

data ke server baru di validasi di server dan lalu server mengirimkan respons

balik mengenai ketidak validan input data anda, lebih baik cek validasi data

form dilakukan secara lokal di browser menggunakan fungsi javascript.

implementasi terpopuler saat ini dari pemrograman JavaScript

adalah teknik AJAX. ( Asynchronous JavaScript and XMLHTTP ). teknik

ini sering digunakan oleh aplikasi berbasis web seperti Gmail, Google

Reader, dan lain lain. Teknik yang membuat pertukaran data antara server

dan browser terjadi di belakang layar sehingga interaksi antara user dan

aplikasi web semakin responsif. Post tersendiri untuk membahas hal ini

akan kita siapkan.

2.3.6 APACHE WEB SERVER

Web server atau lebih tepatnya world wide wibe server adalah server

internet yang mampu melayani koneksi transfer data dalam protokol HTTP.

Web server dirancang untuk melayani bahasa jenis data, mulai dari text,

hypertext, gambar (image), suara, plug in, dain lain sebagainya. Web server

pada umumnya melayani data dalam bentuk file HTML. Dan file ini

(45)

Apache Web Server merupakan web server yang bersifat open source

dan mempunyai performance yang sangat bagus, fleksibel, dan mendukung

berbagai macam platform sistem operasi seperti Windows NT/9x, UNIX,

Netware 5x, OS/2, dan berbagai macam sistem operasi lainnya. Apache sangat

cepat sekali mengeluarkan update terbarunya, sehingga mengurangi

munculnya bugs dan kelemahan program [7] .

Feature yang diberikan oleh Apache antara lain :

1. Authentifikasi user menggunakan password pada DBM

database

2. Pengaturan respon terhadap pesan kesalahan dan peringatan bila

terjadi masalah.

3. Multiple Directory Index

4. URL yang fleksible dan tidak terbatas.

5. Virtual Host, dsb.

2.3.7

Model Client-Ser ver

Karakteristik yang mendasar dari proses yang terjadi di Internet adalah

ada satu program yang meminta kepada program yang lain untuk memberikan

sebuah layanan. Dua program tersebut dapat terletak dalam subnet ataupun

terletak pada subnet yang berbeda. Program yang meminta suatu layanan

tersebut disebut client, sedangkan program yang memberikan layanan disebut

(46)

Gambar diatas menjelaskan bagaimana user menginputkan data memproses

dari client system dan server system,dan system memberi jawaban hasil output.

TCP/IP Internet

client Program

Driver

Client System

server

Server System

User

(47)

40

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang analisis dan perancangan dalam membangun

Sistem Informasi klasifikasi tanah dengan menggunakan C45. Analisis meliputi

analisis C45 pada aplikasi, dan analisis sistem serta analisis dalam membangun

aplikasi.

3.1 Analisis Kebutuhan Sistem

a . Ga mbar an Sistem Aplikasi Secar a Umum

Secara umum pada sub bab ini akan dibahas mengenai analisa dan

perancangan sistem informasi cerdas untuk membantu merapikan dan membantu

dalam hal penentuan klasifikasi sebuah tanah. Sistem ini tidak hanya terfokus hanya

bagaimana pengklasifikasian sebuah tanah , melainkan adalah dengan mengolahnya

sedemikian rupa hingga menjadi sebuah system yang lebih user friendly, bukan hanya

desain melainkan dengan cara pengaplikasianya.

Disini akan ditekankan bagaimana sebuah metode C45 digunakan untuk

menciptakan sebuah rule, yang nantinya rule tersebut akan digunakan untuk

kengklasifikasikan sebuah tanah untuk tujuan tertentu. Dimulai dengan data training

dimasukkan sampe akhrnya dari sebuah rule akan bisa menentukan sebuah

klasisifikasi tanah.

Adapun secara besar aplikasi ini terbagi atas beberapa proses yang terkait ,

(48)

i. Proses manajemen memasukkan data training, proses masukan ini

berfunsi sebagai masukan data training yang nantinya data training yang

disimpan akan digunakan sebagai data untuk membuat rule klasifikasi

tanah. Petugas/admin akan memasukkan data training ini yang kemudian

oleh system akan di distribusikan ke beberapa tabel penyimpanan yang

berbeda-beda untuk setiap rule yang diinginkan. Karena pada setiap rule

akan memiliki tabel penyimpanan data training sendiri-sendiri sesuai

kebutuhan pengolahan rule untuk pengklasifikasian tanah (yang telah

disepakati) nantinya.

ii. Proses pembuatan pohon keputusan (decision tree), pada proses ini data

training yang sudah dimasukkan akan diolah dengan menggunakan

metode C45 untuk menciptakan sebuah pohon keputusan yang nantinya

akan degenerate menjadi sebuah rule baru. Sama dengan data training,

pohon keputusan juga dibeda-bedakan atas klasifikasi tanah yang telah

disepakati untuk di cari hasilnya.

iii. Proses pembuatan rule , data dari pohon keputusan yang sudah dibuat

akan diproses untuk menjadi sebuah aturan yang digunakan untuk

pengklasifikasian tanah. Masih sama dengan sebelumnya rule juga

dibeda-bedakan berdasarkan klasifikasi tanah yang telah disepakati untuk di cari

hasilnya.

iv. Manajemen User, proses pendaftaran ini berfungsi untuk mengelola

(49)

v. Manajemen jenis dan atribut, adalah sebuah proses untuk mengatur data

dari atribut dan jenis dari pada data training . jadi di sini data training dan

data atribut akan bersifat dinamis sesuai kita menginputkan . namun disini

data atribut dan jenis yang dipakai adalah data yang sudah disepakati.

vi. Manajemen data tanah, data tanah hasil pencarian tanah bisa dirubah

sesuai dengan kebutuhan. Namun berdasarkan keputusan data tanah tidak

bisa dihapus.

Dalam pengoperasianya aplikasi ini , administrator yang juga sebagai petugas

harus mengisikan terlebih dahulu data atribut dan jenis yang nantinya akan digunakan

sebagai atribut dari pada data training. Setelah data jenis dan atribut sudah terisi maka

dalam fom input data trining akan muncul beberapa atribut hasil inputan sebelumnya.

Data training siap dimasukkan , itu terlihat saat kita mengakses data training

akan muncul semua atribut data training dan atribut hasil yang sudah dimasukkan

sebelumnya. Setelah muncul semua barulah kita akan isi data tersebut sesuai dengan

data training yang kita punya. Jika sudah merasa data yang kita masukkan sudah

benar maka kita bisa memasukkan data tersebut kedalam data base dengan cara klick

tombol “submit” di bagian bawah program. Pada proses pemasukan ini akan

dilakukan looping (perulangan) sebanyak jenis hasil yang telah ditentukan, lalu akan

dimasukkan ke masing-masing tabel data training.

Setelah data masuk barulah kita akan melakukan proses pembuatan pohon

keputusan. Pohon keputusan ini dilakukan dengan cara memasukkan persentase

perhitungan C45 dan data training mana yang akan dibikin data pohon keputusanya.

(50)

menyimpan data pohon keputusan tersebut kedalam, data base . data pohon keputusan

akan disimpan ke dalam tabel pohon keputusan yang ditunjuk pada awal proses tadi.

Pohon keputusan sudah terbentuk , sekarang kita akan bisa memproses data

aturan. Pembentukan data aturan (rule) dibentuk dengan menggunakan pohon

keputusan yang telah terbentuk. Dengan cara menseleksi data berasarkan

kesamaanya. Jika beda akan diambil menjadi hasil rule , namun jika beda akan

dipakai menjadi syarat rule.

Setelah rule tercipta barulah kita bisa melakukan proses pengklasifikasian data

tanah. Pada proses ini selain pengklasifikasian data tanah , juga melakukan proses

memasukkan data tanah ke dalam data base. data masukan profil tanah akan diolah

dan di bandingakan dengan aturan yang telah dibuat. Disini akan mencari kesamaan

sesama mungkin , yang paling sama akan di masukkan dipilih menjadi hasil

klasisfikasi tanah.

Gamba r 3.1 Gambaran Umum Proses

(51)

b. Ga mbar an Pr oses Pener apan C45 di a plika si

Adapun beberapa proses C45 yang akan diterapkan pada fitur aplikasi ini, akan

dijelaskan secara terperinci sebagai berikut.

a. C45 pada aplikasi ini digunakan untuk membuat pohon peerhitungan ,

yang nantinya pohon tersebut akan dibuat menjadi rule rule yang akan

digunakan untuk mencari klasifikasi tanah.

b. pada dasarnya C45 ini adalah pengembangan dari metode ID3 ,

dimana keduanya sama-sama mencari Gain(S,A) untuk menentukan

daun daun yang akan di pasang di pohon keputusan

c. adapun rumus nya adalah sebagai berikut

(52)

Ga mbar 3.3 Rumus Entropy

d. setelah Gain (S,A) didapat maka akan dibandingkan dengan Gain yang

yang lainya , dan nilai yang terbesar akan diambil untuk S(himpunan

kasus). Yang selanjutnya akan digunakan untuk mencari Gain(S,A)

pada iterasi selanjutnya (level selanjutnya). Sehingga nanti terbentuk

(53)

Ga mbar 3.4 Contoh Pohon keputusan

3.2 Data Flow Diagram Proses

Seperti yang kita ketahui bersama Da ta Flow Diagra m (DFD) adalah suatu

diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data

sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara

logika, tersruktur dan jelas. Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan

sebuah sistem kontekstual data flow diagram yang akan pertama kali muncul adalah

interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD didisain untuk menunjukkan sebuah

sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil adan untuk

(54)

"dikembangkan" untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang

terdapat di dalamnya.

Berikut adalah gambaran Data flow diagram dari aplikasi yang dibuat :

a. DFD level 0

Ga mbar 3.5 DFD Level 0 Aplikasi

Dalam DFD level 0 diatas menggambarkan bagaimana arus data masuk dan

data keluar pada apliksi ini. Dimana disini apa saja yang user (admin) yang bisa

lakukan atau masukkan ke dalam aplikasi ini. Entah itu input text , pilihan sampai

dengan “klick” tombol. Setelah elakukan aktivitasnya tentunya seorang user pada

(55)

diantara feedback itu adalah pemberitahuan atau konfirmasi secara text ataupun

secara label peringatan atau yang dikenal dengan Alert. Pada nantinya

Aktivitas-aktivitas yang dilakukan (user) pada gambar diatas akan di kelompokkan lagi

kedalam proses-proses yang lebih spesifik dan lebih mudah dipahami,

Adapun aktifitas yang bisa dilakukan oleh user adalah sebagai berikut :

e. Input text ( textfield , text area , dll)

f. Memilih combobox

g. “klick” tombol.

Dan sedangkan interaksi yang bisa dilakukan oleh aplikasi adalah sebagai

berikut :

• Pemberitahuan text

(56)

b. DFD Level I

Ga mbar 3.6 DFD Level 1 Aplikasi

Pada data flow level 1 aplikasi ini dipecah, akan kedalam beberapa proses

kecil yang nantikan berguna untuk menjelaskan dari masing-masing fungsi dan alur

data yang mengalir pada aplikasi ini. Pada tahap ini sudah mulai diperkenalkan data

store, adalah data tabel yang digunakan oleh proses proses pada level 1 ini. Berikut

(57)

1) CMS Data Jenis

Proses ini akan mengeksekusi setiap data inputan, rubahan dan

perintah hapus yang dimasukkan oleh user (admin), yang kemudian akan

diproses dan akan berinteraksi dengan tabel “vjen”. Setelah proses

penyimpanan, rubahan dan hapus itu berhasil dilakukan ke dalam tabel yang

dituju, kemudian proses ini akan memberikan konfirmasi kepada user yang

berinteraksi.

2) CMS Data atribut

Proses ini akan mengeksekusi setiap data inputan, rubahan dan

perintah hapus yang dimasukkan oleh user (admin), yang kemudian akan

diproses dan akan berinteraksi dengan tabel “vatt”. Setelah proses

penyimpanan, rubahan dan hapus itu berhasil dilakukan ke dalam tabel yang

dituju, kemudian proses ini akan memberikan konfirmasi kepada user yang

berinteraksi.

3) Aplikasi Login

Pada proses ini data inputan oleh user akan dicek kedalam tabel

“user”. Jika data masukan (username dan password) itu ada maka user akan

mendapatkan hak akses dan konfirmasi dari aplikasi.

4) Masukkan data training

Pada proses data inputan akan secara otomatis disimpan ke dalam

tabel “val”, “val2”, “val3”, “val4” dan “val5” . data ini digunakan sebagai

data master untuk perhitungan decision tree menggunakan C45 pada step

(58)

5) Proses Pohon Keputusan

Pada proses ini secara garis besar menjelaskan bahwa proses

pembentukan pohon keputusan akan mengambil data dari data training (tabel

val , val2 , val3, val4 dan val5) yang kemudian akan di proses menggunakan

metode C45 dan kemudian hasil pemrosesannya akan di simpan di tabel jp ,

jp2, jp3 , jp , jp4 dan jp5.

6) Aplikasi konversi aturan(rule)

Pada fase ini proses akan mengambil data pohon keputusan dari jp ,

jp2, jp3, jp4, jp5 untuk kemudian diproses dan akan membentuk rule-rule baru

yang disimpan pada tabel rule, rule2, rule3, rule4 dan rule5.

c. DFD Lefel II

Pada tahap ini gambaran aplikasi mulai mengerucut , menjadi per proses saja.

Dan akan lebih menjelaskan lagi gambaran alur data yang terjadi pada aplikasi

(59)

1) CMS data jenis

Gambar 3.7 DFD Level 2 CMS data jenis

Pada level ini proses sudah dipecah menjadi 3 macam sub proses antara lain :

I. Masukkan data jenis

Pada proses ini menjelaskan bahwa user akan memasukkan

data text , data tipe dan data batas. Yang kemudian data inputan

tersebut akan diolah dan akan di disimpan pada tabel vjen. Setelah

proses penyimpanan itu sukses maka sub proses aplikasi akan

memngirimkan pemberitahuan kepada user mengenai proses

(60)

II. Merubah data jenis

Pada proses ini menjelaskan bahwa user akan rubahan data text

, data tipe dan data batas. Yang kemudian data rubahan tersebut akan

diolah dan akan disimpan pada tabel vjen. Setelah proses perubahan

itu sukses maka sub proses aplikasi akan memngirimkan

pemberitahuan kepada user mengenai proses perubahan dan

penyimpanan data.

III. Menghapus data jenis

Pada proses ini menjelaskan bahwa user akan melakukan

aktivitas penghapusan data pada tabel vjen. Yang kemudian data

tersebut akan dimintai persetujuan untuk penghapusan.setelah user

menyetujui maka pada saat itu juga proses penghapusan itu

dilakukan. Jika sukses maka sub proses aplikasi akan memngirimkan

pemberitahuan kepada user mengenai proses penghapusan data yang

(61)

2) CMS data atribut

Gambar 3.8 DFD Level 2 CMS data atribut

Pada level ini proses sudah dipecah menjadi 3 macam sub proses antara lain :

IV. Masukkan data atribut

Pada proses ini menjelaskan bahwa user akan memasukkan

data text , data jenis. Yang kemudian data inputan tersebut akan diolah

dan akan di disimpan pada tabel vatt. Setelah proses penyimpanan itu

sukses maka sub proses aplikasi akan memngirimkan pemberitahuan

(62)

V. Merubah data atribut

Pada proses ini menjelaskan bahwa user akan rubahan data text

, data jenis. Yang kemudian data rubahan tersebut akan diolah dan

akan di disimpan pada tabel vatt. Setelah proses perubahan itu sukses

maka sub proses aplikasi akan memngirimkan pemberitahuan kepada

user mengenai proses perubahan dan penyimpanan data.

VI. Menghapus data atribut

Pada proses ini menjelaskan bahwa user akan melakukan

aktivitas penghapusan data pada tabel vatt. Yang kemudian data

tersebut akan dimintai persetujuan untuk penghapusan.setelah user

menyetujui maka pada saat itu juga proses penghapusan itu

dilakukan. Jika sukses maka sub proses aplikasi akan memngirimkan

pemberitahuan kepada user mengenai proses penghapusan data yang

(63)

3) Aplikasi login

Gambar 3.9 DFD Level 2 Login

Pada proses ini akan menjelaskan bahwa data inputan oleh user yang

berupa username dan password akan di cek kedalam tabel “user”. Setelah itu

kemudian tabel akan memberikan nilai balik kepada aplikasi, Jika data

masukkan (username dan password) itu ada di dalam tabel user maka, user

(admin) akan mendapatkan hak akses dan konfirmasi dari aplikasi untuk dapat

(64)

4) Aplikasi masukan data trining

Gambar 3.10 DFD Level 2 Input Data training

Untuk awalnya pada aplikasi input data training ini kita akan

mendapatkan data atribut yang sudah dimasukkan melalui tabel vatt. Data

tersebut akan ditampilkan pada sebuah form yang nantinya user akan mengisi

data di form tersebut. Setelah data training sudah selesai di isi maka kemudian

(65)

Pada proses data inputannya data training tgersebut akan secara

otomatis disimpan ke dalam tabel “val”, “val2”, “val3”, “val4” dan “val5” .

dengan cara looping pada programnya. Setelah data tersebut berhasil

dimasukkan maka user akan mendapatkan konfirmasi inut dari aplikasi, untuk

menandakan bahwa data benar-benar sudah dimasukkan ke dalam tabel. Data

training ini sifatnya sangat penting, karena data ini digunakan sebagai data

master untuk perhitungan decision tree menggunakan C45 pada step

selanjutnya.

5) Pohon keputusan

(66)

Agar dapat membuat sebuah pohon keputusan , pertama-tama yang

harus dilakukan adalah dengan memasukkan persen perhitungan dan jenis

pohon. Kenapa harus jenis pohon karena , kita tidak bisa membuat pohon dan

menyimpannya secara bersamaan tetapi dengan membuat 1 pohon keputusan

untuk satu keputusan.

Setelah memasukkan persentase dan jenis pohon keputusan ,

selanjutnya akan tiba tahap pemrosesan data training dengan menggunakan

metode C45. Pertama-tama proses akan data dari pada data training, untuk

menghitung setiap entropy dari pada data training dan atribut yang ada.

kemudian kita akan mencari dan menentukan gain nya sebagai penentu untuk

daun dari pohon keputusan selanjutnya.

Data dari daun pohon keputusan akan disimpan pada tabel jp, jp2, jp3,

jp4 dan jp5 sesuai dengan pilihan jenis pohon yang dibentuk.

6) Generate rule

(67)

Pada fase ini user cukup melakukan menekan tombol aturan saja.

Maka secara otoamatis system akan melakukan proses pengambilan data

pohon keputusan dari jp , jp2, jp3, jp4, jp5 untuk kemudian diproses dan akan

membentuk rule-rule baru yang disimpan pada tabel rule, rule2, rule3, rule4

dan rule5.

3.3 Analisis Kebutuhan

Pada bagian ini akan dirumuskan kebutuhan sistem yang akan menjadi dasar

dalam perancangan APLIKASI SISTEM KLASIFIKASI/TAKSONOMI TANAH

BERBASIS WEB DAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE

C45.

3.3.1 Spesifikasi Kebutuhan Sistem

Agar jalannya program bisa berjalan dengan bagus maka sangat dibutuhkan

untuk memenuhi kebutuhan seperti dibawah ini.

VII. Apache sebagai webserver , karena berbasis web maka apache mutlak

hukumnya untuk aplikasi ini.

VIII. Database mysql, penggunaan data base sangat penting sebagai tempat

penyimpanan data dan salah satu aspek untuk pengolahan C45.

IX. Bahasa pemrograman PHP dan pendukungnya javascript , agar bisa

membuat aplikasi dengan format asinkronus dan dinamis pada

halaman web.

X. Materi tentang C45 sebagai dasar dari program .

XI. Petugas dan admin yang cekatan untuk menyelesaikan setiap

(68)

3.3.2 Level Pengguna dan Hak Akses

Dalam proses level pengguna ini, aplikasi mampu mengindentifikasi

pengguna yang login ke dalam aplikasi. Dalam hal ini, terdapat 1 hak akses yakni:

a. Administrator , dapat menggunakan semua fasilitas, seperti entry data, edit

data dan hapus data. Juga bisa melakukan masukan data training serta

mengererate rulenya.

b. petugas/operator , memiliki fasilitas yang sama dengan administrator

kecuali cms user, jenis dan atribut.

3.4 Pera nca ngan Basis Data (Database)

Basis data atau database adalah suatu solusi dari sistem pencatatan

tradisional atas beberapa kekurangan sistem tradisional ini. Jika dibayangkan,

database adalah penyederhanaan tabel-tabel tradisional menjadi tabel-tabel

baru yang lebih mudah dio lah. Software yang menangani database disebut

DataBase Management System (DBMS).

Database memiliki diagram visual yang merupakan rangkuman dari

semua data. Diagram ini adalah diagram CDM dan PDM yang memudahkan

melihat sistem secara keseluruhan.

Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM)

sebenarnya memiliki fungsi yang sama, yaitu memberikan gambaran visual

tentang tabel-tabel yang ada di database dan menggambarkan hubungan antara

tabel tersebut.

Sebelum membuat tabel-tabel dalam basis data, kita harus merancang CDM

Gambar

Gambar karakter khusus dari HTML.
Gambar 2.5  Model Client-Server Internet
Gambar 3.3 Rumus Entropy
Gambar 3.4 Contoh Pohon keputusan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ketika user mengklik tombol hasil maka user akan memasuki halaman hasil dari konsultasi yang telah dilakukan di awal user memilih gejala pada halaman sistem

Namun ada satu lagi informasi yang sangat penting bagi perusahaan yaitu tentang pengeluaran kas, karena dari informasi tersebut dapat dilihat seberapa besar

Sumber aktiva tetap berasal dari kas Negara (KKPN), Penukaran, serta penjualan aktiva tetap yang sudah tidak terpakai tetapi masih bisa dijual, metode

Faktor paling penting yang mempengaruhi kualitas lahan pertanian yaitu kesiapan panen pertanian , maka dari itu sistem implementasi sistem monitoring ketinggian air

Analisa dan Kebutuhan perlengkapan merupakan suatu proses pengumpulan data kebutuhan sistem dengan cara melakukan review jurnal, karya ilmiah atau buku yang berasal dari

berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “…pari yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, keliling dan wisata yang berarti perjalanan atau bepergian”. 2) E.Guyer

Hal ini terjadi karena secara kebetulan semua aturan pada kedua model tersebut memiliki kelas target yang sama yaitu negatif diabetes dan test set yang digunakan juga berasal

Sementara pengujian yang dilakukan yaitu dengan cara mengakses website oleh 20 user pada waktu yang bersamaan dengan beberapa browser, maka dapat disimpulkan hasil dari pengujian dengan