Identifikasi
Identifikasi MencatatatMencatatat MenggolongMenggolongkankan mengikhtisamengikhtisarkanrkan
Laporan
Keuangan
Pengambilan
keputusan
Aturan yang telah
ditetapkan oleh Allah SWT
untuk dipatuhi oleh manusia
dalam menjalani segala
aktifitas hidupnya di dunia
Aturan yang telah
ditetapkan oleh Allah SWT
untuk dipatuhi oleh manusia
dalam menjalani segala
aktifitas hidupnya di dunia
the “accounting process” which provides appropriate
information (not necessarily limited to financial data)
to stakeholders of an entity which will enable them to
ensure that the entity is continuously operating
within the bounds of the Islamic Shari’ah and
delivering on its socioeconomic objectives
the “accounting process” which provides appropriate
information (not necessarily limited to financial data)
to stakeholders of an entity which will enable them to
ensure that the entity is continuously operating
within the bounds of the Islamic Shari’ah and
delivering on its socioeconomic objectives
Sukuk
Sukuk
Pasar Modal
Syariah
Pasar Modal
Syariah
Dana Pensiun
Syariah
Dana Pensiun
Syariah
Pendanaan
Proyek Syariah
Pendanaan
Proyek Syariah
Real estate
syariah
Real estate
syariah
•
suatu tuntutan atas pelaksanaan
syari’ah
•
kebutuhan akibat pesatnya
”Wahai orang‐orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar, janganlah penulis menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya, maka hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah orang
yang berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikitpun daripadanya. Jika yang berutang itu orang yang kurang
akalnya atau lemah (keadaannya), atau tidak mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki‐laki diantara kamu. Jika tidak ada (saksi) dua orang laki‐laki, maka (boleh) seorang laki‐laki dan dua
orang perempuan diantara orang‐orang yang kamu sukai daripada saksi (yang ada), agar jika yang seorang lupa maka yang seorang lagi mengingatkannya. Dan janganlah saksi‐saksi itu menolak apabila dipanggil dan janganlah kamu bosan menuliskannya untuk batas waktunya
baik (utang) itu kecil maupun besar. Yang demikian itu lebih adil disisi Allah, lebih dapat menguatkan kesaksian dan lebih mendekatkan kamu kepada ketidakraguan, kecuali jika hal itu
merupakan perdagangan tunai yang kamu jalankan diantara kamu, maka tidak ada dosa diantara kamu jika kamu tidak menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual beli,
dan janganlah penulis dipersulit dan begitu juga saksi. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sungguh, hal itu suatu kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, Allah
memberikan pengajaran kepada kamu dan Allah maha mengetahui segala sesuatu”.
”Wahai orang‐orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar, janganlah penulis menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya, maka hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah orang
yang berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikitpun daripadanya. Jika yang berutang itu orang yang kurang
akalnya atau lemah (keadaannya), atau tidak mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki‐laki diantara kamu. Jika tidak ada (saksi) dua orang laki‐laki, maka (boleh) seorang laki‐laki dan dua
orang perempuan diantara orang‐orang yang kamu sukai daripada saksi (yang ada), agar jika yang seorang lupa maka yang seorang lagi mengingatkannya. Dan janganlah saksi‐saksi itu menolak apabila dipanggil dan janganlah kamu bosan menuliskannya untuk batas waktunya
baik (utang) itu kecil maupun besar. Yang demikian itu lebih adil disisi Allah, lebih dapat menguatkan kesaksian dan lebih mendekatkan kamu kepada ketidakraguan, kecuali jika hal itu
merupakan perdagangan tunai yang kamu jalankan diantara kamu, maka tidak ada dosa diantara kamu jika kamu tidak menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual beli,
dan janganlah penulis dipersulit dan begitu juga saksi. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sungguh, hal itu suatu kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, Allah
Bahasa: ’al-’aqd (al-’uqud) : ikatan atau mengikat.
Menurut terminologi hukum Islam:
Akad adalah pertalian antara penyerahan (ijab)
dan penerimaan (qabul) yang dibenarkan oleh
syariah,
yang
menimbulkan
akibat
hukum
terhadap obyeknya.
Jenis Akad
Jenis Akad
Tabarru
Tabarru
Transaksi nirlaba
Transaksi nirlaba
Qard, rahn, hiwalah,
kafalah, wadiah
Qard, rahn, hiwalah,
kafalah, wadiah
Tijarrah/Muwaddan
Tijarrah/Muwaddan
Transaksi yang
menghasilkan
keuntungan
Transaksi yang
menghasilkan
keuntungan
Murabahah,
musharakah, ijarah
Murabahah,
musharakah, ijarah
“Hai orang orang yang beriman ,
janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang bathil (tidak
benar), kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama suka
diantara kamu. Dan janganlah
membunuh dirimu. Sungguh Allah Maha
Penyayang kepadamu”
“Hai orang orang yang beriman ,
janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang bathil (tidak
benar), kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama suka
diantara kamu. Dan janganlah
membunuh dirimu. Sungguh Allah Maha
Penyayang kepadamu”
Semua aktifitas investasi dan perdagangan atas barang dan jasa yang
diharamkan Allah Semua aktifitas
investasi dan perdagangan atas barang dan jasa yang
diharamkan Allah
Riba
Riba Penipuan Penipuan Perjudian Perjudian
Transaksi yang mengandung ketidakpastian Gharar Transaksi yang mengandung ketidakpastian Gharar Penimbunan Barang/Ihtikar Penimbunan
Barang/Ihtikar Monopoli Monopoli
Rekayasa Permintaan (Bai’ An najsy) Rekayasa Permintaan
(Bai’ An najsy)
Suap (Risywah)
Suap (Risywah) Ta’alluqTa’alluq
pembelian kembali oleh penjual dari pihak pembeli (bai’ al inah) pembelian kembali oleh penjual dari pihak pembeli (bai’ al inah) Talaqqi al‐Rukban Talaqqi al‐Rukban
Pelarangan Riba
Pelarangan Riba
Pembagian Risiko
Pembagian Risiko
Tidak menganggap Uang sebagai komoditas
Tidak menganggap Uang sebagai komoditas
Larangan melakukan kegiatan spekulatif
Larangan melakukan kegiatan spekulatif
Kesucian Kontrak
Kesucian Kontrak
Aktivitas Usaha harus sesuai Syariah
Aktivitas Usaha harus sesuai Syariah
1. AKAD INVESTASI (NUC) - mudharabah
- musyarakah - sukuk
- saham syari’ah
2. AKAD JUAL – BELI (NCC) - murabahah - salam - istishna’
3. AKAD LAINNYA
- sharf
- wadiah
- qardhul hasan
- wakalah
- kafalah
- hiwalah
- rahn
suatu sistem yang melekat dengan
tujuan‐tujuan serta sifat dasar
yang mengarah pada standar yang
konsisten dan terdiri dari sifat,
fungsi dan batasan dari akuntansi
keuangan dan laporan keuangan
suatu sistem yang melekat dengan
tujuan‐tujuan serta sifat dasar
yang mengarah pada standar yang
konsisten dan terdiri dari sifat,
fungsi dan batasan dari akuntansi
Penyusun standar akuntansi keuangan syari’ah
Penyusun standar akuntansi keuangan syari’ah
• pelaksanaan tugasnya
Penyusun laporan keuangan,
Penyusun laporan keuangan,
• Menjadi acuan jika ada masalah akuntansi syariah yang belum diatur
dalam standar akuntansi
Auditor,
Auditor,
• Memberikan pendapat atas laporan keuangan
Pemakai laporan keuangan,
Pemakai laporan keuangan,
• Menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
investor sekarang dan investor potensial
investor sekarang dan investor potensial
pemilik dana qardh
pemilik dana qardh
pemilik dana syirkah temporer
pemilik dana syirkah temporer
pemilik dana titipan
pemilik dana titipan
pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah dan wakaf
pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah dan wakaf
pengawas syari’ah
pengawas syari’ah
Karyawan
Karyawan
pemasok dan mitra usaha lainnya
pemasok dan mitra usaha lainnya
Pelanggan
Pelanggan
pemerintah serta lembaga‐lembaganya
pemerintah serta lembaga‐lembaganya
Masyarakat
Masyarakat
•
Transaksi berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha;
•
Objek transaksi halal dan baik (thayyib);
•
Uang berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai,
bukan komoditas;
•
tidak mengandung unsur riba;
•
tidak mengandung unsur kezhaliman;
•
tidak mengandung unsur maysir;
•
tidak mengandung unsur gharar;
•
tidak mengandung unsur haram;
•
tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money)
•
transaksi dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan
benar
•
tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan (najasy),
maupun melalui rekayasa penawaran (ihtikar);dan
meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi &
kegiatan usaha
meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi &
kegiatan usaha
informasi kepatuhan entitas syari’ah terhadap prinsip syariah, bila ada
informasi aset, liabilitas , pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan
prinsip syariah & bagaimana perolehan dan penggunaannya
informasi kepatuhan entitas syari’ah terhadap prinsip syariah, bila ada
informasi aset, liabilitas , pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan
prinsip syariah & bagaimana perolehan dan penggunaannya
informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab
entitas syari’ah terhadap amanah dalam mengamankan dana,
menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak
informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab
entitas syari’ah terhadap amanah dalam mengamankan dana,
menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak
informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam
modal dan pemilik dana syirkah temporer; dan informasi mengenai
pemenuhan kewajiban (obligation) fungsi sosial entitas syari’ah
informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam
modal dan pemilik dana syirkah temporer; dan informasi mengenai
Posisi Keuangan Entitas
Syari’ah, disajikan
sebagai Laporan Posisi
Keuangan
Posisi Keuangan Entitas
Syari’ah, disajikan
sebagai Laporan Posisi
Keuangan
Informasi Kinerja Entitas
Syari’ah, disajikan dalam
laporan laba rugi
komprehensif
Informasi Kinerja Entitas
Syari’ah, disajikan dalam
laporan laba rugi
komprehensif
Informasi Perubahan
Posisi Keuangan Entitas
Syari’ah
Informasi Perubahan
Posisi Keuangan Entitas
Syari’ah
Informasi Lain; seperti
Laporan Penjelasan
tentang Pemenuhan
Fungsi Sosial Entitas
Syari’ah
Informasi Lain; seperti
Laporan Penjelasan
tentang Pemenuhan
Fungsi Sosial Entitas
Syari’ah
Catatan dan Skedul
Tambahan
Catatan dan Skedul
Tambahan
Asumsi dasar
syariah
Akrual
Transaksi diakui
saat terjadi
Bagi hasil
menggunakan
basis kas
Kelangsungan
usaha
Perusahaan
diasumsikan
akan terus ada
Dapat dipahami
(understandability)
Dapat dipahami
(understandability)
Relevan
(relevance)
Relevan
(relevance)
Keandalan
(reliable)
Keandalan
(reliable)
Dapat
dibandingkan
(comparable)
Dapat
dibandingkan
(comparable)
Tepat waktu
Tepat waktu
Jika terdapat
penundaan yang
tidak semestinya
dalam pelaporan,
maka informasi
yang dihasilkan
akan kehilangan
relevansinya.
Jika terdapat
penundaan yang
tidak semestinya
dalam pelaporan,
maka informasi
yang dihasilkan
akan kehilangan
relevansinya.
Keseimbangan antara
biaya dan manfaat
Keseimbangan antara
biaya dan manfaat
Manfaat yang
dihasilkan
informasi >
biaya penyusun
annya.
Manfaat yang
dihasilkan
informasi >
biaya penyusun
annya.
Komponen laporan
keuangan yang
mencerminkan
kegiatan komersial
Komponen laporan
keuangan yang
mencerminkan
kegiatan komersial
laporan posisi
keuangan,
laporan laba
rugi, laporan
arus kas, serta
laporan
perubahan
ekuitas
laporan posisi
keuangan,
laporan laba
rugi, laporan
arus kas, serta
laporan
perubahan
ekuitas
komponen laporan
keuangan yang
mencerminkan
kegiatan sosial
komponen laporan
keuangan yang
mencerminkan
kegiatan sosial
laporan
sumber dan
penggunaan
dana zakat
serta laporan
sumber dan
penggunaan
dana
kebajikan
laporan
sumber dan
penggunaan
dana zakat
serta laporan
sumber dan
penggunaan
dana
kebajikan
komponen laporan
keuangan lainnya yang
mencerminkan kegiatan
dan tanggung jawab
khusus entitas syari’ah
tersebut.
komponen laporan
keuangan lainnya yang
mencerminkan kegiatan
dan tanggung jawab
khusus entitas syari’ah
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas syari’ah sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas syari’ah.
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas syari’ah sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas syari’ah.
Kewajiban merupakan hutang entitas syari’ah masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas syari’ah yang mengandung manfaat ekonomi.
Kewajiban merupakan hutang entitas syari’ah masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas syari’ah yang mengandung manfaat ekonomi.
Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya dimana entitas syari’ah mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan.
Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya dimana entitas syari’ah mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan.
Ekuitas adalah hak residual atas Aset entitas syari’ah setelah dikurangi semua kewajiban dan
dana syirkah temporer. Ekuitas dapat disubklasifikasikan menjadi setoran modal pemegang saham, saldo laba, penyisihan saldo laba dan penyisihan penyesuaian pemeliharaan modal.
Ekuitas adalah hak residual atas Aset entitas syari’ah setelah dikurangi semua kewajiban dan
dana syirkah temporer. Ekuitas dapat disubklasifikasikan menjadi setoran modal pemegang saham, saldo laba, penyisihan saldo laba dan penyisihan penyesuaian pemeliharaan modal.
Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama
suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan
aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas
yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenues) maupun
keuntungan (gain).
Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset
atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas
yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal, termasuk
didalamnya beban untuk pelaksanaan aktivitas entitas syari’ah
maupun kerugian yang timbul.
• Bagi hasil dana syirkah temporer adalah
bagian
bagi
hasil
pemilik
dana
atas
keuntungan dan kerugian hasil investasi
bersama entitas syari’ah dalam suatu periode
laporan keuangan.
•
Mudharabah (
profit-sharing agreement) -> passive partnership
.– Pihak penyedia modal (sahibul maal/financier) menyediakan dana bagi pihak pengelola (mudharib/entrepreneur), dengan keuntungan dibagi menurut kesepakatan dimuka.
– Prinsip umum adalah sahibul mal menanggung resiko di modal saja dan
mudharib menanggung resiko di waktu dan tenaga.
– Jenis-jenis mudharabah: (i) unrestricted; dan (ii) restricted.
•
Musyarakah
(equity participation) -> active partnership.
– Keuntungan dibagi sesuai proporsi modal yang disepakati, namun
kerugian juga dibagi sesuai proporsi kontribusi modal.
– Jenis-jenis musyarakah/syirkah:
• (i) al-muwafadah (full authority and obligation); partner adalah sama dalam usia (dewasa), kontribusi modal, dan bagi hasil untung-rugi.
• (ii) al-’inan (restricted authority and obligation); partner tidak sama dalam usia dan kontribusi modal.
• (iii) al-abdan (labour, skill, and management); partner memberi kontribusi dalam hal tenaga, keahlian, dan manajemen, namun tidak kontribusi modal. Tidak direkomendasikan oleh Mazhab Syafi’i.
• (iv) al-wujuh (goodwill, credit-worthiness, and contacts); partner memberi kontribusi dalam hal goodwill, credit-worthiness, dan contacts, namun tidak kontribusi modal. Tidak direkomendasikan oleh Mazhab Maliki dan Syafi’i.
•
Murabahah (
trade with markup/ cost-plus sale).
– Investor menyediakan barang tertentu dan melakukan kontrak
untuk penjualan kembali ke klien dan perjanjian margin yang
disepakati.
•
Ijarah
(leasing).
– (i)
operating lease
;
• pemilik menyewakan aset ke orang lain dengan kompensasi;
– (ii)
financial lease (ijarah wa iqtina’);
• kontrak sewa yang diakhiri dengan opsi penjualan (hire-purchase).
• Kontrak Penjualan.
– (i)
bay’ mu’ajjal (deferred-payment sale);
• penjualan barang tunai dengan pembayaran tangguh/tunda.
– (ii)
bay’ salam (deferred-delivery sale);
• penjualan barang tangguh dengan pembayaran tunai.
– (iii)
bay’ istisna
;
• penjualan tangguh dengan harga ditetapkan di awal namun pembayaran tidak tunai.
•
Wadi’ah (Deposit).
– Kontrak dimana seseorang menitipkan sesuatu kepada orang lain.
– Barang wadiah tersebut menjadi amanat dan tidak boleh digunakan oleh
penyimpan.
•
Wikalah (Representation).
– Kontrak dimana seseorang atau suatu institusi diberi wewenang untuk
bertindak sebagai perwakilan individu atau institusi lain.
•
Rahn (Islamic Pawn).
– Merupakan konsep dari gadai yang sesuai syariah
– Alternatif sistem kolateral dalam perbankan konvensional
•
Kifalah
(Suretyship).
– Kontrak penjaminan dimana salah satu pihak akan menjamin bahwa pihak yang
lain akan memenuhi kewajibannya dalam kurun waktu yang ditetentukan.
•
Hawalah
(Transfer of Debt).
– Kontrak dimana suatu hutang atau kewajiban dapat dialihkan ke pihak yang lain. – Disini, pihak yang pertama sudah terbebaskan dari kewajiban pemenuhan
perjanjian.