LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA : BESAN KECAMATAN : DAWAN KABUPATEN : KLUNGKUNG PROVINSI : BALI
Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa : Komang Arik Tris Udayani
NIM : 1306205002
Fakultas/Program Studi : Ekonomi dan Bisnis/ Manajemen
PUSAT PENGELOLAAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) adalah
suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada masyarakat,
dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta
pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu,
mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan untuk
menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empiris-praktis. Dan
salah satu program unggulan dari pelaksanaan KKN PPM adalah program pendampingan
keluarga.
Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang
dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di
Universitas Udayana. PPK dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang
bersifat individu.
Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan
ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan
kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan
sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan
mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan
penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan
kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan
lainnya. Melalui kekurangan yang diharapkan dapat memicu gagasan kreatif dan inovatif
dari diri mahasiswa bersangkutan untuk keluar dari kondisi kekurangan tersebut.
Kegiatan pendampingan keluarga dilaksanakan pada beberapa keluarga yang
terdapat ditiga dusun di Desa Besan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung yakni
Dusun Kawan, Dusun Kanginan, dan Dusun Kelodan. Pada KKN PPM periode XIII ini,
penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang bertempat
tinggal di Dusun Kelodan yaitu Keluarga I Nengah Jiwa yang tergolong sebagai keluarga
kurang mampu melalui arahan dari Bapak Kepala Desa Besan, Made Suryata, G. Puri.
No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1 I Nengah Jiwa Menikah 71 Tamat SD Petani/
Pekebun Kepala Keluarga
2 Ni Nyoman
I Nengah Jiwa kesehariannya berkebun keladang setiap pagi dan sore mengerjakan
kebun milik orang lain. Beliau berkebun pisang dan hasilnya baru bisa dipanen setiap 3
bulan sekali. Pada siang harinya I Nengah Jiwa mengupas asam yang didapat dari hasil
perkebunan yang beliau kerjakan. Sebelum beliau bekerja kepada orang lain beliau
bekerja sebagai petani/pekebun dimana di desa besan kecamatan dawan kabupaten
klungkung terkenal dengan hasil nira dari kebun kelapa. Dahulu beliau bekerja sebagai
tukang ngirisin kelapa dan mencari air nira (tuak) setiap pagi dan sore hari untuk dijual
dan sang istri membantu menjual hasil nira (tuak) tersebut. Dari hasil nira tersebut I
Nenagh Jiwa membuat tuak wayah dan tuak manis untuk dijual juga di desa besan.
Karena seiring bertambahnya usia dan beliau sempat mengalami kecelakaan pada saat
menaiki pohon kelapa sehingga mengalami operasi diperut, kedua kaki dioperasi dan
sampai sekarang masih memakai pen (alat bantu). Akhirnya beliau memutuskan untuk
berhenti ngirisin kelapa. Kesehatan beliau pada mata tidak bisa ngeliat jarak jauh dan
pada kaki tidak kuat berdiri dengan waktu yang lama, semenjak beliau mengalami
kecelakaan pada saat menaiki pohon kelapa sehingga harus mengalami operasi kedua
kakinya. Beliau setiap bulan mengikuti posyandu lansia di Dusun Kelodan yang
diselenggarakan oleh puskesmas, untuk mengetahui kesehatan beliau dan di bagian akhir
program posyandu tersebut kadernya mengajak para lansia untuk senam sehat di pagi hari
selesai senam kadernya membagikan bubur kacang ijo. Pada tanggal 19 agustus beliau
badan 45 kg, tekanan darah beliau 130/90 mmHg. Angka 130 menunjukkan tekanan
darah atas pembuluh arteridari denyut jantung yang disebut tekanan darah sistolik,
kemudian angka 90 merupakan darah bawah saat tubuh sedang beristirahat tanpa
melakukan aktivitas apapun yang disebut dengan tekanan darah diastolik.
I Nengah Jiwa merupakan suami dari Ni Nyoman Widari mereka menikah tahun
1970 dan tahun 1971 mereka dikarunia seorang putri yang bernama Ni Wayan Parni yang
kini telah berumur 45 tahun dan sudah menikah ke Desa Tarukan memiliki 3 orang anak,
setelah itu pada tahun 1973 mereka dikaruniai anak ke 2 yang bernama Ni Nengah
Suwerni yang kini telah berumur 43 tahun dan sudah menikah ke margan memiliki 2
orang anak tetapi Ni Nengah Suwerni bercerai dan kembali kerumah orang tuanya, anak
pertama beliau sudah menikah dan beliau kesehariannya mengasuh cucu dan membantu
orang tuanya, sedangkan anak kedua dari Ni nengah Suwerni yang bernama I Nengah
Juliastra sudah bekerja di swalayan klungkung dan sekarang tinggal dirumah kakeknya ( I
Nengah Jiwa).
Pekarangan rumah I Nengah Jiwa juga ditempati oleh saudara sepupu beserta
keluarganya yang bernama Nyoman Narda. Nyoman Narda mempunyai kartu keluarga
sendiri, sehingga tidak masuk dalam kartu keluarga I Nyoman Jiwa. Mereka tinggal di
areal lahan seluas kurang lebih 2,5 are yang dimiliki oleh keluarga I Nengah Jiwa dan
Nyoman Narda. Dimana areal tanah seluas 2,5 are tersebut terdiri dari 3 atap rumah, yaitu
satu diperuntukkan sebagai dapur dan 1 buah kamar mandi, satu atap rumah sebagai
tempat tinggal keluarga I Nengah Jiwa, bagian depan diperuntukkan sebagai tempat
tinggal Nyoman Narda dan terdapat sanggah di bagian timur laut rumah. Rumah yang
ditempati I Nengah Jiwa berkondisikan tembok permanen yang sudah rapuh terapi
kebersihannya masih kurang. Sedangkan dapur dan kamar mandinya berkondisikan
batako dan kebersihannya sangat kurang. Kondisi dapur I Nengah Jiwa sangat kurang
bersih dimna dibawahnya masih memakai tanah dan bahan bakar utama yang dipakai
memasak yaitu gas ukuran 3 kg dan memakai kayu bakar. Kucing peliharaannya sering
masuk ke dapur dan dalam rumah sehingga kucing tersebut membuang kotorannya
sembarangan di sekitaran rumah. Kamar mandi I Nengah Jiwa juga kurang kebersihannya
menggunakan jenis kloset plengsengan ( jongkok ), memakai bak mandi dan tempat
pembuanagn akhir tinjanya ke lubang tanah. Rumah I Nengah Jiwa menggunakan jenis
keadaan keramiknya sudah retak atau pecah. Di rumah I Nengah Jiwa sudah terdapat
listrik dan sumber air dari mata air yang terlindung.
Kondisi lahan di depan rumah I Nengah Jiwa cukup luas karena di depan terdapat
lahan perkebunan kelapa dan sayur - sayuran serta umbi-umbian milik tetangganya.
Terdapat pula tetangga di sekitar rumah yang berdekatan. Dalam kesehariannya, Ni
Nyoman Widari ( istri ) hanya menjadi ibu rumah tangga dan mencari daun pisang kering
untuk membuat gantusan (perlengkapan sembahyang) tergantung niat dan kesehatan
beliau. Gantusan tersebut setiap 3 hari dijual ke pedagang sekitaran rumah. Proses
pembuatan gantusan satu ikatnya 50 biji dijual Rp 10.000,00, dalam 3 hari tersebut beliau
dapat membuat 2 ikat gantusan jumlahnya 100 biji. Ni Nyoman Widari setiap membuat
gantusan yang membutuhkan waktu berjam-jam sehingga beliau sering kesakitan
didaerah pinggang, pantat, dan punggungnya karena kelamaan duduk maka dari itu dalam
pembuatan gantusan dibatasi oleh beliau.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Bicara masalah pendapatan, karena memang I Nengah Jiwa sudah dapat
digolongkan tidak bekerja secara permanen karena bekerja di kebun orang lain, maka
praktis penghasilan tersebut sangat kecil yaitu perbulan Rp 20.000,00 tidak ada
pendapatan yang beliau hasilkan selain kerja sebagai buruh tersebut. Namun untuk
menghidupi keluarga pendapatan keluarga tersebut berasal dari I Nengah Juliastra ( cucu )
gajinya sebesar Rp 1.800.000,00 dari pekerjaannya sebagai pegawai swalayan klungkung
dan istri dari gantusan tersebut. Pada saat panen pisang setiap 3 bulan sekali terdapat
paling banyak 300 butir pisang sehingga beliau mendapatkan bonus dari pemilik kebun
paling besar Rp 100.000,00. I Nengah Jiwa dapat diperoleh pendapatan kotor sekitar Rp
120.000,00 pada saat panen, namun di bulan biasa mungkin hanya didapat sekitar Rp
20.000,00.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
1.2.2.1 Kebutuhan sehari-hari
Pengeluaran I Nengah Jiwa yang ditanggung oleh I Nengah Juliastra sehari-hari,
yaitu biaya makan. Di tiap harinya untuk memenuhi kebutuhan makan seluruh
mendapatkan bantuan dari kantor Desa setiap bulan yaitu bantuan pangan seperti
sembako, hanya saja masih terkena iuran setiap pengambilan sembako sebesar Rp
25.000,00.
1.2.2.2Listrik dan Air
Untuk biaya listrik pada keluarga I Nengah Jiwa yang ditanggung oleh I Nengah
Juliastra sekitar Rp 100.000,00. Untuk biaya air yang biasanya diperuntukkan sebagai
kebutuhan MCK dan memasak tidak mengeluarkan biaya karena air mengalir dari sumber
air yang terlindungi.
1.2.2.3Pendidikan
Untuk masalah pendidikan, pengeluaran I Nengah Jiwa secara pribadi dapat
dikatakan tidak ada karena memang tidak memiliki tanggungan anak, karena kedua
anaknya sudah menikah sedangkan cucunya sudah bekerja.
1.2.2.4Kesehatan
Dalam masalah kesehatan, I Nengah Jiwa karena usianya yang tergolong tidak
muda lagi, jika cuacanya mulai dingin beliau menggigil kedinginan tidak kuat dingin,
tidak kuat berdiri terlalu lama karena sempat mengalami kecelakaan pada saat menaiki
kelapa sehingga dioperasi kedua kaki dan perutnya sampai sekarang kaki beliau memakai
pen ( alat bantu ) dan tidak bisa melihat jarak terlalu jauh. Sedangkan istrinya Ni Nyoman
Widari sering mengeluh pada pinggang dan punggung karena kelamaan duduk. Untuk
anggota keluarga yang lain sejauh ini belum memiliki masalah kesehatan yang begitu
berat. Keluarga I Nengah Jiwa memiliki jaminan kesehatan yaitu kartu Indonesia Sehat (
KIS).
1.2.2.5Rohani
Pengeluaran I Nengah Jiwa yang ditanggung oleh I Nengah Juliastra dalam bidang
rohani yakni pengeluaran untuk membeli canang untuk kegiatan persembahyangan
sehari-hari yakni sekitar Rp 5.000,00/hari. Sedangkan, pengeluaran dalam bidang rohani
lainnya yaitu pada saat ada hari raya agama besar dan jumlah pengeluarannya tidak
menentu.
1.2.2.6Sosial
Pengeluaran sosial keluarga I Nengah Jiwa yang ditanggung oleh I Nengah Juliastra
cukup sering terjadi karena memang I Nengah Jiwa setiap ada odalan di pura Puseh Desa
Besan beliau menyumbang jejaitan, kelapa, dan tenaga beliau untuk sarana
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Permasalahan yang dihadapi oleh I Nengah Jiwa diperoleh setelah beberapa kali
mengadakan kunjungan dan pertemuan ke rumah keluarga dampingan. Berdasarkan hal
tersebut, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan, diantaranya :
Jarak tempuh untuk ke perkebunan cukup jauh
Kondisi kebersihan baik makanan dan lingkungan belum baik
Terkadang mudah lelah untuk melakukan aktifitas dikarenakan usia
I Nengah Jiwa sering mengeluh kesakitan pada kakinya dan pegal setelah beraktifitas
Tidak memiliki usaha yang menghasilkan pendapatan secara pasti
Pakaian yang digunakan dalam kondisi yang kurang baik
Dari beragam masalah yang diterangkan, permasalahan tersebut dapat digolongkan
kedalam beberapa kategori yaitu:
Ekonomi
Kesehatan
Infrasruktur Kebersihan
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan analisis KUWAT permasalahan yang mendapatkan prioritas adalah
permasalahan kesehatan diantaranya :
Kondisi kebersihan baik makanan dan lingkungan belum baik
Terkadang mudah lelah untuk melakukan aktifitas dikarenakan usia
I Nengah Jiwa sering mengeluh kesakitan pada kakinya dan pegal setelah beraktifitas
Pakaian yang digunakan dalam kondisi yang kurang baik
2.2.1 Kondisi Kebersihan Baik Makanan dan Lingkungan Belum Baik
Sejauh yang selama ini penulis lihat, kondisi kebersihan rumah dan lingkungan
serta makanan I Nengah Jiwa kurang terjaga. Masih terlihat sampah berserakan,
perabotan yang kurang ditata dengan rapi, kotoran kucing yang berserakan, air liur yang
2.2.2 Terkadang Mudah Lelah dan Sakit Kepala setelah Melakukan Aktifitas Dikarenakan Usia
I Nengah Jiwa dalam usianya yang tergolong sudah tua kerap diserang penyakit
akibat kelelahan saat bekerja. Beliau juga mengeluh sering sakit kaki semenjak terjadi
kecelakaan.
2.2.2 Pakaian yang Digunakan dalam Kondisi yang Kurang Baik
Dalam kesehariannya I Nengah Jiwa masih menggunakan pakaian yang kurang
bersih sehingga terkesan lusuh. Dikhawatirkan hal tersebut dapat mengganggu kesehatan
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut di atas, selanjutnya
ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai
dengan kemampuan dari keluarga dampingan. Adapun program yang dilaksanakan
selama mendampingi keluarga I Nengah Jiwa diantaranya Program Penyuluhan Hidup
Bersih dan Sehat serta Pemberian Bantuan Pangan dan Sandang.
3.1.1 Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat
Penyuluhan ini dilakukan untuk membagi informasi kepada I Nengah Jiwa dan
keluarga bahwa kebersihan pada makanan dan pakaian harus tetap dijaga. Kondisi I
Nengah Jiwa yang sudah berumur dan kondisinya kurang sehat semenjak kedua kaki dan
perutnya di operasi seharusnya beliau didukung dengan asupan gizi dan makanan yang
tepat dan pengecekan secara rutin terhadap kesehatannya. Karena untuk jangka
panjangnya kebersihan makanan dan pakaian yang digunakan berdampak pada kesehatan
keluarga I Nengah Jiwa.
3.1.2 Pemberian Bantuan Pangan dan Sandang
Program ini merupakan program pemberian bantuan untuk keluarga I Nengah
Jiwa. Pemberian bantuan diberikan dalam bentuk pangan dan sandang yang diharapkan
dapat membantu keluarga I Nengah Jiwa. Seperti identifikasi masalah yang telah
dijelaskan sebelumnya maka kebutuhan keluarga yang sangat diperlukan adalah
kebutuhan akan sandang karena untuk pakaian sehari-hari yang digunakan sudah
tergolong lusuh. Selain itu diberikan juga kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, kopi,
mie, dupa, dan roti.
3.2 Jadwal Kegiatan
No Hari/tanggal Jenis Kegiatan
1. Senin, 1 Agustus 2016 Pembagian KK dampingan oleh Kepala
Desa Besan sekaligus mengunjungi Dusun
Kelodan dan berkenalan dengan keluarga I
Nengah Jiwa. (4 jam)
yang dibutuhkan guna membantu keluarga I
Nengah Jiwa. (2 jam)
3 Kamis, 4 Agustus 2016 Meminta biodata kepala keluarga serta
anggota keluarga dampingan berupa KK
dan KTP keluarga I Nengah Jiwa. (3 jam)
4 Sabtu, 6 Agustus 2016 Diskusi ringan guna mengidentifikasi
masalah yang dihadapi I Nengah Jiwa dan
keluarga. (5 jam)
5 Senin, 8 Agustus 2016 Diskusi ringan guna mengidentifikasi
masalah yang dihadapi I Nengah Jiwa dan
keluarga. Sekaligus mengasuh cucunya. (2 jam)
6 Selasa, 9 Agustus 2016 Diskusi ringan sambil membantu I Nengah
Jiwa berkebun sebagai upaya mencari solusi
paling tepat atas permasalahan yang
dihadapi. (3 jam)
7 Rabu, 10 Agustus 2016 Diskusi ringan sambil membantu I Nengah
Jiwa berkebun sebagai upaya memastikan
solusi yang disiapkan sudah tepat. (3 jam)
8 Kamis, 11 Agustus 2016 Membantu Ni Nyoman Widari mencari
daun pisang yang sudah kering ke kebun. (4 jam)
9 Jumat, 12 Agustus 2016 Membantu Ni Nyoman Widari membuat
gantusan sambil berdiskusi ringan. (3 jam)
10 Sabtu, 13 Agustus 2016 Berkunjung sekaligus membantu memotong
daun mangga dan daun sirih digunakan
untuk pembuatan gantusan didalam daun
pisang kering. (2 jam)
11 Minggu, 14 Agustus
2016
Berbincang – bincang guna melengkapi data
yang dibutuhkan sambil membantu I
Nengah Jiwa mengupas asam yang didapat
12 Senin, 15 Agustus 2016 Mendekatkan diri dan memberikan solusi
atas masalah kesehatan dan kebersihan
kepada I Negah Jiwa dan keluarga. (2 jam)
13 Kamis, 18 Agustus 2016 Membuat gantusan sekaligus bermain
dengan cucu sebagai upaya mendekatkan
diri dengan keluarga I Nengah Jiwa. (2jam)
14 Jumat, 19 Agustus 2016 Menemani I Nengah Jiwa mengikuti
kegiatan Posyandu Lansia di Dusun
Kelodan. (6 jam)
15 Sabtu, 20 Agustus 2016 Memberikan saran persuasif terhadap
keluarga I Nengah Jiwa agar menjaga
kebersihan. (4 jam)
16 Minggu, 21 Agustus
2016
Berdiskusi dengan keluarga I Nengah Jiwa
mengenai profil keluarga yang belum
terlengkapi. (5 jam)
17 Senin, 22 Agustus 2016 Membantu I Nengah Jiwa Berkebun. (5
jam)
18 Selasa, 23 Agustus 2016 Bertukar pikiran mengenai masalah
kebersihan dan kesehatan yang dihadapi
keluarga I Nengah Jiwa dan memantau
perkembangannya. (8 jam)
19 Rabu, 24 Agustus 2016 Berdiskusi tentang kondisi saat itu dari
keluarga I Nengah Jiwa sekaligus
bercengkrama dengan keluarga. (8 jam)
20 Kamis, 25 Agustus 2016 Mengasuh cucunya sambil membantu Ni
Nyoman Widari membuat gantusan. (8 jam)
21 Jumat, 26 Agustus 2016 Memastikan bahwa solusi yang telah
disiapkan dan diberikan melalui diskusi
telah memberi pengaruh positif terhadap
keluarga I Nengah Jiwa dan bercengkrama
mengingat waktu pelaksanaan KKN akan
seera berakhir. (8 jam)
Jiwa sekaligus penyerahan bantuan pangan
dan sandang serta pakaian layak pakai untuk
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
Jenis Kegiatan Tanggal Lokasi Kendala Solusi Hasil
Pembagian KK
dampingan oleh
Kepala Desa Besan
sekaligus mengunjungi
Dusun Kelodan dan
berkenalan dengan
keluarga I Nengah
Jiwa. (4 jam)
Senin, 1
Agustus
2016
Di Kantor Desa
Besan –
keluarga I Wayan
Sugiarta
Berkunjung untuk
memperoleh informasi
yang dibutuhkan guna
membantu keluarga I
di waktu selanjutnya
Informasi yang
diperoleh sedikit
Meminta biodata
kepala keluarga serta
anggota keluarga
Kamis, 4
KK serta anggota
dampingan berupa KK
masalah yang dihadapi
I Nengah Jiwa dan
keluarga. (5 jam)
Sabtu, 6
informasi tentang
keluarga.
masalah yang dihadapi
I Nengah Jiwa dan
keluarga. Sekaligus
mengasuh cucunya. (2
membantu I Nengah
Jiwa berkebun sebagai
upaya mencari solusi
paling tepat atas
permasalahan yang
dihadapi. (3 jam)
Agustus
2016
keluarga
dampingan
yang dapat diberikan
kepada I Nengah Jiwa
dan keluarga.
memberikan
bentuk solusi dan
menyelesaikan
berkebun.
Membantu Ni Nyoman
Widari mencari daun
cukup jauh dari
kediaman I
Nengah Jiwa dan
jalan menuju
Nyoman Widari
Jumat, 12
Agustus
Di rumah
keluarga
- Membantu membuat
gantusan
Semakin akrab
membuat gantusan
sambil berdiskusi
ringan. (3 jam)
2016 dampingan anggota keluarga
Berkunjung sekaligus
membantu memotong
daun mangga dan daun
sirih digunakan untuk
pembuatan gantusan
didalam daun pisang
dengan istri I
Nengah Jiwa
Berbincang – bincang
guna melengkapi data
yang dibutuhkan
sambil membantu I
Nengah Jiwa
mengupas asam yang
didapat dari hasil
perkebunan. (3 jam)
Minggu, 14
wawancara yang lebih
mendetail.
Data profil
keluarga dapat
Mendekatkan diri dan
memberikan solusi atas
masalah kesehatan dan
kebersihan kepada I
Negah Jiwa dan
keluarga. (2 jam)
Senin, 15
yang sesuai untuk
memberikan
solusi kepada
keluarga I Wayan
Sugiarta.
Membuat gantusan
sekaligus bermain
dengan cucu sebagai
upaya mendekatkan
diri dengan keluarga I
Nengah Jiwa. (2jam)
Kamis, 18
Jiwa mengikuti
kegiatan Posyandu
Lansia di Dusun
- Mengikuti kegiatan
Posyandu Lansia
setiap bulan agar
mengenatahui
kaki
Memberikan saran
persuasif terhadap
keluarga I Nengah
Jiwa agar menjaga
kebersihan. (4 jam)
Sabtu, 20
yang tepat dan
sesuai untuk
memberikan
saran.
Menemukan cara yang
tepat untuk
memberikan saran.
Saran yang
sesuai.
Berdiskusi dengan
keluarga I Nengah
Jiwa mengenai profil
keluarga yang belum
terlengkapi. (5 jam)
Minggu, 21
wawancara yang lebih
mendetail.
Data profil
keluarga dapat
dilengkapi
Membantu I Nengah
Jiwa Berkebun. (5 jam)
Senin, 22
cukup jauh dari
kediaman I
Nengah Jiwa dan
jalan menuju
kesana dipenuhi
semak-semak
yang
menyebabkan
Membantu berkebun Informasi
mengenai
pekerjaan I
Nengah Jiwa
sehari-hari karena
penulis sulit
melalui jalan
menuju lading.
Bertukar pikiran
mengenai masalah
kebersihan dan
kesehatan yang
dihadapi keluarga I
Nengah Jiwa dan
memantau
perkembangannya. (8
jam)
Menemukan cara yang
tepat.
Solusi yang telah
dapat
disampaikan
kepada keluarga I
Nengah Jiwa
Berdiskusi tentang
kondisi saat itu dari
keluarga I Nengah
Jiwa sekaligus
bercengkrama dengan
keluarga. (8 jam)
Rabu, 24
dengan tepat agar
dapat dimengerti.
Solusi diterima.
Mengasuh cucunya
sambil membantu Ni
Kamis, 25
Agustus
Di rumah
keluarga
- Membantu membuat
gantusan dengan
Membuat
Nyoman Widari
membuat gantusan. (8 jam)
2016 dampingan dengan rapi sehingga
mudah diikat
baik
Memastikan bahwa
solusi yang telah
disiapkan dan
diberikan melalui
diskusi telah memberi
pengaruh positif
terhadap keluarga I
Nengah Jiwa dan
bercengkrama
mengingat waktu
pelaksanaan KKN
akan seera berakhir. (8
dengan tepat agar
dapat dimengerti.
Solusi diterima.
Melakukan perpisahan
dengan I Nengah Jiwa
sekaligus penyerahan
sandang serta pakaian
layak pakai untuk
keluarga (5 jam)
memberikan hal
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan uraian tersebut di atas yang telah dibuktikan selama pelaksanaan
KKN-PPM selama 1 bulan di Desa Besan, Dusun Kelodan, keluarga I Nengah Jiwa
adalah termasuk keluarga miskin yang mengalami permasalahan dalam hal
kebersihan, serta masalah kesehatan. Solusi yang dapat dilakukan untuk keluarga
dampingan adalah diskusi membicarakan masalah, memberikan solusi dengan cara
penyuluhan dan motivasi untuk menghadapi masalah tersebut.
Program pemecahan masalah yang dijalankan berupa memberikan solusi
masalah dan motivasi, sumbangan berupa beberapa bahan pangan dan sandang
pokok.
5.2 Rekomendasi
a) Memperhatikan masalah kebersihan yang tentunya berimbas pada aspek
kesehatan. Mejalankan polah hidup bersih dan sehat adalah hal vital untuk
dilaksanakan.
b) Keluarga I Nengah Jiwa dapat menyisihkan sedikit dari penghasilannya untuk
LAMPIRAN
Mendata jumlah anggota keluarga Mengunjungi I Nengah Jiwa sambil
berbincang-bincang
Membantu Ni Nyoman Widari mem- Membantu Ni Nyoman Widari sam-
Mendampingi I Nengah Jiwa ke Dusun Kelo- Pemeriksaan kesehatan I Nengah Jiwa dan untuk kegiatan Posyandu Lansia