• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Besan - Kecamatan Dawan - Kabupaten Kesan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Besan - Kecamatan Dawan - Kabupaten Kesan."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA : BESAN KECAMATAN : DAWAN KABUPATEN : KLUNGKUNG PROVINSI : BALI

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa : Komang Arik Tris Udayani

NIM : 1306205002

Fakultas/Program Studi : Ekonomi dan Bisnis/ Manajemen

PUSAT PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) adalah

suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan

Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada masyarakat,

dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta

pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu,

mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan untuk

menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empiris-praktis. Dan

salah satu program unggulan dari pelaksanaan KKN PPM adalah program pendampingan

keluarga.

Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang

dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di

Universitas Udayana. PPK dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang

bersifat individu.

Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan

ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan

kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan

sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan

mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan

penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan

kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan

lainnya. Melalui kekurangan yang diharapkan dapat memicu gagasan kreatif dan inovatif

dari diri mahasiswa bersangkutan untuk keluar dari kondisi kekurangan tersebut.

Kegiatan pendampingan keluarga dilaksanakan pada beberapa keluarga yang

terdapat ditiga dusun di Desa Besan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung yakni

Dusun Kawan, Dusun Kanginan, dan Dusun Kelodan. Pada KKN PPM periode XIII ini,

penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang bertempat

tinggal di Dusun Kelodan yaitu Keluarga I Nengah Jiwa yang tergolong sebagai keluarga

kurang mampu melalui arahan dari Bapak Kepala Desa Besan, Made Suryata, G. Puri.

(4)

No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1 I Nengah Jiwa Menikah 71 Tamat SD Petani/

Pekebun Kepala Keluarga

2 Ni Nyoman

I Nengah Jiwa kesehariannya berkebun keladang setiap pagi dan sore mengerjakan

kebun milik orang lain. Beliau berkebun pisang dan hasilnya baru bisa dipanen setiap 3

bulan sekali. Pada siang harinya I Nengah Jiwa mengupas asam yang didapat dari hasil

perkebunan yang beliau kerjakan. Sebelum beliau bekerja kepada orang lain beliau

bekerja sebagai petani/pekebun dimana di desa besan kecamatan dawan kabupaten

klungkung terkenal dengan hasil nira dari kebun kelapa. Dahulu beliau bekerja sebagai

tukang ngirisin kelapa dan mencari air nira (tuak) setiap pagi dan sore hari untuk dijual

dan sang istri membantu menjual hasil nira (tuak) tersebut. Dari hasil nira tersebut I

Nenagh Jiwa membuat tuak wayah dan tuak manis untuk dijual juga di desa besan.

Karena seiring bertambahnya usia dan beliau sempat mengalami kecelakaan pada saat

menaiki pohon kelapa sehingga mengalami operasi diperut, kedua kaki dioperasi dan

sampai sekarang masih memakai pen (alat bantu). Akhirnya beliau memutuskan untuk

berhenti ngirisin kelapa. Kesehatan beliau pada mata tidak bisa ngeliat jarak jauh dan

pada kaki tidak kuat berdiri dengan waktu yang lama, semenjak beliau mengalami

kecelakaan pada saat menaiki pohon kelapa sehingga harus mengalami operasi kedua

kakinya. Beliau setiap bulan mengikuti posyandu lansia di Dusun Kelodan yang

diselenggarakan oleh puskesmas, untuk mengetahui kesehatan beliau dan di bagian akhir

program posyandu tersebut kadernya mengajak para lansia untuk senam sehat di pagi hari

selesai senam kadernya membagikan bubur kacang ijo. Pada tanggal 19 agustus beliau

(5)

badan 45 kg, tekanan darah beliau 130/90 mmHg. Angka 130 menunjukkan tekanan

darah atas pembuluh arteridari denyut jantung yang disebut tekanan darah sistolik,

kemudian angka 90 merupakan darah bawah saat tubuh sedang beristirahat tanpa

melakukan aktivitas apapun yang disebut dengan tekanan darah diastolik.

I Nengah Jiwa merupakan suami dari Ni Nyoman Widari mereka menikah tahun

1970 dan tahun 1971 mereka dikarunia seorang putri yang bernama Ni Wayan Parni yang

kini telah berumur 45 tahun dan sudah menikah ke Desa Tarukan memiliki 3 orang anak,

setelah itu pada tahun 1973 mereka dikaruniai anak ke 2 yang bernama Ni Nengah

Suwerni yang kini telah berumur 43 tahun dan sudah menikah ke margan memiliki 2

orang anak tetapi Ni Nengah Suwerni bercerai dan kembali kerumah orang tuanya, anak

pertama beliau sudah menikah dan beliau kesehariannya mengasuh cucu dan membantu

orang tuanya, sedangkan anak kedua dari Ni nengah Suwerni yang bernama I Nengah

Juliastra sudah bekerja di swalayan klungkung dan sekarang tinggal dirumah kakeknya ( I

Nengah Jiwa).

Pekarangan rumah I Nengah Jiwa juga ditempati oleh saudara sepupu beserta

keluarganya yang bernama Nyoman Narda. Nyoman Narda mempunyai kartu keluarga

sendiri, sehingga tidak masuk dalam kartu keluarga I Nyoman Jiwa. Mereka tinggal di

areal lahan seluas kurang lebih 2,5 are yang dimiliki oleh keluarga I Nengah Jiwa dan

Nyoman Narda. Dimana areal tanah seluas 2,5 are tersebut terdiri dari 3 atap rumah, yaitu

satu diperuntukkan sebagai dapur dan 1 buah kamar mandi, satu atap rumah sebagai

tempat tinggal keluarga I Nengah Jiwa, bagian depan diperuntukkan sebagai tempat

tinggal Nyoman Narda dan terdapat sanggah di bagian timur laut rumah. Rumah yang

ditempati I Nengah Jiwa berkondisikan tembok permanen yang sudah rapuh terapi

kebersihannya masih kurang. Sedangkan dapur dan kamar mandinya berkondisikan

batako dan kebersihannya sangat kurang. Kondisi dapur I Nengah Jiwa sangat kurang

bersih dimna dibawahnya masih memakai tanah dan bahan bakar utama yang dipakai

memasak yaitu gas ukuran 3 kg dan memakai kayu bakar. Kucing peliharaannya sering

masuk ke dapur dan dalam rumah sehingga kucing tersebut membuang kotorannya

sembarangan di sekitaran rumah. Kamar mandi I Nengah Jiwa juga kurang kebersihannya

menggunakan jenis kloset plengsengan ( jongkok ), memakai bak mandi dan tempat

pembuanagn akhir tinjanya ke lubang tanah. Rumah I Nengah Jiwa menggunakan jenis

(6)

keadaan keramiknya sudah retak atau pecah. Di rumah I Nengah Jiwa sudah terdapat

listrik dan sumber air dari mata air yang terlindung.

Kondisi lahan di depan rumah I Nengah Jiwa cukup luas karena di depan terdapat

lahan perkebunan kelapa dan sayur - sayuran serta umbi-umbian milik tetangganya.

Terdapat pula tetangga di sekitar rumah yang berdekatan. Dalam kesehariannya, Ni

Nyoman Widari ( istri ) hanya menjadi ibu rumah tangga dan mencari daun pisang kering

untuk membuat gantusan (perlengkapan sembahyang) tergantung niat dan kesehatan

beliau. Gantusan tersebut setiap 3 hari dijual ke pedagang sekitaran rumah. Proses

pembuatan gantusan satu ikatnya 50 biji dijual Rp 10.000,00, dalam 3 hari tersebut beliau

dapat membuat 2 ikat gantusan jumlahnya 100 biji. Ni Nyoman Widari setiap membuat

gantusan yang membutuhkan waktu berjam-jam sehingga beliau sering kesakitan

didaerah pinggang, pantat, dan punggungnya karena kelamaan duduk maka dari itu dalam

pembuatan gantusan dibatasi oleh beliau.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Bicara masalah pendapatan, karena memang I Nengah Jiwa sudah dapat

digolongkan tidak bekerja secara permanen karena bekerja di kebun orang lain, maka

praktis penghasilan tersebut sangat kecil yaitu perbulan Rp 20.000,00 tidak ada

pendapatan yang beliau hasilkan selain kerja sebagai buruh tersebut. Namun untuk

menghidupi keluarga pendapatan keluarga tersebut berasal dari I Nengah Juliastra ( cucu )

gajinya sebesar Rp 1.800.000,00 dari pekerjaannya sebagai pegawai swalayan klungkung

dan istri dari gantusan tersebut. Pada saat panen pisang setiap 3 bulan sekali terdapat

paling banyak 300 butir pisang sehingga beliau mendapatkan bonus dari pemilik kebun

paling besar Rp 100.000,00. I Nengah Jiwa dapat diperoleh pendapatan kotor sekitar Rp

120.000,00 pada saat panen, namun di bulan biasa mungkin hanya didapat sekitar Rp

20.000,00.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

1.2.2.1 Kebutuhan sehari-hari

Pengeluaran I Nengah Jiwa yang ditanggung oleh I Nengah Juliastra sehari-hari,

yaitu biaya makan. Di tiap harinya untuk memenuhi kebutuhan makan seluruh

(7)

mendapatkan bantuan dari kantor Desa setiap bulan yaitu bantuan pangan seperti

sembako, hanya saja masih terkena iuran setiap pengambilan sembako sebesar Rp

25.000,00.

1.2.2.2Listrik dan Air

Untuk biaya listrik pada keluarga I Nengah Jiwa yang ditanggung oleh I Nengah

Juliastra sekitar Rp 100.000,00. Untuk biaya air yang biasanya diperuntukkan sebagai

kebutuhan MCK dan memasak tidak mengeluarkan biaya karena air mengalir dari sumber

air yang terlindungi.

1.2.2.3Pendidikan

Untuk masalah pendidikan, pengeluaran I Nengah Jiwa secara pribadi dapat

dikatakan tidak ada karena memang tidak memiliki tanggungan anak, karena kedua

anaknya sudah menikah sedangkan cucunya sudah bekerja.

1.2.2.4Kesehatan

Dalam masalah kesehatan, I Nengah Jiwa karena usianya yang tergolong tidak

muda lagi, jika cuacanya mulai dingin beliau menggigil kedinginan tidak kuat dingin,

tidak kuat berdiri terlalu lama karena sempat mengalami kecelakaan pada saat menaiki

kelapa sehingga dioperasi kedua kaki dan perutnya sampai sekarang kaki beliau memakai

pen ( alat bantu ) dan tidak bisa melihat jarak terlalu jauh. Sedangkan istrinya Ni Nyoman

Widari sering mengeluh pada pinggang dan punggung karena kelamaan duduk. Untuk

anggota keluarga yang lain sejauh ini belum memiliki masalah kesehatan yang begitu

berat. Keluarga I Nengah Jiwa memiliki jaminan kesehatan yaitu kartu Indonesia Sehat (

KIS).

1.2.2.5Rohani

Pengeluaran I Nengah Jiwa yang ditanggung oleh I Nengah Juliastra dalam bidang

rohani yakni pengeluaran untuk membeli canang untuk kegiatan persembahyangan

sehari-hari yakni sekitar Rp 5.000,00/hari. Sedangkan, pengeluaran dalam bidang rohani

lainnya yaitu pada saat ada hari raya agama besar dan jumlah pengeluarannya tidak

menentu.

1.2.2.6Sosial

Pengeluaran sosial keluarga I Nengah Jiwa yang ditanggung oleh I Nengah Juliastra

cukup sering terjadi karena memang I Nengah Jiwa setiap ada odalan di pura Puseh Desa

Besan beliau menyumbang jejaitan, kelapa, dan tenaga beliau untuk sarana

(8)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Permasalahan yang dihadapi oleh I Nengah Jiwa diperoleh setelah beberapa kali

mengadakan kunjungan dan pertemuan ke rumah keluarga dampingan. Berdasarkan hal

tersebut, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan, diantaranya :

 Jarak tempuh untuk ke perkebunan cukup jauh

 Kondisi kebersihan baik makanan dan lingkungan belum baik

 Terkadang mudah lelah untuk melakukan aktifitas dikarenakan usia

 I Nengah Jiwa sering mengeluh kesakitan pada kakinya dan pegal setelah beraktifitas

 Tidak memiliki usaha yang menghasilkan pendapatan secara pasti

 Pakaian yang digunakan dalam kondisi yang kurang baik

Dari beragam masalah yang diterangkan, permasalahan tersebut dapat digolongkan

kedalam beberapa kategori yaitu:

 Ekonomi

 Kesehatan

 Infrasruktur  Kebersihan

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan analisis KUWAT permasalahan yang mendapatkan prioritas adalah

permasalahan kesehatan diantaranya :

 Kondisi kebersihan baik makanan dan lingkungan belum baik

 Terkadang mudah lelah untuk melakukan aktifitas dikarenakan usia

 I Nengah Jiwa sering mengeluh kesakitan pada kakinya dan pegal setelah beraktifitas

 Pakaian yang digunakan dalam kondisi yang kurang baik

2.2.1 Kondisi Kebersihan Baik Makanan dan Lingkungan Belum Baik

Sejauh yang selama ini penulis lihat, kondisi kebersihan rumah dan lingkungan

serta makanan I Nengah Jiwa kurang terjaga. Masih terlihat sampah berserakan,

perabotan yang kurang ditata dengan rapi, kotoran kucing yang berserakan, air liur yang

(9)

2.2.2 Terkadang Mudah Lelah dan Sakit Kepala setelah Melakukan Aktifitas Dikarenakan Usia

I Nengah Jiwa dalam usianya yang tergolong sudah tua kerap diserang penyakit

akibat kelelahan saat bekerja. Beliau juga mengeluh sering sakit kaki semenjak terjadi

kecelakaan.

2.2.2 Pakaian yang Digunakan dalam Kondisi yang Kurang Baik

Dalam kesehariannya I Nengah Jiwa masih menggunakan pakaian yang kurang

bersih sehingga terkesan lusuh. Dikhawatirkan hal tersebut dapat mengganggu kesehatan

(10)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut di atas, selanjutnya

ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai

dengan kemampuan dari keluarga dampingan. Adapun program yang dilaksanakan

selama mendampingi keluarga I Nengah Jiwa diantaranya Program Penyuluhan Hidup

Bersih dan Sehat serta Pemberian Bantuan Pangan dan Sandang.

3.1.1 Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat

Penyuluhan ini dilakukan untuk membagi informasi kepada I Nengah Jiwa dan

keluarga bahwa kebersihan pada makanan dan pakaian harus tetap dijaga. Kondisi I

Nengah Jiwa yang sudah berumur dan kondisinya kurang sehat semenjak kedua kaki dan

perutnya di operasi seharusnya beliau didukung dengan asupan gizi dan makanan yang

tepat dan pengecekan secara rutin terhadap kesehatannya. Karena untuk jangka

panjangnya kebersihan makanan dan pakaian yang digunakan berdampak pada kesehatan

keluarga I Nengah Jiwa.

3.1.2 Pemberian Bantuan Pangan dan Sandang

Program ini merupakan program pemberian bantuan untuk keluarga I Nengah

Jiwa. Pemberian bantuan diberikan dalam bentuk pangan dan sandang yang diharapkan

dapat membantu keluarga I Nengah Jiwa. Seperti identifikasi masalah yang telah

dijelaskan sebelumnya maka kebutuhan keluarga yang sangat diperlukan adalah

kebutuhan akan sandang karena untuk pakaian sehari-hari yang digunakan sudah

tergolong lusuh. Selain itu diberikan juga kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, kopi,

mie, dupa, dan roti.

3.2 Jadwal Kegiatan

No Hari/tanggal Jenis Kegiatan

1. Senin, 1 Agustus 2016 Pembagian KK dampingan oleh Kepala

Desa Besan sekaligus mengunjungi Dusun

Kelodan dan berkenalan dengan keluarga I

Nengah Jiwa. (4 jam)

(11)

yang dibutuhkan guna membantu keluarga I

Nengah Jiwa. (2 jam)

3 Kamis, 4 Agustus 2016 Meminta biodata kepala keluarga serta

anggota keluarga dampingan berupa KK

dan KTP keluarga I Nengah Jiwa. (3 jam)

4 Sabtu, 6 Agustus 2016 Diskusi ringan guna mengidentifikasi

masalah yang dihadapi I Nengah Jiwa dan

keluarga. (5 jam)

5 Senin, 8 Agustus 2016 Diskusi ringan guna mengidentifikasi

masalah yang dihadapi I Nengah Jiwa dan

keluarga. Sekaligus mengasuh cucunya. (2 jam)

6 Selasa, 9 Agustus 2016 Diskusi ringan sambil membantu I Nengah

Jiwa berkebun sebagai upaya mencari solusi

paling tepat atas permasalahan yang

dihadapi. (3 jam)

7 Rabu, 10 Agustus 2016 Diskusi ringan sambil membantu I Nengah

Jiwa berkebun sebagai upaya memastikan

solusi yang disiapkan sudah tepat. (3 jam)

8 Kamis, 11 Agustus 2016 Membantu Ni Nyoman Widari mencari

daun pisang yang sudah kering ke kebun. (4 jam)

9 Jumat, 12 Agustus 2016 Membantu Ni Nyoman Widari membuat

gantusan sambil berdiskusi ringan. (3 jam)

10 Sabtu, 13 Agustus 2016 Berkunjung sekaligus membantu memotong

daun mangga dan daun sirih digunakan

untuk pembuatan gantusan didalam daun

pisang kering. (2 jam)

11 Minggu, 14 Agustus

2016

Berbincang – bincang guna melengkapi data

yang dibutuhkan sambil membantu I

Nengah Jiwa mengupas asam yang didapat

(12)

12 Senin, 15 Agustus 2016 Mendekatkan diri dan memberikan solusi

atas masalah kesehatan dan kebersihan

kepada I Negah Jiwa dan keluarga. (2 jam)

13 Kamis, 18 Agustus 2016 Membuat gantusan sekaligus bermain

dengan cucu sebagai upaya mendekatkan

diri dengan keluarga I Nengah Jiwa. (2jam)

14 Jumat, 19 Agustus 2016 Menemani I Nengah Jiwa mengikuti

kegiatan Posyandu Lansia di Dusun

Kelodan. (6 jam)

15 Sabtu, 20 Agustus 2016 Memberikan saran persuasif terhadap

keluarga I Nengah Jiwa agar menjaga

kebersihan. (4 jam)

16 Minggu, 21 Agustus

2016

Berdiskusi dengan keluarga I Nengah Jiwa

mengenai profil keluarga yang belum

terlengkapi. (5 jam)

17 Senin, 22 Agustus 2016 Membantu I Nengah Jiwa Berkebun. (5

jam)

18 Selasa, 23 Agustus 2016 Bertukar pikiran mengenai masalah

kebersihan dan kesehatan yang dihadapi

keluarga I Nengah Jiwa dan memantau

perkembangannya. (8 jam)

19 Rabu, 24 Agustus 2016 Berdiskusi tentang kondisi saat itu dari

keluarga I Nengah Jiwa sekaligus

bercengkrama dengan keluarga. (8 jam)

20 Kamis, 25 Agustus 2016 Mengasuh cucunya sambil membantu Ni

Nyoman Widari membuat gantusan. (8 jam)

21 Jumat, 26 Agustus 2016 Memastikan bahwa solusi yang telah

disiapkan dan diberikan melalui diskusi

telah memberi pengaruh positif terhadap

keluarga I Nengah Jiwa dan bercengkrama

mengingat waktu pelaksanaan KKN akan

seera berakhir. (8 jam)

(13)

Jiwa sekaligus penyerahan bantuan pangan

dan sandang serta pakaian layak pakai untuk

(14)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

Jenis Kegiatan Tanggal Lokasi Kendala Solusi Hasil

Pembagian KK

dampingan oleh

Kepala Desa Besan

sekaligus mengunjungi

Dusun Kelodan dan

berkenalan dengan

keluarga I Nengah

Jiwa. (4 jam)

Senin, 1

Agustus

2016

Di Kantor Desa

Besan –

keluarga I Wayan

Sugiarta

Berkunjung untuk

memperoleh informasi

yang dibutuhkan guna

membantu keluarga I

di waktu selanjutnya

Informasi yang

diperoleh sedikit

Meminta biodata

kepala keluarga serta

anggota keluarga

Kamis, 4

KK serta anggota

(15)

dampingan berupa KK

masalah yang dihadapi

I Nengah Jiwa dan

keluarga. (5 jam)

Sabtu, 6

informasi tentang

keluarga.

masalah yang dihadapi

I Nengah Jiwa dan

keluarga. Sekaligus

mengasuh cucunya. (2

(16)

membantu I Nengah

Jiwa berkebun sebagai

upaya mencari solusi

paling tepat atas

permasalahan yang

dihadapi. (3 jam)

Agustus

2016

keluarga

dampingan

yang dapat diberikan

kepada I Nengah Jiwa

dan keluarga.

memberikan

bentuk solusi dan

menyelesaikan

berkebun.

Membantu Ni Nyoman

Widari mencari daun

cukup jauh dari

kediaman I

Nengah Jiwa dan

jalan menuju

Nyoman Widari

Jumat, 12

Agustus

Di rumah

keluarga

- Membantu membuat

gantusan

Semakin akrab

(17)

membuat gantusan

sambil berdiskusi

ringan. (3 jam)

2016 dampingan anggota keluarga

Berkunjung sekaligus

membantu memotong

daun mangga dan daun

sirih digunakan untuk

pembuatan gantusan

didalam daun pisang

dengan istri I

Nengah Jiwa

Berbincang – bincang

guna melengkapi data

yang dibutuhkan

sambil membantu I

Nengah Jiwa

mengupas asam yang

didapat dari hasil

perkebunan. (3 jam)

Minggu, 14

wawancara yang lebih

mendetail.

Data profil

keluarga dapat

(18)

Mendekatkan diri dan

memberikan solusi atas

masalah kesehatan dan

kebersihan kepada I

Negah Jiwa dan

keluarga. (2 jam)

Senin, 15

yang sesuai untuk

memberikan

solusi kepada

keluarga I Wayan

Sugiarta.

Membuat gantusan

sekaligus bermain

dengan cucu sebagai

upaya mendekatkan

diri dengan keluarga I

Nengah Jiwa. (2jam)

Kamis, 18

Jiwa mengikuti

kegiatan Posyandu

Lansia di Dusun

- Mengikuti kegiatan

Posyandu Lansia

setiap bulan agar

mengenatahui

(19)

kaki

Memberikan saran

persuasif terhadap

keluarga I Nengah

Jiwa agar menjaga

kebersihan. (4 jam)

Sabtu, 20

yang tepat dan

sesuai untuk

memberikan

saran.

Menemukan cara yang

tepat untuk

memberikan saran.

Saran yang

sesuai.

Berdiskusi dengan

keluarga I Nengah

Jiwa mengenai profil

keluarga yang belum

terlengkapi. (5 jam)

Minggu, 21

wawancara yang lebih

mendetail.

Data profil

keluarga dapat

dilengkapi

Membantu I Nengah

Jiwa Berkebun. (5 jam)

Senin, 22

cukup jauh dari

kediaman I

Nengah Jiwa dan

jalan menuju

kesana dipenuhi

semak-semak

yang

menyebabkan

Membantu berkebun Informasi

mengenai

pekerjaan I

Nengah Jiwa

sehari-hari karena

(20)

penulis sulit

melalui jalan

menuju lading.

Bertukar pikiran

mengenai masalah

kebersihan dan

kesehatan yang

dihadapi keluarga I

Nengah Jiwa dan

memantau

perkembangannya. (8

jam)

Menemukan cara yang

tepat.

Solusi yang telah

dapat

disampaikan

kepada keluarga I

Nengah Jiwa

Berdiskusi tentang

kondisi saat itu dari

keluarga I Nengah

Jiwa sekaligus

bercengkrama dengan

keluarga. (8 jam)

Rabu, 24

dengan tepat agar

dapat dimengerti.

Solusi diterima.

Mengasuh cucunya

sambil membantu Ni

Kamis, 25

Agustus

Di rumah

keluarga

- Membantu membuat

gantusan dengan

Membuat

(21)

Nyoman Widari

membuat gantusan. (8 jam)

2016 dampingan dengan rapi sehingga

mudah diikat

baik

Memastikan bahwa

solusi yang telah

disiapkan dan

diberikan melalui

diskusi telah memberi

pengaruh positif

terhadap keluarga I

Nengah Jiwa dan

bercengkrama

mengingat waktu

pelaksanaan KKN

akan seera berakhir. (8

dengan tepat agar

dapat dimengerti.

Solusi diterima.

Melakukan perpisahan

dengan I Nengah Jiwa

sekaligus penyerahan

(22)

sandang serta pakaian

layak pakai untuk

keluarga (5 jam)

memberikan hal

(23)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian tersebut di atas yang telah dibuktikan selama pelaksanaan

KKN-PPM selama 1 bulan di Desa Besan, Dusun Kelodan, keluarga I Nengah Jiwa

adalah termasuk keluarga miskin yang mengalami permasalahan dalam hal

kebersihan, serta masalah kesehatan. Solusi yang dapat dilakukan untuk keluarga

dampingan adalah diskusi membicarakan masalah, memberikan solusi dengan cara

penyuluhan dan motivasi untuk menghadapi masalah tersebut.

Program pemecahan masalah yang dijalankan berupa memberikan solusi

masalah dan motivasi, sumbangan berupa beberapa bahan pangan dan sandang

pokok.

5.2 Rekomendasi

a) Memperhatikan masalah kebersihan yang tentunya berimbas pada aspek

kesehatan. Mejalankan polah hidup bersih dan sehat adalah hal vital untuk

dilaksanakan.

b) Keluarga I Nengah Jiwa dapat menyisihkan sedikit dari penghasilannya untuk

(24)

LAMPIRAN

Mendata jumlah anggota keluarga Mengunjungi I Nengah Jiwa sambil

berbincang-bincang

Membantu Ni Nyoman Widari mem- Membantu Ni Nyoman Widari sam-

(25)

Mendampingi I Nengah Jiwa ke Dusun Kelo- Pemeriksaan kesehatan I Nengah Jiwa dan untuk kegiatan Posyandu Lansia

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori penunjang yang akan digunakan untuk merancang aplikasi verifikasi berdasarkan pola pembuluh darah dengan metoda

Special Issue of Marketing Intelligence & Planning was devoted to this potentially damaging “academic-practitioner divide” (Brennan, 2004) and another in the Journal of

As the reference they is only used to refer to violent extremists, I conclude that violent extremists, specifically Al Qaeda and its affiliates, are considered as the other

 Secara akademis ananda Faisal mampu mengikuti pelajaran reguler kurikulum modifikasi (yang telah disesuaikan dengan kemampuan siswa) dengan bimbingan dan pendampingan

memberikan Rahmat, Hidayah serta Inayah- Nya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi sebagian persyaratan yang harus dipenuhi

Theological argument lays to be a theology when it deal with particular context. Therefore, we can formulate local Indonesian theology which is grounding on

I study the names of the food and beverages by reading the list of names on the menu at Hilton Hotel, I ask the names of items on the menu to the staff who have the knowledge