• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENERAPAN KONVERGENSI MEDIA TERHADAP AKTIVITAS JURNALISTIK DI SUARA MERDEKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB V PENERAPAN KONVERGENSI MEDIA TERHADAP AKTIVITAS JURNALISTIK DI SUARA MERDEKA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

PENERAPAN KONVERGENSI MEDIA TERHADAP AKTIVITAS JURNALISTIK DI SUARA MERDEKA

5.1 Penerapan Konvergensi

Dari hasil wawancara peneliti, konvergensi yang terjadi di Suara Merdeka berkaitan dengan teknologi, konten, dan pembaca atau pemirsa. Suara Merdeka melakukan konvergensi karena terjadinya transformasi, dan perkembangan teknologi di industri media, serta tuntutan kebutuhan masyarakat mengenai pembaharuan informasi yang demikian cepat, sehingga mendorong media untuk merambah ranah digital. Suara Merdeka membaca kebutuhan masyarakat tersebut dan melakukan konvergensi media dengan merembah dunia digital, melalui suaramerdeka.com serta beberapa media sosial.

Berkenaan dengan penerapan konvergensi yang ada pada Suara Merdeka, peneliti melakukan wawancara kepada Pimpinan Redaksi Koran Suara Merdeka.

Pimpinan Redaksi Koran Suara Merdeka mengatakan sebagai berikut :

Itu kebutuhan masyarakat mas, jadi eee… itu kami bentuk sudah dari tahun 1996, suaramerdeka.com itu, karena eee… waktu itu kan baru awal-awal teknologi internet muncul di Indonesia. Nah, kita melihat bahwa masyarakat nanti akan, tentu ada perubahan perilaku dalam konsumsi informasi yang semula hanya melalui media cetak, media audio radio, dan media visual elektronik, lalu pasti ini akan bertambah. (Gunawan Permadi, wawancara, 9 September 2021)

Kemudian, berkenaan dengan penerapan konvergensi media di Suara Merdeka, peneliti juga melakukan wawancara kepada Pemimpin Umum sekaligus Wartawan senior SuaraBaru.id untuk mengetahui keabsahan data

(2)

sebagai data pembanding. Pemimpin Umum SuaraBaru.id mengatakan sebagai berikut :

…Budaya masyarakat, budaya hidup itu kan gak bisa dipaksa seperti itu, selain memang media itu mengarahkan gaya hidup, kalau dalam konvergensi media, itu media juga harus ngemong, ngemong masyarakat, mengikuti apa yang dimaui masyarakat. Masyarakat sekarang ini maunya membaca segala sesuatu yang serba digital, serba cepat ya harus dituruti.43

Setelah memutuskan untuk melakukan konvergensi, Suara Merdeka sudah menerapkan lima wujud konvergensi media, peneliti melakukan wawancara dan mendapatkan hasil sebagai berikut :

5.1.1 Konvergensi Kepemilikan

Gambar 5.1 Konvergensi Kepemilikan

Konvergensi kepemilikan adalah konvergensi dalam bentuk konglomerasi, di mana sebuah perusahaan media menjadi induk dari media cetak, online, dan media penyiaran. Suara Merdeka didirikan oleh Hetami,

43 Wawancara dengan Amir Machmud NS (Pemimpun Umum SuaraBaru.id) Senin, 11 Oktober 2021

(3)

pada 11 Februari 1950, Hetami memimpin Suara Merdeka sebelum kepemilikan dilanjutkan ke generasi ke-dua, yaitu Budi Santoso pada tahun 1982, kemudian pada tahun 2010 Suara Merdeka sekali lagi berganti pemilik ke generasi ke-tiga yaitu Kukrit Satyo Wicaksono. Dalam perjalanannya, Koran Harian Suara Merdeka dan Suara Merdeka Online, tergabung dalam PT. Suara Merdeka Press.

PT. Suara Merdeka Press melanjutkan upaya transformasi diri dari entitas bisnis surat kabar cetak, menjadi media multiplatform. Transformasi ini memicu adanya konvergensi kepemilikan di Suara Merdeka. Platform di PT. Suara Merdeka Press ini terdiri dari Koran Suara Merdeka, Suara Merdeka Online, e-paper, radio, TVKU, dan media sosial. Berkenaan dengan hal tersebut, Pimpinan Redaksi Suara Merdeka Online, mengatakan sebagai berikut :

Kenapa hanya Jateng, karena memang wilayah kami ini ada di regional Jateng sesuai dengan slogan di media cetak “Perekat Komunitas Jawa Tengah”, kemudian tahun 1996 Suara Merdeka mendirikan media online namanya suaramerdeka.com, jadi kita di media ini punya media cetak, media online, kemudian ada juga di jaringan Suara Merdeka yang kami sebut dengan Suara Merdeka network, itu punya radio juga, Suara Sakti FM dan Trax FM, kemudian juga ada televisi, namanya TVKU, itu juga menjadi jaringannya Suara Merdeka network, kira-kira seperti itu mas.

Semua itu ada di bawah satu payung besar, ya PT. Suara Merdeka Press.

(Agus Toto Widyatmoko, wawancara, 7 September 2021)

Dalam hal ini PT. Suara Merdeka Press menjadi induk perusahaan bagi Suara Merdeka, di mana Koran Harian Suara Merdeka dan Suara Merdeka Online, saling bersinergi untuk promosi silang dan pembagian konten. Sementara media penyiaran dalam bentuk digital (video) Suara

(4)

Merdeka juga dapat diakses melalui kanal siaran streaming di suaramerdeka.com dan TVKU, serta menjalin kerja sama dengan radio- radio untuk mengisi konten khusus yang dipersiapkan oleh Suara Merdeka.

Namun, hingga saat ini konvergensi kepemilikan belum dapat diterapkan dengan sepenuhnya, Suara Merdeka Masih berproses dalam hal tersebut. Pengembangan di berbagai platform masih terus di lakukan.

5.1.2 Konvergensi Taktik

Gambar 5.2 Newsroom Suara Merdeka (Sumber: jateng.bpk.go.id)

Konvergensi taktik merupakan, metode kerjasama dengan melaksanakan promosi silang dan pertukaran data yang diperoleh dari media-media yang bekerja sama. Dalam hal ini, Suara Merdeka Online atau suaramerdeka.com sudah dibentuk, tetapi isi atau konten yang dimuat dalam suaramerdeka.com sama persis atau hanya pemindahan versi koran ke

Gambar 5.2 Newsroom Suara Merdeka

(5)

bentuk online, jadi pada saat itu tidak terjadi pertukaran informasi karena tidak ada perbedaan konten antara Harian Koran Suara Merdeka dengan suaramerdeka.com.

(6)

Setelah dilakukan pembenahan Suara Merdeka Online, dibentuklah sistem newsroom di mana newsroom berfungsi sebagai pabrik berita.

Pertukaran informasi antara Harian Koran Suara Merdeka dan Suara Merdeka Online kemudian dijalankan dengan pengadaan sistem newsroom ini. Sistem newsroom mempermudah produksi konten untuk kedua platform ini, redaktur koran dan redaktur online bertugas untuk mengumpulkan isu yang nantinya akan dimuat di masing-masing platform, pengumpulan isu antara koran dan online dilakukan secara terpisah melalui rapat perencanaan atau budgeting. Berkenaan dengan rapat perencanaan atau budgeting, Redaktur Pelaksana Koran Suara Merdeka, mengatakan sebagai berikut :

Jadi, eee… sebelum isi koran itu ditentukan, diputuskan berita-berita apa saja itu, kita kan ada rapat. Redaktur pelaksana itu memimpin rapat, rapat sore, rapat malam itu, rapat “budgeting” namanya. Jadi saya kan rapat gitu ya, dan kita yang memutuskan terutama yang terkait dengan berita- berita nasional. Jadi, halaman satu headline nya apa, lalu halaman satu itu berita lainnya mau diisi berita apa, terus nanti olahraga apa, ada artikel apa, berita ekonominya apa, yaa… pokoknya hampir seluruhnya, seluruhnya… berita apapun itu kita rapatkan dulu, baru setelah itu kita putuskan, dengan tim redaksi, terutama pengampu halaman, yang ikut serta dalam rapat itu. (Hasan Fikri, wawancara, 7 September 2021)

Hasil dari masing-masing budgeting, koran dan online kemudian diserahkan kepada koordinator liputan (korlip). Kemudian korlip akan memberikan briefing atas order tersebut kepada reporter sehingga hasilnya sama dan wajib memantau hasil kerja para reporter. Maka, komunikasi antara redaktur koran, online, dan korlip harus dijaga dengan sangat baik

(7)

agar tidak timbul kesalahan dalam sistem newsroom tersebut. Dalam hal ini Suara Merdeka sudah berhasil menerapkan konvergensi taktik, dengan system newsroom ini, namun lebih menonjol pada management atau cara kerja dalam newsroom tersebut. Dahulu sebelum konvergensi taktik dilakukan seperti sekarang, sistem newsroom di Suara Merdeka dikelola oleh masing-masing biro, namun sekarang dilakukan dengan terpusat pada kantor Suara Merdeka di Jl. Kawi, Semarang, Jawa Tengah. Berkenaan dengan sistem newsroom, Redaktur Pelaksana Koran Suara Merdeka, mengatakan sebagai berikut :

Nah kalo di Suara Merdeka koran itu, kan kita punya biro ya, jadi ada beberapa biro, biro Pantura, Banyumas, Solo Raya, Muria, Semarang, Kedu, Jakarta. Nah, berita-berita dari seluruh wilayah itu, dari seluruh biro itu, nanti dikirimkan ke sini, lalu di data oleh koordinator liputan (korlip), baru korlip menyodorkan dalam bentuk gambaran kasar, mau berita apa, headline segala macam, nah di samping produk kita, produk wartawan kita, kita juga menyajikan sebagai pembanding itu dari media- media yang lain, berita-berita dari media lain, tapi kalo berita daerah itu bisa banyak sekali sampai beberapa lembar masuk ke kita, jadi kalo daerah itu kan sehari bisa puluhan berita, kita rata-rata punya wartawan di setiap kabupaten itu dua orang, jadi kalo misalnya satu wartawan memproduksi tiga berita saja, 3 x 70 aja itu udah berapa ratus beritanya. Jadi itu dikumpulkan, dikirim dari biro, terus dipilah oleh korlip, ini yang untuk daerah, ini yang untuk nasional, itu rutin setiap hari. (Hasan Fikri, wawancara, 7 September 2021)

(8)

5.1.3 Konvergensi Struktur

Gambar 5.3 Struktur Organisasi Suaramerdeka.com (Sumber: suaramerdeka.com)

Konvergensi struktur merupakan konvergensi yang berfokus pada pembagian kerja serta restrukturisasi organisasi di masing-masing media yang telah jadi bagian dari konvergensi. Penyusunan ulang struktur organisasi serta pembagian kerja dilakukan untuk penyesuaian dengan kebutuhan konvergensi. Dahulu Suara Merdeka hanya membagi masing- masing strukturnya di setiap biro yang ada. Terdapat tujuh biro Suara Merdeka, antara lain biro Pantura, Banyumas, Solo Raya, Muria, Semarang, Kedu, Jakarta. Sehingga mempermudah pekerjaan di setiap wilayah biro Koran Suara Merdeka. Namun, setelah Suara Merdeka Online dibuat, maka penambahan struktur kembali terjadi, sehingga Harian Koran Suara Merdeka dan Suara Merdeka Online, memiliki susunan struktur tersendiri agar mudah dalam koordinasi dan pengerjaan berita. Berkenaan dengan struktur redaksi saat ini, Pimpinan Redaksi Suara Merdeka Online, mengatakan sebagai berikut :

(9)

Eee… masing-masing di kami ada strukturnya sendiri. Strukturnya misalnya, Suara Merdeka cetak itu punya susunan redaksi ada Pemred sampai eee… wartawan itu ada, Pemred, Redpel, Korlip, Redaktur Senior, Kepala Editor, Editor, Kepala Biro, Wartawan, itu ada semua. Semuanya kita buat struktur sendiri, begitu juga dengan kita di online, online itu ada eee… Pimred, Redpel, terus ada Editor, dan wartawan juga. Begitu juga dengan radio, yang sekali lagi semua itu ada di bawah payung besar Suara Merdeka. (Agus Toto Widyatmoko, wawancara, 7 September 2021)

5.1.4 Konvergensi Peliputan Informasi

Gambar 5.4 Liputan Wartawan Suara Merdeka berlokasi di Anak Panah Cafe Semarang

(Sumber: Dokumentasi Penulis)

Konvergensi peliputan data atau informasi yang berlangsung di tingkat pelaporan serta, suasana di mana industri media mewajibkan wartawan mempunyai banyak kemampuan. Tuntutan kerja multitasking pada wartawan dialami karena adanya transformasi dari cetak ke digital, karena saat ini masyarakat di luar tidak hanya menginginkan konten tulisan namun juga konten visual dari suatu peristiwa.

(10)

Maka untuk memenuhi tuntutan industri tersebut, Suara Merdeka menerapkan kebijakan bagi wartawannya untuk dapat menguasai fotografi dan videografi. Kebijakan ini berbarengan dengan edukasi dan pelatihan yang diberikan kepada wartawan Suara Merdeka. Berkenaan dengan tuntutan kerja multitasking dan pelatihan untuk para wartawan, Pimpinan Redaksi Koran Suara Merdeka, mengatakan sebagai berikut :

Beberapa kali kami memang menyelenggarakan itu, dan untuk pelatihan. Jadi, eee… teman-teman wartawan memang harus sudah mulai bisa melakukan tugas-tugas di luar non-cetak, seperti misalnya, fotografi, video juga, kemudian dubbing, mengisi suara di radio ya, kita membacakan berita. Dulu, pernah kita juga kerja sama dengan TVRI, jadi membaca berita Suara Merdeka untuk televisi, dan sebagainya, medsos dan sebagainya. (Gunawan Permadi, wawancara, 9 September 2021)

Kendala terjadi ketika kebijakan ini diterapkan, namun seiring berjalannya waktu para wartawan Suara Merdeka dapat menguasai penggunaan media-media tersebut. Dahulu, sebelum Suara Merdeka belum menerapkan konvergensi wartawan hanya fokus untuk menulis berita, kemudian produk berita tersebut dicetak dalam surat kabar. Namun, sekarang wartawan Suara Merdeka dapat menghasilkan atau menyajikan berita lain, tidak hanya dalam surat kabar, produk berita dari wartawan dapat disajikan melalui situs online, serta dalam bentuk dokumentasi video, maupun foto, sehingga menjadi lebih menarik. Berkenaan dengan tuntutan kerja multitasking dan pelatihan yang diberikan, Wartawan Koran Suara Merdeka, mengatakan sebagai berikut :

Ee… ada sih pelatihan, tapi mungkin masih tahap awal ya, karena ini juga mulai ke arah sana, ya sudah mulai dilangsungkan tapi belum secara

(11)

keseluruhan. Karena kesulitannya kan membagi karakternya itu kan berbeda, cetak dan online memiliki karakter masing-masing. Lalu konten video seperti di youtube atau medsos kan karakternya sendiri- sendiri, jadi mungkin hanya dasar-dasarnya saja yang diberitahukan

(12)

belum sampai mendalam. (Mahmud Arief Prayoga, wawancara, 7 September 2021)

5.1.5 Konvergensi Penyajian

Gambar 5.5 Penyajian Berita/Konten di Instagram Suara Merdeka (Sumber: Instagram @suara_merdeka)

Konvergensi penyajian merupakan konvergensi yang menekankan pada pekerjaan wartawan untuk menyajikan kabar ataupun data di berbagai platform, dengan hadirnya medium yang baru maka terjadilah perubahan dalam menyajikan informasi tersebut. Dalam mempertahankan koran Suara Merdeka ini berita atau konten di koran, dibuat lebih detail dan mendalam dibandingkan dengan berita online nya. Berita di koran juga lebih banyak menampilkan prespektif-prespektif tertentu yang dapat menarik minat baca masyarakat. Berkenaan dengan isi konten, Wartawan Suara Merdeka Online, mengatakan sebagai berikut :

(13)

Kalau konten lebih ke cara penyajiannya mungkin ya. Cara penyajian dan cara penyampaiannya, karena kalau di cetak itu kan menuntut komprehensif, menyeluruh, jadi data yang disampaikan itu se-detail mungkin. Sedangkan kalau di online gak butuh detail tapi cepat dulu. Cepat tapi berkelanjutan, artinya berita itu bisa disambung. (Eko Fataid, wawancara, 7 September 2021)

Untuk penyajian berita dalam bentuk video digital oleh Suara Merdeka, dapat dinikmati atau diakses melalui TVKU ataupun melalui siaran streaming suaramerdeka.tv. Selain konten tulisan, foto dan video, Suara Merdeka juga menyajikan konten berisi infografis yang dikelola oleh tim media sosial Suara Merdeka. Berkenaan dengan media sosial sebagai salah satu ujung tombak penyampaian informasi Suara Merdeka, Pimpinan Redaksi Suara Merdeka Online, mengatakan sebagai berikut :

Oiyaa… untuk media sosial kami ini menjadi mikro konten, pilar kontennya itu ya suaramerdeka.com, jadi tujuan dari mikro konten yang kita kelola di medsos ini ujung-ujungnya untuk menaikkan posisi Suara Merdeka Network, tetapi yang menjadi target utama tentu adalah menaikkan trafic nya di suaramerdeka.com. Berita-beritanya juga bersumber dari situ kemudian diolah, dibuat desain grafisnya, ini untuk Instagram okeee, ooo… ini untuk Facebook, kita cantumkan link disana, Twitter juga seperti itu. (Agus Toto Widyatmoko, wawancara, 7 September 2021)

Hingga saat ini terdapat tiga media sosial Suara Merdeka yang aktif dipergunakan yaitu, Twitter, Instagram, dan Facebook.

(14)

5.2 Aktivitas Jurnalistik Suara Merdeka

Dari hasil wawancara peneliti, tidak ada kendala yang berarti dalam penerapan konvergensi, serta kegiatan dan aktivitas jurnalistik tidak mengalami hambatan. Dalam pengorganisasiannya pun baik dan runtut. Mulai dari proses perencaan pemberitaan yang terstruktur sebagai contoh, melakukan rapat redaksi, peliputan peristiwa, kemudian penulisan naskah berita, penyuntingan, hingga publikasi melalui media massa yang bersangkutan yaitu Suara Merdeka berjalan dengan sebagaimana mestinya. Namun, dengan dilakukannya konvergensi di Suara Merdeka, sedikit mengubah perilaku wartawan ketika melakukan aktivitas jurnalistik. Berkenaan dengan aktivitas jurnalistik di Suara Merdeka, Pimpinan Redaksi Koran Suara Merdeka, mengatakan sebagai berikut :

Ada sedikit perubahan sih, perilaku jurnalis itu memang ada perubahan. Ketika teknologi internet belum muncul, salah satunya adalah sumber informasi. Ketika belum ada internet, kita sangat bergantung 100% pada sumber-sumber informasi yang memang bisa kita temui. Tetapi ketika internet muncul, kita googling dengan mudah, kita bisa mendapatkan informasi dengan mudah, maka ada kecenderungan wartawan-wartawan itu termasuk yang di media cetak, itu lalu memanfaatkan informasi yang ada di internet. Nah, itu kan yang juga harus kami supervisi terus karena tidak mungkin, kita hanya mereproduksi informasi atau konten yang sudah tersedia di internet. (Gunawan Permadi, wawancara, 9 September 2021)

Mengenai aktivitas jurnalistik, peneliti juga melakukan wawancara kepada Pemimpin Umum sekaligus Wartawan senior SuaraBaru.id untuk mengetahui keabsahan data sebagai data pembanding. Pemimpin Umum SuaraBaru.id mengatakan sebagai berikut :

(15)

Jadi kalo pada era cetak, kompetensi utamanya itu adalah berjurnalistik murni yaa… berjurnalistik murni itu artinya, kekuatannya itu pada menulis. Menggali, mengumpulkan data, mengolah, menulis, menyajikan, tetapi kalo era konvergensi ini wartawan itu menjadi sosok yang multitasking, jadi kaya… jurnalis itu harus menjadi, sosok yang harus terampil di dalam skill menulis, tetapi dia juga harus terampil dalam menggunakan perangkat-perangkat teknologi eee… teknologi komunikasi yang berbeda-beda, teknologi informasi. Kalo dulu, kita kan tidak berfikir bagaimana harus mengoperasikan peralatan- peralatan, kode-kode untuk melakukan screening, dulu tidak berfikir bagaimana harus memvideo, kalo wartawan tv memvideo biasa, tapi kalo wartawan tulis dulu tidak ada ceritanya.44

Aktivitas jurnalistik sendiri terdiri dari empat kegiatan utama, yaitu kegiatan kewartawanan untuk mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menerbitkan berita dalam surat kabar. Setelah melakukan wawancara, Suara Merdeka melakukannya dengan hasil sebagai berikut :

5.2.1 Mengumpulkan Bahan Berita

Proses pengumpulan data atau bahan berita merupakan salah satu kegiatan dan prinsip jurnalistik yang harus dilakukan oleh wartawan.

Pengumpulan data atau bahan berita dapat dilakukan dengan cara pengambilan data di lapangan, dan wawancara. Namun dengan seiring di terapkan-nya konvergensi media di Suara Merdeka, Suara Merdeka juga dapat mengumpulkan bahan berita melalui website online lainnya yang kemudian diproduksi untuk menjadi sebuah berita, tentu dengan meminta izin terlebih dahulu kepada website yang bersangkutan, kemudian berita ditulis tanpa mengesampingkan prinsip-prinsip jurnalistik. Berkenaan dengan proses mengumpulkan bahan berita dari website online di internet,

44 Wawancara dengan Amir Machmud NS (Pemimpun Umum SuaraBaru.id) Senin, 11 Oktober 2021

(16)

Wakil Kepala Biro Suara Merdeka Kota Semarang, mengatakan sebagai berikut :

Ketika kita mau mengambil berita di internet nih atau online, kita harus meminta izin, misalnya punya Antara nih, kita minta kerjasama. Kecuali sudah ada ikatan kerjasama. Kalau belum ada ikatan kerjasama kita harus izin atau konfirmasi kepada web-site itu sebenarnya gitu. (Hendra Setiawan, wawancara, 20 Oktober 2021)

5.2.2 Menulis Berita

Menulis berita merupakan salah satu langkah pembuatan atau produksi berita, bahan berita yang telah di dapatkan dari narasumber kemudian di susun dan ditulis sehingga menjadi produk berita yang lengkap.

Proses penulisan berita di era konvergensi ini membuat wartawan Suara Merdeka lebih lincah dalam memproduksi berita, dengan berkembangnya teknologi, menulis berita dapat langsung dilakukan setelah mendapat data dari narasumber secara langsung melalui gadget atau handphone, sehingga wartawan bebas menulis berita kapanpun dan dimanapun. Berkenaan dengan proses menulis berita, Wakil Kepala Biro Suara Merdeka Kota Semarang, mengatakan sebagai berikut :

Eee… karena kemajuan teknologi sebetulnya bisa dimana saja pakai handphone pun juga bisa. Jadi mau di kantor, di rumah, di jalan semua itu bisa, sekarang lebih dimudahkan dengan bantuan teknologi sih, jadi ndak harus melulu nulis dikantor, udah gampang sekarang. Kalau jaman dulu belom ada gadget android, laptop juga masih belum semua kalangan punya, ya agak repot juga… (Hendra Setiawan, wawancara, 20 Oktober 2021)

(17)

5.2.3 Mengedit Berita

Proses mengedit berita, di lakukan setelah berita selesai di susun dan ditulis. Berita yang sudah selesai ditulis kemudain di kirim ke ruang redaksi untuk kemudian di filter atau disaring kembali oleh Kepala Editor, sehingga jika terdapat kesalahan atau terdapat konten berita yang kurang tepat, dapat segera dibenahi. Dahulu, Koran Suara Merdeka hanya dimuat ulang secara utuh tanpa ada perubahan di versi online nya atau hanya “surat kabar yang di online-kan”. Dalam perkembangannya, di era konvergensi media ini Suara Merdeka telah melakukan pembenahan dalam mengedit berita. Berkenaan dengan proses mengedit berita, Wakil Kepala Biro Suara Merdeka Kota Semarang, mengatakan sebagai berikut :

Ada, kalau dulu itu cetak yang di online kan. Kalau sekarang online ya online, cetak ya cetak. Jadi benar-benar berbeda dari penulisan kalimat, paragraf, dan apa yang ingin ditujukan diawal berita itu memang bener- bener beda. Apabila disamakan akan sangat susah ya ketika kita search di google kalau berita online benar-benar sama dengan yang cetak, jadi jauh berbeda sistem pengeditan berita cetak dan online jauh berbeda. Jadi kalo dulu, seperti yang saya bilang tadi, berita cetak terus di online- kan, kalo sekarang, cetak ya pengeditannya di redaksi cetak sendiri, di filter segala macem sama orang redaksi, yang online juga sama, ada bagiannya sendiri jadi kemasannya sekarang jauh lebih menarik. (Hendra Setiawan, wawancara, 20 Oktober 2021)

5.2.4 Menerbitkan Berita

Menerbitkan berita adalah tahap akhir dari proses produksi berita, bahan berita yang sudah dikumpulkan, ditulis, dan diedit, kemudian menunggu untuk di terbitkan, atau disebarluaskan. Dalam era konvergensi

(18)

dalam Suara Merdeka online, adalah berita yang sedang ramai diperbincangkan masyarakat atau berita viral. Sehingga dapat menarik minat baca netizen, atau meningkatkan viewers. Berkenaan dengan hal tersebut, Wakil Kepala Biro Suara Merdeka Kota Semarang, mengatakan sebagai berikut :

Kalau di online lebih kepada eee… selain berita-berita utama ya.. seperti politik dan berita-berita yang sedang viral. Nah ini untuk mencari viewer mengambil berita viral seperti podcast atau apa. Sedangkan berita cetak ndak bisa, berita cetak itu harus benar-benar memperhatikan prinsip 5W + 1H gitu, dan sifatnya lebih kaku. (Hendra Setiawan, wawancara, 20 Oktober 2021)

Sedangkan jika ingin menerbitkan berita, atau konten pada koran cetak, yang sumber beritanya melalui suatu media sosial, sebisa mungkin harus melakukan konfirmasi kepada pemilik akun atau sumber berita tersebut, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penerbitan berita.

Berkenaan dengan hal tersebut, Wakil Kepala Biro Suara Merdeka Kota Semarang, mengatakan sebagai berikut :

Kalau koran misalnya kita ambil juga dari twitter ni misal, kita harus izin terlebih dahulu oleh pemilik akun twitter atau facebook tersebut dan sebisa mungkin melakukan wawancara dengan yang bersangkutan begitu. Ketika tidak bisa wawancara kita harus berusaha sebisa mungkin melakukan konfirmasi ke pemilik akun. Alur penerbitannya juga seperti biasa, mencari bahannya dulu, tulis, di edit, di saring oleh bagian redaksi, kalau sudah oke baru kita upload atau terbitkan seperti itu. (Hendra Setiawan, wawancara, 20 Oktober 2021)

(19)

Dari data yang didapat peneliti dapat menyimpulkan, Suara Merdeka dapat melaksanakan aktivitas jurnalistik dengan baik melalui lima dimensi konvergensi media. Mulai dari meliput sesuai dengan rumus berita 5W+1H, selebihnya wartawan mempertimbangan peristiwa itu untuk diberitakan atau tidak, dengan parameter “nilai berita”, seperti kepentingannya bagi publik dan dampaknya bagi masyarakat, serta menarik-tidaknya bagi publik. Dilanjutkan dengan diskusi di

“ruang berita” (newsroom) atau ruang redaksi dalam proses seleksi peristiwa mana yang akan dipublikasikan.

5.3 Refleksi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti melakukan refleksi hasil penelitian mengenai penerapan konvergensi media terhadap aktivitas jurnalistik di Suara Merdeka. Konvergensi media di Suara Merdeka dilakukan berdasarkan tuntutan dan kebutuhan informasi masyarakat yang semakin meningkat berbarengan dengan perkembangan teknologi saat ini. Konvergensi di Suara Merdeka tidak serta merta dilakukan dengan sembarangan, lima bidang konvergensi dilakukan Suara Merdeka yaitu, konvergensi kepemilikan, konvergensi taktik, konvergensi struktur, konvergensi peliputan informasi, dan konvergensi penyajian. Setelah menerapkan lima konsep konvergensi tersebut, aktivitas jurnalistik di Suara Merdeka sedikit mengalami perubahan, perilaku dan kegiatan wartawan juga berubah ketika konvergensi sudah dilakukan.

Konvergensi kepemilikan dilakukan ketika PT. Suara Merdeka Press menjadi induk perusahaan bagi Suara Merdeka, Harian Suara Merdeka, Suara Merdeka Online, e-paper, radio, media sosial, serta TVKU. Semua platform media tersebut di bawah satu naungan PT. Suara Merdeka Press. Konvergensi kepemilikan sendiri dapat dilakukan apabila sebuah perusahaan media menjadi induk dari media cetak, online, dan media penyiaran.

(20)

Konvergensi taktik perlu dilakukan di Suara Merdeka, dalam hal ini Suara Merdeka memiliki sistem newsroom, dimana newsroom menjadi pusat atau pabrik berita. Di dalamnya juga terjadi pertukaran informasi, selain pertukaran informasi sistem newsroom ini juga menjadikan adanya promosi silang antara Harian Koran Suara Merdeka dengan Suara Merdeka Online. Dimana Suara Merdeka Online menginformasikan tentang Harian Koran Suara Merdeka dan sebaliknya.

Berdasarkan hasil tersebut, Suara Merdeka telah melakukan salah satu konsep konvergensi, yaitu konvergensi taktik.

Konvergensi Struktur di Suara Merdeka dibutuhkan guna mempermudah pengerjaan berita dan pembagian sistem kerja yang ada, terlebih ketika berada di tengah era konvergensi. Dalam hal ini, Suara Merdeka memperbaharui struktur organisasi ketika Suara Merdeka Online dibentuk, sehingga pengerjaan berita di masing-masing platform lebih terfokus dan terorganisir dengan baik.

Konvergensi peliputan informasi menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan Suara Merdeka, karena dalam hal ini wartawan/reporter bersangkutan langsung dengan baik tidaknya produk yang akan dihasilkan.

Wartawan dituntut untuk menjadi multitasking, dengan adanya transformasi dari cetak ke digital, wartawan juga harus menguasai berbagai skill seperti fotografi dan videografi. Untuk membekali kemampuan multitasking tersebut, Suara Merdeka telah melakukan pelatihan kepada para wartawannya, sehingga wartawan Suara Merdeka dapat dengan maksimal melakukan pekerjaan, beriringan dengan kemajuan teknologi serta mampu mengisi konten berita di berbagai macam platform.

Konvergensi penyajian juga sudah diterapkan oleh Suara Merdeka, berita yang dikemas dalam Koran Harian Suara Merdeka selalu dibuat lebih mendalam dengan berbagai macam sudut pandang narasumber yang membuat koran lebih menarik untuk di baca. Berbeda dengan koran, Suara Merdeka Online menyajikan berita yang cenderung padat dan singkat, namun dikemas dengan baik sehingga menarik viewer untuk membaca berita tersebut. Terlebih, Suara

(21)

Merdeka juga aktif dalam media sosial, berisi mengenai infografis, serta potongan- potongan berita yang memicu rasa penasaran pembaca, sehingga pembaca dapat mengakses berita yang disajikan secara penuh melalui link yang juga telah di sediakan dalam media sosial tersebut.

Setelah Suara Merdeka menerapkan lima konsep konvergensi tersebut, perilaku wartawan dalam melakukan aktivitas jurnalistik mengalami perubahan.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti, perilaku wartawan yang menyangkut aktivitas jurnalistik menjadi berubah ketika internet mulai muncul.

Semula, wartawan koran sangat bergantung dengan data yang diperoleh dari narasumber untuk memproduksi sebuah berita, namun belakangan wartawan koran juga memanfaatkan teknologi internet untuk mendapatkan sumber informasi, sebagai bahan penulisan berita. Kemudian, konvergensi juga mengubah aktivitas jurnalistik para wartawan ketika menulis berita, wartawan kini dapat menulis berita melalui gadget atau handphone mereka dimanapun dan kapanpun.

Kemudian tidak hanya mencatat, atau menulis sumber data dari narasumber, kini wartawan juga harus memiliki kemampuan lain, selain dari menulis. Wartawan dituntut untuk menjadi multitasking, dan memiliki banyak kemampuan mengikuti perkembangan teknologi yang ada, seperti fotografi dan videografi. Namun, penerapan konvergensi di Suara Merdeka tidak menemui hambatan yang berarti, meskipun aktivitas jurnalistik di Suara Merdeka berubah, tidak ada hambatan ketika memproduksi berita di berbagai macam platform.

Gambar

Gambar 5.1 Konvergensi Kepemilikan
Gambar 5.2 Newsroom Suara Merdeka  (Sumber: jateng.bpk.go.id)
Gambar 5.3 Struktur Organisasi Suaramerdeka.com  (Sumber: suaramerdeka.com)
Gambar 5.4 Liputan Wartawan Suara Merdeka berlokasi di Anak Panah Cafe  Semarang
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sementara, nilai elastisitas pendapatan negara-negara pengimpor, dan elastisitas karet sintetis tidak signifikan secara statistik dan masing-masing nilainya sebesar

Chionia Restituta 162009022.Hubungan antara Motivasi Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Dikalangan Siswa SMA Negeri 2 Salatiga Tahun

Keluarga sejahtera tahap 3 adalah keluarga yang memenuhi kebutuhan dasar, sosial dan psikologis dan syarat pengembangan keluarga yaitu mempunyai upaya untuk meningkatkan

kota medan pasca relokasi pedagang buku dari sisi timur lapangan merdeka ke jalan.. Penggadaian, pedagang buku yang berjualan dititi gantung berkisar

adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya

Tujuan penelitian adalah untuk Untuk menganalisis cyberharassment dan etika komunikasi di ruang publik, untuk menganalisis bentuk-bentuk cyberharassment yang terjadi

Penelitian ini bersifat prospektif dilakukan dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari rekam medis pasien kanker serviks di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Juni 2016

Surat permohonan pembebasan bea masuk atas impor buku ditujukan kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal bea dan cukai, yaitu Kantor Pelayanan Pajak Bea dan