• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PROGRAM INTENSIFIKASI PENANGKARAN BIBIT TERNAK AYAM BURAS DI KABUPATEN PANDEGLANG SKRIPSI AHMAD SAPURI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EVALUASI PROGRAM INTENSIFIKASI PENANGKARAN BIBIT TERNAK AYAM BURAS DI KABUPATEN PANDEGLANG SKRIPSI AHMAD SAPURI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PROGRAM INTENSIFIKASI PENANGKARAN BIBIT TERNAK AYAM BURAS DI KABUPATEN PANDEGLANG

SKRIPSI AHMAD SAPURI

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

(2)

RINGKASAN

AHMAD SAPURI. D03497040. 2006. Evaluasi Program Intensifikasi Penangkaran Bibit Ternak Ayam Buras Di Kabupaten Pandeglang. Skripsi.

Program Studi Sosial Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Pembimbing Utama : Ir. Hj Dewi Ulfah Wardhani, MS Pembimbing Anggota : Ir. Dwi Joko Setyono, MS

Berkaitan dengan upaya pembangunan pertanian khususnya Peternakan di Kabupaten Pandeglang, Dinas peternakan Kabupaten Pandeglang pada tahun 2000 melaksanakan program penangakaran bibit ayam buras di lokasi-lokasi yang terpilih sebagai sentra pengembangan peternakan. Keberhasilan program penangkaran bibit ternak ayam buras tersebut perlu diketahui lebih lanjut sebagai salah satu upaya untuk perbaikan program di masa mendatang.

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui kegiatan dan pembinaan yang telah dilaksanakan, 2) Mempelajari persepsi peternak terhadap program penangkaran, 3) Menganalisis pendapatan yang diperoleh dari usaha penangkaran.

Penelitian ini didesain sebagai studi kasus yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari - Maret 2002 di empat lokasi yaitu Kecamatan Cadasari, Kecamatan Menes, Kecamatan Cibaliung, dan Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang. Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer diperoleh melalui pengamatan dan wawancara dengan peternak, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur, Dinas Peternakan, Biro pusat Statistik, dan Instansi lainnya yang terkait. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis deskriptif dan analisis pendapatan.

Program penangkaran bibit ternak ayam buras berlokasi diempat Kecamatan, pemberian bantuan uang tidak seluruhnya dipergunakan dan sarana produksi ternak tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya, kegiatan pelatihan tatalaksana pemeliharaan terlaksana pada awal penangkaran, dan kegiatan pembinaan kewiraswastaan hanya terlaksana di salah satu kelompok.

Peternak setuju manfaat sosial ekonomi kegiatan penangkaran dalam mengisi waktu luang, menambah kepemilikan ternak, menambah sumber penghasilan terkecuali dalam menjadi sentra bibit. Peternak merasa manfaat kegiatan pelatihan yaitu dalam menambah pengetahuan dan pengalaman, sedangkan materi dan kegiatan temu usaha kurang bermanfaat. Tatalaksana yang mudah diterapkan yaitu pemilihan bibit dan perkandangan, sedangkan cara vaksinasi, pemberian pakan, dan penggunaan mesin tetas tidak mudah. Peternak setuju adanya kewajiban pengembalian ternak, akan tetapi peternak tidak setuju terhadap jumlah ternak dan jangka waktu pengembaliannya.

Usaha Penangkaran bibit ayam buras tidak dapat menghasilkan uang tunai karena merugi. Meskipun demikian secara keseluruhan pendapatan total yang diperoleh dari usaha tersebut bernilai positif karena pendapatan yang diperhitungkannya positif. Rata-rata Pendapatan tunai, pendapatan yang diperhitungkan dan pendapatan total usaha penangkaran yaitu Rp -42.297,50/tahun, Rp163.651,25/tahun dan Rp 121.353, 75/tahun.

Kata Kunci : Evaluasi, Persepsi, Pendapatan

(3)

ABSTRACT

Evluation of Intensification Breeding Chicken Program In Pandeglang

Sapuri, A., D. U. Wardhani, and D.J. Setyono

This research was to learned activity and construction, the farmer perception to the program, and income analysis. This research was designed as a case study. Data collected at Februari to March 2002. Analysis of Data is descriptive analysis and income analysis. The Result of this research location implementation of the program in four Subdistrict, activity performed is gift of aid working capital (cash money and means produce), training of breeding, and activity of enterpreneur construction.

According to the farmer, benefit of economics and social of activity that is against empty time, adding the ownership of chicken, adding production source. Farmer feel benefit of activity of training that is in adding knowledge and experience, while items and activity encounter effort less be useful. The way of breeding system easy to applied that is election of bred and cage, exacpt way of vaccination, feeding, and the used of machine hatch do not easy. Farmer agree existence of obligation of chicken return, however farmer of adverse opinion to amount of chicken and duration of its return. Effort of maintenance of chicken cannot yield cash because of loss. Nevertheless the total income obtained from the effort valuable positive because of calculated income positive. Average of cash income, calculated income and the total income is Rp-42.297,50/year, Rp163.651,25/year And Rp 121.353, 75/year.

Keyword : Evaluation, Perception, Income

(4)

EVALUASI PROGRAM INTENSIFIKASI PENANGKARAN BIBIT TERNAK AYAM BURAS DI KABUPATEN PANDEGLANG

AHMAD SAPURI D03497009

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada

Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

(5)

EVALUASI PROGRAM INTENSIFIKASI PENANGKARAN BIBIT TERNAK AYAM BURAS DI KABUPATEN PANDEGLANG

Oleh AHMAD SAPURI

D03497040

Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan Komisi Ujian Lisan pada tanggal 23 Februari 2006

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Ir. Hj. Dewi Ulfah Wardhani, MS Ir. Dwi Joko Setyono, MS NIP. 131 878 941 NIP. 131 849 391

Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Ronny R. Noor, MRur.Sc NIP. 131 624 188

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pandeglang, Banten pada tanggal 20 Agustus 1979 sebagai anak ketujuh dari tujuh bersaudara dari pasangan Bapak Aria dan Ibu (Almh) Sanirah.

Penulis menempuh pendidikan dasar di SDN Menes V tahun 1985-1991.

Tahun 1991 penulis melanjutkan pendidikan ke MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes dan lulus pada tahun 1994, kemudian melanjutkan ke SMU Negeri I Pandeglang dan lulus tahun 1997. Pada tahun 1997 penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Sosial Ekonomi Industri Peternakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor melalui jalur UMPTN.

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Industri Peternakan (HIMASEIP) di divisi Pengabdian Pada Masyarakat tahun 1998-1999, Program Pemberdayaan Masyarakat dan Potesi Wilayah (PPMPW) LPM IPB, FAMM AL An’am di divisi Baitul Mal Watamwil (BMT) tahun 1999-2000, Tim kesenian degung Gentra Kaheman FAPET IPB tahun 2000-2001, Gerakan Mahasiswa Banten (GEMA Banten) dan Keluarga Mahasiswa Banten (KMB) 2000-2002.

(7)

KATA PENGANTAR

Usaha ternak ayam buras umumnya merupakan usaha ternak rakyat yang menghadapi berbagai kendala diantaranya produktivitas yang rendah dan tingginya angka kematian ternak terutama yang disebabkan oleh penyakit tetelo (Newcastle Disease). Rendahnya tingkat adopsi teknologi di tingkat peternak dalam hal perbaikan tatalaksana pemeliharaan yang masih bersifat tradisional juga mempengaruhi penampilan usahanya, sehingga manfaat yang dirasakan dari usaha ternaknya belum optimal.

Program penangkaran bibit ternak ayam buras sebagai merupakan salah satu upaya Dinas Peternakan Kabupaten Pandeglang yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas ternak melalui penerapan teknologi Intensifikasi. Secara khusus program tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan bibit ayam buras yang berkualitas baik, sehingga diharapkan masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam mencari bibit yang baik karena sudah tersedia di daerah tersebut.

Evaluasi program tersebut perlu diketahui sebagai upaya perbaikan program di masa mendatang. Beberapa hal yang dikaji yaitu kegiatan yang telah dilaksanakan, persepsi peternak terhadap program tersebut; dan pendapatan yang diperoleh dari usaha penangkaran.

Bogor Februari 2006

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ... i

ABSTRACT ... ii

RIWAYAT HIDUP ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Perumusan Masalah ... 2

Tujuan Penelitian ... 2

KERANGKA PEMIKIRAN ... 3

TINJAUAN PUSTAKA ... 4

Karakteristik Ayam Buras ... 4

Tata Laksana Peternakan Ayam Buras ... 4

Persepsi ... 7

Pendapatan Usaha Ternak ... 7

Program Penangkaran Bibit Ternak Ayam Buras ... 8

METODE ... 10

Lokasi dan Waktu ... Populasi dan Sampel ... 10

Desain ... 10

Data dan Instrumentasi ... 10

Pengumpulan Data ... 11

Analis Data ... 11

Definisi istilah ... 12

KEADAAN UMUM LOKASI ... 14

Keadaan Alam dan Letak Geografi ... 14

Jumlah Penduduk ... 14

Wilayah Administrasi dan Pembangunan ... 15

Kondisi Umum Pertanian ... 15

Kondisi Umum Peternakan ... 16

(9)

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 18

Karakteristik Peternak ... 18

Karakteristik Usaha Penangkaran Bibit Ternak Ayam Buras ... 19

Program Penangkaran Bibit Ternak Ayam Buras ... 28

Gambaran Umum Program ... 28

Bantuan Penguatan Modal Kelompok ... 30

Pengembalian Bibit Ternak ... 33

Kegiatan Pelatihan Tatalaksana Pemeliharaan ... 33

Pembinaan Kewiraswastaan ... 36

Persepsi Peternak Terhadap Program Penangkaran ... 36

Aspek Manfaat Sosial dan Ekonomi ... 36

Aspek Kegiatan Pelatihan dan Pembinaan ... 38

Aspek Penerapan Tatalaksana Pemeliharaan ... 39

Aspek Kewajiban Pengembalian ... 41

Pendapatan Usaha Penangkaran ... 42

Penerimaan ... 42

Biaya ... 44

Pendapatan ... 46

KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

Kesimpulan ... 48

Saran ... 48

UCAPAN TERIMA KASIH ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN ... 53

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Kepadatan Kandang Berdasarkan Jenis Ayam ... 5

2. Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian ... 10

3. Jenis Tanaman Pertanian Berdasarkan Luas Panen Produksinya Tahun 2001 ... 16

4. Populasi Ternak di Kabupaten Pandeglang Tahun 1997-2000 ... 17

5. Populasi Ternak Ayam Buras per Kecamatan Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2000 ... 17

6. Karakteristik umur Peternak ... 18

7. Motivasi Peternak dalam Menjalankan Usaha Penangkaran ... 20

8. Rata-Rata Jumlah Ternak Awal dan Ternak yang Dibeli Sebagai Ukuran Skala Usaha Awal Penangkaran ... 20

9. Rata-rata Skala Usaha Awal dan Akhir Penangkaran ... 21

10. Rata-rata Mutasi Kepemilikan Ternak Penangkaran ... 21

11. Karakteristik kandang peternak Penangkar... 23

12. Bibit Awal dan Bibit yang Dibeli pada Usaha Penangkaran ... 24

13. Frekuensi Pemberian Pakan dan Jenis Pakan ... 25

14. Kegiatan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit ... 27

15. Nama dan Lokasi Kelompok Penangkaran ... 30

16. Paket Bantuan penguatan modal kerja kelompok ... 30

17. Pelatihan yang Pernah Diikuti Peternak dan Keikutsertaannya dalam Pelatihan Tatalaksana Pemeliharaan ... 34

18. Persentase Nilai Skor Persepsi Peternak terhadap Aspek Manfaat Sosial Ekonomi Kegiatan Penangkaran ... 37

19. Persentase Nilai Skor Persepsi Peternak terhadap Aspek Kegiatan Pelatihan dan Pembinaan ... 38

20. Persentase Nilai Skor Persepsi Peternak terhadap Aspek Kemudahan Penerapan Tatalaksana Pemeliharaan ... 40

21. Persentase Nilai Skor Persepsi Peternak terhadap Aspek Kewajiban Pengembalian Bantuan ... 41

22. Rata-rata Penerimaan Usaha Penangkaran Bibit Ternak Ayam Buras (Rp/th) ... 43

23. Rata-rata Biaya Usaha Penangkaran Bibit Ternak Ayam Buras (Rp/th) ... 45

24. Rata-rata Pendapatan Usaha Penangkaran Bibit Ternak Ayam Buras (Rp/Th) ... 46

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa tahapan pelaksanaan penelitian diuraikan sebagai berikut: 1) Tahap pertama, dilakukan dengan pemilihan subjek dengan mengisi skala The LA Aggression Scale

Kemudian jika pengguna sudah keluar dari toilet dan sensor PIR tidak lagi mendeteksi, maka lampu mati dan Motor Servo akan menarik flapper sehingga air bisa mengalir.. Setelah

Pengaruh Penambahan Sari Anggur (Vitis Vinifera L.) Dan Penstabil Terhadap Karakteristik Fisik, Kimia, Dan Organoleptik Es Krim. Jurnal Pangan

Mixing berfungsi mencampur secara homogen bahan utama (tepung terigu, ragi dan air) dan bahan penambah rasa (gula, garam, lemak, susu, dan telur serta bread improver)

Antara lain, saya sering mengatakan, birokrasi yang masih bermasalah di banyak tempat, korupsi sendiri, masih terjadi juga konflik komunal, kekerasan-kekerasan horizontal, anarki

Selain itu, dengan tidak terbuktinya korelasi antara kedua skor tes, hal ini menjadi bukti validitas konkuren bahwa tes kreativitas di bidang Arsitektur yang

Berdasarkan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas tentang peningkatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas II SDN Keper Krembung melalui model

a. Adversity Quotient mahasiswa Program Studi PG PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau secara umum berada pada kategori tinggi terhadap tugas yang