29 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sifat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, karena data yang diperoleh nantinya berupa angka. Dari angka yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. Menurut (Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, 2018) “Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka.”
Penelitian ini dikembangkan dengan pendekatan kuantitatif eksplanatif. Pendekatan eksplanatory, yaitu pendekatan yang digunakan peneliti dissamping untuk menggali data dari responden, juga untuk menguji hipotesis. (Supriyanto, 2011) menyebutkan bahwa penelitian eksplanatif adalah menjelaskan hubungan dari beberapa variabel bebas bab tak bebas dalam penelitian.
Sifat penelitian yang digunakan adalah eksplanatif. Menurut (Bungin, 2011) penelitian eksplanatif dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh suatu variabel dengan variabel lain. Karena itu penelitian ini menggunakan sampel dan hipotesis.
Pada penelitian eksplanatif peneliti tidak sekedar menggambarkan terjadinya fenomena tapi mencoba menjelaskan mengapa fenomena itu
30 terjadi dan apa pengaruhnya. Dengan kata lain, peneliti ingin menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. Peneliti dituntut membuat hipotesis sebagai asumsi awal untuk menjelaskan hubungan antar variabel yang diteliti.
3.2 Metode Penelitian
Metode survei merupakan metode yang digunakan pada penelitian ini. Survei ini diberikan kepada responden yang merupakan followers @kopikenangan.id. Metode penelitian merupakan suatu teknik atau cara untuk mencari, memperoleh, menyimpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang diperoleh.
Menurut metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian survey. (Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, 2018) mendefinisikan penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
Penelitian survey dilakukan untuk membuat generalisasi dari sebuah pengamatan dan hasilnya akan lebih akurat. Metode survey digunakan untuk
31 mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan memberikan kuesioner.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, 2018) Adapun penelitian ini menggunakan rumus Slovin karena dalam penarikan sampel, jumlahnya harus representative agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan perhitungannya pun tidak memerlukan tabel jumlah sampel, namun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan sederhana (Gendro, 2011):
Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut :
𝑛 = N
1 + Ne² Keterangan :
N : Besar populasi/ Jumlah Populasi n : Jumlah Sampel
e : Nilai Presisi (tingkat kepercayaan 95% maka e = 0,05)
Populasi dalam penelitian ini adalah 400 follower akun Instagram Kopi Kenangan di bulan Maret 2021. dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% maka dapat dihtung ukuran sampelnya adalah sebagai berikut :
32
𝑛 = 400
1 + 400(0,05)² = 200
Sampel yaitu sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Gendro, 2011) . Sampel dalam penelitian ini sebanyak 200 responden. Teknik sampling adalah suatu cara atau langkah yang digunakan untuk memilih sampel yang terdapat pada populasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling yaitu dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan (judgement) tertentu atau jatah (quota) tertentu. Judgement sampling adalah purposive sampling dengan kriteria berupa suatu pertimbangan tertentu. Sedangkan quota sampling berdalih bahwa sampel harus mempunyai karakteristik yang dimiliki oleh populasinya (Jogiyanto, 2014) .
Berdasarkan penjelasan populasi diatas, daftar anggota sampling pada smartphone tidak bisa tersedia secara rinci, oleh sebab itu sampel menggunakan rancangan non-probabilitas, sedangkan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling dan tidak dapat menggunakan teknik random sampling dari populasi @kopikenangan.id. karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menjadi follower Instagram akun @kopikenangan.id. 2. Pernah melihat konten @kopikenangan.id
Dalam buku berjudul “Marketing Research: An Applied Approach” karya Malhotra dalam (Amanda, 2017) menyatakan bahwa untuk
33 menentukan ukuran dijadikan acuan penarikan sampel pada penelitian marketing itu berbeda-beda. Rata-rata sampel digunakan ditentukan berdasarkan pengalaman sejenis yang akan dijelaskan pada Tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Kategori Jumlah Sampel Tipe Kasus Kuantitas Sampel
Terendah Rata-rata Rentang
Problem Identification 500 1.000-2.500
Problem-Solving Research 200 300-500
Product Test 200 300-500
Test Marketing Studies 200 300-500
TV,Radio,Print Or Online 150 200-300
Test-Market Audits 10 toko 10-20 toko
FGD 6 group 10-15 group
Sumber: Malhotra, Nunan, & Birks (2017, p. 418) Berdasarkan Tabel 3.1, tipe studi menurut Malhotra, et al (2017, p.418) menyatakan bahwa penelitian ini dilakukan dalam kategori daring atau online. Oleh karena itu, riset ini mengambil rentang 200-300 responden orang yang dijadikan sampel.
3.4 Operasionalisasi Variabel
3.4.1 Variabel Daya Tarik Pesan Konten
Variabel pencarian informasi dalam penelitian ini diperlakukan sebagai variabel bebas. Variabel daya tarik pesan konten mengacu pada konsep Moriarty, Mitchell, Wood, & Wells, (2019) dalam (Nur Lina, 2020), yang mencakup 9 dimensi : 1) Generic dengan indikator menginformasikan, menggunakan dan menampilkan 2) Creadibility dengan indikator dapat dikonsumsi dengan aman 3) Informational dengan indikator menampilkan
34 hal unik 4) Emotion dengan indikator menampilkan nuansa ekstetik dan menampilkan caption 5) Association dengan indikator menampilkan variasi 6) Lifestyle dengan indikator menampilkan simbol atau gaya hidup 7) Incentive dengan indikator menciptakan rasa kedekatan 8) Reminder dengan indikator menjaga merek 9) Interactive dengan indikator menciptakan komunikasi.
Tabel 3.2 Operasionalisasi Konsep Variabel Daya Tarik Pesan Konten
Variabel Dimensi Indikator
Daya Tarik Konten (Moriarty, Mitchell, Wood, & Wells,
2019, p. 276)
Generic Kopi Kenangan
menginformasikan variasi produk
Kopi Kenangan memberikan pengetahuan mendasar atau keunggulan produk
Kopi Kenangan
menampilkan cara tepat mengkonsumsi jenis kopi
Creadibility Kopi Kenangan
meningkatkan kredibilitas/ tingkat kepercayaan dari merek
Kopi Kenangan menonjolkan kopi yang aman di konsumsi untuk para penderita sakit lambung
Informational Kopi Kenangan
menginformasikan bahan-bahan bermanfaat dalam produk
Kopi Kenangan
menginformasikan harga terjangkau.
35 Kopi Kenangan
menginformasikan promosi atau diskon yang berlangsung
Emotion Strategi terhubung dengan
pelanggan dalam tingkat afektif dimana menggerakan mereka merespons dengan perasaan
Association Strategi lewat konten antar
merek dengan konsumen yang memiliki hubungan dengan kepribadian (psikologis) konsumen
Lifestyle Strategi lewat konten yang
menunjukan kebutuhan pelanggan dengan menunjukkan kondisi, keadaan atau kultur (gaya hidup) pelanggan
Incentive Rasa kedekatan target
sasaran dengan merek direspons cepat oleh
konsumen, serta terciptanya sebuah penghargaan
Reminder Merek Kopi Kenangan akan
selalu mempertahankan tujuan tertentu dibenak target sasaran
Interactive Mengharapkan adanya
interaksi dua arah dua arah serta mendapatkan respons atau tanggapan dari setiap bentuk interaksi
36 Variabel keterlibatan media sosial dalam penelitian ini sebagai variabel terikat. Variabel keterlibatan media sosial pada konsep Andrea M Kaplan dan Michael Haenlein dalam (Mulyati, 2014)yang mencakup 3 dimensi, yaitu : 1) Keterlibatan kognitif dengan indikator perhatian dan menyerap informasi 2) Keterlibatan afektif dengan indikator antusianisme dan enjoyment 3) Keterlibatan perilaku dengan indikator membagikan , mempelajari dan mendukung
Tabel 3.3 Operasionalisasi Konsep Variabel Keterlibatan Media Sosial
Variabel Dimensi Indikator
Keterlibatan Sosial Media Andrea M Kaplan dan Michael
Haenlein dalam Mulyati (2014, p.
39)
Keterlibatan Kognitif Entertainment Pastime
Keterlibatan Efektif Stimulation Interaction Social Interaction Keterlibatan Konatif Empowerment
Practical Use
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner akan disebarkan secara online melalui Direct Message Instagram kepada followers @kopikenangan.id. Kuesioner akan berisikan pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada operasionalisasi konsep akan disebarkan dengan link agar dapat dibagikan secara luas.
37 Dalam menyusun instrumen penelitian harus mengetahui dan paham tentang jenis skala pengukuran yang digunakan dan tipe-tipe skala pengukuran agar instrumen bisa diukur sesuai apa yang hendak diukur dan bisa dipercaya serta reliabel terhadap permasalahan instrumen penelitian. Maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya (Supriyanto, 2011).
3.6.1 Uji Validitas
Riyanto (2020, p. 63) menjelaskan, validitas adalah sebuah ukuran instrumen penelitian untuk menunjukkan kesahihan atau kevalidan. Pengujian validitas itu mengarah pada kemampuan suatu instrumen dalam menjalankan fungsi. Kevalidan sebuah instrumen dilihat dari penggunaan instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Untuk hasil uji validitas tidak berlaku secara universal, artinya bahwa suatu instrumen dapat memiliki nilai valid yang tinggi pada saat tertentu dan tempat tertentu, akan tetapi menjadi tidak valid untuk waktu yang berbeda atau pada tempat yang berbeda. Untuk itu, pengujian validitas sebelumnya diperlukan untuk tujuan mengetahui kualitas instrumen terhadap objek yang akan diteliti lebih lanjut. Instrumen penelitian memerlukan uji validitas, khususnya pada kuesioner yang memiliki instrumen.
Untuk menguji validitas, kuesioner akan disebarkan kepada 30 responden dan menggunakan teknik uji KMO MSA (Keiser-Meyer-Olkin
38 Measures of sampling adequacy) dengan kriteria validitas sebagai berikut (Gunawan, 2019, p. 18):
1. Nilai KMO MSA harus sama dengan atau lebih besar daripada 0.500 2. Nilai Sig harus sama dengan atau lebih kecil daripada 0.05
Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel Daya Tarik Pesan Konten
Sumber: Olahan Data Peneliti
Nilai KMO dalam variabel X “Daya Tarik Pesan Konten” dinyatakan valid karena sesuai dengan kriteria validitas, yaitu nilai KMO sebesar 0.634 > 0.500 dan nilai Sig. 0.000 < 0.05
Tabel 3.5 Uji Validitas Variabel Keterlibatan Media Sosial KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy. .800
Bartlett's Test of
Sphericity Approx. Chi-Square df 385.896 66
Sig. .000
Sumber: Olahan Data Peneliti
Nilai KMO dalam variabel Y “Keterlibatan Media Sosial” dinyatakan valid karena sesuai dengan kriteria validitas, yaitu nilai KMO sebesar 0.800 > 0.500 dan nilai Sig. 0.000 < 0.05
3.6.2 Uji Reabilitas
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy. .634
Bartlett's Test of
Sphericity Approx. Chi-Square df 339.466 105
39 Penelitian ini menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Nilai koefisien Cronbach’s Alpha (α) atau reliabilitas digunakan untuk melihat kuatnya konsistensi pada indikator dan agar data dapat dikatakan reliabel ialah 0.60. Sebaliknya, jika variabel memiliki nilai kurang dari 0.60, maka variabel tersebut dikatakan tidak reliabel (Sudiantini, 2020, p. 100).
Tabel 3.6 Uji Reabilitas Variabel Daya Tarik Pesan Konten Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.926 15
Sumber: Olahan Data Peneliti
Hasil dari nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0.926 yang berarti lebih dari 0.60. Oleh karena itu, variabel X dinyatakan valid
Tabel 3.7 Uji Reabilitas Variabel Keterlibatan Media Sosial Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.959 12
Sumber: Olahan Data Peneliti
Hasil dari nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0.959 yang berarti lebih dari 0.60. Oleh karena itu, variabel X dinyatakan valid
3.7 Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Teknis analisis secara deskriptif dilakukan untuk menjelaskan
40 tabel frekuensi dan teknis analisis inferensial dilakukan dengan cara uji normalitas, uji hipotesis, dan uji regresi linier sederhana.
3.7.1 Analisis Statistika Deskriptif
Analisis deskriptif menyajikan karakteristik sampel dan menjelaskan bagaimana cara untuk mendeskripsikan data yang dimiliki, memberikan gambaran pengumpulan data, penyusunan data, pengolahan data, dan penyajian data dalam bentuk diagram maupun tabel grafik (Priyatna, 2020, p. 5). Analisis deskriptif adalah analisis yang menggambarkan data dalam bentuk grafik, frekuensi, tabel, rata-rata (mean) maupun bentuk lainnya (Suryani & Hendryadi, 2016, p. 210).
Dalam kaitannya dengan penelitian ini, data akan dianalisis untuk mendeskripsikan karakteristik responden dan masing-masing dari dimensi variabel dengan tabel frekuensi dan nilai mean.
Nilai mean dapat dihitung dengan rumus panjang interval kelas (p) (Asnidar, 2019, pp. 29-30):
𝐏 =Rentang (Data Terbesar − Data Terkecil) banyak kelas
Oleh karena itu, interval kelas dalam penelitian ini adalah :
Tabel 3.8 Interval Kelas Interval Kelas Kategori 4,2 < X ≤ 5 Sangat Baik
41 3,4 < X ≤ 4,2 Baik
2,6 < X ≤ 3,4 Netral 1,8 < X ≤ 2,6 Tidak Baik
1,0 < X ≤ 1,8 Sangat Tidak Baik Sumber: Olahan Penelitian
3.7.2 Analisis Inferensial
Analisis inferensial digunakan untuk membuat keputusan dan kesimpulan berdasarkan data yang telah di analisa. Analisis inferensial ini mempelajari bagaimana cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis data, membuat kesimpulan, dan mengambil keputusan. Materi dari statistika ini meliputi probabilitas dan teori keputusan, metode sampling, teori pendugaan, pengujian hipotesis, regresi dan korelasi serta statistik parametrik dan nonparametrik (Asnindar, 2019, p. 4).
Uji hipotesis dalam penelitian ini, yaitu uji regresi sederhana yang merupakan model probabilistik yang menyatakan hubungan linier antara dua variabel di mana salah satu variabel dianggap memengaruhi variabel lainnya (Suyono, 2018, p. 5).
Dalam penelitian ini, analisis inferensial akan dilakukan dengan menguji hipotesis uji regresi linier sederhana dan syarat untuk melakukan uji regresi linier sederhana adalah uji asumsi klasik yang salah satunya salah uji normalitas (Riyanto & Hatmawan, 2020, p. 137).
42 Uji normalitas memiliki tujuan untuk menguji pendistribusian kenormalan variabel bebas dan variabel terikat pada sebuah model regresi (Supriadi, 2020, p. 222). Penelitian ini menggunakan uji normalitas Monte Carlo dengan persyaratan distribusi normal jika nilai sig. > 0.05.
Analisis regresi sederhana secara umum digunakan untuk melakukan analisis rata-rata respons dari variabel yang berubah sehubungan dengan besarnya intervensi dari variabel x dalam teknik statistika parametrik. Analisi ini juga menjelaskan mengenai hubungan antar dua variabel yang biasanya dapat dinyatakan dalam suatu garis regresi. (Kurniawan & Yaniarto, 2016, p. 63). Dalam penelitian ini, analisis regresi sederhana digunakan untuk melihat arah hubungan kausal atau fungsional antara variabel pencarian informasi (dependent variabel) dengan pemenuhan kebutuhan informasi (independent variabel). Persamaan umum regresi linier sederhana sebagai berikut (Jaya, 2019, p. 189):
Y = α + βX Di mana:
Y = dibaca Y topi, yaitu subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
α = harga Y bila X = 0 (harga konstan atau konstanta) b = koefisien regresi atau arah hubungan apakah positif atau negatif, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-), maka terjadi penurunan.
43 X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu